EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR.

No. Daftar FIP : 002/S/PLS/I/2015

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH
PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA
UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR
(Studi Pada Lembaga PAUD Sartika Desa Muarasanding,
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :
DENIA PUTRIANA
NIM. 1000376

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015


EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH
PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI
KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
TUTOR
(Studi Pada Lembaga PAUD Sartika Desa Muarasanding,
Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut)

Oleh
Denia Putriana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Denia Putriana 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

ABSTRAK
Denia Putriana, “Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk
Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor”
Penelitian ini dilatar belakangi dengan menurunnya jumlah peserta didik
di PAUD Sartika, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan yang
diterima oleh tutor. Oleh karena itu untuk tetap mempertahankan dan
meningkatkan kinerja tutor agar lebih baik, maka pengelola berinisiatif untuk
memberikan pembinaan-pembinaan yang ditujukan kepada tutor. Tujuan
penelitian ini diantaranya untuk memperoleh gambaran bagaimana kegiatan
pembinaan dari pengelola kepada tutor, mengetahui bagaimana bentuk motivasi
kerja yang diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tutor, serta
menggambarkan bagaimana peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah
mendapatkan pembinaan.
Landasan teori dari penelitian ini mengacu pada konsep efektivitas, konsep
pembinaan, konsep motivasi, serta konsep kinerja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif,
dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
ialah dengan wawancara dan pengisian lembar pretest dan posttest. Subjek

penelitian ini terdiri dari satu orang pengelola PAUD Sartika, dan satu orang tutor
yang biasa memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1)
pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor dilaksanakan secara
spontanitas ketika pengelola melakukan peninjauan kelembaga untuk melihat
proses pembelajaran, yang didalamnya disisipkan suatu motivasi dan dorongan
positif dari pengelola kepada tutor, (2) motivasi yang diberikan ialah dalam
bentuk pemberian reward, pujian atas kinerja tutor, serta pemberian penyadaran
agar tutor memahami dengan baik tugas dan kewajiban yang dimiliki, (3)
Peningkatan pun terjadi setelah tutor mengisi posttest yang diberikan setelah tutor
mendapatkan pembinaan dari pengelola, hasil peningkatan tersebut terlihat
dengan skor total yang didapatkan oleh masing-masing tutor. Untuk R1
(responden 1) skor posttest nya ialah sebesar 99 point yang dinyatakan dengan
predikat A (amat baik), begitu juga dengan R2 (responden 2) yang juga skor nya
meningkat menjadi 95 point, namun dengan predikat yang sama yaitu A (amat
baik), serta untuk R3 (responden 3) skor nya menjadi 99 point dengan predikat
yang sama dengan R1 dan R2 yaitu A (amat baik). Peningkatan tersebut berlaku
pada semua dimensi dan aspek yang diujikan kepada tutor, dimensi-dimensi
tersebut diantaranya dimensi kualitas kerja, dimensi kecepatan/ketepatan kerja,
dimensi inisiatif dalam kerja, dimensi kemampuan kerja, dan dimensi

komunikasi.

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: efektivitas, pembinaan, motivasi, kinerja

ABSTRACT
Denia Putriana, "Effectiveness of Program Development By business Motivation
In The Form Tutor Work To Improve Performance"
The background of this research with the declining number of students in
PAUD Sartika, so decrease the revenues received by the tutor. Therefore, to
maintain and improve the performance of tutors for the better, then the manager
took the initiative to provide guidance addressed to the tutor. The purpose of this
research to gain an overview of how such development activities of managers to
tutor, knowing how forms work motivation is given as an effort to improve the
performance of tutors, and describes how to increase the performance of the tutor
before and after getting coaching.

Theoretical basis of this study refers to the concept of effectiveness,
coaching concept, the concept of motivation, as well as the concept of
performance. The method used in this research is descriptive method, with a
qualitative approach. The data collection techniques used is to interview and
filling sheet pretest and posttest. Subjects of this study consisted of one person
PAUD Sartika manager, and one tutor who used to give lessons to students.
Based on the research results, obtained the following conclusions: (1)
guidance provided by the organizer to tutor implemented spontaneously when
managers reviewing institutions is to look at the learning process, in which is
inserted a motivation and positive encouragement from the manager to the tutor,
(2) motivation is given in the form of reward, praise for the performance of tutors,
as well as the provision of awareness that tutors understand well the duties and
liabilities held, (3) Increased ensued after filling tutor posttest given after tutors
receive guidance from managers, the result of the increase seen with the total
score obtained by each tutor. For R1 (respondent 1) his posttest scores of 99
points which is expressed by the predicate A (very good), as well as R2 (2
respondents) were also his score increased to 95 points, but with the same title, A
(very good ), as well as for R3 (respondent 3) his score to 99 points with the same
predicate with R1 and R2, namely A (very good). The increase applies to all
dimensions and aspects that are tested to the tutor, the dimensions of which

dimensions of quality of work, the dimensions of speed / accuracy of the work,

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the dimensions of the initiative in the workplace, the dimensions of work ability,
and communication dimensions.
Keywords: effectiveness, development, motivation, performance

