HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi

Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007

PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA


NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kakhususan Psikologi Pendidikan

Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007

PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015

i

Halaman Persetujuan


HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA

Diajukan oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007

Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :

Surakarta, 9 Januari 2015

Pembimbing Utama

Dr. Taufik Kasturi

ii

ABSTRACT


THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT AND PEERS
INTERACTION WITH ACADEMIC PROCRASTINATION STUDENT’
Isna Nurwahyuni

This research aim to know the relationship between self concept and peers
interaction of academic procrastination student’. The subjek in this study are the
student’ in eight semesters or being a thesis at the Muhammadiyah Universitas
Surakarta as much as 114 respondents. The hipothesis tested was there is a
connection between self concept and peer interaction with academic
procrastination. The technique of sampling use incidental sampling. Data
collection is carried out by three scales, is the scale of the academic
procrastination, the self concept and peer interaction. The statistical analysis used
in this study were multipel linier regression analysis. Statistical analysis result
obtained that there is a significant relationship between self concept and peer
interaction with academic procrastination. The effective contribution of the self
concept and peer interaction agains academic procrastination is 15%. The result of
this research showed there was a significant relationship between self concept and
peer interaction with academic procrastination. The conclusion of relationship self
concept and peer interaction are negatif toward academic procrastination. That is,

if self concept and peer interaction is higher, so academic procrastination student’
will go down. The implication of this research in the field of education is an
academic procrastination can be reduced by improving the self concept and peer
interaction. Self concept give a framework of thinking that determine how to
process the information abaut yourself is good from a physical aspect, psychic
aspect, sosial aspects, moral and family aspects, so that student’ have the self
motivation, emotional stability and trust on the capability of self finishing
academic assignments. In addition the high peer interaction as a function of the
information source and motivation can give good influence for student’ in
finishing academic assignments.
Keywords: academic procrastination, self concept, peer interaction

iii

1

PENDAHULUAN
Manusia

terjadi dikalangan mahasiswa yang


(SDM) yang unggul dan berkualitas

umumnya ditandai dengan adanya

tidak cukup hanya menyelesaikan

penundaan untuk memulai maupun

pendidikan

menyelesaikan

Sumber

Daya

sampai

pada


tingkat

tugas

akademik

menengah atas saja, tetapi idealnya

karena kesenjangan waktu antara

melanjutkan sampai tingkat yang

rencana dan kinerja aktual, serta

lebih tinggi yaitu perguruan tinggi

melakukan

(Rohmatun,


Mahasiswa

dianggap lebih menyenangkan dari

sebagai subjek yang menuntut ilmu

pada melakukan tugas akademik

di

yang seharusnya dikerjakan.

2013).

perguruan

perubahan

tinggi


sosial

dan

selalu

agen

aktivitas

lain

Kecenderungan

dituntut

yang

untuk


menunda-nunda

dalam

memulai

dalam kehidupan masyarakat serta

menyelesaikan

tugas

secara

dituntut untuk mampu berprestasi

keseluruhan

dengan optimal.


aktivitas

untuk

menunjukkan

peranannya

Disisi lain mahasiswa sering

untuk

lain

melakukan

sehingga

kinerja


menjadi terhambat ini disebut juga

kali dihadapkan permasalahan baik

dengan

akademik maupun non akademik

Ferrari (2007) prokrastinasi dapat

yang dapat menyebabkan kurangnya

digambarkan

konsentrasi

sehingga

mahasiswa

terhadap

Prokrastinasi.

sebagai

banyak

Menurut

penundaan

waktu

yang

seharusnya

terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas

diselesaikan dalam waktu tertentu

menjadi terbengkalai, bahkan bila

sehingga menimbulkan penundaan

diselesaikan hasilnya menjadi tidak

atau keterlambatan dalam menger-

maksimal.

tugas-tugas

yang

jakan tugas akademik.
contoh

dalam

hal

Berdasarkan

Sebagai

mengerjakan

survey

yang

dilakukan Solomon dan Rothblum

skripsi, mahasiswa yang menunda-

(1988),

nunda dalam mengerjakan skripsi ini

penundaan pengerjaan tugas dan 27,6

berdampak tertundanya kelulusan.

