PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KARYA BUNDA LAUT DENDANG MEDAN ESTATE T.A 2013/2014.

(1)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MORAL ANAK

USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTA LUSIA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH : HELENA TURNIP

1103113025

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua Hubungannya Dengan Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Santa Lusia Medan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti mengalami banyak kesulitan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Ketua Program Studi PG. PAUD FIP UNIMED dan sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan bimbingan dan saran-sarannya kepada saya sejak awal penulisan proposal penelitian hingga dengan selesainya penulisan skripsi ini.

4. Ibu Sariana Marbun, M.Pd, Ibu Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra. D. Simatupang, M.Pd selaku penyelaras skripsi yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Terutama Dosen Paud, terima kasih atas pengajaran dan bimbingan yang telah Bapak dan Ibu berikan selama ini kepada peneliti.


(5)

iii

6. Sr.Adriani Simatupang. KSFL, selaku kepala sekolah di TK Santa Lusia Medan, serta guru-guru di TK Santa Lusia Medan (ibu Maria, ibu Betty, ibu Risma, ibu Helen, ibu Tanty) terimakasih banyak untuk semangat dari ibu-ibu kepada saya, dan telah banyak memberikan kesempatan dan membimbing peneliti pada saat melakukan penelitian.

7. Ibunda S. Silalahi yang setia mengasuh, mendidik, memberikan motivasi dan doa serta menanyakan kapan wisudanya dan mendesak saya untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ayahanda A. Turnip, S.E (Alm) terimakasih ya Pak, telah sempat memberikan saya kehidupan walau hanya dalam rentang 5 tahun pertama kehidupan saya. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada abangda Alfian Turnip Am. Tem yang turut serta dalam mendukung peneliti memberikan semangat kepada peneliti, terimakasih juga kepada uda J. Turnip M.Pd yang bersedia membantu peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Terima kasih buat kacan (Dame Santi Anastaya Manurung S.Pd), kasay (Enda Triwati Sembiring S.Pd) yang selalu menyemangati dan mengingatiku agar kembali ke jalan yang benar dalam penulisan skripsi ini.

9. Terimakasih untuk Hamonangan Limbong orang yang selalu bersedia mendukung saya dalam keadaan tersulit saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan terimakasih untuk semua waktu yang telah diberikan kepada saya.

10. Yang kusayangi para teman-teman yang tidak bisa terlupakan slalu memberikan waktunya dan memberi motivasi, meluangkan banyak waktu dalam menyelesaikan skripsi dan menghilangkan kejenuhan dalam penulisan skripsi ini : Ingrid Simanungkalit S.Pd, kak Sylia S.Pd kak Err S.Pd, bang Petrus Saragi, kak Elis S.Pd, Vivi.

11. Teman-teman mahasiswa/i PG. PAUD reguler 2010 kelas B, Binduati S.Pd, Junianti S.Pd, Emida H. S.Pd, Evi Daniati Purba S.Pd yang telah memberikan motivasi dan memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini demikian kak Perisma S.Pd, kak Afni S.Pd, Kak Ice S.Pd,


(6)

iv

12. Dan kepada teman-teman di UK-KMK Santo Martinus Unimed yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada saya, terkhusus Gelora Teater juga tulang Doarta, tulang Parman, kak Delvi, kak Velin, Grace, Ceni, Maria Sari Naibaho, Noviriana.

13. SLB-C Santa Lusia, terima kasih untuk semua motivasi dan doa yang diberikan terkhusus kepada Sr. Beatris Sitinjak, KSFL dan Ibu Dewi.

