Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Mas - Kecamatan Ubud - Kabupaten Gas.

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
KABUPATEN
NAMA MAHASISWA
FAK/PS
NIM

: MAS
: UBUD
: GIANYAR
: I NYOMAN YATNA DWIPAYANA GENTA
: HUKUM/ILMU HUKUM
: 1303005057

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016


HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa
No. Mahasiswa

: I Nyoman Yatna Dwipayana Genta
: 1303005057

Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten
Fak./PS
Tanda Tangan

: Mas
: Ubud
: Gianyar
: Hukum/Ilmu Hukum
:


Menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM .

Gianyar, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
KK Dampingan

Mengetahui / Menyetujui
DPL Desa Mas

Ir. Ni Nym. Ari Mayadewi, M.P.
Nip. 19680927 199309 2 001

I Made Suarnata

Mengetahui / Menyetujui
Kepala Desa Sulangai

I Wayan Gede Darmayuda


Kata Pengantar
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII
Universitas Udayana 2016 KK Dampingan tepat pada waktunya. Laporan ini memuat
tentang identitas serta permasalahan dari keluarga dampingan, realisasi pemecahan
masalah dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa sebagai pendamping keluarga yang
telah terpilih dengan salah satu syarat adalah sebagai keluarga yang kurang mampu
atau keluarga yang layan untuk didampingi. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. I Nyoman Suyatna dan Ni Ketut Wiyati S., selaku orangtua penulis atas
bantuan moril maupun materi yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya.
2. Ir. Ni Nyoman Ari Mayadewi ,M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan di
Desa Mas atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.
3. I Wayan Gede Darmayuda selaku Kepala Desa Mas atas bantuan moral yang
telah diberikan.
4. I Made Suarnata selaku Kepala Keluarga KK Dampingan penulis atas
kesempatan yang diberikan untuk didampingi selama program berjalan.
5. Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN PPM

Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Mas yang telah
memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta
penyusunan laporan.
Laporan ini disusun dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat, bagaimana
calon sarjana yang nantinya dapat lebih peka dalam menghadapi permasalahan yang
terjadi pada lingkungan sosial masyarakat. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis menghargai segala
saran dan kritik yang konstruktif dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut. Semoga
laporan ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat desa dalam meningkatkan
kualitas kesejahteraan masyarakat khususnya di Mambang.
Mas, Agustus 2016
Penulis

Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi………………………………………………………………………...iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN............................. 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan............................................................................ 2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ......................................................................3

1.2.1 Pendapatan Keluarga .................................................................................. 3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ……………………………………………………. 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH....................................7
2.1 Permasalahan Keluarga ..................................................................................7
2.1.1 Masalah Perekenomian Keluarga ................................................................7
2.1.2 Masalah Penataan Bangunan........................................................................8
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak..................................................8
2.1.4 Masalah Tabungan ……………………………….………………………. 8
2.2 Masalah Prioritas............................................................................................. 9
2.2.1 Perekonomian Keluarga……………………………………………………9
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH .............................................. 10
3.1 Program Kegiatan.......................................................................................... 10
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian................................................................... 10
3.1.2 Solusi Masalah Penataan Bangunan........................................................... 11

3.1.3 Solusi Pendidikan dan Pembinaan Anak..................................................... 11
3.1.4 Solusi Masalah Tabungan………………………………………………….11
3.2 Jadwal Kegiatan ..............................................................................................12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA .........................................................................................................15

4.1 Waktu...............................................................................................................15
4.2 Lokasi...............................................................................................................15
4.3 Pelaksanaan......................................................................................................15
4.4 Permasalahan....................................................................................................16
4.5 Solusi................................................................................................................16
4.6 Dampak……………………………………………………………………….16
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….17
a. Simpulan……………………………………………………………...………17
b. Rekomendasi………………………………………………………………….17

