DAMPAK DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) PADA USAHATANI JERUK DI GAPOKTAN MUDIK NAMA NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUNG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.

DAMPAK DANA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
PADA USAHATANI JERUK DI GAPOKTAN MUDIK NAMA
NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUNG OMEH
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

OLEH
NURHABIBAH
0810225214

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011

DAMPAK DANA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
PADA USAHATANI JERUK DI GAPOKTAN MUDIK NAMA
NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUNG OMEH
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


OLEH
NURHABIBAH
0810225214

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011

DAMPAK DANA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
PADA USAHATANI JERUK DI GAPOKTAN MUDIK NAMA
NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUNG OMEH
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

OLEH
Nur Habibah
0810225214

SKRIPSI

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
UNTUK MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011

DAMPAK DANA
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
PADA USAHATANI JERUK DI GAPOKTAN MUDIK NAMA
NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUNG OMEH
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

OLEH
Nur Habibah
0810225214

MENYETUJUI:


Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Endry Martius, M.Sc
NIP. 19591031 198403 1 005

Rini Hakimi, SP, M.Si
NIP. 132 231 671

Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Andalas

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Fakultas Pertanian Univ. Andalas

Prof. Ir. H. Ardi, M. Sc
NIP. 19531216 198003 1 004


Prof. Ir. Yonariza, M.Sc, Ph.D
NIP. 19650505 199103 1 003

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di depan Sidang Panitia
Ujian Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Andalas, pada
Tanggal 29 Desember 2011.
No.

Nama

Tanda Tangan

Jabatan

1.

Ir. M. Refdinal, M.Si

Ketua


2.

Dr. Ir. Endry Martius, M.Sc

Sekretaris

3.

Rini Hakimi, SP, M.Si

Anggota

4.

Ferdhinal Asful, S.P, M.Si

Anggota

...Ketahuilah bahwa sesungguhnya kemenangan bersama kesabaran dan
sesungguhnya itu berakhir dari kesusahan dan setiap kesulitan itu pasti ada

jalan pemecahannya ... (R Tarmizi
Ya Rahman... Ya Rahim...
Dengan kemurahan, Rahmad serta kasih-Mu
Sekeping Keberhasilan dapat kugenggam, sepenggal asa dapat kuraih...
Perjalanan yang ku tempuh penuh liku dan melelahkan, terbagi dalam suka maupun
duka yang akhirnya sampai pada suatu tujuan yang tercapai.
Atas Ridho Mu Ya Rabb... dengan kerendahan dan ketulusan hati
kupersembahkan karya ini untuk setiap tetesan keringat dan kasih sayang serta Do’a
ayahanda Askolan, S.Pdi dan Ibunda Suriati, serta keluarga besar. Terimakasih atas
do’a tulusnya selama ini, ananda terharu dan bahagia saat melihat senyum manis
kalian mendegar study ananda ini selesai. Dengan karya ini, ananda akan memulai
langkah baru dalam menjalani kehidupan yang lebih berarti.
Terimakasih buat bapak Dr.Ir Endry Martius, M.Sc dan ibu Rini Hakimi SP MSi. Bibah
bangga punya Pembimbing seperti kalian yang banyak memberikan arahan dan
bimbingan, hingga bibah meraih gelar Sarjana Pertanian.
Semua ini tidak terlepas dari bantuan Bapak Ir. M. Refdinal. M.Si yang telah
membantu, menerima, dan mendegarkan keluh kesah mulai dari awal masuk sampai
akhirnya selesai study di Fakultas Pertanian. Terimakasih pak, ma’af bibah sudah
banyak merepotkan bapak.
Buat kawan seperjuanganku Fauzan, A.Md (kau memang mengerti aku,,,Bib harap

Jan tetap semangat.. Utamakan yang terpenting dulu, karena itu jalan untuk
mendapatkan yang terbaik). Wira, A.Md, SP (Terimakasih support dan
bantuanmu, akhirnya Bubub SP juga Ya!!!...
Buat kak Dina, A.Md, SP, ayuk Yenti, A.Md SP, kak Wis, A.Md.... (ide2 kalian memang
sangat brilliant, bib Kangen kehadiran sosok kakak seperti kalian lg, candatawa,sapaan, gurauan, serta nasehat, hingga perjuangan kita berakhir juga dengan
perolehan Gelar SP.
Buat Warga Kost Krem..de’Dian, de’Wardah, de’Lani,de’Ami Kecil (urutan namanya
sesuai kamar ya,biar gak ada yang ngiri!!..terimakasih semuanya adek2qu)... Tyala
Barbie Antik Aliii SP,,Essa… di Wall memang g’ bib buat nama kalian, tapi disini bib
buat!!!)..
Buat adek2qu (Ibot Lubis,Bakti,Dian,Dara,Lira,Trisna,Hafis,Leo,de’ Boyke).. Yakinlah
semuanya akan berakhir indah apabila dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Buat teman sepembimbing Rika SP, )cha SP, Tia SP, Rado SP, Kuil SP Alhamdulillah
selesai juga ,,,Dhien Semangat Mpun,,tapi awak nak mombawok urang
sokampuang ,,Rebby pasang Niat, dan jangan berhenti sebelum selesai ... Bib
harap kekeluargaan kita gak sampe wisuda aja....
Buat orang-orang disekitarku,,terimakasih telah memberi warna dikehidupanku..
ma’af tak bisa kuungkapkan satu persatu yang pasti kalian sangat berarti..
Buat Keluarga besar Pak Ilfan di Sungai Dadok,,makasih bantuannya selama
penelitian...