14. Seluruh pendamping SEKAMI Gereja St. Mikael Stasi St. Petrus Medan Timur.

15. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Semua sahabat dan saudara/i yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan peneliti, yang telah mendoakan dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti sadar bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan agar setiap dosen, guru, mahasiswa, maupun para pembaca lainnya dapat memberi masukan yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2014 Penulis,

Helena Turnip NIM. 1103113025


(7)

i ABSTRAK

Helena Turnip, Nim : 1103113025, Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua Hubungannya Dengan Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun di TK Santa Lusia Medan Jenis penelitian ini adalah deskriptif survei. Penelitian ini dilakukan karena adanya anak yang berkata tidak jujur, berkata dengan membentak kepada teman dan ibu gurunya, mengganggu temannya pada saat didalam kelas atau pada saat bermain, mengeluarkan kata-kata yang kurang baik juga ada anak yang suka melawan pada apa yang gurunya katakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif efektivitas komunikasi interpersonal orangtua hubungannya dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel nonprobabilitas yaitu keseluruhan dari jumlah anak yang ada pada kelas B-2 dengan jumlah sampel 41 anak.

Variabel bebas adalah efektivitas komunikasi interpersonal orangtua dan variabel terikat perilaku moral anak usia 5-6 tahun. Instrumen pengumpul data yaitu lembar angket untuk orangtua dan pengamatan untuk anak. Analisa data menggunakan chi-kuadrat.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas komunikasi interpersonal dengan perilaku moral anak usia 5 - 6 tahun. Hal ini menunjukkan hasil perhitungan terlihat Harga koefisien korelasi terhadap kemandirian belajar siswa sebesar 0,997dan setelah diuji keberartian ternyata pada taraf signifikan α = 0,05. Harga thitung> ttabel (0,997 > 0,308) sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara efektivitas komunikasi interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun dinyatakan berarti, Ho ditolak dan Ha diterima. Dan besarnya indeks kontribusi yang positif yang terdapat pada efektivitas komunikasi interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan sebesar 2,42%. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa orangtua efektivitas komunikasi interpersonal orangtua yang baik dapat meningkatkan perilaku moral yang baik pada diri anak.


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

DAFTAR GAMBAR...xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 BatasanMasalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 .Kajian Teori ... 10

2.1.1. Efektifitas Komunikasi Interpersonal... 10

2.1.1.1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ... 10

2.1.1.2. Komponen-Komponen Komunikasi Interpersonal ... 12

2.1.1.3. Proses Komunikasi Interpersonal ... 13

2.1.1.4. Efektifitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua ... 14

2.1.2. Perilaku Moral Anak ... 18

2.1.2.1. Pengertian Perilaku Moral ... 18

2.1.2.2. Perilaku Moral Antisosial Pada Anak ... 19

2.1.2.3. Perilaku Moral Prososial Pada Anak ... 20

2.2. Kerangka Berpikir ... 21


(9)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 23

3.2. Populasi Dan Sampel ... 23

3.2.1. Populasi... 23

3.2.2 Sampel ... 23

3.3. Metode Penelitian ... 24

3.4. Variabel Penelitian Dan Defenisi Oprasional ... 24

3.4.1. Variabel Penelitian ... 24

3.4.2. Defenisi Oprasional ... 25

3.5. Instrument Penelitian... 25

3.5.1. Uji Coba Instrumen ... 26

3.5.2. Uji Validitas ... 27

3.5.3. Uji Realibilitas ... 27

3.6. Tehnik Analisis Data ... 28

3.6.1. Uji Persyaratan Analisis ... 28

3.6.2. Uji Normalitas ... 29

3.6.3. Uji Linieritas ... 30

3.6.4. Uji Hipotesis Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 32

4.1.1.Deskripsi Data Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 32

4.1.2. Deskripsi Data Variabel Nilai Frekuensi Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y)... 33

4.1.3. Tingkat Kecenderungan ... 35

4.1.3.1 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 35

4.1.3.2 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 36


(10)

vii

4.2 Uji Persyaratan Analisis ... 37

4.2.1 Uji Normalitas... 37

4.2.2 Uji Linearitas Dan Uji Keberartian Regresi ... 38

4.3 Pengujian Hipotesis ... 39

4.4 Temuan Penelitian ... 39

4.5 Pembahasan Penelitian ... 40

Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42


(11)

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Angket Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua (X) ... 26

