HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.
HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA
DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Psikologi
Diajukan oleh:
Sri Haryati
S 300 110 044
PROGRAM STUDI SAINS PSIKOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
ABSTRAK
Hubungan Harga Diri dan Interaksi Teman Sebaya dengan
Kepercayaan Diri Remaja Awal
SRI HARYATI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri
dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Ampel Kab. Boyolali
yang berjumlah 210 siswa, dengan sampel penelitian ini sebanyak 131 siswa. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri, skala interaksi teman
sebaya dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan chow test dengan bantuan
Program SPSS For Windows 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal.
Harga diri memiliki kategori sedang serta interaksi teman sebaya dan kepercayaan
diri memiliki kategori rendah. Hasil analisis menunjukkan sumbangan efektif harga
diri terhadap kepercayaan diri sebesar = 4,68% dan sumbangan efektif interaksi
teman sebaya terhadap kepercayaan diri sebesar = 25,12%. Total sumbangan efektif
harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri adalah 29,8%.
Meskipun demikian, pengaruh harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap
kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan.
Kata kunci : Harga diri, interaksi teman sebaya dan kepercayaan diri.
iii
ABSRTACT
The relation of self esteem and the interaction among peergroup with
self confidence
SRI HARYATI
The aim of the study is to find the relation of self esteem and the interaction
among peergroup with self confidence. The population of the study is 131 students
of VIII grade Muhammadiyah junior high school in Ampel, Boyolali. The technique of
data collection is simple ramdom sampling, which collec the data of self esteem
scale, the interaction of peer group scale, dan self confidence scale. The analisys
method uses the double analysis regression and chow test using the SPSS For
window 16.6
Based on the result of the study, there is a significant correlation between self
esteem and interaction of peer group and the self confidence of early teenage. Self
esteem has middle category while the interaction of peer group and self confidence
have low category. The result of the analysis shows the effective self esteem as
much as 4,86% and the effective interaction of peer group to self confidence is
25.12%. the total of efectif support of self esteem and peer group towards self
confidence is 29.8%. there is no significant difference between the effect of self
esteem and peer group towards self confidence among boys and girls.
Keywords: Self esteem, The interaction among peergroup and Self confidence
iv
siswa (18 laki-laki dan 14 perempuan)
Latar Belakang Masalah
Kepercayaan
diri
(Self
diperoleh
100%
siswa
kurang
confidence) merupakan salah satu
mempunyai kepercayaan diri dengan
tujuan penting pendidikan dasar di
latar
Indonesia yang perlu diperhatikan dan
berbeda-beda.
ditumbuhkan pada siswa agar kelak
karena
mereka dapat menjadi manusia yang
beraktifitas apabila terjadi perubahan
mampu mengontrol berbagai aspek
fisik pada tubuhnya, 25% disebabkan
yang ada pada dirinya, sehingga siswa
karena merasa malu bergaul dengan
lebih jernih dalam mengatur tujuan
teman, 25% disebabkan karena takut
dan sasaran pribadi yang jelas dan
perkembangan
lebih mampu dalam mengarahkan
dengan
perilaku menuju keberhasilan.
disebabkan
Seperti yang dikemukakan oleh
Megawangi
(2009)
belakang
dan
alasan
18,75%
merasa
disebabkan
tidak
tubuhnya
siswa
lain,
karena
yang
sulit
bebas
berbeda
15,625%
memulai
pembicaraan dengan orang lain dan
bahwa
15,625%
disebabkan
karena
sulit
kepercayaan diri merupakan perasaan
beradaptasi dengan lingkungan yang
yakin akan anggapan orang tentang
baru.
diri seseorang.
Daradjat (1976) menyebutkan
Hasil penyebaran open ended
salah satu faktor yang mempengaruhi
kuesioner yang dilakukan peneliti pada
kepercayaan diri seseorang adalah
bulan Agustus 2013 di kelas IX C SMP
harga diri. Sedangkan Rohayati (2011),
Muhammadiyah 3 Ampel, dari 32
menyebutkan bahwa salah satu faktor
1
yang mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang.
adalah adaptasi atau interaksi dengan
sekolah
teman sebaya.
tempat seseorang berhubungan atau
Harga diri adalah hal yang
(2004),
harga
dan
keluarga,
masyarakat
menjadi
berinteraksi dengan orang lain.