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5
C. Rumusan Masalah ................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
F. Struktur Organisasi Penulisan .................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 8
A. Konsep Manajemen Program Pendidikan Nonformal ...... 8
1. Perencanaan ......................................................................... 9
2. Pengorganisasian ................................................................ 11
3. Evaluasi .............................................................................. 12
B. Konsep Efektivitas ................................................................ 12
1. Pengertian Efektivitas ........................................................ 12
2. Mengukur Tingkat Efektivitas ........................................... 13

C. Konsep Pembinaan .............................................................. 14
1. Pengertian Pembinaan ........................................................ 14
2. Ruang Lingkup Pembinaan ................................................ 15
3. Pendekatan Pembinaan ....................................................... 17
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Prosedur Pembinaan ........................................................... 18
C. Konsep Motivasi .................................................................. 20
1. Pengertian Motivasi ............................................................ 20
2. Fungsi Motivasi .................................................................. 22
3. Macam-macam Motivasi .................................................... 23
4. Bentuk Motivasi ................................................................. 24
5. Motivasi Kerja .................................................................... 25
D. Konsep Kinerja ..................................................................... 28
1. Hakikat Kinerja................................................................... 28
2. Membangun Kinerja ........................................................... 30
3. Dimensi Kinerja.................................................................. 32

4. Upaya Meningkatkan Kinerja ............................................. 34
5. Sasaran Kinerja ................................................................... 35
6. Keuntungan Manajemen Kinerja ........................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 38
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................ 38
B. Desain Penelitian ................................................................... 39
C. Metode Penelitian ................................................................... 40
D. Definisi Operasional ............................................................... 41
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 42
F. Proses Pengembangan Instrumen ............................................ 43
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 43
H. Teknik Analisis Data .............................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 49
A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 49
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 54
C. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian ............................. 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 110
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Kesimpulan ........................................................................... 110
B. Saran ..................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, karena dengan
pendidikan harkat dan martabat seseorang dihormati. Disamping itu pendidikan
menjadi suatu investasi yang tak ternilai harganya. Pendidikan juga dinilai sebagai
alat untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Mengingat pentingnya pendidikan sebagaimana diutarakan diatas, pemerintah

telah mencanangkan program pendidikan dasar sembilan tahun, hal ini dilakukan
sebagai suatu langkah agar bisa menciptakan warga Negara yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta demokratis dan
bertanggung jawab, sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang tertuang
dalam UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional tersebut, dapat
dikatakan bahwa pendidikan diarahkan kepada pengembangan potensi diri untuk
menuju suatu pribadi yang berakhlak mulia serta mampu meningkatkan kualitas
diri agar bisa berguna bagi bangsa dan negara, maka dari itu mengingat
pentingnya pendidikan bagi warga, dewasa ini pemerintah telah mensosialisasikan
suatu layanan pendidikan yang ditujukan untuk warga negara yang berusia dini,
layanan tersebut dikenal dengan nama PAUD (pendidikan anak usia dini).
Pendidikan tersebut dikhususkan untuk anak-anak balita atau anak usia dini.
PAUD (pendidikan anak usia dini) merupakan layanan pendidikan yang
dikhususkan untuk anak usia dini, dan pendidikan yang diterapkan lebih kepada
pemberian rangsangan kepada anak untuk bisa tumbuh dan berkembang sesuai
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

dengan usia nya serta agar anak mempunyai kesiapan untuk belajar dan
bersosialisasi.
Pendidikan anak usia dini terbagi kedalam 3 jalur, yakni pendidikan anak usia
dini dalam jalur formal dengan bentuk layanan Taman Kanak-kanak dan
Raudhatul Athfal, atau bentuk lain yang sederajat. Selain itu pendidikan anak usia
dini juga diselenggarakan dalam jalur non formal dengan bentuk layanan KOBER
(kelompok bermain), TPA (taman penitipan anak), atau bentuk lain yang
sederajat. Adapun jalur ketiga dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
yaitu pada jalur informal, yakni pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Landasan hukum terkait dengan pentingnya PAUD tersirat dalam amandemen
UUD 1945, pasal 28 b ayat 2, yaitu “Negara menjamin kelangsungan hidup,
pengembangan, dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan.
Pemerintah Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui
Keppres No.36 Tahun 1990 yang mengandung kewajiban negara untuk
pemenuhan hak anak. Secara khusus, pemerintah juga telah mengeluarkan UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No.39 Tahun 1992
tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional (Aqib, 2011, hlm.14).
Pentingnya PAUD didukung oleh penelitian-penelitian tentang kecerdasan
otak. Dimana, otak manusia terdiri atas dua belahan, kiri (left hemisphere) dan
kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut
corpuss callosum. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan
respons yang berbeda serta tumbuh dalam keseimbangan. Belahan otak kiri
terutama berfungsi untuk berfikir rasional, analitis, berurutan, linier, dan saintifik,
seperti membaca, berbahasa dan berhitung. Adapun belahan otak kanan berfungsi
untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Bila pelaksanaan pembelajaran
di PAUD memberikan banyak pelajaran menulis, berhitung, dan membaca seperti
yang cenderung terjadi dewasa ini, akan mengakibatkan fungsi imajinasi pada
belahan otak kanan terabaikan. Pembebanan otak dengan pengetahuan hafalan dan
latihan yang berlebihan pada belahan otak kiri mengakibatkan anak mudah
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