Alhamdulillah Ya Rabb...

BIODATA

Penulis dilahirkan di Pulau Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera
Barat pada Tanggal 20 April 1987 sebagai anak kelima dari enam bersaudara, dari
pasangan Askolan S.Pdi dan Suriati. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) ditempuh di
SDN 26 Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman (1993-1999) dan
dilanjutkan Sekolah Tingkat Pertama di tempuh di MTsN Langkat Kadap Rao
(1999-2002), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) ditempuh di SPP-SPMA
Negeri Padang (2002-2005). Diploma III (DIII) ditempuh di Politeknik Pertanian
Universitas Andalas Program Studi Agribisnis Jurusan Budidaya Tanaman
Pangan, Payakumbuh Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi
Sumatera Barat, lulus tahun (2005-2008). Pada tahun 2008 penulis melanjutkan
S1 di Fakultas Pertanian Universitas Andalas Program Studi Agribisnis Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian.

Padang, Desember 2011

Nur Habibah


KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul
“Dampak Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Pada
Usahatani Jeruk Di Gapoktan Mudik Nama Nagari Koto Tinggi Kecamatan
Gunung Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota”.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak DR. Ir. Endry
Martius, M.Sc. dan Ibu Rini Hakimi, SP, M.Si selaku dosen pembimbing penulis
yang telah banyak member arahan, petunjuk, dan bimbingannya bagi penulis
dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dekan
Fakultas Pertanian, Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan Sosial
Ekonomi, seluruh Dosen Pengasuh mata kuliah di Jurusan Sosial Ekonomi dan
Fakultas Pertanian. Penghargaan dan rasa terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Ir. M. Refdinal, M.Si, Bapak Syofyan Fairuzi, STP, M.Si, Bapak
Ferdhinal Asful, M.Si selaku dosen undangan.
Selanjutnya Buat Bapak Ilfan DT Godang selaku Ketua Pengurus Gapoktan
Mudik Nama yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan dalam
peyusunan skripsi ini, Ibu Henni Karmila, S.TP selaku petugas Penyelia Mintra

Tani (PMT), Bapak Rizal, AMd selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),
terima kasih yang tak terhingga penulis rangkai dalam kalimat ini, kerjasama dan
bantuan Bapak/Ibu menjadikan penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
Selayaknya karya manusia biasa, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
lepas dari kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan,
kritikan, dan saran dari semua pihak agar kekurangan tersebut dapat diperbaiki
dimasa mendatang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pihak, khususnya bagi penulis untuk penambahan ilmu pengetahuan.

Padang, Desember 2011

NH

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................

i


DAFTAR ISI ....................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

x

I.

PENDAHULUAN ..................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................

7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................

8

2.1 Pemberdayaaan Masyarakat Pertanian .............................................

8

2.2 Konsep Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) .........

11

2.3 Analisa Usahatani .............................................................................

16

2.4 Gambaran Umum Jeruk ....................................................................

18

2.4.1 Klasifikasi Tanaman Jeruk ......................................................

18

2.4.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk ...............................................

18

2.4.3 Budidaya Jeruk ........................................................................

19

2.5 Penelitian Terdahulu .........................................................................

22

III. METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

25

3.1 Tempat Penelitian dan Waktu ...........................................................

25

3.2 Metode Penelitian .............................................................................

25

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................

25

3.4 Metode Pengumpulan Data...............................................................

26

3.5 Variabel yang Diamati ......................................................................

27

3.6 Analisa Data......................................................................................

29

3.7 Definisi Operasional .........................................................................

34

II.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................

37

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja Gapoktan Mudik Nama ..............

37

4.1.1 Kondisi Geografis Nagari Koto Tinggi ..................................

37

4.1.2 Penduduk dan potensi Nagari Koto Tinggi ............................

37

4.2 Identitas petani sampel .....................................................................

40

4.3 Profil Gapoktan Gapoktan Mudik Nama ..........................................

42

4.3.1 Sejarah dan Tujuan Pendirian LKM-A Gapoktan Mudik
Nama .......................................................................................

42

4.3.2 Organisasi LKM-A Gapoktan Mudik Nama ...........................

43

4.3.3 Permodalan ..............................................................................

46

4.3.4 Keanggotaan ............................................................................

46

4.3.5 Usaha, Produk dan Perkembangannya ....................................

48

4.4 Pelaksanaan Penyaluran Dana PUAP pada Usahatani Jeruk
di Gapoktan Mudik Nama ................................................................

