HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA
DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AWAL

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Magister Dalam Ilmu Psikologi

Diajukan oleh:

Sri Haryati
S 300 110 044

PROGRAM STUDI SAINS PSIKOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i


ii

ABSTRAK
Hubungan Harga Diri dan Interaksi Teman Sebaya dengan
Kepercayaan Diri Remaja Awal
SRI HARYATI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri
dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Ampel Kab. Boyolali
yang berjumlah 210 siswa, dengan sampel penelitian ini sebanyak 131 siswa. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri, skala interaksi teman
sebaya dan skala kepercayaan diri. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan chow test dengan bantuan
Program SPSS For Windows 16.0.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara harga diri dan interaksi teman sebaya dengan kepercayaan diri remaja awal.
Harga diri memiliki kategori sedang serta interaksi teman sebaya dan kepercayaan
diri memiliki kategori rendah. Hasil analisis menunjukkan sumbangan efektif harga
diri terhadap kepercayaan diri sebesar = 4,68% dan sumbangan efektif interaksi

teman sebaya terhadap kepercayaan diri sebesar = 25,12%. Total sumbangan efektif
harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan diri adalah 29,8%.
Meskipun demikian, pengaruh harga diri dan interaksi teman sebaya terhadap
kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara signifikan.

Kata kunci : Harga diri, interaksi teman sebaya dan kepercayaan diri.

iii

ABSRTACT
The relation of self esteem and the interaction among peergroup with
self confidence
SRI HARYATI
The aim of the study is to find the relation of self esteem and the interaction
among peergroup with self confidence. The population of the study is 131 students
of VIII grade Muhammadiyah junior high school in Ampel, Boyolali. The technique of
data collection is simple ramdom sampling, which collec the data of self esteem
scale, the interaction of peer group scale, dan self confidence scale. The analisys
method uses the double analysis regression and chow test using the SPSS For
window 16.6

Based on the result of the study, there is a significant correlation between self
esteem and interaction of peer group and the self confidence of early teenage. Self
esteem has middle category while the interaction of peer group and self confidence
have low category. The result of the analysis shows the effective self esteem as
much as 4,86% and the effective interaction of peer group to self confidence is
25.12%. the total of efectif support of self esteem and peer group towards self
confidence is 29.8%. there is no significant difference between the effect of self
esteem and peer group towards self confidence among boys and girls.

Keywords: Self esteem, The interaction among peergroup and Self confidence

iv

siswa (18 laki-laki dan 14 perempuan)

Latar Belakang Masalah
Kepercayaan

diri


(Self

diperoleh

100%

siswa

kurang

confidence) merupakan salah satu

mempunyai kepercayaan diri dengan

tujuan penting pendidikan dasar di

latar

Indonesia yang perlu diperhatikan dan


berbeda-beda.

ditumbuhkan pada siswa agar kelak

karena

mereka dapat menjadi manusia yang

beraktifitas apabila terjadi perubahan

mampu mengontrol berbagai aspek

fisik pada tubuhnya, 25% disebabkan

yang ada pada dirinya, sehingga siswa

karena merasa malu bergaul dengan

lebih jernih dalam mengatur tujuan


teman, 25% disebabkan karena takut

dan sasaran pribadi yang jelas dan

perkembangan

lebih mampu dalam mengarahkan

dengan

perilaku menuju keberhasilan.

disebabkan

Seperti yang dikemukakan oleh
Megawangi

(2009)

belakang


dan

alasan

18,75%

merasa

disebabkan

tidak

tubuhnya

siswa

lain,

karena


yang

sulit

bebas

berbeda
15,625%
memulai

pembicaraan dengan orang lain dan

bahwa

15,625%

disebabkan

karena


sulit

kepercayaan diri merupakan perasaan

beradaptasi dengan lingkungan yang

yakin akan anggapan orang tentang

baru.

diri seseorang.

Daradjat (1976) menyebutkan

Hasil penyebaran open ended

salah satu faktor yang mempengaruhi

kuesioner yang dilakukan peneliti pada


kepercayaan diri seseorang adalah

bulan Agustus 2013 di kelas IX C SMP

harga diri. Sedangkan Rohayati (2011),

Muhammadiyah 3 Ampel, dari 32

menyebutkan bahwa salah satu faktor

1

yang mempengaruhi kepercayaan diri

seseorang.

adalah adaptasi atau interaksi dengan

sekolah


teman sebaya.

tempat seseorang berhubungan atau

Harga diri adalah hal yang

(2004),

harga

dan

keluarga,

masyarakat

menjadi

berinteraksi dengan orang lain.

