HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi
Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kakhususan Psikologi Pendidikan
Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015
i
Halaman Persetujuan
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
Diajukan oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :
Surakarta, 9 Januari 2015
Pembimbing Utama
Dr. Taufik Kasturi
ii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT AND PEERS
INTERACTION WITH ACADEMIC PROCRASTINATION STUDENT’
Isna Nurwahyuni
This research aim to know the relationship between self concept and peers
interaction of academic procrastination student’. The subjek in this study are the
student’ in eight semesters or being a thesis at the Muhammadiyah Universitas
Surakarta as much as 114 respondents. The hipothesis tested was there is a
connection between self concept and peer interaction with academic
procrastination. The technique of sampling use incidental sampling. Data
collection is carried out by three scales, is the scale of the academic
procrastination, the self concept and peer interaction. The statistical analysis used
in this study were multipel linier regression analysis. Statistical analysis result
obtained that there is a significant relationship between self concept and peer
interaction with academic procrastination. The effective contribution of the self
concept and peer interaction agains academic procrastination is 15%. The result of
this research showed there was a significant relationship between self concept and
peer interaction with academic procrastination. The conclusion of relationship self
concept and peer interaction are negatif toward academic procrastination. That is,
if self concept and peer interaction is higher, so academic procrastination student’
will go down. The implication of this research in the field of education is an
academic procrastination can be reduced by improving the self concept and peer
interaction. Self concept give a framework of thinking that determine how to
process the information abaut yourself is good from a physical aspect, psychic
aspect, sosial aspects, moral and family aspects, so that student’ have the self
motivation, emotional stability and trust on the capability of self finishing
academic assignments. In addition the high peer interaction as a function of the
information source and motivation can give good influence for student’ in
finishing academic assignments.
Keywords: academic procrastination, self concept, peer interaction
iii
1
PENDAHULUAN
Manusia
terjadi dikalangan mahasiswa yang
(SDM) yang unggul dan berkualitas
umumnya ditandai dengan adanya
tidak cukup hanya menyelesaikan
penundaan untuk memulai maupun
pendidikan
menyelesaikan
Sumber
Daya
sampai
pada
tingkat
tugas
akademik
menengah atas saja, tetapi idealnya
karena kesenjangan waktu antara
melanjutkan sampai tingkat yang
rencana dan kinerja aktual, serta
lebih tinggi yaitu perguruan tinggi
melakukan
(Rohmatun,
Mahasiswa
dianggap lebih menyenangkan dari
sebagai subjek yang menuntut ilmu
pada melakukan tugas akademik
di
yang seharusnya dikerjakan.
2013).
perguruan
perubahan
tinggi
sosial
dan
selalu
agen
aktivitas
lain
Kecenderungan
dituntut
yang
untuk
menunda-nunda
dalam
memulai
dalam kehidupan masyarakat serta
menyelesaikan
tugas
secara
dituntut untuk mampu berprestasi
keseluruhan
dengan optimal.
aktivitas
untuk
menunjukkan
peranannya
Disisi lain mahasiswa sering
untuk
lain
melakukan
sehingga
kinerja
menjadi terhambat ini disebut juga
kali dihadapkan permasalahan baik
dengan
akademik maupun non akademik
Ferrari (2007) prokrastinasi dapat
yang dapat menyebabkan kurangnya
digambarkan
konsentrasi
sehingga
mahasiswa
terhadap
Prokrastinasi.
sebagai
banyak
Menurut
penundaan
waktu
yang
seharusnya
terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas
diselesaikan dalam waktu tertentu
menjadi terbengkalai, bahkan bila
sehingga menimbulkan penundaan
diselesaikan hasilnya menjadi tidak
atau keterlambatan dalam menger-
maksimal.
tugas-tugas
yang
jakan tugas akademik.
contoh
dalam
hal
Berdasarkan
Sebagai
mengerjakan
survey
yang
dilakukan Solomon dan Rothblum
skripsi, mahasiswa yang menunda-
(1988),
nunda dalam mengerjakan skripsi ini
penundaan pengerjaan tugas dan 27,6
berdampak tertundanya kelulusan.
% pelajar melakukan penundaan
Fenomena
belajar
prokrastinasi
sering
46%
pelajar
sebelum
ujian.
melakukan
Siaputra
2
Berdasarkan tabel 1 menun-
(2012) menyatakan, skripsi adalah
salah satu tugas akademik yang
jukkan
menjadi
mahasiswa
sarana
penyelesaian
semua
penundaan
studi,
sebab
mahasiswa
tidak
mampu
menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Permasalahan
prokrastinasi
bahwa
belum
sebanyak
angkatan
lulus,
2007
51%
39%
yang
mahasiswa
angkatan 2008 yang belum lulus dan
89% mahasiswa angkatan 2009 yang
belum lulus.
akademik mahasiswa sering ditemui
Menurut Nugrasanti (2006)
di perguruan tinggi. Berdasarkan
lamanya masa studi yang harus
observasi
ditempuh mahasiswa dapat menjadi
awal
yang
dilakukan
dengan mengambil data dari Biro
indikasi
Administrasi Akademik Universitas
akademik mahasiswa. Burka dan
Muhammadiyah Surakarta (UMS) di
Yuen (2008) menyatakan terben-
Fakultas Psikologi tahun akademik
tuknya tingkah laku prokrastinasi
2012/1013 ditemukan bahwa
ada
dipengaruhi berbagai faktor, salah
beberapa mahasiswa yang belum
satunya yaitu konsep diri. Menurut
lulus tepat waktu atau melebihi
Sobur (2013) konsep diri adalah apa
standar kelulusan 8 semester. Data
yang terlintas dalam pikiran atau
mahasiswa semester delapan ke atas
gambaran diri ketika berfikir tentang
mulai dari angkatan 2007, 2008 dan
diri sendiri. Konsep diri merupakan
2009 tercantum pada tabel 1.
faktor
Tabel 1. Prosentase kelulusan
Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2012/2013
mempengaruhi
adanya
internal
prokrastinai
mahasiswa
yang
prokrastinasi
akademik
Konsep diri
memberikan
kerangka acuan yang mempengaruhi
Tahun
Angkatan
Jumlah
Mahasiswa
Lulus
2007
200
122
61%
terhadap orang lain. Konsep diri
2008
205
102
49%
berpengaruh
2009
240
28
11%
berpikir, perasaan, keinginan, nilai
Persen
(Data diperoleh dari Biro Administrasi
Akademik UMS)
manajemen diri terhadap situasi dan
terhadap
proses
maupun tujuan hidup seseorang.
