VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA Variasi Topik pada Percakapan Antarmahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat S-1
Program Studi Pedidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Disusun Oleh :

EKA TIAS TRISNAWATI
A 310 080 329

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAKS
VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Eka Tias Trisnawati, A 310080329,
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah,
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 78 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan topik dalam
percakapan, (2) mendeskripsikan variasi topik percakapan. Objek yang diteliti
adalah wacana percakapan antarmahasiswa . Penelitian ini berbentuk penelitian
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak atau
penyimakan, catat, dan rekam. Teknik analisis data yang digunakan adalah
metode agih dan padan. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Topik dalam
percakapan antarmahasiswa sangat bervariasi. (2) Variasi Topik dalam wacana
percakapan antarmahasiswa: topik perkuliahan, amarah, pernikahan, ekonomi,
kendaraan, makanan, pekerjaan, bercanda, tempat tinggal.

Kata kunci : topik, variasi topik, wacana.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percakapan sesama mahasiswa sebagai kaum akademisi dapat
menjalin interaksi antara teman yang satu dengan yang lain. Interaksi

percakapan bertujuan untuk menyampaikan pesan, menjalin hubungan
sosial dan berkomunikasi. Komunikasi yang terjadi dikalangan
mahasiswa dapat menjaga keselarasan hubungan dan sebisa mungkin
berlaku hormat kepada sesama sebagai wujud kesopanan dalam
bercakap. Percakapan yang terjadi dikalangan mahasiswa tidak
terbatas dikarenakan kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesama.
Percakapan timbul dikarenakan seringnya komunikasi, dengan tetap
menghormati kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat
bahasa yang digunakan.
Percakapan yang terjadi dalam komunikasi dapat menimbulkan
topik pembicaraan, antara penutur dan lawan tutur. Topik
mengandung suatu gagasan utama dalam percakapan. Topik-topik
yang dibicarakan dapat menjadi kesinambungan dalam bercakap.
Seperti penggalan percakapan berikut:
1a. Eka : eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?
Bowo : ora..
Eka : lha ngopo
Bowo : mbuh rak mudeng
Hendra : kangen tho? kok kowe nggoleki ...
Eka : oralah..

Bowo : lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes rabi
Koe ra entuk undangane tho...
Pada percakapan (1a) di atas tampak bahwa ketiga peserta
percakapan itu mepunyai topik yang berbeda. Ketiganya terlibat
dalam suatu peristiwa percakapan, tetapi ketiganya mempunyai topik
yang berbeda. Pada penggalan percakapan di atas, topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Ema yang tidak pernah
masuk kuliah”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang
“kangen” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “Anton
yang sudah menikah”. Dengan demikian topik yang dibicarakan
dalam percakapan dapat lebih dari satu topik meskipun dalam satu
peristiwa percakapan.
Setiyanto (2006) penelitian yang berjudul “Kesinambungan
Topik: Beberapa Kasus dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia kelas
VI”. Hasil dari analisis penelitian ini, buku ajar bahasa Indonesia
siswa SD kelas VI masih ditemukan adanya unsur teks dengan tingkat
keterbacaan yang kurang. Pada tataran wacana, kekurangterbacaan
unsur teks itu disebabkan oleh rendahnya tingkat kesinambungan
topik wacana. Rendahnya kesinambungan topik disebabkan oleh (1)
banyaknya interferensi, (2) rendahnya kebertahanan (topik), (3)