% pelajar melakukan penundaan

Fenomena

belajar

prokrastinasi

sering

46%

pelajar

sebelum

ujian.

melakukan

Siaputra

2

Berdasarkan tabel 1 menun-

(2012) menyatakan, skripsi adalah
salah satu tugas akademik yang

jukkan

menjadi

mahasiswa

sarana

penyelesaian
semua

penundaan

studi,

sebab

mahasiswa

tidak
mampu

menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Permasalahan

prokrastinasi

bahwa

belum

sebanyak

angkatan

lulus,

2007

51%

39%
yang

mahasiswa

angkatan 2008 yang belum lulus dan
89% mahasiswa angkatan 2009 yang
belum lulus.

akademik mahasiswa sering ditemui

Menurut Nugrasanti (2006)

di perguruan tinggi. Berdasarkan

lamanya masa studi yang harus

observasi

ditempuh mahasiswa dapat menjadi

awal

yang

dilakukan

dengan mengambil data dari Biro

indikasi

Administrasi Akademik Universitas

akademik mahasiswa. Burka dan

Muhammadiyah Surakarta (UMS) di

Yuen (2008) menyatakan terben-

Fakultas Psikologi tahun akademik

tuknya tingkah laku prokrastinasi

2012/1013 ditemukan bahwa

ada

dipengaruhi berbagai faktor, salah

beberapa mahasiswa yang belum

satunya yaitu konsep diri. Menurut

lulus tepat waktu atau melebihi

Sobur (2013) konsep diri adalah apa

standar kelulusan 8 semester. Data

yang terlintas dalam pikiran atau

mahasiswa semester delapan ke atas

gambaran diri ketika berfikir tentang

mulai dari angkatan 2007, 2008 dan

diri sendiri. Konsep diri merupakan

2009 tercantum pada tabel 1.

faktor

Tabel 1. Prosentase kelulusan
Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2012/2013

mempengaruhi

adanya

internal

prokrastinai

mahasiswa

yang

prokrastinasi

akademik
Konsep diri

memberikan

kerangka acuan yang mempengaruhi

Tahun
Angkatan

Jumlah
Mahasiswa

Lulus

2007

200

122

61%

terhadap orang lain. Konsep diri

2008

205

102

49%

berpengaruh

2009

240

28

11%

berpikir, perasaan, keinginan, nilai

Persen

(Data diperoleh dari Biro Administrasi
Akademik UMS)

manajemen diri terhadap situasi dan

terhadap

proses

maupun tujuan hidup seseorang.
Tinggi

rendahnya

konsep

diri

3

mengacu pada cara menilai diri

diselesaikan pada waktu tertentu

sendiri

(Ferrary, 2007).

tentang

seberapa

besar

Kebutuhan

penghargaan terhadap diri sendiri.

agar

dapat

Individu dengan konsep diri

diterima oleh lingkungan bagi setiap

tinggi atau positif akan mampu

individu atau mahasiswa merupakan

menghargai dirinya dan melihat hal-

suatu hal yang sangat mutlak sebagai

hal positif yang dapat dilakukannya

makhluk

demi

permasalahan

keberhasilan

dan

prestasi.

sosial.

Berbagai

penyesuaian

sosial

Sebaliknya individu yang memiliki

akan muncul, diantaranya adalah

konsep diri rendah atau negatif

problematika

meyakini dan memandang bahwa

sebaya. Mahasiswa yang kurang

dirinya lemah, tidak dapat berbuat,

mampu

tidak

mengalami

kompeten,

menarik,

tidak

kehilangan

daya

hidup.

Individu

gagal,

tidak

disukai

dan

tarik
akan

terhadap
cenderung

penerimaan

menyesuaikan

teman
menarik

diri

penolakan

sebaya

atau

terhadap

akan

diri

teman

cenderung

dari

lingkungan

sehingga mahasiswa tersebut kurang

bersikap pesimis terhadap kehidupan

dalam

interaksi

dan kesempatan yang dihadapinya.

