Caprylic Acid Sebagai Terapi Pada Kandidiasis.
ABSTRAK
CAPRYLIC ACID SEBAGAI TERAPI PADA KANDIDIASIS
Emiliana Lia, 2003. Pembimbing I : Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Pembimbing II: Endah Tyasrini, S.Si., M.Si.
Penggunaan bahan-bahan alamiah oleh masyarakat sebagai pengganti obatobatan modem sudah semakin banyak, karena mereka bermaksud mencari terapi
altematif yang aman bagi tubuh. Caprylic acid merupakan salah satu bahan
alamiah yang memiliki efek sebagai antijamur, selain juga sebagai antibakteri,
antitumor serta efek pemecahan batu empedu.
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas caprylic acid sebagai
terapi altematif pada infeksi kandidiasis.
Caprylic acid merupakan suatu asam lemak monokarboksilat dengan delapan
rantai karbon, yang dapat digunakan untuk pengobatan terhadap infeksi
kandidiasis. Mekanisme kerja pasti dari caprylic acid belum di,ketahui namun
caprylic acid dapat melarutkan membran sel-sel ragi menyebabkan perubahan
terhadap ketidakstabilan
dan permeabilitas
membran, yang berakibat pada
pecahnya membran
sel ragi. Caprylic acid yang mampu menghambat
pertumbuhan Candida albicans efektif digunakan untuk infeksi kandidiasis,
terutama infeksi kandidiasis sistemik karena caprylic acid terabsorpsi dengan baik
ke dalam usus.
Caprylic acid memiliki efek sebagai antijamur terhadap Candida albicans
dengan merusak
sel-sel ragi dari Candida albicans. Caprylic acid dapat
digunakan sebagai terapi pada infeksi kandidiasis terutama infeksi kandidiasis
sistemik.
IV
ABSTRACT
CAPRYLIC ACID AS A THERAPEUTIC
FOR THE CANDIDIASIS
AGENT
Emiliana Lia, 2003 Tutor I: Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Tutor II : Endah Tyasrini, S.Si., M.Si.
Nowadays, the uses of natural herbs are more popular. People like to use the
natural herbs as the alternative of the modern drugs, because they have less of
side effect to the human body. Caprylic acid is one of the natural herbs that has
the ant~fungal effect, besides the antibacterial effect, the antitumor effect and the
effect that is used for gallstone dissolution.
The purpose of this study is to know the effectivity of caprylic acid as a
therapeutic agent for the candidiasis.
Caprylic acid is a monocarbocylate fatty acid that has eight carbons, usually
use for candidiasis infection. The exact mechanism of fungisidal action is not fully
understood, however it is postulated that caprylic acid dissolves the cell
membrane of the yeast, causing the changes in fluidity and permeability that lead
to membrane dissaggregation. The caprylic acid which can inhibit the growth of
Candida albicans
is effective for the candidiasis infection, especially for the
systemic candidiasis, because it is well absorb through the intestinal.
Caprylic acid has the ant~fungal effect against Candida albicans by destroy of
the yeast. Caprylic acid is effective to use as a therapeutic agent for candidiasis
infection, especially for the systemic candidiasis.
v
DAFT AR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
II
SURATPERNYATAAN
III
ABSTRAK
IV
ABSTRACT
V
KATAPENGANTAR
VI
OAF TAR ISI
Vlll
DAFT AR GAMBAR
x
BABIPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Penelitian
3
1.5 Metode Penelitian
3
1.6 Lokasi dan Waktu
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kandidiasis
4
2.1.1 Morfologi dan Sifat Candida albicans
5
2.1.2 Patologi dan Patogenesis
7
2.1.3 Manifestasi Klinis
7
2.1.3.1 Kandidiasis Kutan dan Mukosa
8
2.1.3.2 Kandidiasis Sistemik
10
2.1.3.3 Kandidiasis Mukokutan Kronis
11
2.1.4 Diagnosis
12
2.1.5 Terapi
14
2.1.5.1 Mekanisme Kerja Gbat Antijamur
15
2.1.5.2 Pengobatan pada Kandidiasis
19
Vlll
2.2 Caprylic acid
19
2.2.1 Asal-Usul
20
2.2.2 Susunan dan Sifat Kimia
21
2.2.3 Efek Caprylic acid
21
2.2.4 Mekanisme Kerja Caprylic acid
22
2.2.5 Penggunaan Caprylic acid
23
BAB In RINGKASAN
BAB IV KESIMPULAN
25
