KEPEMIMPINAN PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR.

(1)

KEPEMIMPINAN PENGELOLA

DALAM MENINGKATKAN KINERJA TUTOR

(Studi di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh

ANNE RAHAYU

NIM.1107559

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015


(2)

KEPEMIMPINAN PENGELOLA

DALAM MENINGKATKAN

KINERJA TUTOR

(Studi di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Kota Bandung)

Oleh

ANNE RAHAYU

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Anne Rahayu 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

(4)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

Penelitian ini bertitik tolak pada model kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan model kepemimpinan yang dilakukan oleh Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung, (2) mendeskripsikan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung, (3) mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan pengelola Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung.

Landasan teori dari penelitian ini yaitu konsep pendidikan luar sekolah, konsep kepemimpinan dan model kepemimpinan, konsep kinerja tutor, konsep motivasi.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, subjek peneliti terdiri atas pengelola, tutor, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian diperoleh data, yaitu: (1) model kepemimpinan pengelola pos PAUD Miana V termasuk ke dalam unsur-unsur delapan model kepemimpinan, tetapi lebih cenderung termasuk pada model kepemimpinan efektip. (2) kinerja tutor di Pos PAUD Miana V dipengaruhi oleh motivasi, kompetensi, dan model kepemimpinan yang digunakan oleh pengelola dalam memimpin, sehingga menghasilkan prestasi kerja yang baik dengan ditandai adanya prestasi dari peserta didik. (3) kelebihan model kepemimpinan efektif di Miana V yaitu kelembagaan yang terstruktur dalam mengorganisasikan kegiatan-kegiatan kelompok dan konsiderasi menciptakan suasan harmonis atara pimpinan dan tutor atau tutor dengan tutor tetapi pada aspek lain perlakuan pimpinan belum bisa adil ke semua tutor dikarenakan adanya faktor kekerabatan


(5)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research is based on the manager's leadership model in improving the performance of the tutor. The purpose of this study was (1) to describe the model of leadership exercised by Pos PAUD Miana V in Kecamatan Sukasari Bandung, (2) to describe the performance of tutors in Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung, (3) to describe the advantages and disadvantages of the manager's leadership model in Pos PAUD Miana V Kecematan Sukasari Bandung.

The theoretical bases of this analysis are the concept of nonformal education, the concept of leadership and leadership models, the concept of performance tutors, and the concept of motivation.

The method used is descriptive method with qualitative approaches and data collection techniques through interview, observation, and documentation study. The subjects are managers, tutors, parents, and the public around Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung.

Based on the data tabulation and discussion of the results, it is obtained that: (1) the leadership model of Pos PAUD Miana V manager come under the eight models of leadership, but it is more likely to come under the model of effective leadership. (2) performance of tutors in Pos PAUD Miana V is influenced by motivation, competence, and the leadership model used by the manager, resulting in good performance and marked with the achievement of pupils. (3) the advantages of effective leadership model in Miana V are structured institutional in organizing group activities and considerations of creating a harmonious atmosphere between leader and tutor, or tutor to tutor, but on the other side, the leader cannot be fair to all tutors due to kinship.


(6)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………...i

PERNYATAAN ………..………. ii

KATA PENGANTAR ……….………...iii

ABSTRAK ………... v

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR GAMBAR ……….viii

DAFTAR TABEL ………ix

BAB I PENDAHULUAN ………1

A. Latar Belakang Penelitian ………1

B. Rumusan Masalah Penelitian ……….. 7

1. Identifikasi Masalah………..7

2. Rumusan Masalah ……….………8

C. Tujuan Penelitian ……….9

D. Manfaat Penelitian ………...9

E. Struktur Organisasi ………...10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………..11

A. Kepemimpinan dalam Pendidikan Luar Sekolah …………...11

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ………. 11

2. Peran Pendidikan Luar Sekolah ………. 13

3. Kedudukan Pos PAUD dalam Pendidikan Luar Sekolah ….. 14

4. Kepemimpinan Pendidikan ……… 16

B. Konsep Kepemimpinan ………..19


(7)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Model dan Fungsi Kepeminpinan ………. 25

C. Konsep Kinerja Tutor ……….36

1. Konsep Kinerja ………36

2. Konsep Kinerja Tutor ………..37

BAB III METODE PENELITIAN ………...42

A. Desain Penelitian …………..……….42

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ..………...44

C. Pengumpulan Data . ………...44

D. Analisis Data ………...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………..53

A. Gambaran Umum Penelitian ………..53

1. Profil Lembaga ……… 53

2. Identitas Responden ……….. 54

B. Hasil Penelitian ………..54

1. Model Kepemimpinan ………55

2. Kinerja Tutor ……….. 63

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan ………. 66

C. Pembahasan ………...71

1. Model Kepemimpinan ……… 71

2. Kinerja Tutor ……….. 78

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan ………. 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...82

A. Simpulan ………...82


(8)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ………... 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Usia dini merupakan masa emas perkembangan. Pada masa itu terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode berikutnya. Seiring bertambahnya usia anak, maka anak-anak membutuhkan rangsangan pendidikan yang lebih lengkap, sehingga memerlukan tambahan layanan pendidikan di luar rumah yang dilakukan oleh lingkungan maupun lembaga pendidikan anak usia dini. (PAUD) dan Pos PAUD sebagai alternative (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:1).

Indonesia memiliki cita-cita besar dalam membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengantarkan anak Indonesia menjasi insan yang cerdas dan komprehenshif. Dalam hal ini, program PAUD merupakan salah satu bentuk investasi pengembangan sumber daya manusia. Kelak, sumber daya tersebut diharapkan akan menjadi penggerak pembangunan bangsa dan negara menuju kehidupan yang lebih baik (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:1).

Menurut data yang di ambil dari PAUDNI.kemdikbud.go.id pada hari kamis tanggal 21 Agustus 2014, permasalahan PAUD di Indonesia khususnya di Jawa Barat masih sangat mendasar, baik masalah pemerataan akses, mutu, pendidik, jumlah lembaga, APK dan jumlah usia prasekolah yang belum terlayani. Dari aspek jumlah kelompok usia 3-6 tahun menurut data dari BPS RI dan BAPENAS Tahun 2013 sebanyak 3.361.067 orang, dengan lembaga PAUD sebanyak 23.846 ( TK: 6.913, KB:10.892, TPA:157 dan SPS:5.824) dan peserta didik yang terlayani berdasarkan data terakhir di bulan Desember Tahun 2013 dengan jumlah lembaga tersebut diatas baru sebanyak 2.097.618 orang (TK+TKLB+RA:628.800, KB:559.427, TPA: 2.886 dan SPS:906.504) sehingga menunjukan adanya kelompok usia 3-6 tahun yang belum terlayani sebanyak 1.263.449 orang. Hal ini memerlukan kerjakeras dan dukungan semua pemangku kepentingan.


(10)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan anak usia dini di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat setidaknya jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan PAUD yang diprakrasai oleh masyarakat. Pos PAUD merupakan salah satu contoh PAUD yang dikelola oleh masyarakat. Dari hasil data online, diawal tahun 2013 ini jumlah lembaga Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang didalamnya termasuk Pos PAUD sudah terdata adalah 24.143 lembaga (dalam PAUDNI.kemdikbud.go.id , 2014).