penting di masa remaja. Menurut
Donnchadha
Lingkungan
Teman sebaya (peers) menurut
diri
Santrock (2003) adalah remaja dengan
merupakan sebuah proses yang terus
tingkat usia atau tingkat kematangan
berjalan bukan produk yang diperoleh
yang sama. Kelompok teman sebaya
secara instan. Pernyataan tersebut
merupakan lingkungan sosial pertama
didukung oleh Santrock (2003), proses
dimana remaja belajar untuk hidup
pembenbentukan
dan
bersama orang lain yang bukan
kepercayaan diri yang positif pada
keluarganya. Teman sebaya sangat
seseorang dipengaruhi oleh faktor
besar pengaruhnya terhadap proses
bawaan dan faktor lingkungan. Faktor
sosialisasi selama masa remaja.
harga
diri
bawaan merupakan faktor khas pada
orang
yang
bersangkutan,
Seorang siswa melalui interaksi
faktor
teman sebaya akan dapat berpikir
lingkungan merupakan faktor dari
mandiri,
lingkungan orang yang bersangkutan
sendiri, menerima bahkan menolak
tumbuh dan berkembang.
pandangan dan nilai yang berasal dari
lingkungan
keluarga
penting dalam konteks pembentukan
perilaku
harga
kelompoknya. Kepribadian atau sifat
dan
peran
keputusan
yang
diri
memiliki
Faktor
mengambil
kepercayaan
diri
2
dan
yang
mempelajari
diterima
pola
dari
khas
seseorang
disebut
dengan
Manfaat Penelitian
karakter pada dasarnya diperoleh
1. Teoritis
melalui interaksi dengan orang tua,
Penelitian ini diharapkan dapat
guru, teman dan lingkungan (Santoso,
memberikan
2011).
hubungan antara harga diri dan
Berdasarkan uraian diatas, maka
referensi
tentang
interaksi teman sebaya dengan
muncul pertanyaan penelitian yaitu
kepercayaan diri
adakah hubungan antara harga diri
sehingga
dan interaksi teman sebaya dengan
ilmiah dalam lingkup psikologi
kepercayaan diri remaja awal?
pendidikan dan sosial.
remaja
memperkaya
awal
wacana
2. Praktis
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
a. Bagi
siswa,
penelitian
ini
untuk mengetahui hubungan harga
diharapkan
diri dan interaksi teman sebaya
meningkatkan kepercayaan diri
dengan kepercayaan diri remaja awal,
sebagai poin penting untuk
mengetahui
mengaktualisasikan
hubungan
harga
diri
dengan kepercayaan diri remaja awal,
mampu
potensi
yang dimiliki.
serta mengetahui hubungan interaksi
b. Bagi orang tua, diharapkan
teman sebaya dengan kepercayaan
penelitian ini dapat menambah
diri remaja awal.
wawasan dalam memahami
tentang kepercayaan diri putra
putrinya
3
sebagai
remaja
sehingga mampu memainkan
bagaimana seseorang merasa dan
perannya dalam peningkatan
melihat dirinya sendiri. Percaya diri
harga diri dan kepercayaan
merupakan
diri.
anggapan orang tentang seseorang.
c. Bagi kepala sekolah dan guru,
perasaan
Menurut
yakin
Lauster
akan
(1997)
diharapkan penelitian ini dapat
kepercayaan diri merupakan sikap,
memberikan
keyakinan
mengenai
informasi
bagaimana
cara
sendiri
atas
yang
kemampuan
diri
diperoleh
dari
menanamkan harga diri dan
pengalaman hidup seseorang. Orang
kepercayaan diri secara positif
yang mempunyai kepercayaan diri
untuk membentuk kepribadian
biasanya tidak cemas dalam bertindak
anak.
dan dapat melakukan hal-hal yang
d. Bagi peneliti lain, diharapkan
penelitian
memberikan
ini
masukan
disukai serta bertanggungjawab atas
dapat
apa yang dilakukan.
bagi
Dari
uraian
diatas
dapat
peneliti-peneliti lain yang ingin
disimpulkan bahwa kepercayaan diri
meneliti jenis atau bidang yang
merupakan keyakinan individu akan
sama.
kemampuan
diri
Landasan Teori
hubungannya
dengan
Kepercayaan Diri
optimis
Megawangi (2009) menyatakan
bahwa
kepercayaan
diri
dalam
permasalahan
adalah
sendiri
orang
dalam
lain,
menghadapi
dan
dapat
mengatasinya dengan solusi yang
4
tepat
serta
bertanggungjawab
dengan
dirinya,
dapat
terhadap keputusan yang diambilnya,
mengatasi kecemasan, kesepian
berpikir
dan penolakan sosial.
positif
sehingga
mampu
menghadapi sesuatu dengan tenang
sehingga
membuat
berprestasi
dalam
c. Kondisi fisik. Perubahan kondisi
seseorang
bidang
fisik
yang
berpengaruh
kepercayaan
pada
diri
dan
ditekuni.
ketidakmampuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
menyebabkan rasa rendah diri
kepercayaan diri :
siswa.
Kepercayaan
diri
dapat
fisik
dapat
d. Pengalaman hidup. Pengalaman
dipengaruhi oleh:
yang
1. Faktor internal, meliputi:
menjadi sumber timbulnya rasa
a. Konsep diri, adalah kesadaran
seseorang
mengenai
mengecewakan
sering
rendah diri.
siapa
2. Faktor eksternal meliputi:
dirinya. Terbentuknya konsep
a. Pendidikan.
Semakin
tinggi
diri akan mempengaruhi harga
tingkat pendidikan seseorang
diri.
maka semakin mandiri dan
b. Harga diri, adalah penilaian atau
tidak tergantung pada orang
evaluasi terhadap dirinya, baik
lain serta dapat memenuhi
secara positif maupun negatif.
tantangan
Orang yang memiliki harga diri
memperhatikan
positif akan merasa nyaman
kondisi riil.
5
hidup
dengan
situasi
dan
b. Pekerjaan.
Kusuma
(2005)
Aspek-aspek kepercayaan diri
mengemukakan bahwa bekerja
dapat
Menurut Lauster (1997) aspek
mengembangkan
kreatifitas
dan
kepercayaan diri meliputi :
kemandirian
1. Cauntiousness, berhati-hati
serta kepercayaan diri.
c. Lingkungan.
keluarga,
sekolah
yang
2. independence, tidak tergantung
Lingkungan
masyarakat
memegang
sangat
kepada orang lain dan tidak
dan
membandingkan
peranan
besar
dirinya dengan orang lain
dalam
3. optimism, sikap positif akan masa
pembentukan kepercayaan diri
depan
siswa.
4. ambition, dorongan untuk maju
Berdasarkan uraian diatas
dan siap menghadapi tantangan
dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor
yang
5. Tolerance,
mempengaruhi
toleran
Harga Diri
faktor internal (seperti konsep diri,
diri, pengalaman,
bersikap
terhadap dirinya dan orang lain.
kepercayaaan diri berasal dari
harga
kemampuan
Santrock
(2007)
menjelaskan
serta
bahwa harga diri merupakan evaluasi
kegagalan dan kesuksesan) dan
terhadap dirinya sendiri secara positif
faktor
atau negatif. Individu yang memiliki
eksternal
(seperti
lingkungan dan pendidikan).
harga diri positif akan menerima dan
menghargai
adanya.
6
dirinya
sendiri
apa
Coopersmith
(1967)
2. Kelas sosial.
mendefinisikan harga diri sebagai
3. Teman sebaya.
evaluasi yang dibuat mengenai dirinya
Aspek-aspek Harga Diri
sendiri, dimana evaluasi diri tersebut
merupakan
hasil
interaksi
Aspek-aspek harga diri menurut
antara
Coopersmith (1967) meliputi :
individu dengan lingkungannya serta
1. Self Values, bagaimana individu
perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan
uraian
di
menilai
atas,
keadaan
dirinya
berdasarkan nilai-nilai pribadi yang
dapat disimpulkan bahwa harga diri
diamatinya.
adalah penilaian individu terhadap
2. Leadership popularity, bagaimana
dirinya sendiri secara positif atau
corak remaja dalam menghadapi
negatif yang dipengaruhi oleh hasil
lingkungan. Individu yang memiliki
interaksinya dengan orang-orang yang
harga diri yang tinggi cenderung
penting di lingkungannya serta dari
memiliki
sikap, penerimaan, penghargaan, dan
dituntut
perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Sedangkan popularitas merupakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penilaian individu terhadap dirinya
harga diri
sendiri berdasarkan pengalaman
Muhammad
bahwa
(1999)
harga
diri
menyatakan
kemampuan
dalam
yang
kepemimpinan.
keberhasilan yang diperoleh dalam
seseorang
kehidupan sosialnya.
dipengaruhi oleh:
3. Family parents, peran keluarga
1. Pola asuh orang tua.
dan
7
orang
tua
dalam
pembentukan dasar harga diri
Berdasar
pada masa kanak-kanak.