Tinggi
rendahnya
konsep
diri
3
mengacu pada cara menilai diri
diselesaikan pada waktu tertentu
sendiri
(Ferrary, 2007).
tentang
seberapa
besar
Kebutuhan
penghargaan terhadap diri sendiri.
agar
dapat
Individu dengan konsep diri
diterima oleh lingkungan bagi setiap
tinggi atau positif akan mampu
individu atau mahasiswa merupakan
menghargai dirinya dan melihat hal-
suatu hal yang sangat mutlak sebagai
hal positif yang dapat dilakukannya
makhluk
demi
permasalahan
keberhasilan
dan
prestasi.
sosial.
Berbagai
penyesuaian
sosial
Sebaliknya individu yang memiliki
akan muncul, diantaranya adalah
konsep diri rendah atau negatif
problematika
meyakini dan memandang bahwa
sebaya. Mahasiswa yang kurang
dirinya lemah, tidak dapat berbuat,
mampu
tidak
mengalami
kompeten,
menarik,
tidak
kehilangan
daya
hidup.
Individu
gagal,
tidak
disukai
dan
tarik
akan
terhadap
cenderung
penerimaan
menyesuaikan
teman
menarik
diri
penolakan
sebaya
atau
terhadap
akan
diri
teman
cenderung
dari
lingkungan
sehingga mahasiswa tersebut kurang
bersikap pesimis terhadap kehidupan
dalam
interaksi
dan kesempatan yang dihadapinya.
Penerimaan atau penolakan dalam
Kurangnya konsep diri mahasiswa
interaksi teman sebaya ini dapat
inilah yang menimbulkan rasa tidak
mempengaruhi
percaya diri terhadap kemampuan,
mahasiswa (Chairunnisa,2010)
Menurut
keadaan fisik, maupun spikologis
teman
prestasi
sebaya.
akademik
Santrok
(2007)
sehingga menimbulkan rasa takut
teman sebaya merupakan salah satu
gagal
bentuk
dalam
mmelakukan
mengerjakan
tugas,
atau
impulsif,
lingkungan
sosial
yang
mempunyai peranan penting bagi
perfeksionis, cenderung pasif dan
perkembangan
suka menunda. Rendahnya konsep
mahasiswa. Teman sebaya adalah
diri
kecen-
kelompok baru yang memiliki ciri,
terhadap
norma dan kebiasaan yang jauh
seharusnya
berbeda dengan apa yang ada di
ini
derungan
tugas-tugas
berakibat
pada
prokrastinasi
yang
kepribadian
lingkungan keluarganya. Interaksi
4
teman sebaya mempunyai pengaruh
motivasi
ektrinsik
yang
memicu
prokrastinasi
kuat
Disinilah
terhadap
perilaku.
seorang
mahasiswa
Sebagaimana
yang
dapat
akademik.
disebutkan
Santrok
dituntut untuk memiliki kemampuan
(2007) bahwa fungsi teman sebaya
dalam menyesuaikan diri dan dapat
sebagai sumber informasi tentang
dijadikan dasar dalam interaksi sosial
dunia dan sebagai perolehan umpan
sehingga dapat
balik
mengekspresikan
mengenai
perasaan, pikiran, memainkan peran
Kurangnya
dan mendapat pengakuan.
mahasiswa
Menurut
Papalia
dan
kemampuan.
konsep
diri
juga
pada
dapat
mengakibatkan lemahnya tanggung
Feldman (2014) seseorang menda-
jawabnya
patkan keuntungan dari interaksi
lemahnya
teman
dapat
sehingga menimbulkan penundaan
mengembangkan ketrampilan yang
dalam menyelesaikan tugas sesuai
dibutuhkan dalam hubungan sosial
waktu yang telah diberikan (Ferrary,
dan intimasi serta mampu memupuk
2007). Dengan demikian penulis
rasa saling memiliki antar teman
menduga rendahnya konsep diri dan
sebaya. Selain itu interaksi teman
interaksi teman sebaya diindikasikan
sebaya dapat menjadi motivasi untuk
dapat
mencapai
akademik
sebaya,
serta
identitas.
Chairunnisa
yaitu
memperoleh
Hasil
penelitian
(2010)
menyebutkan
bahwa penerimaan teman sebaya
mempengaruhi
prestasi
terhadap
tugas
motivasi
menimbulkan
dan
instrinsik
prokrastinasi
mahasiswa
dalam
mengerjakan skripsi.
LANDASAN TEORI
Prokrastinasi
akademik
merupakan
mahasiswa sebesar 24.4%. Semakin
penundaan yang sering terjadi dalam
tinggi penerimaan kelompok teman
ranah akademik (Senecal & Vallerad,
sebaya maka semakin tinggi pula
1995).
prestasi akademik mahasiswa.
prokrastinasi didefinisikan sebagai
Rendahnya interaksi teman
prilaku
Menurut
penundaan
Ferrari
yang
(2007)
sis-sia
sebaya dapat menimbulkan kurang-
terhadap tugas yang melebihi batas
nya
waktu.
informasi-informasi
dan
Perilaku
spesifik,
yang
5
meliputi unsur penundaan baik untuk
sesuatu
memulai
kesenangan
suatu
maupun
tugas
menyelesaikan
atau
aktivitas,
yang
Seseorang
mendatangkan
bagi
yang
dirinya.
menghadapi
menghasilkan akibat-akibat lain yang
tugas yang sulit, akan menilai
lebih jauh, misalnya keterlambatan
dirinya tidak mampu dan dengan
menyelesaikan
maupun
mudah beralih pada aktivitas
kegagalan dalam mengerjakan tugas,
yang mendatangkan kesenangan
hal ini berdampak pada keadaan
baginya, tanpa melihat akibat
emosional
dari penundaan yang dilakukan,
tugas
yang
tidak
menye-
nangkan, misalnya perasaan cemas,
contohnya
perasaan bersalah, marah, panik, dan
pada waktu belajar.
sebagainya.
