Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

DINAMIKA ORGANISASI GAPOKTAN DALAM PROGRAM
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBINIS PEDESAAN (PUAP)
(Kasus : Desa Sada Perarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. )

SKRIPSI

OLEH
EVRI RICKY RODESTA SIANTURI
080309058

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Evri ricky rodesta sianturi (080309058) dengan judul skripsi “Dinamika
Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis

pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka,
kabupaten karo” dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting,
MADE, sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting,
Msi sebagai anggota komisi pembimbing
Tujuan penelitian ini adalah untuk: Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian, Untuk
mengetahui bagaimana Dinamika organisasi GAPOKTAN didaerah penelitian,
Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian, Untuk
mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani dengan
dinamika organisasi GAPOKTAN, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN.
Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif, Untuk
menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan skoring,
Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Kurbakti
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, Untuk menganalisis hipotesis
4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota dengan
dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi rank spearman, Untuk
mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda
dengan alat bantu SPSS
Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012 mengalami

peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang (57%), atau dari
198 orang menjadi 330 orang. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA
Jaya secara keseluruhan berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang
diperoleh sebesar 38,55 dan persentase sebesar 72,75%. Perkembangan dana
PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun 2011-2013 meningkat
sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal awal yang diberikan
yaitu sebesar Rp 100.000.000. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur,
luas lahan dan jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan
ARIHTA ERSADA. Dan ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat
pendidikan anggota dan lama berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan
ARIHTA ERSADA.Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa
keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya. Namun secara parsial,
tingkat pendidikan anggota berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi
Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya, sedangkan variabel umur, masa keanggotaan
dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi
Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya
KATA KUNCI: Perkembangan Organisasi Gapoktan, Dinamika Organisasi
Gapoktan, Perkembangan PUAP, Karakteristik Petani Sampel


Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
Evri Ricky Rodesta Sianturi, lahir di Galang pada tanggal 07 Desember
1990. Anak tunggal dari pasangan Charles Sianturi dan Ernawaty Br. Barus.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut.
1. Tahun 1996 masuk Sekolah Dasar di SD Negeri 104279 Paya Itik dan tamat
tahun 2002.
2. Tahun 2002 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Galang dan
tamat tahun 2005.
3. Tahun 2005 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Galang dan
tamat tahun 2008.
4. Tahun 2008 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Sumatera Utara, melalui jalur Simulasi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN).
5. Bulan Juli 2012 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bagan
Asahan Pekan, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.
6. Bulan Juli s.d. November 2013 melakukan penelitian di Desa Sada Perarih
Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo.


Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “DINAMIKA ORGANISASI
GAPOKTAN

DALAM

PROGRAM

PENGEMBANGAN

USAHA

AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) (Studi Kasus: Desa Sada Perarih
Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)”.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting, MADE sebagai ketua komisi
pembimbing.
2. Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si, sebagai anggota komisi pembimbing.
3. Ibu Dr. Ir. Salmiah M.S. selaku Ketua Program Studi Agribisnis FP USU dan
Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec. selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis
FP USU.
4. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agribisnis khususnya dan
di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada umumnya.
5. Ayahanda dan ibunda tercinta Charles Sianturi dan Ernawaty br. Barus yang
telah menjadi sumber motivasi serta memberi dukungan dan do’a bagi penulis
dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.
6. Para responden yang telah memberikan waktu dan kesediaan diri dalam
membantu penulis selama melakukan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

7. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan dan
menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.

Medan, Januari 2014

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang..........................................................................................
Identifikasi Masalah .................................................................................
Tujuan Penelitian ......................................................................................
Kegunaan Penelitian .................................................................................

1
4
4
5

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka....................................................................................... 6
Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) ............................................... 6
Fungsi Gapoktan ................................................................................ 7
Struktur Organisasi ............................................................................ 7
Kelompok Tani ........................................................................ ......... 11
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)......................... 11
Tujuan PUAP ............................................................................ ......... 12

Gambaran Umum Pelaksanaan PUAP ..................................... ......... 12
Sasaran Program PUAP ............................................................ ......... 13
Indikator Keberhasilan PUAP .................................................. ......... 14
Landasan Teori ......................................................................................... 15
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ............................................. 18
Kerangka Pemikiran ................................................................................. 20
Hipotesis Penelitian .................................................................................. 22
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian .......................................................
Metode Pengambilan Sampel ....................................................................
Metode Pengumpulan Data .......................................................................
Teknik Pengumpulan Data .........................................................................
Metode Analisis Data ................................................................................
Definisi dan Batasan Operasional .............................................................
Definisi ..............................................................................................

23
23
24
25

25
28
28

Universitas Sumatera Utara

Batasan Operasional .......................................................................... 30
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Gambaran Umum Wilayah Penelitian ......................................................
Gambaran Desa Peneltian ........................................................................
Keadaan Penduduk ...................................................................................
Penggunaan Lahan ...................................................................................
Sarana dan Prasarana................................................................................
Karakteristik Petani Sampel .....................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Gapoktan Arihta Ersada .............................................
Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada ..................................................
Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada .........................................
Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Dengan Dinamika
Organisasi .........................................................................................

