MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN ANGKA (PenelitianTindakan Kelas Kelompok B TK Wasilatul Huda Kampung Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung).
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
PERMULAAN MELALUI PERMAINAN ANGKA
(PenelitianTindakan Kelas Kelompok B TK Wasilatul Huda Kampung Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Di susun oleh :
YANI MULYANI (1010099)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
(3)
(4)
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul, “Meningkatkan
Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Angka” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat .
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya. Apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.
Bandung, Juni 2014 Yang Membuat Pernyataan
YANI MULYANI
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, Rabb yang menggenggam alam semesta dengan kasih sayang-Nya yang telah melimpahkan rahmat, taupik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada rasulullah SWT, keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada kita yang menganut agamanya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Skripsi ini merupakan kajian masalah mengenai “ Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Angka “ (Penelitian Tindakan
Kelas Pada Kelompok B di TK Wasilatul Huda Kampung Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya mencapai tujuan yang diharapkan, hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti, namun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi sumbangan yang berarti bagi kemajuan pendidikan.
Bandung, Juni 2014
(6)
UCAPAN TERIMA KASIH
Semua yang terjadi pada hakikatnya adalah atas ijin alloh SWT. Oleh karena itulah peneliti panjatkan puji dan syukur Kepada-Nya dengan menyadari dan meyakini sapenuhnya pemberian nikmat dengan selesainya penyusunan skripsi ini, melalui berbagai bantuan yang diterima sebagai kemudahan selama menjalani masa kuliah hingga penulisan skripsai ini. Maka selayaknyalah peneliti panjatkan rasa syukur dan Terhadap-Nya dan tanpa mengurangi rasa hormat kepada yang lain, peneliti mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada :
1. Ibu Dr. Ocih setiasih, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Ibu Dr. Aan listiana, M.Pd, selaku dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing ditengah kesibukan beliau.
3. Ibu leli kurniawati, S.Pd, M.Mus, selaku dosen pembimbing II, atas segala keikhlasan dan kesungguhan dalam membimbing serta memberikan motivasi dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, walaupun dengan penuh kesibukan tapi masih tetap dapat meluangkan waktu untuk membimbing peneliti.
4. Kepada pengurus sekolah, Guru dan Staf Tata Usaha TK wasilatul huda yang telah memberikan ijin dan banyak membantu dalam penelitian ini.
5. Suamiku tercinta yang selalu memberikan dari segi moril dan materil dan juga selalu memotivasi dari mulai kuliah sampai proses penyelesaian penulisan skripsi ini.
6. Kakak-Kakakku tercinta yang selalu membantu merawat anak-anakku saat di tinggalkan kuliah sampai proses penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh rekan-rekan peneliti yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Akhirnya peneliti hanya dapat berdo’a semoga Allah SWT senantiasa
membalas segala kebaikan yang telah diberikan dengan balasan yang sebaik-baiknya. Amiiin.
Bandung, Juni 2014 Peneliti
(7)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN ANGKA
(Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B TK Wasilatul Huda Kampung Cimaung Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung)
Yani Mulyani 1010099
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah karena kemampuan berhitung di Kelompok B TK Wasilatul Huda masih rendah, oleh karena itu peneliti mencoba untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui permainan angka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana peningkatan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Wasilatul Huda melalui permainan angka, dan untuk memperoleh data mengenai tingkat kemampuan berhitung anak setelah diterapkannya permainan angka. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas bertipe kemitraan atau penelitian kolaboratif. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dengan menggunakan beberapa instrumen yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian yaitu anak kelompok B di TK Wasilatul Huda dengan jumlah 27 anak, terdiri dari 13anak perempuan dan 14 anak laki-laki. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa melalui permainan angka dalam kegiatan pembelajaran, kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi selama 2 siklus dan enam kali pertemuan. Setiap siklus melakukan analisis dan melakukan perbaikan terhadap siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian kualitas pengembangan kemampuan berhitung anak setelah adanya tindakan berupa permainan angka mulai meningkat, dilihat berdasarkan tabel kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang signifikan.Pada siklus 1 ada 12 anak (44%) yang berkembang Baik, 7 anak (26%) yang berkembang Cukup dan 8 anak (30%) yang masih Kurang, kemudian pada siklus 2 mengalami peningkatan kembali dengan semakin bertambahnya anak yang berkembang Baik menjadi 20 anak (74%), berkembang Cukup 5 anak (19%) dan semakin menurunnya anak dengan kriteria Kurang yaitu sebanyak 2 anak (7%). Rekomendasi bagi guru dalam kegiatan pembelajaran berhitung hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak, sedangkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan metode, teknik, strategi dan media lain serta tindakan yang berbeda agar dapat memberi masukan atau temuan-temuan baru khususnya dalam meningkatkan kemamapuan berhitung anak.