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu
pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas
Udayana adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga
yaitu menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi
satu keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga
miskin atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang
mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan
yang dialami oleh keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat
di 12 Banjar di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, yaitu Banjar
Nyuhkuning, Pengosekan Kaja, Pengosekan Kelod, Batanancak, Abianseka,
Bangkilesan, Juga, Satria, Kawan, Tarukan, Tegalbingin, Kumbuh. Penulis
mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di
Jalan Ambarawati, Banjar Batanancak, Desa Mas.
Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari Perbekel atau Kepala
Desa setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga tujuan dari KK
dampingan ini dapat tercapai. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat
kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Batanancak,
yaitu keluarga I Made Suarnata. Keluarga Bapak Suarnata merupakan sebuah
keluarga kecil yang sangat sederhana. Bapak Suarnata tinggal bersama sang istri yang

bernama Ni Made Sujiwati dan anaknya yang bernama I Wayan Nik Suartana yang
kini telah duduk di bangku kuliah pada Kampus Bali Paradise International (BPI) Lot
Tunduh, Gianyar dan Kadek Meika Putra yang kini telah duduk di bangku kelas 3
SDN 6 Mas, Gianyar.
Keluarga Bapak Suarnata menempati lahan seluas ± 2,5 are. Rumah beliau
merupakan sebuah rumah kecil yang sangat sederhana hanya dengan 1 kamar tidur, 1
ruang kerja dan sebuah dapur yang masing-masing letaknya terpisah. Bapak Suarnata

bekerja sebagai Buruh Harian Lepas yang bergerak dibidang pahat patung kayu,
sedangkan istrinya hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga dengan pekerjaan serabutan.
Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak Suarnata dapat dilihat pada tabel
berikut.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
NO.

NAMA

STATUS

UMUR


PENDIDIKAN
TERAKHIR

PEKERJAAN KET.

1.

I Made Suarnata

Kepala
Keluarga

44

SD

Buruh Harian
Lepas


2.

Ni Made Sujiwati

Istri

43

SD

Ibu
Rumah
Tangga

3.

I
Wayan
Suartana


20

SMK

Mahasiswa

4.

Kadek Meika Putra

9

TK

Pelajar

Nik Anak
Anak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Bapak Suarnata dapat dikatakan tidak
menentu. Pendapatan tersebut bersumber dan diperoleh dari pekerjaan
Bapak Suarnata sebagai buruh harian lepas. Beliau diupah sebesar Rp.
45.000,- setiap harinya. Hal tersebut berarti pendapatan Bapak Suarnata
tiap bulannya paling besar adalah sebesar Rp. 1.080.000,00 (Satu Juta
Delapan Puluh Ribu Rupiah) dan paling rendah adalah sebesar Rp.
900.000,00 (Sembilan Ratus Ribu Rupiah). Pendapatan beliau tiap
bulannya tidaklah sama, tergantung banyak tidaknya pesanan sebagai buruh
harian lepas (pahat patung kayu).
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga Bapak Suarnata terdiri
dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, pendidikan,
kesehatan, kerohanian dan sosial.
a. Kebutuhan sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak
Suarnata menghabiskan dana sekitar ± Rp. 40.000,00 per harinya yaitu
untuk keperluan membeli beras, lauk pauk dan uang jajan anak. Bapak
Suarnata dulunya memiliki hewan babi sebagai ternak yang akan dijual
setiap 6 bulan sekali untuk menambah-nambah penghasilan. Namun
karena beberapa kendala kini Bapak Suarnata tidak melanjutkan
berternak Babi. Untuk biaya listrik dan air, Bapak Suarnata
menghabiskan Rp. 40.000,00 hingga Rp. 50.000,00 setiap bulannya.
b. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan keluarga ini memiliki dua tanggungan
yaitu anak pertama dari pasangan I Made Suarnata dan Ni Made
Sujiwati yang duduk pada bangku kuliah. I Wayan Nik Suartana, anak
pertama Bapak Suarnata kuliah pada kampus
Bali Paradise
International (BPI) Lot Tunduh, Gianyar dengan kisaran biaya
pendidikan sebesar Rp. 3.000.000,00 (Tiga Juta Rupiah) per Semester.
Sedangkan anak keduamereka yang bernama Kadek Meika Putra
bersekolah di SDN 6 Mas, Ubud dengan bebas biaya SPP hanya saja
harus tetap memenuhi kebutuhan pendidikan seperti baju seragam,
buku pelajarn sekolah dan uang saku.
c. Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang
bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat
diprediksi secara pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
lingkungan, makanan, dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan
tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Bapak Suarnata tidak memiliki
tabungan khusus untuk biaya kesehatan karena untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masih dirasakan kurang. Biasanya, jika terdapat
anggota keluarga yang sakit, Bapak Suarnata mengantarkannya
berobat ke Rumah Sakit terdekat, yakni rumah sakit Ari Canti dengan
tidak dipungut biaya karena menggunakan kartu BPJS yang
notabenenya merupakan program pemerintah. Kesehatan keluarga
Bapak Suarnata terbilang cukup sering terganggu. Mulai dari Bapak
Suarnata yang mengidap penyakit Maag Komplikasi hingga Istrinya
yang tulang sekitar lutut kaki kirinya tergeser.
d. Sosial

