FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG.

(1)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA

PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

Rhurie Eka Arumsari 1005483

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015


(3)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Oleh

Rhurie Eka Arumsari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rhurie Eka Arumsari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(4)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

RHURIE EKA ARUMSARI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA

PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

PEMBIMBING II

Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si NIP. 19611120 198603 2 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(6)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA

PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Rhurie Eka Arumsari NIM: 1005483

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya peserta didik kelas X Desain Kriya Keramik SMK Negeri 14 Bandung yang mengalami kesulitan belajar pada Standar Kompetensi Menggambar Ornamen. Tampak pada nilai praktek yang diperoleh lebih dari setengahnya (63,64%) peserta didik masih mendapat nilai di bawah KKM. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik. Populasi pada penelitian ini yaitu semua peserta didik kelas X Desain Produksi Kriya Keramik. Sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik dalam menggambar ornamen yang bersumber dari faktor intern meliputi keaktifan belajar sangat rendah yang ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar seperti pada buku paket sekolah. Dorongan kebutuhan belajar cukup mempengaruhi ditunjukkan ketika ada materi yang ketinggalan peserta tidak pernah berusaha untuk meminjam catatan pada teman dan ketika pembelajaran praktek peserta didik selalu meminjam alat dan bahan menggambar ornamen pada teman. Kesulitan belajar yang bersumber dari faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat, dimana orangtua cukup mempengaruhi dalam pemilihan kompetensi keahlian, orangtua kurang memfasilitasi sarana belajar, kurang memberi motivasi, ketika peserta didik mendapat nilai bagus orangtua tidak pernah memberikan apresiasi. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian, saat belajar sumber yang digunakan terbatas pada buku yang disediakan sekolah. Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, karena di daerah sekitar tempat tinggal peserta didik tidak ada teman satu jurusan yang bisa diajak berdiskusi ketika peserta didik mendapat kesulitan dalam memahami pelajaran. Saran dalam penelitian ini, bagi peserta didik harus memiliki minat dan motivasi yang kuat untuk melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.


(7)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FACTORS AFFECTING LEARNING DIFFICULTIES DRAWING ORNAMENTS DECORATION ON CERAMIC

STATE STUDENTS SMK 14 BANDUNG

Rhurie Eka Arumsari NIM: 1005483

ABSTRACT

This research is motivated by still many students of class X Ceramics Craft Design SMK Negeri 14 Bandung who have difficulty learning the Competency Standards Drawing Ornament. Shown in practice the value obtained more than half (63.64%) students still scored below the KKM. The

purpose of this study was to obtain data about the factors that lead to learning difficulties drawing ornaments ceramic decorations. The population in this study are all students of class X

Craft Ceramics Production Design. The sample used is saturated sampling. This study used a descriptive method with quantitative approach. Means of data collection using the questionnaire. The results showed that the factors that affect learners' learning difficulties in drawing ornaments sourced from internal factors include very low learning activeness shown by the attitude of the

students who only use the book as a source of learning as the school textbooks. Motivation to learn enough influence is indicated when there is material that is missed participants never tried

to borrow notes to friends and when the learning practices of students always borrow the tools and materials to draw ornaments on a friend. Learning difficulties derived from external factors that family factors, school factors and factors of society, where the parents are quite influencing

the competency skills, parents are less facilitates learning tools, lack the motivation, when students get good grades parents never give appreciation. Instructional media used by teachers lacking attract attention, while learning to use the limited resources available to the school books.

Less supportive community environment, because in the area around the residence students no friend of the majors that can be consulted when learners have difficulty in understanding the lesson. Suggestions in this study, the students should have a strong interest and motivation to

train himself to be a better person.


