STRATEGI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI Strategi Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten Boyolali(Studi Deskripsi Kualitatif Media Relations Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatka

STRATEGI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN
CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MEDIA RELATIONS HUMAS
PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI)

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagai persyaratan
guna mencapai gelar S-1
Ilmu Komunikasi

WARTINI
L100110040

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

Strategi Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah

Kabupaten Boyolali (Studi Deskriptif Kualitatif Media Relations Humas
Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten
Boyolali)
Wartini (wartini946@yahoo.com)
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Humas pemerintah kabupaten Boyolali merupakan instansi pemerintah dalam
lingkup Satuan Kerja perangkat desa (SKPD) kabupaten Boyolali. Humas
merupakan instansi yang keberadaannya sangat dibutuhkan karena perannya di
kabupaten Boyolali. Sesuai dengan perannya, humas merupakan alat yang
digunakan untuk menjalin hubungan dengan media massa sehingga adanya
sebuah kerjasama. Maka dari itu, humas menjalankan kegiatan media relationas
sebagai timbal balik dari menjalin hubungan dengan media. Hal ini dilakukan
karena untuk membentuk sebuah citra didalam lembaga. Dalam penelitian ini
akan membahas bagaimana strategi humas Pemkab Boyolali dalam meningkatkan
citra Pemkab Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa
yang digunakan oleh humas Pemkab Boyolali dalam meningkatkan citra pemkab
Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa humas pemkab Boyolali telah menjalankan
strategi humas yaitu mengelola relasi, mengembangkan strategi dan
mengembangkan jaringan. Strategi media relations yag dijalankan oleh humas
pemkab adalah press conference, press tour, press gathering, press interview,
press release dan media pitching. Dari kegiatan serta strategi tersebut maka
terjalin hubungan yang harmonis antara keduanya serta meningkatnya citra
pemkab Boyolali.

Kata kunci: Strategi humas, Citra, Media Relations

ABSTRACT

Wartini, L100110040, Boyolali regency Public Relations Strategies to
Improve Image Boyolali District Government (Descriptive Study of Media
Relations Public Relations Boyolali regency in Improving Image Boyolali
District Government), Thesis, Communication Studies, Faculty of
Communication and Informatics, University of Muhammadiyah Surakarta,
2015.
Boyolali district government public relations is a government agency

within the village Unit (SKPD) Boyolali district. PR is an agency that presence is
needed for his role in the district of Boyolali. In accordance with its role, the PR is
a tool used to establish a relationship with the mass media so that the existence of
a partnership. Therefore, public relations media activities relationas run as the
reciprocal of the relationship with the media. This is done as to form an image
within the institution.
In this study will discuss how public relations strategy in enhancing the
image Boyolali Regency Boyolali regency. This study aims to determine what
strategies are used by public relations Boyolali regency in improving the image of
Boyolali regency. This research is descriptive qualitative data collection
techniques used were interviews and observation.
The study concluded that public relations Boyolali district government has
been running a public relations strategy: managing relationships, develop
strategies and develop the network. Media relations strategy which is run by the
district government public relations is the press conference, press tour, press
gathering, press interviews, press releases and media pitching. Of these strategies,
activities and established a harmonious relationship between them and the
increased image Boyolali regency.

Keywords: public relations strategy, image, Media Relations


meningkatkan

A. LATAR BELAKANG
Pada era saat ini, banyak

citra

instansi

tersebut.
Humas

bermunculan organisasi baik yang

merupakan

maupun

rangkuman kegiatan komunikasi


swasta. Di setiap instansi tersebut,

yang terencana, baik itu ke dalam

hampir semuanya memiliki devisi

maupun ke luar, antara suatu

humas.

organisasi

dikelola

pemerintah

Keberadaan humas ini

memiliki


peran

penting

bagi

yang

sangat

kelangsungan

dengan

semua

khalayaknya dalam rangka untuk
mencapai


tujuan-tujuan

yang

jalannya suatu instansi. Dimana,

dilandaskan rasa saling pengertian

humas ini sebagai perantara atau

(Frank Jefkins, 2003:10). Artinya

jembatan antara sebuah instansi

humas selalu melakukan segala

dengan

sesuatu dengan


masyarakat.