3.2 Penskoran Skala Model Linkert ... 26

3.3 Kisi-Kisi Pengamatan Perilaku Moral Anak (Y) ... 26

3.4 Distribusi Frekuensi ... 29

4.1 Ringkasan Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 32

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersoal Orangtua (X) ... 32

4.3 Ringkasan Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 34

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 34

4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orangtua (X) ... 35

4.6 Tingkat Kecenderungan Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 36

4.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 37

4.8 Ringkasan Analisis Variabel Untuk Persamaan Regresi Y Atas X ... 38


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

1. Proses Komunikasi Interpersonal ... 14

2. Hubungan Bivariat ... 24

3. Diagram Batang Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal (X) ... 34

4. Diagram Batang Variabel Perilaku Moral Anak Usia 5-6 Tahun (Y) ... 36

5. Anak Berbaris Di Halaman Tk ... 84

6. Anak Mau Masuk Kedalam Kelas.... ... 84

7. Anak Berdoa Mau Makan ... 85

8. Anak Bermain Di Halaman... ... 85

9. Anak Berdoa Mau Pulang... 86

10.Anak Memberi Salam Sebelum Pulang Pada Ibu Guru. ... ... 86


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua ... 48 Lampiran 2: Lembar Pengamatan Perilaku Moral Anak ... 51 Lampiran 3: Kriteria Penilaian Pengamatan Perilaku Moral

Anak ... 52 Lampiran 4: Hasil Ujicoba Angket Efektifitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua ... 57 Lampiran 5: Hasil Perhitungan Validitas Angket Efektivitas

Komunikasi Interpersonal Orangtua ... 58 Lampiran 6: Perhitungan Reabilitas Variabel Efektivitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua ... 60 Lampiran 7: Data Hasil Penelitian Variabel Efektivitas Komunikasi

Interpersonal Orangtua Dan Variabel Perilaku Moral

Anak ... 64 Lampiran 8: Perhitungan Mean Dan Standar Deviasi Dan Data

Distribusi Frekuensi Dari Data Ubahan Penelitian ... 65 Lampiran 9: Identifikasi Tingkat Kecenderungan Data Variabel

Penelitian ... 69 Lampiran 10: Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel

Penelitian ... 73 Lampiran 11: Perhitungan Regresi Sederhana Dan Uji Kelinieran

Regresi Variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Orangtua Dan Variabel Perilaku Moral Anak ... 76 Lampiran 12: Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel

Penelitian ... 81 Lampiran 13: Perhitungan Indeks Korelasi Antara Variabel

Penelitian ... 82 Lampiran 14: Dokumentasi Penelitian ... 84


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Realitas perubahan zaman yang terus bergerak dinamis menjelaskan tentang isu kemerosotan nilai-nilai yang terkandung dalam keluarga cukup signifikan dalam hal ini, akan kurang memperhatikan kesopanan terhadap orangtua dan kurang pedulinya anak terhadap oranglain. Berbagai perubahan oleh faktor perkembangan zaman tentu saja mempengaruhi corak kehidupan dalam keluarga. Perubahan ini tentu saja menuntut adanya kualitas manusianya yang mampu bekerja dengan etos kerja tinggi, menghargai waktu, berorientasi ke masa depan, mampu bekerja sama dengan orang lain dan menghargai prestasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tersebut adalah melalui pendidikan yang dimulai sejak usia dini.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 mengatakan “bahwa anak usia dini adalah anak yang berada pada masa ‘rentan’ usia lahir sampai 6 tahun.” Hal ini juga sama diungkapkan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD 2004), bahwa usia dini itu dimulai dari 0 sampai 6 tahun. Menurut hasil penelitian Direktorat PAUD dalam Wibowo (2012), “bahwa pada anak usia dini otak anak mengalami perkembangan sekitar 80% dari total perkembangannya”. Dalam perkembangan otak pada anak, maka akan terjadi suatu proses pembentukkan. Pembentukkan yang terjadi pada masa awal anak-anak, membutuhkan suatu peranan baik itu internal atau yang lebih dikenal dengan orangtua dan juga eksternal atau peran lingkungan dimana anak


(15)

2

itu berada. Dalam pembentukan dan perkembangannya, anak-anak merupakan makhluk yang membutuhkan perhatian dari orangtua, kasih sayang yang diberikan padanya dan tempat untuk anak mendapatkan perlindungan yang didapatkan anak dari orangtuanya.