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Dinamika Organisasi
Gapoktan ............................................................................................

31
31
33
34
34
35

37
37
38
42
44

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................... 48
Saran ......................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Judul

Hal.

1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi ...................................................... 26
2. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford................................................... 27
3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun
2012................................................................................................................ 33
4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012...................... 33
5. Penggunaan Lahan di Desa Sada Perarih Tahun 2012 ....................... ......... 34
6. Saran dan Prasarana di Desa Sada Perarih Tahun 2012.... ........................... 35
7. Karakteristik Petani Sampel Penerima PUAP di Desa Sada Perarih............ 35
8. Perkembangan Jumlah Anggota Gapoktan Arihta Ersada............................ 37
9. Dinamika Organisasi Dalam Gapoktan ........................................................ 38
10. Perkembangan Dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada Tahun 2011-2013 ..... 42
11. Analisis Korelasi Rank Spearman Karakteristik Sosial Ekonomi dengan
Dinamika Organisasi gapoktan ..................................................................... 42
12. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Terhadap
Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada ............................................ 45

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Hal.

1. Skema Kerangka Pemikiran .......................................................................... 21

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul

1.

Karakteristik Petani Sampel

2.

Skor Dinamika Organisasi Gapoktan

3.

Hasil Regresi Linear Berganda Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi
Terhadap Dinamika Organisasi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Evri ricky rodesta sianturi (080309058) dengan judul skripsi “Dinamika
Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis
pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka,
kabupaten karo” dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Meneth Ginting,
MADE, sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting,
Msi sebagai anggota komisi pembimbing
Tujuan penelitian ini adalah untuk: Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian, Untuk
mengetahui bagaimana Dinamika organisasi GAPOKTAN didaerah penelitian,
Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian, Untuk
mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani dengan
dinamika organisasi GAPOKTAN, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
karakteristik sosial ekonomi pertani dengan dinamika organisasi GAPOKTAN.
Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif, Untuk
menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan skoring,
Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Kurbakti
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, Untuk menganalisis hipotesis
4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi anggota dengan
dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi rank spearman, Untuk
mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda
dengan alat bantu SPSS
Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012 mengalami
peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang (57%), atau dari
198 orang menjadi 330 orang. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA
Jaya secara keseluruhan berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang
diperoleh sebesar 38,55 dan persentase sebesar 72,75%. Perkembangan dana
PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun 2011-2013 meningkat
sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal awal yang diberikan
yaitu sebesar Rp 100.000.000. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur,
luas lahan dan jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan
ARIHTA ERSADA. Dan ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat
pendidikan anggota dan lama berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan
ARIHTA ERSADA.Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa
keanggotaan dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya. Namun secara parsial,
tingkat pendidikan anggota berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi
Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya, sedangkan variabel umur, masa keanggotaan
dan jumlah tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi
Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya
KATA KUNCI: Perkembangan Organisasi Gapoktan, Dinamika Organisasi
Gapoktan, Perkembangan PUAP, Karakteristik Petani Sampel

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh
negara kita karena sektor pertanian memberikan banyak kontribusi dalam
pembangunan ekonomi. Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sebagai penyerap tenaga kerja; kontribusi terhadap
pendapatan; kontribusi dalam penyediaan pangan; pertanian sebagai penyedia
bahan baku; kontribusi dalam bentuk kapital; dan pertanian sebagai sumber
devisa.
Sejak lama pelaksanaan pembangunan nasional, daerah dan perdesaan selalu
mengagendakan dan memprioritaskan penanggulangan kemiskinan. Berbagai
kebijakan, strategi dan program telah dirumuskan dan diimplementasikan dalam
skala nasional dan regional, baik bersifat langsung maupun tidak langsung. Hasil
dari implementasi tersebut awalnya cukup menggembirakan, karena menurut
angka statistik terdapat penurunan jumlah masyarakat miskin di daerah dan secara
nasional. Pada awal krisis moneter (pertengahan 1997) yang berdampak terhadap
krisis ekonomi mengakibatkan lumpuhnya perekonomian sebagian masyarakat,
dan angka kemiskinan hampir di seluruh daerah meningkat tajam (Ginting, 2005).
Kemiskinan

di

perdesaan

merupakan

masalah

pokok

nasional

yang

penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu pembangunan
ekonomi nasional berbasis pertanian dan perdesaan secara langsung akan
berdampak pada pengurangan penduduk miskin.

