KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Kebakaran Di Kelurahan Kauman Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakata.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN
BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN
PASAR KLIWON KOTA SURAKATA

ARTIKEL PUBLIKASI

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

AGUS PITONO
A 610 100 099

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Tahun 2014

ABSTRAK

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN
BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN
PASAR KLIWON KOTA SURAKATA


Agus Pitono, A610100099, Program Studi pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Tahun 2014.

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kauman kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakarta dengan judul Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman
Bencana Kebakaran Di Kelurahan Kauman Kecamatan Pasar Kliwon Kota
Surakata. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui tingkat kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana kebakaran di Kelurahan
Kauman, 2) Mengetahui besarnya tingkat ancaman bahaya kebakaran bangunan di
Kelurahan Kauman. Sampel yang diambil adalah sebanyak 89 responden dari
jumlah populasi sebanyak 743 dengan menggunakan teknik random sampling.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
langsung dari lapangan dengan menggunakan media angket dan data sekunder
yang diperoleh dari lembaga atau institusi terkait. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah diskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1)
Tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kelurahan Kauman dalam menghadapi
ancaman bencana kebakaran dikategorikan hampir siap dengan nilai indeks
kesiapsiagaan sebesar 60,73, 2) Besarnya tingkat ancaman bahaya kebakaran

bangunan di Kelurahan Kauman dikategorikan pada tingkat sedang dengan nilai
indeks ancaman sebesar 65.

Kata kunci: Kebakaran, Kesiapsiagaan, Ancaman

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

A. PENDAHULUAN
di

tahun 2010, 37 kejadian pada tahun

permukiman merupakan salah satu

2011, dan 46 kejadian sampai bulan

contoh bencana yang sering kita

agustus tahun 2012 (Sigap, 2013).


jumpai di Indonesia khususnya di

Berdasarkan

kota-kota besar

seperti

kepala unit pemadam kebakaran Kota

Jakarta, surabaya, Surakarta, dan

Surakarta Hery Mulyadi, disela-sela

Semarang. Mengingat saat ini jumlah

upacara memperingati HUT (Hari

penduduk


Ulang Tahun) Pemadam Kebakaran

Kebakaran

yang

di

terjadi

Jawa

Indonesia

berdasarkan

wawancara

terhadap


survei penduduk pada tahun 2010

ke-94

mencapai lebih dari 210 juta jiwa,

Surakarta.

sehingga kebutuhan akan tempat

“Sekitar 85% kebakaran di kota

tinggal juga semakin tinggi terutama

Surakarta diakibatkan oleh hubungan

di kota-kota besar sebagai pusat

arus pendek listrik, selebihnya oleh


perekonomian suatu daerah. Akan

kegiatan sehari-hari warga” (Bisnis-

tetapi

Jateng, 2013).

pertambahan

jumlah

di

halaman
Beliau

Balaikota

mengungkapkan


permukiman yang begitu besar tidak

Kelurahan Kauman adalah salah

diiringi dengan sarana dan prasarana

satu daerah yang berada disebelah

yang menunjang keselamatn bersama

selatan kantor Balaikota Surakarta

pada

Sehingga

yang terletak di 110o-111o BT dan

ancaman terjadinya suatu bencana


7.6o-8o LS dengan luas wilayah

kebakaran bangunan juga semakin

sebesar 20,10 hektar. Menurut data

besar.

yang

setiap

bangunan.

diperoleh

dari

Kelurahan


Di Kota Surakarta berdasarkan

Kauman pada tahun 2012 terdapat

Indeks rawan Bencana Indonesia

743 kepala keluarga dengan total

(BNPB, 2011) menempatkan Kota

jumlah warga mencapai 2.690 jiwa

Surakarta pada rangking 26 nasional,

yang tersebar di 481 rumah, hingga

hal

menyebabkan


ini turut

dibuktikan dengan

pemukiman

di

meningkatnya kasus kebakaran yang

kelurahan Kauman menjadi sangat

terjadi dalam kurun waktu 3 tahun

padat. Menurut Eko Budi, salah

belakangan, yaitu 28 kejadian pada

seorang


Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

Linmas

di

Kelurahan

1

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

Kauman memaparkan bahwa selama

dalam

kurun

kebakaran.

waktu

5

tahun

terakhir

Kelurahan Kauman sudah 4 kali
mengalami

kebakaran,

yakni

di

teknologi

penanggulangan

Berdasarkan latar belakang di
atas maka peneliti ingin melakukan

pemukiman warga, tempat pedagang

penelitian

yang

kaki lima utara pasar klewer, dan 2

“Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam

kali di toko daerah Jl. Yos Sudarso.