49

4.4.1 Pembuatan RUA, RUK, RUB .................................................

49

4.4.2 Efektivitas Penyaluran Dana Pinjaman Anggota LKM-A
Gapoktan Mudik Nama ...........................................................

54

4.5 Analisa Usahatani Jeruk Sebelum dan Sesudah Meminjam Dana
PUAP dari LKMA Gapoktan Mudik Nama .....................................

61

4.5.1 Pelaksanaan Usahatani Jeruk ...................................................

61

4.5.2 Sarana Produksi .......................................................................

66

4.5.3 Biaya Usahatani .......................................................................

71

4.5.4 Produksi ...................................................................................

78

4.5.5 Penerimaan ..............................................................................

79

4.5.6 Pendapatan ...............................................................................

80

4.5.7 Kentungan ................................................................................

81

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

84

5.1 Kesimpulan ......................................................................................

84

5.2 Saran .................................................................................................

84

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

86

LAMPIRAN ....................................................................................................

89

iii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Jenis dan Jumlah Pupuk Untuk Tanaman Jeruk ...................................

21

2.

Skala Skor Penilaian Efektivitas ..........................................................

30

3.

Jumlah Penduduk Nagari Koto Tinggi 2010 ........................................

38

4.

Penggunaan Lahan di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung
Omeh ....................................................................................................

38

Nama dan Jumlah Lembaga Keuangan Lainnya di Kecamatan
Gunung Omeh dan Nagari Koto Tinggi ...............................................

39

6.

Identitas Petani Sampel ........................................................................

40

7.

Keadaan Modal LKM-A Gapoktan Mudik Nama per 31 Desember
2009 ......................................................................................................

46

Jumlah Anggota Kelompok Tani Gapoktan Mudik Nama Sampai
dengan April 2011 ................................................................................

47

Perbandingan Pedoman Umum PUAP dengan Pelaksanaan di
Lapangan dalam Pembuatan RUA .......................................................

50

10. Perbandingan Pedoman Umum PUAP dengan Pelaksanaan di
Lapangan dalam Pembuatan RUK .......................................................

51

11. Perbandingan Pedoman Umum PUAP dengan Pelaksanaan di
Lapangan dalam Pembuatan RUB .......................................................

53

12. Penilaian Petani Sampel Terhadap Persyaratan Awal ..........................

55

13. Penilaian Petani Sampel Terhadap Prosedur Pinjaman PUAP ............

56

14. Penilaian Petani Sampel Terhadap Realisasi Pinjaman PUAP ............

57

15. Penilaian Petani Sampel Terhadap Biaya Administrasi Pinjaman .......

58

16. Penilaian Petani Sampel Terhadap Pelayanan Pengurus Gapoktan
Mudik Nama .........................................................................................

59

17. Penilaian Petani Sampel Terhadap Jarak/Lokasi Gapoktan .................

60

18. Hasil Perhitungan Skor Penilaian Petani Sampel Terhadap
Efektivitas Penyaluran Dana PUAP Tahun 2009 .................................

60

19. Perbandingan Pelaksanaan Usahatani Jeruk yang Dilakukan oleh
Petani Sampel Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program
PUAP ....................................................................................................

65

20. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar Per Tahun untuk
Masing-masing Kegiatan pada Usahatani Jeruk per Hektar per
Tahun Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program PUAP..............

67

5.

8.
9.

21. Rata-rata Biaya yang Dibayarkan pada Usahatani Jeruk per Hektar
per Tahun Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program PUAP .......

71

22. Rata-rata Biaya Pembelian Pupuk Yang Dibayarkan pada
Usahatani Jeruk per Hektar per Tahun Sebelum dan Setelah
Memakai Dana Program PUAP ...........................................................

73

23. Rata-rata Biaya Pembelian Pestisida Yang Dibayarkan pada
Usahatani Jeruk per Hektar per Tahun Sebelum dan Setelah
Memakai Dana Program PUAP ...........................................................

73

24. Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Luar keluarga (TKLK) pada
Usahatani Jeruk per Hektar per Tahun Sebelum dan Setelah
Memakai Dana Program PUAP ...........................................................

75

25. Rata-rata Biaya yang Diperhitungkan pada Usahatani Jeruk per
Hektar per Tahun Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program
PUAP ....................................................................................................

75

26. Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Dalam keluarga (TKDK) pada
Usahatani Jeruk per Hektar per Tahun Sebelum dan Setelah
Memakai Dana Program PUAP ...........................................................

76

27. Jumlah Penggunaan Dana PUAP oleh Petani Sampel Setelah
Memakai Dana Program PUAP ...........................................................

77

28. Penggunaan Pinjaman Dana PUAP terhadap Biaya Usahatani
Setiap Bulan dalam Satu ......................................................................

77

29. Produksi yang Diperoleh Petani Sampel antara Sebelum dan
Setelah Memakai Dana Program PUAP Berdasarkan Umur
Tanaman ...............................................................................................

78

30. Peningkatan Penerimaan Petani Sampel dari Usahatani Jeruk
Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program PUAP .........................

