Romli Usulkan Sisminbakum.

\..

o Senin o Selasa
123

\~

i\.

17

4

18

~ ~OJan
,",,'

19

OPeb


5
20

o Mar

0
6

21

0

Apr

0

Rabu
7
22


.

8
23

Mei

0

Kamis
9

10
24

Jun

.


Jumat
11

25

0

Jul

26

0

Ags

~'RoniliUsulkan Sisnrinbakwn
[JAKARTA] Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Hukum Umum
(AHU) Romli Atmasasmita
berperan penting dalam
pengadaan sistem administrasi badan hukum (Sisminbakum) di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham). Romli

adalah inisiator sekaligus
pihak yang menunjuk langsung rekanan pengadaan
Sisminbakum.
Keterangan itu disampaikan mantan kuasa Direksi PT Visual Teknindo Utama (VTU) John Sarodja Saleh. Ia menjadi saksi atas
terdakwa mantan Dirjen
AHU Syamsudin Manan Sinaga dalam persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, Kamis (28/5).
John mengatcu sebagai
pencetus Sisminbakum. Semula, Romli meminta dia
membuat sistem komputerisasi untuk pendaftaran akta
perusahaan dari para notaris
di seluruh Indonesia. Selan":
jutnya, dia bergabung dengan PT VTU yang memang bergerak di bidang
teknologi informasi.
"Romli yang meminta
bantuan kepada saya. Dia
tanya, apa bisa legislasi akta
dikomputerisasi? Saya jawab, bisa. Lalu, dia bilang,
tolonglah," kata John, kemarin. la mengaku menge-


-

-

Kllplf1g

nal Romli pada 1999.
Ketika itu, penggiat antikorupsi itu menjadi staf
ahli di Depkumham. Pada
Juni 2000, Romli yang
telah menjabat Dirjen Hukum dan Perundang~undangan, memperkenalkannya kepada mantan Direktur Utama PT Sarana
Rekatama Dinamika (SRD)
Yohanes Waworuntu.

"
Romli yang telah
menjabat Oirjen
Hukum dan
Perundangundangan,

memperkenalkannya kepada
mantanOirektur
Utama PTSarana

Rekatama
Dinamika (SRO)
Yohanes
Waworuntu.
John menyebutkan, kontrak kerja antara Depkumham dan PT VTU dan PT SRD bam ditandatangani pada Agustus 2000. Saat itu,
Romli memberikan surat
perintah kerja (,$PK) kepada kedua perusahaan rekanan tersebut tanpa melalui

Humos

U( pod

tender. "Saya tidak tabu ada
tender atau tidak. Tiba-tiba
juga sudah ditunjuk PRT SRD," ujarnya.
Terkait biaya akses, John

menyatakan tidak tabu. Namoo, ia menyebut pembuatan Sisminpakum menghabiskan biaya Rp 512 juta. Pengeluaran itu dibayar oleh
PT SRD. Ketua Tim ~aksa
Penootut Umum (JPU) Sampe Toah mengatakan, John
memang tidak terkait langsung dengan Syamsudin.
JPU menjadikannya saksi
ootuk mengetabui asal niula
Sisminbakum.
"Kami tidak mempersoalkan wadah Sisminbakum,
tapi pungutan biaya akses.
Dana Sisminbakum hanya
Rp 512 juta," katanya seusai persidangan.
Pengacara Syamsudin,
Samosir berujar, keterangan
saksi dalam berita acara pemeriksaan (BAP) menyatakan, Sisminbakum diperbaiki lagi, sehingga memakan biaya miliaran rupiah.
Namun, hal itu belum terungkap di persidangan.
Dalam sidang kemarin,
seharusnya jaksa menghadirkan empat orang saksi.
Tapi, saksi lainnya tidak bisa hadir. Sidang akan dilanjutkan pada Senin (1/6) dengan menghadirkan empat
orang saksi dari Depkumham. [NCW/O-l]


LUU'!

--

--

.