Menghadapi

Hal ini yang kemudian menempatkan

Kebakaran Di Kelurahan Kauman

kelurahan Kauman menjadi salah satu

Kecamatan Pasar Kliwon

dari enam kelurahan yang rawan dan

Surakarta”
Tujuan

berpotensi terjadi kebakaran di kota

berjudul

Ancaman

yang

Kota

ingin

dicapai

dalam penelitian ini adalah:

Surakarta.
Masyarakat

sebagai

elemen

1. Mengetahui

tingkat

utama yang merasakan suatu bencana

kesiapsiagaan

harus mempunyai kesiapsiagaan dan

dalam

mitigasi dalam menghadapi bencana,

bencana

sebab kerugian yang ditimbulkan oleh

Kelurahan Kauman.

suatu bencana alam ataupun non alam
sangat

Bencana

ditentukan

oleh

masyarakat

menghadapi

ancaman

kebakaran

di

2. Mengetahui besarnya tingkat
tingkat

kesiapan,

ancaman

pengetahuan dan keterampilan yang

kebakaran

dilakukan oleh masyarakat. Di lihat

Kelurahan Kauman.

bahaya

bangunan

di

dari segi rehabilitasi fasilitas maka
kecelakaan

akibat

kebakaran

B. LANDASAN TEORI
Definisi

memerlukan waktu yang relatif lama

bencana

menurut

belum lagi kerugian yang mustahil

Robert J Kodoatie dan Roestam

direcoveri seperti arsip, barang antic,

Sjarief (2006) adalah suatu kejadian

sertifikat dan lain sebagainya. Oleh

alam atau buatan manusia, tiba-tiba

karena

atau progresiv yang menimbulkan

itu

menghadapi

kesiapsiagaan
ancaman

dalam
bencana

kebakaran merupakan pilihan utama

dampak

yang

dahsyat

sehingga

komunitas

(hebat)

(masyarakat)

yang terkena atau terpengaruh harus

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

2

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

merespon dengan tindakan-tindakan

harus dilakukan segera setelah terjadi

luar biasa dalam pengelolaan bencana

bencana.

terpadu suatu masyarakat, sehingga

Kebakaran

bangunan

tidak menyebabkan kerugian yang

merupakan salah satu jenis kebakaran

meluas dalam kehidupan manusia dari

yang sering terjadi, faktor utama

segi materi, ekonomi atau lingkungan

penyebabnya

yang

bangunan itu sendiri yang tidak

melampaui

kemampuan

adalah

kondisi

masyarakat tersebut untuk mengatasi

memenuhi

dengan sumberdaya mereka sendiri.

keamanan, sehingga bangunan/hunian

menurut LIPI UNESCO/ISDR
(2006)

kesiapsiagaan

merupakan

perlu

persyaratan

dianalisis

umum

tingkat

kerawanannya. Maka dari itu perlu

proses

dilakukan survei lapangan sedapat

manajemen bencana dan di dalam

mungkin secara sensus, artinya semua

konsep pengelolaan bencana yang

bangunan yang ada diperiksa. Namun

berkembang saat ini, peningkatan

apabila

kesiapsiagaan

memungkinkan,

salah

satu

bagian

dari

merupakan

elemen

langkah

ini

tidak
dengan

penting dari kegiatan pengurangan

pertimbangan biaya dan waktu, maka

resiko bencana yang bersifat pro-

dapat

aktif,

suatu

mengambil sampel-sampel bangunan

bencana. Konsep kesiapsiagaan yang

yang dianggap mewakili (Departemen

digunakan

Permukiman dan Prasarana Wilayah,

sebelum

pada

kesiapsiagaan
ditekankan

kajian

penilaian

masyarakat
pada

kemampuan
melaksanakan
darurat

terjadinya

secara

lebih

dilakukan

survei

dengan

2003).

menyiapkan

untuk

dapat

kegiatan
tepat

dan

C. METODE PENELITIAN
Penelitian

tanggap
tepat.