Anak usia dini ialah masa awal anak-anak yang merupakan usia 5 sampai 6 tahun yang terjadi pada diri seseorang yang akan menjadi bagian dari manusia yang seutuhnya dimana anak merupakan mahluk individu yang sekaligus mahluk sosial. Dikatakan sebagai mahluk sosial, karena seseorang dalam kehidupannya harus berada ditengah-tengah kehidupan sosial. Dalam hubungannya terhadap manusia lain, seorang manusia akan selalu hidup bersama dalam berbagai bentuk komunikasi dan interaksi. Seseorang memiliki cara untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi perasaannya ialah dengan cara ditunjukkannya perilaku moral dari dalam dirinya. Perilaku moral juga dapat dijadikan sebagai simbol untuk menunjukkan suatu ide atau gagasan seseorang kepada orang lain atau khalayak. Helden dan Richards dalam Sjarkawi (2011) merumuskan “pengertian perilaku moral sebagai suatu kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan”.

Perilaku moral merupakan tampilan penalaran, perasaan dan perilaku tentang standar mengenai benar dan salah. Perilaku moral pada masa kanak-kanak masih dalam tingkat yang rendah, dimana hal ini disebabkan karena penalaran intelektual anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik. Piaget dalam Hurlock (1980) menyebutkan perilaku moral kanak-kanak yang ditandai dengan;


(16)

3

“moralitas melalui paksaan”, anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan –peraturan tanpa berpikir dan ia mengganngap bahwa orang dewasalah yang memiliki kekuasaan. Dan menilai semua perbuatan sebagai benar atau salah berdasarkan suatu akibat-akibat yang akan diterimanya bukan pada motivasi yang mendasarinya.

Dalam berperilaku AUD khususnya anak usia 5-6 tahun mampu memahami perilaku moral dalam PERMEN DIKNAS NO 58 TAHUN 2009 yang mulia seperti jujur, penolong, sopan, hormat, dan anak dapat membedakan perilaku baik dan buruk, juga dapat berperilaku menghormati agama orang lain. Oleh sebab itu penanaman moral yang baik pada anak hendaknya dilakukan dengan baik dan benar sejak anak berusia dini.

Ketika dilahirkan, anak-anak memiliki pemahaman perilaku moral yang kosong atau disebut dengan imoral. Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, melalui pengalamannya berkomunikasi dengan orang lain khususnya dengan orangtua selaku pendidik utama dan pertama baginya, anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik dan mana yang tidak. Dimana hal ini membentuk suatu proses penyampaian informasi yang ingin disampaikan secara sengaja ataupun tidak terhadap anak.

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi interpersonal sangat erat kaitannya antara anak dan orangtua. Devito memaparkan dalam Suranto (2011) “komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera”. Bungin (2008) mengungkapkan “komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (melalui media) ataupun tidak langsung (tanpa media)”. Komunikasi interpersonal merupakan


(17)

4

jenis komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Komunikasi interpersonal terjadi antara individu dan individu lainya dimana hal ini merupakan proses penyampaian dan penerimaan informasi dengan maksud dan tujuan yang sama. Dimana komunikasi interpersonal adalah salah satu keharusan bagi manusia, hal ini dikarenakan dengan berkomunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi.

Secara kodrati manusia perlu berkomunikasi sejak masih bayi sampai akhir hayatnya, atau ungkapan lain untuk menggambarkan hal ini adalah secara empiris tiada kehidupan tanpa komunikasi secara interpersonal. Sepanjang rantang kehidupan, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi interpersonal.

Pada kehidupan anak, perilaku moral anak merupakan apa yang

ditangkap/direspons oleh anak dari orangtua terlebih yang utama dan pertama dikenal oleh anak.