1

kesalahan penggunaan pola susunan beruntun, dan (4) “jauhnya” jarak
penyebutan.
B. METODE PENELITIAN
Data merupakan bahan jadi penelitian (Sudaryanto, 1995: 9).
Data hakikatnya adalah objek penelitian beserta konteksnya. Pada
penelitian bahasa, konteks data adalah satuan kebahasaan yang
menyekitari objek penelitian. Data penelitian ini adalah tuturan
antarteman yang terjadi dikalangan mahasiswa. Pada penelitian ini
transkripsi data dilakukan secara ortografis karena data yang diperoleh
dalam bentuk tuturan. Data yang diambil dari penelitian ini adalah
tuturan yang dilakukan antarmahasiswa yang terdapat di lingkungan
kampus.
Data diperoleh dari berbagai sumber yang disebut dengan
sumber data. Sumber data dalam kajian linguistik menurut sifatnya
dapat bersifat lisan yaitu tuturan yang digunakan oleh penutur dan
lawan tutur sewaktu bertutur dalam kehidupan sehari-hari. Sumber
data penelitian ini adalah ujaran tindak tutur yang diucapkan

antarmahasiwa di lingkungan kampus sebagai bahan kajian penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian sangat penting.
Penyediaan data merupakan upaya seorang peneliti dalam
menyediakan data yang berkaitan langsung dengan masalah yang
dimaksud (Sudaryanto, 1993: 5). Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak,teknik simak libat
cakap, teknik sadap, teknik rekam dan teknik catat.
Menurut Mahsun (2005: 253) analisis data merupakan upaya
yang dilakukan untuk mengklasifikasikan, mengelompokan, data.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka setelah data
diklasifikasikan, dilakukan analisis data menggunakan metode agih.
Menurut Sudaryanto (1993: 13-14) metode agih adalah metode yang
alat penentunya dari bahasa yang bersangkutan. Teknik dasar yang
digunakan adalah teknik pilah penentu (PUP). Teknik PUP yang
digunakan dalam penelitian ini untuk memilah dan mengetahui topik
dengan menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode
yang alat penetunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari
bahsa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13).
C. HASIL DAN PEMBEHASAN
Topik Percakapan

Penulis menemukan 48 sumber data yang di dalamnya
mengandung topik percakapan. Data 48 tersebut diperoleh dari 11
percakapan. Berikut ini adalah sumber data yang berhasil
dikumpulkan dalam penelitian, variasi topik percakapan dipaparkan
seperti dibawah ini.

2

1. Topik perkuliahan
Topik perkuliahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah inti
dari percakapan dengan tema perkuliahan.
Berikut ini percakapan dengan topik perkuliahan.
1a. Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?”
Bowo : “Ora..”
Eka : “Lha ngopo”
Bowo : “Mbuh rak mudeng”
Hendra : “Kangen to? kok kowe nggoleki...”
Eka : “Oralah..”
Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes
rabi koe ra entuk undangane to...”

: “Bukune sematik do neng ndi kabeh?.”
: “Ora mudeng.”
: “Lha tek nggon ku ora enek.”
: “Anakes ku neng ndi po?.”
: “Galo neng kono, wong goleki buku skripsi ra
temu le nggoleki aku langsung ketemu.”
Sekar : “Iki bukune Niken,
kowe meh maju kapan ka?.”
Eka : “Mbuh”
Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”

2g. Mala
Sekar
Mala
Sekar
Mala

4a. Devi : “Koyo neng sarang penyamun kowe.”
Ari
: “Iyo”

Sunu : “Wes entuk antrian rung?
wes sinau rung.”
Eka : “Budi wes ketemu pak Harun.”
Budi : “Pak Harun ra enek.”
4c. Devi : “Opo kuwi?.”
Eka : “Beasiswa jarum go adek-adek tingkat.”
Ary : “Mbak‟e salah wong, kita wes semester 8.”
Tri
: “Aku mau wes tuku toga lho mas.”
Devi : “Oalahh...”
7c. Mala
Ary
Eka
Ary
Ferna

: “Ferna nang ndi?.”
: “Jek ngenteni Lilis pendadaran.”
: “Lha wonge teko.”
: “Wes rampung.”

: “Uwes”

7d. Eka
Mala
Ferna
Ary

: “Si Tya yo wes pendadaran.”
: “Sokor kowe ditinggal Dul.”
: “Salahe wes ra karo Tya neh.”
: “Ditinggal disek ki.”