Rachmana
menyatakan
ciri-ciri
(2002)
prokrastinasi
menonton
c. Perfeksionis
berarti
televisi
seseorang
melakukan prokrastinasi karena
akademik adalah:
ingin melengkapi tugas agar
a. Takut gagal (fear of failure)
sempurna.
merupakan
suatu
bentuk
d. Pasif
yaitu
keinginan
untuk
kekhawatiran individu terhadap
mencapai kesempurnaan dalam
sesuatu
yaitu
menyelesaikan tugas pada diri
kegagalan itu sendiri. Munculnya
prokrastinator seringkali tidak
gambaran akan kegagalan itu
diimbangi dengan usaha yang
membuat
nyata,
yang
buruk
individu
khawatir,
sehingga dari pada menghadapi
kegagalan,
maka
individu
pada
akhirnya
bersikap pasif terhadap tugas itu.
e. Menunda hingga melebihi batas
tersebut memilih untuk menunda
waktu.
Perilaku
penyelesaian tugas.
nampak
pada
b. Kurang
berhati-hati
ini
yang dengan berbagai alasan
selalu
kurang
penyelesaian tugasnya.
menahan
keinginannya, tidak tahan dalam
situasi
yang
cenderung
menekan
lebih
sangat
prokrastinator,
(impulsiveness) berarti individu
mampu
hanya
menunda-nunda
Perilaku
dalam
prokrastinasi
dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor
menyukai
antara lain: konsep diri, tanggung
6
jawab, keyakinan diri dan kecemasan
Menurut Berzonsky (1981) aspek
terhadap
konsep diri meliputi:
evaluasi
diberikan,
yang
akan
kesulitan
dalam
a. Aspek fisik, yaitu bagaimana
mengambil keputusan, pemberon-
penilaian
takan terhadap kontrol dari figur
segala
otoritas, kurangnya tuntutan dari
secara fisik yang dimilikinya
tugas dan standar yang terlalu tinggi
seperti tubuh, kesehatan, pakaian
mengenai
penampilan.
kemampuan
individu
sesuatu
terhadap
yang
terlihat
b. Aspek sosial, yaitu bagaimana
(Burka dan Yuen, 2008).
Menurut
individu
Woolfolk
peranan sosial yang diperankan
(2008)
self concept generally refers to
individu
individuals knowledge and beliefs
antara individu dengan keluarga
about
dan individu dengan lingkungan.
themselves,
their
ideas,
feelings, attitudes and expectations.
c.
mencakup
hubungan
Aspek moral, merupakan nilai
Konsep diri umumnya mengacu pada
dan prinsip yang memberi arti
pengetahuan dan keyakinan individu
dan
tentang
individu dan memandang nilai
diri
sendiri,
ide-ide,
arah
dalam
perasaan, sikap dan harapan yang
etika
dimilik
kejujuran, tanggungjawab atas
individu.
Sobur
(2013)
moral
kehidupan
dirinya
seperti
menyatakan bahwa self concept is a
kegagalan
collection of perception of every
religiusitas serta perilaku.
aspect
of
your
bring,
yang
dialaminya,
your
d. Aspek psikis, meliputi pikiran,
appearance, physical and mental
perasaan dan sikap yang dimiliki
capabilities
individu terhadap dirinya sendiri.
vocational
potential,
size, strength and so forth. Konsep
diri
diartikan
sebagai
kumpulan
e. Aspek
Keluarga,
aspek
mencerminkan perasaan berarti
persepsi setiap aspek yang ada pada
dan berharga
diri, penampilan, kemampuan fisik
sebagai anggota keluarga
dan
mental
kejuruan
potensial,
ukuran, kekuatan dan sebagainya.
ini
Hasil
dalam kapasitas
penelitian
Andreas
(2007) menyatakan bahwa konsep
diri memilki hubungan signifikan
7
dan bernilai negatif dengan prokras-
yang berbeda untuk memahami satu
tinasi akademik. Prokrastinasi dapat
sama
dikatakan sebagai salah satu perilaku
pendapat.
yang
tidak
efisien
dalam
lainnya
dengan
bertukar
teman
sebaya
Interaksi
menggunakan waktu, dan adanya
mempunyai
kecenderungan untuk tidak segera
kehidupan seseorang, seperti yang
memulai
suatu
arti
penting
bagi
pekerjaan
ketika
diungkapkan Piaget dan Sullivan
menghadapi
suatu
tugas.
bahwa
Prokrastinasi
akademik
banyak
sebaya seseorang belajar tentang
berakibat negatif bagi mahasiswa.
timbal balik yang semetris. Selain itu
Karena
adanya
melakukan
penundaan,
melalui
interaksi
interaksi
teman
teman
sebaya,
banyak waktu terbuang dengan sia-
seeorang mempelajari prinsip-prinsip
sia. Tugas menjadi terbengkalai,
kejujuran dan keadilan serta dapat
bahkan bila diselesaikan hasilnya
mempelajari
menjadi tidak maksimal.
kepentingan-kepentingan perspektif
Selain
foktor
intern
secara
aktif
teman sebaya (Desmita, 2010)
prokrastinasi juga dipengarui pleh
Ender dan Newton (2000)
faktor ekstern yaitu teman sebaya.
menyatakan bahwa teman sebaya
Feldman (2007) menyatakan bawa
dapat menjadi sumber dukungan
teman sebaya merupakan tempat
sosial dan agen sosialisasi bagi
dimana
mendapatkan
mahasiswa, sehingga dengan adanya
sebagian besar dukungan sosial yang
interaksi teman sebaya mahasiswa
dibutuhkan.
memperoleh sumber informasi dan
seseorang
Menurut
Pierre
(2005)
referensi
sebaya
adalah
menyelesaikan
suatu
akademiknya.