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
28
4.2 Saran
28
DAFT AR PUST AKA
29
RIWAYATHIDUP
32
IX
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Candida albicans Pada Pewamaan Gram
6
Gambar 2.2 Koloni Candida albicans
6
Gambar 2.3 Kandidiasis Kutan Pada Kuku
9
Gambar 2.4 Oral Kandidiasis
10
Gambar 2.5 Kandidiasis Pada Esofagus
11
Gambar 2.6 Mikroskopik Sel Ragi Dengan Tunas Pada Candida albicans
12
Gambar 2.7 Germ Tube
13
Gambar 2.8 Klamidospora
14
Gambar 2.9 Struktur KimiaNystatin
16
Gambar 2.10 Struktur Kimia Beberapa Obat-Obatan Antijamur
18
Gambar 2.11 Struktur Kimia Caprylic Acid
21
x
~._----
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin bijaksana dalam memilih berbagai macam
bahan yang akan mereka konsumsi, mulai dari konsumsi makanan, minuman,
maupun obat-obatan. Mereka kini cenderung untuk mengkonsumsi berbagai
macam makanan atau minuman yang berbahan dasar alamiah. Kecenderungan
untuk
kembali
menggunakan
bahan
alamiah
ini termasuk juga
dalam
mengkonsumsi obat-obatan. Masyarakat saat ini semakin menggemari dan
menggunakan kembali obat-obatan yang berbahan dasar zat-zat alamiah atau zatzat organik.
Penggunaan obat-obatan modem sudah mulai ditinggalkan guna
mengurangi paparan zat-zat kimia yang banyak merugikan manusia. Selain itu
juga untuk mengurangi efek toksik yang mungkin berbahaya bagi tubuh manusia.
(Hembing Wijayakusuma, 2002)
Hal ini tentu saja menimbulkan suatu pola baru dalam masyarakat untuk
mencari terapi pilihan yang aman dikonsumsi. Dengan mencari berbagai macam
bahan-bahan alamiah, mereka bermaksud untuk mendapatkan efek terapi yang
sarna dengan obat-obatan modem, namun dengan menekan sekecil mungkin efek
samping yang berbahaya bagi kesehatan. Keanekaragaman hayati, baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun yang berasal dari hewani, menyimpan
begitu banyak efek terapi yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Oleh karena
itu, belakangan ini banyak terdapat penelitian yang bertujuan mencari bahanbahan alamiah yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar obat-obatan.
(http://www.leforg)
Bahan-bahan alamiah yang sejak dulu sudah digunakan sebagai obat-obatan
antara lain, bawang merah untuk mengobati batuk, bawang putih untuk
menurunkan tekanan darah selain untuk obat diare dan panu, jahe yang dapat
mengobati gangguan pencemaan, serta daun sirih yang telah terbukti memiliki
khasiat sebagai antiseptik dan masih banyak contoh lainnya. Penggunaan bahan-
2
bahan ini biasanya tergantung pada kebiasaan masyarakat masing-masing daerah,
sehingga khasiat obat-obatan alamiah yang dirasakan oleh suatu daerah belum
tentu dapat dirasakan dan dimanfaatkan di daerah lain. Oleh karena itu, penelitian
yang
tepat
untuk
bahan-bahan
alamiah
ini
perlu
dikembangkan
dan
dipublikasikan, sehingga dampaknya dapat dirasakan serta bermanfaat bagi semua
masyarakat. (Slamet Hariyadi, 2001)
Penyakit kandidiasis dikenal sebagai penyakit sistemik ataupun lokal yang
bersifat oportunistik. Kandidiasis dapat mengenai organ kulit, mukosa mulut,
mukosa pada vagina dan juga menyebabkan kandidiasis yang sistemik. Selama ini
pengobatan kandidiasis dikenal dengan menggunakan nystatin, namun ternyata
caprylic acid juga dapat mengobati kandidiasis.
Caprylic acid yang berbahan
dasar asam lemak organik, berasal dari lemak nabati maupun hewani. Caprylic
acid merupakan asam lemak monokarboksilat yang memiliki khasiat sebagai obat
antijamur. (http://www.wholehealthmd.com)
1.2 Identifikasi masalah
Apakah caprylic acid efektif sebagai terapi altematif
pada penderita
kandidiasis?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan karya tulis ini adalah ingin mengetahui aktivitas antijamur
dari caprylic acid terhadap Candida a/Means. Sedangkan tujuannya adalah ingin
mengetahui efektivitas caprylic acid secara in vitro sebagai terapi pada penderita
kandidiasis.
