PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR.

(1)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR

SISWA SEKOLAH DASAR

(Study Eksperimen Kelas V SD Al-Kautsar, Bandar Lampung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

APRI DARMAWAN 1005441

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola

Kecil Terhadap Keterampilan Gerak

Dasar Siswa Sekolah Dasar

Oleh Apri Darmawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Apri Darmawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

APRI DARMAWAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA

SEKOLAH DASAR

(Studi Eksperimen Kelas V SD Al-Kautsar Bandar Lampung)

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono, M. Pd NIP. 196508171990011001

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S. Pd NIP. 197420052001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi


(4)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP.196508171990011001


(5)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Name : Apri Darmawan, Nim : 1005441, Title : The effect of small ball game learning to the basic motoric skills of elementary school students (experimental study of a fifth grade elementary school students of Al-Kautsar, Bandar Lampung, this study is guided by Supervisor 1 Drs. Mudjihartono, M.Pd and Supervisor 2 Arif Wahyudi, S.Pd). Health and Sports Recreational Education, Faculty of Sports and Health Science Education, Indonesia University of Education.

The purpose of this study is to determine whether the small ball game influencetowards the basic motoric skills of elementary school students. The method used in this study is the experimental method. The instrument used in this study is test of motoric ability, the types of tests are shuttle run, throwing catch ball, stork stand position balance and sprint from Cholil and Nurhasan (2007, pg. 135). The population in this study was fifth grade elementary school students of Al-Kautsar, Bandar Lampung. Fourteen students were chosen using the saturated sample technique. Based on the data analysis, it can be concluded that the small ball game have a significant influence on the basic motoric skills of elementary school students.

Keywords: basic motoric skills, shuttle run, throw catch ball, balance position stork stand and sprint, small ball game.


(6)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nama : Apri Darmawan, Nim : 1005441, Judul : Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar (Study Eksperimen Kelas V SD Al-Kautsar, Bandar Lampung, Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing 1 Drs. Mudjihartono, M.Pd dan pembimbing 2 Arif Wahyudi, S.Pd. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah permainan bola kecil berpengaruh terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah test motor ability, jenis – jenis tesnya yaitu shuttle run, lempar tangkap bola, stork stand position balance dan lari cepat dari Cholil dan Nurhasan (2007, hlm.135). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Al-Kautsar, Bandar Lampung yang berjumlah 14 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang di ambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah sampel jenuh. Berdasarkan hasil analisis data dapat di simpulkan bahwa permainan bola kecil memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

Kata Kunci : Keterampilan gerak dasar, shuttle run, lempar tangkap bola, stork stand position balance dan lari cepat, permainan bola kecil


(7)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 11

A. KAJIAN PUSTAKA ... 11

1. Pembelajaran... 11

2. Pendidikan Jasmani ... 12

3. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 13

4. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di SD ... 14

5. Pengertian Permainan ... 15

6. Manfaat Bermain Bagi Anak ... 16

7. Permainan Bola Kecil ... 16


(8)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Konsep Gerak Dasar ... 22

10.Pengaruh Gerak ... 26

11.Pembelajaran Gerak ... 27

12.Kemampuan Gerak anak di Sekolah Dasar ... 28

B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 30

C. HIPOTESIS PENELITIAN ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. LOKASI, SUBJEK PENELITIAN dan SAMPEL PENELITIAN ... 32

B. DESAIN PENELITIAN ... 34

C. METODE PENELITIAN ... 35

D. DEFINISI OPERATIONAL VARIABEL ... 36

E. INSTRUMENT PENELITIAN ... 38

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA... 41

G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. DESKRIPSI HASIL PENGOLAHAN DATA ... 46

B. PENGOLAHAN DATA ... 46

C. PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. KESIMPULAN ... 56

B. SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(9)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pembangunan nasional terus dilakukan oleh pemerintah, baik pembangunan ekonomi, budaya, keamanan dan pendidikan. Dalam dunia pendidik, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan melakukan inovasi-inovasi kurikulum untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, tak terkecuali di bidang pendidikan dan sektor keolahragaan.

Berdasarkan undang-undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi :

Pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Usaha-usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk pengembangan pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 pasal 1 yang berbunyi :

Pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan bangsa.


(10)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari uraian diatas jelaslah bahwa pendidikan itu sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena pendidikan tidak akan pernah hilang dan akan terus berlangsung hingga tua. Pendidikan harus ditanamkan sejak usia


(11)

3

dini untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, dengan pendidikan yang baik dan bermutu maka akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan mempunyai pemikiran yang luas.

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Mahendra (2010, hlm.10) menjelaskan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk :

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai

keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara aktif dalam hubungan antar orang.