(8)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian……….. ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian……… .. 4

D. Tujuan Penelitian………..……… .. 4

E. Manfaat Penelitian………..……….. .. 5

F. Struktur Organisasi Penelitian………..…. . 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN…… ... 7

A. Tinjauan Menggambar Ornamen……….… ... 7

B. Tujuan Menggambar Ornamen……… ... 7

C. Materi Pembelajaran Menggambar Ornamen… ... 8

D. Dekorasi Keramik ... 22

E. Teori Kesulitan Belajar……… ... 25

F. Kerangka Pemikiran………... 33

BAB III METODE PENELITIAN ……… . 34

A. Lokasi, Populasi dan Sampel……….. ... 34

B. Metode Penelitian……… ... 35

C. Definisi Operasional……… ... 35

D. Instrumen Penelitian………... 36

E. Proses Pengembangan Instrumen……… ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian………. 41

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian……….. .. 41


(9)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA……… 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai mutu kehidupan manusia yang ditandai dengan membaiknya derajat kesejahteraan, menurunnya angka kemiskinan dan terbukanya berbagai pilihan dan peluang mengembangkan diri di masa depan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang diarahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, berkepribadian mandiri dan bertanggung jawab seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia tahun 2003 nomor 20 Bab I tentang Sistem Pendidikan Nasional mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan tenaga kerja yang terampil tingkat menengah dalam ruang lingkup keahlian tertentu. SMK Negeri 14 Bandung merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki enam program keahlian yaitu Desain Produksi Kriya Kayu, Desain Produksi Kriya Logam, Desain Produksi Kriya Kulit, Desain Produksi Kriya Keramik, Desain Produksi Kriya Tekstil.Pada Kurikulum SMK, mata diklat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu normatif, adaptif, produktif.Pembelajaran kelompok mata diklat normatif dan adaptif ditempuh oleh peserta didik pada semua kompetensi keahlian, sedangkan kelompok mata diklat produktif


(11)

2

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diselenggarakan oleh masing-masing kompetensi keahlian sesuai dengan acuan pembelajaran pada kurikulum. Salah satu mata diklat produktif pada program


(12)

3

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keahlian Desain Produksi Kriya Keramik SMK Negeri 14 Bandung adalah menggambar ornamen. Berdasarkan Silabus DPK Keramik menggambar ornamen merupakan kompetensi dasar yang wajib ditempuh oleh peserta didik pada semester satu, di dalamnya dipelajari tentang berbagai jenis ornamen, menggambar ornamen primitif, menggambar ornamen tradisional dan klasik, menggambar ornamen modern. Menggambar ornamen merupakan pembelajaran dasar dalam menggambar ragam hias, tujuannya agar peserta didik dapat menciptakan atau mendesain gambar hiasan yang nantinya dapat diterapkan sebagai hiasan pada dekorasi keramik di semester selanjutnya.

Ornamen yang dapat diterapkan pada dekorasi keramik dapat berupa ornamen primitif, ornamen tradisional dan klasik, ornamen modern. Kegiatan pembelajaran menggambar ornamen dilakukan secara berulang-ulang, latihan menggambar ornamen dilakukan di kelas atau berupa tugas-tugas sehingga dengan latihan secara terus-menerus peserta didik menjadi terlatih dan dapat mengembangkan kreatifitas dalam pembuatan ornamen.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi, di dukung dengan dokumen nilai hasil evaluasi harian menunjukkan pada umumnya kemampuan peserta didik dalam menggambar ornamen menunjukkan hasil yang belum optimal. Diperkuat dengan bukti dokumen tugas peserta didik dalam menggambar ornamen hasilnya kurang memuaskan, pada waktu pengerjaan tugas selalu terlambat di kumpulkan. Dari hasil survey bahwa yang dapat menyelesaikan tugas menggambar ornamen tepat waktu dari 22 peserta didik hanya 36,36%. Nilai praktek yang diperoleh dari menggambar ornamen di bawah KKM sebesar 63,64%. Data tersebut menunjukan bahwa peserta didik mendapat kesulitan dalam menggambar ornamen untuk desain hiasan dekorasi keramik, baik dalam pemilihan motif maupun penerapan motif untuk keramik.