Orangtua merupakan bagian terpenting dalam keluarga karena orangtua sebagai pendidik utama dalam keluarga sangat menetukan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, dalam hidup dan penghidupannya. Menurut Levine dalam Sjarkawi (2011) “menjadi orangtua sesungguhnya merupakan proses yang dinamis.” Situasi keluarga sering kali berubah. Tidak ada yang bersifat mekanis dalam proses tersebut. Karena itu tugas orangtua sebagai pendidik tidaklah dapat dipisahkan dari bagaimana kelak perilaku moral anak anak. Apabila pendidikan yang diterima anak dalam keluarga tidak baik dan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya, maka kelak hal ini akan membekas pada kehidupan dan pola tingkah laku anak dimana dia berada.


(18)

5

Orangtua sangatlah penting untuk menjaga anak dari hal-hal yang negatif, untuk membentuk perilaku moral anak agar menjadi insan spiritual. Sebagai orangtua dalam kehidupan dilingkungan rumah tangga bertindak sebagai teman yang dapat bekerja sama dengan anak-anak mereka dalam menyelesaikan segala tugas guna memperbaiki keadaan sosial maupun fisik. Keinginan tersebut tidaklah terlepas dari komunikasi interpersonal yang terjalin antara orangtua-anak. Komunikasi interpersonal tidak hanya cukup dipandang sebagai proses penyampaian suatu pernyataan (informasi), atau penyampaian gagasan, tetapi melibatkan pengirim dan penerima pesan secara aktif-kreatif dalam penciptaan arti dari pesan yang disampaikan. Orangtua merupakan sosok yang paling berperan penting dalam menciptakan kondisi komunikasi interpersonal yang efektif guna menumbuhkan cara berfikir moral anak menuju pembentukan perilaku moral yang baik. Menurut Lestari (2012) menyatakan:

Komunikasi interpersonal orangtua dapat mempengaruhi fungsi keluarga secara keseluruhan dan kesejahteraan psikososial pada diri anak. Dan Clark dan Shileds juga menemukan bukti bahwa komunikasi interpersonal yang baik anatara orangtua-anak berkorelasi dengan rendahnya keterlibatan anak dalam perilaku moral yang meyimpang.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun ajaran 2013-2014 di TK Santa Lusia Medan, peneliti banyak melihat beraneka ragam perilaku moral yang menyimpang yang tampak pada anak-anak. Ada anak yang berkata tidak jujur, berkata dengan membentak kepada teman dan ibu gurunya, mengganggu temannya pada saat didalam kelas atau pada saat bermain, mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Ada juga anak yang suka melawan pada apa yang gurunya katakan. Perilaku moral yang demikian terpengaruh oleh adanya komunikasi


(19)

6

interpersonal antara orangtua dan anak. Sebagai orangtua yang merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak tak jarang diantara mereka yang mengabaikan bagaimana cara orangtua berkomunikasi dengan anaknya. Dalam hal ini, anak sebagai peniru atau dengan kata lain perilaku anak yang terbentuk melalui proses pembiasaan yang diterima oleh anak sejak anak beranjak dari dalam rumah atau proses ini terbentuk karena perilaku orangtua terhadap anak.

Lebih sering kebiasaan yang dilakukan terhadap anak, maka kebiasaan perilaku moral tersebut semakin melekat pada anak dan bertambah sulit untuk dihilangkan.

Komunikasi interpersonal orangtua dan anak sangat penting bagi orangtua dalam upaya melakukan kontrol, pemantau, dan dukungan pada anak agar perilaku moral yang terjadi pada anak sejak usia dini dapat membentuk perilaku moral yang baik bagi diri anak. Untuk menjadikan perilaku moral anak yang baik hendaknya sebagai orangtua, haruslah bijak menyikapi tentang perilaku moral anak dan bagaimana lingkungan menemani anak-anak dalam pengalaman keseharian anak. Dan orangtua juga perlu untuk memperhatikan bagaimana caranya mereka untuk berkomunikasi dan mengkomunikasikan sesuatu kepada anak.