6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

Berdasarkan penjelasan di atas maka mengembangkan kualitas pendidikan nasional yang lebih baik pendidikan jasmani merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan nilai-nilai psikomotorik, afektif dan kognitif anak malalui proses pembelajaran. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) merupakan mata pelajaran yang di ajarkan sejak usia dini, dari mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan jasmani sangat berbeda pelaksanaannya dari mata pelajaran lain, untuk itu di perlukan strategi


(12)

4

pembelajaran pendidikan jasmani yang tepat, hal ini disebabkan karena pendidikan jasmani memiliki kekhasanya sendiri di bandingkan dengan mata pelajaran yang lain yaitu dalam hal pengembangan wilayah psikomotor, yang biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian geraknya.

Tugas agar anak atau siswa menguasai keterampilan gerak dalam berbagai cabang olahraga merupakan tanggung jawab utama guru pendidikan jasmani. Tetapi tidak seperti yang di pahami oleh guru pendidikan jasmani selama ini kebanyakan guru pendidikan jasmani hanya mementingkan prestasi tanpa memperhatikan yang lainya, mereka tidak menyadari bahwa tujuan utama dalam mengerjakan keterampilan gerak tersebut adalah pengembangan keterampilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, serta membantu dirinya bertindak efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, bukan saja untuk mempersiapkan mereka menjadi atlet yang berprestasi.

Untuk dapat menentukan cara dan materi yang tepat untuk membuat anak meningkatkan keterampilanya, pertama-tama tentunya guru perlu mengetahui apakah yang di maksud dengan keterampilan, dan apa yang menjadi ciri dari keterampilan tersebut. Keterampilan adalah sebuah kecakapan atau tingkat penguasaan terhadap suatu gerak atau pola gerak, yang dicirikan oleh tiga indikator kualitas utama yaitu, efektif, efisien, dan adaptable. Kualitas keterampilan gerak yang efektif, efisien dan adaptable adapun definisinya sebagai berikut :

1. Kualitas efektivitas merupakan hasil dari tindakan yang berorientasi pada tujuan atau sasaran tertentu, contoh sebuah tembakan bebas pada basket, misalnya dianggap efektif jika bola masuk keranjang.

2. Kualitas efisiensi, menggambarkan penampilan atau gerakanya itu sendiri. 3. Kualitas adaptasi menggambarkan kemampuan pemain dalam menyesuaikan


(13)

5

Erat kaitanya antara pengembangan aspek psikomotorik yang didalamnya terdiri dari keterampilan gerak, pengembangan aspek kognitif, konsep gerak, dan pengembangan aspek afektif. Berfokus pada tujuan penelitian yaitu mengenai keterampilan gerak dasar, maka sebaiknya siswa di berikan pemahaman tentang keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak adalah suatu kemampuan yang perlu dikuasai oleh setiap siswa, dan salah satu tujuan program pendidikan jasmani di berikan kepada siswa dalam proses belajar mengajarnya adalah agar siswa terampil dalam beraktivitas fisik.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari pasti melakukan aktivitas fisik dimana dalam beraktifitas fisik itu tidak akan lepas dari bergerak. Maka dari itu keterampilan gerak di rasakan sangat perlu di kuasai oleh seluruh manusia khususnya oleh siswa sekolah dasar karena keterampilan gerak ini akan menjadi landasan mereka untuk menguasai kecabangan olahraga yang di minatinya saat mereka beranjak dewasa. Keterampilan gerak untuk sekolah dasar pada dasarnya adalah jalan, lari, lompat dan lempar ( Syarifuddin dan Muhadi, 1992, hlm.24). Keterampilan gerak dasar di sekolah dasar itu di bagi menjadi beberapa kategori. Pembagian kategori ini meliputi tiga macam, yaitu :

1. Lokomotor, gerak dasar lokomotor merupakan gerak yang di lakukan dari satu tempat ke tempat lain, seperti : jalan, lari, lompat daan sebagainya

2. Non lokomotor, merupakan gerak yang di lakukakan di tempat, seperti : membungkuk, membalik, meliuk, dan sebagainya.

3. Manipulasi, merupakan gerak untuk bertindak melakukan sesuatu bentuk gerak dari anggota badanya secara lebih terampil, seperti : menendang, melempar, menangkap dan sebaginya.