Setelah dilaksanakan remedial masih banyak peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM, hal ini dapat menjadi beban untuk peserta didik pada kegiatan


(13)

4

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menghias benda keramik di semester selanjutnya, peserta didik akan mengalami kesulitan dalam memilih dan menentukan motif dekorasi yang tepat untuk benda keramik, karena menggambar ornamen merupakan kegiatan pembelajaran teknik dasar dalam menggambar motif untuk dekorasi keramik.

Para ahli pendidikan berpendapat bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh para peserta didik di pengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor intern itu sendiri yang mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Serta faktor ekstern meliputi faktor sekolah, faktor keluarga, dan faktor masyarakat.

Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang MempengaruhiKesulitan Belajar Menggambar Ornamen khususnya untuk Dekorasi Keramik Pada Peserta Didik SMK Negeri 14 Bandung Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Keramik. Permasalahan tersebut erat kaitannya dengan bidang keahlian Craftmanship yang ditempuh penulis selama ini di Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Capaian kompetensi peserta didik dalam menggambar ornamen dari hasil studi penelitian masih di bawah KKM.

b. Peserta didik merasakan dirinya kesulitan dalam membuat desain menggambar ornamen untuk diterapkan pada dekorasi keramik.

c. Faktor kesulitan peserta didik dalam membuat desain untuk dekorasi keramik karena kurang mendapat latihan dalam menggambar ornamen.


(14)

5

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ”Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan peserta didik dalam belajar menggambar ornamen dekorasi keramik?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan pada peserta didik SMK Negeri 14 Bandung dalam belajar menggambar ornamen dekorasi keramik.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai faktor kesulitan belajar peserta didik dalam belajar menggambar ornamen, meliputi:

a) Kesulitan belajar yang bersumber dari faktor intern yaitu keaktifan belajar dan dorongan kebutuhan belajar.

b) Kesulitan belajar yang bersumber dari faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.


(15)

6

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggambar ornamen.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Peserta Didik

Memberikan masukan (input) yang memotivasi peserta didik untuk dapat lebih meningkatkan penguasaan dan pemahaman keterampilan yang berkaitan dengan menggambar ornamen.

b. Guru DPK Keramik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses belajar, untuk selanjutnya diantisipasi dan ditindak lanjuti, sehingga diharapkan guru dapat menentukan metode pembelajaran dan memberi perhatian kepada peserta didik, agar tujuan pembelajaran tercapai.

c. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, wawasan, mengenai menggambar ornamen serta pengalaman penulis dalam melakukan penelitian.


(16)

7

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini disusun ke dalam 5 bab yang didalamnya berisi mengenai: Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Berisi tinjauan mata diklat menggambar ornamen, tujuan mata diklat menggambar ornamen, materi pembelajaran menggambar ornamen, teori dekorasi keramik, teori kesulitan belajar, dan kerangka pemikiran.

Bab III Metode Penelitian

Berisi bahasan lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian Bab V Kesimpulan dan Saran


(17)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 14 Bandung. Lokasi ini dipilih karena penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di tempat tersebut, sehingga memudahkan dalam memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Populasi penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Sugiyono (2012, hlm 117) mengemukakan bahwa ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan definisi di atas dan berdasarkan masalah yang diteliti maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Keramik dengan dengan jumlah populasi 22 orang.

3. Sampel penelitian

Sugiyono (2012, hlm 118) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah Sampling jenuh. Sugiyono (2012, hlm 124) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Karena jumlah populasi relatif kecil sejumlah 22 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel penelitian.