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis berusaha untuk membahas dan menganalisisi bagaimana komunikasi interpersonal yang terjadi di lingkungan keluarga anatara orangtua dan pada perilaku moral anak. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah diatas dengan judul : “efektivitas komunikasi interpersonal orangtua hubungannya dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan”


(20)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Anak yang suka berbohong

2. Dalam bermain anak dengan teman sebayanya, berbicara dengan teman sebayanya dengan berteriak

3. Kurangnya sopan-santun anak kepada ibu gurunya

4. Anak sering berkata tidak baik

5. Orangtua kurang memperhatikan cara berkomunikasi yang baik

dilakukannya kepada anak.

6. Kurangnya bimbingan guru terhadap anak dalam pembentukan perilaku moral yang baik pada anak.

1.3 Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan pengetahuan, waktu,dan dana yang dimiliki penulis, maka penulis memberi batasan masalah yaitu dapat dirumuskan: “efektifitas komunikasi Interpersonal orangtua hubungannya dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Jl. Pelita V No. 1 Medan”

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas komunikasi interpersonal orangtua? 2. Bagaimana perilaku moral anak?


(21)

8

3. Apakah ada hubungan positif efektifitas komunikasi Interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Jl. Pelita V No. 1 Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ialah; 1. untuk mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal orangtua

2. untuk mengetahui perilaku moral anak

3. untuk mengetahui ada hubungan positif efektifitas komunikasi interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Jl. Pelita V No. 1 Medan.

1.6 Manfaat Penlitian

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

a.Manfaat Teoritis

Memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi khususnya dalam perkembangan sebagai komunikasi interpersonal terhadap perilaku moral anak usia dini 5-6 tahun.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi penulis

Sebagai informasi bagi penulis ataupun peneliti lain bagaimana suatu komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku moral anak.


(22)

9

Sebagai masukan bagi orangtua agar dapat lebih mengerti bagaimana proses komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku moral anak sejak dini.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah, dengan pengambilan kebijakan yang berkenaan dengan perilaku moral anak yang dialaminya mulai dari tempat pertama anak memperoleh pendidikan yaitu dari rumah. Dimana agar sekolah dapat memahami bagaimana posisi anak sejak dari rumah. Yang menjadi salah satu karakteristik dalam pengambilan keputusan bagi anak.


(23)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Efektivitas komunikasi interpersonal orangtua anak pada kelas B-2 di TK Santa Lusia Medan termasuk dalam kategori cenderung cukup dan tidak terlalu baik dimana sebanyak 53,5% termasuk dalam kategori cukup dengan jumlah responden dari orangtua sebanyak 22 orangtua yang tergolong pada kategori cukup dan 19 lainnya tergolong tinggi.

2. Perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan termasuk dikategorikan cenderung cukup dimana sebanyak 60,98% dengan jumlah anak sebanyak 25 anak tergolong pada kategori perilaku moral yang tidak terlalu baik.

3. Analisis korelasi product moment diperoleh rxy>rt yaitu 0,997> 0,308 pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan.

5.2Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:


(24)

45

 Bagi Orangtua

Bagi para orangtua hendaknya orangtua memperhatikan atau meluangkan waktu agar intensitas komunikasi terjalin dengan baik dalam pembentukan moral anak sejak dini.

 Bagi Guru

Dengan adanya hasil penelitian ini, hendaknya guru dan orangtua juga menjalin hubungan komunikasi yang baik demi pertumbuhan dan perkembangan moral anak.

 Bagi Sekolah

Sebagai wadah pembentukan dan pengembangan kemampuan yang sudah dimiliki anak, perlunya diketahui bagaimana hubungan yang terjadi pada anak dan orangtua untuk pengambilan kebijakan atas apa yang dilakukan anak.

 Bagi Peneliti

Diperlukannya masukan-masukan dari berbagai sumber yang mendukung hasil penelitian ini.

 Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya, untuk meneliti permasalahan yang dijumpai pada lapangan.


(25)

(26)

46

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu.(1991). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Aw,Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. B Hurlock, Elizabeth. (1999) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga B Hurlock, Elizabeth. (1980) Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Bahri Djaimarah, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orangtua & Anak Dalam

Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana

Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hutagalung, Inge. (2007). Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Indeks.