80

31. Analisa Pendapatan dan Keuntungan Usahatani Jeruk Per Hektar
Sebelum dan Setelah Memakai Dana Program PUAP Selama Satu
Tahun ....................................................................................................

82

32. Rekapitulasi Analisis Dampak Dana PUAP pada Usahatani Jeruk
antara Sebelum dan Setelah Petani Sampel Memakai Dana Program
PUAP selama Satu Tahun ....................................................................

83

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Struktur Pembinaan dan Pengendalian PUAP .....................................

15

2.

Struktur Organisasi Gapoktan Mudik Nama ........................................

45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Kuota Lokasi penerima PUAP di Indonesia Tahun 2008 ..................

89

2.

Sebaran Lokasi Penerima Dana BLM-PUAP Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2008 ...............................................................................

90

Jumlah LKM-A dan Realisasi Penyaluran Dana PUAP Provinsi
Sumatera Barat per 30 Juli 2009 ........................................................

91

Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jeruk di Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2009 .....................................................................

92

Struktur Organisasi Pengurus Gabungan Kelompok Tani Mudik
Nama tahun 2010 ...............................................................................

93

Plang (Famlet) Nama-nama Anggota Kelompok Tani Gapoktan
Mudik Nama Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh .........

94

7.

Peta Wilayah Kecamatan Gunung Omeh ..........................................

95

8.

Identitas Petani Sampel ......................................................................

96

9.

Rencana Usaha Anggota (RUA) Gapoktan Mudik Nama .................

97

10. Formulir 2B Rencana Usaha Kelompok (RUK) Penyaluran Dana
PUAP Kelompok Tani Harapan Maju dan Saiyo Sakato ..................

98

3.
4.
5.
6.

11. Formulir Rencana Usaha Bersama Gapoktan Mudik Nama .............. 100
12. Daftar Nama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk
Penyaluran Dana PUAP Tahap I Tahun 2008 di Kabupaten Lima
Puluh Kota ......................................................................................... 101
13. Laporan Perkembangan Gapoktan/LKM-A Penerima Dana PUAP
Tahun 2008 dan 2009 Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung
Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota Peride Desember 2010 ............. 103
14. Surat Permohonan Anggota LKM-A PUAP Gapoktan Mudik
Nama .................................................................................................. 104
15. Tanda Bukti Pengeluaran Uang PUAP Gapoktan Mudik Nama ....... 105
16. Jumlah Bibit dan Biaya Pembelian Bibit yang Dikeluarkan oleh
Petani Sampel dalam Usahatani Jeruk .............................................. 106
17. Penggunaan Pupuk pada Usahatani Jeruk Sebelum PUAP Tahun
2008 selama Satu Tahun .................................................................... 107
18. Penggunaan Pupuk pada Usahatani Jeruk Setelah PUAP Tahun
2009 selama Satu Tahun .................................................................... 108

19. Jumlah Pemakaian Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDK) dan
Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) yang Dipakai Selama Satu
Tahun Sebelum PUAP Tahun 2008 yang Dihitung Dalam Hari
Kerja Pria (HKP)................................................................................ 109
20. Jumlah Pemakaian Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDL) dan
Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) yang Dipakai Selama Satu
Tahun Setelah PUAP Tahun 2009 yang Dihitung Dalam Hari
Kerja Pria (HKP)................................................................................ 110
21. Jenis dan Biaya Pestisida Sebelum PUAP Tahun 2008 selama
Satu Tahun ......................................................................................... 111
22. Jenis dan Biaya Pestisida Setelah PUAP Tahun 2008 selama Satu
Tahun ................................................................................................. 112
23. Jumlah Biaya Tenaga Kerja dalam Usahatani Jeruk Sebelum
PUAP Tahun 2008 selama Satu Tahun .............................................. 113
24. Jumlah Biaya Tenaga Kerja dalam Usahatani Jeruk sesudah
PUAP Tahun 2009 selama Satu Tahun .............................................. 114
25. Jumlah Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga (TKDK) dan Biaya
Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) Pada Usahatani Jeruk
selama Satu Tahun ............................................................................. 115
26. Biaya Penyusutan Alat Yang Digunakan pada Usahatani Dalam
Satu Tahun ......................................................................................... 116
27. Besarnya Pinjaman, Lama Waktu Peminjaman, dan Bunga
Pinjaman yang Dibayarkan Petani Sampel Setelah PUAP Tahun
2009.................................................................................................... 117
28. Perhitungan Biaya yang Dibayarkan Untuk Petani Sesudah PUAP
Tahun 2008 selama satu Tahun.......................................................... 118
29. Perhitungan Biaya yang Dibayarkan Untuk Petani Sesudah PUAP
Tahun 2009 selama satu Tahun.......................................................... 119
30. Pehitungan Biaya yang Diperhitungkan pada Usahatani Jeruk
Sebelum PUAP Tahun 2008 .............................................................. 120
31. Pehitungan Biaya yang Diperhitungkan pada Usahatani Jeruk
Sebelum PUAP Tahun 2009 .............................................................. 121
32. Pehitungan Bunga Modal pada Usahatani Jeruk Sebelum PUAP
Tahun 2008 ....................................................................................... 122
33. Pehitungan Bunga Modal pada Usahatani Jeruk Setelah PUAP
Tahun 2009 ....................................................................................... 123
34. Jumlah Penggunaan Dana Pinjaman PUAP oleh Petani Sampel
Setelah Memakai Dana Program PUAP ............................................ 124
35. Penggunaan Pinjaman Dana PUAP terhadap Biaya Usahatani
Jeruk Setiap Bulan dalam Satu Tahun ............................................... 125