Dalam

terencana baik.

praktiknya, humas dituntut untuk

Hal-hal tersebut dilakukan agar

bisa

sebuah

menjalin

dan

membina


instansi

memperoleh

baik

dengan

dukungan dari khalayanya dan

secara

internal

dapat menjalankan peran serta

maupun eksternal agar terciptanya

fungsinya sesuai dengan tujuan


sebuah citra positif.Dalam sebuah

yang ingin dicapai.

hubungan

yang

publiknya

baik

Pada hakekatnya, humas

instansi, sebuah citra dibutuhkan
yang

merupakan

posotif dari publiknya. Maka dari


komunikasi

itu,

dengan publiknya untuk menjalin

untuk

memperoleh

humas

harus

beberapa strategi untuk

opini

membuat

sebuah
antara

proses
organisasi

hubungan yang baik agar tercipta
citra

serta

tercapai

tujuannya.

Dinama,

jika

sebuah

instansi

tentang otonomi daerah. Humas

memiliki citra yang positif maka

Pemerintah Kabupaten

akan muncul opini yang baik dari

Boyolali

masyarakat. Salah satu pendukung

informasi kepada publik tentang

dari

kebijakan yang akan dan telah

kinerjanya

humas

adalah

bertugas

(Pemkab)

memberikan

media massa. Penggunaan media

diambil

massa dalam kegiatan hubungan

Kabupaten Boyolali dan menjalin

masyarakat ini pada umumnya

hubungan

berupa publicity dan advertising.

publiknya. Salah satu langkah yang

Dalam memahami media

rangka

bumas

kepada

mengetahui

Pemerintah

yang

baik

dengan

diiambil humas Pemkab dalam

massa, penting juga bagi praktisi
untuk

oleh

menyebarkan

informasi

publik

adalah

bagaimana cara kerja media. Cara

menggunakan

kerja media disini bukan hanya

Peranan media massa pada saat ini

sekedar bagaimana media massa

sangat kuat dalam menyebarkan

memproduksi

informasi ke masyarakat. Banyak

isi media

massa

media

seperti yang kita inginkan. Namun

instansi/perusahaan

bagaimana

produk

memanfaatkan

dipersepsi

oleh

media

itu

publiknya

massa

sebagai alat untuk menyebarkan
kebijakan-kebijakan

fungsi media di dalam lembaga

sebuah instansi.
Perananan

pemerintahan (Iriantara, 2008:154).
Kabupaten

yang

media

mengingat bagaimana pentingnya

Pemerintah

massa.

informasi

humas

dan

protokol Pemkab Boyolali sangat

Boyolali merupakan suatu lembaga

di

pemerintahan

masalah jika terjadi suatu konflik,

yang

menangani

perlukan

untuk

mengatasi

maka humas berusaha menbendung
opini negatif di masyarakat serta
perlunya rasa keterbukaan antara

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Komunikasi
Secara

etimologis

masyarakat dengan humas. Dengan

komunikasi

demikian, diperlukan manajemen

penyampaian suatu pernyataan

serta strategi-strategi yang sudah

oleh sesorang kepada orang

terencana

sebelumnya.

lain. (Onong Uchjana, 2008 :

Membangun sebuah kepercayaan

3). Selain itu, komunikasi juga

dan

dalam

berperan penting dalam sebuah

masyarakat di butuhkan usaha-

organisasi atau lembaga. Suatu

usaha yang sudah terencana, karena

organisasi di bentuk karena

lembaga pemerintahan saat ini

mempunyai

mendapatkan tuntutan-tuntutan dari

terjalinnya

masyarakat luas agar memberi

komunikasi

perubahan yang lebih baik lagi.

antara

opini

positif

di

berati

proses

tujuan

dan

hubungan
yang

harmonis

keduanya.

