Potensi Upacara Tradisi Ruwatan di Waduk Gajah Mungkur sebagai Pengembangan Wisata di Kabupaten Wonogiri.

(B. Sosial)
Potensi Upacara Tradisi Ruwatan di Waduk Gajah Mungkur sebagai Pengembangan Wisata di
Kabupaten Wonogiri
Kata kunci : tradisi ruwatan, pengembangan wisata, kabupaten wonogiri
Wibowo, Prasetyo Adi Wisnu; Padmaningsih, Dyah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012
Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk upacara
Tradisi Ruwatan di Kabupaten Wonogiri sebagai Tujuan Wisata ? (2) Bagaimanakah pengaruhnya upacara
tradisi ruwatan dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Wonogiri sebagai Tujuan Wisata ? (3)
Bagaimanakah pola yang dapat dipakai untuk pengembangan wisata di Kabupaten Wonogiri sebagai
Tujuan Wisata ? Adapun tujuan penelitian yaitu (1) Mendeskripsikan bentuk upacara Tradisi Ruwatan di
Kabupaten Wonogiri sebagai Tujuan Wisata (2) Mendeskripsikan pengaruh upacara tradisi ruwatan
dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Wonogiri sebagai Tujuan Wisata ? (3) Mendeskripsikan pola
yang dapat dipakai untuk pengembangan wisata di Kabupaten Wonogiri sebagai Tujuan Wisata.
Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan peneliti
terdahulu. Landasan teori yang dipakai mengenai teori Tradisi Ruwatan, Sejarah dan Perkembangan
Cerita Murwakala dan Ruwatan, Tradisi Sosial, Pariwisata dan Komersialisasi Seni Budaya dan Pariwisata.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber Data: Informan, dokumen dan observasi. Teknik
Pengumpulan Data yaitu 1) Heuristik : pengumpulan data dokumen dari Departa Wonogiri, BAPPEDA,
dan lain-lain untuk mencari sumber sejarah, 2) wawancara dengan informan, dan 3) Observasi. Analisis
Data dengan metode Deskriptif Analitik untuk mengungkapkan bentuk, pengaruh Upacara Tradisi

Ruwatan yang penekanannya pada konteks sosial budaya, dan pola pengembangan pariwisata
Adapun hasil penelitian: 1. Bentuk tradisi ruwatan meliputi (a) Asal usul tradisi ruwatan, (b) waktu
pelaksanaan yaitu setahun sekali setiap bulan Sura, (c) Tahapan pelaksanaan upacara ruwatan yaitu
pusaka diambil dari tugu pusaka di selogiri, tahap arak-arakan diawali dari pendopo kecamatan Selogiri
kemudian ke kantor kabupaten Wonogiri.untuk mengikuti upacara serah terima, dan tahap jamasan,
setelah sampai diwaduk Gajah Mungkur pusaka diserahkan kepada pihak Mangkunegaran untuk
diserahkan kepada abdi dalem Magkunegaran. Pelaksanaan ruwatan sukerta dan jamasan pusaka
bersebelahan. Ruwatan sukerta diawali pagelaran wayang ruwatan oleh ki dalang ruwat dan (d)
Perlengkapan berupa ubarampe (sesaji upacara). 2. Pengaruh upacara ruwatan menyangkut beberapa
aspek yaitu: religius, ekonomi, Sosial budaya, Pelestarian upacara tradisi, pendidikan. 3. Adapun pola
pengembangan wisata yang perlu dilakukan: (a). Sosialisasi, (b) Kerja sama dengan instansi atau BUMN,
(3) Sponsorship dari perusahaan.