Dengan
kelompok kecil dengan rata-rata usia
keterbukaan,
kerjasama
yang hampir sama atau sepadan.
frekuensi untuk saling berinteraksi
Masing-masing individu mempunyai
tukar
tingkatan kemampuan yang berbeda
dukungan
dan menggunakan beberapa cara
interaksi
interaksi
hubungan
teman
individu
pada
serta
dukungan
untuk
tugas-tugas
informasi
dapat
teman
dan
adanya
dan
memberi
meningkatkan
sebaya
yang
8
berkualitas dan menurunkan tingkat
berbicara dalam hubungan yang
prokrastinasi akademik mahasiswa
erat
untuk tidak melakukan penundan
c. Frekuensi
dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini
kelompok
didukung dengan hasil penelitian
individu dalam bertemu dengan
Fatimah (2010) meyatakan bahwa
anggota kelompoknya dan saling
dukungan sosial interaksi teman
berbicara dalam hubungan yang
sebaya memiliki hubungan negatif
erat
signifikan dengan prokrastinasi pada
mahasiswa
skripsi.
dalam
Artinya
menyelesaikan
semakin
individu
yaitu
dalam
Interaksi
Berdasarkan teori yang telah
diuraian,
maka
hipotesis
dalam
tinggi
penelitian ini adalah Ada hubungan
dukungan sosial atau interaksi teman
konsep diri dan interaksi teman
sebaya maka akan semakin rendah
sebaya
prokrastinasi dan sebaliknya semakin
akademik. Artinya, semakin tinggi
rendah dukungan sosial maka akan
konsep diri dan interaksi teman
semakin tinggi prokrastinasi
sebaya, maka prokrastinasi akademik
Partowisastro (1983) meru-
dengan
prokrastinasi
semakin rendah. Hipotesis minornya
muskan aspek-aspek interaksi teman
yaitu:
sebaya sebagai berikut:
1. Ada hubungan negatif konsep
a. Keterbukaan
Individu
kelompok
yaitu
kehadiran
dalam
penerimaan
individu
dalam
diri
dengan
akademik.
tinggi
prokrastinasi
Artinya,
konsep
diri,
semakin
maka
kelompoknya atau keterbukaan
prokrastinasi akademik makin
individu
rendah.
terhadap
kelompok
untuk saling bersosialisasi.
b. Kerjasama
individu
kelompok
yaitu
individu
dalam
kelompoknya
dalam
keterlibatan
dan
2. Ada hubungan negatif interaksi
teman
sebaya
dengan
kegiatan
prokrastinasi akademik. Artinya,
mau
semakin tinggi interaksi teman
memberikan ide bagi kemajuan
sebaya,
kelompoknya
akademik makin rendah
serta
saling
maka
prokrastinasi
9
independennya yaitu konsep diri dan
METODE PENELITIAN
Variabel
dependen
dalam
interaksi
teman
sebaya.
Sampel
penelitian ini adalah prokrastinasi
dalam penelitian ini berjumlah 114
akademik,
responden diambil dari mahasiswa
sedangkan
Fakultas
Psikologi
variabel
Universitas
Muhammadiya Surakarta.
skala
interaksi
Analisis
Teknik pengambilan sam-
data
bantuan
teman
sebaya.
dilakukan
dengan
Statistical
program
pel dalam penelitian ini mengguna-
Packages for Social Science (SPSS)
kan insidental. Sampling insidental
Versi 17.0.
merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
HASIL PENELITIAN
saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu
dengan
peneliti,
bila
Karakteristik
responden
pada
demografi
penelitian
ini
dipandang orang yang kebetulan
dibedakan menurut jenis kelamin dan
ditemui itu cocok sebagai sumber
tahun angkatan. Jumlah responden
data
sampel.
perempuan lebih banyak yaitu 6:5
diperoleh
dari jumlah keseluruhan sebanyak
digunakan
Kriteria
sebagai
sampel
diharapkan
yang
benar-benar
sesuai
114
reponden.
Terdapat
dengan penelitian tentang “hubungan
responden
konsep diri dan interaksi teman
responden perempuan.
sebaya
terhadap
prokrastinasi
dari
yaitu
responden
yang
sedang
dan
54%
Berdasarkan tahun angkatan
akademik mahasiswa” kriterianya
mahasiswa
laki-laki
46%
114
responden
tahun
angkatan
jumlah
2010
menempuh skripsi dan atau lebih dari
sebesar
semester 8.
20,18%, 2008 sebesar 7,02%, 2007
Penelitian ini menggunakan
64,91%,
2009
sebesar
sebesar 5,26% dan tahun angkatan
metode pengumpulan data dengan
2006
kuesioner,
instrumen
analisis data dengan menggunakan
dalam penelitian ini menggunakan 3
SPSS Versi 17.0 dapat dirangkum
skala,
pada tabel 2.
sedangkan
yaitu;
skala
prokrastinasi
akademik, skala konsep diri dan
sebesar
2,63%.Berdasarkan
10
Tabel.2. Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Prokrastinasi
akademik
dengan konsep
diri dan
interaksi teman
sebaya.