(8)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
(9)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian ...4
D. Manfaat Penelitian ...4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
A. Hakikat Matematika Anak Usia Dini ...6
B. Hakikat Berhitung Permulaan ...9
C. Landasan Permainan Berhitung ...13
D. Metode Permainan Berhitung ...15
E. Permainan Angka ...16
F. Permainan Memancing Label Angka ...17
BAB III.METODE PENELITIAN ... 20
A. Lokasi dan SubjekPenelitian ...20
B. Desain Penelitian ...20
C. Metode Penelitian ...23
D. Penjelsan Istilah ...24
E. TeknikPengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ...25
1. Teknik Pengumpulan Data ...25
(10)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
F. Analisis data ...35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...37
A. Hasil penelitian ...37
1. Deskripsi Kondisi Awal ...37
a. Kondisi Objektif Tempat Penelitian ...37
b. Kondisi Objektif Kemampuan Berhitung Anak Sebelum Diterapkan Permainan Memancing Label Angka di TK Wasilatul Huda. ...39
2. Pelaksanaan Kegiatan Permainan Memancing Label Angka Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Di TK Wasilatul Huda ...43
a. Proses Penerapan Permainan Memancing Label Angka Pada Siklus 1 ...43
b. Proses Penerapan Permainan Memancing Label Angka Pada Siklus 2 ...57
3. Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Setelah Melakukan Permainan Memancing Label Angka ...70
B. Pembahasan hasil penelitian ...71
1. Kondisi Objektif Kemampuan Berhitung Sebelum di terapkannya Permainan Memancing Label Angka di TK Wasilatul Huda ... 71
2. Pelaksanaan Permainan Memancing Label Angka Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia Dini di TK Wasilatul Huda ...72
3. Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Setelah di terapkannya Permainan Memancing Label Angka di TK Wasilatul Huda ...74
(11)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
A. Simpulan ...77
B. Saran ...78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Kisi-kisi instrument kemampuan berhitung anak usia dini ... 29
3.2 Lembar ceklis kemampuan berhitung anak ... 32
3.3 Lembar observasi aktivitas guru ... 33
3.4 Lembar wawancara guru... 34
3.5 Tabel skor sikap perilaku anak ... 36
4.1 Profil pengajar TK Wasilatul Huda ... 37
4.2 Profil peserta didik kelompok B TK Wasilatul Huda ... 38
4.3 Kondisi awal hasil evaluasi kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda ... 40
4.4 Kondisi awal hasil evaluasi kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda ... 41
4.5 Kondisi awal hasil evaluasi kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda ... 43
4.6 Hasil observasi kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan memancing label angka siklus 1 ... 53
4.7 Peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan memancing label angka siklus 1 ... 54
4.8 Hasil evaluasi kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan memancing label angka siklus 1 ... 56
4.9 Hasil observasi kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan memancing label angka siklus 2 ... 66
(12)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
4.10 Peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan
memancing label angka siklus 2 ... 67
4.11 Hasil evaluasi kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan memancing label angka siklus 2 ... 69
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 4.1 Kegiatan awal penelitian pembelajaran berhitung kelompak B TK Wasilatul Huda ... 39
4.2 Media permainan memancing lebel angka ... 44
4.3 Percobaan magnet dan logam bila di dekatkan... 45
4.4 Kegiatan permainan memancing label angka ... 47
4.5 Kegiatan akhir permainan memancing ... 47
4.6 Kegiatan memasukan label angka pada mangkuk bernomor ... 52
4.7 Kegiatan awal siklus ke 2 ... 59
4.8 Kegiatan Guru mempraktekan permainan memancing label angka ... 60
(13)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Penilaian kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda Sebelum Tindakan... 42 4.2 Penilaian kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul
Huda siklus 1 ... 55 4.3 Penilaian kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul
Huda siklus 2 ... 68 4.4 Hasil penilaian kegiatan pra siklus, siklus 1dan siklus 2 ... 70
(14)
1
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004) dinyatakan bahwa tujuan Taman Kanak - Kanak (TK) adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis atau fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni. Guru Taman kanak-kanak hendaknya memahami karakter dan kemampuan masa kanak – kanak yang harus diselesaikan.
Perkembangan kognitif merupakan kemampuan yang berhubungan dengan menggambarkan sistematika dalam berfikir. Kemampuan kognitif bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan untuk memilah-milah, menghubungkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir kritis dan teliti.
Berhitung merupakan bagian dari matematika yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007).
Berhitung menurut Suyanto (2005) yaitu menghubungkan antara benda dengan konsep bilangan, dimulai dari angka satu, jika sudah mahir anak dapat melanjutkan menghitung kelipatan, misalnya kelipatan dua, lima atau sepuluh.
Kemampuan berhitung sangat penting bagi anak agar memiliki kemampuan sebagai berikut (Yuliani Nurani Sujiono, dkk: 2008) :
Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat di sekitar anak, dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan kemampuan berhitung, dapat memahami konsep ruang dan waktu serta dapat meperkirakan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya, dapat melakukan suatu aktifitas melalui daya abstraksi, apresiasi serta
(15)
2
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketelitian yang tinggi, dan dapat berkreatifitas dan berimajinasi dalam menciptakan sesuatu yang spontan.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dikembangkan anak TK yaitu aspek pengembangan kognitif. Berdasarkan Permen Diknas No. 58 tahun 2009, tingkat pencapaian perkembangan usia 5 sampai 6 tahun anak diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam berhitung terutama dalam menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 20, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, menunjuk lambang bilangan 1 sampai 20, memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai 20 dan menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan 1 sampai 10.