penting di masa remaja. Menurut
Donnchadha

Lingkungan

Teman sebaya (peers) menurut

diri

Santrock (2003) adalah remaja dengan

merupakan sebuah proses yang terus

tingkat usia atau tingkat kematangan

berjalan bukan produk yang diperoleh

yang sama. Kelompok teman sebaya

secara instan. Pernyataan tersebut

merupakan lingkungan sosial pertama

didukung oleh Santrock (2003), proses

dimana remaja belajar untuk hidup

pembenbentukan

dan

bersama orang lain yang bukan

kepercayaan diri yang positif pada

keluarganya. Teman sebaya sangat

seseorang dipengaruhi oleh faktor

besar pengaruhnya terhadap proses

bawaan dan faktor lingkungan. Faktor

sosialisasi selama masa remaja.

harga

diri

bawaan merupakan faktor khas pada
orang

yang

bersangkutan,

Seorang siswa melalui interaksi

faktor

teman sebaya akan dapat berpikir

lingkungan merupakan faktor dari

mandiri,

lingkungan orang yang bersangkutan

sendiri, menerima bahkan menolak

tumbuh dan berkembang.

pandangan dan nilai yang berasal dari

lingkungan

keluarga

penting dalam konteks pembentukan

perilaku

harga

kelompoknya. Kepribadian atau sifat

dan

peran

keputusan

yang

diri

memiliki

Faktor

mengambil

kepercayaan

diri

2

dan
yang

mempelajari
diterima

pola
dari

khas

seseorang

disebut

dengan

Manfaat Penelitian

karakter pada dasarnya diperoleh

1. Teoritis

melalui interaksi dengan orang tua,

Penelitian ini diharapkan dapat

guru, teman dan lingkungan (Santoso,

memberikan

2011).

hubungan antara harga diri dan

Berdasarkan uraian diatas, maka

referensi

tentang

interaksi teman sebaya dengan

muncul pertanyaan penelitian yaitu

kepercayaan diri

adakah hubungan antara harga diri

sehingga

dan interaksi teman sebaya dengan

ilmiah dalam lingkup psikologi

kepercayaan diri remaja awal?

pendidikan dan sosial.

remaja

memperkaya

awal

wacana

2. Praktis

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah

a. Bagi

siswa,

penelitian

ini

untuk mengetahui hubungan harga

diharapkan

diri dan interaksi teman sebaya

meningkatkan kepercayaan diri

dengan kepercayaan diri remaja awal,

sebagai poin penting untuk

mengetahui

mengaktualisasikan

hubungan

harga

diri

dengan kepercayaan diri remaja awal,

mampu

potensi

yang dimiliki.

serta mengetahui hubungan interaksi

b. Bagi orang tua, diharapkan

teman sebaya dengan kepercayaan

penelitian ini dapat menambah

diri remaja awal.

wawasan dalam memahami
tentang kepercayaan diri putra
putrinya

3

sebagai

remaja

sehingga mampu memainkan

bagaimana seseorang merasa dan

perannya dalam peningkatan

melihat dirinya sendiri. Percaya diri

harga diri dan kepercayaan

merupakan

diri.

anggapan orang tentang seseorang.

c. Bagi kepala sekolah dan guru,

perasaan

Menurut

yakin

Lauster

akan

(1997)

diharapkan penelitian ini dapat

kepercayaan diri merupakan sikap,

memberikan

keyakinan

mengenai

informasi
bagaimana

cara

sendiri

atas
yang

kemampuan

diri

diperoleh

dari

menanamkan harga diri dan

pengalaman hidup seseorang. Orang

kepercayaan diri secara positif

yang mempunyai kepercayaan diri

untuk membentuk kepribadian

biasanya tidak cemas dalam bertindak

anak.

dan dapat melakukan hal-hal yang

d. Bagi peneliti lain, diharapkan
penelitian
memberikan

ini
masukan

disukai serta bertanggungjawab atas

dapat

apa yang dilakukan.

bagi

Dari

uraian

diatas

dapat

peneliti-peneliti lain yang ingin

disimpulkan bahwa kepercayaan diri

meneliti jenis atau bidang yang

merupakan keyakinan individu akan

sama.

kemampuan

diri

Landasan Teori

hubungannya

dengan

Kepercayaan Diri

optimis

Megawangi (2009) menyatakan
bahwa

kepercayaan

diri

dalam

permasalahan

adalah

sendiri
orang

dalam
lain,

menghadapi
dan

dapat

mengatasinya dengan solusi yang

4

tepat

serta

bertanggungjawab

dengan

dirinya,

dapat

terhadap keputusan yang diambilnya,

mengatasi kecemasan, kesepian

berpikir

dan penolakan sosial.

positif

sehingga

mampu

menghadapi sesuatu dengan tenang
sehingga

membuat

berprestasi

dalam

c. Kondisi fisik. Perubahan kondisi

seseorang
bidang

fisik

yang

berpengaruh

kepercayaan

pada

diri

dan

ditekuni.

ketidakmampuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

menyebabkan rasa rendah diri

kepercayaan diri :

siswa.

