DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Lingkungan Kumuh Dan Lingkungan Tidak Kumuh Di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Adriani., Kadek T.A., & Wirjatmadi B. 2010. Perbedaan Kadar Seng Serum dan
Kadar c-Reactive Protein pada Anak Balita dengan Kadar Serum retinol
Normal dan Tidak Normal. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol. 7 No 2.pp:5863.
Almatsier & Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Alit K.I., 2005. Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas
Lingkungan Permukiman Kumuh di Propinsi Bali. Permukiman Natah Vol.3
No.1 pp.34-43.
Arnold F., 2005. Nutrition in India .National Family Health Survey (NFHS-3)
India.pp:12.
Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.pp.45-49.
Azwar A., 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Depan .
Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi di Jakarta.
[akses 05 Juni 2011].
Benjamin, dkk.2010. Epidemiological Correlates of Under-Nutrition in Under-5
Years Children in an Urban Slum of Ludhiana . Health and PopulationPerspectives and Issues 16(3&4):133-141.
BPS. (2007). Analisis Tipologi Kemiskinan Perkotaan Tahun 2007 Studi Kasus di
Jakarta Utara .
BPS. (2009). Status Gizi Balita Tahun 1998-2005. Jakarta: BPS.
BPS Surakarta. (2010). Hasil Sensus penduduk 2010 Kota Surakarta Data

Agregat Perkecamatan Surakarta . Surakarta: Bappenas.
Corwin J.E., 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.pp.65.
Dahlan M.S., 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Depkes RI. (2000). Rencana aksi pangan dan gizi nasional 2001-2005. Jakarta:
Depkes RI
Depkes RI. (2002). Pemantauan pertumbuhan anak. Jakarta: Direktorat Gizi
Masyarakat.

Diah., Sumarwan., & Suryani. 1997. Beberapa Faktor yang Berhubungan Tingkat
Morbiditas Balita di Daerah Pemukiman Kumuh dan Program Perbaikan
Kampung. Media dan Gizi Keluarga.Juli XXI(1).pp.43-53.
Grantham et al. 2007. Development Potensial In The First 5 Years For Children
In
Developing
Countries.Lancet,
[Internet]
369:60-70.Available
From: [Accessed 26 Juni 2011].

Gusmaini. 2010. Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh. Institut Pertanian
Bogor. Skripsi.
Hassan R.A., 2007. Ilmu Kesehatan Anak 1: Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Hariyanto A., 2005. Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya
Menciptakan Lingkungan Perumahan dan Permukiman yang Sehat. Jurnal
PWK Unisba.
Hernawati I., 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi [PGS] dan Keluarga Sadar
Gizi [Kadarzi] . Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Idrus dkk, 2000. Penyimpangan Positif Masalah KEP di Jakarta Utara dan di
Perdesaan Kabupaten Bogor-Jawa Barat. Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi VII Pp.145-157.
Kurniasih S., 2007. Usaha Perbaikan Permukiman Kumuh Di Pertukangan Utara
Jakarta Selatan. Jurnal. Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur.
Lestari D.E., 2005. Nutritional Status and Nutrient Intake From Complementary
Foods Among Breastfed Children In Purworejo District Central Java
Indonesia . Paediatrica Indonesiana Volume 45 No1-2:31.
Marsetyo & Kartasapoetra G., 2003. Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.pp.3-16.


Maryunani A., 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Trans Info Media.Hal.14.
Mittal,A. 2007. Effect Maternal Factors on Nutrional Status of 1-5 Year Old
Children in Urban Slum Population.pp.5-13.
Nepal S., 2003. Determinants of Child Malnutrition in Nepal: A Case Analysis
from Dhanusha .Nepal: Organization Save the Children Japan-Nepal.
Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pudjiastuti W., 2002. Strategi Mengatasi Masalah Kesehatan dan Lingkungan
Hidup di Permukiman Kumuh Lewat Program Pemasaran Sosial . Makara
Sosial Humaniora.Vol.6.No.2.pp.76.

