PROSES BERPIKIR SISWA SMP NEGERI 4 PATI DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DENGAN LANGKAH POLYA.

PROSES BERPIKIR SISWA SMP NEGERI 4 PATI DALAM
MENGERJAKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN
PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
DENGAN LANGKAH POLYA

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
YUNI KRISNAWATI
A410030013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan
pesan sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Kecanggihan teknologi
mengakibatkan aktivitas hidup manusia dapat dilahukan dengan mudah, cepat
dan praktis. Manusia cenderung menyukai segala sesuatu yang instant. Hal ini
mempengaruhi manusia untuk selalu berpikir cepat dan praktis dalam segala
hal, termasuk dalam pendidikan. Siswa-siswa sekarang lebih percaya kepada
lembaga-lenbaga bimbingan belajar yang mengajarkan cara-cara cepat dan
praktis dalam menyelesaikan soal-soal. Pedahal ada kemungkinan konsep dan
proses yang diajarkan lembaga bimbingan belajar tersebut tidak benar.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah memegang peranan
penting dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran. Tugas guru bukan hanya
untuk menyampaikan materi pembelajaran, tetapi hendaknya guru bukan
hanya untuk menyampaikan konsep-konsep yang benar dari materi
pembelajaran tersebut sehingga ilmu yang dipelajari siswa dapat bermanfaat
dalam kehidupan siswa, sekarang dan diwaktu yang akan datang.
Banyak siswa sekolah menengah mengatakan bahwa matematika
merupakan mata pelajaran yang sulit, bahkan ada yang menganggap
matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Padahal matematika
merupakan salah satu pelajaran yang penting bagi siswa, karena mata


pelajaran

matematika

berfungsi

untuk

mengembangkan

kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta
ketajaman

yang

dapat


memperjelas

dan

membantu

menyelesaikan

permasalahaan dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena sekarang ini, banyak siswa yang mendapatkan nilai tes
metematika yang relatif tinggi, tetapi kurang mampu menerapkan hasil yang
diperoleh baik berupa ketrampilan, sikap serta pengetahuan dalam situasi
tertentu terutama dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya siswa
menghadapi permasalahan yang penyelesaiannya menggunakan materi
pelajaran matematika yang diperolehnya, siswa masih banyak mengalami
kesulitan bahkan belum dapat menyelesaikannya. Demikian pula dalam
menyelesaikan soal matematika bentuk cerita masih banyak kesulitan yang
masih dialami siswa.
Secara umum langkah-langkah yang ditempuh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita antara lain membaca dan memahami soal. Dengan

membaca dan memahami soal diharapkan siswa dapat menceritakan kembali
soal tersebut dengan kata-katanya sendiri. Kemudian siswa menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakaan dari soal yang diberikan. Pada
langkah ini siswa mengunakan bilangan-bilangan yang ada beserta dengan
hubungannya kemudian membuat model matematikanya. Apabila model
matematika yang dimaksud telah ditentukan, siswa melakukan model
matematika tersebut dengan melakukan operasi-operasi aritmatika dan aljabar
beserta algoritmanya. Langkah terakhir siswa menggunakan penyelesaian itu

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dalam soal dengan menggunakan
kalimat jawab. Kebanyakan siswa menggap langkah-langkah tersebut rumit
terlebih lagi mereka mengandalkan lembaga bimbingan belajar yang hanya
mengajarkan cara-cara cepat dan praktis dan hanya mempelajari jawabanjawaban dari contoh soal, lalu menghafalkannya saja, tanpa memahami
konsep-konsep yang seharusnya dipelajari dan dipahami.
Bila hal tersebut dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan siswa
malas berpikir dalam menyelesaikan soal matematika bentuk cerita dapat
membantu melatih siswa untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan
sehari-hari dengan menggunakan materi pelajaran matematika yang diperoleh.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan

perkembangan

proses

berpikir

siswa.

Proses

berpikir

siswa

dalam

menyelesaikan soal cerita dapat dilihat dari pemecahan masalah yang
dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita. Untuk dapat memilih suatu
metode yang dapat dalam menyelesaikan materi soal cerita pada siswa SMP,
haruslah ada informasi tentang perkembangan proses berpikir siswa dalam

menyelesaikan soal cerita.
Berdasar latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengetahui bagaimana proses berpikir siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dalam menyelesaikan soal matematika bentuk cerita dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan
soal cerita.

B. Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah maka dapat dierumuskan masalah
yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan soal
matematika bentuk cerita pada pokok bahasan Persaman Linier dengan
Satu Variabel?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir siswa SMP
dalam menyelesaika soal cerita pada pokok bahasan Persamaan Linier
dengan Satu Variabel?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui proses berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan soal

matematika bentuk cerita pokok bahasan Persamaan Linier dengan Satu
Variabel.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses
berpikir siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika bentuk cerita
pokok bahasan Persamaan Linier dengan Satu Variabel.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sarana untuk mendeteksi masalah-masalah yang ada dalam
menyelesaikan soal matematika bentuk cerita khususnya bagi siswa SMP.

2. Sebagai masukan bagi guru matematika SMP dalam menyampaikan topik
matematika

yang

menggunakan

banyak


soal

cerita

agar

dapat

menyesuaikan metode yang sesuai dengan proses berpikir siswa.
3. Sebagai masukan para pembaca bawahsannya dalam menyelesaikan soal
cerita memerlukan proses berpikir atau proses pemecahan masalah dengan
tahap-tahap tertentu.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA SISWA KELAS X IPA 3 SMA NEGERI 3 JEMBER

0 15 15

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA DENGAN LANGKAH LANGKAH POLYA PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER

1 12 125

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA BERBENTUK CERITA PADA POKOK BAHASAN Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) K

0 5 16

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA BERBENTUK CERITA POKOK BAHASAN SISTEM Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Uraian Matematika Berbentuk Cerita Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Kelas

0 1 13

MENINGKATKAN KETRAMPILAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISTEM PERSAMAAN Meningkatkan Ketrampilan siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Melalui Langkah Polya(PTK Pembelajaran Matematik Kelas X SMA Neg

0 1 16

PENDAHULUAN Meningkatkan Ketrampilan siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Melalui Langkah Polya(PTK Pembelajaran Matematik Kelas X SMA Negeri 1 Karangrayung).

0 2 8

Strategi siswa dalam mengerjakan soal kontekstual dengan pendekatan matematika realistik topik persamaan linear satu variabel.

0 0 9

Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Pada Soal Persamaan Linier Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient di MA Ma’arif Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 10

PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARIADVERSITY QUOTIENT

0 1 11

TINGKAT-TINGKAT BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SKRIPSI

0 0 179