ANALISIS PERMINTAAN DAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

Dr. Yunastiti Purwaningsih, MP
NIP 195906131984032001
Sebagai Staf Pengajar pada Fakultas Ekonomi
Lahir di Surakarta, 13 Juni 1959

FE
3
Riwayat Pendidikan:
 S-1. Universitas Gadjah Mada. 1983.
Bidang Ilmu: Ekonomi Umum
 S-2. Universitas Gadjah Mada. 1998.
Bidang Ilmu: Ekonomi Pertanian
 S-3. Universitas Gadjah Mada. 2010.

Bidang Ilmu: Ekonomi Pertanian

Judul Disertasi:
AN ANALYSIS OF DEMAND AND FOOD SECURITY OF HOUSEHOLD
IN CENTRAL JAVA PROVINCE
ANALISIS PERMINTAAN DAN KETAHANAN PANGAN


TINGKAT RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TENGAH
The purposes of this research are
to determine: (i) the influence of food
prices, household income and household
characteristics toward the budget share
of food commodities, (ii) the influence of
food prices, household income and
household characteristics toward the
level of household food security. The
background of this research is the trend
phenomenon of the rising food prices
which influence on the decreasing of
household demand for food. On the
other hand, the rising of food prices also
influence on the decreasing of the
household
real
incomes,
and
consequently the level of household food

security is low.
This research took the province
of Central Java as the research location.
The data used is the data of SUSENAS
Panel in March 2008 Consumption
Module of the Central Bureau of
Statistics, in the form of raw data. The
analysis techniques used are: (I) the
Almost Ideal Demand System (AIDS) in
the form of linear approximation
(LA/AIDS) to estimate the budget share
of food as the proxies of commodities
the household food demand, which

Tujuan
penelitian
ini
untuk
mengetahui : (i) pengaruh harga pangan,
pendapatan rumah tangga dan karakteristik

rumah tangga terhadap pangsa pengeluaran
pangan rumah tangga pada berbagai tingkat
ketahanan pangan rumah tangga, dan (ii)
pengaruh harga pangan, pendapatan rumah
tangga dan karakteristik rumah tangga
terhadap tingkat ketahanan pangan rumah
tangga. Penelitian dilatarbelakangi fenomena
kecenderungan kenaikan harga pangan yang
berdampak pada menurunnya permintaan
rumah tangga untuk pangan. Di sisi lain,
peningkatan harga pangan membawa
dampak menurunnya pendapatan rumah
tangga riil, dan akibatnya tingkat ketahanan
pangan rumah tangga menjadi rendah.
Penelitian mengambil Provinsi Jawa
Tengah sebagai daerah penelitian. Data yang
digunakan adalah Susenas Panel Maret
2008 Modul Konsumsi dari Badan Pusat
Statistik, yang berupa data mentah. Teknik
analisis yang digunakan : (i) Almost Ideal

Demand System (AIDS) dalam bentuk
aproksimasi linier (LA/AIDS) untuk estimasi
pangsa pengeluaran pangan sebagai proksi
dari permintaan pangan rumah tangga yang
diselesaikan dengan SUR (Seemingly
Unrelated Regression), dan (ii) regresi

accomplished by the SUR (Seemingly
Unrelated Regression), (ii) multiple
regression of an ordered probit model to
identify the factors which influence the
level of household food security
The results show that: (i) all of
the food commodities in each household
according to the level of food security
are ordinary goods, and are inelastic,
except for tobacco is elastic and noodles
for food-insecure household is unitary,
(ii) instant foods and beverages are the
substitution food for rice in the foodsecure, food-less secure, and foodvulnerable households, while in the

food-insecure
household,
the
substitution food for rice is noodles, (iii)
each of food commodities in each
households according to the level of
food security are normal goods, and all
of them are goods for daily needs,
except animal foods and instant foods
and beverages (for food-vulnerable and
food-insecure households), fruits (for
food-vulnerable households), noodles
(for food-insecure households), and
tobacco (for each households according
to the level of food security) is luxury
goods, (iv) the higher of household
income the more secure of food, the
higher food prices and the more number
of household members will be less
secure of food, the households whose

education level of the head of family is
under grade of Junior High School are
less secure of food compared with the
households whose education level of the
head of family is upper grade of Senior
High School, and the households
residing in urban areas are less secure
of foods compared with households
residing in rural areas.
Keywords: food prices, household
income, household food demand,
household food security

berganda model ordered probit untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi
tingkat ketahanan pangan rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan : (i)
kesemua komoditi pangan pada setiap
rumah tangga menurut tingkat ketahanan
pangan merupakan barang non giffen atau

ordinary goods, dan bersifat inelastis, kecuali
tembakau bersifat elastis dan mie untuk
rumah tangga rawan pangan bersifat uniter,
(ii) makanan dan minuman jadi merupakan
pangan pengganti beras pada rumah tangga
tahan,
kurang
dan
rentan
pangan,
sedangkan pada rumah tangga rawan
pangan, pangan pengganti beras adalah mie,
(iii) setiap komoditi pangan pada setiap
rumah tangga menurut tingkat ketahanan
pangan merupakan barang normal, dan
kesemuanya merupakan barang keperluan
sehari-hari, kecuali pangan hewani serta
makanan dan minuman jadi (untuk rumah
tangga rentan dan rawan pangan), buah
(untuk rumah tangga rentan pangan), mie

(untuk rumah tangga rawan pangan), dan
tembakau (untuk setiap rumah tangga
menurut
tingkat
ketahanan
pangan)
merupakan barang mewah, (iv) semakin
tinggi pendapatan rumah tangga maka
semakin tahan pangan, semakin tinggi harga
pangan dan semakin banyak jumlah anggota
rumah tangga maka semakin tidak tahan
pangan, rumah tangga dengan kepala
keluarga berpendidikan SMTP ke bawah
lebih tidak tahan pangan dibanding dengan
berpendidikan SMTA ke atas, dan rumah
tangga yang bertempat di wilayah perkotaan
lebih tidak tahan pangan dibanding dengan
rumah tangga di wilayah pedesaan.
Kata Kunci : harga pangan, pendapatan
rumah tangga, permintaan rumah tangga

untuk pangan, ketahanan pangan rumah
tangga