Penerimaan atau penolakan dalam

Kurangnya konsep diri mahasiswa

interaksi teman sebaya ini dapat

inilah yang menimbulkan rasa tidak

mempengaruhi

percaya diri terhadap kemampuan,

mahasiswa (Chairunnisa,2010)
Menurut

keadaan fisik, maupun spikologis

teman

prestasi

sebaya.

akademik

Santrok

(2007)

sehingga menimbulkan rasa takut

teman sebaya merupakan salah satu

gagal

bentuk

dalam

mmelakukan

mengerjakan
tugas,

atau

impulsif,

lingkungan

sosial

yang

mempunyai peranan penting bagi

perfeksionis, cenderung pasif dan

perkembangan

suka menunda. Rendahnya konsep

mahasiswa. Teman sebaya adalah

diri

kecen-

kelompok baru yang memiliki ciri,

terhadap

norma dan kebiasaan yang jauh

seharusnya

berbeda dengan apa yang ada di

ini

derungan
tugas-tugas

berakibat

pada

prokrastinasi
yang

kepribadian

lingkungan keluarganya. Interaksi

4

teman sebaya mempunyai pengaruh

motivasi

ektrinsik

yang

memicu

prokrastinasi

kuat

Disinilah

terhadap

perilaku.

seorang

mahasiswa

Sebagaimana

yang

dapat

akademik.

disebutkan

Santrok

dituntut untuk memiliki kemampuan

(2007) bahwa fungsi teman sebaya

dalam menyesuaikan diri dan dapat

sebagai sumber informasi tentang

dijadikan dasar dalam interaksi sosial

dunia dan sebagai perolehan umpan

sehingga dapat

balik

mengekspresikan

mengenai

perasaan, pikiran, memainkan peran

Kurangnya

dan mendapat pengakuan.

mahasiswa

Menurut

Papalia

dan

kemampuan.

konsep

diri

juga

pada
dapat

mengakibatkan lemahnya tanggung

Feldman (2014) seseorang menda-

jawabnya

patkan keuntungan dari interaksi

lemahnya

teman

dapat

sehingga menimbulkan penundaan

mengembangkan ketrampilan yang

dalam menyelesaikan tugas sesuai

dibutuhkan dalam hubungan sosial

waktu yang telah diberikan (Ferrary,

dan intimasi serta mampu memupuk

2007). Dengan demikian penulis

rasa saling memiliki antar teman

menduga rendahnya konsep diri dan

sebaya. Selain itu interaksi teman

interaksi teman sebaya diindikasikan

sebaya dapat menjadi motivasi untuk

dapat

mencapai

akademik

sebaya,

serta

identitas.
Chairunnisa

yaitu

memperoleh

Hasil

penelitian

(2010)

menyebutkan

bahwa penerimaan teman sebaya
mempengaruhi

prestasi

terhadap

tugas

motivasi

menimbulkan

dan

instrinsik

prokrastinasi

mahasiswa

dalam

mengerjakan skripsi.

LANDASAN TEORI
Prokrastinasi

akademik

merupakan

mahasiswa sebesar 24.4%. Semakin

penundaan yang sering terjadi dalam

tinggi penerimaan kelompok teman

ranah akademik (Senecal & Vallerad,

sebaya maka semakin tinggi pula

1995).

prestasi akademik mahasiswa.

prokrastinasi didefinisikan sebagai

Rendahnya interaksi teman

prilaku

Menurut

penundaan

Ferrari

yang

(2007)

sis-sia

sebaya dapat menimbulkan kurang-

terhadap tugas yang melebihi batas

nya

waktu.