mengalami stres yang berdampak pada perilaku negatif dalam perbuatannya,
seperti menunjukkan sikap bermusuhan (hostile attitude). Seyogianya dalam
usaha memekarkan segenap kecerdasan anak, pembelajaran pada anak usia
ditujukan pada pengembangan kedua belahan otak tersebut secara harmonis
(Aqib, 2011, hlm.17). Maka dari itu pembelajaran di PAUD sebaiknya bisa
mengikuti acuan dari menu generic yang sesuai dengan tahapan-tahapan
perkembangan anak.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,
dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014

jumlah

satuan PAUD terbanyak berada di provinsi Jawa Timur, dengan jumlah Satuan
PAUD sebanyak 37.440 yang terdiri dari 17.182 Taman Kanak-Kanak, 13.972
Kelompok Bermain, 366 Tempat Penitipan Anak, 5.920 SPS (satuan paud
sejenis). Dan provinsi Jawa Barat berada pada peringkat ketiga setelah Jawa
Tengah, adapun jumlah satuan PAUD di provinsi Jawa Barat sebanyak 26.017
yang terdiri dari 7.893 Taman Kanak-kanak, 11.853 Kelompok Bermain, 178
Tempat Penitipan Anak, dan 6.093 SPS (satuan paud sejenis) sehingga didapatkan
jumlah total satuan PAUD yang ada di Indonesia sebanyak 189.025 lembaga.
Melihat dari data diatas, bahwa jumlah satuan PAUD di provinsi Jawa Barat
adalah sebanyak 26.017 lembaga PAUD, maka diketahui untuk lembaga PAUD
yang ada di Kabupaten Garut berdasarkan data yang didapat dari website Kota
Garut ialah sebanyak 604 lembaga dengan 18 lembaga PAUD yang ada di
Kecamatan Garut Kota, dan 3 lembaga PAUD yang terdata berada di Desa
Muarasanding, diantaranya PAUD Kenanga, PAUD Bakti Bunda, dan PAUD
Sartika yang menjadi tempat penilitian.
Pendidikan anak usia dini, sebagai pendidikan pra-sekolah bagi anak, maka
sudah sepantasnya jika orang tua bisa peka terhadap pendidikan anak. Karena
pada dasarnya keberhasilan seseorang dalam menempuh pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi sangat ditentukan oleh pendidikan yang ia terima sejak dini.
Menyadari bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang
sangat penting bagi anak-anak, maka peran dari pengelola dan tutor sebagai
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

fasilitator didalam suatu lembaga pendidikan anak usia dini menjadi peran yang
penting, hal ini sebagai suatu pendukung akan keberhasilan untuk mencapai
kemampuan-kemampuan yang harusnya dimiliki oleh anak usia dini sebelum
memasuki bangku sekolah dasar.
Peran serta pengelola, disamping peran tutor yang banyak berinteraksi dengan
anak, harus diperhatikan. Dalam hal ini ialah bagaimana pembinaan dari
pengelola untuk bisa mengembangkan kinerja tutor dalam memberikan
pembelajaran, sehingga baik pengelola dan tutor bisa bekerja sama untuk bisa
memberikan kualitas pendidikan yang baik untuk peserta didik.
Melihat suatu kondisi nyata yang ada di PAUD Sartika, didapatkan data
peserta didik sebanyak 18 orang dengan jumlah tutor yang memberikan
pembelajaran ada 3 orang, tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan
tutor, dengan minimnya pendapatan yang diperoleh tutor, tidak berdampak pada
sikap tutor dalam memberikan pembelajaran, bahkan tutor tetap profesional dalam
bekerja. Hal ini menjadi suatu gambaran bahwa tutor yang memberikan
pembelajaran tidak hanya berdasarkan pada jumlah pendapatan yang ia terima,
namun tutor memberikan pembelajaran secara sukarela dan dengan keikhlasan
hati yang besar. Hal tersebut tidak akan terwujud bila tanpa adanya peran
pengelola untuk memberikan suatu pembinaan kepada tutor.
Nardiku (2014) mengemukakan bahwa pembinaan merupakan suatu usaha
yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan dan
pemeliharaan dengan tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi atau
lembaga dengan efektif dan efisien.
Kegiatan pembinaan bisa dilaksanakan dengan berbagai macam bentuk,
seperti mengikuti pelatihan, mengikuti pertemuan profesi, melaksanakan supervisi
dan memberikan reward bagi yang berprestasi, serta bisa juga dengan pemberian
motivasi-motivasi kerja.
Motivasi menurut Wade (2007) mengacu pada suatu proses mengambil
kesimpulan yang terjadi pada diri seseorang yang dapat menggerakkan ke arah