Nilai
Koefisien R=0,388
(p=0.000;p
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi
Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kakhususan Psikologi Pendidikan
Oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITA MUHAMMADYAH SURAKARTA
2015
i
Halaman Persetujuan
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI
TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI
AKADEMIK MAHASISWA
Diajukan oleh :
ISNA NURWAHYUNI
S 300120007
Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :
Surakarta, 9 Januari 2015
Pembimbing Utama
Dr. Taufik Kasturi
ii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT AND PEERS
INTERACTION WITH ACADEMIC PROCRASTINATION STUDENT’
Isna Nurwahyuni
This research aim to know the relationship between self concept and peers
interaction of academic procrastination student’. The subjek in this study are the
student’ in eight semesters or being a thesis at the Muhammadiyah Universitas
Surakarta as much as 114 respondents. The hipothesis tested was there is a
connection between self concept and peer interaction with academic
procrastination. The technique of sampling use incidental sampling. Data
collection is carried out by three scales, is the scale of the academic
procrastination, the self concept and peer interaction. The statistical analysis used
in this study were multipel linier regression analysis. Statistical analysis result
obtained that there is a significant relationship between self concept and peer
interaction with academic procrastination. The effective contribution of the self
concept and peer interaction agains academic procrastination is 15%. The result of
this research showed there was a significant relationship between self concept and
peer interaction with academic procrastination. The conclusion of relationship self
concept and peer interaction are negatif toward academic procrastination. That is,
if self concept and peer interaction is higher, so academic procrastination student’
will go down. The implication of this research in the field of education is an
academic procrastination can be reduced by improving the self concept and peer
interaction. Self concept give a framework of thinking that determine how to
process the information abaut yourself is good from a physical aspect, psychic
aspect, sosial aspects, moral and family aspects, so that student’ have the self
motivation, emotional stability and trust on the capability of self finishing
academic assignments. In addition the high peer interaction as a function of the
information source and motivation can give good influence for student’ in
finishing academic assignments.
Keywords: academic procrastination, self concept, peer interaction
iii
1
PENDAHULUAN
Manusia
terjadi dikalangan mahasiswa yang
(SDM) yang unggul dan berkualitas
umumnya ditandai dengan adanya
tidak cukup hanya menyelesaikan
penundaan untuk memulai maupun
pendidikan
menyelesaikan
Sumber
Daya
sampai
pada
tingkat
tugas
akademik
menengah atas saja, tetapi idealnya
karena kesenjangan waktu antara
melanjutkan sampai tingkat yang
rencana dan kinerja aktual, serta
lebih tinggi yaitu perguruan tinggi
melakukan
(Rohmatun,
Mahasiswa
dianggap lebih menyenangkan dari
sebagai subjek yang menuntut ilmu
pada melakukan tugas akademik
di
yang seharusnya dikerjakan.
2013).
perguruan
perubahan
tinggi
sosial
dan
selalu
agen
aktivitas
lain
Kecenderungan
dituntut
yang
untuk
menunda-nunda
dalam
memulai
dalam kehidupan masyarakat serta
menyelesaikan
tugas
secara
dituntut untuk mampu berprestasi
keseluruhan
dengan optimal.
aktivitas
untuk
menunjukkan
peranannya
Disisi lain mahasiswa sering
untuk
lain
melakukan
sehingga
kinerja
menjadi terhambat ini disebut juga
kali dihadapkan permasalahan baik
dengan
akademik maupun non akademik
Ferrari (2007) prokrastinasi dapat
yang dapat menyebabkan kurangnya
digambarkan
konsentrasi
sehingga
mahasiswa
terhadap
Prokrastinasi.
sebagai
banyak
Menurut
penundaan
waktu
yang
seharusnya
terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas
diselesaikan dalam waktu tertentu
menjadi terbengkalai, bahkan bila
sehingga menimbulkan penundaan
diselesaikan hasilnya menjadi tidak
atau keterlambatan dalam menger-
maksimal.
tugas-tugas
yang
jakan tugas akademik.
contoh
dalam
hal
Berdasarkan
Sebagai
mengerjakan
survey
yang
dilakukan Solomon dan Rothblum
skripsi, mahasiswa yang menunda-
(1988),
nunda dalam mengerjakan skripsi ini
penundaan pengerjaan tugas dan 27,6
berdampak tertundanya kelulusan.
% pelajar melakukan penundaan
Fenomena
belajar
prokrastinasi
sering
46%
pelajar
sebelum
ujian.
melakukan
Siaputra
2
Berdasarkan tabel 1 menun-
(2012) menyatakan, skripsi adalah
salah satu tugas akademik yang
jukkan
menjadi
mahasiswa
sarana
penyelesaian
semua
penundaan
studi,
sebab
mahasiswa
tidak
mampu
menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Permasalahan
prokrastinasi
bahwa
belum
sebanyak
angkatan
lulus,
2007
51%
39%
yang
mahasiswa
angkatan 2008 yang belum lulus dan
89% mahasiswa angkatan 2009 yang
belum lulus.
akademik mahasiswa sering ditemui
Menurut Nugrasanti (2006)
di perguruan tinggi. Berdasarkan
lamanya masa studi yang harus
observasi
ditempuh mahasiswa dapat menjadi
awal
yang
dilakukan
dengan mengambil data dari Biro
indikasi
Administrasi Akademik Universitas
akademik mahasiswa. Burka dan
Muhammadiyah Surakarta (UMS) di
Yuen (2008) menyatakan terben-
Fakultas Psikologi tahun akademik
tuknya tingkah laku prokrastinasi
2012/1013 ditemukan bahwa
ada
dipengaruhi berbagai faktor, salah
beberapa mahasiswa yang belum
satunya yaitu konsep diri. Menurut
lulus tepat waktu atau melebihi
Sobur (2013) konsep diri adalah apa
standar kelulusan 8 semester. Data
yang terlintas dalam pikiran atau
mahasiswa semester delapan ke atas
gambaran diri ketika berfikir tentang
mulai dari angkatan 2007, 2008 dan
diri sendiri. Konsep diri merupakan
2009 tercantum pada tabel 1.
faktor
Tabel 1. Prosentase kelulusan
Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun 2012/2013
mempengaruhi
adanya
internal
prokrastinai
mahasiswa
yang
prokrastinasi
akademik
Konsep diri
memberikan
kerangka acuan yang mempengaruhi
Tahun
Angkatan
Jumlah
Mahasiswa
Lulus
2007
200
122
61%
terhadap orang lain. Konsep diri
2008
205
102
49%
berpengaruh
2009
240
28
11%
berpikir, perasaan, keinginan, nilai
Persen
(Data diperoleh dari Biro Administrasi
Akademik UMS)
manajemen diri terhadap situasi dan
terhadap
proses
maupun tujuan hidup seseorang.