viii

36. Jumlah Produksi Jeruk per Bulan Sebelum PUAP Tahun 2008
selama Satu Tahun ............................................................................. 128
37. Jumlah Produksi Jeruk per Bulan Sebelum PUAP Tahun 2008
selama Satu Tahun ............................................................................. 129
38. Harga yang DIterima Petani Jeruk Sebelum dan Setelah PUAP
2008 selama Satu Tahun .................................................................... 130
39. Penerimaan Petani Jeruk Sebelum PUAP 2008 Selama Satu
Tahun ................................................................................................. 131
40. Penerimaan Petani Jeruk Sesudah PUAP 2009 Selama Satu Tahun . 132
41. Analisa Usahatani Jeruk sebelum PUAP Tahun 2008 selama Satu
Tahun ................................................................................................. 133
42. Analisa Usahatani Jeruk sesudah PUAP Tahun 2009 selama Satu
Tahun ................................................................................................. 134
43. Perhitungan Uji T Statistik Pendapatan Usahatani Jeruk sebelum
PUAP Tahun 2008 dan sesudah PUAP Tahun 2009 ......................... 135
44. Perhitungan Uji T Statistik Keuntungan Usahatani Jeruk sebelum
PUAP Tahun 2008 dan sesudah PUAP Tahun 2009 ......................... 137

ix

Dampak Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
(PUAP) Pada Usahatani Jeruk di Gapoktan Mudik Nama
Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh
Kabupaten Lima Puluh Kota
ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2011. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan penyaluran dana program
PUAP pada usahatani jeruk di Gapoktan Mudik Nama berdasarkan Pedoman
Umum PUAP dan menganalisa dampak dana program PUAP terhadap pendapatan
dan keuntungan petani jeruk di Gapoktan Mudik Nama. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Analisa data yang digunakan
adalah analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif berupa analisa usahatani jeruk.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa, kegiatan
penyaluran dana PUAP yang dilakukan oleh Gapoktan Mudik Nama ke anggota
gapoktan sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) PUAP. Pelayanan dan
penyaluran dana PUAP dari Gapoktan Mudik Nama ke anggota tergolong efektif.
Terdapat perbedaan pendapatan dan keuntungan yang diperoleh petani antara
sebelum dan setelah memanfaatkan dana PUAP. Pendapatan yang diperoleh
petani sebelum PUAP rata-rata sebesar Rp.34.992.247,37,- ha/tahun, setelah
PUAP Rp.46.640.541,63,- ha/tahun. Sedangkan keuntungan yang diperoleh petani
sebelum PUAP rata-rata sebesar Rp.27.417.099,91,- ha/tahun, dan setelah PUAP
rata-rata sebesar Rp.37.990.422,59,- ha/tahun.
Disarankan kepada petani anggota agar memanfaatkan dana PUAP yang
digulirkan sesuai dengan kebutuhan biaya usahatani, untuk pengelola Gapoktan
Mudik Nama disarankan agar melakukan pengawasan yang lebih mendalam untuk
menghindari terjadinya penyimpangan penggunaan dana, dan bagi pembuat
kebijakan khususnya dalam penyediaan modal bagi petani di perdesaan,
disarankan adanya spesifikasi atau pengaturan pengalokasian modal untuk
masing-masing bidang usaha.

Impact of Rural Agribusiness Development Program on Orange
Farming of Gapoktan Mudik Nama, Nagari Koto Tinggi,
Kecamatan Gunung Omeh, Lima Puluh Kota District
ABSTRACT