Lutan (2001, hlm.21) menyatakan bahwa “kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani yang di lakukan dalam kehidupan sehari-hari”. Melalui aktivitas bermain, sangatlah tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak, karena pada dasarnya dunia anak-anak adalah bermain. Oleh karena sampel dalam penelitian ini adalah


(14)

6

anak sekolah dasar maka dengan karakteristik anak usia sekolah dasar dan berdasarkan aktivitas bermain dalam pendidikan jasmani memberikan banyak pilihan kepada siswa karena berisi gerakan-gerakan yang merupakan hasil peradaban budaya manusia secara turun-temurun manjadi karakteristik dari ekstensi budaya masyarakat. Kemudian program pembelajaran penjas disekolah harus diisi dengan program yang disukai oleh para siswa dan menawarkan banyak pilihan bagi mereka untuk beraktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan, dengan aktivitas bermain semua siswa dengan berbagi level kemampuan motoriknya akan mampu berpartisipasi dalam pembelajaran penjas. Adapun tujuan-tujuan dari aktivitas bermain penjas ialah :

1. Menyediakan pengalaman gerak yang menyenangkan 2. Menyediakan rasa aman secara psikologi dan sosial anak

3. Menyediakan partisipasi aktif anak untuk berinteraksi dengan teman

4. Memberikan anak kesempatan untuk tumbuh secara fisik, emosional, spiritual, melalui partisipasi.

Bermain dalam Pendidikan Jasmani menurut Bigo, Kohnstam, dan Palland dalam Ajang dkk ( 2010, hlm.8-9) memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak lebih bermasyarakat

2. Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatanya, menguasai alat bermain, dan mengetahui sifat alat

3. Dalam permainan anak akan mempunyai suasana yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja tetapi juga mengungkapkan sifat aslinya. 4. Dalam permainan anak melepaskan semua emosinya

5. Dalam permainan anak akan di bawa pada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan sehingga baik untuk kesehatan mentalnya.

6. Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, akan membentuk sifat fairplay

7. Bahaya dalam permainan dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.

Dari uraian di atas bermain merupakan kegiatan yang di sukai dan di gemari anak-anak, sesuai dengan aktivitas penjas yang melibatkan kemampuan motorik anak, maka sangat baik apabila permainan di gunakan dalam rangka


(15)

7

meningkatkan keterampilan gerak siswa sekolah dasar. Dalam kurikulum 2013 PJOK SD permainan bola kecil mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Seperti yang di sebutkan di Kompetensi Inti Kompetensi Dasar (KIKD) bahwa siswa harus mampu mempraktikan gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif yang di landasi oleh konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana atau permainan tradisional.

Fakta dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah dasar biasanya guru menggunakan berbagai macam permainan guna meningkatkan kualitas gerak siswa dan menarik minat siswa untuk berolahraga. Tetapi biasanya para guru menggunakan permainan yang sudah sering di gunakan, salah satunya permainan bola kecil. Permainan bola kecil merupakan permainan yang sering kali di gunakan oleh guru penjas dalam melaksanakan proses pembelajaran yang di antaranya yaitu permainan kasti, bola bakar dan rounders karena permainan bola kecil adalah warisan seni budaya suku bangsa yang harus di lestarikan oleh generasi muda atau anak sekolah dasar dan juga permainan ini sangat mudah di mainkan serta alat dan peralatanya sangat mudah di cari.

Permainan bola kecil itu terbagi atas beberapa jenis permainan, tetapi di sini peneliti hanya meneliti tentang bola bakar, kasti dan rounders. Permainan bola bakar merupakan permainan yang di dalamnya mengandung teknik seperti menangkap, melempar bola dan memukul bola harus di kuasai dengan benar dan terampil. Yang penting adalah setiap pelaku permainan mengetahui dan memahami peraturan permainan bola bakar guna kelancaran selama permainan berlangsung, baik saat regu sebagai penyerang maupun penjaga. Permainan Rounders merupakan suatu permainan yang menggunakan bola kecil yang di lakukan secara beregu, yang terdiri dari 12 pemain 6 pemain cadangan, permainan rounders merupakan perpaduan memukul, menangkap dan melempar bola. Sedangkan yang terakhir yaitu permainan kasti, sama halnya dengan bola bakar dan rounders permainan ini juga mengandung teknik dasar melempar, memukul dan menangkap bola tetapi di tambah dengan keterampilan menghindari sentuhan


(16)

8

bola. Permainan ini di lakukan oleh 2 kelompok dimana sebuah kelompok berfungsi sebagai penjaga dan kelompok lainya berfungsi sebagai pemain atau pemukulnya.

Bertolak dari penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah

Permainan bola kecil terbagi menjadi beberapa cabang olahraga di antaranya tenis, bulutangkis, golf, rounders, kasti, softball, bola bakar dll, dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan 3 permainan bola kecil yaitu kasti, bola bakar, dan rounders sebagai treatment untuk mengetahui perkembangan keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

Seperti yang telah dikemukakan dilatar belakang masalah di atas, bahwa dalam pembelajaran penjas dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka beberapa masalah yang timbul dalam pembelajaran penjas dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan belajar permainan bola kecil.

2. Kurangnya pengetahuan guru tentang pentingnya keterampilan gerak dasar siswa.

3. Kurangnya unsur-unsur permainan modifikasi yang menjurus ke permainan bola kecil dalam pembelajaran pendidikan jasmani sehingga banyak siswa yang malas bosan dan malas bergerak.