1.4 Kegunaan
Hasil penulisan karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu bagi
para pembaca dan penggunaan caprylic acid dapat menjadi terapi alternatif
sebagai pengganti terapi antijamur lainnya pada kasus kandidiasis.
1.5 Metodologi
Karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka.
1.6 Lokasi dan Waktu
Penulisan karya tulis ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, Bandung .dari bulan Maret hingga
Desember 2003.
28
BAB IV
KES~PULANDANSARAN
4.1 Kesimpulan
Caprylic acid dapat digunakan sebagai terapi altematif untuk mengobati
kandidiasis terutama infeksi kandidiasis sistemik. Mekanisme kerja caprylic acid
sebagai antijamur secara pasti masih belum jelas, namun caprylic acid terbukti
efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Caprylic acid dapat
melarutkan
membran
sel
sehingga
menyebabkan
perubahan
terhadap
ketidakstabilan dan permeabilitas membran yang berakibat pada pecahnya
membran sel ragi Candida albicans.
4.2 Saran
Penelitian lebih lanjut, baik secara in vivo maupun percobaan secara in vitro,
untuk mengetahui mekanisme pasti caprylic acid sebagai obat antijamur perlu
dilakukan. Hal ini merupakan upaya agar penggunaan caprylic acid sebagai terapi
pilihan pada infeksi kandidiasis dapat dioptimalkan. Selain itu masih banyak
bahan-bahan alamiah lainnya yang dapat digunakan untuk pengobatan pada
infeksi kandidiasis yang juga memerlukan penelitian lebih lanjut.
29
DAFTAR PUSTAKA
Bergsson
Killing
G., Arnfinnsson
of
Antimicrobial
1., Steingrimsson
Candida
albicans
by
0., Thorrnar H., 2001.
Fatty
Acids
and
In Vitro
Monoglycerides.
11 (45): 3209-3212
Agents and Chemotherapy,
Brooks G.F., Butel J.S., Morse S.A, 2001. Jawetz, Melnick & Adelberg Medical
Microbiology.
nod. New York: The McGraw-Hill Company Inc.
Chang R., 1991. Chemistry.
Gustauskas
A,
O'Kane
4th. Princetown: The McGraw-Hill Company Inc.
M.,
Clean
the Colon
to Check
Candida.
2000.
1982. Kimia
Organik
Untuk
http://www.awholeapproach.com!
Ismail
Besari.,
E. Sulistyowati.,
Universitas. Bandung:
Moh. Ishak.,
CV. Armico.
Jankoski T., Chronic Candida Syndrome.
2000. http://www.appliedhealth.com!
Johnson 1., Naturally Sustained Release Caprylates Deliver Caprylic Acid
Throughout the Intestinal Tract. 2000. http://www.priorityonevitamins.com!
Murray P.R., Rosenthal
Microbiology.
K.S., Kobayashi
J.,
2002.
Medical
4th. St Louis: Mosby Inc.
Rawls G., Overcoming Candida.
Teitelbaum
G.S., Pfaller M.A,
2001. http://www.abundantlivinglifestylecenter.
2001. Fighting Those
Fatigue to Fantastic Newsletters,
Persistent
1 (4): 232-254
Infections
in CFIDS. From
30
Temay A., 1976.
Contemporary
Organic Chemistry.
1st. Philadelphia:
W.B.
Saunders Company.
Toohey L., The Large Intestine. 1995. http://www.nutri-notes.com!
Tortora G..J., Funke B.R., Case c.L., 2001. Microbiology
an Introduction.
San Francisco: Benjamin Cummings Publishing Company Inc.
(http://gfx.m-ww.de/formula
_nystatin.gif)
(http://gsbs.utmb.edulmicrobooklch076.htm )
(http://luz.ve/ica/ Atlas _ medlhtmllspanishlesofago/candi.html)
(http://vhavax.hartford.edulbugl/candida.jpg)
(http://www.asmusa.orgldivision/c/photo/calb l.jpg)
(http://www.doctorfungus.orgl)
(http://www.ha.org.hkIqehldept~athology_dept_micro3.htm)
(http://www.kicgroup.com )
(http://www.lifelink.com )
(http://www.med.sc. edu)
(http://www.Oscommerce.com)
(http://www.PDRhealth.com)
ih.
31
(http://www-public.rz.uni-duesseldorfdel.
