Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Pada Tikus Wistar Jantan.

(1)

iv ABSTRAK

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL

PADA TIKUS WISTAR JANTAN

Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL. Hal-hal ini mempunyai peran penting dan berkaitan satu sama lain dalam proses terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL tikus wistar jantan..

Metode penelitian ini menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah tikus wistar jantan sebanyak 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. 5 kelompok tersebut terdiri dari kelompok ekstrak kulit buah naga 50 mg (EKBNM I), 100 mg (EKBNM II), 150 mg (EKBNM III) serta kelompok kontrol positif yang diberi simvastatin dan kelompok kontrol negatif yang diberi akuades. Parameter yang diuji adalah kadar kolesterol HDL setelah tikus diadaptasikan 7 hari dan setelah diberi perlakuan 14 hari. Data dianalisis menggunakan metode one way ANAVA dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.

Hasil Penelitian didapatkan peningkatan kadar kolesterol HDL sebesar 3,49% pada EKBNM I, 6,21% pada EKBNM II, dan 10,82% pada EKBNM III. Uji ANAVA satu arah setelah perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna antara EKBNM I, EKBNM II, EKBNM III, kontrol positif dan kontrol negatif terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan kadar kolesterol HDL pada hewan uji setelah diberikan perlakuan.

Simpulan penelitian ini yaitu, ekstrak kulit buah naga merah dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Kata kunci: dislipidemia, ekstrak kulit buah naga merah, kolesterol HDL


(2)

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF THE RED DRAGON

FRUIT (Hylocereus polyrhizus) PEEL EXTRACT TOWARDS THE INCREASING OF HDL CHOLESTEROL LEVELS IN MALE WISTAR RATS

Steffanny H H Katuuk, 1310114, Supervisor I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Supervisor II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes Dyslipidemia is fat metabolism disorder characterized by increased total blood cholesterol, LDL cholesterol, triglycerides, and decreased HDL cholesterol. These things have an important role and relate to one another in the process of atherosclerosis. Atherosclerosis is one of the causes of coronary heart disease. The purpose of this research is to find out whether giving red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel extract is able to increase HDL cholesterol levels in male white rat.

The research method using a completely randomized design and was comparative. Experimental animals used 30 wistar rats were divided into 5 groups. Each group consisted of 6 rats. The 5 groups consist of a group of dragon fruit peel extract 50 mg (EKBNM I), a group of dragon fruit peel extract 100 mg (EKBNM II), a group of dragon fruit peel extract 150 mg (EKBNM III), a positive control group simvastatin, and a negative control group aquades. The parameters tested were HDL cholesterol levels after a period of 7 days adaption and after 14 days treatment. The analysis of data using one way ANOVA with α=0,05 and continued with different test average Tukey HSD.

The results showed there was an increasing of HDL cholesterol levels by 3,49% in EKBNM I, 6,21% in EKBNM II, and 10,82% in EKBNM III. One way ANOVA testing showed significant different between EKBNM I, EKBNM II, EKBNM III, positive control, and negative control toward the increasing of HDL cholesterol levels. It shows that there are changes in HDL cholesterol levels in test animals after treatment were given.

The conclusions of this study is red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel extract is able to increase HDL cholesterol levels.


(3)

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 7

2.2 Lipoprotein ... 8

2.2.1 Pembagian Lipoprotein ... 9

2.2.1.1 Metabolisme Kolesterol HDL ... 12

2.2.2 Metabolisme Lipoprotein ... 14


(4)

2.2.2.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 14

2.2.2.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 15

2.2.2.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 16

2.3 Kolesterol ... 17

2.3.1 Biosintesis Kolesterol ... 18

2.3.2 Pengangkutan Kolesterol ... 20

2.3.3 Ekskresi Kolesterol ... 21

2.3.4 Penggunaan Kolesterol... 21

2.4 Dislipidemia ... 22

2.4.1 Kadar Lipid Serum Normal ... 22

2.4.2 Klasifikasi Dislipidemia ... 23

2.4.3 Faktor-faktor Penyebab Dislipidemia ... 24

2.4.4 Hubungan Dislipidemia dan Penyakit Jantung Koroner ... 25

2.4.4.1 Aterosklerosis ... 26

2.4.4.2 Penyakit Jantung Koroner ... 28

2.4.4.2 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner ... 29

2.4.5 Penatalaksanaan Dislipidemia ... 31

2.4.5.1 Penatalaksanaan Non-farmakologis ... 32

2.4.5.2 Penatalaksanaan Farmakologis ... 33

2.5 Simvastatin ... 35

2.6 Propiltiourasil (PTU) ... 36

2.7 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 37


(5)

x

2.7.5.1 Kandungan Antioksidan Buah Naga Merah ... 42

2.7.5.1.1 Vitamin C (Asam Askorbat) ... 43

2.7.5.1.2 Antosianin ... 44

2.8 Kulit Buah Naga Merah dan Kolesterol HDL... 44

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 46

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 46

3.1.2 Subjek Penelitian ... 47

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

3.2 Metode Penlitian ... 47

3.2.1 Desain Penelitian ... 47

3.2.2 Variabel Penelitian ... 47

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 47

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 48

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 49

3.3 Prosedur Kerja ... 50

3.3.1 Persiapan Hewan Coba ... 50

3.3.1.2 Prosedur Adaptasi Subjek Penelitian ... 50

3.3.2 Proses Pembuatan Pakan Tinggi Lemak dan Minuman Tikus ... 50

3.3.3 Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 51

3.3.4 Penentuan Dosis Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 51

3.3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 52

3.4 Cara Pemeriksaan ... 53

3.5 Analisis Data ... 54

3.5.1 Metode Analisis Data ... 54

3.5.2 Kriteria Uji ... 55


(6)