(17)

9

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini dapat di rumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut, Apakah ada pengaruh yang signifikan pembelajaran permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian. Ridwan (2011, hlm.6) yang terdapat dalam menyatakan bahwa “tujuan penelitian merupakan keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian”.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran permainan bola kecil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan informasi kepada beberapa pihak , akan manfaat dan pentingnya pengaruh pembelajaran permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar baik secara teoritis maupun secara praktis. Kegunaan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Secara teoritis penelitian ini berguna bagi program pendidikan sekolah dasar, sebagai tambahan khasana pengetahuan yang berarti bagi dunia pendidikan. Hasil penelitian ini juga akan berguna sebagai bahan pembanding dan bahan pertimbangan apabila para peneliti akan mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

2) Secara praktis penelitian ini berguna bagi :

a. Bagi guru pendidikan jasmani hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan wacana ataupun pemahaman yang penting bagi guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih


(18)

10

efektif dan bermakna terutama untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa.

b. Sebagai bahan masukan bagi siswa bahwa permainan bola kecil itu dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar.

c. Bagi peneliti untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang bagaimana pengaruh pembelajaran permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini di bahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini mengemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang metode penelitian, variable penelitian, paradigma penelitian, data dan sumber data penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, kisi kisi dan instrument penelitian, serta teknik analisis data penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini mengemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian.


(19)

11

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat konsruktif bagi institusi yang bersangkutan.


(20)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Al-Kautsar Bandar Lampung. Penulis memilih SD Al-Kautsar Bandar Lampung dikarenakan menurut guru penjas di SD tersebut sejauh ini belum pernah ada penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran penjas yang dilakukan di SD tersebut.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V tahun ajaran 2014/2015. Peneliti memilih subyek tersebut berdasarkan atas kebutuhan penelitian itu sendiri dan berdasarkan atas situasi dan kondisi sekolah tersebut dengan tujuan agar lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian karena siswa-siswi kelas V telah memilki cukup pemahaman dan lebih kooperative untuk kebutuhan penelitian ini dibandingkan dengan kelas rendah. Selain itu pemilihan subjek tersebut atas dasar saran dan masukan-masukan guru penjas dan guru-guru di sekolah tersebut sehingga peneliti memutuskan untuk mengambil subjek penelitian akan di lakukan pada kelas V.

c. Waktu penelitian

Waktu untuk pemberian perlakuan selama penelitian adalah selama dua bulan yang dilaksanakan pada bulan Agustus – September. Waktu pembelajaranya di laksanakan setiap satu minggu dua kali. Lama waktu penelitianya yaitu 60 menit setiap pertemuanya. Dimana dalam satu minggu itu sekali pertemuan pada saat jam


(21)

33

pelajaran dan yang kedua pada saat di luar jam pelajaran. Dalam melakukan treatment peneliti memerlukan 12 kali pertemuan yang didalamnya terdapat 2 kali pertemuan untuk pre-test dan post-tes.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan terlebih dahulu populasi yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk keperluan penelitianya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, benda-benda alam, nilai-nilai dokumen dan peristiwa yang dapat dijadikan objek penelitian.

Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm.117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Sesuai dengan pendapat di atas populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V yang berjumlah 14 orang. Peneliti memilih populasi tersebut berdasarkan pertimbangan waktu, tempat, sarana dan prasarana serta atas dasar kesepakatan dengan guru PJOK SD Al-Kautsar Bandar Lampung tersebut.

b. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat di generalisasikan pada populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 118) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi sampel merupakan perwakilan atau bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik kesimpulanya dapat dikenakan kepada populasi (representatif).


(22)

34

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 124) sampling jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel.” Hal ini dilakukan karena populasi dalam penelitian ini relatif sedikit, sehingga peneliti mengambil semua populasi untuk dijadikan sampel. Mengenai pengambilan sampel di atas, dengan mengasumsikan bahwa sampel yang di ambil sampelnya homogen atau representatif sehingga sampel dapat mewakili kondisi yang diisyaratkan.

Penggunaan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Al-Kautsar, Bandar Lampung dengan jumlah 14 orang, yang meliputi Laki-laki berjumlah 8 dan Perempuan berjumlah 6 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing. Namun prinsip-prinsip umurnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian.

Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian one-group pretest-posttest design yang terdapat di dalam pre-eksperimental design (nondesign). Dari sampel yang telah ditentukan kemudian dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa yaitu nilai keterampilan gerak dasarnya. Setelah mendapatkan hasil pretest kemudian diberi treatment permainan bola kecil (Kasti, Bola Bakar, dan Rounders). Lalu untuk mengetahui bagaimana permainan bola bakar ini dapat mempengaruhi keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar pada mata pelajaran pendidikan jasmani dilakukan posttest. Dibawah ini adalah gambar one-group pretest-posttest design :


(23)

35

Gambar 3.1

Desain penelitian one- group pretest-posttest design Keterangan:

O = Nilai pretest (sebelum diberikan treatment) O = Nilai posttest (sesudah diberikan treatment) X = Treatment

C. Metode Penelitian

Metode yang tepat diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan dalam melakukan suatu penelitian. Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh untuk membantu dalam mengungkapkan suatu permasalahan. Sugiyono (2013, hlm. 3) : “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan data apalagi dalam hal pendidikan yang sangat penting bagi kelangsungan suatu bangsa. Dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 6) memaparkan lebih rinci tentang metode penelitian bahwa :

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Efektif tidaknya suatu metode dilihat dari penggunaan waktu, fasilitasnya, biaya, dan tenaga kerja yang digunakan sehemat mungkin tetapi mencapai hasil yang maksimal. Suatu metode dikatakan efektif apabila penggunaanya sesuai dengan apa


(24)

36

yang ditelitinya. Begitu pula sebaliknya suatu metode dapat juga menjadi tidak efektif bila tidak tepat dalam penggunaanya. Hasil penelitian yang telah dilakukan pun pasti akan rancu bila tidak tepat dalam pemilihan metodenya.

Metode penelitian yang di gunakan penulis untuk mengungkapkan permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2011, hlm. 72) mengemukakan bahwa “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Selanjutnya Sugiyono (2011, hlm 73) membagi jenis penelitian ekperimen berdasarkan desain menjadi empat jenis, yaitu Pre-experimental Design, True experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dari ke empat jenis desain penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan desain Pre-experimental Design

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja memiliki definisi operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, suatu definisi operasional haruslah memiliki sebuah keunikan. Menurut Nazir (2005) dalam http://a-research.upi.edu/operator/upload /sadp030002chapter3.pdf definisi operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”Kemudian definisi operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam memahami permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada dalam variabel penelitian, antara lain :


(25)

37

1. Pendidikan

Berdasarkan undang-undang RI No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan “pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 12 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mamasuki pendidikan lebih lanjut.”

2. Pendidikan Jasmani

Menurut Mahendra (2012, hlm. 21), “Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.”

3. Pembelajaran

Menurut Djuju Sudjana (2008, hlm.8) mengungkapkan pengertian pembelajaran adalah “Pembelajaran dapat diberi arti sebagai upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik (siswa, peserta didik, pelatihan, dll) yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik (guru, tutor, pelatih dll) yang melakukan kegiatan pembelajaran”

4. Permainan Bola Kecil

Permainan Bola Kecil adalah permainan yang memakai bola berukuran kecil (Ajang dkk. 2010, hlm. 26) . Tedapat banyak jenis permainan bola kecil, tetapi peneliti hanya menggunakan 3 jenis permainan yaitu Kasti, Bola Bakar, dan Rounders.


(26)

38

5. Keterampilan

Pengertian keterampilan menurut Yudha dan Rudhyanto (2005, hlm.7) “Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai moral)”.

6. Gerak Dasar

Menurut Sukintaka (1991, hlm.16) gerak dasar adalah “Kekuatan otot, kelentukan otot, daya tahan otot setempat, dan daya tahan kardiovaskular”.

Sedangkan menurut Schmidt dalam Sinulingga (2000, hlm.21) menjelaskan bahwa : “motor learning is a set of processes associated with pratica or experience leading to relatively permanent changes in the capability for skilled

performance.” Maksudnya belajar keterampilan gerak merupakan seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam kapabilitas untuk bereaksi dalam situasi tertentu. Menurut Lutan (1988, hlm.94),” jika suatu keterampilan dipandang sebagai aksi motorik atau pelaksanaan suatu tugas, maka keterampilan itu akan terdiri dari sejumlah respons motorik dan persepsi yang diperoleh melalui belajar”.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat pengumpul data. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009, hlm.99) mengemukakan bahwa instrument dibedakan menjadi beberapa jenis , antara lain 1) Tes, 2) wawancara dan kuisoner, 3) daftar inventory, 4) Skala pengukuran, 5) observasi, dan 6) sosiometri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes sebagai alat pengumpulan datanya. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009, hlm.100) bahwa:


(27)

39

Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan, (tes tulisan, lisan, tindakan). Hasil pengukuran biasanya berupa data kuantitatif (sebagian besar) bisa pula berupa data kualitatif. Data kuantitatif dari alat ukur ini umumnya data interval, sehingga dapat diperoleh dengan teknik-teknik statistika. Ada dua jenis tes, yaitu tes prestasi belajar (achievement test) dan tes intelegensi/bakat/kecerdasan.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrument tes yang berkaitan dengan bidang kajian penelitian yaitu keterampilan gerak dasar. Adapun tes yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Motor Ability untuk Sekolah Dasar