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

pencapaian suatu sasaran untuk memuaskan kebutuhan biologis dalam mencapai
suatu ambisi psikologis atau menjauh dari suatu situasi yang tidak menyenangkan.
Berdasarkan hasil wawancara dilapangan, pembinaan yang diberikan oleh
pengelola di PAUD Sartika untuk tutor, diantaranya pemberian motivasi kerja,
pelaksanaan

kajian

untuk

membahas

segala

permasalahan

mengenai

pembelajaran, dan lain sebagainya. Adapun pemberian motivasi kerja merupakan
suatu bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh pengelola kepada tutor.
Keterkaitan pemberian pembinaan dan motivasi yang dilakukan oleh pengelola
sebagai upaya yang dilakukan untuk bisa meningkatkan kinerja tutor dalam
mencapai kualitas pendidikan yang baik dan mengantarkan PAUD Sartika
menjadi lembaga percontohan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih
mendalam mengenai “Efektifitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam
Bentuk Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Tutor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian hasil studi pendahuluan yang telah penulis lakukan
dengan wawancara kepada ketua penyelenggara dan tutor PAUD, maka
identifikasi masalah yang dapat ditemukan sebagai berikut:
1. Pengelola selalu memberikan pembinaan kepada tutor, sebagai cara untuk
meningkatkan kinerja;
2. Pengelola selalu memberikan motivasi-motivasi positif agar tutor bisa
berkomitmen untuk tetap bertahan dan memberikan pembelajaran secara baik,
meskipun dengan penghasilan yang pas-pasan;
3. Tutor tidak canggung untuk selalu berkonsultasi dengan pengelola mengenai
kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam memberikan pembelajaran, hal ini
dikarenakan dekatnya hubungan antara pengelola dan tutor;
4. Kedekatan yang terjalin diantara pengelola dan tutor dikarenakan rutin nya
pengelola dalam memberikan pembinaan kepada tutor.
C. Rumusan Masalah

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan setelah melakukan
wawancara kepada ketua penyelenggara dan tutor PAUD Sartika seperti yang
disebutkan di atas, rumusan masalah yang diambil adalah “bagaimana efektifitas
program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk
meningkatkan kinerja tutor?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut,

dapat

diuraikan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran dari setiap tahapan kegiatan pembinaan yang diberikan
oleh pengelola kepada tutor?
2. Bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan pengelola sebagai upaya
untuk meningkatkan kinerja tutor?
3. Bagaimana peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan
pembinaan?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana efektifitas
program pembinaan oleh pengelola dalam bentuk motivasi kerja untuk
meningkatkan kinerja tutor. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan,
maka penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran bagaimana tahapan kegiatan pembinaan yang
diberikan oleh pengelola kepada tutor.
2. Mengetahui bagaimana bentuk motivasi kerja yang diberikan pengelola
sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tutor.
3. Mengukur peningkatan kinerja tutor sebelum dan setelah mendapatkan
pembinaan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a. Memberikan kajian dan informasi mengenai manfaat pembinaan yang
diberikan pengelola kepada tutor sehingga dapat mempengaruhi terhadap
keefektifan tutor dalam memberikan pembelajaran untuk peserta didik;

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

b. Memberikan suatu gambaran bahwasannya pengelola dan tutor bisa saling
bekerja sama dalam hal meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
2. Secara praktis
Dijadikan sebagai suatu contoh bagi para pengelola dan tutor-tutor di
lembaga pendidikan anak usia dini lainnya untuk dapat melakukan suatu
pembinaan sebagai suatu cara dalam mengembangkan kinerja tutor.

F. Struktur Organisasi Penulisan
BAB I

: PENDAHULUAN. Berisi mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II

: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN. Berisi konsep atau teori
yang berkaitan dengan bidang yang dikaji, perumusan antar
variabel penelitian, serta anggapan atau jawaban sementara
terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian, atau
submasalah yang diteliti.

BAB III : METODE PENELITIAN. Berisi lokasi dan subjek
populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
definisi

operasional,

instrumen

penelitian,

dan

teknik

pengumpulan data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berisi
pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan-pertanyaan
penelitian, hipotesis, tujuan penelitan, serta pembahasan atau
analisis temuan.
BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti mengambil tempat untuk penelitian ini, yakni di PAUD Sartika yang
berlokasi di Jalan Cimanuk No.115, Kel. Muara Sanding Kec. Garut Kota. Alasan
peneliti menjadikan PAUD Sartika menjadi tempat penelitian, salah satunya
karena PAUD Sartika merupakan PAUD pertama di Kelurahan Muara Sanding
yang sudah terakreditasi dan PAUD Sartika ini sudah banyak mengikuti kegiatankegiatan yang diselenggarakan di PP-PAUDNI Regional 1 Bandung.
2.

Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data dari mana data tersebut didapatkan.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Arikunto (2006, hlm.129) sumber data dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu: person (sumber data berupa orang), place (sumber data
berupa tempat), paper (sumber data berupa simbol), seperti berikut ini:
a.

Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Person dalam
penelitian ini terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika;

b.

Place, yaitu sumber data dengan menyajikan tampilan berupa keadaan diam
dan bergerak. Keadaan diam, sepertihalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud
benda, warna, dan keadaan lain yang tidak bergerak. Adapun

keadaan

bergerak, seperti segala bentuk aktifitas, kegiatan belajar mengajar, dan lain
sebagainya. Namun, yang menjadi place didalam penelitian ini, terdiri dari
gedung yang dijadikan sebagai tempat pembelajaran, kondisi lokasi, proses
kegiatan belajar-mengajar, kinerja tutor, dan segala aktifitas lain yang ada di
PAUD Sartika;
c.

Paper, merupakan suatu bagian dari sumber data yang disajikan dalam
bentuk huruf, angka, gambar, serta simbol-simbol lain. Adapun paper yang

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari benda-benda tertulis seperti
buku-buku arsip, dokumen-dokumen profil PAUD, daftar tutor, daftar nama
peserta didik, sertifikat pelatihan, piala atau piagam atas prestasi yang diraih
baik oleh pengelola, tutor, ataupun peserta didik di PAUD Sartika.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rancangan untuk kegiatan penelitian dari awal
hingga akhir penelitian. Tahapan dalam penelitian ini, terdiri dari:
1.

Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti, sebelum

memulai pengumpulan data. Dalam tahapan ini, ada beberapa hal yang dilakukan
oleh peneliti, diantaranya:
a.

Memilih tempat untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Dalam memilih
lokasi untuk dijadikan tempat penelitian, sebelumnya peneliti melakukan
suatu observasi ke dua lembaga PAUD, yang terdiri dari satu lembaga PAUD
terakreditasi dan satu lembaga PAUD non akreditasi untuk melihat bagaimana
kondisi lembaga, dan bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hal
ini sebagai suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk memilih tempat
penelitian yang dirasakan tepat.

b.

Menetapkan fokus permasalahan. Peneliti melakukan wawancara kepada
pengelola untuk mencari suatu keunikan yang ada di lembaga, yang akan
ditetapkan sebagai fokus permasalahan dalam penelitian.

c.

Menetapkan sumber data. Sumber data yang dipilih oleh peneliti disesuaikan
dengan informasi-informasi yang diperlukan oleh peneliti sendiri. Adapun
sumber data tersebut terdiri dari pengelola, dan tutor di PAUD Sartika.

d.

Mengurus Perizinan Penelitian. Dalam hal ini peneliti meminta izin kepada
ketua penyelenggara PAUD Sartika untuk melaksanakan suatu penelitian, dan
agar ketua penyelenggara bisa membantu peneliti dalam mengumpulkan datadata atau informasi yang diperlukan.

e.

Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan penelitian yang disiapkan
oleh peneliti sebelum memulai penelitian, diantaranya pedoman penelitian

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

yang sudah disusun sebelumnya, selain itu diperlukan juga media pendukung
dalam mengumpulkan data sepertihalnya camera, handphone, tape recorder,
atau media-media pendukung lainnya.
2.

Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahapan pokok dari suatu penelitian, dimana peneliti

melakukan pelaksanaan penelitian langsung ke tempat penelitian yang telah
dipilih sebelumnya. Dalam tahapan ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti, diantaranya:
a.

melakukan wawancara kepada pengelola, dan tutor di PAUD Sartika untuk
memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan;

b.

melakukan pengamatan untuk melihat bagaimana kondisi dan proses dari
pemberian pembinaan oleh pengelola kepada tutor dan juga melihat
bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh tutor, hal ini untuk
melihat bagaimana kinerja tutor saat berhadapan dengan peserta didik
didalam proses pembelajaran;

c.

melakukan pre test dan post test yang ditujukan kepada tutor, hal ini untuk
melihat bagaimana kinerja tutor sebelum mendapatkan pembinaan dan setelah
mendapatkan pembinaan, yang nantinya akan menjadi suatu bahan analisis
untuk melihat peningkatan kinerja tutor.

3.

