PENDETEKSIAN MINERAL DI BAWAH PERMUKAAN DENGAN METODE MAGNETIK DI DAERAH SEBANGAR KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU.

PENDETEKSIAN MINERAL DI BAWAH PERMUKAAN
DENGAN METODE MAGNETIK DI DAERAH
SEBANGAR KECAMATAN MANDAU
KABUPATENBENGKALIS RIAU

OLEH
Asrul Harahap
NIM 409240002
Program Studi Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

ii


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana sain. Dalam kesempatan ini penulis secara khusus dan penuh rasa
sayang mengucapkan terima kasih banyak kepada Alm. Ayahanda Rajuddin
Harahap ibunda Mas Lina Hasibuan yang telah membesarkan, mendidik,
mencurahkan kasih sayang, memberikan dorongan, dan membiayai pendidikan
penulis dari SD hingga menyelesaikan perkuliahan, serta do’a kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada, Abang, Kakak yang sebagai
saudara kandung telah banyak memberikan semangat, do’a, materi, serta tenaga
pada Penulis.
Dalam penulisan ini, penulis tidak bekerja sendiri karena tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak maka mustahil skripsi ini terselesaikan oleh karena
itu pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara
lain Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, Bapak

Drs. Rappel Situmorang, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan. terima kasih juga penulis
ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA, Ibu
Dr. Derlina, M.Si sebagai ketua jurusan, Bapak Drs. Pintor Simamora sebagai
Prodi Non Kependidikan, Serta terima kasih juga kepada Bapak Muhammad
Kadri, M.Sc, Drs. Rahmatsyah, M.Si, Drs. Abd Hakim S., M.Si sebagai dosen
penguji yang telah banyak memberikan saran.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Kepala Kantor BMKG
Rifwar Kamin, S.Si serta staf Pegawai yang telah membantu dalam peminjaman
alat untuk penelitian dan abang Yosi setiawan yang ikut serta pada penelitian dan
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

iv

v

Terima kasih kcpada

Kepala Dcsa Ahmad Jais dan staf pega,,ai
lap~


yang tdah mengijinkan pcnulis untuk mclakukan riset atau penelitian di daerah
Desa Scbangar Kecamatan :'1.1andau Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau.

Pada kese:mpatan ini

penuli~

juga mengucapkaii tcrima k.asih kcpada

Veryyon Harahap, Suhendra. Yudhi Hidayat, Sutia Ningsih, Yulisa Lestari, Dcwi
Maya Sari, Deni Santi, Eti Sclawati. Srijuliana, Bunga Fisikanta Bukit, Finysa
'.ebua, Yohana

Dorisca Ompusunggu.

Novita llasmy Sagala, Julianty

I futagalung, Moriza Maya Sari Sinaga dan Ieman-leman Nondik Fisika 2009


lainnya yang tidak bisa discbutkan satu persatu. 1 elah banyalc membantu dan
memotivasi penulis. Terima kasihjuga penulis ucapkan pada kakak-kakak 'londik
Fisika 2008, adik-adik Nondik 2010, 201 I, 2012 sebagai ternan

~eprjuang.

Dalam Penulisan Skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin.
Akan tctapi penulis juga manusia biasa yang tak pernah lepas dari khilaf dan
salah, baik dalam penulisan maupun kekurangan yang lainnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis. Penulis
bcrharap semoga hasil pcnclitian ini dapat bermanfaat bagi pengembungan
penclitian selanjutnya.

Medan,
Penulis,

~

September 2013


Asrul Harahap
Nim 409240002

iii

PENDETEKSIAN MINERAL DI BAWAH PERMUKAAN
DENGAN METODE MAGNETIK DI DAERAH
SEBANGAR KECAMATAN MANDAU
KABUPATENBENGKALISRIAU
Asrul Harahap (409240002)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan berdasarkan
suseptibilitas anomalinya dan untuk menentukan jenis mineral berdasarkan
material anomalinya yang terkandung di daerah Sebangar Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis Riau
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode magnet.
Pengukuran data magnetik ini menggunakan suatu alat yang disebut PPM (Proton
Precision Magnetometer). Dan titik koordinat dapat diketahui dari hasil
pembacaan GPS (Global Position System) Menggunakan alat ini akan diperoleh