(18)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, perlu menetapkan metode yang harus dipakai untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan sehingga permasalahan dapat dipecahkan. Dalam penelitian ini metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Pendekatan yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian dan melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik. Dalam hal ini analisis dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik pada saat mempelajari mata diklat menggambar ornamen.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini diperlukan untuk memudahkan pemahaman dan menghindari salah pengertian antara penulis dengan pembaca dalam menafsirkan istilah yang digunakan dalam judul penelitian. Definisi operasional yang perlu dijelaskan dalam judul penelitian ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Menggambar Ornamen Dekorasi Keramik Pada Peserta Didik SMK Negeri 14 Bandung”. Istilah-istilah yang perlu mendapatkan penjelasan sebagai berikut :

a) Faktor

Faktor adalah ”Hal (keadaan peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000, hlm 93)


(19)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesulitan Belajar adalah ”Suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar”. Gangguan dalam belajar disebabkan faktor yang terdapat dalam diri peserta didik dan faktor yang terdapat dari luar diri peserta didik. (Djamarah, 2008, hlm 235)

c) Menggambar Ornamen

Menggambar ornamen adalah ”Salah satu kompetensi dasar dari program keahlian Desain dan Produksi Kriya Keramik yang ada dalam kelompok mata diklat produktif”. (Silabus SMKN 14 Bandung, 2013)

d) Dekorasi Keramik

Dekorasi keramik Dekorasi keramik adalah ”Suatu upaya untuk memberi ’nilai tambah’ pada produk keramik”. Nilai tambah yaitu nilai keindahan (langsung) dan nilai jual (tak langsung). (Ali Supojo Putro, 2011)

e) Peserta Didik

Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang jenis dan pendidikan tertentu. (UU RI No. 20 Tahun 2003)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik pada peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan di atas yaitu keadaan yang ikut menyebabkan suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar pada standar kompetensi menggambar ornamen disebabkan oleh faktor intern dan faktor ekstern.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan angket.


(20)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket yang digunakan menggunakan skala likert karena skala biasanya untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012, hlm 93). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada penelitian ini menggunakan:

a. Sangat Setuju (SS) dengan bobot skor : 5 b. Setuju (S) dengan bobot skor : 4

c. Ragu-ragu (R) dengan bobot skor : 3 d. Tidak Setuju (TS) dengan bobot skor : 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot skor : 1

Dengan menjawab item instrumen yang menggunakan skala likert ini, responden hanya memberi tanda checklist (√) pada kemungkinan skala yang dipilihnya sesuai dengan pernyataan.

Selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan penilaian atau pembobotan. Untuk pemberian skor pada skala likert berarah positif dan negatif. Untuk skala negatif, kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya tergantung kepada arah pernyataan yang diberikan.

Untuk mendapat alat pengumpulan data yang benar-benar valid, maka instrumen tersebut disusun sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi terlebih dahulu

b. Berdasarkan dari-kisi-kisi tersebut, disusunlah pernyataan atau butir-butir item

c. Melakukan uji coba alat pengumpul data tersebut d. Menguji validitas

A. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Menurut Zainal Arifin (2011:245), “validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.” Scarvia B. Anderson dalam Arikunto (2009: 65) mengemukakan bahwa ’A test is valid if measures whats it purpose to


(21)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

measure’, yang berarti Instrument yang valid dapat mengukur apa yang hendak

diukur. Dengan demikian, instrumen yang di ukur validitasnya pada penelitian ini yaitu angket. Untuk mengetahui validitas instrumen tersebut menggunakan teknik

pearson product moment (PPM) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2009:72) Sumber: Arikunto (2009, hlm 74) Keterangan :

= Koefisien korelasi yang dicari

= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden = Skor responden

= Skor item tes = Kuadrat item tes = Kuadrat responden

Untuk menginterpreatsikan tingkat kevalidan tes tersebut dengan besarnya koefesien korelas dengan digambarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interpretasi Koefesien Korelasi

Sumber: Arikunto ( 2009, hlm 75)

Pada uji validitas ini dilakukan pada kelas X DPK Keramik dengan jumlah 11 peserta didik dengan jumlah soal 40 dengan rtabel 0,67. Berikut hasil uji coba

angket untuk mengukur validitas instrumen angket :

Nilai rxy Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Sedang

0,20 – 0,40 Rendah


(22)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Instrumen pada kelas X DPK Keramik

No item soal r Hitung Validitas Soal Interpretasi

1 0,88 VALID Sangat tinggi

2 0,88 VALID Sangat tinggi

3 0,84 VALID Sangat tinggi

4 0,86 VALID Sangat tinggi

5 0,85 VALID Sangat tinggi

6 0,86 VALID Sangat tinggi

7 0,80 VALID Tinggi

8 0,85 VALID Sangat tinggi

9 0,75 VALID Tinggi

10 0,88 VALID Sangat tinggi

11 0,80 VALID Tinggi

12 0,74 VALID Tinggi

13 0,58 TIDAK VALID Sedang

14 0,88 VALID Sangat tinggi

15 0,75 VALID Tinggi

16 0,71 VALID Tinggi

17 0,43 TIDAK VALID Sedang

18 0,88 VALID Sangat tinggi

19 0,90 VALID Sangat tinggi

20 0,86 VALID Sangat tinggi

21 0,81 VALID Sangat tinggi

22 0,90 VALID Sangat tinggi

23 0,78 VALID Tinggi

24 0,81 VALID Sangat tinggi

25 0,88 VALID Sangat tinggi

26 0,86 VALID Sangat tinggi

27 0,78 VALID Tinggi

28 0,75 VALID Tinggi

29 0,76 VALID Tinggi

30 0,68 VALID Tinggi

31 0,78 VALID Tinggi

32 0,69 VALID Tinggi

33 0,78 VALID Tinggi

34 0,88 VALID Sangat tinggi


(23)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 0,89 VALID Sangat tinggi

37 0,94 VALID Sangat tinggi

38 0,80 VALID Sangat tinggi

39 0,89 VALID Sangat tinggi

40 0,78 VALID Tinggi

Sumber: Hasil perhitungan uji validitas

Setelah melakukan uji coba, diketahui bahwa dari 40 item terdapat 2 item tidak valid, dari kedua item tersebut tidak digunakan dalam analisis berikutnya, item dalam instrumen penelitian ini berjumlah 38 item.

2. Uji Realibilitas

Pengujian reliabilitas digunakan dalam suatu penelitian berkaitan dengan instrumen yang diberikan harus memiliki keajegan dan konsistensi artinya dalam kondisi dan waktu yang berbeda ketika instrumen diberikan mampu memberikan jawaban yang sama dari responden. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti, metode belah dua, Spearman Brown, Kucher Richardson-20 (KR-20), KR-21, Anova Hoyt dan Alpha.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach, sebagaimana pendapat Arikunto (2006, hlm 196) bahwa rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumusnya sebagaimana berikut:

2

11 1 2

1 n t k r k          

Sumber: Arikunto (2006, hlm 196)

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal n2 = Jumlah varians butir

t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05 dengan dk= n - 2, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak


(24)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabel.Hasilnya diperoleh indeks Cronbachs Alpha sebesar atau rhitung 0,98 dan

rtabel sebesar 0,67. Maka berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa item

tersebut reliabel.

Tabel 3.3 Hasil Uji Realibilitas

r hitung r tabel Intrepretasi

0.98 r 9 = 0.67 Signifikan

Sumber: Hasil uji realibilitas

Hasilnya diperoleh indeks Cronbachs Alpha sebesar atau rhitung 0,98dan

rtabel sebesar 0,67. Maka berdasarkan kriteria tersebut dapat dikatakan bahwa item

tersebut reliabel.

B. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket dengan menggunakan skala likert. Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (Sugiyono, 2009, hlm. 199)

Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan :

1. Menyiapkan instrumen; Penulis menyiapkan angket sesuai jumlah responden sebanyak 22 orang.

2. Menyebarkan instrumen; Angket telah disusun dan diperbanyak, kemudian disebarkan kepada seluruh responden untuk diisi

3. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden, kemudian menghitung jumlah angket yang telah diisi responden dan memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisiannya.


(25)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Teknik Pengolahan Data Penelitian

1. Tahap Persiapan

Sebelum mengadakan penelitian, penulis melakukan kegiatan studi pendahuluan, menyusun proposal penelitian, mengajukan dosen pembimbing, mengurus surat izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Proses pelaksanaan penelitian ini yaitu dengan melalui beberapa tahapan seperti:

a) Inventarisasi jumlah responden yang dijadikan sampel penelitian, yaitu Peserta Didik di SMK Negeri 14 Bandung.

b) Penyebaran instrumen penelitian berupa angket kepada responden sesuai dengan jumlah sampel penelitian

c) Pengumpulan kembali angket yang telah diisi oleh responden harus sesuai dengan sampel, memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisian instrumen.

3. Tahap Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran frekuensi jawaban untuk kemudian ditafsirkan. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data ini yaitu:

1. Verifikasi Data

Instrumen penelitian disebarkan kepada 22 responden yang merupakan peserta didik kelas X DPK Keramik SMK Negeri 14 Bandung.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data digunakan untuk memprediksi jawaban dari setiap option dalam setiap soal.


(26)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase data bertujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban yang telah diisi responden. Rumus persentase yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

� = �� � %

Sumber: Sudjana (2005, hlm 129)

Keterangan :

P : persentase

f : frekuensi jawaban responden

n : jumlah responden

100% : bilangan tetap

Data yang telah di persentasekan kemudian di analisis dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:

100% : Seluruhnya

76%- 99% : Sebagian besar

51%- 75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26%- 49% : Kurang dari setengahnya

1%- 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

4. Penafsiran

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang faktor penyebab kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik pada peserta didik kelas X SMK Negeri 14 Bandung. Selanjutnya di konvensi dengan batasan kriteria yang dikemukakan Riduwan (2012, hlm 220) yaitu:

81% - 100% = Sangat tinggi

61% - 80% = Tinggi

41% - 61% = Cukup

21% - 40% = Rendah


(27)

(28)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik yang dirasakan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor intern meliputi keaktifan belajar sangat rendah yang ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar seperti pada buku paket sekolah. Dorongan kebutuhan belajar cukup mempengaruhi yang ditunjukkan ketika ada materi yang ketinggalan peserta tidak pernah berusaha untuk meminjam catatan pada teman dan ketika pembelajaran praktek peserta didik selalu meminjam alat dan bahan menggambar ornamen pada teman.

2. Kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat, dimana orangtua cukup mempengaruhi dalam pemilihan kompetensi keahlian, orangtua kurang memfasilitasi sarana belajar, kurang memberi motivasi, ketika peserta didik mendapat nilai bagus orangtua tidak pernah memberikan apresiasi. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian, saat belajar sumber yang digunakan terbatas pada buku yang disediakan sekolah. Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, karena di daerah sekitar tempat tinggal peserta didik tidak ada teman satu jurusan yang bisa diajak berdiskusi ketika peserta didik mendapat kesulitan dalam memahami pelajaran.


(29)

68

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, diantaranya:

1. Bagi Sekolah

Mengadakan kegiatan Sharing bersama guru BK secara rutin, sehingga dapat mengetahui kesulitan peserta didik sejak dini.

2. Bagi Guru DPK Keramik

Guru diharapkan dapat mengembangkan proses pengajaran agar peserta didik dapat terbantu dan termotivasi, seperti:

a) Menggunakan media yang menarik dan efektif bagi peserta didik, serta menghindari metode-metode pembelajaran yang memberikan efek bosan bagi peserta didik

b) Memberikan dorongan motivasi bagi peserta didik akan pentingnya untuk mempelajari dan menguasai suatu mata diklat karena suatu saat nanti keahlian pada setiap mata diklat akan sangat berguna di dunia kerja bagi mereka.