3

Abdul : “Wes gen aku suk Mei wae.”
Eka : “Halah ngenteni taun ngarep,
jek seneng neng Solo po piye?.”
7h. Mala : “Dienteni barang kok.”
Dika : “Nyoh garapane, editen neh.
Kie kolome kurang, kudu enek sing dibuang.”

Ferna : “Ndi gowo rene.”
Ary : “Ndelok cah koyo opo,
kie nek diubah nggone ra isoh to?.”
Mala : “Kekean kata-katane,
kuwi sing keraton karo wayang dikelongi.”
7i. Ary
Eka
Mala
Eka
Abdul
Dika
Ferna

: “Gambare gedekne neh.”
: “Ditumpuk kapan kuwi.”
: “sesuk.”
: “Halah..rung dadi.”
: “SMS Ikhsan ndang takok percetakan.”
: “Kono ngarep relasi enek.”
: “Lha tutupe jam piro?.”


9a. Mala
Eka
Mala
Eka
Elen

: “Pak’e diSMS pye kie.”
: “Yo ngomong wae „pak saya Kumala Sari, nim..‟”
: “Ndadak go nim to?.”
: “Ruang‟e ndi?.”
: “Ending-ending‟e kok ngono.”

9b. Mala : “Langsung mahasiswa revisi ya.”
Elen : “Mahasiswa revisi Pkn.”
Ary : “Eh..nek ku nggarap’e nek kertas biasa terus
tak print pie.”
Mala : “Lha kowe ra tekok bapak‟e sisan.”
Ary : “Ora ki.”
9c. Eka
Elen
Eka
Ary
Eka
Mala

: “He....ak bro.”
: “Wes maju revisi.”
: “Revisi apre.”
: “Dosen’e sopo?.”
: “Pak Imam, dosen anyar.”
: “Lha aku malah ra melu maju.”

9d. Eka
Mala
Eka
Mala

: “Lha pahpoh kok kowe.”
: “Lha banjir kok, dari pada mati neng dalan.”
: “Mati o po...”
: “Kene sing stres bingung i nggarap ro pingpong,
lha kok pingpong meh refreshing, yo wes nek

4

Ary
Elen
Eka
9e. Mala
Eka
Mala
Yunia
Eka
Mala
Eka

sesuk garap dewe aku meh refreshing ganti.”
: “Bali wae yo.”
: “Lha terus iki pie.”
: “Lha pak Joko rung rawuh.”
: “SMS pie?.”
: “Bapak dimana?.”
: “Ra keren.”
: “Ayo bali wae.”
: “Yo ngko tak kandani, tenang wae.”
: “Lha dikumpulke kapan?.”
: “Jare iki terakhir, seminggu sebelum ujian to.”

: “Iyo wes matur „Saya gak bisa, saya mau
mengantar suami saya terapi.‟ gek le ku nunggu,
setengah rolas nganti jam siji.”
Arinda : “Gek wingi kuwi?.”
Eka : “Halah sak jam setengah tok‟e.”
Arinda : “Lha iki nunggu tanda tangan minggu ngarep?.”
Eka : “Ndilalah yo ra digowo.”
Ary : “Lha tak selehke neng tas sijine.”
Arinda : “Lha ra tok copoti.”

5c. Ary

: “Nita yo ho‟o, jare mulai awal Juli.
Niken yo crita ngono.”
Arinda : “Awal po pertengahan, lha kan wes ditumpuk,
nggene Nita rung dikapak-kapakke, opo ngono
kuwi ngomong meh diambil?.”
Ary : “Aku wingi rono takok „bu saya mau tanya, kapan
mulai bisa diambil?‟, „saya nggak tau kapan
pastinya, masih lama belum ada perubahan sama
sekali, masih banyak yang belaum saya koreksi.”
Arinda : “Berarti langsung dijupuk?.”
Ary : “Mengko tatap muka sek, salahe piye bu‟e
ngomong, jane penak banget.”
Eka : “Mending penak.”
Ary : “aku wingi nunggu jam pitu tekan jam papat.”
Eka : “lagi pisan ra opo-opo.”