Tes Motor Ability ini digunakan untuk mengukur kemampuan gerak dasar bagi siswa sekolah dasar. Menurut Cholil dan Nurhasan (2007, hlm.135) menjelaskan bahwa ‘Tes ini mempunyai realibilitas sebesar 0,93 dan validitasnya sebesar 0,87.” Tes ini terdiri dari 4 butir tes yaitu :

a. Tes Shutle Run 4x10 meter

1) Tujuan : Mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah 2) Alat/Fasilitas : Stop watch, lintasan yang lurus dan datar dengan jarak

10 meter

3) Pelaksanaan : Start dilakukan berdiri. Pada aba-aba “bersedia” orang coba berdiri dengan salah satu ujung jari sedekat mungkin dengan garis strart

b. Tes Lempar Tangkap bola jarak 1 meter ke tembok

1) Tujuan : Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan 2) Alat/Fasilitas : Bola tenis, stopwatch, tembok/dinding


(28)

40

3) Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba “ya” sebyek dengan segera melakukan lempar tangkap ke dinding selam 30 detik.

4) Skor : Dihitung jumlah tangkapan bola yang dapat dilakukan selama 30 detik

c. Tes Stork Stand Positional Balance

1) Tujuan : Mengukur keseimbangan tubuh 2) Alat/Fasilitas : Stopwatch

3) Pelaksanaan : Subyek berdiri dengan tumpuan kaki kiri, kedua tangan bertolak pinggang, kedua mata dipejamkan, lalu letakan kaki kanan pada lutut kaki kiri sebelah kanan. Pertahankan sikap tersebut selama mungkin

4) Skor : Dihitung waktu yang dicapai dalam mempertahankan sikap di atas sampai dengan tanpa memindahkan kaki kiri dari tempat semula.

d. Tes Lari Cepat 30 meter

1) Tujuan : Mengukur kecepatan lari

2) Alat/Fasilitas : Stopwatch, lintasan lurus dan rata sejauh 30 meter, bendera.

3) Pelaksanaan : Start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba “bersedia” subyek berdiri dengan salah satu ujung kakinya sedekat mungkin dengan garis start. Aba-aba “siap” subyek siap untuk lari menuju garis finish dengan jarak 30 meter, sampai melewati garis finish.

4) Skor : Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan lari sejauh 30 meter.


(29)

41

F. Teknik Pengumpulan Data

Seperti telah dijelaskan pada bagian metode dan pendekatan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian Pre-experimental Design dengan desain one-group pretest-posttest design.

Pada pelaksanaan pengumpulan data, penulis melakukan tes awal terlebih dahulu pada sampel atau disebut dengan pre-test mengenai tes motor ability. Sampel diberikan tes shuttle run 4x10 meter, tes lempar tangkap bola, tes strock stand positional, dan tes lari cepat 30 meter untuk mengetahui keadaan awal mereka terhadap keterampilan gerak dasar.

Selanjutnya sampel diberikan perlakuan yaitu permainan bola kecil. Jumlah pertemuan dalam pelaksanaan perlakuan adalah 10 kali pertemuan dengan setiap pertemuanya sampel diberikan permainan bola kecil yaitu yang pertama permainan bola kasti, kemudian permainan bola bakar dan yang terakhir permainan rounders. Dengan diberikan perlakuan ini diharapkan sampel dapat terbiasa memainkan permainan bola kecil sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar, selain itu guna melestarikan warisan budaya negeri.

Setelah dilakukan perlakuan atau treatment kemudian sampel di tes yang disebut post test menggunakan Tes Motor Ability. Sampel diberikan tes shuttle run 4x10 meter, tes lempar tangkap bola, tes strock stand positional, dan tes lari cepat 30 meter untuk mengetahui keadaan akhir mereka terhadap keterampilan gerak dasar.


(30)

42

Rancangan program setiap pertemuan akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Rancangan Program Setiap Pertemuan

No LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

1

PENDAHULUAN

menit

Peneliti Sampel

Berdoa dan cek sampel Berdoa

Penyampaian tujuan Mendengarkan dan bertanya Apabila ada yang kurang dipahami

Menjelaskan mengenai cara

Melaksanakan permainan bola kecil (kasti,bola bakar, dan rounders)

Menyimak dan bertanya apabila ada yang kurang dipahami

2

INTI

25 menit

Peneliti Sampel

Memperhatikan dan memberikan Bantuan apabila ada sampel yang tidak mengerti atau memahami tentang jalanya permainan bola kecil (kasti, bola bakar, rounders)

Memainkan permainan bola kecil (kasti, bola bakar dan rounders)

3

PENUTUP

5 Menit

Peneliti Sampel


(31)

43

Tabel di atas adalah program umum yang dilakukan pada setiap pelaksanaan eksperimen. Selain melaksanakan treatment yang dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dalam 2 bulan, penulis juga bekerjasama dengan guru mata pelajaran penjas di sekolah..