Mengingat begitu pentingnya kemampuan berhitung bagi anak maka sebagai Guru TK menyadari bahwa kemampuan berhitung ini perlu diajarkan sejak dini, dengan berbagai media dan metode ynag tepat jangan sampai dapat merusak pola perkembangan anak.
Pada kenyataannya berdasarkan observasi yang diamati di TK Wasilatul Huda Cimaung, bahwa kemampuan berhitung anak dalam menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 20, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, menunjuk lambang bilangan 1 sampai 20, memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai 20 dan menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan 1 sampai 10 masih rendah.
Ini disebabkan oleh tingkat belajar, semangat dan minat anak dalam pembelajaran berhitung masih kurang. Dibuktikan dengan hasil anak pada tengah semester, dari 27 anak yang sudah dapat berhitung dengan baik ada 5 anak, yang berkembang cukup dalam kemampuan berhitungnya ada 9 anak, sedangkan anak yang masih kurang dalam kemampuan berhitungnya ada 13 anak.
Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran kurang menarik minat anak, strategi yang digunakan kurang bervariasi, media yang tersedia juga sangat sedikit karena minimnya alat peraga di TK Wasilatul Huda Cimaung tersebut.
(16)
3
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan belajar berhitung hanya menggunakan jari tangan dan media papan tulis saja.
Berdasarkan kenyataan di atas maka diperlukan suatu metode pembelajaran berhitung yang menyenangkan, mudah serta cepat dalam memahaminya juga agar anak merasa menikmati kegiatan pembelajaran tersebut, seolah-olah dia sedang bermain. Oleh karena itu peneliti merancang sebuah permainan yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui Permainan Angka . Melalui permainan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan minat anak dalam belajar berhitung.
Bermain pancing angka adalah suatu kegiatan bermain dengan menggunakan alat yang terbuat dari plastik berbentuk pancing dan ikan-ikan yang dimodifikasikan menjadi angka-angka yang diberi magnet sehingga anak mudah dalam memancing. Permainan Angka ini akan menciptakan situasi bermain.
Adapun manfaat yang bisa didapatkan dalam permainan memancing bagi anak TK (Yusep Nurjatmika, 2012) yaitu :
Melatih kesabaran. Mengajak anak memancing akan dapat melatih kesabaran bahwa kesuksesan tidak datang dalam sekejap, namun perlu kesabaran, ketenangan dan ketekunan saat menunggu ikannya dapat terpancing.
Melatih koordinasi mata dan tangan. Memancing juga dapat meningkatkan ketangkasan seorang anak, selain berguna untuk melakukan aktivitas sehari-hari, permainan memancing juga anak dapat belajar mengamati apa yang terjadi bila pancingan didekatkan dengan label ikan yang diberi magnet. Meningkatkan pengetahuan. Melalui kegiatan memancing ini dapat memberikan pengetahuan sederhana pada anak tentang berbagai jenis ikan dan sekaligus mengenalkan angka-angka yang tertera dalam ikan tersebut.
Sehingga akan terciptalah kegiatan bermain sambil belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, menumbuhkan percaya diri, membentuk citra diri anak yang positif, tanpa disengaja anak juga dapat melampaui tahap kesulitan melalui kepuasan dalam permainan tersebut. Selain itu dapat juga memberikan rangsangan dalam mengembangkan kemampuan berhitung dan
(17)
4
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kesempatan untuk bersosialisasi serta berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti mengambil judul “Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Angka”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan menjadi fokus dari perbaikan pembelajaran yaitu:
1. Bagaimana kondisi obyektif kemampuan berhitung anak pada kelompok B TK Wasilatul Huda Cimaung sebelum menggunakan Permainan Angka ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda dengan menggunakan Permainan Angka ?
3. Bagaimanakah kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda setelah digunakannya Permainan Angka ?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kondisi obyektif kemampuan berhitung anak di kelompok B TK Wasilatul Huda Cimaung sebelum digunakannya permainan angka. 2. Mengetahui pelaksanaan Permainan Angka dalam rangka meningkatkan
kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan berhitung anak kelompok B TK Wasilatul Huda setelah digunakan Permainan Angka .
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
(18)
5
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Sebagai pendorong untuk pelaksanaan pendidikan sehingga menjadi pengetahuan bagi orang tua dan guru.
b. Sebagai informasi pengetahuan untuk meningkatkan minatberhitung pada anak.
2. Manfaat Praktis a. Bagi anak didik
1. Membantu anak menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Mendorong semangat belajar anak didik terhadap pelajaran berhitung.
3. Menanamkan pengertian berhitung dan kecakapan dasar berhitung.
4. Memupuk dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dikehidupan sehari-hari baik sekarang dan masa mendatang.
b. Bagi guru
1. Memudahkan guru untuk melatih ketrampilan dan kesabaran dalam mengajarkan pelajaran berhitung.
2. Guru dapat menerapkan pelajaran berhitung dengan menggunakan strategi memancing label angka.
3. Membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan menciptakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran.
c. Bagi sekolah
1. Kegiatan pembelajaran di kelas akan lebih efektif dan efisien. 2. Sekolah akan mampu mengembangkan model-model
pembelajaran.