5d. Eka

6b. Elen
Tina
Eka
Devi
Eka

: “Echa statuse facebook diet shopping, diet
makan.”
: “Itu apa? Iki lho?.”
: “Ga tau.”
: “Kodene opo cah, ra ngerti aku.
Iki tulisane opo? FKIP?.”
: “FKIP BBSID.”

5

Devi
Eka

: “Semester piro? Aku lali.”
: “Ku yo lali ki.”

Berikut ini hasil analisis percakapan dengan topik perkuliahan.
1a.

Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?.”
Bowo : “Ora..”
Eka : “Lha ngopo?.”
Bowo : “Mbuh rak mudeng.”
Hendra : “Kangen to? kok kowe nggoleki...”
Eka : “Oralah..”
Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes
rabi koe ra entuk undangane to...”

Pada percakapan (1a) di atas tampak bahwa ketiga peserta
percakapan itu mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan.
Ketiganya terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan
tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan
di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Ema
yang tidak pernah masuk kuliah”, sedangkan pembicara kedua
membicarakan tentang “Anton yang sudah tidak masuk kuliah dan sudah
menikah”.
2g.
Mala : “Bukune sematik do neng ndi kabeh?.”
Sekar : “Ora mudeng.”
Mala : “Lha tek nggon ku ora enek.”
Sekar : “Anakes ku neng ndi po?.”
Mala : “Galo neng kono, wong goleki buku skripsi ra
temu le nggoleki aku langsung ketemu.”
Sekar : “Iki bukune Niken,
kowe meh maju kapan ka?.”
Eka : “Mbuh.”
Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”
Percakapan (2g) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan, percakapan tersebut
memiliki beberapa sub-topik namun masih dalam suatu peristiwa
percakapan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “buku semantik”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “buku anakes” dan pembicara
yang ketiga membicarakan tentang “buku skripsi”. Pembicara keempat
berbicara tentang “buku Niken” dan pembicara kelima berbicara tentang
“bahasa Jawa”.
4a.
Devi : “Koyo neng sarang penyamun kowe.”
Ari
: “Iyo.”
Sunu : “Wes entuk antrian rung?
wes sinau rung.”

6

Eka
Budi

: “Budi wes ketemu pak Harun.”
: “Pak Harun ra enek.”

Percakapan (4a) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “antrian konsultasi dan
belajar” dan pembicara yang kedua membicarakan tentang “bertemu
dengan pak Harun (Dosen)”.
4c.
Devi : “Opo kuwi?.”
Eka : “Beasiswa jarum go adek-adek tingkat.”
Ary : “Mbak‟e salah wong, kita wes semester 8.”
Tri
: “Aku mau wes tuku toga lho mas.”
Devi : “Oalahh...”
Percakapan (4c) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “beasiswa”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “semester” dan pembicara yang
ketiga membicarakan tentang “toga”.
7c.
Mala : “Ferna nang ndi?.”
Ary : “Jek ngenteni Lilis pendadaran.”
Eka : “Lha wonge teko.”
Ary : “Wes rampung.”
Ferna : “Uwes”
Percakapan (7c) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mepunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Lilis ujian pendadaran”.
7d.
Eka : “Si Tya yo wes pendadaran.”
Mala : “Sokor kowe ditinggal Dul.”
Ferna : “Salahe wes ra karo Tya neh.”
Ary : “Ditinggal disek ki.”
Abdul : “Wes gen aku suk Mei wae.”
Eka : “Halah ngenteni taun ngarep,
jek seneng neng Solo po piye?.”
percakapan (7d) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang

7

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Tya sudah pendadaran” dan
pembicara yang kedua membicarakan tentang “wisuda bulan Mei”.
7h.
Mala : “Dienteni barang kok.”
Dika : “Nyoh garapane, editen neh.
Kie kolome kurang, kudu enek sing dibuang.”
Ferna : “Ndi gowo rene.”
Ary : “Ndelok cah koyo opo,
kie nek diubah nggone ra isoh to?.”
Mala : “Kekean kata-katane,
kuwi sing keraton karo wayang dikelongi.”
percakapan (7h) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “editing tugas”, sedangkan
pembicara kedua “isi tugas”.
7i.
Ary : “Gambare gedekne neh.”
Eka : “Ditumpuk kapan kuwi.”
Mala : “sesuk.”
Eka : “Halah..rung dadi.”
Abdul : “SMS Ikhsan ndang takok percetakan.”
Dika : “Kono ngarep relasi enek.”
Ferna : “Lha tutupe jam piro?.”
Percakapan (7i) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “gambar pada tugas”,
sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “pengumpulan tugas”
dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “percetakan”.
9a.
Mala : “pak’e diSMS pye kie.”
Eka : “Yo ngomong wae „pak saya Kumala Sari, nim..‟”
Mala : “Ndadak go nim to?.”
Eka : “Ruang’e ndi?.”
Elen : “Ending-ending‟e kok ngono.”
Percakapan (9a) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “cara berbicara” dan
pembicara yang kedua membicarakan tentang “ruang ujian”.
9b.
Mala : “Langsung mahasiswa revisi ya.”
Elen : “Mahasiswa revisi Pkn.”

8

: “Eh..nek ku nggarap’e nek kertas biasa terus tak
print pie.”
Mala : “Lha kowe ra tekok bapak‟e sisan.”
Ary : “Ora ki.”
Ary

Percakapan (9b) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan . Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “mahasiswa revisi”,
sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “revisi Pkn” dan
pembicara yang ketiga membicarakan tentang “tugas”.
9c.
Eka : “He....pak bro.”
Elen : “Wes maju revisi.”
Eka : “Revisi apre.”
Ary : “Dosen‟e sopo?.”
Eka : “Pak Imam, dosen anyar.”
Mala : “Lha aku malah ra melu maju.”
Percakapan (9c) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “revisi”, sedangkan pembicara
kedua membicarakan tentang “revisi mata kuliah apresiasi”, pembicara
yang ketiga membicarakan tentang “dosen baru” dan pembicara yang
keempat membicarakan tentang “tidak ikut revisi”.
9d.
Eka : “Lha pahpoh kok kowe.”
Mala : “Lha banjir kok, dari pada mati neng dalan.”
Eka : “Mati o po...”
Mala : “Kene sing stres bingung i nggarap ro pingpong,
lha kok pingpong meh refreshing, yo wes nek
sesuk garap dewe aku meh refreshing ganti.”
Ary : “Bali wae yo.”
Elen : “Lha terus iki pie.”
Eka : “Lha pak Joko rung rawuh.”
Percakapan (9d) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mepunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “tugas”, sedangkan pembicara
kedua membicarakan tentang “pak Joko belum datang”.
9e.
Mala : “SMS pie?.”
Eka : “Bapak dimana?.”
Mala : “Ra keren.”
Yunia : “Ayo bali wae.”