Masyarakat Bali dikenal memiliki ikatan sosial yang cukup erat
antara warga yang satu dengan warga yang lain sehingga apapun yang
diperlukan oleh banjar/desa kita harus turut serta membantu baik
berupa tenaga maupun materi. Begitu pula dengan keluarga Bapak
Suarnata, apabila terdapat warga yang memiliki hajatan maka keluarga
tersebut pasti turut berpartisipasi. Keluarga Bapak Suarnata tidak
menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial yang
diperlukan seperti iuran banjar, uang duka yang ditujukan untuk warga
yang sakit, mengalami kematian ataupun ngaben, uang untuk hadiah
atau sumbangan untuk warga yang memiliki hajatan atau acara
pernikahan. Biasanya apabila terdapat hajatan maka keluarga tersebut
turut memberikan sumbangsih dengan datang membawa beras, jajan,
gula, dupa maupun mie. Untuk sekali hajatan terkadang keluarga
tersebut menghabiskan hingga Rp. 50.0000,00 namun hal ini tidak
dapat diprediksi karena bersifat tidak rutin dan dadakan.
e. Kerohanian
Daerah Bali selain terkenal dengan ikatan sosial yang cukup
erat antara warga yang satu dengan warga yang lainnya, juga terkenal
dengan upakaranya karena setiap saat pasti ada upacara keagamaan
yang dilakukan bagi warga yang beragama Hindu. Sebagai orang yang
taat beragama dan patuh terhadap adat istiadat maka keluarga Bapak
Suarnata juga menghabiskan biaya untuk upacara-upacara
keagamaaan. Apabila terdapat hari raya keagamaan yang besar seperti
hari raya Galungan dan Kuningan serta upacara Piodalan di Pura
Keluarga atau yang biasa disebut dengan Merajan, keluarga ini
biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 1.500.000,00 (Satu Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah) karena cukup banyak banten yang harus dibuat
dan bahan-bahan untuk membuat sebuah banten tidak murah,
disamping itu untuk membuat banten keluarga ini harus membeli
semua bahan-bahannya seperti janur dan buah pisang. Selain itu pada
saat Galungan juga biasanya membeli daging babi untuk bahan
upakara. Biasanya saat Galungan dan Kuningan harga barang akan
melonjak naik sehinnga pengeluaran pun menjadi meningkat.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka
penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu
keluarga Bapak Suarnata. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara
kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan
ringan dengan Bapak Suarnata dan Ibu Sujiwati mengenai program KKN terutama
KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami keluarga Bapak Suarnata,
perekonomian serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 15 kali pertemuan
dengan keluarga Bapak Suarnata. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi
beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Suarnata. Beberapa
masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan
penulis adalah sebagai berikut:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Bapak Suarnata tiap bulannya
tidaklah stabil, pendapatan yang diperoleh sama bahkan terkadang lebih sedikit
dari pengeluaran yang harus dikeluarkan. Keluarga tersebut bahkan tidak
memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak seperti sakit, kematian, iuran
banjar dan sebagainya. Namun, secara umum keluarga ini masih dapat memenuhi
kebutuhan meskipun masih dalam batas kurang mampu.