Universitas Sumatera Utara

Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses pada
sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi petani yang masih
lemah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menetapkan Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaan (PUAP) yang mulai dilaksanakan
pada tahun 2008 dimana tujuan dari program ini adalah untuk mempercepat
tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis dengan sasaran mengurangi
kemiskinan dan pengangguran di perdesaan. Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaaan (PUAP) merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh
Departemen Pertanian yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). Program PUAP
mencoba mengatasi masalah dana dengan cara menyalurkan dana kepada petani
melalui kelompok tani/gapoktan. Dana PUAP pada prinsipnya hanya sebagai
stimulus dalam menggerakkan usaha tani petani yang kemudian dikelola melalui
PUAP merupakan bentuk fasilitas modal usaha untuk petani, baik petani pemilik,
petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga miskin di perdesaan yang
terkoordinasikan oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan). Gapoktan merupakan
kelembagaan tani palaksana PUAP untuk menyalurkan modal bagi anggotanya
(Anonimus, 2009).
Pelaksanaan PUAP mengacu kepada

pola dasar yang

ditetapkan dalam

PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 yaitu pendidikan dan latihan
untuk pengembangan

usaha, pendampingan dan pemberian fasilitas bantuan

modal usaha petani yang dikoordinasikan oleh Gapoktan. Melalui penerapan
sistem demokrasi pada tingkat Gapoktan yaitu keputusan Rapat Anggota
merupakan forum tertinggi Gapoktan, diharapkan dana stimulasi bantuan modal

Universitas Sumatera Utara

usaha

untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di perdesaan dapat

tercapai Untuk mencapai hasil

yang maksimal

dalam pelaksanaan PUAP,

pelaksanaan PUAP diharapkan Gapoktan dapat menjadi lembaga ekonomi yang
dimiliki dan dikelola oleh petani secara mandiri. Para pelaku agribinsis skala
kecil

dan

menengah

seringkali

banyak

mengalami

hambatan

dalam

mengembangkan agribisnisnya, termasuk Gapoktan. Gapoktan juga sebagai
wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan
permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.
Menurut Ginting (2003) dalam Dummy (2003), tingkat kedinamisan organisasi
yang tinggi merupakan harapan dari satu kelompok atau organisasi, dan efektif
sebagai pemanfaatan potensi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan
GAPOKTAN dapat pula menjadi kesulitan dalam keberhasilan GAPOKTAN
karena sering kali tujuan GAPOKTAN itu tidak/ sulit dimengerti oleh anggota,
sulit dibayangkan (penuh kata-kata yang tidak operasional), tidak jelas tujuan
jangka pendek atau jangka panjangnya, dan tidak sesuai dengan tujuan anggota,
dan lain - lain. Kedinamisan suatu kelompok sangat ditentukan oleh kedinamisan
anggota kelompok melakukan interaksi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok tersebut dikatakan baik atau
tidak, dapat dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok tani melalui
penilaian-penilaian anggota kelompok tani terhadap Dinamika Organisasi
GAPOKTAN Dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaaan
(PUAP) yaitu GAPOKTAN yang ada di Desa Kurbakti Kecamatan Merdeka
Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

Identifikasi Masalah
Bedasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di
daerah penelitian?
2. Bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah penelitian?
3. Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian?
4. Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika
organisasi Gapoktan?
5. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika
organisasi Gapoktan?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5
tahun terakhir di daerah penelitian?
2. Untuk mengetahui bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah
penelitian?
3. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian?
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani
dengan dinamika organisasi Gapoktan?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pertani
dengan dinamika organisasi Gapoktan?

Universitas Sumatera Utara

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi anggota Gapoktan di daerah penelitian.
2. Sebagai informasi yang berhubungan dengan pembuktian teori tentang
berpengaruh pada kinerja usaha dalam pengembangan dana PUAP.
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengurus
Gapoktan penerima Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha
Agrinisnis Perdesaaan (BLM-PUAP) untuk mengembangkan sifat/jiwa dan
kemampuan manajemen agribisnisnya dalam perkembangan usaha Gapoktan.
4. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
Gabungan Kelompok Tani (Gapokan)
PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
Gapoktan sebagai pelaksana

(PUAP) menetapkan bahwa

PUAP merupakan penggabungan dari beberapa

kelompok tani dalam satu kawasan desa. Tujuan penggabungan kelompok
menjadi Gapoktan dalam PERMENTAN Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 adalah
untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif agar kelompok tani
lebih berdaya guna dan

berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi

pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani di sektor hulu dan
hilir, pemasaran serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar (Anonimus,
2007a).
Departemen Pertanian Republik Indonesia (1980

dalam Mardikanto, 1993)

kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani, yang
terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna (pemuda-pemudi),
yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian
dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pimpinan seorang kontak tani.
Menurut Mosher (1967 dalam Mardikanto, 1993) mengemukakan bahwa salah
satu syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama kelompok
tani. Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungan sosial
ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangan kelompok tani ke dalam
suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa kelompok tani bergabung ke
dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan). Penggabungan dalam Gapoktan