4. Achievement.
Individu
uraian
diatas
disimpulkan bahwa interaksi teman
dengan
sebaya
adalah
suatu
pertalian
harga diri yang tinggi cenderung
hubungan
memiliki karakteristik kepribadian
mempunyai tingkat kedewasaan sama
yang dapat mengarahkan pada
dimana didalamnya terdapat saling
kemandirian sosial dan kreativitas
memberikan
yang tinggi.
mufakat, membagi perasaan, saling
remaja
yang
perhatian,
saling
menerima, saling mempunyai, saling
Interaksi Teman Sebaya
Menurut
antar
(1995),
memberikan
sesuatu,
harapan,
interaksi adalah suatu pertalian sosial
keterbukaan,
kerjasama,
frekuensi
antara individu sehingga individu yang
saling hubungan antar individu karena
bersangkutan saling mempengaruhi
adanya naluri untuk hidup bersama,
satu sama lain.
keinginan
Santrock
Chaplin
(2003)
menjelaskan
untuk
melakukan
penyesuaian sosial dan keinginan
bahwa teman sebaya (peers) adalah
untuk
anak-anak atau remaja dengan tingkat
lingkungan.
usia atau tingkat kedewasaan yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sama. Dari kelompok teman sebaya,
interaksi teman sebaya
remaja
menerima
umpan
balik
menyesuaikan
Menurut
mengenai kemampuan mereka.
faktor-faktor
diri
dengan
Gerungan
yang
mempengaruhi
interaksi teman sebaya adalah :
8
(2002)
1. Kepercayaan diri
1. Imitasi,
2. Sugesti,
kepercayaan diri adalah keyakinan
3. Identifikasi
individu akan kemampuan diri
4. Simpati.
sendiri
Aspek-aspek interaksi teman sebaya
dengan orang lain, optimis dalam
dalam
hubungannya
Menurut Partowisastro (1983)
menghadapi permasalahan dan
aspek-aspek interaksi teman sebaya
dapat mengatasinya dengan solusi
adalah:
yang
1. Keterbukaan dalam kelompok
bertanggungjawab
2. Kerjasama individu dalam kelompk
keputusan
3. Frekuensi
berpikir positif sehingga mampu
hubungan
individu
tepat
METODE PENELITIAN
tenang
Identifikasi Variabel Penelitian.
seseorang
Variabel penelitian yang diteliti
terhadap
yang
menghadapi
dalam kelompok
serta
diambilnya,
sesuatu
sehingga
dengan
membuat
berprestasi
dalam
bidang yang ditekuni.
dalam penelitian ini adalah :
2. Harga diri
1. Variable bebas: harga diri dan
harga diri adalah penilaian individu
interaksi teman sebaya
terhadap dirinya sendiri secara
2. Variabel tergantung: kepercayaan diri
positif
Definisi Operasional Variabel
dipengaruhi oleh hasil interaksinya
Definisi operasional dalam penelitian ini
dengan orang-orang yang penting
adalah sebagai berikut :
atau
negatif
yang
di lingkungannya serta dari sikap,
9
penerimaan, penghargaan, dan
Populasi dan sampel
perlakuan orang lain terhadap
Populasi dalam penelitian ini
dirinya
adalah
3. Interaksi teman sebaya
siswa
Muhammadiyah
kelas
3
VIII
SMP
Ampel
yang
interaksi teman sebaya adalah
berjumlah 210 Siswa. Teknik sampling
suatu pertalian hubungan antar
yang digunakan dalam penelitian ini
remaja yang mempunyai tingkat
adalah simple Random Sampling. Cara
kedewasaan
sama
menentukan jumlah sampel dengan
didalamnya
terdapat
saling
menggunakan
memberikan
perhatian,
saling
jumlah sampel dari populasi tertentu.
perasaan,
Tabel menunjukkan bahwa untuk
saling
jumlah populasi 210 dengan tingkat
mufakat,
membagi
saling
menerima,
dimana
tabel
penentuan
mempunyai, saling memberikan
kesalahan
sesuatu, harapan, keterbukaan,
sampel 131.
kerjasama,
Metode Pengumpulan Data
frekuensi
saling
5%
diperoleh
hubungan antar individu karena
Metode
adanya
hidup
penelitian ini menggunakan alat ukur
untuk
skala. Skala yang digunakan dalam
melakukan penyesuaian sosial dan
penelitian ini adalah skala kepercayaan
bersama,
naluri
untuk
keinginan
pengumpulan
data
jumlah
dalam
diri berdasarkan teori Lauster (1997)
keinginan untuk menyesuaikan diri
Skala Kepercayaan diri mengungkap
dengan lingkungan.
tentang aspek-aspek cauntiousness,
10
independence,
dan
optimism, ambition
tolerance.
diri
0,000 (p
DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Psikologi
Diajukan oleh:
Sri Haryati
S 300 110 044
PROGRAM STUDI SAINS PSIKOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
ii
ABSTRAK
Hubungan Harga Diri dan Interaksi Teman Sebaya dengan
Kepercayaan Diri Remaja Awal
SRI HARYATI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri
dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Ampel Kab. Boyolali
yang berjumlah 210 siswa, dengan sampel penelitian ini sebanyak 131 siswa. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri, skala interaksi teman
sebaya dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan chow test dengan bantuan
Program SPSS For Windows 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal.