9

Eka : “Yo ngko tak kandani, tenang wae.”
Mala : “Lha dikumpulke kapan?.”
Eka : “Jare iki terakhir, seminggu sebelum ujian to.”
Percakapan (9e) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu
peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang
dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “keberadaan dosen”,
sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “pengumpulan tugas”.
5c.
Ary : “Iyo wes matur „Saya gak bisa, saya mau
mengantar suami saya terapi.‟ gek le ku nunggu,
setengah rolas nganti jam siji.”
Arinda : “Gek wingi kuwi?.”
Eka : “Halah sak jam setengah tok‟e.”
Arinda : “Lha iki nunggu tanda tangan minggu ngarep?.”
Eka : “Ndilalah yo ra digowo.”
Ary : “Lha tak selehke neng tas sijine.”
Arinda : “Lha ra tok copoti.”
Percakapan (5c) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu
peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang
dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “menunggu dosen”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “minta tanda tangan”.
5d.
Eka : “Nita yo ho‟o, jare mulai awal Juli.
Niken yo crita ngono.”
Arinda : “Awal po pertengahan, lha kan wes ditumpuk,
nggene Nita rung dikapak-kapakke, opo ngono
kuwi ngomong meh diambil?.”
Ary : “Aku wingi rono takok „bu saya mau tanya, kapan
mulai bisa diambil?‟, „saya nggak tau kapan
pastinya, masih lama belum ada perubahan sama
sekali, masih banyak yang belaum saya koreksi.”
Arinda : “Berarti langsung dijupuk?.”
Ary : “Mengko tatap muka sek, salahe piye bu‟e
ngomong, jane penak banget.”
Eka : “Mending penak.”
Ary : “aku wingi nunggu jam pitu tekan jam papat.”
Eka : “lagi pisan ra opo-opo.”
Percakapan (5d) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu
peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang
dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang

10

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “mengumpulkan skripsi”,
sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “belum mengkoreksi
skripsi”, pembicara ketiga membicarakan tentang “tatap muka untuk
konsultasi”, dan pembeicara keempat membicarakan tentang “menunggu
dosen”.
6b.
Elen : “Echa statuse facebook diet shopping, diet
makan.”
Tina : “Itu apa? Iki lho?.”
Eka : “Ga tau.”
Devi : “Kodene opo cah, ra ngerti aku.
Iki tulisane opo? FKIP?.”
Eka : “FKIP BBSID.”
Devi : “Semester piro? Aku lali.”
Eka : “Ku yo lali ki.”
Percakapan (9e) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu
peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang
dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “jurusan progdi”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “semester”.
2. Topik Ekonomi
Topik ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah inti dari
percakapan dengan tema ekonomi.
Berikut ini percakapan dengan topik ekonomi.
2a. Mala : “Utang mu piro?.”
Sekar : “Satus pitu lima,
utang ku piro?.”
Mala : “Dek wingi kae piro?
wolulas, jare Roni titip duit kowe.”
Sekar : “Roni? Piro?.”
2b. Mala : “Ho‟o, de‟e sms aku.”
Sekar : “Iyo..aku lali po.”
Mala : “Berarti 24 ribu,
njuk sewu po?.”
Eka : “Ra duwe.”
Prima : “Piro?.”
Mala : “Sewu”
Prima : “Aku duwe.”
7f. Abdul : “sopo sing jek duwe TV hitam putih neng omah,
tak tukune.”
Mala : “hari gini TV hitam putih,
Pak mu opo meh dadi wong purba neh to dul.”
Ferna : “Golek nek lowakan kono.”

11

Eka : “Halah....meh go opo to?.”
Abdul : “Barang antik og, tapi sing bok‟e kayu.”
Eka : “Wes ra usum yo...usume TV flat.”
: “Cha utang ku piro?.”
: “Patlikur ewu.”
: “Nyo duite.”
: “Prim duit mu digowo Elen lho,
berarti Elen utang kowe lho!.”
Elen : “Halah Prima wae utang aku satus kok.”
Prima : “Untu mu, ra iso
kek no Echa ndang.”
Elen : “Halah Prim...”