Tinggi
rendahnya
konsep
diri
3
mengacu pada cara menilai diri
diselesaikan pada waktu tertentu
sendiri
(Ferrary, 2007).
tentang
seberapa
besar
Kebutuhan
penghargaan terhadap diri sendiri.
agar
dapat
Individu dengan konsep diri
diterima oleh lingkungan bagi setiap
tinggi atau positif akan mampu
individu atau mahasiswa merupakan
menghargai dirinya dan melihat hal-
suatu hal yang sangat mutlak sebagai
hal positif yang dapat dilakukannya
makhluk
demi
permasalahan
keberhasilan
dan
prestasi.
sosial.
Berbagai
penyesuaian
sosial
Sebaliknya individu yang memiliki
akan muncul, diantaranya adalah
konsep diri rendah atau negatif
problematika
meyakini dan memandang bahwa
sebaya. Mahasiswa yang kurang
dirinya lemah, tidak dapat berbuat,
mampu
tidak
mengalami
kompeten,
menarik,
tidak
kehilangan
daya
hidup.
Individu
gagal,
tidak
disukai
dan
tarik
akan
terhadap
cenderung
penerimaan
menyesuaikan
teman
menarik
diri
penolakan
sebaya
atau
terhadap
akan
diri
teman
cenderung
dari
lingkungan
sehingga mahasiswa tersebut kurang
bersikap pesimis terhadap kehidupan
dalam
interaksi
dan kesempatan yang dihadapinya.
Penerimaan atau penolakan dalam
Kurangnya konsep diri mahasiswa
interaksi teman sebaya ini dapat
inilah yang menimbulkan rasa tidak
mempengaruhi
percaya diri terhadap kemampuan,
mahasiswa (Chairunnisa,2010)
Menurut
keadaan fisik, maupun spikologis
teman
prestasi
sebaya.
akademik
Santrok
(2007)
sehingga menimbulkan rasa takut
teman sebaya merupakan salah satu
gagal
bentuk
dalam
mmelakukan
mengerjakan
tugas,
atau
impulsif,
lingkungan
sosial
yang
mempunyai peranan penting bagi
perfeksionis, cenderung pasif dan
perkembangan
suka menunda. Rendahnya konsep
mahasiswa. Teman sebaya adalah
diri
kecen-
kelompok baru yang memiliki ciri,
terhadap
norma dan kebiasaan yang jauh
seharusnya
berbeda dengan apa yang ada di
ini
derungan
tugas-tugas
berakibat
pada
prokrastinasi
yang
kepribadian
lingkungan keluarganya. Interaksi
4
teman sebaya mempunyai pengaruh
motivasi
ektrinsik
yang
memicu
prokrastinasi
kuat
Disinilah
terhadap
perilaku.
seorang
mahasiswa
Sebagaimana
yang
dapat
akademik.
disebutkan
Santrok
dituntut untuk memiliki kemampuan
(2007) bahwa fungsi teman sebaya
dalam menyesuaikan diri dan dapat
sebagai sumber informasi tentang
dijadikan dasar dalam interaksi sosial
dunia dan sebagai perolehan umpan
sehingga dapat
balik
mengekspresikan
mengenai
perasaan, pikiran, memainkan peran
Kurangnya
dan mendapat pengakuan.
mahasiswa
Menurut
Papalia
dan
kemampuan.
konsep
diri
juga
pada
dapat
mengakibatkan lemahnya tanggung
Feldman (2014) seseorang menda-
jawabnya
patkan keuntungan dari interaksi
lemahnya
teman
dapat
sehingga menimbulkan penundaan
mengembangkan ketrampilan yang
dalam menyelesaikan tugas sesuai
dibutuhkan dalam hubungan sosial
waktu yang telah diberikan (Ferrary,
dan intimasi serta mampu memupuk
2007). Dengan demikian penulis
rasa saling memiliki antar teman
menduga rendahnya konsep diri dan
sebaya. Selain itu interaksi teman
interaksi teman sebaya diindikasikan
sebaya dapat menjadi motivasi untuk
dapat
mencapai
akademik
sebaya,
serta
identitas.
Chairunnisa
yaitu
memperoleh
Hasil
penelitian
(2010)
menyebutkan
bahwa penerimaan teman sebaya
mempengaruhi
prestasi
terhadap
tugas
motivasi
menimbulkan
dan
instrinsik
prokrastinasi
mahasiswa
dalam
mengerjakan skripsi.