PAUD pada sebagian besar didirikan oleh masyarakat sekitar yang peduli terhadap penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tersebut. Dalam hal ini, PAUD sangat penting bagi keluarga dalam menciptakan generasi muda penerus bangsa sebelum mereka masuk kependidikan formal SD, SLTP, SLTA sampai keperguruan tinggi nonformal, kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan PAUD dapat didasarkan pada tiga alasan utama, yaitu :

“(1) Usia dini (balita) merupakan tahap yang sangat mendasar bagi

perkembangan individu anak, (2) Belajar dan perkembangan anak usia dini sampai dewasa merupakan suatu proses yang berkesianambungan, dan (3) Adanya hubungan antara orang tua, masyarakat dan lembaga

penyelenggaraPAUD”.

(dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini,2014) . Keberadaan Pos PAUD (dalam Direktorat Pendidikan AUD Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:1) sebagai salah satu bentuk Satuan PAUD Sejenis (SPS) dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan tersebut di atas yang di mulai dari usia nol tahun sampai dengan enam tahun (siap masuk pendidikan Formal selanjutnya / SD). Dalam pelaksanaannya Pos PAUD berintegrasi dengan layanan Bina Keluarga Balita (BKB), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) dan Pusat Kesehatan Masyarakat/PUSKESMAS (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:1).

Pos PAUD dikelola dengan prinsip “dari, oleh, dan untuk masyarakat”.

Pos PAUD dibentuk atas kesepakatan masyarakat dan dikelola berdasar azas gotong royong , kerelaan, dan kebersamaan. Pelaksanaan Pos PAUD di tingkat Rukun Warga (RW) dilakukan oleh Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Tingkat (PKK) RW dan Ketua Tim Penggerak Kelompok PKK Tingkat kelurahan sebagai Pembina tingkat Kelurahan serta Ketua Tim Penggerak


(11)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PKK Kecamatan sebagai Bunda PAUD tingkat kecamatan. (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:4).

Untuk memberikan layanan pendidikan yang baik dibutuhkan lembaga pendidikan yang mampu mencetak peserta didik yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri dimana hal itu sesuai dengan tujuan dari Pendidikan Nasional.

Penyelanggaraan PAUD ini tentunya tidak terlepas peranan lembaga penyelanggara pendidikan anak usia dini yang bekerja sama dengan orang tua peserta didik (anak usia dini) dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembanga seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan usia dini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak. Oleh karena itu lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini perlu menyediakan berbagai program dan kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, emosi, sosial, motorik, seni, nilai-nilai agama dan moral (Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD, 2012, hlm:5).

Penyelenggaraan PAUD dapat berperan (dalam Juati, 2013, hlm: 4) seperti yang diharapkan jika lembaga penyelenggara PAUD dapat menerapkan pengelolaan berbagai program pendidikan yang diperlukan oleh peserta didik. Agar pengelolaan program-program pendidikan tersebut dapat berjalan dengan efekif dan efisien, diperlukan suatu pengelolaan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penyelenggaraan PAUD. Hal tersebut sangat berpengaruh dengan bagaimana kepemimpinan lembaganya untuk dapat mengwujudkan harapan itu.

Kemajuan dan keberhasil dari suatu lembaga pendidikan, khususnya lembaga Pos PAUD dalam mencetak peserta didik yang seperti hal tersebut di atas, maka sangatlah dipengaruhi oleh bagaimana memimpin lembaga secara baik dan tepat. Wirawan dalam buku kepemimpinan (2013, hlm.532) mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses pemimpin pendidikan memengaruhi para peserta didik dan para pemangku kepentingan kependidikan serta menciptakan sinergi untuk mencapai tujuan pendidikan.


(12)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kenyataannya masih banyak lembaga yang pengelolanya masih kurang atau bahkan tidak paham dengan tugas, tanggung jawab, serta kewajiban sebagai seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin merupakan seorang figur yang menjadi panutan serta contoh bagi para pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan di lembaganya (Hijrihyyah, 2013, hlm: 1).

Pengelola lembaga memegang kendali bagi kemajuan dan keberhasilan lembaga anak usia dini ini bukanlah hanya sebagai pemimpin yang harus dipatuhi segala perintah dan aturan yang dibuat, namun pengelola hendaknya menjadi pengayom para bawahannya. Sebagai pengelola sebaiknya dapat meningkatkan kinerja pendidik dengan mengadakan pertemuan yang rutin dan efektif dengan para pendidik pada suatu kondisi yang kondusif. Perilaku pengelola terhadap pendidikan sebagai seorang pemimpin di lembaga, harus bisa menjadi motivasi kinerja pendidik dengan tetap menunjukan sikap yang bersahabat, dekat, dan penuh rasa pertimbangan terhadap para pendidik, baik secara individu maupun kelompok. Perilaku pemimpin yang positif akan mendorong kelompoknya dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya (Hijrihyyah, 2013, hlm: 2).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti di Pos PAUD Miana V , lembaga ini merupakan lembaga pendidikan usia dini yang berjuang dalam upaya pembinaaan yang ditujukan kepada anak usia dini usia tiga tahun sampai dengan usia enam tahun. Pembinaan ini dilakukan oleh ibu-ibu kader PKK di RW 02 KPAD Gegerkalong yang bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan RW setempat. Pos PAUD Miana V ini memiliki prinsip yang berpegang pada asas-asas kerjasama (team work), kemapuan untuk mengerjakan tugas, rasa keinginan dan kerelaan, rasa kegembiraan yang dimiliki pendidik, rasa hormat kepada siapa saja, memiliki nilai kejujuran, disiplin, rasa empati, memiliki pengetahuan dan rasa kesopanan antar personal.

Pembinaan yang dilakukan diawali dengan memberikan rangsangan pendidikan dan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut


(13)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(dalam Juita, 2013, hlm:6). Pembinaan awal dilakukan di dalam pertemuan rutin POSYANDU dan BKB di setiap lingkungan RW-RW yang berada di Kelurahan Gegerkalong.

Awal berdirinya Pos PAUD Miana V ini pada tahun 2010-2011 merupakan lembaga yang dikhusukan untuk membantu warga menengah kebawah untuk mengikuti kegiatan prasekolah anak usia dini, yang dikarenakan kurang mampu dalam pembiayaanya. Pada masa tahun itu kurikulum dan program-program lembaga hanya terbatas sesuai dengan menu generik dan Peraturan Pemerintah No. 58. Bahkan visi dan misi belum dapat terealisasi dengan baik. Rencana kerja mingguan dan harianpun masih belum di buat dengan rutin, masih banyak program-program yang belum terencana, hal ini dikarenakan kurangnya kecakapan dan waktu pemimpin dalam membuat program serta tidak ada sosialisasi pimpinan dengan para tutor serta warga sekolah.