2.1.2 Masalah Penataan Bangunan
Penataan bangunan keluarga Bapak Suarnata sudah hampir layak. Rumah
tersebut memiliki tiga bagian bangunan, diantaranya bale daja (utara) yg berisi
sebuah kamar tidur untuk keempat anggota keluarga; bale dauh (barat) yang
berfungsi sebagai tempat kerja memahat patung dengan kondisi bangunan yang
tidak layak; dan sebuah dapur dengan dinding batako dan perlengkapan memasak
yang sangat tidak memadai. Adapun lantai pada bangunan bale dauh dan dapur
masih menggunakan tanah bahkan untuk dapur masih menggunakan triplek pada
bagian jendelanya. Meskipun memiliki kompor LPG, keluarga Bapak Suarnata

lebih sering menggunakan kayu bakar untuk memasak karena dinilai lebih irit
dibandingkan kompor gas dan terbatasnya biaya dalam membeli LPG.
2.1.3 Masalah Pendidikan dan Pembinaan Anak
Masalah pendidikan yang dikhawatirkan oleh Bapak Suarnata adalah
ketersediaan dana untuk pendidikan anak bapak Suarnata kelak. Hal ini
disebabkan oleh mereka tidak memiliki tabungan serta hanya bekerja sebagai
buruh harian lepas yang penghasilannya tidak menentu. Di lain pihak masalah
pendidikan ini merupakan sumber dari kesulitan perekonomian yang Bapak
Suarnata dan istrinya alami. Hal tersebut disebabkan karena mereka hanya
menamatkan pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD) sehingga sulit untuk
memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang layak dan dapat memenuhi
kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
2.1.4 Masalah Tabungan
Keluarga Bapak Suarnata sampai sekarang ini belum memiliki tabungan,
beliau masih sangat sulit dalam menyisihkan uangnya, mengingat kebutuhan
sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tidak menentu, namun
beliau sudah memiliki rencana untuk membuat tabungan, keluarga Bapak
Suarnata berusaha untuk menekan kebutuhan sehari-hari dan berusaha sekuat
tenaga meningkatkan pendapatan, karena untuk kebutuhan mendesak seperti
sakit, kematian, dll dapat membantu keluarga tersebut. Selain itu, tabungan juga
bisa membantu terutama sangat membantu untuk membiayai pendidikan putraputra mereka kelak agar dapat membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik.

2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Perekonomian Keluarga
Bapak Suarnata memiliki kekhawatiran akan kehidupan keluarganya
kelak karena pendapatannya sebagai buruh harian lepas yang tidak menentu
ditambah lagi Bapak Suarnata memiliki putra yang masih duduk di bangku
sekolah dasar dan belum lagi kondisi kesehatan Bapak Suarnata yang tidak
stabil dikaranekan sakit Maag Komplikasinya yang sudah diderita olehnya
sejak 3 tahun yang lalu. Dari sini lalu timbul pula kekhawatiran dalam biaya
kesehatan yang sifatnya mendadak, seperti biaya Rumah Sakit jika Bapak
Suarnata atau ada salah satu anggota keluarga yang sakit cukup parah, maupun
biaya tak terduga lainnya misalnya anggaran iuran banjar dan duka (kematian,
ngaben) yang rata-rata sekitar Rp 700.000,00 (Tujuh Ratus Ribu Rupiah)

.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program Kegiatan
Program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalahmasalah di atas yakni sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga Bapak Suarnata diawali
dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Adapun
langkah yang ditempuh yaitu mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu
apalagi sampai memberatkan. Selain itu juga disarankan agar memprioritaskan halhal yang harus didanai dan mencoba untuk menyisihkan sedikit dari penghasilan
hariannya. Hal ini disarankan agar apabila ada kebutuhan mendesak maka mereka
tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keuangan
keluarga mereka sendiri dengan masalah utang piutang, selain itu masalah
perekonomian keluarga Bapak Suarnata yang bekerja sebagai buruh harian lepas
juga dapat diatasi dengan bantuan sang istri yang membantu menambahnambahkan kebutuhan keluarga dengan bekerja serabutan. Selain hal diatas untuk
meningkatkan perekonomian keluarga Bapak Suarnata juga dengan menunggu
hasil dari perjuangannya menyekolahkan anak-anak sampai di bangku kuliah
meskipun sangat sulit dirasa jika dilihat dari factor ekonomi keluarga, tetapi usaha
yang gigih ini diharapkan akan membuahkan hasil kedepannya, seperti
mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Jika anak-anak beliau sudah berasil
mendapatkan pekerjaan yang lebih dari orang tua mereka maka diharapkan standar
hidup keluarga Bapak Suarnata akan meningkat.