LANDASAN TEORI
Prokrastinasi
akademik
merupakan
mahasiswa sebesar 24.4%. Semakin
penundaan yang sering terjadi dalam
tinggi penerimaan kelompok teman
ranah akademik (Senecal & Vallerad,
sebaya maka semakin tinggi pula
1995).
prestasi akademik mahasiswa.
prokrastinasi didefinisikan sebagai
Rendahnya interaksi teman
prilaku
Menurut
penundaan
Ferrari
yang
(2007)
sis-sia
sebaya dapat menimbulkan kurang-
terhadap tugas yang melebihi batas
nya
waktu.
informasi-informasi
dan
Perilaku
spesifik,
yang
5
meliputi unsur penundaan baik untuk
sesuatu
memulai
kesenangan
suatu
maupun
tugas
menyelesaikan
atau
aktivitas,
yang
Seseorang
mendatangkan
bagi
yang
dirinya.
menghadapi
menghasilkan akibat-akibat lain yang
tugas yang sulit, akan menilai
lebih jauh, misalnya keterlambatan
dirinya tidak mampu dan dengan
menyelesaikan
maupun
mudah beralih pada aktivitas
kegagalan dalam mengerjakan tugas,
yang mendatangkan kesenangan
hal ini berdampak pada keadaan
baginya, tanpa melihat akibat
emosional
dari penundaan yang dilakukan,
tugas
yang
tidak
menye-
nangkan, misalnya perasaan cemas,
contohnya
perasaan bersalah, marah, panik, dan
pada waktu belajar.
sebagainya.
Rachmana
menyatakan
ciri-ciri
(2002)
prokrastinasi
menonton
c. Perfeksionis
berarti
televisi
seseorang
melakukan prokrastinasi karena
akademik adalah:
ingin melengkapi tugas agar
a. Takut gagal (fear of failure)
sempurna.
merupakan
suatu
bentuk
d. Pasif
yaitu
keinginan
untuk
kekhawatiran individu terhadap
mencapai kesempurnaan dalam
sesuatu
yaitu
menyelesaikan tugas pada diri
kegagalan itu sendiri. Munculnya
prokrastinator seringkali tidak
gambaran akan kegagalan itu
diimbangi dengan usaha yang
membuat
nyata,
yang
buruk
individu
khawatir,
sehingga dari pada menghadapi
kegagalan,
maka
individu
pada
akhirnya
bersikap pasif terhadap tugas itu.
e. Menunda hingga melebihi batas
tersebut memilih untuk menunda
waktu.
Perilaku
penyelesaian tugas.
nampak
pada
b. Kurang
berhati-hati
ini
yang dengan berbagai alasan
selalu
kurang
penyelesaian tugasnya.
menahan
keinginannya, tidak tahan dalam
situasi
yang
cenderung
menekan
lebih
sangat
prokrastinator,
(impulsiveness) berarti individu
mampu
hanya
menunda-nunda
Perilaku
dalam
prokrastinasi
dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor
menyukai
antara lain: konsep diri, tanggung
6
jawab, keyakinan diri dan kecemasan
Menurut Berzonsky (1981) aspek
terhadap
konsep diri meliputi:
evaluasi
diberikan,
yang
akan
kesulitan
dalam
a. Aspek fisik, yaitu bagaimana
mengambil keputusan, pemberon-
penilaian
takan terhadap kontrol dari figur
segala
otoritas, kurangnya tuntutan dari
secara fisik yang dimilikinya
tugas dan standar yang terlalu tinggi
seperti tubuh, kesehatan, pakaian
mengenai
penampilan.
kemampuan
individu
sesuatu
terhadap
yang
terlihat
b. Aspek sosial, yaitu bagaimana
(Burka dan Yuen, 2008).
Menurut
individu
Woolfolk
peranan sosial yang diperankan
(2008)
self concept generally refers to
individu
individuals knowledge and beliefs
antara individu dengan keluarga
about
dan individu dengan lingkungan.
themselves,
their
ideas,
feelings, attitudes and expectations.
c.
mencakup
hubungan
Aspek moral, merupakan nilai
Konsep diri umumnya mengacu pada
dan prinsip yang memberi arti
pengetahuan dan keyakinan individu
dan
tentang
individu dan memandang nilai
diri
sendiri,
ide-ide,
arah
dalam
perasaan, sikap dan harapan yang
etika
dimilik
kejujuran, tanggungjawab atas
individu.
Sobur
(2013)
moral
kehidupan
dirinya
seperti
menyatakan bahwa self concept is a
kegagalan
collection of perception of every
religiusitas serta perilaku.
aspect
of
your
bring,
yang
dialaminya,
your
d. Aspek psikis, meliputi pikiran,
appearance, physical and mental
perasaan dan sikap yang dimiliki
capabilities
individu terhadap dirinya sendiri.
vocational
potential,
size, strength and so forth. Konsep
diri
diartikan
sebagai
kumpulan
e. Aspek
Keluarga,
aspek
mencerminkan perasaan berarti
persepsi setiap aspek yang ada pada
dan berharga
diri, penampilan, kemampuan fisik
sebagai anggota keluarga
dan
mental
kejuruan
potensial,
ukuran, kekuatan dan sebagainya.
ini
Hasil
dalam kapasitas
penelitian
Andreas
(2007) menyatakan bahwa konsep
diri memilki hubungan signifikan
7
dan bernilai negatif dengan prokras-
yang berbeda untuk memahami satu
tinasi akademik. Prokrastinasi dapat
sama
dikatakan sebagai salah satu perilaku
pendapat.
yang
tidak
efisien
dalam
lainnya
dengan
bertukar
teman
sebaya
Interaksi
menggunakan waktu, dan adanya
mempunyai
kecenderungan untuk tidak segera
kehidupan seseorang, seperti yang
memulai
suatu
arti
penting
bagi
pekerjaan
ketika
diungkapkan Piaget dan Sullivan
menghadapi
suatu
tugas.
bahwa
Prokrastinasi
akademik
banyak
sebaya seseorang belajar tentang
berakibat negatif bagi mahasiswa.
timbal balik yang semetris. Selain itu
Karena
adanya
melakukan
penundaan,
melalui
interaksi
interaksi
teman
teman
sebaya,
banyak waktu terbuang dengan sia-
seeorang mempelajari prinsip-prinsip
sia. Tugas menjadi terbengkalai,
kejujuran dan keadilan serta dapat
bahkan bila diselesaikan hasilnya
mempelajari
menjadi tidak maksimal.
kepentingan-kepentingan perspektif
Selain
foktor
intern
secara
aktif
teman sebaya (Desmita, 2010)
prokrastinasi juga dipengarui pleh
Ender dan Newton (2000)
faktor ekstern yaitu teman sebaya.
menyatakan bahwa teman sebaya
Feldman (2007) menyatakan bawa
dapat menjadi sumber dukungan
teman sebaya merupakan tempat
sosial dan agen sosialisasi bagi
dimana
mendapatkan
mahasiswa, sehingga dengan adanya
sebagian besar dukungan sosial yang
interaksi teman sebaya mahasiswa
dibutuhkan.
memperoleh sumber informasi dan
seseorang
Menurut
Pierre
(2005)
referensi
sebaya
adalah
menyelesaikan
suatu
akademiknya.