Tahap Akhir
Sebagai akhir dari tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu penelitian,

maka peneliti mengadakan suatu analisis data dan informasi yang telah didapatkan
di lapangan. Tahapan ini bisa dikatakan sebagai tahap penentuan karena dalam
tahapan ini peneliti mencari jawaban dari suatu permasalahan yang telah
ditetapkan. Metode yang digunakan dalam analisis data ini ialah menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini karena metode deskriptif
tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.
C. Metode Penelitian

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan
penelitian yang berdasarkan pada asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis
dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, ialah metode deskriptif.
Metode deskriptif menurut Surakhmad (1998, hlm.139) tertuju pada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang, dengan ciri diantaranya: (1) memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada
masalah-masalah yang actual, (2) data yang dikumpulkan mula-mula disusun,
dijelaskan dan kemudian dianalisa. Dalam hal ini penulis menggunakan penelitian
kualitatif sebagai pendekatan yang digunakan.
Basrowi (2008, hlm.21) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Disamping itu, beliau
juga menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka metode yang digunakan peneliti adalah
metode penelitian deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
dikarenakan peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi di PAUD Sartika mengenai efektifitas program pembinaan oleh
pengelola dengan bentuk motivasi kerja yang dilakukan untuk meningkatkan
kinerja tutor, dimana fenomena tersebut terjadi pada masa sekarang.
D. Definisi Operasional
Demi memperjelas mengenai istilah-istilah yang digunakan, maka akan
diuraikan pengertian dari istilah-istilah tersebut, sebagai berikut:
1. Efektifitas adalah seberapa baik suatu pekerjaan, sehingga menghasilkan
suatu output yang diharapkan
2. Program adalah rancangan atau rencana suatu kegiatan
3. Pembinaan adalah suatu usaha yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan tujuan
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

untuk mampu melaksanakan tugas organisasi atau lembaga dengan efektif
dan efisien. (Nardiku,2014)
4. Pengelola adalah orang yang melakukan suatu kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditentukan.
5. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Sardiman (2004:73)
6. Motivasi Kerja adalah salah satu faktor yang turut menentukan kinerja
seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang
tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Uno
(2006:71)
7. Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2013).
8. Tutor adalah tugas seseorang yang bersifat memfasilitasi dalam hal
memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik atau warga belajar
dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran
E. Instrumen Penelitian
Moleong (2007, hlm.9) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif,
peneliti sendiri dengan bantuan orang lain yang menjadi suatu alat pengumpul
data utama, hal itu dikarenakan karena hanya manusia sajalah yang digunakan
sebagai suatu alat yang dapat berhubungan langsung dengan responden atau objek
lainnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu penelitian, peneliti itu sendiri lah
yang berperan langsung dalam interaksi dengan sumber data (narasumber) dalam
suatu proses wawancara, proses pengamatan kegiatan pembelajaran, situasi sosial,
ataupun kegiatan-kegiatan lembaga lainnya yang sedang berlangsung.
Melihat dari hal tersebut, sangatlah diharapkan agar data atau informasi yang
didapatkan nanti benar-benar merupakan suatu data atau informasi yang
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

mempunyai tingkat kepercayaan dan dapat dibuktikan kebenaran nya sehingga
hasil penelitian yang telah didapatkan bisa memenuhi tujuan diadakan nya
penelitian tersebut.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, adalah
1.

Pedoman wawancara
Pedoman wawancara merupakan lembar pertanyaan yang ditujukan kepada
pengelola dan tutor, untuk mengetahui keefektifan program pembinaan dalam
bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh pengelola kepada tutor di Paud
Sartika

2.

Lembar tes
Test yang akan dilakukan oleh peneliti ialah pre test dan post test. Setelah
peneliti menyusun serangkaian format pertanyaan, selanjutnya soal test
tersebut akan diuji cobakan kepada seluruh tutor di PAUD Sartika. Pengujian
tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja tutor
baik sebelum dan setelah mendapatkan pembinaan berupa motivasi kerja dari
pengelola.

F. Proses Pengembangan Instrumen
Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa pedoman wawancara dan
pedoman observasi. Dalam proses pengembangan instrumen peneliti melakukan
beberapa tahapan, sebagai berikut:
1.

membuat kisi-kisi penelitian

2.

menjabarkan kisi-kisi yang sudah dibuat kedalam pedoman wawancara dan
pedoman observasi

3.

mengkonsultasikan kepada pembimbing mengenai kisi-kisi dan instrumen
yang sudah dibuat

4.

melaksanakan penelitian lapangan

G. Teknik Pengumpulan Data

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Dalam pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data, maka
peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
1.

Teknik Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden
dicatat atau direkam dengan alat perekam. Dalam hal ini, wawancara dilakukan
kepada pengelola dan tutor di PAUD Sartika.
Sebelum melaksanakan suatu wawancara, sebaiknya peneliti membuat suatu
instrumen terlebih dahulu, dalam hal ini yang digunakan adalah pedoman
wawancara, yang didalamnya terdiri dari daftar pertanyaan yang telah disusun
oleh peneliti, yang nantinya dijadikan sebagai pedoman untuk mengumpulkan
data atau informasi dari narasumber. Adapun pembuatan pedoman wawancara
tersebut ialah sebagai suatu arahan, agar informasi yang diinginkan tidak melebar
dan fokus pada inti.
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan,

namun

wawancara

memiliki

suatu

kelemahan,

yakni

jika

pewawancara tidak menyiapkan intrumen dalam hal ini pedoman wawancara,
maka bisa jadi akan ada beberapa infomasi atau data yang tidak didapatkan, atau
data yang didapatkan tidak sesuai dengan tujuan wawancara sebelumnya. Maka
dari itu, keberadaan pedoman wawancara sangat penting dipersiapkan.
2.