3. Sekolah akan mampu menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
4. Mengembangkan kemampuan dan sikap nasional, ekonomis dan menghargai waktu.
(19)
21
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kondisi Akhir
Guru:
Masih menggunakan papan tulis
Kondisi Awal
Tindakan
Menggunakan metode permainan
memancing label angka
Siswa :
Kemampuan berhitung anak kurang
Siklus I : siswa diajak mengenal konsep berhitung sederhana
Kemampuan berhitung anak meningkat
Siklus II : siswa diajak mengenal konsep berhitung yang agak rumit
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan SubjekPenelitian.
Lokasi penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanakWasilatul Huda Kampung Cimaung RT 03 RW 03 Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.
Waktu Penelitian dilaksanakan, pada semester II tahun pelajaran 2013-2014.
Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini yaitu berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
B. Desain Penelitian
(20)
22
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model siklus, yang pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
TahapanPelaksanaan PenelitianTindakanKelas
Alur penelitian model kemmis taggart Berikut adalah penjelasan dari model di atas: a. Perencanaan
Perencanaan awal yaitu dengan terlebih dahulu mengobservasi kemampuan berhitung anak sebelum dilakukan permainan memancing label angka. Setelah diketahui kondisi awal anak dalam kemampuan berhitung, barulah menyusun perencanaan permainan memancing label angka.
Dalam perencanaan ini ada beberapa tahapan yang harus direncanakan yaitu:
1. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang sesuai dengan indikator yang hendak dicapai anak usia 5-6 tahun dalam kemampuan berhitung.
PENGAMATAN PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS II
REFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
(21)
23
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Membuat skenario kegiatan penelitian kemampuan berhitung melalui permainan memancing label angka.
3. Merencanakan waktu ( hari dan tanggal ) kegiatan yang akan dilaksanakan.
4. Mempersiapkan alat peraga yang hendak digunakan dalam kegiatan penelitian.
5. Mendiskusikan rencana kegiatan penelitian dengan rekan sejawat. b. Pelaksanaan
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas menurut waktu yang telah direncanakan, adapun pelaksanaan tindakan akan dilakukan selama 1 bulan dalam 2 siklus dan dalam 1 siklus dilakukan selama 3 hari yang setiap harinya dilaksanakan pada kegiatan inti selama 1 jam.
Adapun tahapan pelaksanaan ini mengacu pada kegiatan inti yang telah dibuat dalam RKH, yaitu sebagai berikut:
1. Guru membagi anak menjadi 3 kelompok.
2. Guru menjelaskan tentang kegiatan berhitung yang akan dilaksanakan melalui permainan memancing label angka.
3. Guru mempraktekan cara permainan memancing label angka.
4. Guru mengajak anak untuk bermain memancing label angka secara bergantian perkelompok.
5. Guru bertanya jawab dengan anak tentang permainan memancing label angka yang telah dilakukan.
6. Guru memberi pujian kepada anak yang memberikan jawaban yang benar dan terus memberi bimbingan kepada anak yang belum memahaminya.
7. Guru dan anak membereskan alat permainan ke tempatnya. c. Pengamatan/Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara langsung dengan mamakai format observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan melakukan penilaian proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
(22)
24
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keberhasilan yang dicapai dalam pembelajaran berhitung melalui permainan memancing label angka.
Hal-hal yang harus diamati diantaranya adalah:
1. Mengamati anak selama proses pembelajaran berhitung melalui permainan memancing label angka.
2. Peneliti dan teman sejawat menilai hasil belajar anak dengan menggunakan alat evaluasi pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama, apabila pada siklus pertama belum menunjukan peningkatan yang diinginkan maka peneliti akan melakukan kegiatan yang sama dengan waktu yang berbeda dengan harapan siklus yang kedua ini akan menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam refleksi adalah:
1. Merangkum hasil observasi pembelajaran berhitung melalui permainan memancing label angka.
2. Mencatat sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dan kegagalan untuk diperbaiki.
3. Mencatat hambatan-hambatan yang terjadi pada saat kegiatan permainan memancing label angka.
C. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan MC Taggart. Adapun jenisnya yaitu PTK partisipan karena dalam penelitian ini peneiti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihuddin (2009:73), bahwa sejak perencanaan penelitian terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya.
(23)
25
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga permasalahan dalam pembelajaran dapat diatasi dan hasil belajar siswa semakin meningkat, khususnya dalam kemampuan berhitung di TK Wasilatul Huda melalui permainan memancing label angka.
D. Penjelasan istilah
1. Berhitung permulaan di TK secara umum adalah untuk mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks (Depdiknas , 2007).
Dalam Permen Diknas No. 58 tahun 2009 salah satu kemampuan dasar yang perlu dikembangkan dalam lingkup perkembangan kognitif yaitu berhitung. Dalam tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5 sampai 6 tahun, indikator yang harus dikembangkan yaitu :
a. Menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 20.
b. Membilang ( mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20.
c. Menunjuk lambang bilangan 1 sampai 20.
d. Memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 20. e. Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda 1
sampai 10.
2. Permainan angka adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunia dalam mengenal lambang atau simbol yang diciptakan manusia untuk mewakili sebuah jumlah dalam memecahkan permasalahan dari yang tidak dikenali sampai yang diketahui.