This case study aims to implementation of rural agribusiness development
program on orange farming of Gapoktan Mudik Nama in accordance to its general
guideline, and to analyze its impact on farming revenue and benefit.
The program at Gapoktan Mudik Nama was well implemented as the credit
was disbursed effectively and followed program’s provided-general guideline.
The benefit and net-benefit of orange farming are significantly increased after
financed with the credit from the program. Average benefit and net benefit before
program were Rp.34.992.247,37,-/ha/year and Rp.27.417.099,91,/ha/year
respectively, while benefit increases to be Rp.46.640.541,63,-/ha/year and netbenefit increases to be Rp.37.990.422,59/ha/year after financed with the credit.
Based on the findings, it is suggested that more credit disbursement is
needed to enhance orange farming benefit. In addition, Gapoktan Mudik Nama
has to monitor in more frequently for reducing credit mis-allocation.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran penting dalam pembangunan
nasional, karena sektor ini menyerap sumber daya manusia yang paling besar dan merupakan
sumber pendapatan mayoritas penduduk Indonesia. Peranan sektor pertanian dalam
pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Pemerintah memberikan amanat bahwa
prioritas pembangunan diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan dititikberatkan
pada sektor pertanian (Soekartawi, 2005).
Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
petani melalui peningkatan produksi pertanian. Proses pencapaian pembangunan pertanian dapat
dilakukan dengan cara memperluas lapangan kerja, mendorong pemerataan pendapatan serta
mendukung pembangunan daerah dengan cara tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya
yang ada (Departemen Pertanian, 2005).
Pada umumnya masalah kemiskinan berhubungan erat dengan permasalahan pertanian di
Indonesia. Menurut Hakim (2008), beberapa masalah yang dimaksud yaitu: Pertama, sebahagian
besar petani Indonesia sulit untuk mengadopsi teknologi sederhana untuk meningkatkan hasil
pertaniannya. Kedua, petani mengalami keterbatasan akses informasi pertanian. Ketiga, petani
memiliki kendala atas sumberdaya manusia yang dimiliki. Keempat, masalah paling besar petani
Indonesia adalah keterbatasan modal yang dimiliki.
Menanggulangi permasalahan tersebut, Presiden RI telah mencanangkan program
Revitalisasi Pertanian pada tanggal 11 Juni 2005 dengan program-program antara lain: Program
Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis, Peningkatan Kesejahteraan Petani
serta Pengembangan Sumberdaya dan Pemantapan Pemanfaatannya, baik dibidang perikanan
maupun kehutanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan
(Apriantono, 2008).
Untuk mendukung pembangunan tersebut maka peran pemerintah yang dapat dilakukan
antara lain melalui: 1) fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana fisik yang difokuskan pada
pemenuhan kebutuhan publik untuk mendukung sektor pertanian serta lingkungan usaha secara
luas; 2) fasilitasi dalam rangka percepatan

pembangunan di wilayah; 3) fasilitasi untuk

terciptanya iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas dan kegiatan ekonomi
masyarakat serta merangsang tumbuhnya investasi masyarakat dan dunia usaha; 4) penerapan
berbagai pola pemberdayaan masyarakat pelaku pembangunan pertanian (Departemen Pertanian,
2007).
Program jangka menegah (2005-2009) yang dicanangkan Departeman RI salah satunya
adalah memfokuskan pada pembangunan pertanian perdesaan. Langkah yang ditempuh adalah
melalui pendekatan pengembangan usaha agribisnis dan memperkuat kelembagaan pertanian di
perdesaan.

Melalui

Keputusan

Menteri

Pertanian

(KEPMENTAN)

Nomor

545/Kpts/OT.160/9/2007 dibentuk tim Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).
Program Kementerian Pertanian untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di
perdesaan dilakukan melalui Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), yang
merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik,
petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani. Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN) merupakan kelembagaan tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal
usaha bagi anggota.
Upaya dan strategi dalam pelaksanaan yang terpadu untuk mempercepat keberhasilan
PUAP dapat dilakukan melalui; Pengembangan kegiatan ekonomi rakyat yang diprioritaskan
pada penduduk miskin perdesaan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia; Penguatan
modal bagi petani, buruh tani dan rumah tangga tani; Penguatan teknologi produksi, pemasaran
hasil dan pengelolaan nilai tambah. Tahun 2008 dan 2009, PUAP telah dilaksanakan di 20.426
desa atau gapoktan sebagai pusat pertumbuhan usaha agribisnis di perdesaan dan diharapkan
melalui gapoktan PUAP dapat menumbuhkan tingkat keswadayaan masyarakat petani sesuai
dengan kebijakan PNPM-Mandiri (Departemen Pertanian, 2008).
Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu Provinsi penerima dana bantuan PUAP
diantara 33 Provinsi penerima dana bantuan PUAP (Lampiran 1). Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat menjadikan dana PUAP sebagai penguatan modal atau dana awal untuk penumbuhan
LKM-A pada gapoktan yang diharapkan menjadi lembaga pengelola dana PUAP agar menjadi
produktif dan efektif untuk kepentingan usaha masyarakat tani, dan khususnya masyarakat
miskin di Nagari. Sasaran akhir dari PUAP adalah LKM-A yang berada dibawah naungan
gapoktan menjadi lembaga keuangan yang mampu mendorong pembangunan ekonomi nagari
dalam arti luas (BPTP Sumatera Barat, 2009).