Tes
Menurut Arikunto (2009, hlm. 53) mengemukakan bahwa tes adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Tes yang akan peneliti lakukan untuk memperoleh suatu informasi mengenai
peningkatan kinerja tutor ialah dengan pre test dan post test. Adapun pre test
merupakan suatu test awal yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar
sebelum diberikan nya suatu materi atau stimulus yang lain, dan post test
merupakan suatu test yang dilakukan untuk mengetahui dampak setelah
diberikannya suatu stimulus, tes ini dilakukan khususnya untuk melihat
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

bagaimana pengaruh suatu stimulus terhadap kemampuan yang dimiliki, hal ini
dilakukan sebagai suatu langkah untuk memudahkan dalam melakukan analisis.
3.

Triangulasi
Triangulasi menurut Sugiono (2013, hlm. 327) diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Disamping itu, triangulasi
terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu triangulasi teknik yang berarti pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama dan
triangulasi sumber, yaitu pengumpulan data dari sumber yang berbeda dengan
teknik yang sama.
Triangulasi yang akan dipakai ialah triangulasi sumber, dalam hal ini untuk
mengumpulkan data peneliti akan melakukan wawancara yang ditujukan kepada
pengelola dan tutor, untuk melihat kesesuaian hasil jawaban yang diberikan baik
oleh pengelola maupun tutor.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, “analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data, in

fact data analysis in

qualitative research is an on going activity that occures throughout the
investigative process rather than after process, maksudnya bahwa analisis data
kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai
pengumpulan data” (Sugiyono, 2008, hlm. 245). Dalam sumber yang sama,
Sugiyono pun membagi teknik analisis data, sebagai berikut:
1.

Data Reduction (Reduksi Data)
Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2013, hlm. 338) bahwa “mereduksi

data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya”. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan suatu gambaran yang jelas, dan lebih memudahkan
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Mereduksi data dilakukan ketika peneliti telah mendapatkan suatu data atau
informasi sementara, dimana data atau informasi tersebut masih merupakan suatu
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

data mentah yang harus diolah, pengolahan data tersebut dengan memilih fokus
data penting yang diperlukan dan tentunya berhubungan dengan maksud
dilaksanakannya pengumpulan data tersebut.
Bila dalam melakukan pemilihan data ditemukan suatu data atau informasi
yang bersifat masih asing atau tidak dikenal, maka hal tersebut perlu dijadikan
sebagai suatu perhatian, sehingga peneliti bisa melakukan suatu pengumpulan
data kembali untuk menemukan maksud dari informasi yang bersifat asing
tersebut.
Proses yang dilakukan oleh peneliti sebelum menyajikan data ialah proses
pengolahan data, adapun data yang diolah ialah data yang merupakan hasil dari
post test dan pre test yang peneliti berikan kepada sasaran. Adapun dalam
mengolah data, ada beberapa kriteria yang diberikan untuk membantu dalam
proses pengolahan data
a. kriteria perhitungan jawaban
Tabel 3.1 Kriteria Perhitungan Jawaban
Pilihan Jawaban

Skor

Sangat Sering

5

Sering

4

Kadang-Kadang

3

Kurang/Jarang

2

Tidak Pernah

1

sumber: Uno & Lamatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm. 187
Keterangan:
SangatSering

: jika 100% diperkirakan dilakukan

Sering

: jika berkisar antara 70%-99%

Kadang-kadang

: jika berkisar antara 40%-96%

Kurang/jarang

: jika berkisar antara 1-39%

TidakPernah

: jika diprediksi tidak pernah melakukan

b. rentang predikat
Tabel 3.2 Rentang Predikat
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Predikat

Spektrum Angka

Amat Baik

91-100

Baik

81-90

Cukup

71-80

Sedang

61-70

Kurang

60-ke bawah

sumber: Uno & Lamaatenggo (2012) Teori Kinerja dan Pengukurannya, hlm.175

Pengolahan data dilakukan dengan melihat pada kriteria perhitungan jawaban,
yang kemudian hasilnya peneliti tentukan dengan melihat pada rentang predikat
yang telah ditentukan, rentan predikat tersebut untuk melihat bagaimana kualitas
dari kinerja tutor dengan sebelumnya melihat pada hasil dari pre test dan post test
yang telah diberikan.
2.