Dengan
kelompok kecil dengan rata-rata usia
keterbukaan,
kerjasama
yang hampir sama atau sepadan.
frekuensi untuk saling berinteraksi
Masing-masing individu mempunyai
tukar
tingkatan kemampuan yang berbeda
dukungan
dan menggunakan beberapa cara
interaksi
interaksi
hubungan
teman
individu
pada
serta
dukungan
untuk
tugas-tugas
informasi
dapat
teman
dan
adanya
dan
memberi
meningkatkan
sebaya
yang
8
berkualitas dan menurunkan tingkat
berbicara dalam hubungan yang
prokrastinasi akademik mahasiswa
erat
untuk tidak melakukan penundan
c. Frekuensi
dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini
kelompok
didukung dengan hasil penelitian
individu dalam bertemu dengan
Fatimah (2010) meyatakan bahwa
anggota kelompoknya dan saling
dukungan sosial interaksi teman
berbicara dalam hubungan yang
sebaya memiliki hubungan negatif
erat
signifikan dengan prokrastinasi pada
mahasiswa
skripsi.
dalam
Artinya
menyelesaikan
semakin
individu
yaitu
dalam
Interaksi
Berdasarkan teori yang telah
diuraian,
maka
hipotesis
dalam
tinggi
penelitian ini adalah Ada hubungan
dukungan sosial atau interaksi teman
konsep diri dan interaksi teman
sebaya maka akan semakin rendah
sebaya
prokrastinasi dan sebaliknya semakin
akademik. Artinya, semakin tinggi
rendah dukungan sosial maka akan
konsep diri dan interaksi teman
semakin tinggi prokrastinasi
sebaya, maka prokrastinasi akademik
Partowisastro (1983) meru-
dengan
prokrastinasi
semakin rendah. Hipotesis minornya
muskan aspek-aspek interaksi teman
yaitu:
sebaya sebagai berikut:
1. Ada hubungan negatif konsep
a. Keterbukaan
Individu
kelompok
yaitu
kehadiran
dalam
penerimaan
individu
dalam
diri
dengan
akademik.
tinggi
prokrastinasi
Artinya,
konsep
diri,
semakin
maka
kelompoknya atau keterbukaan
prokrastinasi akademik makin
individu
rendah.
terhadap
kelompok
untuk saling bersosialisasi.
b. Kerjasama
individu
kelompok
yaitu
individu
dalam
kelompoknya
dalam
keterlibatan
dan
2. Ada hubungan negatif interaksi
teman
sebaya
dengan
kegiatan
prokrastinasi akademik. Artinya,
mau
semakin tinggi interaksi teman
memberikan ide bagi kemajuan
sebaya,
kelompoknya
akademik makin rendah
serta
saling
maka
prokrastinasi
9
independennya yaitu konsep diri dan
METODE PENELITIAN
Variabel
dependen
dalam
interaksi
teman
sebaya.
Sampel
penelitian ini adalah prokrastinasi
dalam penelitian ini berjumlah 114
akademik,
responden diambil dari mahasiswa
sedangkan
Fakultas
Psikologi
variabel
Universitas
Muhammadiya Surakarta.
skala
interaksi
Analisis
Teknik pengambilan sam-
data
bantuan
teman
sebaya.
dilakukan
dengan
Statistical
program
pel dalam penelitian ini mengguna-
Packages for Social Science (SPSS)
kan insidental. Sampling insidental
Versi 17.0.
merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
HASIL PENELITIAN
saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu
dengan
peneliti,
bila
Karakteristik
responden
pada
demografi
penelitian
ini
dipandang orang yang kebetulan
dibedakan menurut jenis kelamin dan
ditemui itu cocok sebagai sumber
tahun angkatan. Jumlah responden
data
sampel.
perempuan lebih banyak yaitu 6:5
diperoleh
dari jumlah keseluruhan sebanyak
digunakan
Kriteria
sebagai
sampel
diharapkan
yang
benar-benar
sesuai
114
reponden.
Terdapat
dengan penelitian tentang “hubungan
responden
konsep diri dan interaksi teman
responden perempuan.
sebaya
terhadap
prokrastinasi
dari
yaitu
responden
yang
sedang
dan
54%
Berdasarkan tahun angkatan
akademik mahasiswa” kriterianya
mahasiswa
laki-laki
46%
114
responden
tahun
angkatan
jumlah
2010
menempuh skripsi dan atau lebih dari
sebesar
semester 8.
20,18%, 2008 sebesar 7,02%, 2007
Penelitian ini menggunakan
64,91%,
2009
sebesar
sebesar 5,26% dan tahun angkatan
metode pengumpulan data dengan
2006
kuesioner,
instrumen
analisis data dengan menggunakan
dalam penelitian ini menggunakan 3
SPSS Versi 17.0 dapat dirangkum
skala,
pada tabel 2.
sedangkan
yaitu;
skala
prokrastinasi
akademik, skala konsep diri dan
sebesar
2,63%.Berdasarkan
10
Tabel.2. Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Prokrastinasi
akademik
dengan konsep
diri dan
interaksi teman
sebaya.
Nilai
Koefisien R=0,388
(p=0.000;p