PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Spasial Melalui Model Pembelajaran Gerlach Dan Ely Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII A di SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013 ).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan
banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatannya
adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini, sehingga dengan adanya
hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi pengelola
pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) dikatakan berhasil sesuai dengan
tujuan yang diharapkan bergantung pada beberapa hal antara lain guru, siswa,
manajemen, kurikulum, lingkungan, masyarakat, serta tak kalah pentingnya
adalah sarana prasarana. Secara garis besar kegiatan belajar mengajar
dikatakan sukses dilihat dari pencapaian ketuntasan belajar dari target yang
telah ditentukan.
Kemampuan spasial dalam pembelajaran matematika merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Kemampuan
spasial itu sendiri merupakan kemampuan individu untuk melihat dan
membayangkan benda-benda ruang dengan hanya membuat gambar-gambar
benda ruang tersebut di atas kertas. Kemampuan spasial di dalam pembelajaran
matematika sangat penting, mengingat bahwa banyak siswa menemukan

kesulitan untuk memahami obyek atau gambar bangun geometri, sehingga para
guru dituntut untuk memberikan perhatian yang lebih dari cukup agar

1

2

kemampuan spasial diajarkan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan amanat
kurikulum. Untuk memecahkan soal-soal dalam dimensi tiga, seseorang harus
memiliki kemampuan spasial. Karena dalam materi dimensi tiga banyak
materi-materi soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk atau bangun
yang sesungguhnya, sehingga hanya divisualisasikan atau digambarkan dalam
bentuk dimensi dua. Visualisasi dimensi tiga ke dalam bentuk dimensi dua
inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi peserta didik, sehingga
sering membingungkan bagi mereka.
Velez, Deborah, dan Marilyn (2006) menyatakan kemampuan spasial
adalah suatu keterampilan yang meliputi memanggil, mengingat, dan
mentransformasi informasi visual dalam konteks keruangan. Menurut Gutierez
(1997) ada dua kemampuan utama dalam kemampuan spasial yaitu orientasi
spasial dan visualisasi spasial. Strong dan Roger (2002) mendefinisikan

orientasi spasial sebagai pemahaman dari rangkaian unsur dalam suatu
stimulus spasial yang tidak dikacaukan oleh perubahan orientasi pada
konfigurasi

spasial

yang

muncul.

Sedangkan

visualisasi

spasial

didefinisikannya sebagai kemampuan secara mental untuk memanipulasi,
memutar, atau membalik suatu gambar sebagai stimulus.
Kemampuan spasial berdampak pada hasil belajar siswa, karena taraf
hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran hanya ditentukan oleh

besarnya usaha atau kerajinan yang ditunjukkan olehnya. Oleh karena itu,
keberhasilan dan kegagalan seseorang disebabkan karena usaha dan
kemampuannya.

3

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa dalam
proses pembelajaran di SMP N 2 Colomadu ada beberapa masalah yang
dihadapi siswa. Setelah peneliti melakukan observasi ditemukan beberapa
permasalahan meliputi, siswa yang mampu menyebutkan sifat-sifat bangun
ruang yang sesuai dengan konsep pembelajaran hanya 15,62%, siswa yang
mampu menyebutkan contoh benda nyata yang menyerupai bangun ruang
sesuai dengan konsep pembelajaran hanya 21,87%, siswa yang mampu
memvisualisasikan gambar yang dimaksud

kemudian mengoperasikan

bilangan-bilangan ke dalam rumus hanya 12,5%, siswa yang mampu
menggambar atau melukis bangun ruang yang sesuai dengan konsep
pembelajaran hanya 25%, dan siswa yang mampu membuat alat peraga yang

menyerupai bangun ruang sesuai dengan konsep pembelajaran 21,87%.
Faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan spasial
dalam pembelajaran matematika di tempat penelitian adalah keinginan siswa
mengikuti pembelajaran masih rendah karena penggunaan model pembelajaran
yang kurang tepat. Selama ini guru masih menggunakan strategi konvensional
yang hanya berpusat pada guru sehingga proses menggunakan pembelajaran di
kelas kurang menyenangkan. Siswa masih kesulitan dalam menyebutkan sifat –
sifat dari bangun ruang. Siswa masih kesulitan dalam mengaplikasikan rumus
luas permukaan serta volume bangun ruang ke dalam soal. Hal ini
mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka guru perlu menerapkan
strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mengatasi permasalahan

4

dalam

meningkatkan

kemampuan


spasial

siswa.

Salah

satu

model

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam permasalahan adalah Gerlach dan
Ely.
Menurut Rusman (2012) Model pembelajaran

Gerlach dan Ely

adalah sebuah model pembelajaran yang cocok digunakan untuk segala
kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena didalamnya
terdapat langkah-langkah proses pembelajaran yang cocok digunakan oleh

peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Model ini
mempunyai tahapan yang cukup dipandang penting yaitu diadakannya pretest,
yang digunakan untuk mengenal karakteristik siswa. Selain itu pemilihan dan
penggunaan media (alat peraga) juga diterapkan dalam model pembelajaran
Gerlach and Ely untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang
terkait.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang meningkatkan kemampuan spasial siswa melalui
model pembelajaran Gerlach dan Ely di kelas VIII SMP N 2 Colomadu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji
adalah: “Apakah terdapat peningkatan kemampuan spasial siswa kelas VIII A
SMP N 2 Colomadu setelah dilakukan model pembelajaran Gerlanch dan Ely?
Kemampuan spasial siswa dapat dilihat berdasarkan indikatorindikator sebagai berikut:

5

1. Mampu menyebutkan sifat-sifat bangun ruang yang sesuai dengan konsep
pembelajaran.

2. Mampu menyebutkan contoh benda nyata yang menyerupai bangun ruang
sesuai dengan konsep pembelajaran.
3. Mampu

memvisualisasikan

gambar

yang

dimaksud

kemudian

mengoperasikan bilangan-bilangan ke dalam rumus.
4. Mampu menggambar atau melukis bangun ruang yang sesuai dengan
konsep pembelajaran.
5. Mampu membuat alat peraga yang menyerupai bangun ruang sesuai dengan
konsep pembelajaran.


C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
spasial siswa dalam proses pembelajaran matematika kelas VIII A di SMP
N 2 Colomadu.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini yang telah dilaksanakan pada kelas VIII A di
SMP N 2 Colomadu ditujukan untuk meningkatkan kemampuan spasial
siswa dalam proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran
Gerlach dan Ely. Kemampuan spasial dalam proses pembelajaran
matematika diamati dari indikator a) Siswa mampu menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang yang sesuai dengan konsep pembelajaran, b), Siswa mampu

6

menyebutkan contoh benda nyata yang menyerupai bangun ruang sesuai
dengan konsep pembelajaran, c) Siswa yang mampu memvisualisasikan
gambar yang dimaksud kemudian mengoperasikan bilangan-bilangan ke
dalam rumus, d) Siswa mampu menggambar atau melukis bangun ruang
yang sesuai dengan konsep pembelajaran, dan e) Siswa mampu membuat

alat peraga yang menyerupai bangun ruang sesuai dengan konsep
pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian
Sebagai penelitian tindakan kelas, peneliti memberikan manfaat
konseptual terhadap pembelajaran matematika dan peningkatan kemampuan
spasial siswa
1. Manfaat teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, terutama pada
peningkatan kemampuan spasial siswa melalui model pembelajaran Gerlach
dan Ely.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi kepada model pembelajaran

di sekolah serta mampu

mengoptimalkan kemampuan spasial siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa penelitian ini diharapkan berguna untuk meningkatkan

kemampuan spasial siswa.

7

b. Bagi guru penelitian ini di harapkan sebagai salah satu pengajaran yang
inovatif dan kreatif melalui model pembelajaran Gerlach dan Ely.
c. Bagi peneliti merupakan wacana dan uji kemampuan terhadap bekal teori
yang di terima di bangku kuliah, serta sebagai pengembangan model
pembelajaran dalam matematika.
d. Bagi perpustakaan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi
para peneliti selanjutnya.

E. Definisi Istilah
1. Kemampuan Spasial
Kemampuan spasial merupakan kemampuan individu untuk
melihat, membayangkan, menduga, menentukan objek yang cocok,
menkonstruksi, mengingat dan mentransformasi informasi visual bendabenda ruang, salah satunya dengan membuat gambar-gambar benda ruang
tersebut di atas kertas.
Peningkatan kemampuan spasial dalam pembelajaran matematika
ini meliputi kemampuan siswa dalam:

a. Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang yang sesuai dengan konsep
pembelajaran.
b. Menyebutkan contoh benda nyata yang menyerupai bangun ruang sesuai
dengan konsep pembelajaran.
c. Memvisualisasikan gambar yang dimaksud kemudian mengoperasikan
bilangan-bilangan ke dalam rumus

8

d. Menggambar atau melukis bangun ruang yang sesuai dengan konsep
pembelajaran.
e. Membuat alat peraga yang menyerupai bangun ruang sesuai dengan
konsep pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Gerlach dan Ely
Menurut Rusman (2012) Model pembelajaran Gerlach dan Ely
adalah sebuah model pembelajaran yang cocok digunakan untuk segala
kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena di dalamnya
terdapat langkah-langkah proses pembelajaran yang cocok digunakan oleh
peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Model ini
mempunyai tahapan yang cukup dipandang penting yaitu diadakannya
pretest, yang digunakan untuk mengenal karakteristik siswa. Pemilihan dan
penggunaan media (alat peraga) juga diterapkan dalam model pembelajaran
Gerlach and Ely.

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

Efek Penerapan Pembelajaran Yang Menekankan Pada Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember Pada Sub Pokok Bahasan Phytagoras

0 3 18

Efek Penerapan Pembelajaran Yang Menekankan Pada Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 10 Jember Pada Sub Pokok Bahasan Phytagoras

0 4 18

engembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Karakter Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012

0 12 19

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

View of Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Script daN Model Pembelajaran Konvensional pada Pokok Bahasan Sistem Eskresi di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 11 Tello Makassar

0 0 11

Kemampuan Spasial Siswa SMP kelas VIII Ditinjau Dari Kemampuan Matematika Siswa

0 2 6

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Peningkatan Keaktifan Siswa SMP Pokok Bahasan Lingkaran

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Learning Cell Pada Pokok Bahasan Bunyi Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Palangka Raya Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 8

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bengkalis

0 0 6