8a. Prima
Eka
Prima
Eka

9f. Ary
: “Delok‟en kae.”
Eka : “Blink-blink...kancaku SMA kae.”
Ary : “kancamu mu?.”
Eka : “Kaya budhe-budhe ya.”
Ary : “Ndandane ngeri”
10b. Eka
: “Neng kono piro?.”
Ardina : “50.000rb.”
Eka : “Neng kono 30.000rb.”
Ardina : “Opo ho‟o?.”
Eka : “Iyo...60.0000 ro ganti oli.”
Arinda : “Neng kono 50.000rb sak oli‟ne.”
Yuli : “Do bengkelan cah..nyambi.”
Eka : “Yo nyambi golek duit kok.”
10c. Ika
: “Nyambi dodol kolak cah.”
Eka : “Hahahaha.”
Yuli : “Ngamal cah.”
Berikut ini hasil analisis percakapan dengan topik ekonomi.
2a.

Mala : “Utang mu piro?.”
Sekar : “Satus pitu lima,
utang ku piro?.”
Mala : “Dek wingi kae piro?
wolulas, jare Roni titip duit kowe.”
Sekar : “Roni? Piro?.”

Percakapan (2a) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang ekonomi dan semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik
yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “hutang”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “jumlah uang” dan pembicara
ketiga berbicara tentang “uang Roni”.

12

2b.

Mala : “Ho‟o, de‟e sms aku.”
Sekar : “Iyo..aku lali po.”
Mala : “Berarti 24 ribu,
njuk sewu po?.”
Eka : “Ra duwe.”
Prima : “Piro?.”
Mala : “Sewu”
Prima : “Aku duwe.”

Percakapan (2b) di atas tampak bahwa ketiga peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang ekonomi. Ketiganya terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan
oleh pembicara pertama adalah “jumlah uang” dan pembicara yang kedua
membicarakan tentang “uang seribu”.
7f.
Abdul : “sopo sing jek duwe TV hitam putih neng omah,
tak tukune.”
Mala : “hari gini TV hitam putih,
Pak mu opo meh dadi wong purba neh to dul.”
Ferna : “Golek nek lowakan kono.”
Eka : “Halah....meh go opo to?.”
Abdul : “Barang antik og, tapi sing bok‟e kayu.”
Eka : “Wes ra usum yo...usume TV flat.”
Percakapan (7f) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang ekonomi. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang
dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “TV hitam putih”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “mencari TV di lowakan (tempat
jual-beli barang bekas)” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang
“TV flat”.
8a.
Prima : “Cha utang ku piro?.”
Eka : “Patlikur ewu.”
Prima : “Nyo duite.”
Eka : “Prim duit mu digowo Elen lho,
berarti Elen utang kowe lho!.”
Elen : “Halah Prima wae utang aku satus kok.”
Prima : “Untu mu, ra iso
kek no Echa ndang.”
Elen : “Halah Prim...
Percakapan (8a) di atas tampak bahwa peserta percakapan
mempunyai topik percakapan tentang ekonomi. Semua terlibat dalam
suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik
yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang

13

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “hutang”, sedangkan
pembicara kedua membicarakan tentang “jumlah uang”.
A. Variasi Topik
Variasi topik percakapan antarmahasiswa dalam wacana1.
No. Percakapan
Variasi Topik
1a.
Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu
blas to?.”
Perkuliahan
Bowo : “Ora..”
Eka : “Lha ngopo?.”
Bowo : “Mbuh rak mudeng.”
Hendra : “Kangen to? kok kowe
nggoleki...”
Eka : “Oralah..”
Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau
mlebu, wonge wes rabi
koe ra entuk undangane to...”
1b.

1c.

: “Ora i..lha cah-cah yo ra entuk
no, gek kapan to rabine.”
Bowo : “Wes suwe kog...”
Eka : “Bojone sing dijak drama kae
to...”
Bowo : “Iyo...rabine sak durunge drama
kae.”
Eka : “Lha wes suwe no..wes duwe
anak no”
Bowo : “Rung..”

Eka

Hendra : “Lha kog kowe takok aku,
takok‟o Anton iso gawe anak
pora.”
Bowo : “Ho‟o takok‟o Anton iso gawe
po ra?
mosok takon aku, aku po yo
ngerti.”
Eka : “Hahahaha....
lha kan aku takok‟e karo kowe
ora karo Anton.”