Kliwon,

langkah-langkah

warga

saat

dilakukan

di

Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar

Kegiatan tanggap darurat meliputi
tindakan

ini

Kota

Surakarta

masyarakat

sebagai

dengan
objek

sebelum bencana, seperti: peringatan

utama dalam penelitian. Kelurahan

dini, tindakan saat kejadian bencana,

Kauman

tindakan evakuasi, dan tindakan yang

penelitian karena dianggap sebagai

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

dipilih

sebagai

tempat

3

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

daerah rawan kebakaran, serta adanya

system

nilai historis sebagai aset kebudayaan

mobilisasi sumber daya. Sedangkan

Kota Surakarta yang patut untuk

11 variabel lainya terdapat pada aspek

dijaga dan dilestarikan, salah satunya

ancaman kebakaran bangunan yakni;

adalah sebagai sentral industri batik.

elemen

Populasi dalam penelitian ini
adalah

seluruh

bertempat

penduduk

tinggal

di

yang

Kelurahan

peringatan

tidur,

bencana,

dan

evakuasi,

tertahan,

fisik,

control

ketidakmampuan

penghuni, beban api, waktu tanggap,
terbakar

penuh,

pengendalian

Kauman menurut Kepala Keluarga

kebakaran, penyulutan disengaja, dan

(KK)

penyulutan aksidental.

sebanyak

keseluruhan

740

KK.

populasi

Dari

Penelitian ini menggunakan dua

tersebut

kemudian diambil beberapa sampel

teknik

untuk dijadikan responden dalam

dengan

penelitian.

wawancara,

Penentuan

jumlah

sampel

pengumpulan

data,

menggunakan

kuesioner,

observasi

dokumentasi.

yaitu

Sebelum

dan
kuesioner

dalam penelitian ini menggunakan

digunakan untuk mengumpulkan data

metode

taraf

peneliti terlebih dahulu melakukan uji

signifikansi α = 0,10, dengan jumlah

persyarat analisis untuk mengetahui

sampel yang didapat sebanyak 89

sejauh mana kuesioner yang akan

sampel dari 740 populasi. Sedangkan

digunakan valid dan reliabel.

slovin

dengan

Teknik

teknik sampling untuk pengambilan
sampel

dalam

penelitian

analisa

data

dalam

penelitian ini menggunakan diskriptif

menggunakan teknik sampling secara

kuantitatif

acak sederhana dengan menggunakan

menguji hipotesa yang kemudian

media komputer.

ditarik kesimpulan dari permasalahan

Variabel yang digunakan dalam

yang

yang

timbul

bertujuan

dalam

untuk

penelitian.

penelitian ini seluruhnya ada 15

Adapun teknik analisa data dalam

variabel, dimana 4 variabel pada

penelitian ini yaitu:

aspek

kesiapsiagaan

yakni;

sikap

rencana

untuk

dan

masyarakat

1. Analisa tingkat kesiapsiagaan

pengetahuan,

masyarakat terhadap bencana

keadaan

darurat,

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

kebakaran

dengan

4

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

menggunakan

kajian

yang

masyarakat

diterapkan

oleh

LIPI

Berikut adalah pembahasan hasil

keseluruhan.

analisis data yang telah peneliti

UNESCO/ISDR, rumus:
2. Analisia

secara

identifikasi.

tingkat

ancaman

bahaya

kebakaran

bangunan

dengan

kajian

yang

Berdasarkan hasil analisis data

dikemukakan oleh ASTME E

yang dilakukan, dari 89 responden

931-94 (Standard Practice for

yang

Classification of Occupanices

tingkat

for Their Fire Hazard).

masyarakat di Kelurahan Kauman

a. Pengetahuan dan Sikap

mewakili

seluruh

pengetahuan

populasi,

dan

sikap

terhadap ancaman bahaya kebakaran
bisa

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data yang

dikatakan

dibuktikan

siap.

dengan

Hal

nilai

ini

indeks

telah dilakukan mengenai bencana

sebesar 79,78 yang didapat dari

kebakaran yang terjadi di Kelurahan

perhitungan berikut:

Kauman, akhirnya peneliti mendapat
temuan

yang dapat

diidentifikasi

Indeks=

Total skor riil parameter
skor maksimum parameter

sebagai berikut:
1.