Berdasarkan hasil observasi kepemimpinan tersebut di atas, maka pada pertenganhan tahun 2011 dilakukan pengangkatan wakil pengelola, dengan harapan akan membantu suatu perubahan konsiderasi di dalam lembaga. Pos PAUD Miana V yang direncanakan dan diprogramkan oleh wakil pengelola sehingga menjadikan pengelola harus sering melakukan kontrol ke lembaga, namum dikarenakan pengelola merupakan seorang pegawai negeri dengan kesibukannya ke luar kota, sehingga pimpinan lembaga tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk dapat menghadiri kegiatan rutin kepada para tutor maupun warga sekolah, bahkan untuk kegiatan evaluasi rutin satu minggu sekali pun sudah tidak bisa.

Sehingga diakhir tahun 2011 pimpinan pengelola mengundurkan diri atas kehendaknya tampa paksaan, dan lembaga yang di bina oleh PKK dan RW ini mengangkat wakil pimpinan menjadi pimpinan dengan harapan akan adanya perubahan di lembaga tersebut, seperti program-program yang berjalan dengan baik. Demikianlah sejak dari Januari 2012 samapai dengan sekarang kepemimpianan pengelola di Pos PAUD Miana V ini di pimpin oleh Hj. Neneng Ulfah.


(14)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pimpinan pengelola yang baru tersebut, dalam melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja tutor selalu menanamkan disiplin yang tinggi sehingga tutor-tutor di lembaga Pos PAUD Miana V dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan Pengelola selanjutnya dengan kecakapannya sebagai pimpinan, melakukan perubahan kurikulum, visi misi dan program-program kegiatan menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal tersebut menyebabkan di tahun ajaran berikutnya Pos PAUD Miana V semakin banyak peserta didik yang mendaftar kelembaga dengan dasar rasa kepercayaan masyarakat kepada lembaga, dan tidak hanya dari kalangan menengah kebawah namum dari menengah ke ataspun ikut mepercayakan putra putrinya ke lembaga tersebut.

Adanya perubahan kecakapan pimpinan membuat lembaga Pos PAUD Miana V ini semakin di percaya oleh masyarakat, di akui oleh lembaga lain bahkan menjadi suatu kebangggaan di Kecamatan Sukasari, RW 02 KPAD Kelurahan Gegerkalong

Latar belakan pendidikan dari tutor Pos PAUD Miana V seluruhnya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan beberapa tutornya saat ini ada yang sedang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (SI). Adapun pimpinan pengelola Pos PAUD Miana V sendiri adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sudah berusia lansia. Untuk mendapatkan tambahan pengetahuan tentang anak usia dini pengelola Miana V selalu mengikutsertakan tutor-tutornya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, diklat dll yang diselenggarakan oleh Kadisdik, Himpaudi, PP-PAUDNI, LSM dll , baik secara bergantian ataupun bersamaan seluruh tutornya.

Pos PAUD Miana V merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini yang sering dijadikan tempat studi banding, observasi, penelitian oleh para mahasiswa – mahasiswa Universitas khususnya bagi UPI Bandung ( jurusan PG PAUD, PLS, PLB dan PKK). Pada awalnya Pos PAUD Miana V ini berawal dari rasa pedulinya ingin memajukan pendidikan anak usia dini dilingkungan sekitarnya, yang memang masih banyak anak usia dini yang belum mengenyam pendidikan. Dengan berangkat dari


(15)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

POSYANDU dan BKB dimana banyak orang tua yang anak-anaknya menjadi anak asuh binaan PKK RW 02 , maka para kader PKK RW 02 yang belum memiliki Sekolah PAUD mulai merintis pada tahun 2010 yang baru menyelami dunia pendidikan anak usia dini namum pengalanan mereka dan dari hasil didikannya tidak diragukan serta berlatar belakang sebagaian besar adalah ibu-ibu dari istri purnawirawan ABRI.

Pos PAUD Miana V ini, pernah mendapatkan beberapa prestasi sebagai juara dua Angklung tingkat TK seKota Bandung Raya, juara harapan senam anak usia dini sekecamatan Sukasari, juara lomba mewarnai oleh ibu dan anak Dies Natalis FIP UPI 2013 dan 2014, juara ke dua Olimpiade Atletik Anak Usia Dini di Bianglala, dan lain-lain. Keberhasilan para tutor dalam mencapai tujuan lembaga PAUD tersebut merupakan salah satu persetasi kerja yang ditunjukan oleh tutor yang berasal dari kemampuan dan motivasi yang dimilikinya (dalam Juati, 2013, hlm 7). Prestasi tersebut didukung juga oleh hasil kerja pengelola lembaga sebagai pemimpin di lembaga yang selalu membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada para tutor untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya demi tercapai tujuan yang telah disepakati bersama dan keberhasilan dalam upaya mengembangkan budaya sekolah dalam meningkatkan kinerja lembaga baik secara personal maupun organisasional. Berdasarkan data kehadiran hampir 90 % tutor selalu hadir mengajar, dan dapat di lihat dari kegiatan-kegiatan tutor di Pos PAUD Miana V semakin menarik, kreatif seperti mengadakan Gerakan Pungut Sampah bersama, lomba coustum dari daur ulang, parcel lebaran, dll.

Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kepemimpinan Pengelola di Pos PAUD Miana

V dengan mengambil judul “Kepemimpinan Pengelola Dalam Meningkatkan Kinerja Tutor” (Studi di Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung).

B. Rumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah


(16)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang diatas, didukung pula oleh hasil pengamatan sementara dilapangan, bahwa Kepemimpinan Pengelola Dalam Meningkatkan Kinerja Tutor, maka penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : a. Program-program di awal berdiri kurang berjalan

b. Lembaga di awal tahun hanya untuk para peserta didik yang kurang mampu c. Adanya pergantian pimpinan pengelola di Pos PAUD Miana V

d. Terjadi perubahan kurikulum, visi misi dan program-program di lembaga e. Timbulnya rasa kepercayaan masyarakat untuk mendaftarkan ke lembaga. f. Jumlah peserta didik yang banyak.

g. Tingkat kehadiran para tutor di Pos PAUD Miana V cukup tinggi dengan tingkat kehadiran di atas 90%.

h. Tugas-tugas atau program-program di lembaga dapat diselesaikan dengan baik oleh para tutor sehingga tidak meninbulkan keluhan dari para orang tua peserta didik. Dengan rincian data jumlah kegiatan terlampir.

i. Untuk meningkatkan kinerja tutor, pengelola selalu meingkutsertakan para tutornya pelatihan, seminar, diklat dll (data terlampir).

j. Pengelola selalu mengadakan pertemuan dengan orang tua secara intensif satu bulan sekali dengan materi parenting yang berbeda dan menarik dan di dekomentasikan dengan adanya buku daftar hadir pertemuan orang tua.

k. Pengelola selalu mengadakan pertemuan dengan para tutor secara intensif (dua minggu sekali) untuk mengadakan evaluasi dengan didokumentasikan dalam buku kegiatan tutor.

l. Adanya sistem keterbukaan dan kekeluargaan antara pengelola dan para tutor yang dijalin secara harmonis sehingga mulai didirikan sampai saat ini banyak tutor yang tidak keluar , tetap setia membaktikan diri di Pos PAUD Miana V. m.Adanya kerjasama dengan Kader PKK, Tokoh masyarakat, mahasiswa UPI,

mahasiswa Perguruan Lainnya yang didokumentasikan dalam buku kegiatan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Kepemimpinan Pengelola sehingga dapat meningkatkan kinerja tutor?” (studi kasus di Pos PAUD Miana V


(17)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecamatan Sukasari Bandung). Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan permasalahan yang diteliti ini masih luas, untuk menjelaskan dan mempertegaskan permasalahannya, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini pada permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana model kepemimpinan yang dilakukan oleh Pengelola di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung ?

b. Bagaimana kinerja tutor di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari ?

c. Bagaimana kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan pengelola di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh antara variabel kepemimpinan pengelola Pos PAUD dengan peningkatan kinerja tutor Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi serta jawaban dari permasalahan yang diteliti penulis, sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan model kepemimpinan yang dilakukan oleh Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung.