Menurut

Redding dan Sanborn dalam

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang

(Syaiful

Rohim,

2009:110)

diatas, maka dapat dirumuskan

komunikasi organisasi adalah

permasalahan

sebagai

berikut:

pengiriman

Bagaimana

strategi

humas

pemerintah

kabupaten

Boyolali

yang kompleks. Komunikasi

citra

organisasi sangat penting untuk

Boyolali

dipelajari karena ada beberapa

dalam
pemerintah

meningkatkan
kabupaten

melalui media relations?

informasi

dan

penerimaan

dalam

organisasi

arus dalam komuikasi yang
berlangsung

dalam

suatu

organisasi, yaitu arus vertikal

mata masyarakat. Hubungan

yang terdiri dari komunikasi ke

dengan

bawah

(downward

menentukan

communication),

komunikasi

organisasi tersebut berjalan di

ke

atas

(upward

communication)

masyarakat

akan

bagaimana

tengah-tengah

masyarakat.

Dengan

kata

komunikasi yang berlangsung

berperan

untuk

antara

ataupun

hubungan komunikasi antara

karyawan dalam jenjang atau

organisasi dengan masyarakat.

tingkatan yang sama. Arus

(Effendy, 1998 : 4).

serta

bagian

arus

komunikasi ini dikenal dengan
nama

komunikasi

horisontal

(Syaiful Rohim, 2009:108).
2. Humas

lian,

humas

membangun

3. Humas penerintah
Humas pemerintahan memiliki
tugas

untuk

menyebarkan

informasi

serta

kebijakan-

Istilah hubungan masyarakat

kebijakan

pada

masyarakat.

(humas) atau biasa disebut

Humas

dengan

relations

harus bisa menerima setiap

memiliki posisi yang sangat

aspirasi dari masyarakat agar

penting

lembaga

memperoleh kepercayaan dari

pemerintahan maupun swasta.

publik. Selain itu, pelayanan

Hal

serta sikap yang baik juga akan

public

di

suatu

tersebut

dikarenakan

pemerintahan

juga

humas merupakan juru bicara

mempengaruhi

dari sebuah organisasi. Humas

lembaga itu sendiri. Untuk

juga menentukan kesan yang

membentuk

positif dai sebuah organisasi di

diperlukan

citra

sebuah
menjalin

dari

citra
dengan

relasi-relasi

media

yang

sebanyak mungkin.
4. Citra
Menurut
mengatakan
merupakan

Bill

Canton

bahwa
kesan,

citra

perasaan,

Dimana humas dari organisasi
harus

mampu

opini

yang

mendapat

menciptakan
positif

agar

kepercayaan

dari

masyarakat.
Citra

sebuah

organisasi

gambaran diri public terhadap

tentunya

perusahaan; kesan yang dengan

kondisi dimana organisasi itu

sengaja diciptakan dari suatu

sendiri.

obyek, orang atau organisasi

citra ada berbagai langkah dan

(seperti

dalam

strategi yang harus dilakukan.

Soemirat, 2008 : 113). Citra itu

Citra yang dimaksudkan dalam

sendiri perlu sengaja diciptakan

penelitian

agar bernilai positif dan citra

sebuah

merupakan

memperoleh kepercayaan dari

penting
perusahaan

dikutip

salah

satu

didalam
atau

hal

sebuah
organisasi.

Citra itu sendiri merupakan
suatu hal yang masih abstrak

tergantung

Dalam

ini

membangun

adalah

lembaga

masyarakat

pada

jika

ini

serta

telah

mampu

menimbulkan opini publik yang
positif di mata masyarakat.
5. Media relations

yang tidak bisa dinilai secara

Menurut Ruslan (2006 : 167-

matematis

168) menyatakan bahwa media

dan

hanya

bisa

dirasakan. Namun sejauh ini,

relations

penilain tentang citra suatu

pendukung

organisasi

oleh

kerjasama untuk kepentingan

humas dari organisasi tersebut.

