Usulan Pembentukan Sel Manufaktur Dengan Metode Rank Order Clustering (ROC) Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling (Studi Kasus Di PT.Berdikari Metal And Engineering, Bandung).

Abstrak

ABSTRAK
PT. Berdikari Metal and Engineering merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini menghasilkan berbagai
macam komponen sepeda motor secara kontinu, yang kemudian disalurkan
kepada customernya, terutama pada Astra Honda Motor. Tata letak awal pada
perusahaan tersebut belum memperhatikan urutan proses, sehingga terjadi aliran
material yang kurang teratur yang menyebabkan jarak perpindahan material yang
cukup jauh. Jarak yang cukup jauh ini menyebabkan waktu perpindahan material
menjadi lama.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan salah satu cara yaitu
membentuk tata letak usulan melalui pendekatan Group Technology. Dengan
pendekatan tersebut diperoleh sel-sel manufaktur yang didapatkan dengan metode
Rank Order Clustering. Tujuan penerapan metode ini yaitu membentuk kelompok
komponen dan mesin ke dalam sel-sel manufaktur yang didasarkan pada proses
produksi setiap komponen, yang pada akhirnya dapat membuat aliran material
menjadi lebih teratur, sehingga menghemat jarak serta ongkos material handling.
Algoritma ini dikembangkan oleh King pada tahun 1980.
Metode tersebut akan menghasilkan suatu tata letak usulan di PT.
Berdikari, dimana sel yang terbentuk dari tata letak usulan tersebut ada 3 buah sel

manufaktur. Setiap sel memiliki kelompok komponen dan kelompok mesin yang
berbeda-beda. Sel 1 terdiri dari mesin coiler P160T, coiler P110T, P110T, P80T,
P35T, dan mesin bor, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine 4
no 1, Bracket Engine 3 no 1, Bracket Stop Switch no 1, Rivet Round no 1, Main
Stand 2 no 1, Bracket Engine 4 no 2, Bracket Engine 3 no 2, Bracket Stop Switch
no 2, Rivet Round no 2, Main Stand 2 no 2, Join Rod Brake, Pedal All/ R, Pedal
All/ L, dan Stang Pedal. Sel 2 terdiri dari mesin heading, mesin cutting, dan mesin
threat, dengan komponen di dalamnya terdiri dari Guide no 1, Guide no 2, dan
Rod. Sel 3 terdiri dari mesin mig welding, mesin spot welding, dan mesin gerinda,
dengan komponen di dalamnya terdiri dari Bracket Engine NO 1, Bracket Engine
NO 2, Rod Brake, dan Pedal Gear Change. Dari hasil sel yang telah terbentuk itu
aliran material akan menjadi lebih terfokus di dalam sel dan lebih teratur. Jarak
perpindahan material pun menjadi lebih kecil, yang pada awalnya sebesar 1355,3
m/ hari menjadi 1032,25 m/ hari, sehingga didapatkan penghematan jarak sebesar
265 m/ hari atau sebesar 19.55%. Ongkos material handling juga mengalami
penghematan, yang pada awalnya sebesar Rp.2.122.423/ tahun menjadi Rp.
1.616.504/ tahun, sehingga penghematannya sebesar Rp. 505.919/ tahun. Selain
itu manfaat lain yang bisa diperoleh yaitu adanya penghematan waktu, sehingga
bisa dikonversikan ke dalam penambahan produk semua komponen, dan akan
meningkatkan profit untuk semua komponen sebesar Rp. 15.225/ hari atau setara

dengan Rp. 4.567.500/ tahun. Sedangkan ongkos relayout yang dibutuhkan
sebesar Rp. 21.400.000. Jadi payback period untuk ongkos relayout tersebut
selama 4.21 tahun.

iv

Daftar Isi

DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ..........…………………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH............................v
DAFTAR ISI.....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….....xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xvi
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….....1-1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………..1-1
1.2. Identifikasi Masalah ……………………………………………….1-2
1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi ………………………………....1-3

1.4. Perumusan Masalah ……………………………………………….1-3
1.5. Maksud dan Tujuan Pengamatan .. ………………………………..1-4
1.6. Sistematika Penulisan ……………………………………………..1-4

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA……..……......…………………………….....2-1
2.1 Perancangan Tata Letak Pabrik....................... …………………....2-1
2.2 Pengertian Sistem Manufaktur................................. ……………...2-1
2.3 Tujuan Perancangan Tata Letak Pabrik ……………………...…...2-2
2.4 Jenis-Jenis Layout................ ……………………………………...2-3
2.5 Definisi Group Technology..............................................................2-6
2.6 Keterbatasan dan Kelebihan GT......................................................2-7
2.7 Metode-Metode Dasar dalam Group Technology............................2-9
2.8 Karakteristik Metode-Metode Group Technology...........................2-11
2.8.1 Metode Rank Order Clustering..............................................2-11
2.8.2 Metode Bond Energy Algorithm ...........................................2-14
2.8.3 Metode Rank Order Clustering 2 ..........................................2-19
2.8.4 Metode Direct Clustering Algorithm......................................2-21

viii


Daftar Isi

2.9 Metode-Metode Perhitungan Jarak..................................................2-23
2.9.1 Metode Euclidean .................................................................2-23
2.9.2 Metode Squared Euclidean ...................................................2-24
2.9.3 Metode Rectilinear ................................................................2-24
2.9.4 Metode Tchebychev...............................................................2-25
2.9.5 Metode Aisle Distance ..........................................................2-25
2.9.6 Metode Adjacency .................................................................2-25
2.9.7 Metode Shortest Path ............................................................2-26

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN..………………..…………………...3-1
3.1 Penelitian Pendahuluan ……………………………………….....3-1
3.2 Latar Belakang Masalah ……………………………………........3-4
3.3 Identifikasi Masalah ………………………………………...…...3-4
3.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi……………………………......3-5
3.5 Perumusan Masalah …………………………………………......3-5
3.6 Tujuan Pengamatan ……………………………………………...3-5
3.7 Sistematika Penulisan ……………………...…………………....3-6
3.8 Pengumpulan Data …………………………................................3-7

3.9 Pengolahan Data …………………………………………….......3-8
3.9.1 Penyusunan matriks awal mesin-komponen..........................3-9
3.9.2 Pembentukan sel manufaktur dengan ROC ..........................3-9
3.9.3 Penyusunan matriks akhir ROC ...........................................3-10
3.9.4 Perhitungan Routing Sheet ...................................................3-10
3.9.5 Perhitungan kebutuhan mesin setiap sel yang terbentuk ......3-10
3.9.6 Perhitungan frekuensi perpindahan material ........................3-10
3.9.7 Perhitungan jarak perpindahan material tata letak awal .......3-11
3.9.8 Perhitungan From to Chart (FTC) setiap sel……………….3-11
3.9.9 Perhitungan FTC Inflow & Outflow dan skala prioritas
tiap sel ……………………………………………………...3-11
3.9.10 Pembentukan ARD dan AAD Usulan tiap sel ……………3-12
3.9.11 Perhitungan From to Chart (FTC) seluruh sel……………3-12

ix

Daftar Isi

3.9.12 Perhitungan FTC Inflow & Outflow dan skala prioritas
seluruh sel ………………………………………………....3-12

3.9.13 Pembentukan ARD dan AAD usulan seluruh sel ………….3-12
3.9.14 Perhitungan jarak perpindahan material tata letak usulan …3-13
3.9.15 Perbandingan jarak layout awal dengan usulan ……………3-13
3.10 Analisa ……………………………………………………...…...3-13
3.10 Kesimpulan dan Saran ………………………………………......3-14

BAB 4 PENGUMPULAN DATA…................………………………………..4-1
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………………………………….…...4-1
4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan……….…………… .. .....4-2
4.3 Data Jenis Komponen.......... ……………………………………...4-6
4.4 Data Jenis Mesin, Jumlah dan Dimensi ………………………......4-7
4.5 Layout Awal ………....................………………………………...4-8
4.6 Data Urutan Proses ……………………………………….............4-9

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS …....…………….……….5-1
5.1 Pengolahan Data.................................. ………………………….5-1
5.1.1 Penyusunan matriks awal mesin-komponen …………......5-1
5.1.2 Pembentukan sel manufaktur dengan ROC ……………....5-2
5.1.3 Perhitungan performansi tata letak usulan..........................5-12
5.1.4 Perhitungan Routing Sheet .................................................5-14

5.1.5 Perhitungan kebutuhan mesin tata letak awal ....................5-21
5.1.6 Perhitungan kebutuhan mesin setiap sel ............................5-22
5.1.7 Perbandingan jumlah mesin antara by process dengan
by GT .................................................................................5-23
5.1.8 Penentuan frekuensi perpindahan layout awal ..................5-24
5.1.9 Perhitungan jarak tata letak awal .......................................5-30
5.1.10 Perhitungan FTC setiap sel ..............................................5-34
5.1.10.1 Perhitungan FTC sel 1 .......................................5-34

x

Daftar Isi

5.1.10.2 Perhitungan FTC sel 2 .......................................5-38
5.1.10.3 Perhitungan FTC sel 3 .......................................5-40
5.1.11 Perhitungan FTC keseluruhan sel ....................................5-43
5.1.12 Pembentukan AAD usulan tiap sel ..................................5-47
5.1.12.1 Pembentukan AAD sel 1 ....................................5-47
5.1.12.2 Pembentukan AAD sel 2 ....................................5-47
5.1.12.3 Pembentukan AAD sel 3 ....................................5-48

5.1.13 Pembentukan tata letak usulan .........................................5-48
5.1.14 Perhitungan jarak tata letak usulan ...................................5-50
5.2 Analisis .........................................................................................5-52
5.2.1 Analisis matriks awal dengan matriks baru .........................5-52
5.2.2 Analisis pengelompokan mesin-komponen yang terbentuk 5-52
5.2.3 Analisis performansi tata letak usulan .................................5-54
5.2.4 Analisis perbandingan jumlah mesin antara layout
by process dengan layout by GT………………………..…5-55
5.2.5 Analisis pergerakan inter sel ……………………………...5-56
5.2.6 Analisis manfaat tata letak usulan ………………………...5-56
5.2.7 Analisis Relayout .................................................................5-66
5.2.7.1 Penghematan ongkos material handling ...............5-66
5.2.7.2 Penghematan waktu transport material handling..5-70

Bab 6 Kesimpulan dan Saran …………………………………………...….....6-1
6.1 Kesimpulan……………………………………………….…….... 6-1
6.2 Saran…………..………………………………………….…. .......6-3

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………....xvii
LAMPIRAN 1 ..................................................................................................L1-1

LAMPIRAN 2 ..................................................................................................L2-1
LAMPIRAN 3 ..................................................................................................L3-1
LAMPIRAN 4 ..................................................................................................L4-1
LAMPIRAN 5 ..................................................................................................L5-1

xi

Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
3.1

3.2
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17

5.18
5.19
5.20
5.21
5.22

Judul
Jenis-Jenis Layout
Fixed Layout
Product Layout
Process Layout
GT Layout
Jarak Euclidean
Jarak Aisle Distance
Metodologi Penelitian
Flowchart khusus pengolahan data
Struktur Organisasi PT. Berdikari
Tata Letak Awal PT. Berdikari
Matriks Akhir Mesin-Komponen
Perhitungan Jarak
ARD Inflow Sel 1
ARD Outflow Sel 1
ARD Inflow Sel 2
ARD Outflow Sel 2
ARD Inflow Sel 3
ARD Outflow Sel 3
ARD Inflow Keseluruhan Sel
ARD Outflow Keseluruhan Sel
AAD Usulan Sel 1
AAD Usulan Sel 2
AAD Usulan Sel 3
Tata Letak Usulan
Aliran Material Bracket Engine NO 1 pada layout awal
Aliran Material Bracket Engine NO 1 pada layout usulan
Aliran Material Bracket Engine NO 2 pada layout awal
Aliran Material Bracket Engine NO 2 pada layout usulan
Aliran Material Rod Brake pada layout awal
Aliran Material Rod Brake pada layout usulan
Aliran Material Pedal Gear Change layout awal
Aliran Material Pedal Gear Change layout usulan

xv

Halaman
2-3
2-4
2-5
2-5
2-6
2 - 24
2 - 25
3-2
3-8
4-2
4-8
5 - 11
5 - 30
5 - 36
5 - 37
5 - 39
5 - 40
5 - 42
5 - 42
5 - 45
5 - 46
5 - 47
5 - 47
5 - 48
5 - 49
5 - 58
5 - 59
5 - 60
5 - 61
5 - 62
5 - 63
5 - 64
5 - 65

Daftar Tabel

DAFTAR TABEL
Tabel
4.1
4.2
4.3
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17
5.18
5.19
5.20
5.21
5.22
5.23
5.24
5.25
5.26

Judul
Jenis Komponen dan Jumlah Produksi
Jenis, Jumlah, dan Dimensi Mesin
Urutan Proses Produksi
Matriks Awal Mesin-Komponen
Langkah 1 ROC
Hasil Matriks Langkah 1
Langkah 2 ROC
Hasil Matriks Langkah 2
Langkah 3 ROC
Hasil Matriks Langkah 3
Langkah 4 ROC
Hasil Matriks Langkah 4
Langkah 5 ROC dan hasil akhir Langkah 5
Routing Sheet Bracket Engine 4 No 1
Routing Sheet Bracket Engine 3 No 1
Routing Sheet Bracket Stop Switch No 1
Routing Sheet Main Stand 2 No 1
Routing Sheet Rivet Round No 1
Routing Sheet Guide No 1
Routing Sheet Bracket Engine NO 1
Routing Sheet Bracket Engine 4 No 2
Routing Sheet Bracket Engine 3 No 2
Routing Sheet Bracket Stop Switch No 2
Routing Sheet Main Stand 2 No 2
Routing Sheet Rivet Round No 2
Routing Sheet Guide No 2
Routing Sheet Bracket Engine NO 2
Routing Sheet Rod
Routing Sheet Join Rod Brake

xii

Halaman
4-6
4-7
4-9
5-3
5-4
5-5
5-6
5-6
5-7
5-8
5-9
5-9
5 - 10
5 - 14
5 - 14
5 - 15
5 - 15
5 - 15
5 - 15
5 - 16
5 - 16
5 - 16
5 - 17
5 - 17
5 -17
5 -17
5 - 18
5 - 18
5 - 18

Daftar Tabel

Tabel
5.27
5.28
5.29
5.30
5.31
5.32
5.33
5.34
5.35
5.36
5.37
5.38
5.39
5.40
5.41
5.42
5.43
5.44
5.45
5.46
5.47
5.48
5.49
5.50
5.51
5.52
5.53
5.54
5.55
5.56
5.57
5.58
5.69
5.60

Judul
Routing Sheet Rod Brake
Routing Sheet Pedal All/ R
Routing Sheet Pedal All/ L
Routing Sheet Stang
Routing Sheet Pedal Gear Change
Kebutuhan Mesin Tata Letak Awal
Kebutuhan Mesin di Sel 1
Kebutuhan Mesin di Sel 2
Kebutuhan Mesin di Sel 3
Perbandingan kebutuhan mesin layout by process dengan
by GT
Frekuensi perpindahan material
Perubahan volume atau berat
Jarak tata letak awal
From to Chart Sel 1
Koefisien Inflow From to Chart Sel 1
Koefisien Outflow From to Chart Sel 1
Skala Prioritas Inflow Sel 1
Skala Prioritas Outflow Sel 1
From to Chart Sel 2
Koefisien Inflow From to Chart Sel 2
Koefisien Outflow From to Chart Sel 2
Skala Prioritas Inflow Sel 2
Skala Prioritas Outflow Sel 2
From to Chart Sel 3
Koefisien Inflow From to Chart Sel 3
Koefisien Outflow From to Chart Sel 3
Skala Prioritas Inflow Sel 3
Skala Prioritas Outflow Sel 3
From to Chart Keseluruhan Sel
Koefisien Inflow From to Chart Keseluruhan Sel
Koefisien Outflow From to Chart Keseluruhan Sel
Skala Prioritas Inflow Keseluruhan Sel
Skala Prioritas Outflow Keseluruhan Sel
Jarak Tata Letak Usulan

xiii

Halaman
5 - 19
5 - 19
5 - 19
5 - 20
5 - 20
5 - 21
5 - 22
5 - 22
5 - 23
5 - 23
5 - 26
5 - 29
5 - 32
5 - 34
5 - 35
5 - 35
5 - 36
5 – 37
5 – 38
5 – 38
5 – 38
5 – 39
5 – 39
5 – 40
5 – 41
5 – 41
5 – 41
5 – 42
5 – 43
5 - 44
5 – 44
5 - 45
5 – 46
5 - 50

Daftar Tabel

Tabel
5.61
5.62
5.63
5.64
5.65
5.66
5.67
5.68
5.69

Judul
Perbandingan kebutuhan mesin layout by process dengan
by GT
Penghematan jarak
Perhitungan konversi OMH tata letak awal
Perhitungan konversi OMH tata letak usulan
Faktor Penyesuaian
Faktor Kelonggaran
Perhitungan Ws, Wn, Wb
Wb rata-rata perpindahan alat MH per meter
Ongkos Relayout

xiv

Halaman
5 - 52
5 - 57
5 - 64
5 - 66
5 - 69
5 - 69
5 - 70
5 - 71
5 - 74

Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2
3
4
5
6

Judul
Peta Proses Operasi (PPO)
Jarak Tata Letak Awal
Jarak Tata Letak Usulan
Aliran Material
Waktu Transport alat Material Handling per meter
Perhitungan Penghematan Waktu Transport dan Penambahan Produk

xvi

Halaman
L1 - 1
L2 - 1
L3 - 1
L4 - 1
L5 - 1
L6 - 1

1. PPO Bracket Engine no 1

2. PPO Bracket Engine no 2

3. PPO Rod Brake

4. PPO Pedal Gear Change

Lampiran 2

LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN JARAK AWAL

L 2-1

Lampiran 2

L 2-2

Lampiran 2

L 2-3

Lampiran 2

L 2-4

Lampiran 2

L 2-5

Lampiran 2

L 2-6

Lampiran 2

L 2-7

Lampiran 2

L 2-8

Lampiran 2

L 2-9

Lampiran 2

L 2-10

Lampiran 2

15. Jarak dari Mesin 4 ke Mesin 7 (M. P 80 T ke M. Spot Welding)

10.75m

a = 0.75 + 0.875
= 1.625

11.75

M. Press 80T

c = 0.875 + 1.5+ 0.875
= 3.25
d = 11.75 – 9.5
= 2.25

1.5m 1.5m

M. Press 80T

a

e = 0.75 + 1
= 1.75

e
d

b

2m

2.5m

M. Press 35T

1.75 m

2m

c
Jadi
a + b + c + d + e = 1.625 + 1 + 3.25 + 2.25 + 1.75
= 9.875 m

M. Press 80T

10.5 m

9.5 m

b = 11.75 – 10.75
=1

1.5 m

16. Jarak dari Mesin 4 ke Mesin 8 (M. P 80 T ke M. Bor)

a = 0.75 + 0.875
= 1.625

10.75m

b = 15.25 – 10.75
= 4.5

16.5 m

15.25

M. Press 80T

c = 0.875 + 3+ 0.75
= 4.625
d = 16.5 – 15.25
= 1.25
e = 0.75 + 0.5
= 1.25

Jadi
a + b + c + d + e = 1.625 + 4.5 + 4.625 + 1.25 + 1.25
= 13.25 m

2.5m

M. Press 35T

M. Press 80T

a

1.5m

c

3m

1m

1.5 m
d
e

1m

1.5 m

2m

M. Heading

b

M. Press 80T

10.5 m

1.75 m

1m

L 2-11

Lampiran 2

1.5 m

1.5 m

17. Jarak dari Mesin 5 ke Mesin 6 (M. P 35 T ke M. Mig Welding)

4.25m

a = 0.75

9.75 m

5.5 m

b = 2.75 – 1.5
= 1.25
c = 9.75 – 4.25
= 5.5

Jadi
a+b+c

c

= 0.75 + 1.25 + 5.5
= 7.5 m

M. Press 35T

2.5m

5.5 m

a

b

1.5 m

a = 9.5 – 4.25
= 5.25

9.5 m

5.5 m

4.25m

1.5 m

1.5 m

18. Jarak dari Mesin 6 ke Mesin 7 (M. Mig Welding ke M. Spot Welding)

4.25 m

a

2m

5.5 m

b
2m

L 2-12

b = 0.75 + 1
= 1.75

Jadi
a + b = 5.25 + 1.75
=7m

Lampiran 2

L 2-13

Lampiran 2

21. Jarak dari Mesin 10 ke Mesin 12 (M. Heading ke M. Threat)

b

c

1.5 m

2m

a

M. Threat

M. Heading

2m

1.5 m

Jadi
a + b + c = 1 + 1.5 + 1
= 3.5 m

1.5 m

5.5 m

4.25m

4.75 m

M. Press 110T

1.5 m

1.5 m

1.5 m

22. Jarak dari Mesin 11 ke Mesin 6 (M. Cutting Ke M. Mig Welding)

16.25 m
c

e

15 m

M. Press 80T

d

5.5 m

10.25 m

1.5 m

1.75m

c = 0.875 + 1.5 +0.875
= 3.25

Jadi
a +b+c+d+e = 1.625 + 10.25 + 3.25 + 0.5 + 3.625
= 19.25 m

d = 4.75 – 4.25
= 0.5 m
e = 0.875 + 2.75
= 3.625

L 2-14

2m

M. Threat

1.5 m

a = (9.75-6.75) – 0.5 – 0.875
= 1.625
b = 15 – 4.75
= 10.25

2m

2.5m

2m

2m

M. Heading

a
M. Press 80T

1.5m
1.5m

Spot
Welding

1.5 m

M. Cutting

7.25 m

M. Press 35T

10.5 m

M. Press 80T

b

Lampiran 2

L 2-15

Lampiran 2

L 2-16

Lampiran 2

L 2-17

Lampiran 3

LAMPIRAN 3
PERHITUNGAN JARAK USULAN

L 3-1

Lampiran 3

L 3-2

Lampiran 3

L 3-3

Lampiran 3

L 3-4

Lampiran 3

L 3-5

Lampiran 3

L 3-6

Lampiran 3

L 3-7

Lampiran 3

L 3-8

Lampiran 3

L 3-9

Lampiran 3

L 3-10

Lampiran 3

L 3-11

Lampiran 3

L 3-12

Lampiran 3

L 3-13

Lampiran 4

1. Aliran Material Bracket Engine NO 1 Pada Tata Letak Awal

L 4-1

Lampiran 4

2. Aliran Material Bracket Engine NO 1 Pada Tata Letak Usulan

L 4-2

Lampiran 4

3. Aliran Material Bracket Engine NO 2 Pada Tata Letak Awal

L 4-3

Lampiran 4

4. Gambar Aliran Material Bracket Engine No 2 Tata Letak Usulan

L 4-4

Lampiran 4

5. Aliran Material Rod Brake Pada Tata Letak Awal

L 4-5

Lampiran 4

6. Aliran Material Rod Brake Pada Tata Letak Usulan

L 4-6

Lampiran 4

7. Aliran Material Pedal Gear Change Pada Tata Letak Awal

L 4-7

Lampiran 4

8. Aliran Material Pedal Gear Change Pada Tata Letak Usulan

L 4-8

Lampiran 5

LAMPIRAN DATA WAKTU TRANSPORT ALAT
MATERIAL HANDLING
1. Operator tempat bahan baku

2. Operator M. Coiler P160T

No

Waktu (detik/ m)

No

Waktu (detik/ m)

1

2.11

1

1.98

2

1.86

2

1.69

3

2

3

2.1

4

1.95

4

1.74

5

1.82

5

1.7

6

1.96

6

1.98

7

1.98

7

2

8

1.75

8

2.15

9

1.8

9

1.96

10

2.01

10

1.88

11

1.92

11

1.68

12

1.62

12

1.84

13

2.05

13

1.77

14

1.73

14

2.05

15

1.88

15

1.92

16

1.97

16

1.66

17

2.09

17

1.68

18

1.89

18

1.69

19

1.83

19

1.87

20

2.05

20

1.85

21

2.1

21

1.79

22

1.8

22

1.8

23

1.74

23

1.91

24

1.85

24

1.7

25

1.71

25

2

26

1.77

26

1.98

27

1.79

27

1.87

28

1.86

28

1.81

29

1.94

29

2.1

30

2.04

30

1.79

31

1.97

31

1.88

32

1.88

32

2.19

33

1.92

33

1.67

34

2

34

1.85

35

1.95

35

1.68

2.03

36

x=

36
_

x=
_

1.906

L 5-1

1.91
1.864

Lampiran 5

3. Operator ke-1 M. Coiler P110T
No
Waktu (detik/ m)
1
2.2
2
2.05
3
2.01
4
2.12
5
1.99
6
1.87
7
2.09
8
1.88
9
1.98
10
2.19
11
2.11
12
2.23
13
2.17
14
1.87
15
1.96
16
1.85
17
1.88
18
1.79
19
1.8
20
1.92
21
1.81
22
2.06
23
1.97
24
1.89
25
1.86
26
2
27
1.86
28
2.07
29
2.16
30
2.01
31
1.98
32
1.87
33
1.88
34
1.75
35
1.79
36
1.95

x=

4. Operator ke-2 M. Coiler P110T
No
Waktu (detik/ m)
1
2.07
2
2.21
3
2
4
2.09
5
2.15
6
1.99
7
1.85
8
1.98
9
2
10
1.97
11
1.79
12
2.05
13
2.12
14
2.15
15
2.03
16
1.9
17
1.79
18
1.88
19
1.86
20
1.99
21
2.02
22
2.04
23
2.1
24
1.85
25
1.89
26
1.92
27
2
28
2.06
29
2.1
30
1.95
31
2.07
32
2.15
33
2.02
34
1.97
35
2.04
36
1.85

x=

_

_

1.969

L 5-2

1.997

Lampiran 5

5. Operator ke-3 M. Coiler P110T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.66
2
1.68
3
1.71
4
1.69
5
1.84
6
1.81
7
1.69
8
1.72
9
1.78
10
1.91
11
1.84
12
1.68
13
1.9
14
1.86
15
2.01
16
1.69
17
1.71
18
1.82
19
1.81
20
1.73
21
1.91
22
1.86
23
1.81
24
1.85
25
1.91
26
1.61
27
1.64
28
1.68
29
1.9
30
1.85
31
1.82
32
1.73
33
1.61
34
1.89
35
1.88
36
1.71

x=

6. Operator M. P 110T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.87
2
1.86
3
1.84
4
1.92
5
1.87
6
1.72
7
1.99
8
2.05
9
1.92
10
2.05
11
1.89
12
1.81
13
1.76
14
1.79
15
1.83
16
1.84
17
1.92
18
1.77
19
1.86
20
1.85
21
1.95
22
2
23
1.78
24
1.91
25
1.87
26
1.88
27
1.91
28
1.84
29
1.67
30
1.79
31
1.77
32
2.12
33
2.03
34
1.97
35
1.68
36
1.91

x=
_

_

1.783

L 5-3

1.875

Lampiran 5

7. Operator ke-1 M. P 80T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.76
2
1.86
3
1.91
4
1.84
5
1.97
6
2.06
7
2.12
8
2.2
9
2.09
10
1.79
11
2.04
12
2.06
13
1.99
14
1.95
15
1.86
16
2.06
17
2.05
18
1.98
19
1.87
20
1.86
21
1.97
22
2.05
23
2.04
24
1.88
25
1.75
26
1.86
27
1.84
28
1.91
29
1.73
30
1.76
31
1.84
32
1.79
33
1.78
34
1.96
35
1.81
36
1.67

x=

8. Operator ke-2 M. P 80T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.65
2
1.71
3
1.59
4
1.84
5
1.68
6
1.58
7
1.71
8
1.7
9
1.69
10
1.68
11
1.67
12
1.8
13
1.77
14
1.72
15
1.73
16
1.68
17
1.69
18
1.81
19
1.73
20
1.79
21
1.65
22
1.62
23
1.72
24
1.71
25
1.77
26
1.82
27
1.62
28
1.67
29
1.81
30
1.83
31
1.62
32
1.81
33
1.77
34
1.76
35
1.87
36
1.76

x=
_

_

1.916

L 5-4

1.723

Lampiran 5

9. Operator ke-3 M. P 80T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.69
2
1.79
3
1.86
4
1.84
5
1.85
6
1.91
7
1.87
8
1.69
9
1.67
10
1.92
11
1.8
12
1.84
13
1.85
14
1.82
15
1.69
16
1.72
17
1.81
18
1.73
19
1.84
20
1.75
21
1.84
22
1.86
23
1.78
24
1.89
25
1.68
26
1.67
27
1.88
28
1.65
29
1.69
30
1.87
31
1.75
32
1.79
33
1.68
34
1.75
35
1.72
36
1.9

x=

10. Operator M. P 35 T
No
Waktu (detik/ m)
1
1.97
2
1.81
3
1.87
4
1.83
5
1.82
6
1.81
7
1.78
8
1.99
9
1.91
10
1.87
11
1.9
12
2.05
13
1.99
14
1.81
15
1.69
16
1.87
17
1.99
18
1.87
19
1.85
20
1.84
21
1.86
22
1.92
23
2
24
1.87
25
1.82
26
1.78
27
1.86
28
1.84
29
1.92
30
1.81
31
2.06
32
1.67
33
1.73
34
1.75
35
1.82
36
1.81

x=
_

_

1.787

L 5-5

1.862

Lampiran 5

11. Operator ke-1 M. Mig Welding
No
Waktu (detik/ m)
1
1.86
2
1.99
3
2.02
4
2.22
5
2.06
6
2.12
7
2.15
8
2.27
9
2.17
10
2.2
11
2.01
12
1.98
13
1.87
14
2.03
15
2.01
16
1.98
17
1.95
18
1.89
19
2.05
20
2.19
21
2.01
22
2.07
23
2.1
24
1.92
25
2.2
26
2.12
27
1.98
28
1.95
29
1.85
30
1.89
31
1.79
32
2.05
33
1.86
34
1.95
35
1.97
36
1.87

x=

12. Operator ke-2 M. Mig Welding
No
Waktu (detik/ m)
1
1.79
2
1.86
3
1.82
4
1.79
5
1.76
6
1.75
7
1.84
8
1.92
9
1.82
10
1.87
11
1.79
12
1.76
13
1.91
14
1.85
15
1.84
16
1.75
17
1.95
18
1.87
19
1.86
20
1.92
21
1.79
22
1.76
23
1.93
24
1.91
25
1.76
26
1.82
27
1.87
28
1.73
29
1.9
30
1.88
31
1.87
32
1.71
33
1.76
34
1.88
35
2
36
1.77

x=
_

_

2.017

L 5-6

1.835

Lampiran 5

13. Operator ke-3 M. Mig Welding
No
Waktu (detik/ m)
1
2.03
2
2.2
3
2.1
4
1.99
5
2.07
6
1.89
7
2.02
8
2.07
9
1.95
10
1.93
11
2.05
12
2.13
13
2.25
14
1.99
15
1.87
16
2.02
17
2.23
18
2.08
19
1.96
20
1.87
21
1.86
22
1.85
23
1.99
24
1.97
25
2.2
26
1.87
27
1.98
28
1.93
29
1.97
30
1.96
31
1.87
32
2.04
33
1.99
34
2.05
35
1.84
36
1.96

x=

14. Operator ke-4 M. Mig Welding
No
Waktu (detik/ m)
1
1.7
2
1.87
3
1.71
4
1.68
5
1.1
6
1.64
7
1.65
8
1.8
9
1.54
10
1.56
11
1.89
12
1.58
13
1.7
14
1.65
15
1.69
16
1.82
17
2.06
18
2.04
19
2.08
20
2.07
21
2.12
22
1.7
23
1.68
24
1.67
25
1.82
26
1.73
27
1.82
28
1.91
29
2
30
1.57
31
1.86
32
1.85
33
1.81
34
1.79
35
1.6
36
1.69

x=
_

_

2.001

L 5-7

1.763

Lampiran 5

15. Operator M. Spot Welding
No
Waktu (detik/ m)
1
1.55
2
1.56
3
1.71
4
1.56
5
1.59
6
1.61
7
1.68
8
1.63
9
1.57
10
1.58
11
1.61
12
1.57
13
1.6
14
1.64
15
1.72
16
1.73
17
1.54
18
1.59
19
1.66
20
1.71
21
1.61
22
1.65
23
1.71
24
1.6
25
1.72
26
1.65
27
1.54
28
1.59
29
1.7
30
1.64
31
1.59
32
1.57
33
1.72
34
1.73
35
1.59
36
1.75

x=

16. Operator M. Bor
No
Waktu (detik/ m)
1
1.59
2
1.57
3
1.65
4
1.63
5
1.72
6
1.81
7
1.8
8
1.76
9
1.74
10
1.71
11
1.58
12
1.57
13
1.61
14
1.68
15
1.59
16
1.76
17
1.74
18
1.59
19
1.7
20
1.68
21
1.57
22
1.62
23
1.64
24
1.54
25
1.59
26
1.68
27
1.72
28
1.74
29
1.71
30
1.68
31
1.61
32
1.62
33
1.71
34
1.59
35
1.74
36
1.69

x=
_

_

1.633

L 5-8

1.665

Lampiran 5

17. Operator ke-1 M. Gerinda
No
Waktu (detik/ m)
1
1.86
2
1.91
3
1.87
4
1.77
5
1.95
6
2.01
7
2.1
8
1.93
9
1.83
10
2.1
11
1.97
12
2.06
13
1.85
14
1.97
15
1.77
16
2.08
17
2.06
18
1.98
19
1.76
20
1.86
21
1.93
22
2.12
23
2.06
24
1.9
25
1.85
26
2.15
27
2
28
1.93
29
1.86
30
1.9
31
1.93
32
1.73
33
1.86
34
1.89
35
2.09
36
1.97

x=

18. Operator ke-2 M. Gerinda
No
Waktu (detik/ m)
1
2.1
2
2.05
3
1.9
4
1.98
5
2.03
6
2.2
7
1.87
8
1.89
9
1.92
10
2.13
11
1.93
12
2.05
13
1.91
14
1.99
15
2.05
16
1.87
17
1.93
18
2.07
19
2.09
20
2.1
21
1.98
22
1.86
23
1.88
24
2.09
25
1.99
26
1.87
27
2.15
28
1.9
29
2.14
30
1.94
31
1.96
32
2.08
33
2.1
34
1.95
35
1.79
36
1.87

x=
_

_

1.941

L 5-9

1.989

Lampiran 5

19. Operator Tempat Inspeksi
No
Waktu (detik/ m)
1
1.65
2
1.55
3
1.57
4
1.49
5
1.58
6
1.63
7
1.68
8
1.59
9
1.53
10
1.57
11
1.68
12
1.71
13
1.48
14
1.63
15
1.67
16
1.58
17
1.49
18
1.55
19
1.67
20
1.75
21
1.43
22
1.65
23
1.59
24
1.67
25
1.69
26
1.68
27
1.55
28
1.59
29
1.7
30
1.55
31
1.53
32
1.61
33
1.52
34
1.6
35
1.71
36
1.57

x=

20. Operator M. Heading
No
Waktu (detik/ m)
1
1.55
2
1.71
3
1.65
4
1.54
5
1.62
6
1.49
7
1.48
8
1.57
9
1.62
10
1.57
11
1.62
12
1.45
13
1.56
14
1.65
15
1.7
16
1.58
17
1.53
18
1.59
19
1.63
20
1.7
21
1.65
22
1.55
23
1.54
24
1.68
25
1.61
26
1.49
27
1.65
28
1.7
29
1.47
30
1.5
31
1.66
32
1.71
33
1.65
34
1.46
35
1.55
36
1.49

x=
_

_

1.603

L 5-10

1.588

Lampiran 5

21. Operator M. Cutting
No
Waktu (detik/ m)
1
2.12
2
2.06
3
1.92
4
1.89
5
2.05
6
1.96
7
2.07
8
1.98
9
2.06
10
2.12
11
1.92
12
1.89
13
1.87
14
1.93
15
2.06
16
2.22
17
1.87
18
1.98
19
1.85
20
1.96
21
2.07
22
2.05
23
1.98
24
1.95
25
1.86
26
1.87
27
1.91
28
1.95
29
2
30
2.1
31
1.97
32
1.96
33
2.05
34
2.12
35
1.96
36
1.98

x=

22. Operator M. Threat
No
Waktu (detik/ m)
1
2.15
2
2.08
3
2.1
4
1.99
5
1.89
6
2.08
7
2.1
8
1.97
9
1.96
10
1.89
11
2
12
2.09
13
1.78
14
1.88
15
2.11
16
2.14
17
1.94
18
1.84
19
1.89
20
2.07
21
1.95
22
2.2
23
1.92
24
1.89
25
1.86
26
2
27
1.95
28
1.88
29
1.91
30
1.93
31
2.14
32
2
33
2.16
34
1.98
35
2.15
36
2.17

x=
_

_

1.988

L 5-11

2.001

Lampiran 6

LAMPIRAN PERHITUNGAN PENGHEMATAN WAKTU TRANSPORT DAN
PENAMBAHAN PRODUK SEMUA KOMPONEN

I. Komponen Bracket Engine NO 1 (BE NO 1), terdiri dari :
1. BE 4 no 1, urutan proses : 2 – 4 – 8 – 6
Waktu transport awal : 2 – 4 = 21.75 m/hari x 3.046 detik/m= 66.25 detik/hari
4 – 8 = 39.75 m/hari x 2.726 detik/m=108.35 detik/hari
8 – 6 = 45.75 m/hari x 2.539 detik/m=116.15 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 4 = 18.75 m/hari x 3.046 detik/m= 57.12 detik/hari
4 – 8 = 15.75 m/hari x 2.726 detik/m= 42.94 detik/hari
8 – 6 = 43.5 m/hari x 2.539 detik/m=110.45 detik/hari
Waktu transport awal BE 4 no 1 = 66.25 + 108.35 + 116.15 detik/ hari
= 290.75 detik/ hari
Waktu transport akhir BE 4 no 1 = 57.12 + 42.94 + 110.45 detik/ hari
= 210.51 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BE 4 no 1 = 290.75 – 210.51
= 80.24 detik/ hari
Penambahan produk BE 4 no 1 =

80.24 detik/ hari
30.32 detik

= 2.6 produk ≈ 2 produk BE 4 no 1.
2. BE 3 no 1, urutan proses : 2 – 4 – 6
Waktu transport awal : 2 – 4 = 14.5 m/hari x 3.046 detik/m = 44.17 detik/hari
4 – 6 = 35.25 m/hari x 2.922 detik/m=103 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 4 = 12.5 m/hari x 3.046 detik/m= 38.07 detik/hari
4 – 6 = 25.5 m/hari x 2.922 detik/m= 74.51 detik/hari

L 6-1

Lampiran 6

Waktu transport awal BE 3 no 1 = 44.17 + 103 detik/ hari
= 147.17 detik/ hari
Waktu transport akhir BE 3 no 1 = 38.07 + 74.51 detik/ hari
= 112.58 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BE 3 no 1 = 147.17 – 112.58
= 34.59detik/ hari
Penambahan produk BE 3 no 1 =

34.59 detik/ hari
30.93 detik

= 1.2 produk ≈ 1 produk BE 3 no 1.
3. BSS no 1, urutan proses : 2 – 5 – 6 – 7
Waktu transport awal : 2 – 5 = 9.5 m/hari x 2.719 detik/m= 25.83 detik/hari
5 – 6 = 7.5 m/hari x 2.84 detik/m=21.3 detik/hari
6 – 7 = 49 m/hari x 3.076 detik/m=150.72 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 5 = 9.25 m/hari x 2.719 detik/m= 25.15 detik/hari
5 – 6 = 11 m/hari x 2.84 detik/m=31.24 detik/hari
6 – 7 = 36.75 m/hari x 3.076 detik/m=113.04 detik/hari
Waktu transport awal BSS no 1 = 25.83 + 21.3 + 150.72 detik/ hari
= 197.85 detik/ hari
Waktu transport akhir BSS no 1 = 25.15 + 31.24 + 113.04 detik/ hari
= 169.43 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BSS no 1 = 197.85 – 169.43
= 28.42 detik/ hari
Penambahan produk BSS no 1 =

28.42 detik/ hari
27.89 detik

= 1.02 produk ≈ 1 produk BSS no 1.

L 6-2

Lampiran 6

4. MS 2 no 1, urutan proses : 2 – 7 – 6
Waktu transport awal : 2 – 7 = 17 m/hari x 2.719 detik/m = 46.23 detik/hari
7 – 6 = 49 m/hari x 2.491 detik/m=122.06 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 7 = 13 m/hari x 2.719 detik/m= 35.35 detik/hari
7–6 = 36.75 m/hari x 2.491 detik/m= 91.54 detik/hari
Waktu transport awal MS 2 no 1 = 46.23 + 122.06 detik/ hari
= 168.29 detik/ hari
Waktu transport akhir MS 2 no 1 = 35.35 + 91.54 detik/ hari
= 126.89 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen MS 2 no 1 = 168.29 – 126.89
= 41.4 detik/ hari
Penambahan produk MS 2 no 1 =

41.4 detik/ hari
15.45 detik

= 2.67 produk ≈ 2 produk MS 2 no 1.
5. RR no 1, urutan proses : 2 – 6
Waktu transport awal : 2 – 6 = 29.32 m/hari x 2.719 detik/m = 79.72 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 6 = 23 m/hari x 2.719 detik/m = 62.53 detik/hari
Penghematan waktu transport untuk komponen RR no 1 = 79.72 – 62.53
= 17.19 detik/ hari
Penambahan produk RR no 1 =

17.79 detik/ hari
14.56 detik

= 1.18 produk ≈ 1 produk RR no 1.
6. Guide no 1, urutan proses : 11 – 6
Waktu transport awal: 11 – 6= 19.25 m/hari x 3.032 detik/m = 58.36 detik/hari
Waktu transport akhir: 11 – 6= 9.5 m/hari x 3.032detik/m = 28.81 detik/hari

L 6-3

Lampiran 6

Penghematan waktu transport untuk komponen Guide no 1 = 58.36 – 28.81
= 29.55 detik/ hari
Penambahan produk Guide no 1 =

29.55 detik/ hari
20 detik

= 1.47 produk ≈ 1 produk Guide no 1.
7. BE NO 1 gabungan, urutan proses : 6 – 7 – 6- 9 – 13 - 14
Waktu transport awal : 6 –7 = 49 m/hari x 3.076 detik/m =150.724 detik/hari
7 – 6 = 49 m/hari x 3.076 detik/m = 150.724 detik/hari
6 – 9 = 94.5 m/hari x 2.799 detik/m= 264.5 detik/hari
9 –13 = 38.5 m/hari x 3.034 detik/m=116.81 detik/hari
13 – 14 = 49 m/hari x 2.445 detik/m=119.81 detik/hari
Waktu transport akhir: 6–7 = 36.75 m/hari x 3.076 detik/m =113.043 detik/hari
7–6= 36.75 m/hari x 3.076 detik/m = 113.043 detik/hari
6 – 9 = 36.75 m/hari x 2.799 detik/m= 102.86 detik/hari
9 –13 = 21 m/hari x 3.034 detik/m=63.71 detik/hari
13 – 14 = 45.5 m/hari x 2.445 detik/m=111.24 detik/hari
Waktu transport awal BE NO 1 = 150.72+150.72+264.5+116.81+119.81detik/ hari
= 802.568 detik/ hari.
Waktu transport akhir BE NO 1 = 113.04+113.04+102.86+63.71+111.24detik/ hari
= 503.89 detik/ hari.
Penghematan waktu transport untuk komponen BE NO 1 = 802.568 – 503.89
= 298.67 detik/ hari
Penambahan produk BE NO 1 =

298.67 detik/ hari
55.13 detik

= 5.41 produk ≈ 5 produk BE NO 1.

L 6-4

Lampiran 6

Tabel kesimpulan penambahan produk setiap komponen BE NO 1 :
No
1
2
3
4
5
6
7

Komponen
BE 4 no1
BE 3 no1
BSS no 1
MS 2 no1
RR no1
Guide no1
BE NO 1

Penambahan produk
2
1
1
2
1
1
5

Jadi karena penambahan produk yang terkecilnya hanya 1 unit saja, maka
penambahan produk untuk komponen BE NO 1 juga hanya 1 produk saja, karena
semua komponen penyusun dari BE NO 1 tidak bisa berdiri sendiri, sehingga harus
lengkap penyusunnya untuk membuat sebuah unit BE NO 1.

II. Komponen Bracket Engine NO 2 (BE NO 2), terdiri dari :
1. BE 4 no 2, urutan proses : 1 – 3 – 4 – 8 – 6
Waktu transport awal : 1 – 3 = 24 m/hari x 2.843detik/m= 68.23 detik/hari
3 – 4 = 16 m/hari x 2.86 detik/m= 45.76 detik/hari
4 – 8 = 26.5 m/hari x 2.726 detik/m=72.24 detik/hari
8 – 6 = 30.5 m/hari x 2.539 detik/m=77.44 detik/hari
Waktu transport akhir : 1 – 3 = 11.5 m/hari x 2.843detik/m= 32.69 detik/hari
3 – 4 = 26 m/hari x 2.86 detik/m= 74.36 detik/hari
4 – 8 = 10.5 m/hari x 2.726 detik/m= 28.62 detik/hari
8 – 6 = 29 m/hari x 2.539 detik/m=73.63 detik/hari
Waktu transport awal BE 4 no 2 = 68.23 + 45.76 + 72.24 + 77.44 detik/ hari
= 263.67 detik/ hari
Waktu transport akhir BE 4 no 2 = 32.69 + 74.36 + 28.62 + 73.63 detik/ hari
= 209.3 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BE 4 no 2 = 263.67 – 209.3
= 54.37 detik/ hari

L 6-5

Lampiran 6

Penambahan produk BE 4 no 2 =

54.37 detik/ hari
33.98 detik

= 1.6 produk ≈ 1 produk BE 4 no 2.
2. BE 3 no 2, urutan proses : 1 - 3 – 4 – 6
Waktu transport awal : 1 – 3 = 24 m/hari x 2.843 detik/m= 68.23 detik/hari
3 – 4 = 16 m/hari x 2.86 detik/m= 45.76 detik/hari
4 – 6 = 11.75 m/hari x 2.922 detik/m=34.33 detik/hari
Waktu transport akhir : 1 – 3 = 11.5 m/hari x 2.843 detik/m= 32.69 detik/hari
3 – 4 = 13 m/hari x 2.86 detik/m= 37.18 detik/hari
4 – 6 = 8.5 m/hari x 2.922 detik/m= 24.83 detik/hari
Waktu transport awal BE 3 no 2 = 68.23 + 45.76 + 34.33 detik/ hari
= 148.32 detik/ hari
Waktu transport akhir BE 3 no 2 = 32.69 + 37.18 + 24.83 detik/ hari
= 94.7 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BE 3 no 2 = 148.32 – 94.7
= 53.62 detik/ hari
Penambahan produk BE 3 no 2 =

53.62 detik/ hari
33.25 detik

= 1.6 produk ≈ 1 produk BE 3 no 2.
3. BSS no 2, urutan proses : 1 – 5 – 6 – 7
Waktu transport awal : 1 – 5 = 9.75 m/hari x 2.843 detik/m= 27.72 detik/hari
5 – 6 = 7.5 m/hari x 2.84 detik/m=21.3 detik/hari
6 – 7 = 42 m/hari x 3.076 detik/m=129.19 detik/hari
Waktu transport akhir : 1 – 5 = 8.75 m/hari x 2.843 detik/m= 24.87 detik/hari
5 – 6 = 11 m/hari x 2.84 detik/m= 30.24 detik/hari
6 – 7 = 31.5 m/hari x 3.076 detik/m= 93.89 detik/hari

L 6-6

Lampiran 6

Waktu transport awal BSS no 2 = 27.72 + 21.3 + 129.19 detik/ hari
= 178.4 detik/ hari
Waktu transport akhir BSS no 2 = 24.87 + 30.24 + 93.89 detik/ hari
= 149.004 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BSS no 2 = 178.4 – 149.004
= 29.4 detik/ hari
Penambahan produk BSS no 2 =

29.4 detik/ hari
28.61 detik

= 1.09 produk ≈ 1 produk BSS no 2.
4. MS 2 no 2, urutan proses : 1 – 7 – 6
Waktu transport awal : 1 – 7 = 17.25 m/hari x 2.843 detik/m = 49.05 detik/hari
7 – 6 = 42 m/hari x 2.491 detik/m= 104.62 detik/hari
Waktu transport akhir : 1 – 7 = 20.25 m/hari x 2.843 detik/m= 57.57 detik/hari
7 – 6 = 31.5 m/hari x 2.491 detik/m= 78.45 detik/hari
Waktu transport awal MS no 2 = 49.05 + 104.62 detik/ hari
= 153.7 detik/ hari
Waktu transport akhir MS no 2 = 57.57 + 78.45 detik/ hari
= 136.02 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen MS no 2 = 153.7 – 136.02
= 17.68 detik/ hari
Penambahan produk MS no 2 =

17.68 detik/ hari
15.45 detik

= 1.14 produk ≈ 1 produk MS no 2.
5. RR no 2, urutan proses : 1 – 6
Waktu transport awal : 1 – 6 = 16.75 m/hari x 2.843 detik/m = 47.62 detik/hari
Waktu transport akhir : 1 – 6 = 11.75 m/hari x 2.843 detik/m = 33.41 detik/hari

L 6-7

Lampiran 6

Penghematan waktu transport untuk komponen RR no 2 = 47.62 – 33.41
= 14.21 detik/ hari
Penambahan produk RR no 2 =

14.21 detik/ hari
14 detik

= 1.015 produk ≈ 1 produk RR no 2.
6. Guide no 2, urutan proses : 11 – 6
Waktu transport awal: 11 – 6= 19.25 m/hari x 3.032 detik/m = 58.36 detik/hari
Waktu transport akhir: 11 – 6= 9.5 m/hari x 3.032detik/m = 28.81 detik/hari
Penghematan waktu transport untuk komponen Guide no 2 = 58.36 – 28.81
= 29.55 detik/ hari
Penambahan produk Guide no 2 =

29.55 detik/ hari
20 detik

= 1.47 produk ≈ 1 produk Guide no 2.
7. BE NO 2 gabungan, urutan proses : 6 – 7 – 6 – 9 – 13 - 14
Waktu transport awal : 6 –7 = 42 m/hari x 3.076 detik/m =129.19 detik/hari
7 – 6 = 42 m/hari x 3.076 detik/m = 129.19 detik/hari
6 – 9 = 81 m/hari x 3.052 detik/m= 247.21 detik/hari
9 –13 = 33 m/hari x 3.034 detik/m= 100.12 detik/hari
13 – 14 = 42 m/hari x 2.445 detik/m=102.69 detik/hari
Waktu transport akhir: 6 –7 = 31.5 m/hari x 3.076 detik/m = 96.89 detik/hari
7 – 6= 31.5 m/hari x 3.076 detik/m = 96.89 detik/hari
6 – 9 = 31.5 m/hari x 3.052 detik/m= 96.38 detik/hari
9 –13 = 18 m/hari x 3.034 detik/m= 54.61 detik/hari
13 – 14 = 39 m/hari x 2.445 detik/m= 95.35 detik/hari
Waktu transport awal BE NO 2 =129.19+129.19+247.21+100.12+102.69 detik/ hari
= 751.468 detik/ hari

L 6-8

Lampiran 6

Waktu transport akhir BE NO 2 = 96.89+96.89+96.38+54.61+95.35 detik/ hari
= 439.89 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen BE NO 2 = 751.468 – 439.89
= 311.578 detik/ hari
Penambahan produk BE NO 2 =

311.578 detik/ hari
58.2 detik

= 5.35 produk ≈ 5 produk BE NO 2 .
Tabel kesimpulan penambahan produk setiap komponen BE NO 2 :
No
1
2
3
4
5
6
7

Komponen
BE 4 no2
BE 3 no2
BSS no 2
MS 2 no2
RR no2
Guide no2
BE NO 2

Penambahan produk
1
1
1
1
1
1
5

Jadi karena penambahan produk yang terkecilnya hanya 1 unit saja, maka
penambahan produk untuk komponen BE NO 2 juga hanya 1 produk saja, karena
semua komponen penyusun dari BE NO 2 tidak bisa berdiri sendiri, sehingga harus
lengkap penyusunnya untuk membuat sebuah unit BE NO 2.

III. Komponen ROD BRAKE, terdiri dari :
1. Rod, urutan proses : 11 – 10 – 12 – 7
Waktu transport awal : 11 – 10 = 23.5 m/hari x 3.032detik/m= 71.25 detik/hari
10 – 12= 7 m/hari x 2.422 detik/m= 16.95detik/hari
12 – 7 = 9 m/hari x 3.052 detik/m=27.47 detik/hari
Waktu transport akhir : 11 – 10 = 6.5 m/hari x 3.032 detik/m= 19.7 detik/hari
10 – 12 = 3 m/hari x 2.422 detik/m= 7.26 detik/hari
12 – 7 = 28 m/hari x 3.052 detik/m= 85.45 detik/hari

L 6-9

Lampiran 6

Waktu transport awal Rod = 71.25+ 16.95 + 27.47 detik/ hari
= 115.67 detik/ hari
Waktu transport akhir Rod = 19.7 + 7.26 + 85.45 detik/ hari
= 112.41 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen Rod = 115.67 – 112.41
= 3.26 detik/ hari
Penambahan produk Rod =

3.26 detik/ hari
59.79 detik

= 0.005 produk ≈ 0 produk Rod.
2. Join Rod Brake, urutan proses : 2 - 4 – 7
Waktu transport awal : 2 – 4 = 7.25 m/hari x 3.046 detik/m= 22.08 detik/hari
4 – 7 = 9.875 m/hari x 2.628 detik/m= 25.95 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 4 = 6.25 m/hari x 3.046 detik/m= 19.03 detik/hari
4 – 7 = 6 m/hari x 2.628 detik/m= 15.76 detik/hari
Waktu transport awal Join Rod Brake = 22.08+ 25.95 detik/ hari
= 48.03 detik/ hari
Waktu transport akhir Join Rod Brake = 19.03 + 15.76 detik/ hari
= 34.79 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk Join RodBrake = 48.03 – 34.79
= 13.24 detik/ hari
Penambahan produk Join Rod Brake =

13.24 detik/ hari
26.8 detik

= 0.49 produk ≈ 0 produk Join Rod Brake.
3. Rod Brake gabungan, urutan proses : 7 – 9 – 13 – 14
Waktu transport awal : 7 – 9 = 21 m/hari x 2.491 detik/m= 52.31 detik/hari
9 – 13 = 16.5 m/hari x 3.034 detik/m= 50.1 detik/hari
13 – 14 = 21 m/hari x 2.445 detik/m= 51.35 detik/hari

L 6-10

Lampiran 6

Waktu transport akhir : 7 – 9 = 15.75 m/hari x 2.491 detik/m= 39.23 detik/hari
9 – 13 = 9 m/hari x 3.034 detik/m= 27.3 detik/hari
13 – 14 = 19.5 m/hari x 2.445 detik/m= 47.67 detik/hari
Waktu transport awal Rod Brake = 52.31+ 50.1 + 51.35 detik/ hari
= 153.76 detik/ hari
Waktu transport akhir Rod Brake = 39.23 + 27.3 + 47.67 detik/ hari
= 114.2 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk komponen Rod Brake = 153.76 – 114.2
= 39.55 detik/ hari
Penambahan produk Rod Brake =

39.55 detik/ hari
25 detik

= 1.582 produk ≈ 1 produk Rod Brake.
Tabel kesimpulan penambahan produk setiap komponen Rod Brake :
No
1
2
3

Komponen
Rod
Join Rod Brake
Rod Brake

Penambahan produk
0
0
1

Jadi karena penambahan produk yang terkecilnya hanya 0 unit saja, maka
penambahan produk untuk komponen Rod Brake juga hanya 0 produk saja, karena
semua komponen penyusun dari Rod Brake tidak bisa berdiri sendiri, sehingga harus
lengkap penyusunnya untuk membuat sebuah unit Rod Brake. Jadi tidak ada
penambahan produk pada komponen Rod Brake.

IV. Komponen PEDAL GEAR CHANGE, terdiri dari :
1. Stang, urutan proses : 2 – 4 – 6
Waktu transport awal : 2 – 4 = 14.5 m/hari x 3.046detik/m= 44.17 detik/hari
4 – 6 = 23.5 m/hari x 2.922 detik/m= 68.67 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 4 = 12.5 m/hari x 3.046detik/m= 38.07 detik/hari
4 – 6 = 17 m/hari x 2.922 detik/m= 49.67 detik/hari

L 6-11

Lampiran 6

Waktu transport awal Stang = 44.17+ 68.67 detik/ hari
= 112.84 detik/ hari
Waktu transport akhir Stang = 38.07 + 49.67 detik/ hari
= 87.74 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk Stang = 112.84 – 87.74
= 25.1 detik/ hari
Penambahan produk Stang =

25.1 detik/ hari
32.98 detik

= 0.76 produk ≈ 0 produk Stang.
2. Pedal All/ R, urutan proses : 2 - 3 – 5 - 6
Waktu transport awal : 2 – 3 = 10.91 m/hari x 3.003 detik/m= 32.76 detik/hari
3 – 5 = 10.25 m/hari x 2.86 detik/m= 29.32 detik/hari
5 – 6 = 7.5 m/hari x 2.84 detik/m = 21.3 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 3 = 12.75 m/hari x 3.003 detik/m= 38.28 detik/hari
3 – 5 = 3 m/hari x 2.86 detik/m= 8.58 detik/hari
5 – 6 = 11 m/hari x 2.84 detik/m = 31.24 detik/hari
Waktu transport awal Pedal All/R = 32.76+ 29.32 + 21.3 detik/ hari
= 83.38 detik/ hari
Waktu transport akhir Pedal All/R = 38.28 + 8.58 + 31.24 detik/ hari
= 78.1 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk Pedal All/R = 83.38 – 78.1
= 5.28 detik/ hari
Penambahan produk Pedal All/R =

5.28detik/ hari
30.45 detik

= 0.17 produk ≈ 0 produk Pedal All/R.

L 6-12

Lampiran 6

3. Pedal All/ L urutan proses : 2 - 3 – 5 - 6
Waktu transport awal : 2 – 3 = 10.91 m/hari x 3.003 detik/m= 32.76 detik/hari
3 – 5 = 10.25 m/hari x 2.86 detik/m= 29.32 detik/hari
5 – 6 = 7.5 m/hari x 2.84 detik/m = 21.3 detik/hari
Waktu transport akhir : 2 – 3 = 12.75 m/hari x 3.003 detik/m= 38.28 detik/hari
3 – 5 = 3 m/hari x 2.86 detik/m= 8.58 detik/hari
5 – 6 = 11 m/hari x 2.84 detik/m = 31.24 detik/hari
Waktu transport awal Pedal All/L = 32.76+ 29.32 + 21.3 detik/ hari
= 83.38 detik/ hari
Waktu transport akhir Pedal All/L = 38.28 + 8.58 + 31.24 detik/ hari
= 78.1 detik/ hari
Penghematan waktu transport untuk Pedal All/L = 83.38 – 78.1
= 5.28 detik/ hari
Penambahan produk Pedal All/L =

5.28detik/ hari
30.45 detik

= 0.17 produk ≈ 0 produk Pedal All/L.
4. Pedal Gear Change gabungan, urutan proses : 6 – 9 – 13 – 14
Waktu transport awal : 6 – 9 = 40.5 m/hari x 2.799 detik/m= 113.36 detik/hari
9 – 13 = 16.5 m/hari x 3.034 detik/m= 50.1 detik/hari
13 – 14 = 21 m/hari x 2.445 detik/m= 51.35 detik/hari
Waktu transport akhir: 6 – 9 = 15.75 m/hari x 2.799 detik/m= 44.08 detik/hari
9 – 13 = 9 m/hari x 3.034 detik/m= 27.3 detik/hari
13 – 14 = 19.5 m/hari x 2.445 detik/m= 47.67 detik/hari
Waktu transport awal Pedal Gear Change = 113.36+ 50.1 + 51.35 detik/ hari
= 214.81 detik/ hari
Waktu transport akhir Pedal Gear Change = 44.08 + 27.3 + 47.67 detik/ hari
= 119.05 detik/ hari.

L 6-13

Lampiran 6

Penghematan waktu transport untuk Pedal Gear Change = 214.81 – 119.05
= 95.76 detik/ hari
Penambahan produk Pedal Gear Change =

95.76 detik/ hari
65 detik

= 1.47produk ≈ 1 produk Pedal Gear Change.
Tabel kesimpulan penambahan produk setiap komponen Pedal Gear Change :
No
1
2
3
4

Komponen
Stang
Pedal All/ R
Pedal All/ L
Pedal Gear Change

Penambahan produk
0
0
0
1

Jadi karena penambahan produk yang terkecilnya hanya 0 unit saja, maka
penambahan produk untuk komponen Pedal Gear Change juga hanya 0 produk saja,
karena semua komponen penyusun dari Pedal Gear Change tidak bisa berdiri sendiri,
sehingga harus lengkap penyusunnya untuk membuat sebuah unit Pedal Gear
Change. Jadi tidak ada penambahan produk pada komponen Pedal Gear Change.

L 6-14

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini, industri sudah berkembang sangat pesat seiring
dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi tersebut,
maka munculah beranekaragam industri. Industri-industri yang cukup berkembang
pesat salah satunya adalah industri manufaktur. Untuk mengikuti perkembangan
industri manufaktur, maka perusahaan-perusahaan manufaktur harus melakukan
penyesuaian-penyesuaian agar tetap eksis dan mampu bersaing dengan industri
manufaktur lainnya. Salah satu penyesuaian yang dapat dilakukan yaitu dengan
adanya perubahan dalam segi perancangan tata letak mesin dan pengaturannya di
dalam manufaktur, sehingga kinerja dalam industri manufaktur dapat lebih baik, dan
kapasitas produksi dapat meningkat.
Salah satu yang dapat dilakukan untuk melakukan perancangan dan
pengaturan tata letak mesin, yaitu dengan menerapkan sistem sel manufaktur, dimana
di dalam sel manufaktur terdapat pengelompokan fasilitas produksi yang terdiri dari
mesin-mesin yang digunakan untuk memproduksi komponen-komponen yang
memiliki kemiripan desain atau karakteristik proses manufaktur atau kedua-duanya.
Sel manufaktur dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari GT (Group Technology)
yang meliputi pengelompokan mesin-mesin berdasarkan komponen-komponen yang
diproduksi pada mesin yang bersangkutan.
Pada pengamatan kali ini yang menjadi objek penelitian penulis untuk
menyusun Tugas Akhir yaitu sebuah pabrik spare part motor yang bernama ”PT.
Berdikari” dimana pabrik tersebut memproduksi beberapa jenis spare part motor.
Objek pengamatan penulis di ”PT. Berdikari” tersebut yaitu di Plant II, dimana di

1-1

BAB 1 Pendahuluan

1-2

Plant II tersebut memproduksi 21 jenis spare part motor, dengan 12 jenis mesin yang
digunakan untuk proses produksinya.
Penyusunan mesin yang dilakukan oleh pabrik tersebut saat ini
menggunakan metode by process, dimana mesin-mesin dikelompokan berdasarkan
fungsi yang sama. Tapi proses tersebut tidak efisien, karena jarak perpindahan
materialnya tinggi, sehingga kebutuhan material handlingnya meningkat. Berangkat
dari pemikiran tersebut, maka pemakaian sistem sel manufaktur merupakan
pemilihan yang lebih baik, karena aliran material bisa lebih teratur, jarak perpindahan
material lebih kecil, waktu perpindahan material akan lebih singkat, dan juga ongkos
material handling lebih kecil.

1.2 Identifikasi Masalah
Masalah - masalah yang sering timbul di pabrik tempat pengamatan
penulis yaitu aliran material tidak teratur, karena penyusunan mesinnya
dikelompokan berdasarkan jenisnya saja, sehingga perbedaan alur setiap produk
dapat menyebabkan aliran produksinya menjadi tidak teratur
Masalah lain yang juga sering timbul yaitu jarak perpindahan material
handling dari satu stasiun ke stasiun lainya menjadi panjang, karena aliran produksi
yang tidak teratur, maka proses perpindahan materialnya pun menjadi tidak teratur
dari satu stasiun ke stasiun lain, sehingga dapat menyebabkan ongkos material
handling menjadi besar.
Oleh karena itu penulis ingin mengkaji suatu sistem sel manufaktur di
dalam pabrik tersebut yang diharapkan bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan
layout yang lama, dan bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di pabrik saat
ini.

Laporan Tugas Akhir

BAB 1 Pendahuluan

1-3

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis membatasi
masalah dan memberikan asumsi yang berkaitan dengan pembuatan sel manufaktur
pada pabrik tersebut. Adapun pembatasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir
ini yaitu sebagai berikut :
1. Pengamatan dilakukan hanya pada Plant II dari Pabrik Berdikari Bandung,
yaitu Plant yang baru dibuka di pabrik tersebut.
2. Pemilihan layout yang akan diusulkan yaitu berdasarkan ongkos material
handling yang terkecil.
Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini yaitu sebagai berikut :
1. Lahan area produksi tidak berubah
2. Tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah mesin pada saat ini

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma BLOCPLAN di PT. Apindowaja Ampuh Persada

20 112 197

Usulan Penjadwalan Proses Manufaktur Dengan Menggunakan Metode Tabu Search Untuk Meminimasi Makespan (Studi Kasus di Frida Accesories).

0 0 44

Usulan Perbaikan Rancangan Tata Letak Mesin Menggunakan Group Technology Dengan Metode Rank Order Clustering 2 (ROC 2) (Studi Kasus Di PT.Stallion).

0 1 98

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 25

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 1 8

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Pendekatan Group Technology Berdasarkan Rank Order Clustering (ROC) Dan Algoritma Bloclpan Di PT. Apindowaja Ampuh Persada

0 0 19

Perancang Ulang Tata Letak Pabrik dengan Membandingkan Metode Grafik dan Computerized Relative Allocation of Facilities Technique (Craft) untuk Meminimasi Ongkos Material Handling di PT. Perindustrian dan Perdagangan Bangkinang

1 2 7

USULAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRAFT, CORELAP, DAN ALDEP UNTUK MEMINIMASI BIAYA MATERIAL HANDLING DI PT ANEKA MEDIUM GARMENT

0 3 14

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TANAMAN OBAT HERBAL UNTUK BERBAGAI PENYAKIT DENGAN METODE ROC (RANK ORDER CENTROID) DAN METODE

0 3 16