Harga diri memiliki kategori sedang serta interaksi teman sebaya dan kepercayaan
diri memiliki kategori rendah. Hasil analisis menunjukkan sumbangan efektif harga
diri terhadap kepercayaan diri sebesar = 4,68% dan sumbangan efektif interaksi
teman sebaya terhadap kepercayaan diri sebesar = 25,12%. Total sumbangan efektif
harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri adalah 29,8%.
Meskipun demikian, pengaruh harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap
kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan.
Kata kunci : Harga diri, interaksi teman sebaya dan kepercayaan diri.
iii
ABSRTACT
The relation of self esteem and the interaction among peergroup with
self confidence
SRI HARYATI
The aim of the study is to find the relation of self esteem and the interaction
among peergroup with self confidence. The population of the study is 131 students
of VIII grade Muhammadiyah junior high school in Ampel, Boyolali. The technique of
data collection is simple ramdom sampling, which collec the data of self esteem
scale, the interaction of peer group scale, dan self confidence scale. The analisys
method uses the double analysis regression and chow test using the SPSS For
window 16.6
Based on the result of the study, there is a significant correlation between self
esteem and interaction of peer group and the self confidence of early teenage. Self
esteem has middle category while the interaction of peer group and self confidence
have low category. The result of the analysis shows the effective self esteem as
much as 4,86% and the effective interaction of peer group to self confidence is
25.12%. the total of efectif support of self esteem and peer group towards self
confidence is 29.8%. there is no significant difference between the effect of self
esteem and peer group towards self confidence among boys and girls.
Keywords: Self esteem, The interaction among peergroup and Self confidence
iv
siswa (18 laki-laki dan 14 perempuan)
Latar Belakang Masalah
Kepercayaan
diri
(Self
diperoleh
100%
siswa
kurang
confidence) merupakan salah satu
mempunyai kepercayaan diri dengan
tujuan penting pendidikan dasar di
latar
Indonesia yang perlu diperhatikan dan
berbeda-beda.
ditumbuhkan pada siswa agar kelak
karena
mereka dapat menjadi manusia yang
beraktifitas apabila terjadi perubahan
mampu mengontrol berbagai aspek
fisik pada tubuhnya, 25% disebabkan
yang ada pada dirinya, sehingga siswa
karena merasa malu bergaul dengan
lebih jernih dalam mengatur tujuan
teman, 25% disebabkan karena takut
dan sasaran pribadi yang jelas dan
perkembangan
lebih mampu dalam mengarahkan
dengan
perilaku menuju keberhasilan.
disebabkan
Seperti yang dikemukakan oleh
Megawangi
(2009)
belakang
dan
alasan
18,75%
merasa
disebabkan
tidak
tubuhnya
siswa
lain,
karena
yang
sulit
bebas
berbeda
15,625%
memulai
pembicaraan dengan orang lain dan
bahwa
15,625%
disebabkan
karena
sulit
kepercayaan diri merupakan perasaan
beradaptasi dengan lingkungan yang
yakin akan anggapan orang tentang
baru.
diri seseorang.
Daradjat (1976) menyebutkan
Hasil penyebaran open ended
salah satu faktor yang mempengaruhi
kuesioner yang dilakukan peneliti pada
kepercayaan diri seseorang adalah
bulan Agustus 2013 di kelas IX C SMP
harga diri. Sedangkan Rohayati (2011),
Muhammadiyah 3 Ampel, dari 32
menyebutkan bahwa salah satu faktor
1
yang mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang.
adalah adaptasi atau interaksi dengan
sekolah
teman sebaya.
tempat seseorang berhubungan atau
Harga diri adalah hal yang
(2004),
harga
dan
keluarga,
masyarakat
menjadi
berinteraksi dengan orang lain.