Universitas Sumatera Utara

terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam satu wilayah
administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara
kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapai mungkin di wilayah administrasi
desa/kecamatan (Anonimus, 2007b)
Fungsi Gapoktan
Gapoktan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
menyangkut kuantitas, kualitas, kontunuitas, dan harga.
2. Penyedia saprotan yang melipui: pupuk, benih bersertifikat, pestisida, dan
lainnya, serta menyalurkan saprotan kepada petani melalui kelompok.
3. Penyedia modal usaha dan menyalurkan secara kredit atau pinjaman kepada
petani yang memerlukan.
4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota yang meliputi:
penggilingan, grading, pengepakan, dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai
tambah produksi.
5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan atau menjual prodouk petani
kepada pedagang atau industri hilir.
Struktur Organisasi
a. Gapoktan
Kriteria Gapoktan penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara lain:
(1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis;
(2) Mempunyai struktur kepengurusan yang aktif; dan
(3) Dimiliki dan dikelola oleh petani.

Universitas Sumatera Utara

Untuk kepentingan

keberlanjutan program PUAP, maka Gapoktan berfungsi

sebagai executing dalam penyaluran dana BLM-PUAP (Anonimus, 2007b).
Dalam pelaksanaan PUAP maka rapat anggota (RA) merupakan forum tertinggi
dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang diputuskan pada RA, diantaranya
memilih dan

memberhentikan pengurus, penambahan anggota, pengesahan

program, penetapan unit usaha otonom, evaluasi pengembangan pengelolaan unit
usaha Gapoktan dan hal lain yang perlu mendapatkan kesepakatan anggota. Rapat
Anggota merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota dan
setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Untuk menjalankan pengelolaan
PUAP maka Gapoktan PUAP dilengkapi pengurus yang terdiri dari:
(1) Ketua, (2) Sekretaris dan (3) Bendahara yang ditetapkan melalui RA yang
dimasukkan dalam dokumen AD/ART Gapoktan.
b.

Rapat Anggota Gapoktan

Sebagai forum tertinggi dalam pelaksanaan PUAP, Rapat Anggota dilaksanakan
dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh pengurus Gapoktan, wakil dari kelompok
tani, Penyuluh Pendamping dan Komite Pengarah.
2. Rapat anggota dilaksanakan secara periodik sesuai kesepakatan anggota.
3. Tujuan rapat anggota adalah untuk menetapkan RUB (Rencana Usaha
Bersama),

mekanisme

penyaluran

dan

pemanfaatan

dana PUAP,

pola

pengembangan usaha agribinis anggota dan unit usaha otonom Gapoktan, Tata
tertib rapat anggota,Pengesahan pertanggungjawaban pengurus.
c.

Pengurus Gapoktan

Universitas Sumatera Utara

Pengurus Gapoktan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara adalah
petani anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota. Untuk menjalankan fungsi
organisasi PUAP, masing-masing Pengurus Gapoktan PUAP mempunyai tugas
sebagai berikut :
1. Ketua
Mengkoordinasikan, mengorganisasikan serta bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh kegiatan PUAP dengan rincian sebagai berikut :
(1.) Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota;
(2.) Memimpin rapat pengurus yang dihadiri pengurus poktan, komite pengarah
dan penyuluh pendamping;
(3.) Menanda tangani surat menyurat dan dokumen pelaksanaan PUAP (RUB)
dan dokumen yang terkait dengan pencairan dana PUAP;
(4.) Mewakili Gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain
(5.) Mengkoordinasikan pelaporan dan pertanggung jawaban dana;
(6.) Memimpin organisasi dan administrasi Gapoktan PUAP
2. Sekretaris
Bertugas melaksanakan administrasi kegiatan Gapoktan PUAP, dengan
rincian sebagai berikut :
(1.) Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta dokumen PUAP
lainnya.
(2.) Menyelenggarakan surat-menyurat dan pengarsipannya.
(3.) Menyelenggarakan administrasi dokumen RUB, RUK, RUA dan kegiatan
organisasi lainnya.
(4.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan kegiatan Gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

3. Bendahara
Bertugas menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan Gapoktan
baik penyaluran maupun

pengelolaan dana PUAP, dengan rincian

tugas adalah sebagai berikut :
(1.) Melaksanakan penarikan/pencairan sesuai dengan jadwal pemanfaatan oleh
anggota;
(2.) Menyalurkan dana BLM PUAP sesuai dengan RUB, RUK dan RUA dan
atau jadwal pemanfaatan dana yang diusulkan anggota;
(3.) Membukukan setiap penyaluran dana PUAP kepada anggota;
(4.) Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana PUAP;
(5.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan keuangan Gapoktan PUAP;
4. Komite pengarah
Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh Pemerintahan Desa
yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari kelompok tani
dan penyuluh pendamping. Komite