G. Teknik Pengolahan Data.

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam suatu tes, harus dihindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan tes tersebut. Tujuan dari prosedur tes dan pengukuran ini untuk memudahkan dalam melakukan tes, sehingga pelaksanaan dan hasilnya dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisisdata dengan statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan menggunakan rumus yang dirujuk dari Sudjana (dalam Iwa 2013. Hlm. 38-40)

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

X =�� Keterangan :

X = skor rata-rata yang dicari �� = jumlah nilai data

� = jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut : � = √� −� − � ²


(32)

44

Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari n = jumlah sampel

 � − � ² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji Normalitas Data

Untuk uji normalitas data dengan uji Liliefors. Kemudian menginterpretasikan hasil dari penghitungan normalitas pada keputusan normalitas liliefors menurut Stanislaus (2009 hlm. 46) sebagai berikut :

a) Jika I, hitung (Sig) > I, tabel, maka instrument berdistribusi normal. b) Jika I, hitung (Sig) < I, tabel, maka instrument tidak berdistribusi

normal. c)

4. Uji Homogenitas Data

Untuk menguji homogenitas digunakan Levene’Test, Menurut Stanislaus (2009 hlm. 161) “uji Levene Test digunakan untuk menguji apakah sampel sebanyak k memiliki variance yang sama. Langkah-langkahnya menggunakan program SPSS 16.0 ialah sebagai berikut :

1) Membuat hipotesis

Ho : data berasal dari populasi yang homogen Ha : data berasal dari populasi yang tidak homogen

2) Membuat Analisis varians homogen menggunakan Leven Tes for Equality of Variances pada program SPSS.16.0.

3) Menginterpretasikan hasil yang diperoleh dengan keputusan jika Sig, (one tailed) > 0,005, maka Ho diterima tetapi jika Sig (one tailed) < 0,05, maka Ho ditolak.


(33)

45

4) Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan rumus sebagai berikut :

= �̅ − �̅

� +2 2

� − (√� ) (√� )

Selanjutnya membuat hipotesis dengan kalimat dan hipotesis dengan statistik

Hipotesis kalimat

Ho : Permainan bola kecil tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa

Ha : Permainan bola kecil berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan gerak dasar siswa


(34)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan, terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa kelas V SD Al-Kautsar Bandar Lampung. Hal ini terlihat dari hasil penghitungan masing-masing test yang semuanya memiliki pengaruh yang signifikan. Penggunaan permainan bola kecil menjadi bahan materi pembelajaran yang menarik dan menjadi salah satu materi pembelajaran pendidikan jasmani yang penting bagi para guru pendidikan jasmani untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi lembaga pendidikan diharapkan untuk selalu memberikan pengenalan permainan bola kecil yang saat ini mulai jarang digunakan, agar permainan bola kecil seperti kasti, bola bakar, dan rounders tidak hilang dengan perkembangan zaman yang semakin modern.

2. Bagi pihak sekolah di harapkan selalu menjaga dan melestarikan permainan bola kecil khususnya permainan kasti, bola bakar dan rounders karena dapat membantu peserta didik dalam eksplorasi keterampilan gerak dasar, serta mengetahui dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam permainan bola kecil itu sendiri yang mengadopsi dari kehidupan bermasyarakat.


(35)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru pendidikan jasmani diharapkan untuk selalu memperhatikan kebutuhan siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan materi yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik sesuai


(36)

57

dengan karakteristik peserta didik, menurut peneliti bermain merupakan cara paling efektif dan efisien untuk menyampaikan materi.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi, karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.


(37)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajang, dkk. (2010) Permainan Bola Kecil. PJKR .FPOK. UPI.

Deni K & Suro Prapanca. (2010). Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesetahan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II. Jakarta. Kemendiknas. Eko Suwarso dan Sumarya. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Jakarta : Kemendiknas.

Faisal Rizal. (2013) Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar SDN 2 Kayuambon. Skripsi UPI.

Hundarta, J.S & Saputra, Yudha M. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Depdiknas.

Kurikulum Depdiknas. (2004). Kurikulum 2013. Depdiknas.

Lutan, (1980:305). Perkembangan Belajar Gerak Buku 1. Jakarta : Depdikbud. Lutan. (2001). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Dirjen Olahraga. Depdiknas.

Lutan. (2005), Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep dan Penerapanya. Program Pasca Sarjana. UPI. Depdiknas.

Lutan, dkk. (2001), Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi. Pembinaan DisepanjangHayat,DirjenOlahraga.Depdiknas


(38)

59

Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Mahendra, Agus. (2007). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung. Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsah Pendidikan Jasmani. Bandung. Mahendra, Agus. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung.

Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK-IKIP. Bandung. Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Jurusan Kepelatihan. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. UPI. BANDUNG.