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu Kabupaten yang masuk dalam
pelaksanaan penerima program PUAP di Provinsi Sumatera Barat. Dimana terdapat 12
kecamatan dan 30 Nagari atau Desa (Lampiran 2) yang terdiri dari 42 gapoktan penerima PUAP
di Kabupaten Lima Puluh Kota. Gapoktan Mudik Nama adalah salah satu dari 42 gapoktan
tersebut. Gapoktan Mudik Nama ini berada di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh
Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan sentra pengembangan komoditi jeruk di Sumatera
Barat. Kecamatan Gunung Omeh adalah salah satu dari 13 Kecamatan yang ada di Kabupaten
Lima Puluh Kota. Kecamatan Gunuang Omeh sangat dikenal dengan tanaman jeruknya dengan
luas 747,25 ha dengan produksi 3.025 ton/tahun (Lampiran 4). Komoditi jeruk yang diusahakan
petani adalah jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var. microcarpa). Sedangkan dikalangan petani
jeruk sering disebut dengan nama Jeruk Siam Gunung Omeh (Jesigo) (Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lima Puluh Kota, 2009).
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai sumber gizi,
sumber pendapatan dan sumber devisa Negara. Besarnya kontribusi agroindustri jeruk dalam
meningkatkan pendapatan dan sebagai pengembangan sentra jeruk baru (Karsinah et al. 2002).
Jeruk adalah salah satu komoditas buah-buahan yang menjadikan andalan sektor pertanian
Indonesia. Komoditas jeruk tumbuh dan berkembang dibeberapa daerah dan masing-masingnya
mempunyai spesifikasi sendiri (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sumatera Barat, 2008). Selain itu, buah jeruk termasuk kelompok buah yang memiliki nilai
ekonomis yang penting, disamping bergizi tinggi terutama Vitamin C, usahatani jeruk juga dapat
meningkatkan pendapatan petani (AAK, 1994).
Setelah program PUAP diimplementasikan di Gapoktan Mudik Nama, tentu program ini
tidak akan berhenti sampai disitu saja. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengevaluasi
apakah ada dampak dana yang diberikan program PUAP kepada petani terhadap pengembangan
usaha agribisnis jeruk dengan adanya peningkatan pendapatan petani.
1.2. Perumusan Masalah
Sumber modal bagi pembiayaan dan modal pertanian dapat diperoleh dari lembaga non
bank. Namun, sebagian besar petani belum bisa mengakses sumber modal tersebut karena
adanya keterbatasan dan ketidakmampuan petani untuk memenuhi persyaratan yang diajukan
oleh pihak lembaga terkait.

Keterbatasan dalam mengakses sumber modal makin menguatkan petani mengalami
beragam tekanan, baik tekanan ekonomi maupun tekanan sosial. Tekanan ekonomi berhubungan
langsung dengan pengadaan sarana produksi meliputi bibit, pupuk maupun obat-obatan dan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara itu, tekanan sosial lebih tertuju
kepada penilaian sebagian besar masyarakat diluar petani yang menilai bahwa petani itu
terbelakang dan tertinggal karena tidak mempunyai keinginan untuk maju.
Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah berupaya mengatasi permasalah modal petani
melalui program pemberdayaan masyarakat perdesaan yang dituangkan dalam Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Dengan adanya program ini diharapkan dapat mengatasi
kesulitan modal yang dihadapi petani. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
merupakan bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan
potensi pertanian desa sasaran. PUAP bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran serta pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi
wilayah, dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, yaitu: pengurus Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan), Penyuluh Pendamping, Penyelia Mitra Tani (PMT), serta
meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi mitra lembaga keuangan dalam
rangka mengakses kepermodalan (Departemen Pertanian, 2008).
Sesuai dengan sasaran PUAP antara lain yaitu berkembangnya usaha agribisnis,
berkembangnya gapoktan atau poktan yang dimiliki dan dikelola oleh petani, berkembangnya
usaha pelaku agribisnis perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga tani miskin,
kinerja pengembangan kelembagaan gapoktan dan usaha agribisnis penerima PUAP termasuk
penyerapan tenaga kerja perdesaan (Departemen Pertanian, 2008).
Tahun anggaran 2008 untuk Provinsi Sumatera Barat telah ditetapkan kuota sebanyak 208
gapoktan oleh Departemen Pertanian sebagai penerima dana program BLM-PUAP (Lampiran 1).
Dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Barat, 12 diantaranya merupakan daerah
yang masuk ke dalam rencana sebaran penerima dana program BLM-PUAP tahun anggaran
2008 yang terdiri dari 30 desa dan nagari (Lampiran 2). Namun, dari 208 kuota gapoktan yang
telah direncanakan untuk tahun 2008 tersebut, hanya 204 gapoktan yang menerima dana program
PUAP (Lampiran 3), sedangkan sisanya terkendala masalah lemahnya administrasi dan juga
keadaan geografis daerah sasaran yang tidak mendukung. Adapun gapoktan yang tidak