Pengarah terdiri atas seorang

ketua dan dua orang anggota
dengan tugas sebagai berikut :
(1.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penetapan RUB pada saat
Rapat Anggota;
(2.) Mengawasi penggunaan dana BLM-PUAP sesuai keputusan Rapat Anggota;
(3.) Memberikan

masukan

dan

pertimbangan

dalam

penumbuhan

dan

pengembangan unit usaha otonom Gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

Kelompok tani
Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk
kesamaan

kepentingan,

kesamaan

kondisi

lingkungan

(sosial,

atas dasar
ekonomi,

sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Jumlah anggota kelompok tani terdiri atas 20 orang sd 30 orang atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
Seiring dengan perkembangan dan perubahan kepemimpinan di pemerintahan,
maka kebijakan penguatan modal di bidang pertanian pun ikut berubah dan
dimodifikasi lagi agar lebih baik. Pada tahun 2008 pemerintah melalui
Departemen Pertanian RI mencanangkan program baru yang diberi nama
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). PUAP merupakan bagian
dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam
menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa
sasaran. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri adalah program
pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesempatan kerja (Departemen Pertanian, 2008).
Khusus untuk program dari Departemen Pertanian RI yakni PUAP, dilaksanakan
pada tahun yang sama yakni tahun 2008 dengan menyalurkan dana BLM-PUAP
ke 10.000 desa pertanian. Masing-masing desa menerima BLM-PUAP sebesar Rp
100.000.000 untuk mengembangkan agribisnis perdesaan. Kebijakan Departemen
Pertanian RI dalam pemberdayaan masyarakat tersebut diwujudkan dengan
penerapan pola bentuk fasilitasi bantuan penguatan modal usaha bagi petani
anggota baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga

Universitas Sumatera Utara

tani. Operasional penyaluran dana PUAP tersebut dilakukan dengan memberikan
kewenangan kepada Gapoktan terpilih sebagai pelaksana PUAP dalam hal
penyaluran dana penguatan modal kepada anggotanya. Agar mencapai hasil yang
maksimal dalam pelaksanaan PUAP, Gapoktan didampingi oleh tenaga penyuluh
pendamping dan penyelia mitra tani. Gapoktan PUAP diharapkan dapat menjadi
kelembagaan ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh petani (Departemen
pertanian, 2008).
Tujuan PUAP
Tujuan utama program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan berdasarkan
pedoman umum PUAP adalah untuk :
1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan
pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi
wilayah;
2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus Gapoktan,
penyuluh dan penyelia mitra tani.
3. Memberdayakan

kelembagaan

petani

dan

ekonomi

perdesaan

untuk

pengembangan kegiatan usaha agribisnis.
4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau
mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.
Gambaran Umum Pelaksanaan PUAP
PUAP merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota,
baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani.
Program ini bertujuan untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan
menciptakan lapangan kerja di perdesaan serta membantu penguatan modal dalam

Universitas Sumatera Utara

kegiatan usaha di bidang pertanian sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan petani. Operasional penyaluran dana PUAP dilakukan dengan
memberikan kewenangan kepada Gapoktan yang telah memenuhi persyaratan.
Gapoktan juga didampingi oleh tenaga penyuluh pendamping dan penyelia mitra
tani. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Gapoktan sebagai penyalur
PUAP antara lain :
1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis;
2) Memiliki struktur kepengurusan yang aktif;
3) Dimiliki dan dikelola oleh petani;
4) Dikukuhkan oleh bupati atau wali kota.
Jumlah dana yang disalurkan ke setiap Gapoktan sebesar Rp 100 juta. Dana
tersebut disalurkan kepada anggota Gapoktan guna menunjang kegiatan
usahataninya. Tentunya dalam penyaluran dana tersebut terdapat beberapa
prosedur yang harus dipenuhi bagi mereka yang akan memanfaatkan bantuan
tersebut. Oleh sebab itu, dalam rangka mengantisipasi agar penyaluran dan
pemanfaatan PUAP berjalan lancar, aman dan terkendali, maka dibentuk suatu tim
pemantau, pembinaan dan pengendalian di tingkat propinsi dan kabupaten atau
kota
Sasaran Program PUAP
Adapun sasaran yang diharapkan dari program PUAP adalah :
1. Berkembangnya usaha agribisnis di desa miskin atau tertinggal sesuai dengan
potensi pertanian desa.
2. Berkembangnya Gapoktan atau Poktan yang dimiliki dan dikelola oleh petani.