Tingkat

Kesiapsiagaan

Masyarakat

Dalam

Menghadapi

Ancaman

Bencana

Kebakaran

di

Indeks =

tentang

hasil

x100%

b. Rencana Untuk Keadaan Darurat
Berdasarkan hasil analisis data

analisis

kesiapsiagaan

masyarakat

menghadapi

bencana

dalam

445

Indeks = 79,78

Kelurahan Kauman
Pembahasan

355

x100%

yang

telah

dilakukan,

dari

89

responden yang mewakili seluruh
populasi,

tingkat rencana untuk

kebakaran di Kelurahan Kauman

keadaan

dijelaskan secara detail per parameter

Kelurahan Kauman terhadap ancaman

kesiapsiagaan sesuai analisis data,

bahaya kebakaran bisa dikatakan siap.

baru setelah itu dapat disimpulkan

Hal ini dibuktikan dengan nilai indeks

hasil

dari

tingkat

darurat

masyarakat

di

kesiapsiagaan

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

5

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

yang didapat sebesar 78,65 yang

dibuktikan dengan nilai indeks yang

diperoleh dari perhitungan berikut:

didapat sebesar 43,82 yang diperoleh
dari perhitungan berikut:

Indeks=

Total skor riil parameter
skor maksimum parameter

Indeks =

350
445

x100%

Indeks=

Total skor riil parameter
skor maksimum parameter
195

Indeks =

x100%

445

x100%

Indeks = 78,65

Indeks = 43,82

c. Sistem Peringatan Bencana

e. Analisis

Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan, tingkat system

x100%

Indeks

Kesiapsiagaan

Masyarakat Dalam Menghadapi
Ancaman Bencana Kebakaran
Pembahasan

peringatan bencana masyarakat di

terhadap

Kelurahan Kauman terhadap ancaman

permasalahan

bahaya kebakaran bisa dikatakan

hipotesis

akhirnya

kurang siap. Hal ini dibuktikan

disimpulkan,

bahwa kesiapsiagaan

dengan nilai indeks yang didapat

masyarakat di Kelurahan Kauman

sebesar 40,67 yang diperoleh dari

Kecamatan

perhitungan berikut:

keseluruhan dapat dikatakan hampir

Indeks=

Total skor riil parameter
skor maksimum parameter

Indeks =

181
445

x100%

siap.

penelitian

Pasar

Hasil

mampu

kliwon

tersebut

berdasarkan
x100%

maupun

perhitungan

secara

diperoleh
indeks

kesiapsiagaan yang diterapkan oleh

Indeks = 40,67

LIPI UNESCO/ISDR (2006), dengan
nilai indeks kesiapsiagaan masyarakat

d. Analisis

Indeks

Mobilisasi

Sumber Daya

yang telah dilakukan, dapat diketahui
mobilisasi

keseluruhan

yaitu

sebesar

60,73. Berikut adalah perhitungan

Berdasarkan hasil analisis data

tingkat

secara

sumber

dalam analisis:
Indeks

Total skor riil parameter

=

skor maksimum parameter

daya

masyarakat di Kelurahan Kauman

x100%
1081

terhadap ancaman bahaya kebakaran

Indeks =

bisa dikatakan kurang siap. Hal ini

Indeks = 60,73

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

1780

x100%

6

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

2.

Ancaman Bahaya Kebakaran

E. SIMPULAN

Kelurahan

Berdasarkan hasil analisis data

Kauman Kecamatan Pasar

dan pembahasan yang telah diuraikan

Kliwon.

maka kajian dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil analisis data

dapat ditarik kesimpulan sebagai

Bangunan

Di

yang telah dilakukan, dapat diketahui

berikut:

besarnya ancaman bahaya kebakaran

1.

bangunan

di

Kelurahan

Tingkat

Kesiapsiagaan

Kauman

Masyarakat

Dalam

Kecamatan Pasar Kliwon termasuk

Menghadapi

Ancaman

dalam kategori sedang dengan nilai

Bencana

indeks sebesar 65.