informasi-informasi

dan

Perilaku

spesifik,

yang

5

meliputi unsur penundaan baik untuk

sesuatu

memulai

kesenangan

suatu

maupun
tugas

menyelesaikan

atau

aktivitas,

yang

Seseorang

mendatangkan
bagi

yang

dirinya.
menghadapi

menghasilkan akibat-akibat lain yang

tugas yang sulit, akan menilai

lebih jauh, misalnya keterlambatan

dirinya tidak mampu dan dengan

menyelesaikan

maupun

mudah beralih pada aktivitas

kegagalan dalam mengerjakan tugas,

yang mendatangkan kesenangan

hal ini berdampak pada keadaan

baginya, tanpa melihat akibat

emosional

dari penundaan yang dilakukan,

tugas

yang

tidak

menye-

nangkan, misalnya perasaan cemas,

contohnya

perasaan bersalah, marah, panik, dan

pada waktu belajar.

sebagainya.

Rachmana

menyatakan

ciri-ciri

(2002)

prokrastinasi

menonton

c. Perfeksionis

berarti

televisi

seseorang

melakukan prokrastinasi karena

akademik adalah:

ingin melengkapi tugas agar

a. Takut gagal (fear of failure)

sempurna.

merupakan

suatu

bentuk

d. Pasif

yaitu

keinginan

untuk

kekhawatiran individu terhadap

mencapai kesempurnaan dalam

sesuatu

yaitu

menyelesaikan tugas pada diri

kegagalan itu sendiri. Munculnya

prokrastinator seringkali tidak

gambaran akan kegagalan itu

diimbangi dengan usaha yang

membuat

nyata,

yang

buruk

individu

khawatir,

sehingga dari pada menghadapi
kegagalan,

maka

individu

pada

akhirnya

bersikap pasif terhadap tugas itu.
e. Menunda hingga melebihi batas

tersebut memilih untuk menunda

waktu.

Perilaku

penyelesaian tugas.

nampak

pada

b. Kurang

berhati-hati

ini

yang dengan berbagai alasan
selalu

kurang

penyelesaian tugasnya.

menahan

keinginannya, tidak tahan dalam
situasi

yang

cenderung

menekan
lebih

sangat

prokrastinator,

(impulsiveness) berarti individu
mampu

hanya

menunda-nunda

Perilaku

dalam

prokrastinasi

dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor

menyukai

antara lain: konsep diri, tanggung

6

jawab, keyakinan diri dan kecemasan

Menurut Berzonsky (1981) aspek

terhadap

konsep diri meliputi:

evaluasi

diberikan,

yang

akan

kesulitan

dalam

a. Aspek fisik, yaitu bagaimana

mengambil keputusan, pemberon-

penilaian

takan terhadap kontrol dari figur

segala

otoritas, kurangnya tuntutan dari

secara fisik yang dimilikinya

tugas dan standar yang terlalu tinggi

seperti tubuh, kesehatan, pakaian

mengenai

penampilan.

kemampuan

individu

sesuatu

terhadap

yang

terlihat

b. Aspek sosial, yaitu bagaimana

(Burka dan Yuen, 2008).
Menurut

individu

Woolfolk

peranan sosial yang diperankan

(2008)

self concept generally refers to

individu

individuals knowledge and beliefs

antara individu dengan keluarga

about

dan individu dengan lingkungan.

themselves,

their

ideas,

feelings, attitudes and expectations.

c.

mencakup

hubungan

Aspek moral, merupakan nilai

Konsep diri umumnya mengacu pada

dan prinsip yang memberi arti

pengetahuan dan keyakinan individu

dan

tentang

individu dan memandang nilai

diri

sendiri,

ide-ide,

arah

dalam

perasaan, sikap dan harapan yang

etika

dimilik

kejujuran, tanggungjawab atas

individu.