Universitas Sumatera Utara

3. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani atau peternak
(pemilik dan atau penggarap) skala kecil, buruh tani; dan
4. Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian,
mingguan maupun musiman.
5. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra
lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan
Indikator Keberhasilan PUAP
Indikator keberhasilan output meliputi :
a. Tersalurkannya BLM – PUAP kepada petani, buruh tani dan rumah tangga tani
miskin dalam melakukan usaha produktif pertanian; dan
b. Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kemampuan sumber daya
manusia pengelola Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani.
Indikator keberhasilan outcome meliputi :
a. Meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam memfasilitasi dan mengelola
bantuan modal usaha untuk petani anggota baik pemilik, petani penggarap,
buruh tani maupun rumah tangga tani.
b. Meningkatnya jumlah petani, buruh tani dan rumah tangga tani yang
mendapatkan bantuan modal usaha.
c. Meningkatnya aktivitas kegiatan agribisnis (budidaya dan hilir) di perdesaan;
dan
d. Meningkatnya pendapatan petani (pemilik dan atau penggarap), buruh tani dan
rumah tangga tani dalam berusaha tani sesuai dengan potensi daerah.
Indikator benefit dan Impact antara lain:

Universitas Sumatera Utara

a. Berkembangnya usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga tani di
lokasi desa PUAP.
b. Berfungsinya Gapoktan sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola
oleh petani.
c. Berkurangnya jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan
(Deptan, 2008).
Landasan Teori
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga, kekuatan, selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.
Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interpendensi antara anggota
kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama
ada di dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis,
artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah-ubah
(Shaw, 1971).
Dinamika mempelajari sebab-sebab atau faktor-faktor yang menyebabkan satu
kelompok atau organisasi dapat dinamis, hidup, bergerak, aktif, efektif, efisien
dalam mencapai tujuan dan produktif untuk memajukan pengetahuan tentang
kehidupan kelompok atau organisasi (Ginting, 2000).
Margono (1978) dalam Ginting (2003) menyebutkan bahwa tingkat kedinamisan
suatu organisasi/kelompok bergantung pada 8 faktor yaitu:
a.

T

ujuan organisasi

Universitas Sumatera Utara

Suatu keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang merupakan sejumlah citacita dari individual yang sama yang hendak dicapai secara bersama di dalam
organisasi.
Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam
organisasi yang menyangkut struktur kekuasaan atau pengambilan keputusan,
struktur tugas atau pembagian pekerjaan dan struktur komunikasi yaitu bagaimana
aliran-aliran komunikasi terjadi.
Fungsi Tugas Organisasi
Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam organisasi
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Slamet dalam Ginting (1995)
ada 6 indikator yang dipakai, yaitu: fungsi memberi informasi, fungsi memuaskan
anggota, fungsi menyelenggarakan organisasi, fungsi menghasilkan inisiatif,
fungsi mengajak untuk berpartisipasi, dan fungsi menjelaskan.
Pembinaan Organisasi
Merupakan upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada
kehidupan organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada enam usaha
mempertahankan kehidupan kelompok, yaitu: partisipasi semua anggota
kelompok, adanya fasilitas, adanya kegiatan kelompok, adanya kontrol sosial,
adanya kesempatan untuk mendapatkan anggota baru, dan adanya sosialisasi.
Kekompakan organisasi
Kekompakan organisasi tercipta dengan adanya rasa keterikatan yang kuat
diantara para anggotanya terhadap organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting
(1995) ada tujuh indikator yang dipakai, yaitu: kepemimpinan, keanggotaan, nilai

Universitas Sumatera Utara

tujuan, homogenitas anggota, keterpaduan kegiatan, jiwa kerjasama, dan jumlah
anggota.
Iklim atau suasana organisasi
Biasa disebut juga atmosfer organisasi yaitu keadaan moral, sikap dan perasaanperasaan yang umum terdapat dalam organisasi. Menurut Slamet dalam Ginting
(1995) ada tiga indikator yang dipakai, yaitu: hubungan antara anggota, kebebasan
berpartisipasi, dan lingkungan fisik.
Iklim atau suasana organisasi
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam organisasi yang
diperlukan untuk menumbuhkan kedinamisan organisasi, tetapi tegangan yang
terlalu tinggi atau terlalu besar dapat mematikan kedinamisan organisasi. Tekanan
kepada organisasi dapat berasal dari dalam (intern) organisasi yaitu tuntutan
ataupun keinginan dari para anggotanya. Sumber dari dalam adalah: konflik,
otoriter, persaingan dan lain-lain. Sedangkan tekanan dari luar organisasi (ekstern)
dapat berupa tuntutan-tuntutan dan harapan dari pihak luar, yang dapat
menimbulkan ketegangan yang akan mempengaruhi kedinamisan organisasi yang
sumbernya adalah berupa: tantangan, keritikan, sanksi, penghargaan, hukuman
dan lain-lain.
ektifitas organisasi
Efektifitas yang dapat diukur dari tercapainya kepuasan anggota dalam mencapai
dan setelah mencapai tujuan kelompok. Menurut Slamet dalam Ginting (1995) ada
tiga indikator, yaitu dapat dilihat dari segi produktivitas, moral dan kepuasan atau
keberhasilan anggota dalam mencapai kebutuhan pribadinya (Ginting, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika
kelompok, yaitu:
a.

Kohesi/ persatuan, yaitu tingkah laku anggota dalam kelompok seperti
proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok, dan
sebagainya.

b.