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 56

4.1.1 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Sebelum Perlakuan ... 56

4.1.2 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Perlakuan ... 58

4.1.3 Uji Statistik Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Perlakuan ... 60

4.2 Pembahasan ... 63

4.3 Uji Hipotesis ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 74


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar Lipid Serum Normal Menurut NCEP-ATP III ... 22

Tabel 2.2 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan Kriteria WHO ... 23

Tabel 2.3 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan EAS ... 23

Tabel 2.4 Penyebab Utama Dislipidemia Sekunder ... 24

Tabel 2.5 Komposisi Terapi Diet untuk Dislipidemia ... 32

Tabel 2.6 Obat Hipolipidemik ... 33

Tabel 2.7 Proporsi dan Komposisi Kulit Buah Naga Merah ... 40

Tabel 2.8 Analisis Fisik-Kimia Kulit Buah Naga Merah ... 40

Tabel 2.9 Komponen Karbohidrat Kulit Buah Naga Merah ... 41

Tabel 2.10 Kandungan Kimia Daging Buah Naga Merah ... 41

Tabel 2.11 Jenis dan Jumlah Kandungan Antioksidan Pada Daging dan Kulit Buah Naga Merah ... 42

Tabel 2.12 Kandungan Vitamin C (Asam Askorbat) pada Daging dan Kulit Buah Naga Merah ... 42

Tabel 4.1 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Sebelum Diberi Perlakuan Esktrak Kulit Buah Naga Merah (mg/dL) ... 56

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas dengan Metode Levene Test ... 57

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Metode Shapiro-Wilk ... 57

Tabel 4.4 Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (mg/dL) ... 58


(8)

Tabel 4.5 Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik ANAVA Satu Arah Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Setelah Perlakuan... 61


(9)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein ... 8

Gambar 2.2 Jenis dan Ukuran Lipoprotein ... 13

Gambar 2.3 Jalur Metabolisme Eksogen ... 15

Gambar 2.4 Jalur Metabolisme Endogen ... 16

Gambar 2.5 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 17

Gambar 2.6 Struktur Molekul Kolesterol ... 17

Gambar 2.7 Sintesis Kolesterol dalam Tubuh ... 20

Gambar 2.8 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 37


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Hasil Kadar Kolesterol HDL Setiap Kelompok ... 74

LAMPIRAN II Perhitungan Dosis Propiltiourasil (PTU) ... 75

LAMPIRAN III Perhitungan Dosis Simvastatin ... 76

LAMPIRAN IV Perhitungan Dosis Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 77

LAMPIRAN V Prosedur Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 78

LAMPIRAN VI Data Hasil Uji Homogenitas dan Uji Normalitas Kadar Kolesterol HDL Sebelum Diberi Perlakuan ... 79

LAMPIRAN VII Data Hasil Analisis Satu Arah Kadar Kolesterol HDL Setelah Perlakuan ... 80

LAMPIRAN VIII Perhitungan Dosis Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 82

LAMPIRAN IX Dokumentasi ... 84


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan sekumpulan penyakit jantung dan pembuluh darah arteri pada jantung, otak, dan jaringan perifer. Penyakit ini terdiri dari penyakit jantung koroner, cerebrovascular disease, penyakit jantung reumatik, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, trombosis vena dalam (Brown, 2010 & Greenawalt, 2008). Berdasarkan laporan Global atlas on cardiovascular disease prevention and control World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia dan angka kematian penyakit ini akan terus bertambah. Pada tahun 2008 kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 17,3 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan meningkat menjadi 23,6 juta.

Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah juga menjadi penyebab kematian utama. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 memperlihatkan penyakit jantung dan pembuluh darah yang terdiri dari stroke, hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung lainnya merupakan penyebab kematian utama pada semua umur dan angka kejadian mencapai 31,9 % angka kematian di Indonesia (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2011). Faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah menurut Libby et al. (2008) terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin, dan riwayat penyakit keluarga. Sementara faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah merokok, dislipidemia, tekanan darah tinggi, obesitas, alkohol, pola makan, dan kurang aktivitas fisik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hu, Manson, dan Willet pada tahun 2001, terdapat hubungan mengonsumsi lemak dengan kejadian penyakit jantung koroner (WHO, 2007). Konsumsi lemak yang tinggi (lebih dari 1/3 total kalori)


(12)

akan meningkatkan saturasi lemak dalam darah (WHO, 2007) Penelitian yang sama dilakukan Hooper et al. (2001), terdapat hubungan angka kejadian dan kematian penyakit jantung dan pembuluh darah dengan konsumsi lemak (WHO, 2007).

Bila seseorang makan banyak lemak jenuh atau bahan makanan kaya akan kolesterol, maka kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah akan tinggi. Kolesterol yang dibawa oleh HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol baik karena membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini menyebabkan menurunnya resiko aterosklerosis (Widowati, 2007).

Kolesterol-HDL merupakan lipoprotein bersifat menurunkan faktor risiko pembentukan aterosklerosis. Manfaat pemeriksaan HDL dalam menentukan risiko penyakit jantung koroner (PJK) juga sudah diketahui sebelum tahun 1990-an. Berdasarkan Framingham Heart Study penurunan HDL sebesar 1% berarti peningkatan risiko PJK sebesar 3-4 %. Semakin tinggi kadar HDL makin baik untuk pasien tersebut (Amal, 2006). Kolesterol HDL penting untuk penghancuran trigliserida, kolesterol, dan untuk transpor serta metabolisme ester kolesterol dalam plasma (Suyatna & Handoko, 2004).