penting di masa remaja. Menurut
Donnchadha
Lingkungan
Teman sebaya (peers) menurut
diri
Santrock (2003) adalah remaja dengan
merupakan sebuah proses yang terus
tingkat usia atau tingkat kematangan
berjalan bukan produk yang diperoleh
yang sama. Kelompok teman sebaya
secara instan. Pernyataan tersebut
merupakan lingkungan sosial pertama
didukung oleh Santrock (2003), proses
dimana remaja belajar untuk hidup
pembenbentukan
dan
bersama orang lain yang bukan
kepercayaan diri yang positif pada
keluarganya. Teman sebaya sangat
seseorang dipengaruhi oleh faktor
besar pengaruhnya terhadap proses
bawaan dan faktor lingkungan. Faktor
sosialisasi selama masa remaja.
harga
diri
bawaan merupakan faktor khas pada
orang
yang
bersangkutan,
Seorang siswa melalui interaksi
faktor
teman sebaya akan dapat berpikir
lingkungan merupakan faktor dari
mandiri,
lingkungan orang yang bersangkutan
sendiri, menerima bahkan menolak
tumbuh dan berkembang.
pandangan dan nilai yang berasal dari
lingkungan
keluarga
penting dalam konteks pembentukan
perilaku
harga
kelompoknya. Kepribadian atau sifat
dan
peran
keputusan
yang
diri
memiliki
Faktor
mengambil
kepercayaan
diri
2
dan
yang
mempelajari
diterima
pola
dari
khas
seseorang
disebut
dengan
Manfaat Penelitian
karakter pada dasarnya diperoleh
1. Teoritis
melalui interaksi dengan orang tua,
Penelitian ini diharapkan dapat
guru, teman dan lingkungan (Santoso,
memberikan
2011).
hubungan antara harga diri dan
Berdasarkan uraian diatas, maka
referensi
tentang
interaksi teman sebaya dengan
muncul pertanyaan penelitian yaitu
kepercayaan diri
adakah hubungan antara harga diri
sehingga
dan interaksi teman sebaya dengan
ilmiah dalam lingkup psikologi
kepercayaan diri remaja awal?
pendidikan dan sosial.
remaja
memperkaya
awal
wacana
2. Praktis
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
a. Bagi
siswa,
penelitian
ini
untuk mengetahui hubungan harga
diharapkan
diri dan interaksi teman sebaya
meningkatkan kepercayaan diri
dengan kepercayaan diri remaja awal,
sebagai poin penting untuk
mengetahui
mengaktualisasikan
hubungan
harga
diri
dengan kepercayaan diri remaja awal,
mampu
potensi
yang dimiliki.
serta mengetahui hubungan interaksi
b. Bagi orang tua, diharapkan
teman sebaya dengan kepercayaan
penelitian ini dapat menambah
diri remaja awal.
wawasan dalam memahami
tentang kepercayaan diri putra
putrinya
3
sebagai
remaja
sehingga mampu memainkan
bagaimana seseorang merasa dan
perannya dalam peningkatan
melihat dirinya sendiri. Percaya diri
harga diri dan kepercayaan
merupakan
diri.
anggapan orang tentang seseorang.
c. Bagi kepala sekolah dan guru,
perasaan
Menurut
yakin
Lauster
akan
(1997)
diharapkan penelitian ini dapat
kepercayaan diri merupakan sikap,
memberikan
keyakinan
mengenai
informasi
bagaimana
cara
sendiri
atas
yang
kemampuan
diri
diperoleh
dari
menanamkan harga diri dan
pengalaman hidup seseorang. Orang
kepercayaan diri secara positif
yang mempunyai kepercayaan diri
untuk membentuk kepribadian
biasanya tidak cemas dalam bertindak
anak.
dan dapat melakukan hal-hal yang
d. Bagi peneliti lain, diharapkan
penelitian
memberikan
ini
masukan
disukai serta bertanggungjawab atas
dapat
apa yang dilakukan.
bagi
Dari
uraian
diatas
dapat
peneliti-peneliti lain yang ingin
disimpulkan bahwa kepercayaan diri
meneliti jenis atau bidang yang
merupakan keyakinan individu akan
sama.
kemampuan
diri
Landasan Teori
hubungannya
dengan
Kepercayaan Diri
optimis
Megawangi (2009) menyatakan
bahwa
kepercayaan
diri
dalam
permasalahan
adalah
sendiri
orang
dalam
lain,
menghadapi
dan
dapat
mengatasinya dengan solusi yang
4
tepat
serta
bertanggungjawab
dengan
dirinya,
dapat
terhadap keputusan yang diambilnya,
mengatasi kecemasan, kesepian
berpikir
dan penolakan sosial.
positif
sehingga
mampu
menghadapi sesuatu dengan tenang
sehingga
membuat
berprestasi
dalam
c. Kondisi fisik. Perubahan kondisi
seseorang
bidang
fisik
yang
berpengaruh
kepercayaan
pada
diri
dan
ditekuni.
ketidakmampuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
menyebabkan rasa rendah diri
kepercayaan diri :
siswa.