3.1.2 Solusi Masalah Penataan Bangunan
Solusi yang dapat dilakukan untuk penataan bangunan rumah yang dapat
dilakukan adalah pemanfaatan lahan rumah yang kosong untuk penanaman TOGA.
Adapun tanaman yang dapat dipilih untuk ditanam yaitu tanaman yang mudah
ditanam seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak, dan kayu manis. Diharapkan
tanaman-tanaman ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga Bapak Suarnata untuk
pengobatan saat keadaan-keadaan darurat atau saat pengobatan sehari-hari.
3.1.3 Solusi Pendidikan dan Pembinaan Anak

Untuk masalah biaya pendidikan I Wayan Nik Suartana yang sekarang sedang
duduk di bangku kuliah rata-rata Bapak Suarnata dan Istri harus mengeluarkan
uang sejumlah Rp 6.000.000,00 (Enam Juta Rupiah) setiap tahunnya. Untuk
mensiasati biaya pendidikan yang lumayan tinggi tersebut alangkah baiknya agar I
Wayan Nik Suarnata bisa menjalankan kuliah sambil bekerja, agar beban yang
dipikul keluarga menjadi lebih ringan. Berbeda dengan kakanya, Kadek Meika
Putra yang bersekolah di SD No. 6 Mas - Ubud, tidak perlu dipusingkan oleh
masalah biaya pendidikan karena sekolah tersebut tidak memungut dana
sepeserpun untuk biaya SPP. Penulis juga menyarankan kepada Bapak Suarnata
dan Ibu Sujiwati untuk lebih memberikan perhatian yang besar kepada Meika, serta
menyarankan agar Ibu Sujiwati bisa lebih bersabar dan tenang saat mengajarkan
Meika sehingga Meika tidak takut dan enggan ketika diajarkan oleh Ibunya.
3.1.4 Solusi Masalah Tabungan
Untuk pengadaan tabungan, Bapak Suarnata dapat menabung di LPD Desa
Mas, dimana jarak dari kediaman Bapak Suarnata ke LPD Desa Mas tidaklah jauh.
Tabungan ini akan berfungsi untuk menanggulangi kebutuhan biaya untuk suatu
hal yang sifatnya mendadak contohnya saja karena sakit.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa
Mas. Untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 2 hari sekali atau
minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
mengenai jadwal kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat
dilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan.

No.

Hari/tanggal

Agenda

Kegiatan

1.

Sabtu, 23 Juli
2016

Bertemu

Pengambilan data KK dampingan di desa Mas
Berkoordinasi dengan Kelian Br. Batanancak
untuk konsultasi mengenai keluarga yang
dipilih sebagai KK dampingan dan sekaligus
survey lokasi rumah KK dampingan

2.

Minggu, 24
Juli 2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Berkenalan dengan keluarga KK dampingan
(I Made Suarnata) dan menyatakan tujuan
kedatangan

3.

Selasa, 26

Mengunjungi KK

Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak

Juli 2016

Dampingan

Suarnata (membicarakan masalah-masalah
yang dihadapi)

4.

Rabu, 27 Juli
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Meminta data keluarga dan identitas masingmasing anggota keluarga

5.

Jumat, 29
Juli 2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Berbincang-bincang dengan Bapak Suarnata
dan Ibu Sujiwati mengenai pendidikan
Suartana dan Meika

6.

Minggu, 31
Juli 2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Kunjungan ke KK dampingan untuk
memberitahukan pentingnya menabung, dan
membicarakan rencana pembuatan tabungan.

7.

Senin, 1
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak
Suarnata (membicarakan permasalahan
ekonomi yang dihadapi keluarga)

8.