2. Mendeskripsikan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari. 3. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan pengelola

Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yang bisa bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat ini terdiri dari mamfaat teoritik dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritik

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang berdasarkan hasil kajian sebagai bahan pengembangan ilmu pendidikan luar sekolah dalam bidang kepemimpinan.

2. Secara praktis


(18)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menjadi bahan masukan pengelola lembaga pendidikan khususnya di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Bandung, sehingga lembaga tersebut bisa menjadi lebih maju dari sebelumnya.

b. Sebagai referensi bagi pihak yang berkepentingan tentang gambaran tipe kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja tutor PAUD.

c. Sebagai bahan kajian lembaga Pendidikan Luar Sekolah terutama lembaga-lembaga pengelolaan PAUD umumnya dan Pos PAUD Miana V khususnya.

E. Struktur Organisasi

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan gambaran umum penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, , manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraian tentang teori-teori dan konsep yang mencakup kerangka pemikiran tentang kepemimpinan, pengelolaan pendidikan, budaya belajar dan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang uraian desaian penelitian, partisifan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama, yaitu : pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan yang meliputi mengenai gambaran kepemimpinan pengelola dan budaya sekolah dalam meningkatkan kinerja tutor Pos PAUD Miana V di Kecamatan Sukasari Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisi uraian tenang kesimpulan dan saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian.


(19)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor


(20)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan beberapa tahapan (dalam Hijriyyah, 20113, hlm:55-58) yaitu :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebelum penelitian, yaitu sebagai berikut :

a. Menyusun rancangan penelitian. Rancangan ini disebut proposal penelitian. Pada tahap ini peneliti menuliskan hasil memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, memilih alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan dilakukannya pelaksanaan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dijadikan dasar dalam menentukan fokus teori dan konsep yang berkaitan dengan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V. b. Memilih dan menentukan lapangan fokus penelitian. Peneliti menuliskan

kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang di lapangan.

c. Mengurus perijinan. Peneliti membuat perijinan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan penelitian.

d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan. Penulis mengawali denga membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang yang berhubungan dengan tempat penelitian, sehingga penulis memiliki gambaran secara umum tentang keadaan di lapangan.

e. Memilih dan memamfaatkan data dan jawaban dari responden. Responden yang di pilih oleh penulis sisesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan penulis untuk penelitianya.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian diantaranya : pedoman penelitian yang memuat pokok yang menjadi kajian, perlengkapan fisik, surat ijin mengadakan


(21)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dan SK penelitian dari Universitas, kontak dan ijin dengan lembaga tempat penelitian yaitu Pos PAUD Miana V.

2. Tahap pelaksanaan.

Pada tahap pelaksanaan ini penulis melakukan kegiatan di lapangan tempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan dibagi atas dua bagian, yaitu :

a. Pada tahap ini penulis mengaflikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpul data yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan, sehingga penulis memahami latar penelitian dan persiapan diri.

b. Pada tahap ini penulis berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian, sehingga penulis dapat memasuki lapangan. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis diantaranya :

1) Penulis mengadakan wawancara dengan pengelola, tutor, orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat terdekat di Pos PAUD MIANA V, sebagai subjek penelitian yang difokuskan pada kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor.

2) Penulis melakukan observasi terhadap lingkungan dan kegiatan yang dilakukan pengelola, tutor, orang tua peserta didik dan tokoh masyarakat.

3. Tahap akhir

Untuk mendapatkan kebenaran data atau informasi yang telah diperoleh sehingga dapat dipercaya, maka diperlukan member check dan tringulasi sehingga dari setiap data dan informasi yang diperoleh selalu dikonfirmasikan dan diteliti kembali sumber data dan informasinya. Tringulasi juga dilakukan dengan merunjuk pada sumber yang ada dimana peneliti menerpakan tringulasi dengan mengadakan pengecekan derajat kepercayaan beberapa subjek penelitian selaku data dengan cara membandingkan data dan informasi hasil wawancara mendalam dari pengelola dengan data dan informasi dari wawancara mendalam tutor, orang tua peserta didik dan tokoh masyarakat dengan menggunakan metode yang sama (Hijriyyah, 20113, hlm:57-58).


(22)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Dipilihnya Pos PAUD MIANA V Kecamatan Sukasari Kota Bandung sebagai wilayah penelitian pada penelitian ini, karena Pos PAUD ini merupakan salah satu pelapor Pos PAUD dilingkungan Kecamatan Sukasari. Selain itu lokasi bangunan yang strategis di mana letaknya di daerah pemukinan penduduk yang cukup padat, hal tersebut mendukung terhadap keamanan dan kenyamanan peserta didik dalam kegiatan belajarnya serta di dukung fasilitas sarana dan prasarana yang cukup baik, seperti adanya lapangan yang cukup luas untuk kegiatan out door, taman toga yang dapat dipergunakan untuk kegiatan lingkungan bagi peserta didik, sekolah dasar sebagai tempat kegiatan out door dan lainnya.

Adapun subjek adalah sumber data dari mana data diperoleh. Menurut Hamid (2012, hlm:50) sumber data diidentifikasi menjadi tiga bagian yaitu :

person, place, dan paper.

1. Person menurut Hamid (2012, hlm:50) yaitu sumber data berupa orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Dalam penelitian ini personnya adalah ketua lembaga satu orang, tutor empat orang, orang tua peserta didik tiga orang dan masyarakat satu orang, dengan total sebanyak Sembilan orang responden.

2. Place menurut Hamid (2012, hlm:50) yaitu sumber data berupa tempat atau sumber data yang menyajikan tampilan sarana prasarana yang ada di Pos PAUD MIANA V.

3. Paper menurut Hamid (2012, hlm:50) yaitu berupa simbol atau sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, simbol dan lain-lain. Dalam penelitian ini papernya adalah berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku arsip, catatan dokumen yang ada di Pos PAUD MIANA V seperti sruktur organisasi, sertifikat-sertifikat pelatihan, seminar atau workshop dan sejenisna yang pernah di raih dan lain-lain.

C. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang menurut Darmadi sebagaimana dikutif Moleong (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:58) mengungkapkan


(23)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang perilaku yang diamati.

Penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrument kunci, sehingga peneliti harus memiliki bekal wawasan dan teori yang cukup luas sebagai bahan acuan untuk bisa bertanya, menganalisis, dan mengkontruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:58).

Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Untuk dapat mengetahui secara mendalam dan menjawab dari fokus penelitian yaitu bagaimana model kepemimpinan pengelola, bagaimana kelebihan serta kekurangan model kepemimpinan pengelola, dan bagaimana kinerja tutor di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Kota Bandung.

Instrument adalah alat bantu yang dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi pada saat penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dan di bantu dengan orang lain untuk mengumpulkan data dan informasi utama (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:60).

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi ini yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Untuk melakukan teknik observasi menurut Sudjana (2006, hlm:201) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. menetapkan tujuan observasi, yaitu mendiskripsikan model kepemimpinan pengelola, tingkat kinerja tutor, kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan pengelola.

b. Subjek observasi yang dipilih adalah satu orang pemimpin pengelola, empat orang tutor, tiga orang orang tua peserta didik dan satu orang tokoh masyarakat. mendapatkan ijin atau persetujuan untuk melakukan observasi. c. memperoleh penerimaan baik dari subjek.

d. melakukan observasi terhadap subjek dan merekam catatan-catatan lapangan dalam kurun waktu tertentu (terlampir).


(24)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. menyelesaikan peristiwa kritis seperti meluruskan kekeliruan subjek yang memandang peneliti sebagai mata-mata.

f. mengahiri kegiatan observasi. g. menganalisis data.

h. melakukan pelaporan penelitian yang mencakup penyusunan skripsi.

Observasi dalam penelitian ini menurut Hamid D (2013, hlm:305) yaitu pengumpulan data di mana peneliti mengamati dan mencatat informasi mengenai kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati perilaku pengelola dan tutor yang dilaksanakan selama kurun waktu dua bulan (terlampir).

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Observasi

No Hari/tgl Tempat Subjek Aspek yang di Observasi 1. Senin,

01-09-14 (13.00-14.00) Lembaga dan sekelilin gnya

Lembaga Kondisi Lingkungan Lembaga a. Letak Geografis

b. Luas Tanah c. Kondisi Bangunan d. Jumlah Ruangan

2. Selasa, 02-09-14 (13.00-16.00) Kantor Lembaga Adm Lembaga

Mengurus perijinan penelitian, dan ijin waktu serta pemotretan

3. Rabu, 03-09-14

(10.00-11.30)

Ruang RW

RW dan tokoh masyaraka t

Mengurus perijinan penelitian, dan ijin waktu serta pemotretan

4. Kamis, 11-09-14

(09.00-11.00)

Ruang PKK

PKK Mengurus perijinan penelitian, dan ijin waktu serta pemotretan


(25)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Selasa, 23-09-14 (12.30-14.00) Kantor Lambaga Pimpinan Lembaga Model Kepemimpinan a. Watak Kepemimpinan b. Transaksional

c. Situasional

6. Rabu, 24-0914 (13.00-16.30) Ruang kelas Pimpinan Lembaga

Model Kepemimpinan : a. Efektif

b. Visioner

7. Selasa, 08-10-14 (09.00-12.00) Ruang PKK Pimpinan Lembaga

Model Kepemimpinan : a. Kontigensi b. Transformational c. spritual

8. Selasa, 08-10-14

(11.00-17.00)

Di dalam kelas / lembaga

Tutor Kinerja Tutor (Motivasi)

- Motivasi intrinsik, - Motivasi eksternal

Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan

9. Jumat, 10-10-14

(11.00-17.00)

Di Kelas /

Lembaga

Tutor Kinerja Tutor

(Kompetensi) - Profesional - Pedagogic - Kepribadian - Sosial


(26)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan

10. Selasa, 14-10-14

(11.00-17.00)

Di Kelas /

lembaga

Peserta didik

Situasi kondisi kegiatan peserta didik

11. Kamis, 17-10-14 (11.00-17.00) Di halaman. Taman toga, lapangan Peserta didik

Situasi kondisi kegiatan peserta didik

12. Selasa, 14-10-14 (11.00-17.00) Di halaman. Taman toga, lapangan Warga sekolah

Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan

13. Kamis, 17-10-14 (11.00-17.00) Di halaman. Taman toga, lapangan Warga sekolah

Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan

Sumber : hasil observasi di Pos PAUD Miana V (2014)

Observasi yang dilakukan dengan cara langsung datang ke lembaga Pos PAUD Miana V sejak awal bulan September samapai dengan akhir Oktober sebanyak 13 dengan jam yang bervariatif disesuaikan dengan kebutuhan. Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas responden dan perilaku kepemimpinan responden terhadap tutornya. Adapun alat yang digunakan pada saat observasi oleh peneliti adalah pedoman observasi dan dokumentasi.

2. Teknik Wawancara

Wawancara Hamid D (2013, hlm:306) menuliskan sebagai teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peneliti


(27)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan subjek yang diteliti. Kegiatan wawancara melibatkan empat komponen yaitu isi pertanyaan, pewancara, responden, situasi wawancara.

Secara umum keberhasil wawancara menurut Sudjana (2006, hlm:195) terletak pada suasana yang netral, rilek, akrab, dan bersahabat yang ditampailkan oleh penanya terhadap responden.

Pelaksanaan wawancara dapat digolongkan kedalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan penutup seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2006, hlm:195). Dalam tahap persiapan penanya harus memahami dan menguasai pedoman wawancara, mencatat pokok-pokok pertanyaan dengan baik, sehingga pada waktu wawancara penanya tidak membacakan daftar pertanyaan kepada responden.

Pada tahap pelaksanaan wawancara, penanya akan melakukan dua kegiatan, yaitu :

1. Memperkenalkan diri kepada responden dan diikuti dengan menjelaskan maksud kunjungan kepada responden. Dalam kegiatan ini penanya perlu menumbuhkan kesan simpatik terhadap responden.

2. Pada saat mengajukan pertanyaan, penanya perlu menggunakan urutan pokok-pokok pertanyaan melalui obrolan yang rileks. Apabila diperlukan ulangi lagi atau jelaskan pertanyaan yang kurang dipahami oleh responden.

Pada tahap penutup, penanya harus menyampaikan ucapan terima kasih atas kesedian responden, dan atas keterangan yang diberikan oleh responden. Penanya dapat meminta kesediaan responden, apabila dirasakan masih perlu, untuk memberikan keterangan tambahan di kemudian hari. Penanya hendaknya memeriksa kelengkapan jawabab sebelum berpamitan kepada responden.

Tabel 3.2 Waktu dan Tempat Wawancara No

.