Penggunaan obat-obat antihiperkolesterolemia merupakan salah satu cara untuk menanggulangi tingginya kadar lemak darah. Mahalnya harga obat-obatan tersebut serta adanya efek samping dalam penggunaannya menyebabkan penggunaan tanaman obat sebagai alternatif lain sebagai antihiperkolesterolemia (Dalimartha, 2008).

Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman hias ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena buahnya berkhasiat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, mencegah kanker usus,


(13)

3

Menurut Saati (2011), kulit buah naga berjumlah 30-35 % dari berat buahnya dan seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Padahal hasil penelitian menunjukkan kulit buah naga mengandung antioksidan dan juga dapat menurunkan kadar kolesterol (Kanner, 2001). Penelitian Nurliyana et al. (2010) membuktikan bahwa kandungan antioksidan yang terdapat pada kulit buah naga lebih besar dibandingkan pada daging buahnya.

Menurut Dominic (2006), kulit buah naga merah mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT) yang dapat membentuk HDL baru yang akan meningkatkan HDL serum. Menurut Jamilah et al. (2011) kulit buah naga merah mengandung antosianin. Antosianin dapat menekan aktivitas Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP), yang dapat meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL. (Qin et al., 2009).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai efek pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

Apakah pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud penelitian

Untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dalam meningkatkan kadar HDL tikus wistar jantan.


(14)

1.3.2 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui peningkatan kadar kolesterol HDL setelah pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang farmakologi mengenai pengaruh pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengenal manfaat lain kulit buah naga merah terhadap pengobatan suportif penyakit seperti dislipidemia khususnya dengan kadar HDL yang rendah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kolesterol HDL dapat menurunkan pembentukan aterosklerosis (Meisenberg & Simmons 2006). Kolesterol HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hepar, sehingga penimbunan kolesterol di perifer berkurang (Suyatna dan Handoko, 2004). Protein utama yang membentuk kolesterol HDL adalah apo A-I dan A-II (Apolipoprotein-A). Kadar HDL kurang dari 40 mg/dL meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular tapi kadar HDL di atas dari 60


(15)

5

partikel untuk membentuk HDL2. HDL3 kemudian terbentuk kembali, baik setelah penyaluran selektif ester kolesteril ke hati melalui SR-B1 (Scavenger Receptor B1) atau melalui hidrolisis triasilgliserol dan fosfolipid HDL2 oleh lipase hati. Pertukaran antara HDL2 dan HDL3 ini disebut siklus HDL. Kadar HDL2 berbanding terbalik dengan insidensi aterosklerosis koroner (Botham, 2006). Jadi, semakin banyak HDL2 semakin dapat mengurangi terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

Kulit buah naga merah menurut penelitian Jamilah et al. (2011) mengandung kadar antioksidan yang lebih besar dibandingkan daging buahnya. Menurut Choo (2011) dan Jamilah et al. (2011) kulit buah naga merah mengandung vitamin C (asam askorbat) dan antosianin.

Mekanisme vitamin C atau asam askorbat dalam menurunkan kolesterol total dan trigliserida darah bekerja dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase yang berfungsi sebagai pengkatalisis dalam pembentukan kolesterol juga bekerja dalam meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT). LCAT merupakan enzim yang dapat mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester kolesterol yang lebih hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat berikatan dengan partikel inti lipoprotein untuk membentuk HDL baru. Hal ini akan meningkatkan HDL serum (Dominic, 2006). Selain itu vitamin C juga berperan dalam reaksi oksidasi di mana vitamin C adalah antioksidan kuat yang mampu menangkal dan menetralkan radikal bebas serta ROS sehingga pembentukan LDL teroksidasi yang dapat menimbulkan stres oksidatif pada jaringan berkurang dan juga berperan pada reaksi hidroksilasi di mana vitamin C dapat membantu reaksi hidroksilasi pembentukan asam empedu yang berfungsi dalam metabolisme kolesterol di dalam usus halus maka ekskresi kolesterol bersama feses ke usus halus meningkat. Vitamin C juga berfungsi sebagai laksan yang dapat membantu meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses (Higdon, 2006).

Di dalam kulit buah naga merah terkandung antosianin yaitu senyawa polifenol yang kaya akan pigmen, bertanggung jawab bagi terbentuknya warna merah, ungu dan biru dari berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran (Jamilah et al., 2011). Antosianin memiliki berbagai potensi dan manfaat bagi kesehatan seperti


(16)

antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antivirus, menghambat agregasi platelet, mengurangi risiko terjadinya kardiovaskular dan kanker (Prior, 2003). Antosianin juga dapat memperbaiki profil lipid darah dan memiliki efek vasoprotektif (Shipp dan Abdel-Aal, 2010). Antosianin memiliki kemampuan untuk menginhibisi Cholesteryl EsterTtransfer Protein (CETP) (Qin et al., 2009). CETP adalah enzim yang akan menukarkan trigliserida dari VLDL dengan kolesterol dari HDL dan LDL, sehingga VLDL kaya akan kolesterol, sedangkan HDL dan LDL menjadi kaya akan trigliserida. Apo A-1 dapat memisahkan diri dari HDL kaya trigliserida. Apo A-1 (Apolipoprotein A-1) merupakan enzim yang mengaktivasi Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT) (Elhomsy, 2014). Apo A-1 bebas ini segera dibersihkan dari plasma, melalui ginjal, sehingga mengurangi kemampuan HDL untuk reverse cholesterol transport. Akibatnya kadar HDL dalam darah menurun (Barzilai & Rudin, 2005). Dengan menekan aktivitas CETP, maka dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL (Qin et al., 2009).