proses publikasi dan publisitas

ditentukan

merupakan
atau

alat
media

berbagai

kegiatan

muka antara humas dengan media

program

kerja atau untuk kelancaran

untuk

aktivitas

resmi dengan sasaran terciptanya

komunikasi

humas

dasarnya

ada

balik dengan wartawan media agar

beberapa

kegiatan humas yang berhubungan dengan

informasi

media

sempurna

seperti

menurut

informasi

komunikasi dua arah yang timbal

dengan pihak publik.
Pada

menyampaikan

Komarudin

diterima

dengan

dan

tidak

disalahtafsirkan

(2014:255-257) :

didapatkan

(Media gathering),

a. Temu media

pemerintah

dengan

publikasi

positif

terhadap informasi tersebut.

adalah kegiatan temu muka antara
humas

sehingga

d.

Siaran media (media release),

sejumlah media secara informal

adalah kegiatan pengiriman berita

untuk

secara

menciptakan

hubungan

berkala

dengan

personal yang lebih intensif.
b. Arahan media (media briefing),

kepada

media

agar

media

sasaran

mendapatkan

aktualitas

adalah kegiatan temu muka antara

beritamengenai

humas dan sejumlah pimpinan

kebijakan

media

mempublikasikannya

secara

menyampaikan

formal
arahan

untuk
tertentu

berkaitan dengan masalah atau
kebijakan

guna

memberikan

perkembangan

pemerintah
di

e. Kunjungan media (media visit),
adalah kegiatan kunjungan instansi
pemerintah ke kalangan

para pemimpin media.

untuk

media

(media

conference), adalah kegiatan temu

media

masing-masing.

pemahaman yang lebih baik kepada

c. Konferensi

dan

lebih

mendapat

mengenal
gambaran

media
dan
secara

langsung mengenai proses dan

kepada

aktivitas operasional media.

dipublikasikan atau disebarluaskan.

f. Wawancara

adalah

media

tertentu

agar

dapat

(media

j. Ajang media (media event), adalah

mengundang

kegiatan humas untuk memberikan

media

interview),

media

untuk

penghargaan

dan

mengapresiasi

mewawancarai pimpinan instansi

kontribusi media terhadap liputan

pemerintah

perkembangan instansi pemerintah.

mengenai

isu-isu

aktual.

k. Peninjauan media (media tour),

g. Pendidikan dan pelatihan media

adalah

kegiatan

humas

(media training and education),

mengundang

adalah program pendidikan dan

media tertentu untuk mengikuti

pelatihan

perjalanan dan kunjunga terkait

untuk

diselenggarakan

media

yang

oleh

humas

pemerintah untuk meningkatkan
pengetahuan

tentang

instansi

pemerintah.

dengan

dan

menfasilitasi

kegiatan

humas

pemerintah.
C. METODE PENELITIAN
Dalam

penelitian

ini,

penulis

(media

menggunakan deskriptif kualitatif

pitching), adalah kegiatan humas

untuk menjawab rumusan maslah.

pemerintah melemparkan gagasan

Dengan

atau topik tertentu yang sangat

berusaha memaparkan hasil dari

penting

secara

data yang telah didapatkan. Teknik

di

penguunpulan data yang digunakan

h. Pelemparan

isu

kepada

eksklusif

media

media

agar

dapat

publikasikan.

penyampaian

ini,

penulis

adalah wawancara, observasi dan

i. Informasi media (media informasi),
adalah

metode

informasi

dokumentasi.
purposive

Dengan
sampling,

teknik
peneliti

yang

2. Press Release ialah sebuah

berkompeten di humas Pemkab

naskah berita yang dibuat oleh

Boyolali.

humas untuk disebarkan kepada

memilih

informan

masyarakat Boyolali agar bisa

D. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara
serta

observasi,

menemukan

peneliti

jawaban

dimuat di media massa.

telah

3. Press interview ialah kegiatan

terkait

yang dilakukan oleh wartawan

dengan strategi humas pemkab

untuk

Boyolali yang telah dilakukan.

informasi

Berdasarkan

narasumber atau sebaliknya.

kegiatan

media

menanyakan
kepada

suatu
seorang

Komarudin

4. Press tour ini ialah kegiatan

(2014) mengenai sebelas kegiatan

yang dilakukan oleh pihak

media relations, humas Pemkab

humas dengan wartawan untuk

Boyolali hanya melakukan enam

diajak melakukan suatu liputan

media

diluar kota atau luar negeri

relations

kegiatan

menurut

saja.

