Yuwono dan Eka, Pendiri Sekolah Alam.

[(OMPAS
/
I
I

s;;-;;',.--S~~a-;;;
._-~
1

2

\ 17
\. -\

18

-

um
3


19
Peb

Jail

5

4

6
21

20

-, Mal

Rab;;.-.

Kamis


7

9

22

8

JIIII

11
25

0

o Sabru

Jumar

10

24

23

\ ApI

()

.

12

26

0

Jill

Ags


C

13

27

28

()

Sep

Wn,.,gu

@-15
2~

Okt

0


30
Nav

Yuwonodan Eka~
Pendiri SekolahAlam
---:..,.--

::1..

_~___~_

membangun sebuah peradaban. Tujuan itu jangan
dicampur aduk dengan kepentingan bisnis untuk
memungut uang sebanyak mungkin dari orangtua
murid. Niat itulah yang membulatkan tekad
pasangan Yuwono dan Nurbaiti Eka Sari untuk
mendirikan Sekolah Alam Palembang.
Oleh WISNU AJI DEWABRATA


D

engan modal awal Rp 10

juta pada 2005,mereka

mendirikan Sekolah
Alam Palembang. Sekolah ini satu dari 12 sekolah alam di
Indonesia yang direkomendasikan penggagasnya, Lendo Novo.

Nama:Yuwono
lahir:Trenggalek,
100ktober
1971
Pendidikan:
- SDNegeriPalasJaya,LampungSelatan
- SMPNegeriPalas,Lampung
Selatan
- SMANegeri2 TanjungKarang
- FakultasKedokteran

UniversitasSriwijaya,tamat1996
- MasterbidangbiomedikFakultasKedokteran
UI,2002
- ProgramdoktorbidangIImu
Kedokteran
FakultasKedokteranUnpad,2009
Nama:NurbaitiEkaSari
lahir: Palembang,
30September1970
Pendidikan:
- SDNegeriPutri137Plaju,
Palembang
- SMPNegeri20Plaju
- SMAYaktapena
I Plaju
- FakultasMIPAKimiaUniversitasSriwijaya,1994
Anak:
- Muhammad
JawadYuwono
(10)

- Imadul
AQilYuwono
(9)
- MamduhWidadYuwono(7)
- AfafMihlahYuwono(4)

--

-~

Pendidikan melalui sekolah adalah proses

.

~

---,..

Ditemani istrinya, Eka, Yuwono mengatakan, ide mendirikan sekolah alam di Palembang muncul setelah ia menyekolahkan anaknya di Sekolah
Alam Bandung. Dia merasa cocok dengan konsep sekolah

alam ala Lendo Novo.
la menyekolahkan anaknya di
Sekolah Alam Bandung saat kuliah S-3 iImu kedokteran di Universitas Padjadjaran tahun
2004-2005. Selesai kuliah, Yuwono dan Eka kembali ke Palembang, tetapi di kota ini tak
ada sekolah alamo
Mereka memutuskan mendirikan sekolah aIam di Palembang karena tak ingin anakanaknya mendapat pendidikan
seperti mereka duIu di sekolah
umum.
"Pendidikan kita banyak yang
mubaiir. Semua pelajaran diajarkan, ibarat komputer hanya
memenuhi memori tetapi tak
pernah dibuka. Cara mendidiknya tak memuncuIkan potensi pribadi anak," kata Yuwono.
Yuwono bercerita,
sejak sekolah dasar ia
selalu juara kelas, tetapi
merasa ada yang salah
dalam dunia pendidikan.
Alasannya, murid punya
potensi yang berbeda-beda,
misalnya dalam bidang seni

atau olahraga, tak hanya
akademik.

Sementara sekolah alam adalah sekolah yang inkIusif sebab
kecerdasan tak sebatas kemampuan akademik. Sekolah di Indonesia umumnya .bersifat ekskIusif, mengutamakan kemampuan akademik. Sekolah seperti
ini hanya cocok untuk anak pintar.
"Sekolah inklusif bisa menggali potensi anak. Tuban memberikan banyak sekali potensi
kepada manusia, tetapi masih
sedikit yang tergali," katanYiL
Eka menambahkan, sekolah
aIam mengutamakan kebebasan
berekspresi dan berpendapat.
Murid dilatih tak takut mengungkapkan pendapat Sebaliknya, di sekolah umum, murid
umumnya tak punya kebebasan
berekspresi dan dampaknya terbawa sampai dewasa.
"Saya yakin metode sekolah
alam itu yang terbaik. Kalau tidak baik, tak mungkin saya menyekolahkan anak saya di sini,"
katanya.