Hari/tgl Tempat Subjek Aspek yang di wawancara 1. 03-09-14

(13.15 s.d 1340) Di

Lembaga/ruang

kantor Pimpinan Pengelola

Model

Kepemimpinan


(28)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13.00 s.d 13.20) Lembaga/ruang kantor

Kepemimpinan

3. 23-09-14

(10.00 s.d 11.15)

Di Rumah Pimpinan Pengelola

Model

Kepemimpinan

4. 24-09-14

(13.00 s.d 13.20)

Di ruang Guru

Tutor 1 s.d 4

Kinerja tutor

2. 30-09-14

(13.00 s.d 13.20)

Di ruang kelas B Kinerja tutor

3. 08-10-14

(16.30 s.d 17.25)

Di tempat makan / kantin depan sekolah

Tutor 1 s.d 4

Kinerja tutor

4. 10-10-14

(13.00 s.d 13.20)

Di ruang Guru Kelebihan dan kekurangan Model

Kepemimpinan 5. 14-10-14

(14.00 s.d 14.15)

Di depan sekolah

Kelebihan dan kekurangan Model

Kepemimpinan 6. 17-10-14

(13.35 s.d 14.15)

Di tempat makan / kantin depan sekolah

Orang Tua Peserta didik 1 s.d 3

Kelebihan dan kekurangan Model

Kepemimpinan 7. 15-10-14

(10.00 s.d 11.00)

Di kantor RW Tokoh masyarakat

Kelebihan dan kekurangan Model

Kepemimpinan Sumber : hasil wawancara di Pos PAUD Miana V (2014)

Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan wawancara dengan pengelola, tutor, orang tua peserta didik dan tokoh masyarakat di Pos PAUD Miana V, yang


(29)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan responden untuk mendapatkan data dan informasi kepemipinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor Pos PAUD Miana V.

Wawancara dengan pengelola dilakukan dengan tatap muka langsung yang bertempat di ruang pengelola dan di rumahnya. Sedangkan wawancara dengan para tutor dilakukan di dalam ruang sekolah setelah berakhirnya kegiatan sekolah. Untuk wawancara dengan orang tua peserta didik dilakukan dihalaman sekolah, dan wawancara dengan tokoh masyarakat dilakukan di kantor RW, yang bersebelahan tempatnya dengan sekolah.

Lamanya waktu wawancara disesuaikan dengan kondisi yang ada pada saat itu. Dalam penelitian ini wawancara menggunakan aspek kondisi empiris penyelenggaraan Pos PAUD Miana V, model kepemimpinan pengelola, tingkat kinerja tutor, kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor.

Alat yang digunakan peneliti pada saat melakukan wawancara adalah berupa alat yang di tulis pada draft wawancara. Setelah melakukan wawancara peneliti lebih memahami dan mendapatkan penjelesan dari aspek-aspek yang menjadi bahan penelitian oleh peneliti.

3. Teknik Dekomentasi

Studi dekomentasi dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang berhubungan dengan kepemimpinan pengelola dalam meningkatkan kinerja tutor di Pos PAUD Miana V, foto-foto kegiatan, sertifikat atau piala prestasi yang pernah diraih dan lain-lain.

D. Analisis Data

Dalam suatu penelitian, setelah data terkumpul maka perlu diadakan pengolahan data atau yang disebut juga analisis data. Bogdan (dalam Hamid, 2012, hlm:73) menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah “proses mencari dan menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari hasil wawncara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainya, sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.” Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif, biasanya meliputi ratusan bahkan ribuan halaman. Data yang terkumpul secepatnya dianalisis dan ditafsirkan oleh peneliti sehingga data yang


(30)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kadaluarsa tidak akan terjadi. Jadi pada penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal.

Data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah mengikuti apa yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Hamid, 2012, hlm:74) yaitu: “(1) reduksi, (2) display, dan (3) mengambil kesimpulan dan verifikasi dara.” Secara rinci prosedur kegiatan analisis data adalah sebagai berikut :

1. Tahap Reduksi

Tahap ini dilakukan untuk menelaah data secara keseluruhan yang dihimpun sehingga dapat ditemukan hal-hal penting yang berhubungan dengan fokus penelitian. Laporan-laporan terperinci tentang data yag diperoleh di lapangan sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistimatis sehingga lebih mudah dikendalikan (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:65). Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Data-data yang direduksi terdiri dari hasil wawancara, dekomentasi (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:65).

2. Tahap Display (Penyajian Data)

Sugiyono (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:65) menjelaskan bahwa setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah mendisplaynya data dengan menyajikannya data dalam bentuk teks yang bersifat naratif, dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami hasil data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi data.

3. Tahap Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (dalam Hijriyyah, 2013, hlm:65) adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi.” Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara, dan


(31)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.


(32)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pada bagian ini dibahas mengenai kesimpulan dari hasil lapangan mengenai model kepemimpinan pengelola lembaga Pos PAUD Miana V, Kinerja tutor Pos PAUD Miana V, dan kelebihan dan kekurangan model kepemimpinan di Pos PAUD Miana V, sebagai berikut :

1. Model Kepemimpinan yang Dilakukan Pengelola Pos PAUD Miana V

Berdasarkan hasil lapangan dan hasil analisis dari delapan model kepemimpinan yang dikemukakan oleh ahli yaitu model kepemimpinan watak pemimpin, model transaksional, model kepemimpinan situasional, model kepemimpinan efektif, model kepemimpinan visioner, model kepemimpinan kontigensi, model kepemimpinan transformational, dan model kepemimpinan spritual, model kepemimpinan tersebut semuanya pengelola Miana V ada di dalamnya, namun untuk lebih mendalam ada tiga model kepemimpinan yang mewakilkan pengelola Miana V dalam memimpin, model kepemimpinan tersebut lebih dominan model kepemimpinan efektif, model kepemimpinan visioner, dan model kepemimpinan transformational. Hal itu karena pengelola dalam kepemimpinannya memiliki perilaku teladan, tanggung jawab, memiliki visi, mampu berkomunikasi, mampu bergaul, dan dapat menghargai bawahan dengan pemberian reward.

Dari ke tiga model kepemimpinan yang digunakan oleh pengelola Pos PAUD Miana V seperti yang dipaparkan di atas, ada satu model yang mampu mewakilkan semuanya atau satu model yang lebih cenderung menggambarkan model kepemimpinan yang digunakan oleh pengelola Pos PAUD Miana V. Model kepemimpinan yang lebih cenderung itu menurut peneliti yaitu model kepemimpinan efektif. Model kepemimpinan efektif merupakan model yang bisa menggambarkan terhadap ke delapan model kepemimpinan lainnya itu dapat dirangkum dimodel kepemimpinan efektif.


(33)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kinerja Tutor di Pos PAUD Miana V

Dari hasil penelitian melalui wawancara dan observasi mengenai kinerja tutor di Pos PAUD Miana V, maka dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kinerja tutor perlu adanya motivasi dari dalam diri dan motivasi dari luar diri, selain itu kompetensi juga memiliki pengaruh besar juga terhadap prestasi kerja. Hal itu karena tutor Pos PAUD Miana V mendapatkan motivasi dari pengelola sebagai pimpinan, walaupun belum semua tutor memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial, namun itu bukan suatu hambatan besar, karena tutor masih memiliki keunggulan dikompetensi lainnya, seperti kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Kinerja tutor juga dipengaruhi oleh model kepemimpinan dari pengelola sebagai pemimpin.