3. Bagi Peserta Didik

a) Peserta didik harus memiliki keinginan atau motivasi yang kuat untuk melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.

b) Mengadakan kegiatan belajar bersama teman kelas, sehingga peserta didik dapat berdiskusi dan berlatih menggambar bersama.

c) Peserta didik harus memiliki keterbukaan terhadap guru maupun orangtua apabila mengalami kesulitan mengenai materi pelajaran maupun permasalahan lainnya.


(30)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abas, T. dan Agustina. E. T. (2011). Seni Kerajinan Tangan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia. Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Budaya, Seni. (2013). Tutorial Membuat Kriya Keramik. (Online) Tersedia: http://sen1budaya.com/2013/07/tutorial-membuat-kriya-keramik.html(20 Februari 2014)

Budiyanto, Gatot dkk.(2008). Kriya Keramik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B.S. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitinline.(2013). Unsur Desain Fashion. (Online) Tersedia:

fitinline.com/article/read/unsur-desain-fashion-unsur-arah (5 Juni 2014)

Lestari, I. (2012). Pengertian Kertas. (Online) Tersedia:

www.kamusq.com/2012/09/kertas-hvs-pengertian-dan-definisi.html (12 Juni 2014)

Mulyasa.(2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mazqun.(2008). Gambar Teknik. (Online) Tersedia:


(31)

70

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Parta dan Sudana.(2009). Mengenal Ornamen. (Online) Tersedia:

yogaparta.wordpress.com/2009/06/18/mengenal-ornamen (20 Februari 2014)

Riduwan.(2011). Dasar-dasar Statistika.Edisi ke- 9. Bandung: Alfabeta

Slameto.(2013). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Subini, N. (2012). Psikologi Pembelajaran. Jogjakarta: Mentari Pustaka Sudjana.(2005). Metode Statistik.Bandung: Tarsito

Sugiyono.(2012). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Supojo P, A (2010). Dekorasi Keramik. (Online) Tersedia:

http://dekorasikeramik.com(20 Februari 2014)

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah.Bandung: UPI.

Yulianto, T. (2013).Pengertian Kesulitan Belajar. (Online) Tersedia: totoyulioanto.wordpress.com/2013/pengertian-kesulitan-belajar/ (18 Maret 2014)


(1)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase data bertujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban yang telah diisi responden. Rumus persentase yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

� = �� � %

Sumber: Sudjana (2005, hlm 129)

Keterangan :

P : persentase

f : frekuensi jawaban responden n : jumlah responden

100% : bilangan tetap

Data yang telah di persentasekan kemudian di analisis dengan menggunakan batasan-batasan sebagai berikut:

100% : Seluruhnya 76%- 99% : Sebagian besar

51%- 75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26%- 49% : Kurang dari setengahnya 1%- 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun 4. Penafsiran

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang faktor penyebab kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik pada peserta didik kelas X SMK Negeri 14 Bandung. Selanjutnya di konvensi dengan batasan kriteria yang dikemukakan Riduwan (2012, hlm 220) yaitu:

81% - 100% = Sangat tinggi 61% - 80% = Tinggi 41% - 61% = Cukup 21% - 40% = Rendah 0% - 20% = Sangat rendah


(2)

(3)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar menggambar ornamen dekorasi keramik yang dirasakan peserta didik SMK Negeri 14 Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor intern meliputi keaktifan belajar sangat rendah yang ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar seperti pada buku paket sekolah. Dorongan kebutuhan belajar cukup mempengaruhi yang ditunjukkan ketika ada materi yang ketinggalan peserta tidak pernah berusaha untuk meminjam catatan pada teman dan ketika pembelajaran praktek peserta didik selalu meminjam alat dan bahan menggambar ornamen pada teman.

2. Kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat, dimana orangtua cukup mempengaruhi dalam pemilihan kompetensi keahlian, orangtua kurang memfasilitasi sarana belajar, kurang memberi motivasi, ketika peserta didik mendapat nilai bagus orangtua tidak pernah memberikan apresiasi. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik perhatian, saat belajar sumber yang digunakan terbatas pada buku yang disediakan sekolah. Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, karena di daerah sekitar tempat tinggal peserta didik tidak ada teman satu jurusan yang bisa diajak berdiskusi ketika peserta didik mendapat kesulitan dalam memahami pelajaran.


(4)

68

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, diantaranya:

1. Bagi Sekolah

Mengadakan kegiatan Sharing bersama guru BK secara rutin, sehingga dapat mengetahui kesulitan peserta didik sejak dini.

2. Bagi Guru DPK Keramik

Guru diharapkan dapat mengembangkan proses pengajaran agar peserta didik dapat terbantu dan termotivasi, seperti:

a) Menggunakan media yang menarik dan efektif bagi peserta didik, serta menghindari metode-metode pembelajaran yang memberikan efek bosan bagi peserta didik

b) Memberikan dorongan motivasi bagi peserta didik akan pentingnya untuk mempelajari dan menguasai suatu mata diklat karena suatu saat nanti keahlian pada setiap mata diklat akan sangat berguna di dunia kerja bagi mereka.

3. Bagi Peserta Didik

a) Peserta didik harus memiliki keinginan atau motivasi yang kuat untuk melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.

b) Mengadakan kegiatan belajar bersama teman kelas, sehingga peserta didik dapat berdiskusi dan berlatih menggambar bersama.

c) Peserta didik harus memiliki keterbukaan terhadap guru maupun orangtua apabila mengalami kesulitan mengenai materi pelajaran maupun permasalahan lainnya.


(5)

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abas, T. dan Agustina. E. T. (2011). Seni Kerajinan Tangan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia. Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Budaya, Seni. (2013). Tutorial Membuat Kriya Keramik. (Online) Tersedia: http://sen1budaya.com/2013/07/tutorial-membuat-kriya-keramik.html(20 Februari 2014)

Budiyanto, Gatot dkk.(2008). Kriya Keramik Jilid 1 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono.(2009). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B.S. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitinline.(2013). Unsur Desain Fashion. (Online) Tersedia: fitinline.com/article/read/unsur-desain-fashion-unsur-arah (5 Juni 2014) Lestari, I. (2012). Pengertian Kertas. (Online) Tersedia:

www.kamusq.com/2012/09/kertas-hvs-pengertian-dan-definisi.html (12 Juni 2014)

Mulyasa.(2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mazqun.(2008). Gambar Teknik. (Online) Tersedia:


(6)

70

Rhurie Eka Arumsari, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR ORNAMEN DEKORASI KERAMIK PADA PESERTA DIDIK SMK NEGERI 14 BANDUNG

Parta dan Sudana.(2009). Mengenal Ornamen. (Online) Tersedia: yogaparta.wordpress.com/2009/06/18/mengenal-ornamen (20 Februari 2014)

Riduwan.(2011). Dasar-dasar Statistika.Edisi ke- 9. Bandung: Alfabeta

Slameto.(2013). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Subini, N. (2012). Psikologi Pembelajaran. Jogjakarta: Mentari Pustaka Sudjana.(2005). Metode Statistik.Bandung: Tarsito

Sugiyono.(2012). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Supojo P, A (2010). Dekorasi Keramik. (Online) Tersedia: http://dekorasikeramik.com(20 Februari 2014)

Universitas Pendidikan Indonesia.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Bandung: UPI.

Yulianto, T. (2013).Pengertian Kesulitan Belajar. (Online) Tersedia: totoyulioanto.wordpress.com/2013/pengertian-kesulitan-belajar/ (18 Maret 2014)