berupa data medan magnet utama bumi, variasi medan magnet bumi yang
berhubungan dengan kerentanan magnet batuan. Data magnet yang diperoleh
dikurangi dengan nilai variasi harian untuk mendapatkan koreksi hariannya.
Untuk desain survei pengukuran metode magnetik dapat dilakukan secara acak
(spot-spot) ataupun dilakukan dengan garis lurus yang sejajar, dimana pengukuran
terdiri dari 10 lintasan ukur dengan jarak antar titik ukur 5 meter.
Hasil pengukuran magnetik menunjukkan adanya variasi kuat medan
magnet disetiap lintasan dengan nilai intensitas magnet sebesar 42256,698 paling
jauh dari base, terdapat di grid VII, 5 pada posisi E 1010 10’ 21,0311” dan N 1 0
23’ 2,9659”. Dan harga intensitas magnet paling dekat dengan base sebesar
42261,111 di grid I,5 pada posisi E 1010 10’ 21,1938” dan N 10 23’ 4,3001”.
Harga anomali magnet yang berbeda menandakan adanya batuan yang berbeda.
Dari nilai suseptibilitas yang diperoleh di tiap titik pengukuran daerah survei
berkisar antara -6304.63 sampai 8094.523, dengan rata-rata 1733.579. setelah
dibandingkan dengan tabel suseptibilitas batuan, nilai tersebut menunjukkan
bahwa jenis batuan di daerah survei di dominasi oleh jenis batuan sedimen.

Kata kunci : Magnetik, GPS, Suseptibilitas

vi


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.

1
1
3
3
3
3

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori Magnetik
2.2 Prinsip Dasar Metode Magnetik
2.3 Kegunaan Metode Magnetik
2.4 Gaya Magnetik
2.5 Kuat Medan Magnet
2.6 Intensitas Kemagnetan
2.7 Suseptibilitas Magnet
2.8 Batuan Reservoir
2.9 Induksi Magnet
2.10 Medan Magnet Bumi
2.11 Variasi Medan Magnet Bumi
2.12 Pengukuran /Akuisisi Metode Magnetik
2.13 Ilusrasi Sederhana Dari Anomali Magnetik

4
4
4

4
5
6
6
6
10
13
13
17
18
18

BAB III METODE PENELITIAN

20

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Analisis Data

3.5 Diagram Alir Penelitian

20
20
21
22
24

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Data Pengamatan Magnet Bumi di Base
4.1.2 Data Pengamatan Magnet Dan Letak Geografis di Daerah Survei
4.2 Pembahasan
4.2.1 Koreksi Harian
4.2.2 Pengolahan Data IGRF
4.2.3 Anomali Magnet
4.2.4 Suseptibilitas
4.2.5 Jenis Batuan di Daerah Survei
4.2.6 Material Anomali
4.2.7 Gambar Anomali Magnet

25
25
25
25
26
26
27
27
27
28
28
29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

31
31
31

DAFTAR PUSTAKA

32

viii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Suseptibilitas Batuan Dan Mineral
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Tabel 4.1 Data Hasil Pengukuran GPS

11
20
25

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3

Tipe Diamagnetik
Tipe Batuan Diamagnetik
Tipe Paramagnetik
Tipe Batuan Paramagnetik
Tipe Ferromagnetik
Tipe Batuan Ferromagnetik
Garis Gaya Medan Magnet
Elemen Medan Magnet Bumi
Ilustrasi Anomali Sebuah Benda Magnetik
Lintasan pengukuran geomagnet di lapangan
Diagram Alir Penelitian
Grafik Koreksi Harian
Peta Tiga Dimensi Anomali Magnet Di Daerah Penelitian
Peta Kontur Anomali Magnet Didaerah Penelitian

7
8
8
9
10
10
14
15
19
22
24
26
29
30

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Magnet Terolah
Lampiran 2 Data Magnet Terolah
Lampiran 3 Data Magnet Terolah
Lampiran 4 Data Magnet Terolah
Lampiran 5 Data Magnet Terolah
Lampiran 6 Data Magnet Terolah
Lampiran 7 Data Magnet Terolah
Lampiran 8 Data Magnet Terolah
Lampiran 9 Data Magnet Terolah
Lampiran 10 Data Magnet Terolah
Lampiran 11 Dokumentasi