Kelurahan Kauman

Kebakaran

Di

Hasil penelitian menunjukan

Hasil wawancara dan observasi
yang telah dilakukan menunjukan

bahwa

bahwa semua bangunan di Kelurahan

masyarakat di Kelurahan Kauman

Kauman

secara

digunakan

perumahan

atau

sehingga

peringkat

diberikan

sangat

sebagai
pemukiman,

bahaya
besar

yang

yaitu

4,

tingkat

kesiapsiagaan

keseluruhan

dikategorikan

hampir siap dengan nilai indeks
kesiapsiagaan

sebesar

Parameter

60,73.

dengan

indeks

kemudian untuk masalah ketrampilan

kesiapsiagaan tertinggi terdapat pada

dalam pelatihan menghadapi bencana

aspek pengetahuan dan sikap dengan

kebakaran masih sama seperti yang

indeks kesiapsiagaan sebesar 79,78,

telah dijelaskan sebelumnya yaitu

dimana

sangat kurang, sehingga peringkat

masyarakat paham betul sebab akibat

bahaya yang diberikan pun juga

dari bancana kebakaran.

pada

parameter

ini

Sedangkan parameter dengan

cukup besar.
Faktor lain yang mempengaruhi

indeks kesiapsiagaan terendah berada

bahaya

pada aspek sistem peringatan bencana

kebakaran bangunan juga dipengaruhi

dengan indeks sebesar 40,67, dimana

oleh faktor deteksi dan faktor

pada parameter ini masyarakat kurang

besarnya

suatu

ancaman

mendapat

informasi

mengenai

bencana kebakaran serta jarangnya

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

7

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapai Ancaman Bencana Kebakaran

rumah

warga

yang

dipasangi

faktor

springkler,

dimana

kedua

kentongan dan alat pemadam api

faktor tersebut tidak dimiliki oleh

ringan.

bangunan-bangunan yang berada di

2.

Tingkat

Ancaman

Kebakaran

Bahaya

Bangunan

Kelurahan Kauman.
Faktor lain yang menjadi sebab

Di

Kelurahan Kauman

adalah jenis penggunaan bangunan

Berdasarkan hasil wawancara

yang berada di Kelurahan Kauman

dan observasi yang telah peneliti

yang rata-rata digunakan sebagai

analisis dapat disimpulkan bahwa

tempat

besarnya tingkat ancaman bahaya

dengan tingkat kerapatan bangunan

kebakaran bangunan di Kelurahan

cukup tinggi serta akses jalan yang

Kauman dikategorikan pada tingkat

sangat sempit.

tinggal

atau

pemukiman

sedang dengan nilai indeks sebesar
65. Dalam kajian ini faktor yang
sangat
menentukan

berpengaruh
peringkat

dalam
bahaya

kebakaran adalah faktor deteksi dan

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

8

DAFTAR PUSTAKA

Kodoatie Robert J, dan Rostam Sjarief. 2006. Pengelolaan bencana Terpadu.
Jakarta: Yasrif Watampone.
Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2000. Tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor:

10/KPTS/2000. Jakarta.
Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2000. Tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan . Keputusan

Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor: 11/KPTS/2000. Jakarta.
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Nomor 02 Tahun
2012. Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana . BNPB.
Pribadi, S. Krisna. 2008. Buku Pegangan guru Pendidikan siaga bencana .
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana-Institu Teknologi Bandung.
Ramli, Soehatman. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran. Jakarta: Dian
Rakyat.
Sopaheluwakan,

Jan.

2006.

Kajian

Kesiapsiagaan

Masyarakat

Dalam

Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta: LIPI.

Agus Pitono, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2010

9

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

1 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 2 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

2 15 13

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Kebakaran Di Kelurahan Kauman Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakata.

0 0 15

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Kebakaran Di Kelurahan Kauman Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakata.

0 1 8

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 15