Sobur

(2013)

moral

kehidupan

dirinya

seperti

menyatakan bahwa self concept is a

kegagalan

collection of perception of every

religiusitas serta perilaku.

aspect

of

your

bring,

yang

dialaminya,

your

d. Aspek psikis, meliputi pikiran,

appearance, physical and mental

perasaan dan sikap yang dimiliki

capabilities

individu terhadap dirinya sendiri.

vocational

potential,

size, strength and so forth. Konsep
diri

diartikan

sebagai

kumpulan

e. Aspek

Keluarga,

aspek

mencerminkan perasaan berarti

persepsi setiap aspek yang ada pada

dan berharga

diri, penampilan, kemampuan fisik

sebagai anggota keluarga

dan

mental

kejuruan

potensial,

ukuran, kekuatan dan sebagainya.

ini

Hasil

dalam kapasitas

penelitian

Andreas

(2007) menyatakan bahwa konsep
diri memilki hubungan signifikan

7

dan bernilai negatif dengan prokras-

yang berbeda untuk memahami satu

tinasi akademik. Prokrastinasi dapat

sama

dikatakan sebagai salah satu perilaku

pendapat.

yang

tidak

efisien

dalam

lainnya

dengan

bertukar

teman

sebaya

Interaksi

menggunakan waktu, dan adanya

mempunyai

kecenderungan untuk tidak segera

kehidupan seseorang, seperti yang

memulai

suatu

arti

penting

bagi

pekerjaan

ketika

diungkapkan Piaget dan Sullivan

menghadapi

suatu

tugas.

bahwa

Prokrastinasi

akademik

banyak

sebaya seseorang belajar tentang

berakibat negatif bagi mahasiswa.

timbal balik yang semetris. Selain itu

Karena

adanya

melakukan

penundaan,

melalui

interaksi

interaksi

teman

teman

sebaya,

banyak waktu terbuang dengan sia-

seeorang mempelajari prinsip-prinsip

sia. Tugas menjadi terbengkalai,

kejujuran dan keadilan serta dapat

bahkan bila diselesaikan hasilnya

mempelajari

menjadi tidak maksimal.

kepentingan-kepentingan perspektif

Selain

foktor

intern

secara

aktif

teman sebaya (Desmita, 2010)

prokrastinasi juga dipengarui pleh

Ender dan Newton (2000)

faktor ekstern yaitu teman sebaya.

menyatakan bahwa teman sebaya

Feldman (2007) menyatakan bawa

dapat menjadi sumber dukungan

teman sebaya merupakan tempat

sosial dan agen sosialisasi bagi

dimana

mendapatkan

mahasiswa, sehingga dengan adanya

sebagian besar dukungan sosial yang

interaksi teman sebaya mahasiswa

dibutuhkan.

memperoleh sumber informasi dan

seseorang

Menurut

Pierre

(2005)

referensi

sebaya

adalah

menyelesaikan

suatu

akademiknya.

Dengan

kelompok kecil dengan rata-rata usia

keterbukaan,

kerjasama

yang hampir sama atau sepadan.

frekuensi untuk saling berinteraksi

Masing-masing individu mempunyai

tukar

tingkatan kemampuan yang berbeda

dukungan

dan menggunakan beberapa cara

interaksi

interaksi
hubungan

teman

individu

pada

serta

dukungan

untuk

tugas-tugas

informasi
dapat
teman

dan

adanya
dan

memberi

meningkatkan
sebaya

yang

8

berkualitas dan menurunkan tingkat

berbicara dalam hubungan yang

prokrastinasi akademik mahasiswa

erat

untuk tidak melakukan penundan

c. Frekuensi

dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini

kelompok

didukung dengan hasil penelitian

individu dalam bertemu dengan

Fatimah (2010) meyatakan bahwa

anggota kelompoknya dan saling

dukungan sosial interaksi teman

berbicara dalam hubungan yang

sebaya memiliki hubungan negatif

erat

signifikan dengan prokrastinasi pada
mahasiswa
skripsi.