Permainan memancing label angka adalah suatu kegiatan bermain dengan menggunakan alat yang terbuat dari plastik berbentuk pancing dan label yang dimodifikasi menjadi angka-angka yang diberi magnet sehingga anak mudah dalam memancing. Menurut Umi Kaivan (Usti, A. 2013) bermain pancing angka ini adalah bermain yang membuat hubungan antara si anak
(24)
26
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan angka di kehidupan sehari hari. Bermain ini akan membantu anak untuk mengenal angka-angka dengan menggunakan alat pancing sebagai media bermain yang akan digunakan.
Secara alami anak akan melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, namun tetap akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam berhitung.
E. TeknikPengumpulan Data Dan Instrument Penelitian
1. TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obsevasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan dari awal sampai akhir dengan mealakukan penelitian awal terlebih dahulu kemudian diamati selama proses pembelajaran berlangsung, dan amati bagaimana peningkatan kemampuan berhitung anak setelah diterapkannya permainan memancing label angka.
Ada 5 aspek yang perlu diamati dalam permainan memancing label angka yaitu:
1. Kemampuan menyebutkan bilangan 1 sampai dengan 20.
2. Kemampuan membilang ( mengenal konsep bilangan dengan benda) sampai 20.
3. Kemampuan menunjukan lambang bilangan 1 sampai 20.
4. Kemampuan memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 20.
5. Kemampuan menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda sampai 10.
Peneliti menggunakan alat untuk mengumpulkan data dengan instrumen. Adapun instrumen yang peneliti gunakan yaitu daftar ceklis yang terdiri dari:
(25)
27
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Lembar observasi aktifitas anak
Lembar ini disusun untuk memantau perkembangan anak dalam kemampuan berhitung melalui permainan memancing label angka. b. Lembar observasi aktifitas guru
Lembar observasi ini digunakan untuk memantau perkembangan dan proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam penguasaan kelas dan penerapan metode.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan bilamana guru / pendamping menggunakan teknik observasi.
a. Kelebihan observasi
1. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama karena guru / pendamping cukup memberikan tanda cek atau gambaran perilaku yang ditampakkan anak,
2. Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak untuk beberapa anak khususnya bila menggunakan pedoman observasi yang terstruktur,
3. Tidak membutuhkan biaya besar, dan
4. Hanya dilakukan dengan cara mengamati saja tidak perlu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
b. Kelemahan observasi
1. Guru hanya mengamati perilaku yang nampak pada anak, kurang mendapatkan informasi yang mendalam tentang permasalahan atau perkembangan yang terjadi pada anak,
2. Perilaku yang nampak belum tentu menggambarkan masalah atau perkembangan yang sebenarnya pada anak,
3. Timbulnya suatu kejadian yang hendak diobservasi tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya oleh guru/pendamping sehingga sukar untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan observasi, dan
(26)
28
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Observasi banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol, seperti cuaca, berbagai kegiatan yang berlangsung tiba-tiba, dan sebagainya.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan antara peneliti dengan Kepala Sekolah atau teman sejawat. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif kemampuan berhitung anak di TK Wasilatul Huda. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disusun dan diharapkan memberikan gambaran atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari tekinik wawancara, yaitu :
a. Kelebihan wawancara
1. Bersifat fleksibel (luwes), rumusan pertanyaan dapat berubah, isi/pengertian tetap disesuaikan dengan kondisi anak atau situasi wawancara,
2. Informasi yang diperoleh lebih mendalam, terutama pedoman wawancara yang tidak terstruktur,
3. Tingkat pengembalian jawaban dari anak tinggi 4. Reaksi anak dapat diamati
5. Urutan dan susunan pertanyaan dapat dikonstruk oleh guru/pendamping
6. Dapat mencatat jawaban yang spontan 7. Dapat mengontrol lingkungan.
b. Kelemahan wawancara
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Waktu wawancara sulit dibatasi terutama bila berkaitan dengan informasi-informasi lain yang perlu penjelasan lebih mendalam 3. Guru/pendamping hanya berhadapan dengan satu anak dan tidak
(27)
29
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Praduga/bias dari guru/pendampingdapat terjadi terhadap jawaban anak
5. Sangat tergantung pada kesediaan dari kedua belah pihak
6. Perlu penguasaan bahasa yang baik dari guru/pendamping sehingga anak dapat memberikan berbagai informasi yang diperlukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui aktifitas guru dan siswa pada saat pelaksanaan meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui permainan memancing label angka.
Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran pada saat kegiatan berlangsung dan juga rencana kegiatan harian (RKH) yang telah disusun guru.
(28)
30
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen penelitian
Kisi-kisi Instrumen Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Memancing Label Angka
Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Teknik Pengumpulan Data Kemampuan berhitung 1.Menyebutkan lambang bilangan 1 sampai 20 2.Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan 1 sampai 20 a. Menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 20 b. Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20 c. Menunjuk lambang bilangan 1 sampai 20 Memasangkan lambang bilangan dengan benda 1 sampai 20
1. Anak dapat menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan 20 (berhitung maju secara berurutan)
2. Anak dapat menyebutkan
urutan bilangan 1 sampai dengan 20 (berhitung mundur secara berurutan)
3. Anak dapat menyebutkan
salah satu bilangan
sebelum dan sesudah antara 1 sampai dengan 20
1. Anak dapat membilang
benda 1 sampai 10.
2. Anak dapat membilang
benda 11 sampai 20.
1. Anak dapat menunjukan
bilangan 1 sampai 20 (menunjukan secara acak).
2. Anak dapat menunjukan
bilangan 1 sampai 20 (menunjuk yang paling besar dan kecil).
3. Anak dapat menunjukan
kumpulan bilangan 1 sampai 20 (menunjuk yang paling banyak dan sedikit)
1. Anak dapat memasangkan
jumlah benda dengan lambang bilangan 1 sampai 10.
2. Anak dapat memasangkan
jumlah benda dengan lambang bilangan 11 sampai 20.
Observasi Dokumentasi
(29)
31
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Teknik Pengumpulan Data Permainan Angka 3. Memahami konsep-konsep matematika sederhana Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran (aktivitas Guru) - Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda 1 sampai 10
1. Anak dapat menyebutkan
hasil penjumlahan 1 sampai 10 dengan benda
2. Anak dapat menyebutkan
hasil penjumlahan 11 samapi 20 dengan benda
1. Rencana tujuan Permainan
Angka
2. Rencana materi Permainan
Angka
3. Rencana metode Permainan
Angka
4. Rencana media sumber
Permainan Angka
5. Rencana alat evaluasi
Permainan Angka
Kegiatan pembukaan terdiri
dari :
1. Guru mengkondisikan
tempat duduk anak
2. Guru melakukan apersepsi
Kegiatan inti
1. Guru memberikan contoh
kepada anak cara
menggunakan pancingan.
2. Guru memberikan
kesempatan pada anak untuk melakukan Permainan Memancing Label Angka
3. Guru memberikan motivasi
dan pujian kepada anak dalam Permainan
Memancing Label Angka
Observasi Dokumentasi
Observasi Dokumentasi
(30)
32
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Teknik Pengumpulan
Data
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran (aktivitas anak)
Kegiatan penutup
1. Melakukan tanya jawab
kepada anak setelah Permainan Memancing Label Angka selesai.
2. Memberikan kesempatan
pada anak untuk menceritakan
pengalamannya dalam pemainan yang telah dipraktekan
1. Anak duduk rapi dan tenang
2. Anak mendengarkan
3. Anak mengikuti perintah
4. Anak telibat aktif
5. Anak terlihat antusias
6. Anak berani bertanya
7. Anak dapat bekerja sama
8. Anak berani menceritakan
kegiatan yang telah dilakukan
9. Anak dapat berinteraksi
dengan temannya
10.Anak dapat berinteraksi
dengan guru
11.Anak terlihat senang pada
saat kegiatan
12.Anak menunjukan sikap
antusias dalam permainan
Observasi Dokumentasi
(31)
33
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Ceklis (√) Kemampuan Berhitung Anak
Nama Anak :
Usia :
Hari/Tanggal Observasi :
No Kemampuan Berhitung Anak Kriteria Ket
B C K
1 Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 sampai
dengan 20 (berhitung maju secara berurutan)
2 Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 sampai
dengan 20 (berhitung mundur secara berurutan)
3 Anak dapat menyebutkan salah satu bilangan sebelum
dan sesudah antara 1 sampai dengan 20
4 Anak dapat membilang benda 1 sampai 10
5 Anak dapat membilang benda 11 sampai 20
6 Anak dapat menunjukan bilangan 1 sampai 20
(menunjuk angka secara acak)
7 Anak dapat menunjukan bilangan 1 sampai 20
(menunjuk angka yang paling besar dan kecil)
8
Anak dapat menunjukan kumpulan bilangan 1 sampai 20 (menunjuk kumpulan yang paling banyak dan sedikit)
9 Anak dapat memasangkan label angka dengan lambang
bilangan yang sesuai 1 sampai 10
10 Anak dapat memasangkan label angka dengan lambang
bilangan yang sesuai 11 sampai 20
11 Anak dapat menyebutkan hasil penjumlahan 1 sampai
10 dengan benda
12 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan 1
sampai10 dengan benda
Keterangan : B : Baik C : Cukup K : kurang
(32)
34
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Obervasi Aktivitas Guru
Nama Guru : Hari/Tanggal :
No Aspek yang di observaasi
Hasil Observasi KET
B C K
1 Kesiapan guru
2 Mebuat RKH
3 Alat/sarana Prasarana
4 Persiapan kelas sesuai dengan
tema dan kegiatan yag dilakukan
(33)
35
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Wawancara Kemampuan Berhitung
Nama Responden : Hari/Tanggal :
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1
Bagaimana pendapat ibu tentang kondisi awal tentang kemampuan berhitung anak usia dini di TK Wasilatul Huda ?
2
Metode dan media apa saja yang telah ibu gunakan dalam pembelajaran berhitung ?
3
Apakah ibu selalu menggunakan media pada saat melakukan kegiatan? Bila iya media apa saja yang pernah digunakan?
4
Kendala apa saja yang ibu rasakan pada saat kegiatan behitung dilaksanakan?