Kegiatan

relations yang dijalankan ialah :

bersama dengan para pejabat

1. Press

yang bersangkutan.

Conference

ialah

kegiatan yang dilakukan oleh

5. Press

gathering

ini

adalah

humas dengan pihak pers yang

kegiatan yang dilakukan oleh

sengaja

untuk

pihak wartawan dari media

menyampaikan sesuatu yang

masaa dengan humas untuk

penting

melakukan

dengan

dilakukan

kepada
humas

narasumbernya.

masyarakat
sebagai

suatu

kegiatan

bersama.
6. Media

pitching

atau

yang

sering disebut pelemparan isu

ini

adalah

kegiatan

humas

media

kegiatan

relations,

untuk melemparkan informasi

humas

yang penting ke media agar

beberapa strategi yang telah

nantinya di informasikan oleh

dijalankan

berbagai media.

Kegiatan media relations yang

Citra pemerintah kabupaten
Boyolali

telah

mengalami

telah

telah

melakukan

dengan

baik.

dijalankan

meningkatkan

citra

untuk
pemkab

peningkatan dibanding tahun-

sudah

tahun sebelumnya. Hal ini juga

keberhasilan ini bukan semata-

karena

mata karena kegiatan media

banyaknya

kegiatan

berhasil,

namun

yang laksanakan serta adanya

relationsnya

gebrakan-gebrakan dari bupati

kebijakan yang telah dilakukan

Boyolali.

oleh bupati Pemkab Boyolali.

Hubungan

yang

dibina

antara humas dan wartawan

namun

karena

2. Saran
Dalam

menjalankan

juga berjalan dengan harmonis

kinerjanya, humas dan protokol

karena

pemkab Boyolali harus lebih

adanya

rasa

saling

menghargai satu sama lainnya.
E. KESIMPULAN DAN SARAN

lagi

dan

bekerja sesusai dengan tugas
pokok dan fungsi humas yang

1. Kesimpulan
Humas

memaksimalkan

sebagai

lembaga

telah

ditetapkan.

Semakin

bagian dari sebuah lembaga di

mempererat hubungan dengan

pemkab Boyolali mempunyai

redaksi media massa dan sering

peran yang penting didalam

melakukan

lembaga

tersebut.

Dalam

kunjungan

ke

tempat redaksi media cetak dan

Daftar Pustaka

media elektronik

Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika
Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya

Untuk bagian humas dan

diharapkan untuk lebih bisa

Iriantara, Yosal. 2008. Media Relations.
Bandung: Simbiosa Rekatma
Media

memahami tugas pokok dan

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations.
Jakarta : Erlangga

Protokol

pemkab

Boyolali

fungsi humas lagi. Serta lebih
mempererat hubungan antara
kepala humas dan protokol
dengan staff yang lainnya agar
pekerjaan yang dilakukan dapat
berjalan

dengan

baik

serta

hubungan

baik

maksimal.
Menjalin

dengan media massa adalah
faktor

pentig

dalam

pembentukan citra, jadi humas
dan protokol pemkab Boyolali
harus benar-benar menyadari
pentingnya media massa di
dalam sebuah organisasi agar
hubungan

selalu

tercipta

hubungan yang harmonis.

Komarudin. 2014. Reformasi Humas
Pemerintah.Jakarta : Genesindo
Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi
(Perspektif,
Ragam,
dan
Aplikasi). Jakarta : Rineka Cipta
Soemirat, Soleh, dan Ardianto. 2012.
Dasar-dasar Public relations.
Bandung : Remaja Rosdakarya