Kepercayaan
diri
dapat
fisik
dapat
d. Pengalaman hidup. Pengalaman
dipengaruhi oleh:
yang
1. Faktor internal, meliputi:
menjadi sumber timbulnya rasa
a. Konsep diri, adalah kesadaran
seseorang
mengenai
mengecewakan
sering
rendah diri.
siapa
2. Faktor eksternal meliputi:
dirinya. Terbentuknya konsep
a. Pendidikan.
Semakin
tinggi
diri akan mempengaruhi harga
tingkat pendidikan seseorang
diri.
maka semakin mandiri dan
b. Harga diri, adalah penilaian atau
tidak tergantung pada orang
evaluasi terhadap dirinya, baik
lain serta dapat memenuhi
secara positif maupun negatif.
tantangan
Orang yang memiliki harga diri
memperhatikan
positif akan merasa nyaman
kondisi riil.
5
hidup
dengan
situasi
dan
b. Pekerjaan.
Kusuma
(2005)
Aspek-aspek kepercayaan diri
mengemukakan bahwa bekerja
dapat
Menurut Lauster (1997) aspek
mengembangkan
kreatifitas
dan
kepercayaan diri meliputi :
kemandirian
1. Cauntiousness, berhati-hati
serta kepercayaan diri.
c. Lingkungan.
keluarga,
sekolah
yang
2. independence, tidak tergantung
Lingkungan
masyarakat
memegang
sangat
kepada orang lain dan tidak
dan
membandingkan
peranan
besar
dirinya dengan orang lain
dalam
3. optimism, sikap positif akan masa
pembentukan kepercayaan diri
depan
siswa.
4. ambition, dorongan untuk maju
Berdasarkan uraian diatas
dan siap menghadapi tantangan
dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor
yang
5. Tolerance,
mempengaruhi
toleran
Harga Diri
faktor internal (seperti konsep diri,
diri, pengalaman,
bersikap
terhadap dirinya dan orang lain.
kepercayaaan diri berasal dari
harga
kemampuan
Santrock
(2007)
menjelaskan
serta
bahwa harga diri merupakan evaluasi
kegagalan dan kesuksesan) dan
terhadap dirinya sendiri secara positif
faktor
atau negatif. Individu yang memiliki
eksternal
(seperti
lingkungan dan pendidikan).
harga diri positif akan menerima dan
menghargai
adanya.
6
dirinya
sendiri
apa
Coopersmith
(1967)
2. Kelas sosial.
mendefinisikan harga diri sebagai
3. Teman sebaya.
evaluasi yang dibuat mengenai dirinya
Aspek-aspek Harga Diri
sendiri, dimana evaluasi diri tersebut
merupakan
hasil
interaksi
Aspek-aspek harga diri menurut
antara
Coopersmith (1967) meliputi :
individu dengan lingkungannya serta
1. Self Values, bagaimana individu
perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan
uraian
di
menilai
atas,
keadaan
dirinya
berdasarkan nilai-nilai pribadi yang
dapat disimpulkan bahwa harga diri
diamatinya.
adalah penilaian individu terhadap
2. Leadership popularity, bagaimana
dirinya sendiri secara positif atau
corak remaja dalam menghadapi
negatif yang dipengaruhi oleh hasil
lingkungan. Individu yang memiliki
interaksinya dengan orang-orang yang
harga diri yang tinggi cenderung
penting di lingkungannya serta dari
memiliki
sikap, penerimaan, penghargaan, dan
dituntut
perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Sedangkan popularitas merupakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penilaian individu terhadap dirinya
harga diri
sendiri berdasarkan pengalaman
Muhammad
bahwa
(1999)
harga
diri
menyatakan
kemampuan
dalam
yang
kepemimpinan.
keberhasilan yang diperoleh dalam
seseorang
kehidupan sosialnya.
dipengaruhi oleh:
3. Family parents, peran keluarga
1. Pola asuh orang tua.
dan
7
orang
tua
dalam
pembentukan dasar harga diri
Berdasar
pada masa kanak-kanak.