Model kepemimpinan yang digunakan oleh pengelola termasuk ke dalam model kepemimpinan efektif, karena pada model kepemimpinan efektif di dalamnya ada unsur pemberian motivasi dari pimpinan ke bawahan, kemudian hubungan antara pimpinan dan bawahan seperti keluarga dan hal itu tentu membuat nyaman tutor sehingga berpengaruh pula pada kinerja tutor atau prestasi kerja tutor. Kinerja tutor dapat dengan jelas terlihat dalam pembelajaran yang diperlihatkannya dari prestasi belajar peserta didik. Kinerja tutor yang baik akan menghasilkan prestasi belajar peserta didik yang baik pula. Walaupun kompetensi pedagogik tutor Miana V masih ada yang kurang, namun tetap mampu menciptakan lulusan yang sesuai target dan mampu membuat anak meraih prestasinya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Kepemimpinan Pengelola di Pos PAUD Miana V

Kelebihan dari model kepemimpinan yang digunakan pengelola sebagai pemimpin, memberikan pengaruh terhadap prestasi kerja tutor atau kinerja tutor dalam bekerja. Model kepemimpinan yang digunakan oleh pengelola di Pos PAUD Miana V mampu meningkatkan kualitas pendidikan, kemudian pimpinan mampu membuat suasa kerja menjadi harmonis, kekeluargaan, dan kompak. Sehingga bersatu bersama tanpa ada masalah besar di dalamnya. Hal ini menjadi


(34)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada sebuah peluang yang bagus untuk lembaga Pos PAUD Miana V dalam mengembangkan kelembagaannya, seperti ada kemungkinan untuk menjadi sekolah percontohan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Selanjutnya kelembagaan yang terstruktur dengan kepemimpinan yang bagus dan kinerja tutor yang baik, sehingga ada peluang juga untuk menjalin kemitraan dengan instansi atau lembaga lainnya, seperti dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun dari kelebihan dan peluang di atas, Pos PAUD Miana V juga dalam model kepemimpinannya memiliki kekurangan dan bahkan bisa jadi suatu ancaman untuk kualitas dan kemajuan lembaga. Kelemahan tersebut seperti pimpinan masih belum bisa tegas terhadap tutor dalam menegakkan kedisiplinan waktu, dengan alasan kekerabatan jadi masih ada beberapa tutor yang masih belum disiplin. Selain itu, pimpinan masih belum berhasil menerapkan sikap mental kepada tutor, masih ada beberapa tutor yang belum memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial. Sehingga dapat memberikan ancaman terhadap kualitas lulusan peserta didik, kemudian ancaman selanjutnya yaitu sarana atau tempat yang masih belum memadai sesuai jumlah peserta didik, sehingga pengelola membatasi jumlah penerimaan peserta didik yaitu tidak lebih dari 50 anak.

B. Saran

Setelah mengkaji berdasarkan hasil penelitian ini, maka berikut diungkapkan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat berguna.

1. Lembaga Pos PAUD MIANA V

Untuk lebih meningkatkan mutu layanan pendidikan dan kualitas lembaga yang sudah ada beberapa yang dapat disarankan untuk lembaga sebagai berikut :

a. Lembaga mampu memfasilitasi gedung tempat belajar yang lebih memadai dan sesuai kapasitas agar bisa membuka lebih banyak lagi ketika penerimaan peserta didik

b. Keterlibatan unsur kepemerintahan seperti Disdik, Penilik, UPT, Kecamatan, Kelurahan dan ketua RW untuk lebih dapat di tingkatkan sehingga dapat


(35)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjalin kerja sama yang baik dan dapat menyelesaikan permasalahan lembaga.

2. Pengelola/Pimpinan Pos PAUD MIANA V

Model kepemimpinan yang digunakan sudah baik dan terstruktur, namum tetap ada kekurangan pimpinan, dan disarankan untuk :

a. Keterbukaan dana antara lembaga, pengelola dan tutor, sehingga tidak menimbulkan keslahpahaman.

b. Mengoptimalkan penerapan sikap mental sehingga pinpinan dapat bersifat tegas dan dapat menindaklanjuti segala bentuk kesalahan atau ketidak disiplinan tutor.

c. Pimpinan diharapkan dapat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan kesempurnaan sebagai pimpinan, sehingga menjadikan panutan bagi para tutor dan warga sekolah.

d. Penyususnan struktur harus disarankan untuk dapat bermusyawarah yang melibatkan tutor, PKK dan tokoh masyarakat tidak berdasarkan penilaian pribadi.

e. Pimpinan diharapkan dapat bersikap lebih bijak dalam memberikan tugas ataupun pendekatan personal, sehingga tidak menimbulkan rasa kecemburuan social antar tutor.

3. Tutor Pos PAUD MIANA V

Tutor perlu meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi, diantaranya disarankan sebagai berikut :

a. Setiap tutor untuk bisa lebih terbuka dalam hal komunikasi dan diskusi program.

b. tutor lebih dapat mendisiplinkan diri dalam sisi waktu.

c. Tutor diharapkan mendapatkan pembinaan rutin dari lembaga secara berkala. d. Bila mana memungkinkan tutor dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang


(36)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor


(37)

1

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikanto . (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara Fathurroman . (2012). Guru Profesional. Bandung; PT. Rafika Aditama

Hamid. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Pontianak; Alfabeta Heryanto, dkk. .(2000). Dinamika Morale Kelompok, dan Kepemimpin

Kelompok. Bandung : Lab Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidiakkan Indonesia

Mar’at. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia

Mulyana. (2012). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah : wawasan, sejarah perkembangan, falsafah, teori pendukung, asas. Bandung: Falah Production

Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana. (2010). Pendidikan Non Formal wawasan, sejarah perkembangan, falsafah, teori pendukung, asas. Bandung: Falah Production

Sudjana. (2013). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada

Sutikno. (2014). Pemimpin dan Kepemimpin: Tips Praktis untuk Menjadi Pemimpin yang diidolakan. Lombok; Holistica Lombok

Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada

Wahyuni. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung; Alfabeta


(38)

2

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wirawan. (2013), Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta;

Sumber Internet :

BPS RI dan BAPENAS Tahun 2013, [online], tersedia di: PAUDNI.kemdikbud.go.id. Diakses Kamis 21 Agustus 2014.

Gunawan Tahun 2012, [online], Peran Pendidikan Luar Sekolah dalam

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa tersedia di:

https//tintabinta,wordpress.com. diakses Rabu 19 November 2014

Kusairi.. (2011), Manajemen Kepemimpinan Pendidikan [online], tersedia di: https.//mghazakusairi.wordpress.com Diakses Rabu 19 November 2014. Sadri. (2013), Peranan Pendidikan Non Formal [online], tersedia di:

Sandrico2.blogspot.com. Diakses Rabu 19 November 2014.