mendapatkan kuota PUAP tahun 2008 terdiri dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Sawah
Lunto, Kota Solok, dan Kota Padang Panjang (BPTP Sumatera Barat, 2009).
Beberapa gapoktan di Kabupaten Lima Puluh Kota telah mengajukan permohonan untuk
dapat menerima dana program PUAP untuk Tahun 2008. Salah satu gapoktan di Kabupaten
Lima Puluh Kota yang menerima dana program PUAP adalah Gapoktan Mudik Nama (BPTP
Sumatera Barat, 2009).
Gapoktan Mudik Nama terdiri dari tujuh kelompok tani yaitu: Kelompok Tani Saiyo
Sakato, Kelompok Tani Pinang Balirik, Kelompok Tani Maju Basamo, Kelompok Tani KWT
Seroja, Kelompok Tani Harapan Maju, Kelompok Tani Karya Maju Bersama, Kelompok Tani
KWT Ibunda (Lampiran 5). Anggota gapoktan terdiri dari 163 orang dan semua anggota
merupakan petani jeruk.
Usahatani jeruk di daerah Kecamatan Gunung Omeh merupakan usahatani jeruk rakyat
yang pada umumnya diusahakan dilahan yang sempit. Penggunaan tanaman yang beragam dalam
satu areal mengakibatkan timbulnya inefisien pada usahatani jeruk sehingga mempengaruhi
tingkat produktivitas dan pendapatan petani. Disamping itu, pemberian pupuk dan pengendalian
hama masih sering terbengkalai disebabkan kurangnya modal yang dimiliki petani sehingga
mengakibatkan produksi jeruk yang dihasilkan rendah (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Lima Puluh Kota, 2009).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa kendala yang
dihadapi petani dalam usahatani jeruk di Gapoktan Mudik Nama adalah lemahnya modal usaha
yang dimiliki petani serta rendahnya pengetahuan petani tentang bagaimana memperoleh modal
usaha. Dalam usahatani jeruk membutuhkan biaya yang cukup besar karena budidaya jeruk pada
umumnya membutuhkan biaya pemeliharaan yang intensif. Keterbatasan dan kesulitan petani
dalam memperoleh modal usahatani, mengakibatkan usahatani jeruk mereka terbengkalai.
Rendahnya pengetahuan petani membuat mereka kurang paham bagaimana cara memperoleh
kredit atau pinjaman sehingga menyebabkan lemahnya akses petani terhadap lembaga keuangan
yang ada. Persoalan ini sering terjadi dikalangan petani dalam menanggapi program pemerintah
lainnya, anggota sering mengganggap bahwa dana program pemerintah adalah pinjaman cumacuma yang tidak harus dikembalikan kepada lembaga keuangan yang mengelola.
Gambaran diatas menunjukkan, sebenarnya yang lebih diperlukan untuk mendapatkan
modal usaha bukan hanya adanya lembaga ataupun program yang membantu masalah

penyediaan modal bagi petani, melainkan bagaimana program tersebut menyelesaikan kendala
permodalan yang terjadi sehingga dapat membantu petani dalam mengelola usahanya. Dengan
pernyataan ini maka muncullah pertanyaan bagi peneliti yaitu:
1.

Bagaimana pelaksanaan penyaluran dana PUAP yang dijalankan pada usahatani jeruk di
Gapoktan Mudik Nama.

2.

Bagaimana dampak pemberian dana PUAP terhadap pendapatan dan keuntungan petani
jeruk di Gapoktan Mudik Nama.
Berdasarkan hal diatas, maka peneliti mengangkat judul “Dampak Dana Pengembangan

Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada Usahatani Jeruk di Gapoktan Mudik Nama
Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunung Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota”.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan penyaluran dana program PUAP pada usahatani jeruk di
Gapoktan Mudik Nama berdasarkan pedoman umum program PUAP.
2. Menganalisa dampak dana PUAP terhadap pendapatan dan keuntungan petani jeruk di
Gapoktan Mudik Nama.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan beberapa hal:
1. Sebagai sumber informasi bagi petani untuk melihat seberapa besar pengaruh dana PUAP
terhadap tingkat pendapatan petani dari usahatani jeruk sebelum dan setelah
memanfaatkan dana PUAP.
2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pihak pengelola Gapoktan Mudik Nama
dalam mengelola dan menyediaan modal usaha bagi anggota.
3. Sebagai sumber informasi bagi pembuat kebijakan yang berhubungan dengan usahatani
jeruk

Dokumen yang terkait

Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

1 73 70

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) KARANG MAKMUR LUMAJANG

2 14 92

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN

1 22 122

STUDI KELEMBAGAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) PENGELOLA RICE MILLING UNIT (RMU) DALAM KERANGKA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS NAGARI (Studi Kasus pada Gapoktan SRI Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota).

0 0 1

STUDI KELEMBAGAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) PENGELOLA RICE MILLING UNIT (RMU) DALAM KERANGKA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS NAGARI (Studi Kasus pada Gapoktan SRI Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota.

0 0 22

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI NAGARI BUKIK SIKUMPA KEC. LAREH SAGO HALABAN KAB. LIMA PULUH KOTA.

1 0 6

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JERUK (Citrus sp) DI KBCAMATAN GUNUNG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.

0 0 6

ANALISIS FUNGSI LKM-A "SURI INDAH" GAPOKTAN SINAMAR,DALAM MENGELOLA DANA PROGRAM BLM-PUAP NAGARI SUNGAI RIMBANG KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.

1 2 6

KAJIAN DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

0 0 13

Evaluasi Dampak Ekonomi Pelaksanaan Program Pengembangan Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Gapoktan Karya Tani, Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar

0 1 13