5
bagaimana pendapat ibu setelah diterapkannya permainan mmemancing label angka dalam
(34)
36
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Analisis data
Analisis adalah proses memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan dintaranya reduksi data, display data dan kesimpulan, ( Sugiyono,2008:337 )
1. Reduksi Data
Yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data, penyajian dan bisa dilakukan pada bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih berifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disamaikan oleh guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama 2 siklus dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000;62) distribusi frekuensi adalah
(35)
37
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan berhitung menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :
Tabel Skor Sikap Prilaku Anak
No Kategori Interval Tally F %
1 B 28 – 36
2 C 20 – 27
3 K 12 – 19
Keterangan : 1. Mencari Interval
a. Jumlah indikator /item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)
12 x 3 = 36
b. Hasil perkalian – jumlah indikator/item 36 – 12 = 24
c. Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)
24 : 3 = 8
Sehingga ditentukan jumlah interval adalah 8 yang ditetapkan pada kategori.
Maka interval untuk kategori B = 28 – 36 C = 20 – 27 K = 12 – 19 2. Mengisi Tally dan Frekuensi (F)
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal konsep bilangan.
3. Mencari Presentase
Mencari presentase dengan rumus : P = F x 100% N Keterangan : P = Presentase yang diharapkan
F = Hasil yang dicapai anak didik N = Jumlah anak didik
(36)
77
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan beberapa tindakan yaitu kondisi awal dan 2 siklus juga berdasarkan pada seluruh pembahasan dan penilaian, maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan berhitung anak di Kelompok B TK Wasilatul Huda, sebelum diterapkannya permainan angka masih belum optimal. Hal ini ditunjukan oleh hasil observasi awal dimana terdapat 13 anak (48%) dengan kriteria Kurang , 9 anak(33%) dengan kriteria Cukup dan hanya 5 anak (19%) yang sudah berkembang Baik. Itu disebabkan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran kurang menarik minat anak, strategi yang digunakan kurang bervariasi, media yang tersedia juga sangat sedikit karena minimnya alat peraga.
2. Penerapan permainan angka dilaksanakan dengan model siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang pada setiap siklusnya dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Adapun kendala yang dihadapi pada siklus 1 yaitu guru dalam menjelaskan aturan permainan kurang jelas, ketika proses pembelajaran, karena kurangnya media pancingan yang disedikan, membuat anak berebutan dalam memancing, dan dalam proses observasi, peningkatan kemampuannya kurang terlihat karena ketika anak yang satu memancing, anak yang belum mendapat giliran ikut-ikutan memberi tahu.
3. Kemampuan berhitung anak setelah diterapkannya permainan angka mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang cukup baik.
(37)
78
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak dengan kriteria Kurang menurun menjadi 8 anak (30%), kriteria Cukup ada 7 anak (26%) dan anak yang berkembang Baik sebanyak 12 anak (44%). Pada siklus ke 2 setelah diperbaiki kendala yang dihadapi kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu hanya terdapat 2 anak (7%) dengan kriteria Kurang, 5 anak (19%) dengan kriteria Cukup dan semakin meningkatnya anak yang berkembang Baik yaitu sebanyak 20 anak (74%). Dari hasil diatas menunjukan bahwa permainan angka ini memiliki kelebihan diantaranya yaitu memberikan kesenangan dan tantangan tersendiri bagi anak-anak, memberikan pengetahuan tentang angka dan berbagai jenis ikan, memancing juga dapat melatih kemampuan motorik, kognitif dan emosional anak. Selain itu juga akan membuat anak merasakan senang dan gembira yang tak ternilai harganya saat berhasil melakukan strike.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Dalam kegiatan pembelajaran berhitung hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Salah satu metode yang dapat dipilih dan digunakan yaitu permainan angka karena terbukti efektif terhadap perkembangan kemampuan berhitung anak usia dini.
2. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menyediakan media-media permainan yang lebih lengkap guna mendukung terlaksananya kegiatan yang menyenangkan serta menarik minat anak, khususnya media yang dapat mengembangkan segala aspek perkembangan anak usia dini.
(38)
79
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi peneliti diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran lainnya yang lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak usia dini.
(39)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agustin, M. (2008). Strategi Pengembangan Sosial Emosional Anak Taman
Kanak-kanak Dalam Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Standar Kompetensi TK dan RA dalam
kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Permen RI No. 58 Tahun 2009. Jakarta : Depdiknas.
Eliyawati, C. (2008). Media dan Sumber Belajar di Taman Kanak-kanak Dalam
Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Kurniati,E. (2008). Konsep Dasar Bermain di Taman Kanak-kanak Dalam Bahan
Ajar PLPG. Bandung : UPI
Mudjito. A.K. (2007). Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan
Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Nurani – Sujiono, Y dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nurjatmika, Y dkk. (2012). Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogakarta : Diva Press.
Rachmawati, Y. (2008). Strategi Pengembangan Kognitif, Kreatiftas dan Bahasa
Dalam Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Sugiono (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa beta
Suharsimi,A. (2012). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Usti. A. (2013) “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Bermain Pancing Angka Bagi Anak Tunagrahita Ringan”. Jurnal ilmiah Pendidikan Khusus.1 (1).3
Wahyudin, U dan Agustin, M. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV. Falah Production.
(1)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Analisis data
Analisis adalah proses memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan dintaranya reduksi data, display data dan kesimpulan, ( Sugiyono,2008:337 )
1. Reduksi Data
Yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data, penyajian dan bisa dilakukan pada bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih berifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disamaikan oleh guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama 2 siklus dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto (2000;62) distribusi frekuensi adalah
(2)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan berhitung menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :
Tabel Skor Sikap Prilaku Anak
No Kategori Interval Tally F %
1 B 28 – 36
2 C 20 – 27
3 K 12 – 19
Keterangan : 1. Mencari Interval
a. Jumlah indikator /item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)
12 x 3 = 36
b. Hasil perkalian – jumlah indikator/item 36 – 12 = 24
c. Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)
24 : 3 = 8
Sehingga ditentukan jumlah interval adalah 8 yang ditetapkan pada kategori.
Maka interval untuk kategori B = 28 – 36 C = 20 – 27 K = 12 – 19 2. Mengisi Tally dan Frekuensi (F)
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan mengenal konsep bilangan.
3. Mencari Presentase
Mencari presentase dengan rumus : P = F x 100% N Keterangan : P = Presentase yang diharapkan
F = Hasil yang dicapai anak didik N = Jumlah anak didik
(3)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan beberapa tindakan yaitu kondisi awal dan 2 siklus juga berdasarkan pada seluruh pembahasan dan penilaian, maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan berhitung anak di Kelompok B TK Wasilatul Huda, sebelum diterapkannya permainan angka masih belum optimal. Hal ini ditunjukan oleh hasil observasi awal dimana terdapat 13 anak (48%) dengan kriteria Kurang , 9 anak(33%) dengan kriteria Cukup dan hanya 5 anak (19%) yang sudah berkembang Baik. Itu disebabkan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu alat yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran kurang menarik minat anak, strategi yang digunakan kurang bervariasi, media yang tersedia juga sangat sedikit karena minimnya alat peraga.
2. Penerapan permainan angka dilaksanakan dengan model siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yang pada setiap siklusnya dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Adapun kendala yang dihadapi pada siklus 1 yaitu guru dalam menjelaskan aturan permainan kurang jelas, ketika proses pembelajaran, karena kurangnya media pancingan yang disedikan, membuat anak berebutan dalam memancing, dan dalam proses observasi, peningkatan kemampuannya kurang terlihat karena ketika anak yang satu memancing, anak yang belum mendapat giliran ikut-ikutan memberi tahu.
3. Kemampuan berhitung anak setelah diterapkannya permainan angka mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang cukup baik.
(4)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Anak dengan kriteria Kurang menurun menjadi 8 anak (30%), kriteria Cukup ada 7 anak (26%) dan anak yang berkembang Baik sebanyak 12 anak (44%). Pada siklus ke 2 setelah diperbaiki kendala yang dihadapi kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu hanya terdapat 2 anak (7%) dengan kriteria Kurang, 5 anak (19%) dengan kriteria Cukup dan semakin meningkatnya anak yang berkembang Baik yaitu sebanyak 20 anak (74%). Dari hasil diatas menunjukan bahwa permainan angka ini memiliki kelebihan diantaranya yaitu memberikan kesenangan dan tantangan tersendiri bagi anak-anak, memberikan pengetahuan tentang angka dan berbagai jenis ikan, memancing juga dapat melatih kemampuan motorik, kognitif dan emosional anak. Selain itu juga akan membuat anak merasakan senang dan gembira yang tak ternilai harganya saat berhasil melakukan strike.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Dalam kegiatan pembelajaran berhitung hendaknya menggunakan media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Salah satu metode yang dapat dipilih dan digunakan yaitu permainan angka karena terbukti efektif terhadap perkembangan kemampuan berhitung anak usia dini.
2. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menyediakan media-media permainan yang lebih lengkap guna mendukung terlaksananya kegiatan yang menyenangkan serta menarik minat anak, khususnya media yang dapat mengembangkan segala aspek perkembangan anak usia dini.
(5)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi peneliti diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran lainnya yang lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak usia dini.
(6)
Yani Mulyani, 2014
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan angka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, M. (2008). Strategi Pengembangan Sosial Emosional Anak Taman
Kanak-kanak Dalam Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Standar Kompetensi TK dan RA dalam
kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Permen RI No. 58 Tahun 2009. Jakarta : Depdiknas.
Eliyawati, C. (2008). Media dan Sumber Belajar di Taman Kanak-kanak Dalam
Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Kurniati,E. (2008). Konsep Dasar Bermain di Taman Kanak-kanak Dalam Bahan
Ajar PLPG. Bandung : UPI
Mudjito. A.K. (2007). Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan
Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Nurani – Sujiono, Y dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka.
Nurjatmika, Y dkk. (2012). Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogakarta : Diva Press.
Rachmawati, Y. (2008). Strategi Pengembangan Kognitif, Kreatiftas dan Bahasa
Dalam Bahan Ajar PLPG. Bandung : UPI
Sugiono (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa beta
Suharsimi,A. (2012). Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : PT. Bumi Aksara. Usti. A. (2013) “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Bermain
Pancing Angka Bagi Anak Tunagrahita Ringan”. Jurnal ilmiah Pendidikan Khusus.1 (1).3
Wahyudin, U dan Agustin, M. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV. Falah Production.