Motif/ dorongan, yaitu interes anggota terhadap kehidupan kelompok seperti
kesatuan kelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok, dan
sebagainya.

c.

Struktur, yaitu bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan
kedudukan antaranggota, pembagian tugas, dan sebagainya.

d.

Pimpinan, yaitu bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem
kepemimpinan, dan sebagainya.

e.

Perkembangan kelompok, yaitu perubahan dalam kelompok, senangnya
anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan
sebagainya (Santosa, 2004).
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Departemen Pertanian (2008) mendefinisikan Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan) sebagai kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan
bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan
terdiri atas kelompok tani yang ada dalam wilayah suatu wilayah administrasi
desa atau yang berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier.
Menurut Syahyuti (2005), Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok
tani yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan
sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi

Universitas Sumatera Utara

anggotanya dan petani lainnya. Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh
kenyataan kelemahan aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan
usaha, misalnya lemah terhadap lembaga keuangan, terhadap lembaga pemasaran,
terhadap lembaga penyedia sarana produksi pertanian serta terhadap sumber
informasi. Pada prinsipnya, lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah
kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsifungsi
lainnya serta memiliki peran penting terhadap pertanian.
Dinamika organisasi Gapoktan adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam
maupun di lingkungan Gapoktan yang akan menentukan perilaku dari anggota dan
perilaku kelompok tani,untuk bertindak atau melaksanakan kegiatan-kegiatan
demi tercapainya tujuan.Cepat tidaknya petani mengadopsi inovasi tergantung
kepada faktor sosial dan ekonomi petani. Faktor sosial diantaranya umur, tingkat
pendidikan, dan pengalaman bertani. Sedangkan faktor ekonomi diantaranya
adalah tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan yang dimiliki
dan ada tidaknya usahatani yang dimiliki petani (Soekartawi, 1995).
Umur seseorang menentukan prestasi kerja atau kinerja orang tersebut. Semakin
berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun
pula prestasinya. Namun, dalam hal tanggung jawab semakin tua umur tenaga
kerja maka semakin berpengelaman dalam mengelola usahataninya (Suratiyah,
2009). Pendidikan dan pelatihan selain bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pengurus dan pimpinan, korelasi sangat diperlukan untuk
peningkatan apresiasi sosial dari para pembinanya terhadap aspirasi yang hidup di
masyarakat (Lubis, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Menurut Soekartawi (1999) semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar
pula beban hidup yang akan ditanggung atau harus dipenuhi. Jumlah anggota
keluarga akan mempengaruhi keputusan petani dalam berusahatani.
Semakin lama seseorang bekerja, maka akan semakin tinggi pula pengalaman
kerjanya sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan dan
prodiktivitasnya (Suwita, 2011).

Kerangka Pemikiran
Untuk memperjelas mengenai dinamika organisasi GAPOKTAN terhadap
program pengembangan usaha agribisnis pedesaan, serta hubungan dan
pengaruhnya terhadap karateristik sosial ekonomi anggota dengan hal – hal yang
tercantum pada identifikasi masalah, maka dapat di lihat pada skema kerangka
pemikiran sebagai berkut:

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM
PUAP
GABUNGAN
KELOMPOK

PERKEMBA
NGAN
PERKEMBA
NGAN

ANGGOTA
GAPOKTA

1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

FAKTOR-FAKTOR
DINAMIKA
ORGANISASI
TUJUAN ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
FUNGSI /TUGAS
ORGANISASI
PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
KEKOMPAKAN
ORGANISASI
SUASANA ORGANISASI
TEKANAN ORGANISASI
EFEKTIVITAS ORGANISASI

KARAKTERISTIK SOSIAL
EKONOMI
1. UMUR
2. TINGKAT PENDIDIKAN
3. LUAS LAHAN
4. JUM LAH TANGGUNGAN
KELUARGA
5. PENGALAMAN BERTANI

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Dinamika Organisasi GAPOKTAN
Terhadap PUAP
Keterangan:
: Menyatakan pengaruh
: Menyatakan Proses

Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis Penelitian
1. Adanya peningkatan dinamika organisasi selama 5 tahun terakhir.
2. Dinamika organisasi gapoktan didaerah penelitian tergolong tinggi.
3. PUAP mengalami perkembangan setiap tahunnya didaerah penelitian dengan
perkembangan yang positif (+).
4. Karakteristik sosial ekonomi pertanian memiliki pengaruh dengan dinamika
organisasi gapoktan.
5. Karakteristik sosial ekonomi pertanian memiliki hubungan dengan dinamika
organisasi gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara
sengaja, berdasarkan prasurvey yang dilakukan dengan tujuan-tujuan penelitian.
Daerah ini diangkat menjadi daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa
berdasarkan data sekunder yang diperoleh, Desa Sada Perarih terletak di
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan salah satu desa yang telah
memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada tahun
2011 dan telah mengusahakan dan mengembangkan dana Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP) untuk kegiatan agribisnis.
Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling
dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata (tingkat) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal
ini dilakukan apabila populasi homogen/sejenis (Riduan, 2010).
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah anggota Gapoktan
didesa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. ,adapun
populasi petani yang mendapatkan bantuan dana PUAP didaerah
penelitian adalah sebanyak 74 orang. Penetapan jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, hal ini
dikarenakan jumlah populasi telah diketahui (Rahmat, 1998).
Besar Sampel:

Universitas Sumatera Utara

n=

𝑁𝑁

𝑁𝑁.𝑑𝑑²+1

Dimana :
n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi
d
= Presisi yang ditetapkan 10% (0,10)
Jumlah sampel : n =
=

𝑁𝑁

𝑁𝑁.𝑑𝑑²+1
74

74(0,10)²+1

= 43

Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 43 petani yang menerima bantuan
dana PUAP di Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian
daftar kuesioner yang primer yang bersumber dari pengurus Gapoktan penerima
Bantuan Langsung

Masyarakat Pengembangan Usaha Agrinisnis Perdesaaan

(BLM-PUAP) sebagai responden. Data primer diperolah dengan cara mendatangi
dan mewawancara responden secara langsung dengan menggunakan daftar
pertanyaan terstruktur (kuesioner) sebelumnya telah disiapkan
Sedangkan Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti, Badan
Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian dan Badan Penyuluh Provinsi Sumatera
Utara serta literatur-literatur yang mendukung penelitian. Jenis data yang akan
dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data
yang berupa angka-angka yang dapat dihitung. Data kuantitatif meliputi tujuan
kelompok,

struktur

kelompok,

fungsi

kelompok,

efektifitas

kelompok,

kekompakan kelompok. Suasana kelompok, tekanan kelompok dan pembinaan
kelompok yang diangkakan melalui teknik scoring dan di korelasikan dengan

Universitas Sumatera Utara

umur, tingkat pendidikan , luas lahan, jumlah tanggungan dan pengalaman
bertani. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui keterangan-keterangan
yang berkaitan dengan pengurus Gapoktan yang menerima dana Bantuan
Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara langsung dengan menggunakan instrument, yaitu kuesioner
terstruktur, yang telah disiapkan sebelumnya dengan mendatangi langsung
responden.
2. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung ke objek penelitian, dalam hal ini mengamati secara
langsung kegiatan pengurus Gapoktan maupun

kegiatan Gapoktan. Hal ini

bertujuan selain untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian, juga untuk
memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai kinerja pengurus Gapoktan.
3. Dokumentasi yaitu dengan pengumpulan data dengan cara meneliti
dokumen/catatan/arsip. Dalam penelitian ini dapat berupa dokumen/catatan/arsip
yang di Gapoktan, maupun dari instansi terkait.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif . Hal yang
dianalisis adalah keadaan dinamika organisasi Gapoktan.
Untuk menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan
skoring. Hal yang dianalisis adalah dinamika organisasi Gapoktan. Penilaian
dinamika organisasi didasarkan atas jumlah skor penilaian dinamika yang

Universitas Sumatera Utara

ditanyakan dalam kuesioner dalam hal ini menggunakan 8 unsur dinamika yang
dapat dilihat pada tabel 3 berikut
Tabel 1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi
No
Unsur
Jumlah

Nilai
S
k
o
r
0-5
0-12
0-7
0-7

Tujuan Organisasi
5
Struktur Organisasi
12
Fungsi Tugas
7
Pembinaan dan
7
Pengembangan
Organisasi
Kekompakan
7
0-7
5
Organisasi
Suasana / Iklim
5
0-5
6
Organisasi
Tekanan Pada
5
0-5
7
Organisasi
Efektifitas
5
0-5
8
Organisasi
Jumlah
53
0-53
Untuk melihat kedinamisan organisasi koperasi atas jumlah skor penilaiannya
1
2
3
4

secara keseluruhan dilakukan penskalaan dengan membagi jumlah skor menjadi 5
skor antara lain bila skor berada :
0 – 10,5 = Kedinamisan Sangat Rendah (SR)
10,6 – 21,1 = Kedinamisan Rendah (R)
21,2 – 31,7 = Kedinamisan Sedang (S)
31,8 – 42,3 = Kedinamisan Tinggi (T)
42,4 – 53 = Kedinamisan Sangat Tinggi (ST)
Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Sada Perarih
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal yang dianalisis adalah
jumlah anggota Gapoktan PUAP dan data pengembalian dana PUAP yang
diperoleh dari hasil analisis data primer.

Universitas Sumatera Utara

Untuk menganalisis hipotesis 4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial
ekonomi anggota dengan dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi
rank spearman dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :
r

= Korelasi rho

n

= Jumlah kasus atau sampel

d

= Selisih ranking antara variabel X dan Y untuk tiap subyek

1&6

= Angka konstan

Variabel Y