Halaman
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan

menggunakan pengukuran fisis di atas permukaan. Dari sisi lain, geofisika
mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat langsung
oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada permukaan
(Dobrin dan Savit, 1988). Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang
sifat fisis di dalam bumi. Kemagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis
adalah sifat fisis yang paling umum digunakan untuk mengukur penelitian yang
memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk ditafsirkan kaitannya dengan
struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan rembesan isi air, dan mutu
air. Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode
pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan
gangguan kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh bumi. Medan alami
yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi
bumi, medan magnet bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi
radiokativitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus
listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya. Dari beberapa
metode yang dilakukan di atas, metode yang akan di pakai adalah metode
magnetik.
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang di tafsirkan
dalam bentuk distribusi bahan magnetik yang didasarkan pada pengukuran variasi
intensitas medan magnetik di permukaan bumi. Metode ini dilakukan dengan
berdasarkan pada hasil pengukuran anomali geomagnet yang diakibatkan oleh
perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari
daerah di sekelilingnya. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi
pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan
pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.

2

Desa Sebangar Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau, menurut
informasi geologi merupakan daerah yang mempunyai adanya penyebaran
distribusi batuan dan mineral bumi dengan maksud untuk membuat fungsi
anomali magnetik dengan tujuan menentukan atau mendeteksi jenis batuan dan
mineral berdasarkan suseptibilitas anomalinya. Salah satu cara untuk mengetahui
jenis batuan dan mineral dalam bidang geofisika oleh karena itu penulis membuat
judul “ PENDETEKSIAN MINERAL DI BAWAH PERMUKAAN DENGAN
METODE MAGNETIK DI DAERAH SEBANGAR KECAMATAN MANDAU
KABUPATEN BENGKALIS RIAU ”.

3

1.2 Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran terdiri dari 10 lintasan ukur
dengan jarak antar titik ukur 5 meter, pada satu lokasi di Daerah Sebangar
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau.
2. Menentukan jenis batuan apakah mengandung mineral bumi berdasarkan
suseptibilitas anomalinya di Daerah Sebangar dengan menggunakan
metode magnetik.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka masalah yang akan di
bahas, dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana jenis batuan yang tersebar di bawah permukaan bumi di Desa
Sebangar, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Riau ?
2. Bagaimana jenis mineral yang terkandung di Daerah Sebangar Kecamatan
Mandau Kabupaten Bengkalis Riau?

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menentukan jenis batuan berdasarkan suseptibilitas anomalinya di
Daerah Sebangar, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Riau.
2. Untuk menentukan jenis mineral berdasarkan material anomali di Daerah
Sebangar, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Riau.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Diperolehnya jenis batuan dan mineral yang terkandung di Daerah
Sebangar, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau.
2. Sebagai bahan informasi untuk eksplorasi selanjutnya untuk mengolah
mineral yang terkandung di bawah permukaan di Daerah Sebangar,
Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Riau.

31

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan :
1. Nilai anomali magnet di daerah survei berkisar antara -266.425 nT sampai
342.0493 nT
2. Data magnet yang diperoleh setelah di koreksi harian dengan nilai paling
dekat dengan base sebesar 42261,111 yang tercatat pada waktu 4:55:22
dan paling jauh dari base sebesar 42256,698 yang tercatat pada waktu
5:24:10
3. Nilai suseptibilitas yang diperoleh di tiap titik pengukuran daerah survei
berkisar antara -6304.63 sampai 8094.523, dengan rata-rata 1733.579.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa jenis batuan di daerah survei di
dominasi oleh jenis batuan sedimen.

5.2

Saran
1. Melakukan penelitian detail pada lokasi yang lebih luas supaya diperoleh
data yang lebih lengkap dan pengolahan datanya lebih akurat.
2. Pada penelitian selanjutnya digunakan metode geofisika yang lain
misalnya metode seismik agar jenis mineralnya bisa diketahui dan dapat
diolah untuk selanjutnya.