1.5.2. Hipotesis Penelitian

Pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.


(17)

67

BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari ekstrak kulit buah naga merah bagi kesehatan.

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam menilai dosis efektif terhadap ekstrak kulit buah naga merah dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL. - Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek toksik dari

ekstrak kulit buah naga merah.

- Diperlukan uji klinis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek ekstrak kulit buah naga merah dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL.


(18)

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA

MERAH (

Hylocereus polyrhizus

) TERHADAP

PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL

PADA TIKUS WISTAR JANTAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

STEFFANNY HERONNY HELDY KATUUK

1310114

FAKULTAS KEDOKTERAN


(19)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Terhadap Peningkatan Kadar Kolesterol HDL pada Tikus Wistar Jantan dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, yang terhormat Prof. Ir.

Armein Zainal Rahmat Langi, M.Sc, Ph.D, yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung juga

selaku dosen pembimbing utama yang terhormat dr. Lusiana Darsono, M.Kes., yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, dorongan, perhatian dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama penulis menyusun karya tulis ilmiah ini.

3. Dosen pembimbing pendamping, yang terhormat dr. Sijani Prahastuti, M.Kes.,

yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan, dorongan, perhatian dan pengarahan dengan penuh kesabaran selama penulis menyusun karya tulis ilmiah ini.

4. Kedua orang tua penulis : papi dr. Bernhard Katuuk dan mami Eva Yap,

saudara penulis : Steffinna H H Katuuk, serta seluruh anggota keluarga penulis, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, perhatian, dukungan baik materi maupun moril yang diberikan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Pak Mumuh dan Pak Rifai yang telah membantu dalam menyiapkan subjek


(20)

6. Linda Lingas yang telah bersama-sama dengan penulis melakukan penelitian ini dari awal sampai akhir.

7. Theresia Vania, Agatha Geraldyne yang telah banyak memberikan masukan

dan dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Calvin Erdison, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan dan

bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Sabrina Ruth Ulima Sitorus yang telah membantu peneliti dalam menyediakan

bahan penelitian yaitu Buah Naga Merah

10.Susanty Gazali, Jessica Widjaja, Claudia Gunawan, Yossie Guventri, Stella

Vania Dewi, Everlyn Shirly, Falensia Mose, Katerina Putri, Kanina Acyntya, Vania Florencia, yang telah banyak memberikan nasihat dan dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

11.Semua pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu dalam proses penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi masyarakat luas dan untuk perkembangan ilmu kedokteran selanjutnya.

Bandung, 23 November 2016


(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid. (2007). Penyakit Jantung Koroner. Dalam : Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Medan: FK Universitas Sumatera Utara.

Adam John, M.F. (2006). Dislipidemia. Dalam: A.W. Sudoyo, B. Setiyodadi, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiadi, ed: Buku Ilmu Ajar Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jilid III. Jakarta: FK-UI. Hal 1926-1932.

Andi Surya Amal. (2006). Profil Lipid dan Risiko Penyakit Jantung Koroner. http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/3., 7 September 2016 Anwar, T. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit

Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository: 1-10.

Barzilai, N., Rudin, E. (2005). Inflamatory Peptides Derived from Adipose

Tissue. Imunity & Ageing, 21. Available from :

http://www.immunityageing.com/content/2/1/1. Accessed 10 Oktober 2016.

Barter, P., et al. (2007). HDL Cholesterol, Very Low Levels of LDL Cholesterol, and Cardiovascular Events. The New England Journal of Medicine. 357 (15). P. 1301-1310.

Bellec, F.L., Vaillant F., Imbert E. (2006). Pitahaya (Hylocereus sp.): A new crop, a market with future. Fruits 61: 237-250.

Botham K.M., Mayes P.A. (2006). Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K, Granner D.K, Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 229-231.

Brown, V.L. (2010). The assessment of cardiovascular disease risk in relation to the built environment and race. University of Pittsburgh. ProQuest Dissertations and Theses.

Cao, S., et al. (2012). The effects of host defence elicitors on betacyanin accumulation in Amaranthus mangostanus seedlings. Food Chemistry 134: 1715-1718

Choo W.S., Yong, W.K. (2011). Antioxidant Properties of Two Species of Hylocereus Fruit. Pelagia Research Library. 2 (3): 418-425.

Dalimartha, S. (2008). Aterosklerosis, dalam 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 9-10.


(22)

Darmawi, A.W. (2011). Optimasi proses esktraksi, pengaruh pH dan jenis cahaya pada aktivitas antioksidan dari kulit buah naga (Hylocereus p). http://www.google.com/urldspace.library.uph.edu:8080/bitstream/1234567 89/241/1/capter%20.pdf . 7 September 2016

Ditjen PP & PL Depkes. (2011) . Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2010. Jakarta : Ditjen PP & PL Kemenkes RI.

Dominic, S.N. (2006). The Role of LCAT in Atherosclerosis. New york : Springer. P 23-33.

Dominiczak, M.H. (2005). Lipids and Lipoproteins. In: Baynes J.W., Dominiczak M.H.: Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Mosby. P.225-243.

Elhomsy, G. (2014). Apolipoprotein A-1.

http://emedicine.medscape.com/article/2087313-overview#a1. 14 November 2016.

Fatmah, S.K.M., (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fauci A.S., et al. (2008). Disorders of Lipoprotein Metabolism .Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: McGraw Hill Companies, Inc. P 350-356.

Fernandez, M.L. (2008). The Cholesterol ratio, a More Reliable Clinical Tool Than LDL Cholesterol to Evaluate Coronary Heart Disease Risk. National Lipid Assosiation. P 1-26.