Ilahi, Mohammad takdir. (2013). Quantum Parenting Kiat Sukses Mengasuh Anak

Secara Efektif Dan Cerdas. Yogyakarta: Katahati.

Lestari, Sri.(2013). Psikologi keluarga. Jakarta: Kharisma putra. Nazir,Moh.(2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Santrock, John w.(2007). Perkembangan Anak. Jakarta. Erlangga.

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi.(1982).Metode penelitian Survei. Jakarta: Lp3s.

Sjarkawi. (2011). Pembentukan kepribadian Anak. Jakarta: Bumi aksara.

Sugiono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Usman. Husaini (2009). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo, Agus.(2012). Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(27)

47

http://blog.umy.ac.id/zerotohero/2012/11/15/tipe-komunikasi/

http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi


(1)

9

Sebagai masukan bagi orangtua agar dapat lebih mengerti bagaimana proses komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi perilaku moral anak sejak dini.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah, dengan pengambilan kebijakan yang berkenaan dengan perilaku moral anak yang dialaminya mulai dari tempat pertama anak memperoleh pendidikan yaitu dari rumah. Dimana agar sekolah dapat memahami bagaimana posisi anak sejak dari rumah. Yang menjadi salah satu karakteristik dalam pengambilan keputusan bagi anak.


(2)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Efektivitas komunikasi interpersonal orangtua anak pada kelas B-2 di TK Santa Lusia Medan termasuk dalam kategori cenderung cukup dan tidak terlalu baik dimana sebanyak 53,5% termasuk dalam kategori cukup dengan jumlah responden dari orangtua sebanyak 22 orangtua yang tergolong pada kategori cukup dan 19 lainnya tergolong tinggi.

2. Perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan termasuk dikategorikan cenderung cukup dimana sebanyak 60,98% dengan jumlah anak sebanyak 25 anak tergolong pada kategori perilaku moral yang tidak terlalu baik.

3. Analisis korelasi product moment diperoleh rxy>rt yaitu 0,997> 0,308 pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara efektivitas komunikasi interpersonal orangtua dengan perilaku moral anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan.

5.2Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:


(3)

45

 Bagi Orangtua

Bagi para orangtua hendaknya orangtua memperhatikan atau meluangkan waktu agar intensitas komunikasi terjalin dengan baik dalam pembentukan moral anak sejak dini.

 Bagi Guru

Dengan adanya hasil penelitian ini, hendaknya guru dan orangtua juga menjalin hubungan komunikasi yang baik demi pertumbuhan dan perkembangan moral anak.

 Bagi Sekolah

Sebagai wadah pembentukan dan pengembangan kemampuan yang sudah dimiliki anak, perlunya diketahui bagaimana hubungan yang terjadi pada anak dan orangtua untuk pengambilan kebijakan atas apa yang dilakukan anak.

 Bagi Peneliti

Diperlukannya masukan-masukan dari berbagai sumber yang mendukung hasil penelitian ini.

 Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya, untuk meneliti permasalahan yang dijumpai pada lapangan.


(4)

(5)

46

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu.(1991). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta. Aw,Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. B Hurlock, Elizabeth. (1999) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga B Hurlock, Elizabeth. (1980) Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Bahri Djaimarah, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orangtua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana

Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hutagalung, Inge. (2007). Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Indeks.

Ilahi, Mohammad takdir. (2013). Quantum Parenting Kiat Sukses Mengasuh Anak Secara Efektif Dan Cerdas. Yogyakarta: Katahati.

Lestari, Sri.(2013). Psikologi keluarga. Jakarta: Kharisma putra. Nazir,Moh.(2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Santrock, John w.(2007). Perkembangan Anak. Jakarta. Erlangga.

Singarimbun,Masri dan Sofian Effendi.(1982).Metode penelitian Survei. Jakarta: Lp3s.

Sjarkawi. (2011). Pembentukan kepribadian Anak. Jakarta: Bumi aksara.

Sugiono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Usman. Husaini (2009). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wibowo, Agus.(2012). Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(6)

http://blog.umy.ac.id/zerotohero/2012/11/15/tipe-komunikasi/

http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi