Efek Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus G.Don) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit.

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK DAVN TAPAK DARA Cathranthus roseus G. Dom,
TERHADAP PENURVNAN KADAR GULA DARAH PADA MENCIT
Aleksander Riyadi
Pembimbing I: Lusiana Darsono, dr., M. Kes.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis dengan etiologi multipel yang
dapat menyebabkan komplikasi seperti retinopati, neuropati dan nefTopati.
Prevalensi DM di seluruh dunia diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun.
Pengobatan DM dengan tanaman aIamiah sudah dilakukan sejak zaman
dahuIu secara empiris. Catharanthus roseus dipakai oleh tabib Cina sebagai agen
hipoglikemia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak daun
Catharanthus roseus terlladap penurunan kadar gula darah pada mencit.
Metoda percobaan yang dipakai ialah uji toleransi glukosa. Ekstrak etanol
daun dengan dosis 14,28, dan 56 mg dengan glibenklamid sebagai pembanding
diberikan kepada mencit secara acak. Lalu, dicatat penurunan kadar gula darah
setelah~, 1, dan 2 jam. Data dianalisis secaraANOVA dilanjutkan Turkey H..\/J.
Dosis 28 dan 56 mg didapatkan efektif karena memiliki perbedaan yang
bermakna dengan plasebo.
KesimpuIan yang didapatkan ialah ekstrak daun Catharanthus roseus

dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit.
Diperlukan penelitian lebih lanjut pada mencit diabetes yang diinduksi
obat dan uji toksisitas tanaman tersebut.
Kata kunci: Catharanthus

roseus, guIa darah

IY

ABSTRACT
EFFICACY OF MADAGASCAR PERIWINKLE (Cathranthus roseu.'i G. Don)
LEAVES EXTRACT TOWARD THE DECLINE OF SUGAR BLOOD LEVEL
ON MOUSE
Aleksander Riyadi
Tutor I: Lusiana Darsono, dr., M. Kes.
Diabetes mellitus is a chronic disease with multiple etiology that may
trigger complications such as retinopathia, neuropalhia and nephropathia. DM's
prevalence world-wide is believed 10be increasing each year.
DM's medication using natural vegetation has been done empiricall.v since
a long time ago. Catharanthus roseus was used by Chinese physicians as a

hypogf.ycaemic agent.
The aim of this research was to find out the efficacy of Catharanthus roseus
leaves extract toward the decline of sugar blood level on mice.
The experiment method used was glucose tolerance test. Etanol leaves
extract (dose 14, 28, and 56 mg with glibenclamide as a comparator) was given
randomly. Thereafter, the decline of sugar blood level after J::, I, and 2 hours was
logged. The d£Jta was anal.v::ed using ANOVA and Turkey HSD methods.
Dose 28 and 56 mg were found to he effective f()r their essential
differences when compared with the placeho.
The conclusion ohtained was that Catharanthus roseus leaves extract was
capable of declining ~ugar hlood level on mice.
Further investigations on the plant's toxicity test and also on drug-induced
diabetes mice are needed
Keyword: Catharanthus

roseus, blood sugar

DAFT AR ISI

Halaman

LEMBAR

PERSETUJUAN

II

LEMBAR PERNY A TAAN

III

ABSTRAK

IV

ABSTRACT

V

PRAKATA


VI

DAFT AR ISI

VII

DAFTAR TABEL

x

DAFT AR GAMBAR

XI

DAFT AR DIAGRAM

XII

DAFT AR LAMPlRAN


XIII

BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifiksasi Masalah

2

1.3. Maksud dan Tujuan

2

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

2

1.5. Kerangka Penelitian

3


1.6. Metodologi

3

1.7. Lokasi dan Waktu

4

BAB II TINJAUAN PUS TAKA
2. I. Metabolisme Karbohidrat

5

2.2. Glukosa Darah

7

2.3. Insulin

8


2.3.1. Sekresi Insulin

9

2.3.2. Metabolisme Insulin

II

2..J. Diabetes Mellitus

12

2.4.1. Insidensi

]2

YlI

2.4.2. Definisi


13

2.4.3. Etiologi

14

2.4.4. Patogenesis

16

2.4.5. Klasifikasi

21

2.4.6. Gejala klinis

22

2.4.7. Diagnosis


23

2.4.8. Terapi

29

2.4.8.1. Insulin

30

2.4.8.2.0HO

31

2.4.9. Komplikasi

36

2.5. Tapak dara


40

2.5.1. Taksonomi

40

2.5.2. Morfologi

40

2.5.3. Komposisi Kimia

42

2.5.4. Indikasi

43

2.5.5. Fannakokinetik


44

2.5.6. Efek samping

44

2.5.7. Toksisitas

44

BAB III METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan

45

3.1.1. Bahan yang digunakan

45

3.1.2. Alat yang digunakan

45

3.2. Hewan Percobaan

45

3.3. Desain Penelitian

46

3.3.1. Metode penarikan sampel

46

3.3.2. Variabel percobaan

46

3.3.2.1. Variabel terkendali

46

3.3.2.2. Variabel perlakuan

46

3.3.2.3. Variabel respon

47

3.3.3. Prosedur KeIja

47

viii

3.3.3.1. Pemilihan bahan tanaman

47

3.3.3.2. Detenninasi tanaman

47

3.3.3.3. Pembuatan ekstrak daun tapak dara

47

3.3.3.4. Pembuatan larutan glukosa (beban)

48

3.3.3.5. Pembuatan larutan Glibenclamide (kontrol positif)

48

3.3.3.6. Hewan Uji

48

3.3.3.7. Pengujian efek toleransi gula

49

3.4. Metode Analisis

50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Hasil Penelitian

51

4.2. Pembahasan

55

4.3. Uji Hipotesis

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

57

5.2. Saran

57

DAFTAR PUST AKA

58

LAMPIRAN 1

61

LAMPIRAN 2

63

LAMPIRAN 3

69

LAMPIRAN 4

70

RIWAYATHIDUP

71

IX

DAFT AR T ABEL

Ha]aman
Tabe] 2.1. Patogenesis DM tipe la

17

TabeI2.2. K]asifikasi Gestational Diabetes mellitus (GDM)

22

Tabe] 2.3. Perbedaan karakter pada DM tipe 1 dan 2

24

TabeI2.4. Kriteria Diagnosis DM

25

Tabel 2.5. Eva]uasi OGTI pada orang norma]

26

Tabel 2.6. Eva]uasi OGTI

26

Tabe] 2.7. Kadar gu]a darah puasa dewasa

28

Tabel 2.8. Bentuk sediaan insulin

30

Tabe] 2.9. Obat hipog]ikemik ora] (OHO) I

32

Tabe] 2. ]0. Obat hipog]ikkemik ora] (OHO) II

33

Tabe] 2.] ]. Ma]formasi congenital pada neonatal akibat komp]ikasi
Gestasional DM

39

Tabel 4. ]. Kadar gu]a darah mencit pada uji toleransi glukosa

5]

TabeI4.2. Kadar gu]a darah rata-rata mencit

52

Tabel 4.3. Persentase penurunan kadar guIa darah mencit pada uji
to]eransi g]ukosa

53

Tabe] 4.4. Rata-rata persentase penurunan kadar gula darah mencit
pada uji to]eransi g]ukosa

54

TabeI4.5. Analisis stastistik persentase penurunan kadar gula darah
mencit memakai uji oneway ANOV A dan Turkey HSD

x

55

DAFT AR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.]. Metabolisme glukosa

5

Gambar 2.2. Struktur proinsulin dan insulin

9

Gambar 2.3. Sekresi insulin

10

Gambar 2.4. Efek insulin

]]

Gambar 2.5. Mekanisme kerja insulin

]2

Gambar 2.6. Estimasi jumlah penderita OM

13

Gambar 2.7. Metabolisme glukosa pada OM

]4

Gambar 2.8. Patogenesis OM tipe II] cassava (yanides hypothesis

20

Gambar 2.9. Strategi diagnosis OM

27

Gambar 2.]0. Cara pemakaian insulin subkutan

3]

Gambar 2.] I. Efek sulfonil urea

34

Gambar 2.12. Efek Biguanidalmetformin

34

Gambar 2.13. Mekanisme komplikasi kronis pada OM

37

Gambar 2.]4. Makrosomia

38

Gambar 2.15. Tanaman tapak dara I

4]

Gambar 2.]6. Tanaman tapak dara II

4]

Gambar 2.17. Alkaloid sebagai agen hipoglikemik

43

Xl

DAFT AR DIAGRAM

Halaman
Diagram 4.1. Kadar rata-rata gula darah

52

Diagram 4.2. Rata-rata persentase penurunan kadar gula darah mencit
pada uji toleransi glukosa

54

XII

DAFT AR LAMPmAN

Halaman
Lampiran I Perhitungan Dosis

60

Lampiran 2 Uji Statistik oneway ANOV A dan Turkey HSD

62

Lampiran 3 Determinasi Tanaman

68

Lampiran 4 Gambar Prosedur Kerja

69

XIII

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN

Perhitungan

DOS IS

dosis glibenclamide

Dosis glibenc/amide untuk manusia adalah 5 mg.
Faktor konversi untuk mencit yang beratnya :t:20 g adalah 0,0026.
Mencit yang digunakan da]am penelitian beratnya :t:20 - 25 g.
Volume lambung mencit:t: 0,5 ml

Perhitungan:
5 mg x 0,0026 = 0,013 mg
0,013 mg dilarutkan da]am 0,5 ml air suling.

Perhitungan dosis Glukosa

Dosis untuk manusia adalah 75 g.
Faktor konversi untuk mencit yang beratnya :t:20 g adalah 0,0026.
Mencit yang digunakan da]am penelitian beratnya :t:20

- 25

g.

Volume ]ambung mencit:t: 0,5 m1

Perhitungan:
75 g x 0,0026 = 0,195 g
0,195 g dilarutkan dalam 0,5 m1air su]ing.

Perhitungan dosis I herba CIlthaTanthus Toseus G. Don (1 DM)

Dosis pada tikus adalah 500 mglkg BB (Singh et all, 200])
Dosis pada tikus 200 gram ialah ] 00 mg

61

62

Faktor konversi untuk mencit yang beratnya :t 20g adalah 0,14
Mencit yang digunakan dalam penelitian beratnya :t 20 - 25 g
Volwne lambung mencit:t 0,5 ml
Perhitungan:
100 mg * 0,14 = 14 mg
14 mg dilarutkan dalam 0,5 ml aquadest

Perhitungan dosis II berba CIltharanthus roseus G.Don (2 DM)
Dosis pada tikus adalah 1000 mglkg BB.
Dosis pada tikus 200 gram ialah 200 mg
Faktor konversi untuk mencit yang beratnya:t 20g adalah 0,14
Mencit yang digunakan dalam penelitian beratnya :t 20 - 25 g.
Volwne lambung mencit:t 0,5 ml
Perhitungan:
200 mg * 0,14 = 28 mg
28 mg dilarutkan dalam 0,5 ml aquadest

Perbitungan dosis III berba CIltharanthus rose us G. Don (4 DM)

Dosis pada tikus adalah 2000 mg / kg BB.
Dosis pada tikus 200 gram ialah 400 mg
Faktor konversi untuk mencit yang beratnya f: 20g adalah 0,14
Mencit yang digunakan dalam Penelitian beratnya f: 20 - 25 g.
Volwne lambung mencit:t 0,5 ml
Perhitungan:
400 mg * 0,14 = 56 mg
56 mg dilarutkan dalam 0,5 ml aquadest

63

LAMPIRAN 2

UJI STATISTIK

Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit TI-T2

Oneway
Descrlptives

T1-T2

N
kontroI +

Mean
29.6400
72833
16.4767
40.8167
53.0933
294620

3
3
3
3
3
15

kontroldosis 1 dm
dosis 2 dm
dosis 4 dm
Talai

Test of Homogeneity

Std. Deviation
15.9614
51434
9.6217
2.5268
9.8597
18.8954

Std. Error
9.2153
2.9695
5.5551
1.4588
5.6925
4.8788

95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound
Uooer Bound
-10.0102
69.2.902
-54936
20.0603
-7.4250
40.3783
34.5398
47.0935
28.6004
77.5863
18.9981
39.9259

Minimum
11.64
3.14
9.30
38.19
43.82

of Variances

T1-T2
Levene
Statistic
2.720

df1

df2
4

Sio.
.091

10

ANOVA
T1-T2

Between Groups
Within Groups
Total

Sum of
Squares
4043.737
954.792
4998.528

df
4
10
14

Mean Square
1010.934
95.479

F
10.588

Sig.
.001

3.14

Maximum
42.07
13.04
27.41
43.23
63.45
63.45

64

Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent

Variable:

T1- T2

Tu key HSD

(I) treatment
kontrol +

kontrol

-

dosis 1 dm

(J) treatment
kootrol dosis 1 dm
dosis 2 dm
dosis 4 dm
kontrol +
dosis 1 dm
dosis 2 dm
dosis 4 dm
kootrol+
kontrol
dosis 2 dm
dosis 4 dm
kootrol+
kontrol dosis 1 dm
dosis 4 dm
kontrol +
kontrol dosis 1 dm
dosis 2 dm

-

dosis 2 dm

dosis 4 dm

..The mean

Mean
Difference
(I-J)
22.3567
13.1633
-11.1767
-23.4533
-22.3567
-9.1933
-33.5333.
.....5.8100.
-13.1633
9.1933
-24.3400
-36.6167*
11.1767
33.5333.
24.3400
-122767
23.4533
45.8100.
36.6167.
12.2767

Std. EITOf
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783
7.9783

Si~
.106
.502
.641
.086
.106
.717
.012
.001
.502
.777
.073
.007
.641
.012
.073
.563
.086
.001
.007
.563

cifference is significant at the .05 level.

Homogeneous Subsets
T1-T2
T ukey HS(jI
Subset

treatment
kontrol
dosis 1 dm
kontrol+
dosis 2 dm
dosis 4 dm

-

N
3
3
3
3
3

1
7.2833
16.4767
29.6400

Si9.
Means for groups

.106
in homogeneous

a. Uses Harmonic

Mean Sample

subsets

for alpha

=.05

2

3

16.4767
29.6400
40.8167
.073
are displayed.

Size = 3.000.

29.6400
40.8167
53.0933
.086

95% Confidence Interval
Upper Bomd
Lower Bound
48.6142
-3.9009
-13.0942
39.4209
-37.4342
15.0809
.....9.7109
2.8042
-48.6142
3.9009
17 .0642
-35.4509
-59.7909
-72758
-72.0676
-19.5524
-39.4209
13.0942
-17.0642
35.4509
-50.5976
1.9176
~.8742
-10.3591
-15.0809
37.4342
72758
59.7909
-1.9176
50.5976
-38.5342
13.9809
-2.8042
49.7109
19.5524
72.0676
10.3591
62.8742
-13.9809
38.5342

65

Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darab Mencit T2- T3

Oneway
Descrlptlves

T2-T3

N
kontroI +

3
3
3
3

kontroIdo&is 1 dm
dosis 2 dm
dosis 4 dm
Totat

3
15

Mean
32.6900
17.6600
39.0267
8.3400
9.0700

Std. Deviation
13.7111
23.2163
6.1566
4.2057
8.3147

21.3573

16.9614

Test of Homogeneity
T2-T3
Levene
Statistic
4.553

df1

Std. Enor
7.9161
13.

Dokumen yang terkait

Efektivitas ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus) sebagai larvasida nyamuk culex quinquefasciatus

3 14 33

Enkapsulasi Nanokitosan pada Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus) sebagai Antihiperglikemia

1 8 38

PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TAPAK DARA (Catharanthus roseus) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI PEMBUNUH Pemanfaatan Ekstrak Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) Sebagai Insektisida Alami Pembunuh Nyamuk Aedes aegypti.

0 8 15

PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TAPAK DARA (Catharanthus roseus) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI PEMBUNUH Pemanfaatan Ekstrak Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) Sebagai Insektisida Alami Pembunuh Nyamuk Aedes aegypti.

0 6 17

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus G) TERHADAP KADAR GLUKOSA Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus G) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar.

0 0 11

AKTIVITAS INFUSA DAUN TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) Yuli Permatasari, Lizma Febrina, Arsyik Ibrahim

0 1 5

Pengaruh pemberian campuran ekstrak biji kelabet (trigonella foenum-graecum linn.) dan ekstrak daun tapak dara (catharanthus roseus linn.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 15

Pengaruh pemberian campuran ekstrak biji kelabet (trigonella foenum-graecum linn.) dan ekstrak daun tapak dara (catharanthus roseus linn.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 22

Efek kombinasi ekstrak daun tapak dara {Catharanthus Roseus (L.) G. Don} dan ekstrak daun murbei (Morus Alba L.) pada berbagai konsentrasi terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 17

Efek Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus G.Don) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit - MCUrepository

0 0 11