(http://www.thealternativemedicineshop.com
../candida%20albicans.jpg)
)
(http://www. vetmed. wisc.edu)
(http://www.wholehealthmd.com)
------
CAPRYLIC ACID SEBAGAI TERAPI PADA KANDIDIASIS
Emiliana Lia, 2003. Pembimbing I : Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Pembimbing II: Endah Tyasrini, S.Si., M.Si.
Penggunaan bahan-bahan alamiah oleh masyarakat sebagai pengganti obatobatan modem sudah semakin banyak, karena mereka bermaksud mencari terapi
altematif yang aman bagi tubuh. Caprylic acid merupakan salah satu bahan
alamiah yang memiliki efek sebagai antijamur, selain juga sebagai antibakteri,
antitumor serta efek pemecahan batu empedu.
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas caprylic acid sebagai
terapi altematif pada infeksi kandidiasis.
Caprylic acid merupakan suatu asam lemak monokarboksilat dengan delapan
rantai karbon, yang dapat digunakan untuk pengobatan terhadap infeksi
kandidiasis. Mekanisme kerja pasti dari caprylic acid belum di,ketahui namun
caprylic acid dapat melarutkan membran sel-sel ragi menyebabkan perubahan
terhadap ketidakstabilan
dan permeabilitas
membran, yang berakibat pada
pecahnya membran
sel ragi. Caprylic acid yang mampu menghambat
pertumbuhan Candida albicans efektif digunakan untuk infeksi kandidiasis,
terutama infeksi kandidiasis sistemik karena caprylic acid terabsorpsi dengan baik
ke dalam usus.
Caprylic acid memiliki efek sebagai antijamur terhadap Candida albicans
dengan merusak
sel-sel ragi dari Candida albicans. Caprylic acid dapat
digunakan sebagai terapi pada infeksi kandidiasis terutama infeksi kandidiasis
sistemik.
IV
ABSTRACT
CAPRYLIC ACID AS A THERAPEUTIC
FOR THE CANDIDIASIS
AGENT
Emiliana Lia, 2003 Tutor I: Djaja Rusmana, dr., M.Si.
Tutor II : Endah Tyasrini, S.Si., M.Si.
Nowadays, the uses of natural herbs are more popular. People like to use the
natural herbs as the alternative of the modern drugs, because they have less of
side effect to the human body. Caprylic acid is one of the natural herbs that has
the ant~fungal effect, besides the antibacterial effect, the antitumor effect and the
effect that is used for gallstone dissolution.
The purpose of this study is to know the effectivity of caprylic acid as a
therapeutic agent for the candidiasis.
Caprylic acid is a monocarbocylate fatty acid that has eight carbons, usually
use for candidiasis infection. The exact mechanism of fungisidal action is not fully
understood, however it is postulated that caprylic acid dissolves the cell
membrane of the yeast, causing the changes in fluidity and permeability that lead
to membrane dissaggregation. The caprylic acid which can inhibit the growth of
Candida albicans
is effective for the candidiasis infection, especially for the
systemic candidiasis, because it is well absorb through the intestinal.
Caprylic acid has the ant~fungal effect against Candida albicans by destroy of
the yeast. Caprylic acid is effective to use as a therapeutic agent for candidiasis
infection, especially for the systemic candidiasis.
v
DAFT AR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
II
SURATPERNYATAAN
III
ABSTRAK
IV
ABSTRACT
V
KATAPENGANTAR
VI
OAF TAR ISI
Vlll
DAFT AR GAMBAR
x
BABIPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Penelitian
3
1.5 Metode Penelitian
3
1.6 Lokasi dan Waktu
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kandidiasis
4
2.1.1 Morfologi dan Sifat Candida albicans
5
2.1.2 Patologi dan Patogenesis
7
2.1.3 Manifestasi Klinis
7
2.1.3.1 Kandidiasis Kutan dan Mukosa
8
2.1.3.2 Kandidiasis Sistemik
10
2.1.3.3 Kandidiasis Mukokutan Kronis
11
2.1.4 Diagnosis
12
2.1.5 Terapi
14
2.1.5.1 Mekanisme Kerja Gbat Antijamur
15
2.1.5.2 Pengobatan pada Kandidiasis
19
Vlll
2.2 Caprylic acid
19
2.2.1 Asal-Usul
20
2.2.2 Susunan dan Sifat Kimia
21
2.2.3 Efek Caprylic acid
21
2.2.4 Mekanisme Kerja Caprylic acid
22
2.2.5 Penggunaan Caprylic acid
23
BAB In RINGKASAN
BAB IV KESIMPULAN
25
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
28
4.2 Saran
28
DAFT AR PUST AKA
29
RIWAYATHIDUP
32
IX
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Candida albicans Pada Pewamaan Gram
6
Gambar 2.2 Koloni Candida albicans
6
Gambar 2.3 Kandidiasis Kutan Pada Kuku
9
Gambar 2.4 Oral Kandidiasis
10
Gambar 2.5 Kandidiasis Pada Esofagus
11
Gambar 2.6 Mikroskopik Sel Ragi Dengan Tunas Pada Candida albicans
12
Gambar 2.7 Germ Tube
13
Gambar 2.8 Klamidospora
14
Gambar 2.9 Struktur KimiaNystatin
16
Gambar 2.10 Struktur Kimia Beberapa Obat-Obatan Antijamur
18
Gambar 2.11 Struktur Kimia Caprylic Acid
21
x
~._----
1
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin bijaksana dalam memilih berbagai macam
bahan yang akan mereka konsumsi, mulai dari konsumsi makanan, minuman,
maupun obat-obatan. Mereka kini cenderung untuk mengkonsumsi berbagai
macam makanan atau minuman yang berbahan dasar alamiah. Kecenderungan
untuk
kembali
menggunakan
bahan
alamiah
ini termasuk juga
dalam
mengkonsumsi obat-obatan. Masyarakat saat ini semakin menggemari dan
menggunakan kembali obat-obatan yang berbahan dasar zat-zat alamiah atau zatzat organik.
Penggunaan obat-obatan modem sudah mulai ditinggalkan guna
mengurangi paparan zat-zat kimia yang banyak merugikan manusia. Selain itu
juga untuk mengurangi efek toksik yang mungkin berbahaya bagi tubuh manusia.
(Hembing Wijayakusuma, 2002)
Hal ini tentu saja menimbulkan suatu pola baru dalam masyarakat untuk
mencari terapi pilihan yang aman dikonsumsi. Dengan mencari berbagai macam
bahan-bahan alamiah, mereka bermaksud untuk mendapatkan efek terapi yang
sarna dengan obat-obatan modem, namun dengan menekan sekecil mungkin efek
samping yang berbahaya bagi kesehatan. Keanekaragaman hayati, baik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun yang berasal dari hewani, menyimpan
begitu banyak efek terapi yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Oleh karena
itu, belakangan ini banyak terdapat penelitian yang bertujuan mencari bahanbahan alamiah yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar obat-obatan.
(http://www.leforg)
Bahan-bahan alamiah yang sejak dulu sudah digunakan sebagai obat-obatan
antara lain, bawang merah untuk mengobati batuk, bawang putih untuk
menurunkan tekanan darah selain untuk obat diare dan panu, jahe yang dapat
mengobati gangguan pencemaan, serta daun sirih yang telah terbukti memiliki
khasiat sebagai antiseptik dan masih banyak contoh lainnya. Penggunaan bahan-
2
bahan ini biasanya tergantung pada kebiasaan masyarakat masing-masing daerah,
sehingga khasiat obat-obatan alamiah yang dirasakan oleh suatu daerah belum
tentu dapat dirasakan dan dimanfaatkan di daerah lain. Oleh karena itu, penelitian
yang
tepat
untuk
bahan-bahan
alamiah
ini
perlu
dikembangkan
dan
dipublikasikan, sehingga dampaknya dapat dirasakan serta bermanfaat bagi semua
masyarakat. (Slamet Hariyadi, 2001)
Penyakit kandidiasis dikenal sebagai penyakit sistemik ataupun lokal yang
bersifat oportunistik. Kandidiasis dapat mengenai organ kulit, mukosa mulut,
mukosa pada vagina dan juga menyebabkan kandidiasis yang sistemik. Selama ini
pengobatan kandidiasis dikenal dengan menggunakan nystatin, namun ternyata
caprylic acid juga dapat mengobati kandidiasis.
Caprylic acid yang berbahan
dasar asam lemak organik, berasal dari lemak nabati maupun hewani. Caprylic
acid merupakan asam lemak monokarboksilat yang memiliki khasiat sebagai obat
antijamur. (http://www.wholehealthmd.com)
1.2 Identifikasi masalah
Apakah caprylic acid efektif sebagai terapi altematif
pada penderita
kandidiasis?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan karya tulis ini adalah ingin mengetahui aktivitas antijamur
dari caprylic acid terhadap Candida a/Means. Sedangkan tujuannya adalah ingin
mengetahui efektivitas caprylic acid secara in vitro sebagai terapi pada penderita
kandidiasis.
1.4 Kegunaan
Hasil penulisan karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu bagi
para pembaca dan penggunaan caprylic acid dapat menjadi terapi alternatif
sebagai pengganti terapi antijamur lainnya pada kasus kandidiasis.
1.5 Metodologi
Karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka.
1.6 Lokasi dan Waktu
Penulisan karya tulis ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas
Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, Bandung .dari bulan Maret hingga
Desember 2003.
28
BAB IV
KES~PULANDANSARAN
4.1 Kesimpulan
Caprylic acid dapat digunakan sebagai terapi altematif untuk mengobati
kandidiasis terutama infeksi kandidiasis sistemik. Mekanisme kerja caprylic acid
sebagai antijamur secara pasti masih belum jelas, namun caprylic acid terbukti
efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Caprylic acid dapat
melarutkan
membran
sel
sehingga
menyebabkan
perubahan
terhadap
ketidakstabilan dan permeabilitas membran yang berakibat pada pecahnya
membran sel ragi Candida albicans.
4.2 Saran
Penelitian lebih lanjut, baik secara in vivo maupun percobaan secara in vitro,
untuk mengetahui mekanisme pasti caprylic acid sebagai obat antijamur perlu
dilakukan. Hal ini merupakan upaya agar penggunaan caprylic acid sebagai terapi
pilihan pada infeksi kandidiasis dapat dioptimalkan. Selain itu masih banyak
bahan-bahan alamiah lainnya yang dapat digunakan untuk pengobatan pada
infeksi kandidiasis yang juga memerlukan penelitian lebih lanjut.
29
DAFTAR PUSTAKA
Bergsson
Killing
G., Arnfinnsson
of
Antimicrobial
1., Steingrimsson
Candida
albicans
by
0., Thorrnar H., 2001.
Fatty
Acids
and
In Vitro
Monoglycerides.
11 (45): 3209-3212
Agents and Chemotherapy,
Brooks G.F., Butel J.S., Morse S.A, 2001. Jawetz, Melnick & Adelberg Medical
Microbiology.
nod. New York: The McGraw-Hill Company Inc.
Chang R., 1991. Chemistry.
Gustauskas
A,
O'Kane
4th. Princetown: The McGraw-Hill Company Inc.
M.,
Clean
the Colon
to Check
Candida.
2000.
1982. Kimia
Organik
Untuk
http://www.awholeapproach.com!
Ismail
Besari.,
E. Sulistyowati.,
Universitas. Bandung:
Moh. Ishak.,
CV. Armico.
Jankoski T., Chronic Candida Syndrome.
2000. http://www.appliedhealth.com!
Johnson 1., Naturally Sustained Release Caprylates Deliver Caprylic Acid
Throughout the Intestinal Tract. 2000. http://www.priorityonevitamins.com!
Murray P.R., Rosenthal
Microbiology.
K.S., Kobayashi
J.,
2002.
Medical
4th. St Louis: Mosby Inc.
Rawls G., Overcoming Candida.
Teitelbaum
G.S., Pfaller M.A,
2001. http://www.abundantlivinglifestylecenter.
2001. Fighting Those
Fatigue to Fantastic Newsletters,
Persistent
1 (4): 232-254
Infections
in CFIDS. From
30
Temay A., 1976.
Contemporary
Organic Chemistry.
1st. Philadelphia:
W.B.
Saunders Company.
Toohey L., The Large Intestine. 1995. http://www.nutri-notes.com!
Tortora G..J., Funke B.R., Case c.L., 2001. Microbiology
an Introduction.
San Francisco: Benjamin Cummings Publishing Company Inc.
(http://gfx.m-ww.de/formula
_nystatin.gif)
(http://gsbs.utmb.edulmicrobooklch076.htm )
(http://luz.ve/ica/ Atlas _ medlhtmllspanishlesofago/candi.html)
(http://vhavax.hartford.edulbugl/candida.jpg)
(http://www.asmusa.orgldivision/c/photo/calb l.jpg)
(http://www.doctorfungus.orgl)
(http://www.ha.org.hkIqehldept~athology_dept_micro3.htm)
(http://www.kicgroup.com )
(http://www.lifelink.com )
(http://www.med.sc. edu)
(http://www.Oscommerce.com)
(http://www.PDRhealth.com)
ih.
31
(http://www-public.rz.uni-duesseldorfdel.
(http://www.thealternativemedicineshop.com
../candida%20albicans.jpg)
)
(http://www. vetmed. wisc.edu)
(http://www.wholehealthmd.com)
------