4. Achievement.
Individu
uraian
diatas
disimpulkan bahwa interaksi teman
dengan
sebaya
adalah
suatu
pertalian
harga diri yang tinggi cenderung
hubungan
memiliki karakteristik kepribadian
mempunyai tingkat kedewasaan sama
yang dapat mengarahkan pada
dimana didalamnya terdapat saling
kemandirian sosial dan kreativitas
memberikan
yang tinggi.
mufakat, membagi perasaan, saling
remaja
yang
perhatian,
saling
menerima, saling mempunyai, saling
Interaksi Teman Sebaya
Menurut
antar
(1995),
memberikan
sesuatu,
harapan,
interaksi adalah suatu pertalian sosial
keterbukaan,
kerjasama,
frekuensi
antara individu sehingga individu yang
saling hubungan antar individu karena
bersangkutan saling mempengaruhi
adanya naluri untuk hidup bersama,
satu sama lain.
keinginan
Santrock
Chaplin
(2003)
menjelaskan
untuk
melakukan
penyesuaian sosial dan keinginan
bahwa teman sebaya (peers) adalah
untuk
anak-anak atau remaja dengan tingkat
lingkungan.
usia atau tingkat kedewasaan yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sama. Dari kelompok teman sebaya,
interaksi teman sebaya
remaja
menerima
umpan
balik
menyesuaikan
Menurut
mengenai kemampuan mereka.
faktor-faktor
diri
dengan
Gerungan
yang
mempengaruhi
interaksi teman sebaya adalah :
8
(2002)
1. Kepercayaan diri
1. Imitasi,
2. Sugesti,
kepercayaan diri adalah keyakinan
3. Identifikasi
individu akan kemampuan diri
4. Simpati.
sendiri
Aspek-aspek interaksi teman sebaya
dengan orang lain, optimis dalam
dalam
hubungannya
Menurut Partowisastro (1983)
menghadapi permasalahan dan
aspek-aspek interaksi teman sebaya
dapat mengatasinya dengan solusi
adalah:
yang
1. Keterbukaan dalam kelompok
bertanggungjawab
2. Kerjasama individu dalam kelompk
keputusan
3. Frekuensi
berpikir positif sehingga mampu
hubungan
individu
tepat
METODE PENELITIAN
tenang
Identifikasi Variabel Penelitian.
seseorang
Variabel penelitian yang diteliti
terhadap
yang
menghadapi
dalam kelompok
serta
diambilnya,
sesuatu
sehingga
dengan
membuat
berprestasi
dalam
bidang yang ditekuni.
dalam penelitian ini adalah :
2. Harga diri
1. Variable bebas: harga diri dan
harga diri adalah penilaian individu
interaksi teman sebaya
terhadap dirinya sendiri secara
2. Variabel tergantung: kepercayaan diri
positif
Definisi Operasional Variabel
dipengaruhi oleh hasil interaksinya
Definisi operasional dalam penelitian ini
dengan orang-orang yang penting
adalah sebagai berikut :
atau
negatif
yang
di lingkungannya serta dari sikap,
9
penerimaan, penghargaan, dan
Populasi dan sampel
perlakuan orang lain terhadap
Populasi dalam penelitian ini
dirinya
adalah
3. Interaksi teman sebaya
siswa
Muhammadiyah
kelas
3
VIII
SMP
Ampel
yang
interaksi teman sebaya adalah
berjumlah 210 Siswa. Teknik sampling
suatu pertalian hubungan antar
yang digunakan dalam penelitian ini
remaja yang mempunyai tingkat
adalah simple Random Sampling. Cara
kedewasaan
sama
menentukan jumlah sampel dengan
didalamnya
terdapat
saling
menggunakan
memberikan
perhatian,
saling
jumlah sampel dari populasi tertentu.
perasaan,
Tabel menunjukkan bahwa untuk
saling
jumlah populasi 210 dengan tingkat
mufakat,
membagi
saling
menerima,
dimana
tabel
penentuan
mempunyai, saling memberikan
kesalahan
sesuatu, harapan, keterbukaan,
sampel 131.
kerjasama,
Metode Pengumpulan Data
frekuensi
saling
5%
diperoleh
hubungan antar individu karena
Metode
adanya
hidup
penelitian ini menggunakan alat ukur
untuk
skala. Skala yang digunakan dalam
melakukan penyesuaian sosial dan
penelitian ini adalah skala kepercayaan
bersama,
naluri
untuk
keinginan
pengumpulan
data
jumlah
dalam
diri berdasarkan teori Lauster (1997)
keinginan untuk menyesuaikan diri
Skala Kepercayaan diri mengungkap
dengan lingkungan.
tentang aspek-aspek cauntiousness,
10
independence,
dan
optimism, ambition
tolerance.
diri
0,000 (p