Kepercayaan

diri

dapat

fisik

dapat

d. Pengalaman hidup. Pengalaman

dipengaruhi oleh:

yang

1. Faktor internal, meliputi:

menjadi sumber timbulnya rasa

a. Konsep diri, adalah kesadaran
seseorang

mengenai

mengecewakan

sering

rendah diri.

siapa

2. Faktor eksternal meliputi:

dirinya. Terbentuknya konsep

a. Pendidikan.

Semakin

tinggi

diri akan mempengaruhi harga

tingkat pendidikan seseorang

diri.

maka semakin mandiri dan

b. Harga diri, adalah penilaian atau

tidak tergantung pada orang

evaluasi terhadap dirinya, baik

lain serta dapat memenuhi

secara positif maupun negatif.

tantangan

Orang yang memiliki harga diri

memperhatikan

positif akan merasa nyaman

kondisi riil.

5

hidup

dengan

situasi

dan

b. Pekerjaan.

Kusuma

(2005)

Aspek-aspek kepercayaan diri

mengemukakan bahwa bekerja
dapat

Menurut Lauster (1997) aspek

mengembangkan

kreatifitas

dan

kepercayaan diri meliputi :

kemandirian

1. Cauntiousness, berhati-hati

serta kepercayaan diri.
c. Lingkungan.
keluarga,
sekolah
yang

2. independence, tidak tergantung

Lingkungan
masyarakat

memegang
sangat

kepada orang lain dan tidak

dan

membandingkan

peranan

besar

dirinya dengan orang lain

dalam

3. optimism, sikap positif akan masa

pembentukan kepercayaan diri

depan

siswa.

4. ambition, dorongan untuk maju

Berdasarkan uraian diatas

dan siap menghadapi tantangan

dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor

yang

5. Tolerance,

mempengaruhi

toleran

Harga Diri

faktor internal (seperti konsep diri,
diri, pengalaman,

bersikap

terhadap dirinya dan orang lain.

kepercayaaan diri berasal dari

harga

kemampuan

Santrock

(2007)

menjelaskan

serta

bahwa harga diri merupakan evaluasi

kegagalan dan kesuksesan) dan

terhadap dirinya sendiri secara positif

faktor

atau negatif. Individu yang memiliki

eksternal

(seperti

lingkungan dan pendidikan).

harga diri positif akan menerima dan
menghargai
adanya.

6

dirinya

sendiri

apa

Coopersmith

(1967)

2. Kelas sosial.

mendefinisikan harga diri sebagai

3. Teman sebaya.

evaluasi yang dibuat mengenai dirinya

Aspek-aspek Harga Diri

sendiri, dimana evaluasi diri tersebut
merupakan

hasil

interaksi

Aspek-aspek harga diri menurut

antara

Coopersmith (1967) meliputi :

individu dengan lingkungannya serta

1. Self Values, bagaimana individu

perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Berdasarkan

uraian

di

menilai

atas,

keadaan

dirinya

berdasarkan nilai-nilai pribadi yang

dapat disimpulkan bahwa harga diri

diamatinya.

adalah penilaian individu terhadap

2. Leadership popularity, bagaimana

dirinya sendiri secara positif atau

corak remaja dalam menghadapi

negatif yang dipengaruhi oleh hasil

lingkungan. Individu yang memiliki

interaksinya dengan orang-orang yang

harga diri yang tinggi cenderung

penting di lingkungannya serta dari

memiliki

sikap, penerimaan, penghargaan, dan

dituntut

perlakuan orang lain terhadap dirinya.

Sedangkan popularitas merupakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

penilaian individu terhadap dirinya

harga diri

sendiri berdasarkan pengalaman

Muhammad
bahwa

(1999)

harga

diri

menyatakan

kemampuan
dalam

yang

kepemimpinan.

keberhasilan yang diperoleh dalam

seseorang

kehidupan sosialnya.

dipengaruhi oleh:

3. Family parents, peran keluarga

1. Pola asuh orang tua.

dan

7

orang

tua

dalam

pembentukan dasar harga diri

Berdasar

pada masa kanak-kanak.
4. Achievement.

Individu

uraian

diatas

disimpulkan bahwa interaksi teman
dengan

sebaya

adalah

suatu

pertalian

harga diri yang tinggi cenderung

hubungan

memiliki karakteristik kepribadian

mempunyai tingkat kedewasaan sama

yang dapat mengarahkan pada

dimana didalamnya terdapat saling

kemandirian sosial dan kreativitas

memberikan

yang tinggi.

mufakat, membagi perasaan, saling

remaja

yang

perhatian,

saling

menerima, saling mempunyai, saling

Interaksi Teman Sebaya
Menurut

antar

(1995),

memberikan

sesuatu,

harapan,

interaksi adalah suatu pertalian sosial

keterbukaan,

kerjasama,

frekuensi

antara individu sehingga individu yang

saling hubungan antar individu karena

bersangkutan saling mempengaruhi

adanya naluri untuk hidup bersama,

satu sama lain.

keinginan

Santrock

Chaplin

(2003)

menjelaskan

untuk

melakukan

penyesuaian sosial dan keinginan

bahwa teman sebaya (peers) adalah

untuk

anak-anak atau remaja dengan tingkat

lingkungan.

usia atau tingkat kedewasaan yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi

sama. Dari kelompok teman sebaya,

interaksi teman sebaya

remaja

menerima

umpan

balik

menyesuaikan

Menurut

mengenai kemampuan mereka.

faktor-faktor

diri

dengan

Gerungan
yang

mempengaruhi

interaksi teman sebaya adalah :

8

(2002)

1. Kepercayaan diri

1. Imitasi,
2. Sugesti,

kepercayaan diri adalah keyakinan

3. Identifikasi

individu akan kemampuan diri

4. Simpati.

sendiri

Aspek-aspek interaksi teman sebaya

dengan orang lain, optimis dalam

dalam

hubungannya

Menurut Partowisastro (1983)

menghadapi permasalahan dan

aspek-aspek interaksi teman sebaya

dapat mengatasinya dengan solusi

adalah:

yang

1. Keterbukaan dalam kelompok

bertanggungjawab

2. Kerjasama individu dalam kelompk

keputusan

3. Frekuensi

berpikir positif sehingga mampu

hubungan

individu

tepat

METODE PENELITIAN

tenang

Identifikasi Variabel Penelitian.

seseorang

Variabel penelitian yang diteliti

terhadap

yang

menghadapi

dalam kelompok

serta

diambilnya,

sesuatu

sehingga

dengan
membuat

berprestasi

dalam

bidang yang ditekuni.

dalam penelitian ini adalah :

2. Harga diri

1. Variable bebas: harga diri dan

harga diri adalah penilaian individu

interaksi teman sebaya

terhadap dirinya sendiri secara

2. Variabel tergantung: kepercayaan diri

positif

Definisi Operasional Variabel

dipengaruhi oleh hasil interaksinya

Definisi operasional dalam penelitian ini

dengan orang-orang yang penting

adalah sebagai berikut :

atau

negatif

yang

di lingkungannya serta dari sikap,

9

penerimaan, penghargaan, dan

Populasi dan sampel

perlakuan orang lain terhadap

Populasi dalam penelitian ini

dirinya

adalah

3. Interaksi teman sebaya

siswa

Muhammadiyah

kelas
3

VIII

SMP

Ampel

yang

interaksi teman sebaya adalah

berjumlah 210 Siswa. Teknik sampling

suatu pertalian hubungan antar

yang digunakan dalam penelitian ini

remaja yang mempunyai tingkat

adalah simple Random Sampling. Cara

kedewasaan

sama

menentukan jumlah sampel dengan

didalamnya

terdapat

saling

menggunakan

memberikan

perhatian,

saling

jumlah sampel dari populasi tertentu.

perasaan,

Tabel menunjukkan bahwa untuk

saling

jumlah populasi 210 dengan tingkat

mufakat,

membagi

saling

menerima,

dimana

tabel

penentuan

mempunyai, saling memberikan

kesalahan

sesuatu, harapan, keterbukaan,

sampel 131.

kerjasama,

Metode Pengumpulan Data

frekuensi

saling

5%

diperoleh

hubungan antar individu karena

Metode

adanya

hidup

penelitian ini menggunakan alat ukur

untuk

skala. Skala yang digunakan dalam

melakukan penyesuaian sosial dan

penelitian ini adalah skala kepercayaan

bersama,

naluri

untuk

keinginan

pengumpulan

data

jumlah

dalam

diri berdasarkan teori Lauster (1997)

keinginan untuk menyesuaikan diri

Skala Kepercayaan diri mengungkap

dengan lingkungan.

tentang aspek-aspek cauntiousness,

10

independence,
dan

optimism, ambition

tolerance.

diri

0,000 (p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja.

0 3 13

PENDAHULUAN Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja.

0 3 6

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja.

0 3 18

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

2 11 24

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 4 18

HUBUNGAN HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awal.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN STRES BELAJAR Hubungan Antara Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Stres Belajar.

2 6 20

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN STRES BELAJAR Hubungan Antara Harga Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Stres Belajar.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15