Pangrazi, P.R, dan Daue, P.V. (1995). Dynamic Physical Education for Elementary School Children Edisi ke 7. USA : Allyn and Bacon.

Riduwan. (2011). Statistik dan Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sudjana, Nana & Ibrahim, (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1992/1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Saputra. (2005). Modul Filsafat Olahraga. FPOK. UPI

Sudjana. (2009). Metode Statistika. Penerbit “Tarsito” Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Sukintaka, (1991) Teori Bermain Untuk D.2 PGSD Penjaskes. Depdiknas Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan


(39)

60

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang No. 2 Tahun 1989 pasal 1 Tentang Pendidikan

Nazir. (2005). Metode Penelitian. online tersedia dalam http://a-research.upi.edu /operator/upload /sadp030002chapter3.pdf diakses 7 Agustus 2014

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+rounders [ diakses 23 Juli 2014]

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+kasti [ diakses 23 Juli 2014] https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+bolabakar [ diakses 23 Juli 2014]


(1)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan, terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan permainan bola kecil terhadap keterampilan gerak dasar siswa kelas V SD Al-Kautsar Bandar Lampung. Hal ini terlihat dari hasil penghitungan masing-masing test yang semuanya memiliki pengaruh yang signifikan. Penggunaan permainan bola kecil menjadi bahan materi pembelajaran yang menarik dan menjadi salah satu materi pembelajaran pendidikan jasmani yang penting bagi para guru pendidikan jasmani untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa sekolah dasar.

B. Saran

Sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi lembaga pendidikan diharapkan untuk selalu memberikan pengenalan permainan bola kecil yang saat ini mulai jarang digunakan, agar permainan bola kecil seperti kasti, bola bakar, dan rounders tidak hilang dengan perkembangan zaman yang semakin modern.

2. Bagi pihak sekolah di harapkan selalu menjaga dan melestarikan permainan bola kecil khususnya permainan kasti, bola bakar dan rounders karena dapat membantu peserta didik dalam eksplorasi keterampilan gerak dasar, serta mengetahui dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam permainan bola kecil itu sendiri yang mengadopsi dari kehidupan bermasyarakat.


(2)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi guru pendidikan jasmani diharapkan untuk selalu memperhatikan kebutuhan siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan materi yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik sesuai


(3)

57

dengan karakteristik peserta didik, menurut peneliti bermain merupakan cara paling efektif dan efisien untuk menyampaikan materi.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi, karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.


(4)

Darmawan, Apri 2014

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA KECIL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajang, dkk. (2010) Permainan Bola Kecil. PJKR .FPOK. UPI.

Deni K & Suro Prapanca. (2010). Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesetahan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II. Jakarta. Kemendiknas. Eko Suwarso dan Sumarya. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Jakarta : Kemendiknas.

Faisal Rizal. (2013) Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar SDN 2 Kayuambon. Skripsi UPI.

Hundarta, J.S & Saputra, Yudha M. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Depdiknas.

Kurikulum Depdiknas. (2004). Kurikulum 2013. Depdiknas.

Lutan, (1980:305). Perkembangan Belajar Gerak Buku 1. Jakarta : Depdikbud. Lutan. (2001). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Dirjen Olahraga. Depdiknas.

Lutan. (2005), Teori Belajar Keterampilan Motorik Konsep dan Penerapanya. Program Pasca Sarjana. UPI. Depdiknas.

Lutan, dkk. (2001), Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi. Pembinaan DisepanjangHayat,DirjenOlahraga.Depdiknas


(5)

59

Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Mahendra, Agus. (2007). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung. Mahendra, Agus. (2009). Asas dan Falsah Pendidikan Jasmani. Bandung. Mahendra, Agus. (2012). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung.

Nurhasan. (1991). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK-IKIP. Bandung. Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Jurusan Kepelatihan. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. UPI. BANDUNG.

Pangrazi, P.R, dan Daue, P.V. (1995). Dynamic Physical Education for Elementary School Children Edisi ke 7. USA : Allyn and Bacon.

Riduwan. (2011). Statistik dan Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sudjana, Nana & Ibrahim, (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algensindo

Syarifuddin, Aip dan Muhadi. (1992/1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Saputra. (2005). Modul Filsafat Olahraga. FPOK. UPI

Sudjana. (2009). Metode Statistika. Penerbit “Tarsito” Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Sukintaka, (1991) Teori Bermain Untuk D.2 PGSD Penjaskes. Depdiknas Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan


(6)

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang No. 2 Tahun 1989 pasal 1 Tentang Pendidikan

Nazir. (2005). Metode Penelitian. online tersedia dalam http://a-research.upi.edu /operator/upload /sadp030002chapter3.pdf diakses 7 Agustus 2014

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+rounders [ diakses 23 Juli 2014]

https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+kasti [ diakses 23 Juli 2014] https://www.google.co.id/search?q=gambar+lapangan+bolabakar [ diakses 23 Juli 2014]