Ryanistyyana. (2013), Komplik Organisasi Motivasi Faktor-Faktor Kepemimpinan [online], tersedia di : Ryanistyana

https://ryanistyana.wordpress.com/2013/01/06/konflik-organisasi-motivasi-faktor-faktor-konflik-kepemimpinan/ 2013

Undang-Undang Republik Indonesia No.14. (2005). Guru dan Dosen [online],

201http://sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005%28Guru%20&%

20Dosen%29.pdf .

Sumber Skripsi :

Hijjrayah, Y. (2013). Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD. (S1). Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Juati, I. (2013). (S1). PendidikKepemimpinan Pengelola dalam Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Bogenviel Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pedidikan, Universitas, an Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sumber Lainnya :

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini.(2012). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta: Direktorat Pembinaan PAUD


(39)

3

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen:” guru/tutor

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta; Cipta Jaya


(1)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada sebuah peluang yang bagus untuk lembaga Pos PAUD Miana V dalam mengembangkan kelembagaannya, seperti ada kemungkinan untuk menjadi sekolah percontohan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Selanjutnya kelembagaan yang terstruktur dengan kepemimpinan yang bagus dan kinerja tutor yang baik, sehingga ada peluang juga untuk menjalin kemitraan dengan instansi atau lembaga lainnya, seperti dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun dari kelebihan dan peluang di atas, Pos PAUD Miana V juga dalam model kepemimpinannya memiliki kekurangan dan bahkan bisa jadi suatu ancaman untuk kualitas dan kemajuan lembaga. Kelemahan tersebut seperti pimpinan masih belum bisa tegas terhadap tutor dalam menegakkan kedisiplinan waktu, dengan alasan kekerabatan jadi masih ada beberapa tutor yang masih belum disiplin. Selain itu, pimpinan masih belum berhasil menerapkan sikap mental kepada tutor, masih ada beberapa tutor yang belum memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial. Sehingga dapat memberikan ancaman terhadap kualitas lulusan peserta didik, kemudian ancaman selanjutnya yaitu sarana atau tempat yang masih belum memadai sesuai jumlah peserta didik, sehingga pengelola membatasi jumlah penerimaan peserta didik yaitu tidak lebih dari 50 anak.

B. Saran

Setelah mengkaji berdasarkan hasil penelitian ini, maka berikut diungkapkan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait yang diharapkan dapat berguna.

1. Lembaga Pos PAUD MIANA V

Untuk lebih meningkatkan mutu layanan pendidikan dan kualitas lembaga yang sudah ada beberapa yang dapat disarankan untuk lembaga sebagai berikut :

a. Lembaga mampu memfasilitasi gedung tempat belajar yang lebih memadai dan sesuai kapasitas agar bisa membuka lebih banyak lagi ketika penerimaan peserta didik

b. Keterlibatan unsur kepemerintahan seperti Disdik, Penilik, UPT, Kecamatan, Kelurahan dan ketua RW untuk lebih dapat di tingkatkan sehingga dapat


(2)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terjalin kerja sama yang baik dan dapat menyelesaikan permasalahan lembaga.

2. Pengelola/Pimpinan Pos PAUD MIANA V

Model kepemimpinan yang digunakan sudah baik dan terstruktur, namum tetap ada kekurangan pimpinan, dan disarankan untuk :

a. Keterbukaan dana antara lembaga, pengelola dan tutor, sehingga tidak menimbulkan keslahpahaman.

b. Mengoptimalkan penerapan sikap mental sehingga pinpinan dapat bersifat tegas dan dapat menindaklanjuti segala bentuk kesalahan atau ketidak disiplinan tutor.

c. Pimpinan diharapkan dapat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan kesempurnaan sebagai pimpinan, sehingga menjadikan panutan bagi para tutor dan warga sekolah.

d. Penyususnan struktur harus disarankan untuk dapat bermusyawarah yang melibatkan tutor, PKK dan tokoh masyarakat tidak berdasarkan penilaian pribadi.

e. Pimpinan diharapkan dapat bersikap lebih bijak dalam memberikan tugas ataupun pendekatan personal, sehingga tidak menimbulkan rasa kecemburuan social antar tutor.

3. Tutor Pos PAUD MIANA V

Tutor perlu meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi, diantaranya disarankan sebagai berikut :

a. Setiap tutor untuk bisa lebih terbuka dalam hal komunikasi dan diskusi program.

b. tutor lebih dapat mendisiplinkan diri dalam sisi waktu.

c. Tutor diharapkan mendapatkan pembinaan rutin dari lembaga secara berkala. d. Bila mana memungkinkan tutor dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang


(3)

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor


(4)

1

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikanto . (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara Fathurroman . (2012). Guru Profesional. Bandung; PT. Rafika Aditama

Hamid. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Pontianak; Alfabeta Heryanto, dkk. .(2000). Dinamika Morale Kelompok, dan Kepemimpin

Kelompok. Bandung : Lab Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidiakkan Indonesia

Mar’at. (1982). Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia

Mulyana. (2012). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah : wawasan, sejarah perkembangan, falsafah, teori pendukung, asas. Bandung: Falah Production

Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana. (2010). Pendidikan Non Formal wawasan, sejarah perkembangan, falsafah, teori pendukung, asas. Bandung: Falah Production

Sudjana. (2013). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada

Sutikno. (2014). Pemimpin dan Kepemimpin: Tips Praktis untuk Menjadi Pemimpin yang diidolakan. Lombok; Holistica Lombok

Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada

Wahyuni. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung; Alfabeta


(5)

2

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wirawan. (2013), Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta;

Sumber Internet :

BPS RI dan BAPENAS Tahun 2013, [online], tersedia di: PAUDNI.kemdikbud.go.id. Diakses Kamis 21 Agustus 2014.

Gunawan Tahun 2012, [online], Peran Pendidikan Luar Sekolah dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa tersedia di: https//tintabinta,wordpress.com. diakses Rabu 19 November 2014

Kusairi.. (2011), Manajemen Kepemimpinan Pendidikan [online], tersedia di: https.//mghazakusairi.wordpress.com Diakses Rabu 19 November 2014. Sadri. (2013), Peranan Pendidikan Non Formal [online], tersedia di:

Sandrico2.blogspot.com. Diakses Rabu 19 November 2014.

Ryanistyyana. (2013), Komplik Organisasi Motivasi Faktor-Faktor Kepemimpinan [online], tersedia di : Ryanistyana

https://ryanistyana.wordpress.com/2013/01/06/konflik-organisasi-motivasi-faktor-faktor-konflik-kepemimpinan/ 2013

Undang-Undang Republik Indonesia No.14. (2005). Guru dan Dosen [online],

201http://sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005%28Guru%20&%

20Dosen%29.pdf .

Sumber Skripsi :

Hijjrayah, Y. (2013). Kepemimpinan Ketua Penyelenggara dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik PAUD. (S1). Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Juati, I. (2013). (S1). PendidikKepemimpinan Pengelola dalam Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Bogenviel Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pedidikan, Universitas, an Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sumber Lainnya :

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini.(2012). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta: Direktorat Pembinaan PAUD


(6)

3

Anne Rahayu, 2014

Kepemimpinan Pengelola Dalam MeningkatkanKinerja Tutor

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:” guru/tutor

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta; Cipta Jaya