Gadbut A.P., Wu L., Tang D., Papageorge A, Watson J.A., Galpber B. (1997). Induction of the cholesterol metabolic pathway regulates the farnesylation of RAS in embryonic chick heart cells: a new role for Ras in regulating the expression of muscarinic receptors and G proteins, EMBO Journal, 16(4), 7250-7260.

Gandha, N. (2009). Hubungan Prilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://www.lontar.ui.ac.id . 8 September 2016.

Gillum, R.F. (2003). Serum total cholesterol and coronary heart disease in African American women. The Internet Journal of Epidemiology.

Gonzales, M., Guzman, B., Rudy, R., Romano, E., Molina, M.A.A. (2003). Spectrophotometric determination of phenolic compounds in propolis. Lat.


(23)

70

Greenawalt, J. A. (2008). Modifiable cardiovascular risk factors in the early adolescent period. University of Pittsburgh). ProQuest Dissertations and These.

Gunasena, H.P.M, Pushpakumara DKNG, Kariyawasam M. (2007). Dragon fruit Hylocereus undatus Haw. Britton and Rose. In: Pushpakumara, D.K.N.G., Gunasena, H.P.M. and Singh, V.P. Underutilized fruit trees in Sri Lanka. New Delhi : World Agroforesty Centre, South Asia Office. P. 110-142. http://worldagroforesty.org/our_products/publications/advancedresults. 9 Oktober 2016.

Guyton, A.C., J.E. Hall. (2007). Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 882-94, 1040-1091.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. http://ocw.tufts.edu/data/50/636849.pdf 3 Oktober 2016

Indriasari, I. (2012). Ekstrak Ethanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Memperbaiki Profil Lipid Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Dislipidemia.http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1404-202101608-tesisira.pdf, 8 November2016.

International Topical Fruit Network. (2008). Tropical Fruit Information. http://www.itfnet.org/index_archive.jsp?page=1&process=11&mid=1&fid =3., 5 September, 2016.

Jamilah, B., Shu, C.E., Kharidah, M., Dzulkifly, M.A. and Noraniza N, A. (2011). Physico-chemical Characteristic of Red Pitaya (Hylocereus polyrhizus) Peel. International Food Research Journal, 18: 279-286.

Kanner, K., Harel, S., Granit, R. (2001). Betalains – A new class of dietary cationized antioxidants. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 49, 5178-5185.

Kaplan, N.M., Stanler, J. (1994). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Penatalaksanaan Praktis dari Faktor-Faktor Risiko. Jakarta: EGC.

Kershaw, E.E., Filer, J.S. (2004). Adipose Tissue as Endocrine Organ. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 89 (6) : 2548- 2556. Khalida, Y. (2010). A comparative study on the extraction of betacyanin in the

peel and flesh of dragon fruit. Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering University Malaysia Pahang. Malaysia.

Kristanto, D. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kriswiyanti, E., Sari, N.K., Astarini, I. (2010). Uji Viabilitas Dan Perkembangan Serbuk Sari Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton &


(24)

Rose), Merah (Hylocereus polyrhizus (Web.) Britton & Rose) Dan Super Merah (Hylocereus costaricens (Web.) Britton & Rose) Setelah Penyimpanan. Jurnal Biologi XIV (1) : 39-44

Lamanepa, M.E.L. (2005). Profil Lipid dan Perkembangan Lesi Aterosklerosis Dengan Diet Perasan Pare dan Statin. Program pascasarjana magister ilmu Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

http://eprints.undip.ac.id. 7 September 2016.

Libby, P., Bonow, R.O., Mann, D.L., Zipes, D.P., & Braunwald, E. (2008). Braunwalds’s heart disease : a textbook of cardiovascular medicine. Philadelphia : Saunders Elsevier.

Luders, L., McMahon, G. (2006). The Pitaya or Dragon Fruit (Hylocereus undatus). Agnote Northern Territory Government. No D42.

Lumongga, (2007). Atherosclerosis. Departemen Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20601/09E01458.pdf. 8 September 2016.

Maguire, I. (2004). Tropical Fruit Photography.

http://tropicalfruitphotography.com/10-01-04.htm. 5 september 2016 Malloy, M.J., Kane, J.P. (2007). Agent Used in Hyperlipidemia. In: Katzung B.G.:

Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. New York: Mac Graw Hill. P. 560-572.

Mayes, P. (2006). Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 270-281.

Mayes, P. (2003). Lipid yang memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

McMahon, G. (2003). Pitaya (Dragon Fruit). Northern Territory Government. FF12: 1-2 (FF12pitaya).

Meisenberg, G., Simmons, W.H. (2006). Lipid Transport. In: Principles of Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Mosby Elsevier. P.461-477.


(25)

72

Murray, R.K., Bender D.A., Botham, K.M., Kennely, P.J., Rodwell, V.W., Weil, P.A. (2009). Harper’s Illustrated Biochemistry, 28th ed. China: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Murray, R.K, Granner, D.K, Mayes, P.A, Rodwell, V.W. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: EGC. hlm. 254-77. Nurliyana, R., Zahir, I.S., Suleiman, K.M., Aisyah, M.R., Rahim, K. K. (2010). Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study, International Food Research Journal, 17 P. 367-365.

Noorrafiqi, M.I., Yasmina, A., Hendriyono, F.X., (2013). Efek Jus Buah Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih yang Diinduksi Propiltiourasil. Berkala Kedokteran 2 (9) : 219 – 227.

Prior, R. (2003). Fruit and Vegetables in The Prevention of Cellular Oxidative Damage. Arkansas. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 78: 570-578.

Pushpakumara, D.K.N.G, Gunasena, H.P.M, Karyawasam, M. (2005). Flowering and fruiting phenology, polination vector and breeding system of dragon fruit (Hylocereus spp.) Sri Lanka J. Agric. Sci. 42:81-89.

Qin, Y., et al. (2009). Anthocyanin Supplementation Improves Serum LDL- and HDL- Cholesterol Concentrations Associated with The Inhibition of CholesterylEster Transferase Protein in Dyslipidemic Subject. The American Journal of Clinical Nutrition, 90 (3):485-492.

Rader, D.J., Hobbs, H.H. (2005). Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: Kasper D.L., Fauci A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., Jameson J.L.: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. New York: Graw Hill. P.2286-2298.

Rianyta, U.S. (2013). Drug-Induced Liver Injury (DILI) pada Penggunaan Propiltiourasil (PTU). CDK-203 4(40) : 278.

Saati, E. (2011). Identifikasi dan uji kualitas pigmen buah naga merah (Hylocereus costaricensis) pada beberapa umur simpan dengan perbedaan jenis pelarut. http://researchreport .umm.ac.id/research/ 8 September 2016

Sany, R.S. (2009). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. http://www.kalbe.co.id 8 September 2016.

Shipp, J., Abdel-Aal. (2010). Food Applications and Physiological Effects of Anthocyanins as Functional Food Ingredients. In: The Open Food Science Journal, 4: p.7-22.


(26)

Shulman, G.I. (2000). Cellular Mechanism of Insulin Resistance. Journal of Clinical Investigation, 106 (2) : 171-6.

Suyatna. (2008). Hipolipidemik. Dalam S.G Gunawan: Farmakologi dan terapi, Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hlm. 373-88.

Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2003). Hipolipidemik dalam: Ganiswarna dkk., editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. Hal 366-368, 374-376.

Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2004). Hipolipidemik. Dalam: Sulistia G. Ganiswarna, dkk, ed: Farmakologi dan Terapi FK-UI. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal 364-379.

Taiwan Food Industry Development and Research Authorities. (2005). http://swarnabhumi.com/dragonfruit/health_benefits_of_dragonfruit.htm., 5 September, 2016.

Umi, K. (2007). Pengaruh Pemberian Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Kadar Kolesterol HDL dan LDL Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemia. Universitas Negeri Semarang. http://digilib.unnes.ac.id. 7 September 2016. Widowati, W. (2007). Majalah Kedokteran Damianus, Vol.6, No.3 September. World Health Organization. (2011). Global atlas on cardiovascular disease

prevention and control. http://www.who.int/cardiovascular disease/en/ 8 September 2016.

World Health Organization. (2007). Prevention of Cardiovascular Disease Guidelines for assessment and management of cardiovascular risk.

Wu, L.C., Hsu, H.W., Chen, Y.C., Chiu, C.C., Lin, Y.I & Ho, J.A. (2006). Antioxidant and Antiproliferative Activities of Red Pitaya. Food Chemistry, 95: 319-327, 247-269.

Wybraniec, S. (2001). Betacyanins from vine cactus Hylocereus polyrhizus. Phytochemitry, 58, 1209-1212.

Zamora, A. (2007), Lipoproteins Good Kolesterol (HDL), Bad Kolesterol (LDL), http://www.scientificpsychic.com/health/lipoptoteins-LDL-HDL.html 8 September 2016.


(1)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid. (2007). Penyakit Jantung Koroner. Dalam : Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Medan: FK Universitas Sumatera Utara.

Adam John, M.F. (2006). Dislipidemia. Dalam: A.W. Sudoyo, B. Setiyodadi, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiadi, ed: Buku Ilmu Ajar Penyakit Dalam.

Edisi ke-4. Jilid III. Jakarta: FK-UI. Hal 1926-1932.

Andi Surya Amal. (2006). Profil Lipid dan Risiko Penyakit Jantung Koroner. http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/3., 7 September 2016 Anwar, T. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit

Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository: 1-10.

Barzilai, N., Rudin, E. (2005). Inflamatory Peptides Derived from Adipose Tissue. Imunity & Ageing, 21. Available from : http://www.immunityageing.com/content/2/1/1. Accessed 10 Oktober 2016.

Barter, P., et al. (2007). HDL Cholesterol, Very Low Levels of LDL Cholesterol, and Cardiovascular Events. The New England Journal of Medicine. 357 (15). P. 1301-1310.

Bellec, F.L., Vaillant F., Imbert E. (2006). Pitahaya (Hylocereus sp.): A new crop, a market with future. Fruits 61: 237-250.

Botham K.M., Mayes P.A. (2006). Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K, Granner D.K, Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 229-231.

Brown, V.L. (2010). The assessment of cardiovascular disease risk in relation to the built environment and race. University of Pittsburgh. ProQuest Dissertations and Theses.

Cao, S., et al. (2012). The effects of host defence elicitors on betacyanin accumulation in Amaranthus mangostanus seedlings. Food Chemistry 134: 1715-1718

Choo W.S., Yong, W.K. (2011). Antioxidant Properties of Two Species of Hylocereus Fruit. Pelagia Research Library. 2 (3): 418-425.

Dalimartha, S. (2008). Aterosklerosis, dalam 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 9-10.


(2)

69

Darmawi, A.W. (2011). Optimasi proses esktraksi, pengaruh pH dan jenis cahaya pada aktivitas antioksidan dari kulit buah naga (Hylocereus p). http://www.google.com/urldspace.library.uph.edu:8080/bitstream/1234567 89/241/1/capter%20.pdf . 7 September 2016

Ditjen PP & PL Depkes. (2011) . Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2010. Jakarta : Ditjen PP & PL Kemenkes RI.

Dominic, S.N. (2006). The Role of LCAT in Atherosclerosis. New york : Springer. P 23-33.

Dominiczak, M.H. (2005). Lipids and Lipoproteins. In: Baynes J.W., Dominiczak M.H.: Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Mosby. P.225-243.

Elhomsy, G. (2014). Apolipoprotein A-1.

http://emedicine.medscape.com/article/2087313-overview#a1. 14 November 2016.

Fatmah, S.K.M., (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Fauci A.S., et al. (2008). Disorders of Lipoprotein Metabolism .Harrison’s

Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: McGraw Hill Companies, Inc. P 350-356.

Fernandez, M.L. (2008). The Cholesterol ratio, a More Reliable Clinical Tool Than LDL Cholesterol to Evaluate Coronary Heart Disease Risk. National Lipid Assosiation. P 1-26.

Gadbut A.P., Wu L., Tang D., Papageorge A, Watson J.A., Galpber B. (1997).

Induction of the cholesterol metabolic pathway regulates the farnesylation of RAS in embryonic chick heart cells: a new role for Ras in regulating the expression of muscarinic receptors and G proteins, EMBO Journal, 16(4), 7250-7260.

Gandha, N. (2009). Hubungan Prilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://www.lontar.ui.ac.id . 8 September 2016.

Gillum, R.F. (2003). Serum total cholesterol and coronary heart disease in African American women. The Internet Journal of Epidemiology.

Gonzales, M., Guzman, B., Rudy, R., Romano, E., Molina, M.A.A. (2003). Spectrophotometric determination of phenolic compounds in propolis. Lat. Am.J.Pharm. 22(3): 234-8.

Grundy, S.M. (2006). Nutririon in the Management of Disorder of Serum Lipids and Lipoprotein. In : Modern Nutrition in Health and Disease. 10th Ed. P 1076-1094. Lippincott Williams and Wilins, Baltimore.


(3)

70

Greenawalt, J. A. (2008). Modifiable cardiovascular risk factors in the early adolescent period. University of Pittsburgh). ProQuest Dissertations and These.

Gunasena, H.P.M, Pushpakumara DKNG, Kariyawasam M. (2007). Dragon fruit Hylocereus undatus Haw. Britton and Rose. In: Pushpakumara, D.K.N.G., Gunasena, H.P.M. and Singh, V.P. Underutilized fruit trees in Sri Lanka. New Delhi : World Agroforesty Centre, South Asia Office. P. 110-142. http://worldagroforesty.org/our_products/publications/advancedresults. 9 Oktober 2016.

Guyton, A.C., J.E. Hall. (2007). Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 882-94, 1040-1091.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. http://ocw.tufts.edu/data/50/636849.pdf 3 Oktober 2016

Indriasari, I. (2012). Ekstrak Ethanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Memperbaiki Profil Lipid Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Dislipidemia.http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1404-202101608-tesisira.pdf, 8 November2016.

International Topical Fruit Network. (2008). Tropical Fruit Information. http://www.itfnet.org/index_archive.jsp?page=1&process=11&mid=1&fid =3., 5 September, 2016.

Jamilah, B., Shu, C.E., Kharidah, M., Dzulkifly, M.A. and Noraniza N, A. (2011). Physico-chemical Characteristic of Red Pitaya (Hylocereus polyrhizus) Peel. International Food Research Journal, 18: 279-286.

Kanner, K., Harel, S., Granit, R. (2001). Betalains – A new class of dietary cationized antioxidants. Journal of Agricultural and Food Chemistry,

49, 5178-5185.

Kaplan, N.M., Stanler, J. (1994). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner:

Penatalaksanaan Praktis dari Faktor-Faktor Risiko. Jakarta: EGC.

Kershaw, E.E., Filer, J.S. (2004). Adipose Tissue as Endocrine Organ. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 89 (6) : 2548- 2556. Khalida, Y. (2010). A comparative study on the extraction of betacyanin in the

peel and flesh of dragon fruit. Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering University Malaysia Pahang. Malaysia.

Kristanto, D. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kriswiyanti, E., Sari, N.K., Astarini, I. (2010). Uji Viabilitas Dan Perkembangan Serbuk Sari Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton &


(4)

71

Rose), Merah (Hylocereus polyrhizus (Web.) Britton & Rose) Dan Super Merah (Hylocereus costaricens (Web.) Britton & Rose) Setelah Penyimpanan. Jurnal Biologi XIV (1) : 39-44

Lamanepa, M.E.L. (2005). Profil Lipid dan Perkembangan Lesi Aterosklerosis Dengan Diet Perasan Pare dan Statin. Program pascasarjana magister ilmu Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

http://eprints.undip.ac.id. 7 September 2016.

Libby, P., Bonow, R.O., Mann, D.L., Zipes, D.P., & Braunwald, E. (2008).

Braunwalds’s heart disease : a textbook of cardiovascular medicine. Philadelphia : Saunders Elsevier.

Luders, L., McMahon, G. (2006). The Pitaya or Dragon Fruit (Hylocereus undatus). Agnote Northern Territory Government. No D42.

Lumongga, (2007). Atherosclerosis. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20601/09E01458.pdf. 8 September 2016.

Maguire, I. (2004). Tropical Fruit Photography.

http://tropicalfruitphotography.com/10-01-04.htm. 5 september 2016 Malloy, M.J., Kane, J.P. (2007). Agent Used in Hyperlipidemia. In: Katzung B.G.:

Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. New York: Mac Graw Hill. P. 560-572.

Mayes, P. (2006). Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 270-281.

Mayes, P. (2003). Lipid yang memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

McMahon, G. (2003). Pitaya (Dragon Fruit). Northern Territory Government. FF12: 1-2 (FF12pitaya).

Meisenberg, G., Simmons, W.H. (2006). Lipid Transport. In: Principles of Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Mosby Elsevier. P.461-477. Mike, L. (2006). Memahami Kolesterol Seri Family Doctor. Jakarta: PT. Gaya

Favorite Press & The British Medical Association.

Moulana, R.L., Smith J.L. (1996). Anthocyanins and Betalains. Di dalam Hendry G.A. P dan J.D. Houghton. Natural Food Colorants, 2nd Edition. Chapman and Hall, London.


(5)

72

Murray, R.K., Bender D.A., Botham, K.M., Kennely, P.J., Rodwell, V.W., Weil, P.A. (2009). Harper’s Illustrated Biochemistry, 28th ed. China: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Murray, R.K, Granner, D.K, Mayes, P.A, Rodwell, V.W. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: EGC. hlm. 254-77. Nurliyana, R., Zahir, I.S., Suleiman, K.M., Aisyah, M.R., Rahim, K. K. (2010).

Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study, International Food Research Journal, 17 P. 367-365.

Noorrafiqi, M.I., Yasmina, A., Hendriyono, F.X., (2013). Efek Jus Buah Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih yang Diinduksi Propiltiourasil. Berkala Kedokteran 2 (9) : 219 – 227.

Prior, R. (2003). Fruit and Vegetables in The Prevention of Cellular Oxidative Damage. Arkansas. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 78: 570-578.

Pushpakumara, D.K.N.G, Gunasena, H.P.M, Karyawasam, M. (2005). Flowering and fruiting phenology, polination vector and breeding system of dragon fruit (Hylocereus spp.) Sri Lanka J. Agric. Sci. 42:81-89.

Qin, Y., et al. (2009). Anthocyanin Supplementation Improves Serum LDL- and HDL- Cholesterol Concentrations Associated with The Inhibition of CholesterylEster Transferase Protein in Dyslipidemic Subject. The American Journal of Clinical Nutrition, 90 (3):485-492.

Rader, D.J., Hobbs, H.H. (2005). Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: Kasper D.L., Fauci A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., Jameson J.L.: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. New York: Graw Hill. P.2286-2298.

Rianyta, U.S. (2013). Drug-Induced Liver Injury (DILI) pada Penggunaan Propiltiourasil (PTU). CDK-203 4(40) : 278.

Saati, E. (2011). Identifikasi dan uji kualitas pigmen buah naga merah (Hylocereus costaricensis) pada beberapa umur simpan dengan perbedaan jenis pelarut. http://researchreport .umm.ac.id/research/ 8 September 2016

Sany, R.S. (2009). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. http://www.kalbe.co.id 8 September 2016.

Shipp, J., Abdel-Aal. (2010). Food Applications and Physiological Effects of Anthocyanins as Functional Food Ingredients. In: The Open Food Science Journal, 4: p.7-22.


(6)

73

Shulman, G.I. (2000). Cellular Mechanism of Insulin Resistance. Journal of Clinical Investigation, 106 (2) : 171-6.

Suyatna. (2008). Hipolipidemik. Dalam S.G Gunawan: Farmakologi dan terapi, Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hlm. 373-88.

Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2003). Hipolipidemik dalam: Ganiswarna dkk., editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. Hal 366-368, 374-376.

Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2004). Hipolipidemik. Dalam: Sulistia G. Ganiswarna, dkk, ed: Farmakologi dan Terapi FK-UI. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal 364-379.

Taiwan Food Industry Development and Research Authorities. (2005). http://swarnabhumi.com/dragonfruit/health_benefits_of_dragonfruit.htm., 5 September, 2016.

Umi, K. (2007). Pengaruh Pemberian Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Kadar Kolesterol HDL dan LDL Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemia. Universitas Negeri Semarang. http://digilib.unnes.ac.id. 7 September 2016. Widowati, W. (2007). Majalah Kedokteran Damianus, Vol.6, No.3 September. World Health Organization. (2011). Global atlas on cardiovascular disease

prevention and control. http://www.who.int/cardiovascular disease/en/ 8 September 2016.

World Health Organization. (2007). Prevention of Cardiovascular Disease Guidelines for assessment and management of cardiovascular risk.

Wu, L.C., Hsu, H.W., Chen, Y.C., Chiu, C.C., Lin, Y.I & Ho, J.A. (2006). Antioxidant and Antiproliferative Activities of Red Pitaya. Food Chemistry, 95: 319-327, 247-269.

Wybraniec, S. (2001). Betacyanins from vine cactus Hylocereus polyrhizus. Phytochemitry, 58, 1209-1212.

Zamora, A. (2007), Lipoproteins Good Kolesterol (HDL), Bad Kolesterol (LDL), http://www.scientificpsychic.com/health/lipoptoteins-LDL-HDL.html 8 September 2016.


Dokumen yang terkait

EFEK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS Strain wistar

0 8 29

DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans

1 7 60

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus Undatus) Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7.

0 2 13

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Y

0 1 11

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Y

0 0 15

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Penurunan Berat Badan Tikus Jantan Galur Wistar.

1 14 20

Efek Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Serum pada Tikus Jantan Galur Wistar.

3 19 18

Efek Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizux) terhadap Penurunan Kadar Trigliserida pada Tikus Wistar Jantan.

0 1 18

Efek Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL pada Tikus Jantan Galur Wistar.

1 4 18

PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN EKSTRAK BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) (Difference effects of red dragon fruit extract [Hylocereus Polyrhizus] and whi

0 1 8