14

Pernikahan

Pernikahan

No.
2a.

2b.

2c.

2d.

2e.

Variasi topik percakapan antarmahasiswa dalam wacana 2.
Percakapan
Variasi Topik
Mala : “Utang mu piro?.”
Sekar : “Satus pitu lima,
Ekonomi
utang ku piro?.”
Mala : “Dek wingi kae piro?
wolulas, jare Roni titip
duit kowe.”
Sekar : “Roni? Piro?.”
Mala : “Ho‟o, de‟e sms aku.”
Sekar : “Iyo..aku lali po.”
Mala : “Berarti 24 ribu,
njuk sewu po?.”
Eka : “Ra duwe.”
Prima : “Piro?.”
Mala : “Sewu”
Prima : “Aku duwe.”
Mala : “Yo podo wae.”
Eka : “Aku wingi anyel ro Ida,
diSMS Sekar ra mbales.”
Sekar : “Ho‟o ki lha takon-takon aku,
aku ngomong nek kose Titi,
nggarap anakes.”
Eka : “Ra dibales ida, terus
Titi ngomong neng Jakarta.”
Mala : “Ida sopo?.”
Sekar : “Ida Nurul”
Mala : “Berarti wes ngerti nek nggarap
anakes.”
Sekar : “Ho‟o”
Mala : “Pekok banget.”
Eka : “Mbok yo dibales, nek ngerti
malah ora opo-opo.”
Mala : “Ngapain nek Jakarta.”
Sekar : “Saudarane nikah.”
Eka : “Ngomong lagi neng perjalanan
lak wes.”
Sekar : “Mung takok keberadaan ku tok,
Eka aku ra duwe utang kowe
tho?.”
Eka : “Ora”

15

Ekomomi

Amarah

Amarah

Amarah

2f.

2g.

Prima : “Paling takok, nek kowe neng
omah, berarti enek kancane.”
Sekar : “Aku diSMS terus mau, ra tak
bales.”
Eka : “Iki sopo po?.”
Sekar : “Yopi, mantan ku.”
Mala : “Wong ra duwe aturan, kon
gawakke buku barang kok.”
Sekar : “Buku opo?.”
Mala : “Bukune sematik do neng ndi
kabeh?.”
Sekar : “Ora mudeng.”
Mala : “Lha tek nggon ku ora enek.”
Sekar : “Anakes ku neng ndi po?.”
Mala : “Galo neng kono, wong goleki
buku skripsi ra temu le
nggoleki aku langsung
ketemu.”
Sekar : “Iki bukune Niken, kowe meh
maju kapan ka?.”
Eka : “Mbuh.”
Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”

Amarah

Perkuliahan

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan.
1. Data dalam penelitian ini terdapat 48 buah data dari 11 percakapan
antarmahasiswa.
2. Terdapat 9 topik dalam percakapan antarmahasiswa, perkuliahaan,
ekonomi, pernikahan, amarah, tempat tinggal, bercanda, makanan,
kendaraan dan pekerjaan.
Saran
Hasil analisis variasi topik dapat memberikan wawasan untuk
pembelajaran kebahasaan. Memotivasi peserta didik agar giat belajar. Dalam
dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran. Selanjutnya,
hasil analisis variasi topik ini dapat memotivasi peneliti lain untuk dapat
mengkaji lebih dalam lagi khususnya.

16

DAFTAR PUSTAKA
Setiyanto, Edi. 2006. “Kesinambungan Topik: Beberapa Kasus dalam Buku Ajar
Bahasa Indonesia kelas VI” dalam Widyaparwa Jurnal Ilmiah no. 2,
Desember 2006. Yogjakarta: Gama Media.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa (tahapan stretegi, metode, dan
tekniknya). Jakarta: Rajawali Pres.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa . Yogjakarta: Duta
Wacana Unyversity Press.

17