Putri A.R., 2008 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Baduta
Berdasarkan IMT Menurut Umur di Wilayah Kerja Pukesmas pancoran
Mas
Depok.
Universitas
Indonesia.
Available
from:
www.lontar.ui.ac.id/opac/ [Diakses 04 Juni 2011].
Riskesdas RI. (2007). Laporan Provinsi Jawa Tengah. Jakarta: Bappenas.

Riskesdas RI. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015.
Jakarta: Bappenas.
Sab’atmaja, 2010. Analisis Determinan Positive Deviance Status Gizi Balita di
Wilayah Miskin dengan Prevalensi Kurang dan Tinggi . Info Pangan dan
Gizi Vol.XIX No.2.pp.94.
Sastroasmoro S., Ismael, S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Slamet S.J., 2009.Kesehatn Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University
Press.pp.18-37.
Sitepu J., 2005. Faktor-faktor yang Berperan dan Hubungannya dengan Status
Gizi Anak Baduta keluarga Miskin di Pukesmas Sambas Kabupaten
Sambas. Universitas Indonesia. Tesis.

Soetjiningsih., 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Pp. 3-49.
Srinivas H. 2003. Defining Squatter Settlemnt.http://www.gdrc/uem/definiesquatter.[Diakses 01 Juli 2011].
---------------------------.Slum, Squatter Areas and Informal Settlement, 9 th International
Conference On Sri Lanka Studies, Matara, Sri Lanka, Arawinda Nawagamuwa
and Nils Viking.


Suharyo.2006. Tantangan Pembangunan Di Nusa Tenggaran Timur . Lembaga
Penelitian Smeru No.20:08.
Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta
Surtiani E.E., 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan
Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota . Universitas Diponegoro
Semarang. Tesis.
Suparlan P., 2010. Segi Sosial dan Ekonomi Pemukiman Kumuh.[Internet].
Available
from:
geografi:
ums.ac.id/ebook/sosial_Education/SOS_NOMI_KUMUH. Pdf .14 Juni.2011.
Supariasa, Bachyar I.D, Ibnu B. 2002. Penelian Status Gizi.Jakarta : EGC.pp.262.
Tirtawinata Ch.T., 2006. Makanan dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.pp. 55-7.
Undang-Undang Republik Indonesia No.1.2011.Perumahan dan Kawasan
Permukiman. Jakarta.
Widiati S., 2001. Planet Kita Kesehatan Kita . Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.pp. 275-295.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI PEMBERIAN ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 6 – 24 BULAN DI KELURAHAN SEMANGGI, Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Asi Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Ko

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian Asi Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

0 4 8

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH Hubungan Kesehatan Lingkungan Terhadap Status Gizi Anak Prasekolah Di Kelurahan Semanggi Dan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Kesehatan Lingkungan Terhadap Status Gizi Anak Prasekolah Di Kelurahan Semanggi Dan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 2 4

HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH Hubungan Kesehatan Lingkungan Terhadap Status Gizi Anak Prasekolah Di Kelurahan Semanggi Dan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 2 14

PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI LINGKUNGAN KUMUH DAN TIDAK KUMUH Perbedaan Perkembangan Motorik Anak Usia 6-24 Bulan Di Lingkungan Kumuh Dan Tidak Kumuh Kelurahan Samanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 0 11

PENDAHULUAN Perbedaan Perkembangan Motorik Anak Usia 6-24 Bulan Di Lingkungan Kumuh Dan Tidak Kumuh Kelurahan Samanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

1 4 4

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN LINGKUNGAN KUMUH DAN LINGKUNGAN TIDAK KUMUH DI KELURAHAN Perbedaan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Lingkungan Kumuh Dan Lingkungan Tidak Kumuh Di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 0 13

PENDAHULUAN Perbedaan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Lingkungan Kumuh Dan Lingkungan Tidak Kumuh Di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 0 4

I. Pendahuluan Perbedaan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Lingkungan Kumuh Dan Lingkungan Tidak Kumuh Di Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.

0 0 13