dalam

Artinya

menyelesaikan
semakin

individu
yaitu

dalam
Interaksi

Berdasarkan teori yang telah
diuraian,

maka

hipotesis

dalam

tinggi

penelitian ini adalah Ada hubungan

dukungan sosial atau interaksi teman

konsep diri dan interaksi teman

sebaya maka akan semakin rendah

sebaya

prokrastinasi dan sebaliknya semakin

akademik. Artinya, semakin tinggi

rendah dukungan sosial maka akan

konsep diri dan interaksi teman

semakin tinggi prokrastinasi

sebaya, maka prokrastinasi akademik

Partowisastro (1983) meru-

dengan

prokrastinasi

semakin rendah. Hipotesis minornya

muskan aspek-aspek interaksi teman

yaitu:

sebaya sebagai berikut:

1. Ada hubungan negatif konsep

a. Keterbukaan

Individu

kelompok

yaitu

kehadiran

dalam

penerimaan

individu

dalam

diri

dengan

akademik.
tinggi

prokrastinasi

Artinya,

konsep

diri,

semakin
maka

kelompoknya atau keterbukaan

prokrastinasi akademik makin

individu

rendah.

terhadap

kelompok

untuk saling bersosialisasi.
b. Kerjasama

individu

kelompok

yaitu

individu

dalam

kelompoknya

dalam

keterlibatan

dan

2. Ada hubungan negatif interaksi
teman

sebaya

dengan

kegiatan

prokrastinasi akademik. Artinya,

mau

semakin tinggi interaksi teman

memberikan ide bagi kemajuan

sebaya,

kelompoknya

akademik makin rendah

serta

saling

maka

prokrastinasi

9

independennya yaitu konsep diri dan

METODE PENELITIAN
Variabel

dependen

dalam

interaksi

teman

sebaya.

Sampel

penelitian ini adalah prokrastinasi

dalam penelitian ini berjumlah 114

akademik,

responden diambil dari mahasiswa

sedangkan

Fakultas

Psikologi

variabel
Universitas

Muhammadiya Surakarta.

skala

interaksi

Analisis

Teknik pengambilan sam-

data

bantuan

teman

sebaya.

dilakukan

dengan

Statistical

program

pel dalam penelitian ini mengguna-

Packages for Social Science (SPSS)

kan insidental. Sampling insidental

Versi 17.0.

merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

HASIL PENELITIAN

saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu

dengan

peneliti,

bila

Karakteristik
responden

pada

demografi
penelitian

ini

dipandang orang yang kebetulan

dibedakan menurut jenis kelamin dan

ditemui itu cocok sebagai sumber

tahun angkatan. Jumlah responden

data

sampel.

perempuan lebih banyak yaitu 6:5

diperoleh

dari jumlah keseluruhan sebanyak

digunakan

Kriteria

sebagai

sampel

diharapkan

yang

benar-benar

sesuai

114

reponden.

Terdapat

dengan penelitian tentang “hubungan

responden

konsep diri dan interaksi teman

responden perempuan.

sebaya

terhadap

prokrastinasi
dari

yaitu

responden

yang

sedang

dan

54%

Berdasarkan tahun angkatan

akademik mahasiswa” kriterianya
mahasiswa

laki-laki

46%

114

responden
tahun

angkatan

jumlah
2010

menempuh skripsi dan atau lebih dari

sebesar

semester 8.

20,18%, 2008 sebesar 7,02%, 2007

Penelitian ini menggunakan

64,91%,

2009

sebesar

sebesar 5,26% dan tahun angkatan

metode pengumpulan data dengan

2006

kuesioner,

instrumen

analisis data dengan menggunakan

dalam penelitian ini menggunakan 3

SPSS Versi 17.0 dapat dirangkum

skala,

pada tabel 2.

sedangkan

yaitu;

skala

prokrastinasi

akademik, skala konsep diri dan

sebesar

2,63%.Berdasarkan

10

Tabel.2. Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg

Sumbangan
efektif

Variabel
Prokrastinasi
akademik
dengan konsep
diri dan
interaksi teman
sebaya.

Nilai
Koefisien R=0,388
(p=0.000;p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 4 18

PENDAHULUAN Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 2 12

DAFTAR PUSTAKA Agustiani. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya dengan Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 8 5

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.

0 1 17

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN STRES BELAJAR Hubungan Antara Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Stres Belajar.

2 6 20

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15