Data Display (Penyajian Data)
Langkah selanjutnya setelah melakukan reduksi data, ialah dengan

menampilkan atau menyajikan data atau informasi yang sudah didapatkan. Data
yang telah didapatkan tersebut biasanya disajikan dalam suatu bentuk tabel, kurva,
ataupun grafik, sehingga peneliti akan lebih mudah untuk memahaminya, dan juga
bisa merencanakan kerja atau tindakan selanjutnya yang akan dilakukan
berdasarkan apa yang difahami tersebut.
Selain dengan menggunakan tabel, kurva, ataupun grafik, dalam penelitian
kualitatif data yang disajikan biasanya dalam bentuk uraian singkat, bagan,
ataupun hubungan antar katagori.
3.

Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan teknik analisis data yang terakhir dilakukan, adapun

kesimpulan dalam penelitian kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 343)
adalah
suatu temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, dalam hal ini temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dan dapat
berupa suatu hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Dalam suatu penelitian kualitatif terdapat adanya kesimpulan awal, yang
mana kesimpulan awal ini bersifat sementara, dan masih dapat berubah jika
ditemukan bukti-bukti lain yang kuat dan lebih mendukung pada tahap
pengumpulan daya selanjutnya. Namun, jika kesimpulan awal yang didapatkan
langsung didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian atau
pengumpulan data dilakukan, maka kesimpulan awal yang dikemukakan tersebut
bisa dijadikan sebagai suatu kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan hal tersebut, kesimpulan yang akhirnya ditetapkan bisa
menjawab rumusan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya, namun bisa juga
tidak, karena bisa saja didapatkan suatu penemuan baru selama penelitian dan
pengumpulan data dilakukan yang malah tidak sesuai dengan rumusan masalah
yang sudah ditetapkan tersebut.

Denia Putriana, 2014
Efektivitas Program Pembinaan Oleh Pengelola Dalam Bentuk Motivasi Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Tutor
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab sebelumnya telah membahas mengenai hasil penelitian beserta analisis
dan pembahasan mengenai efektivitas program pembinaan oleh pengelola dalam
bentuk motivasi kerja untuk meningkatkan kinerja tutor, adapun dalam bab ini
akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran yakni sebagai berikut:
A.

Kesimpulan
Bahasan dalam bagian ini adalah berupa kesimpulan dari bagaimana

pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh pengelola kepada tutor, bagaimana
bentuk motivasi kerja yang diberikan oleh pengelola kepada tutor, serta
bagaimana peningkatan kinerja tutor baik sebelum mendapatkan pembinaan dan
setelah mendapatkan pembinaan, seperti yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1.

Kegiatan Pembinaan Yang Diberikan Oleh Pengelola Kepada Tutor
Pembinaan yang diberikan oleh pengelola kepada tutor terbagi menjadi 2

(dua) jenis pembinaan, yaitu pembinaan yang dilaksanakan secara insidentil, dan
pembinaan

yang dilaksanakan secara berkala. Untuk pembinaan

yang

dilaksanakan secara insidentil biasanya dilakukan saat pengelola melakukan
pengawasan ke lembaga dan waktunya tidak bisa terprediksi. Dan untuk
pembinaan yang dilaksanakan secara berkala biasanya dilaksanakan oleh
pengelola dan tutor saat awal pembelajaran baru, dimana dalam pembinaan
tersebut membahas lebih kepada pengadministrasian lembaga dan penyusunan
program pembelajaran tahunan.
Selain pembinaan yang diberikan oleh pengelola, tutor juga seringkali
mendaparkan pembinaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan UPTD,
pembinaan tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan satu kali,
ataupun apabila diperlukan. Disamping itu, pembinaan yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan dan UPTD tersebut dilaksanakan dalam bentuk p

Dokumen yang terkait

BENTUK - BENTUK MOTIVASI DARI PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

4 72 146

KONTRIBUSI AKTIVITAS TUTOR DAN MOTIVASI KERJA KEPALA DESA TERHADAP KINERJA KONTRIBUSI AKTIVITAS TUTOR DAN MOTIVASI KERJA KEPALA DESA TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008.

0 2 15

PENDAHULUAN KONTRIBUSI AKTIVITAS TUTOR DAN MOTIVASI KERJA KEPALA DESA TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA KONTRIBUSI AKTIVITAS TUTOR DAN MOTIVASI KERJA KEPALA DESA TERHADAP KINERJA PENGELOLA KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2008.

0 4 4

KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR.

0 7 39

KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD BOUGENVILLE DI KECAMATAN SUKAJADI BANDUNG: Studi Deskripsi Kepemimpinan Pengelola dalam Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Bougenville di Kecamatan Sukajadi Bandung.

0 0 37

PEMBINAAN TUTOR OLEH GUGUS PAUD DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA TUTOR PAUD DI DESA CANGKUANG RANCAEKEK.

0 0 33

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN OLEH PENGELOLA DALAM BENTUK MOTIVASI KERJA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA TUTOR - repository UPI S PLS 1000376 Title

0 0 4

KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR - repository UPI S PLS 1107559 Title

0 0 3

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pengelola melalui Kepuasan Kerja (Studi pada Pengelola Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Jayapura Provinsi Papua)

0 0 10