Sabtu, 6
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Merencanakan penanaman TOGA/tanaman
produktif dirumah Bapak Suarnata

9.

Minggu, 7
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Ramah tamah dengan keluarga Bapak
Suarnata

10.

Senin, 8
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak
Suarnata (membicarakan permasalahan
kesehatan yang dihadapi keluarga)

11.

Jumat, 12
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Sharing dan berbincang-bincang dengan
Meika, anak dari Bapak Suarnata terkait
dengan kegiatan di sekolah

12.

Sabtu, 13
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Menyerahkan keperluan sekolah kepada
Meika berupa seperangkat alat tulis

13.

Jumat, 19
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Penanaman TOGA dan tanaman produktif
dan/atau tanaman yang bermaaf dengan
kesehatan (lavender dan …… )

14.

Senin, 22
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan

Menyerahkan Keperluan sehari-hari kepada
keluarga Bapak Suarnata berupa sembako
yang terdiri dari : Beras, Minyak Goreng,
Telor Ayam, Gula, Kopi, Snack dan Deterjen

15.

Selasa, 23
Agustus
2016

Mengunjungi KK
Dampingan’

Meminta tanda tangan terakhir pada Bapak
Suarnata untuk di halaman pengesahan
laporan KK Dampingan KKN PPM Unud

XIII 2016, sekaligus perpisahan dengan
seluruh anggota keluarga Bapak Suarnata

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di
rumah Bapak Suarnata selama waktu KKN PPM UNUD dilaksanakan. Adapun
rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk
ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh
setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan
90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga
dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 15 kali
dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK
Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan.
Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Mas, Kecamatan Ubud,
Kabupaten Gianyar. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK
Dampingan terhadap keluarga Bapak Suarnata adalah di Jalan Ambarawati
, Banjar Batanancak, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM
VII di Desa Sulangai. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa
kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan
tersebut, dilakukan wawancara bersama keluarga yang didampingi untuk
menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi keluarga tersebut
dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang
ditawarkan. Pembicaraan juga dilakukan dalam bahasa Bali sehari-hari
untuk mempermudah komunikasi antara mahasiswa dengan keluarga Bapak
Suarnata. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 22
kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3-4 jam untuk
tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 92 jam.
4.4 Permasalahan

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus
dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang
mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang
berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan
jalannya program lain yang telah dibuat.
4.5 Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik
mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah
pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan.
4.6 Dampak
Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah
Bapak Suarnata & Ibu Sujiwati menjadi lebih memperhatikan proses
belajar dari anaknya, Kadek Meika Putra.

BAB V
PENUTUP
5.1

Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan dari
bulan Juli sampai Agustus terhadap keluarga Bapak Suarnata, pendamping dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendapatan Bapak Suarnata terbilang sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari meskipun tergolong sangat minim
2. Pemanfaatan lahan di halaman rumah Bapak Suarnata masih kurang
maksimal
3. Perhatian dan dukungan dari Bapak Suarnata dan Ibu Sujiwati
terhadap proses pembelajaran putra-putra mereka terbilang kurang dan
perlu dioptimalkan
4. Keluarga Bapak Suarnata sudah memiliki kesadaran betapa
pentingnya menabung, hanya saja pelaksanaannya masih terkendala
oleh minimnya pendapatan
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh pendamping kepada KK
Dampingan antara lain:
1. KK Dampingan disarankan agar dapat mengatur keuangan dengan
lebih optimal lagi sehingga uang yang dikeluarkan dapat ditekan
seminimal mungkin sehingga apabila ada uang sisa maka dapat
digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti untuk berobat dan
lain-lain.
2. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan menanam
beberapa TOGA yang nantinya akan berguna untuk mengobati luka/
sakit ringan tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih.
3. KK Dampingan disarankan agar lebih memperhatikan proses
pembelajaran dari Kadek Meika Putra (anak mereka yang masih ada di
bangku Sekolah Dasar) agar pendidikan Meika dapat lebih
dioptimalkan.
4. Pendamping juga menyarankan agar KK Dampingan segera membuka
buku tabungan di LPD atau bank yang terpercaya agar memiliki
tabungan dimasa tua nantinya.

1