murid lima orang untuk ting,kat

Taman Bermain, TK A, TK B,
dan kelas lSD, dengan empat
guru. Tiga murid itu adalah
anak Yuwono ditambah dua
murid keponakannya.
Hanya tiga bulan di Bukit Siguntang, lokasi sekolah pindah
ke Plaju. Di lokasi ini jumlah
murid menjadi 10 orang. Pada
Juli 2006, sekolah ini pindah ke
JalaJ) Demang Lebar Daun
dengan lahan seluas 1.300
meter persegi. Di sini terdapat
saung yang berfungsi sebagai ruang kelas sekaligus tempat bermain, kolam, dan lahan untuk
belajar bercocok tanam serta
beternak.
Jumlah murid pun meningkat menjadi 60 orang dan sampai kelas V SD.Kegiatan belajar
didukung delapan fasilitator,
dua asisten kelas, tiga guru ba.
hasa dan seni, serta satu guru
k~giatan luar ruang.
Di Sekolah Alam Palembang,
Yuwono lebih fokus sebagai
pembuat konsep dan Eka menjadi manajer. Sampai sekarang,
untuk memenubi kel;>utuhan
operasional sekolah, suami-istri

Manajemen tradisional
Ketika dibuka tahun 2005, fasilitas Sekolah Alam Palembang masih terbatas.
Lokasi pertama di

,

kawasan Bukit

.. ;."

Siguntang, de-

..

..

.
..

ngan jumlah

K lip i n 9 I-'u m 0 sUn
-----

-----...---

..

. ...'
. I. '. . .i.
.

...

.t... .

...

.,'"

." . ~.,

-.

.,' .

"" .

2 0 0 9.------ ----

:J

: ~"

" ... ~

.....

~ "j, ,:". "..'.' .
. \1]>8 . .'.

pod

~-,:-...,.l
.

#

ini ~asih sering merogoh kocek

pribadi.

.

"Setiap bulan kami nombok
sekitar Rp 10 juta. Namun, kami
tak pemah merasa rugi karena
pendidikan itu investasi untuk
anak-anak. Ini investasi paling
penting," ujar Yuwono yang juga
dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Meski sering "tekor", pasangan ini gigih mengelola Sekolah
Alam Palembang. "Murid Sekolah Alam Palembang justru sedih kalau sekolah libur. Mereka
ingin ke sekolah meski lagi libur.
Di sekolah, para murid membuat sendiri aturan yang harus
mereka patuhi. Jadi, tidak ada
yang membuat mereka takut,"
kata Eka.
Di sini murid terbiasa mengajukah pertanyaan kepada guru
dan guru tak langsung menjawab, tetapi balik bertanya lagi
kepada murid. Menurut Eka,
murid bebas menjawab pertanyaan guru. Guru tak akan menyalahkan atau membenarkan
jawaban murid karena dengan
cara ini murid terbiasa berpikir.
Prinsipnya, guru tak selalu benar.
Murid juga diajak menemukan jawaban melalui buku-buku
di perpustakaan atau mendapat-

kan penjelasan langsung dari
ahlinya. Sekolah alam tak menggunakan sistem buku paket. Semua buku dari berbagai penerbit dan penulis bisa digunakan.
Lebih penting membuat murid
mau membaca buku.
Eka menambahkan, dari modal awal Rp 10 juta, kini mereka
punya modal Rp 500 juta untuk
mengembangkan Sekolah Alam
Palembang. Modal itu berasal
dari para orangtua murid.
Membangun peradaban
Yuwono mengungkapkan, tujuan membangun sekolah alam
bukan untuk mencari untung
materi. la yakin, mendirikan sekolah alam tak akan rugi karena
sekolah ini akan menghasilkan
orang-orang yang luar biasa.
"Sekolah ini bertujuan membangun peradaban. Sekolah tak
sekadar bisnis atau menghasilkan ijazah. Kami tak ingin mencetak antrean pelamar keIja,
tetapi pencipta lapangan keIja,"
kata Yuwono.'-"-"-.c-~~--.;L.

"Roh" dari sekolah alam, katanya, adalah mengajarkan empat hal utama, yaitu akhlak yang
bersifat universal, logika ilmu,
kepemimpinan, dan kewirausahaan. Keempat hal ini diajarkan
kepada para murid.
Yuwono dan Eka berencana
menerima murid tingkat SMP
dan SMA di Sekolah Alam Palembang. Mulai 2010, Sekolah
Alam Palembang akan pindah
ke lokasi barn "dikawasan Karyajaya Km 15,Palembang, di tanah seluas 7 hektar.
Untuk tingkat SMP rencananya beroperasi dua tahun lagi,
sedangkan tingkat SMA-nya
mulai dilangsungkan setelah semua murid sekolah alam untuk
SMP lulus atau empat tahun
iagi.
Masa sekolah SMP dan SMA
di sekolah alam total empat tahun. Murid SMA akan menggunakan sistem program pilihan, yaitu teknologi komunikasi
dan informasi, bioteknologi, serta perdagangan
rite!.____
-,