EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION TO ISO QUALITY MANAGEMENT SYSTEM : Case Study of ISO QMS 9001:2008 Policy Implementation at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

(1)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SISTEM

MANAJEMEN MUTU ISO

(Studi Kasus Penerapan Kebijakan SMM ISO 9001:2008

Di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang)

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Pendidikan Tinggi

Oleh

HASYIM ASY’ARI

0800794

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

2013

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SISTEM

MANAJEMEN MUTU ISO

(Studi Kasus Penerapan Kebijakan SMM ISO 9001:2008

Di Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang)

Oleh

HASYIM ASY’ARI

0800794

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Pendidikan Tinggi

© Hasyim Asy’ari 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013


(3)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA DISERTASI:

Promotor Merangkap Ketua

Prof. Dr. H. Djam’an Satori, M.A

NIP. 195008021073031002

Kopromotor Merangkap Sekretaris

Prof. Dr. H. Abdul Azis Wahab, M.A NIP. 194304011967091001

Anggota

Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd NIP.197005241994022001

Mengetahui

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D NIP. 195306121981031003


(4)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)


(5)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION TO ISO QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (Case Study of ISO QMS 9001:2008 Policy Implementation

at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) HASYIM ASY’ARI, 0800794

ISO QMS as quality assurance is an international standard for quality system that uses certain clauses to give excellent services through continuous quality improvement resulting from self-learning processes in institutional management. This research focuses on analysis of the effectiveness of the implementation of QMS policy at UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Research questions are: How is the effectiveness of the QMS implementation? What are benefits and impacts of QMS implementation? What are strategic factors that influence the QMS implementation? And what solutions are effective to induce quality improvement at UIN Maliki Malang?

This research uses a qualitative approach, with interview, documentation and observation techniques to invent and collect data. The unit analysis of this research is UIN Maliki Malang as an institution. The research subjects are leaders at all levels: rector, deans, directors, heads of programs, staffs, lectures and students. Steps in this research consist of observation to determine research targets, interviews, data recording, data collection, data classification, data analysis and report writing.

The result of this research shows that the UIN leaders and internal stakeholders attempt to realize the clauses of QMS as shown at high SPM achievement during 2008-2010. Benefits of QMS implementation are inter alia job activities are planned and well organized; the institution has a systematic SOP; to induce lecturers and staff to perform more discipline and responsible; to facilitate accreditation process; readier documentation; lecturers’ self-confidence improvement; to induce consciousness to continuous improvement of all aspects; give a basis to TQM program. The impact of the QMS implementation is the improvement in individual and institutional performance; cultural change in students’ learning, teaching, staff working, and research; innovation and creativity improvement for institution, and institutional competitiveness and social image improvement.

This research recommends that the leaders need to redesign SPM based on core duty and function, strategic vision and SPMPT to become the “Center of Excellence” and World Class University; to make extraordinary policy regarding human resource and budget availability; civitas academica should show continuous commitment and support to QMS implementation.


(6)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO

(Studi Kasus Penerapan Kebijakan SMM ISO 9001:2008

Di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

HASYIM ASY’ARI, 0800794

SMM ISO sebagai penjaminan mutu merupakan standar internasional untuk sistem mutu yang menggunakan persyaratan tertentu untuk memberikan layanan terbaik dengan upaya-upaya perbaikan mutu berkelanjutan sebagai hasil proses pembelajaran diri dalam mengelola institusi. Riset ini difokuskan pada analisis efektivitas kebijakan implementasi SMM ISO di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Pertanyaan penelitian adalah: Bagaimana efektivitas implementasi SMM? Apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM? Faktor-faktor strategis apa saja yang mempengaruhi? dan solusi efektif apa saja untuk mempercepat peningkatan mutu UIN Maliki Malang?

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi dokumen dan observasi. Unit analisis penelitian adalah UIN Maliki Malang. Subjek penelitian terdiri atas para pimpinan institusi yakni rektor, pembantu rektor, dekan, direktur, ketua jurusan, ketua KJM, ketua lembaga penelitian, ketua lembaga pengabdian masyarakat, ketua BEM, dosen, karyawan dan mahasiswa. Langkah-langkah dalam penelitian meliputi penentuan seting lapangan, pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data dan penulisan laporan.

Hasil penelitian memberikan gambaran antara lain bahwa pimpinan dan stakeholder internal UIN telah berupaya menerapkan klausul-klausul SMM secara benar dan konsisten dalam bentuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2008-2010 yang relatif tinggi. Manfaat penerapan SMM di UIN antara lain adalah aktivitas pekerjaan menjadi lebih tertata dan lebih teratur; institusi memiliki prosedur yang sistematis; mendorong para dosen dan karyawan bekerja lebih disiplin dan bertanggung jawab; memudahkan proses akreditasi; dokumentasi kegiatan lebih siap; mendorong kesadaran perlunya peningkatan mutu berkelanjutan; menjadi fondasi untuk menerapkan TQM. Sedangkan dampak penerapan SMM adalah meningkatnya kinerja individu dan institusi; meningkatnya rasa percaya diri dosen; meningkatnya kepuasan mahasiswa; terjadinya perubahan budaya belajar, budaya mengajar para dosen, budaya kerja karyawan, budaya penelitian; meningkatnya kemampuan inovasi dan kreativitas institusi; dan meningkatnya citra dan daya saing institusi.

Pimpinan UIN Maliki Malang perlu menyusun kembali Standar Pelayanan Minimal (SPM) atas dasar pendekatan tupoksi, visi strategis dan SPMPT untuk menjadi “Center of Excellence”dan“World Class University”; Perlu kebijakan khusus terkait penyediaan SDM dan anggaran yang memadai; sivitas akademika perlu terus menunjukkan komitmen dan dukungan terkait implementasi SMM untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan mutu institusi.


(7)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu


(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 13

C. Tujuan Penelitian ... 14

D. Manfaat Penelitian ... 14

E. Struktur Organisasi Disertasi ... 15

BAB II. KAJIAN PUSTAKA... 17

A. Analisis Kebijakan Pendidikan ... 17

1. Pengertian Analisis Kebijakan Pendidikan... 17

2. Problem Evaluasi Kebijakan Pendidikan ... 25

3. Manfaat dan Dampak Kebijakan Pendidikan ... 27

B. Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (PT)... 31

1. Filosofi Pendidikan Tinggi ... 31

2. Mutu Pendidikan Tinggi ... 40

3. Esensi Penjaminan Mutu ... 46

4. Perkembangan Penjaminan Mutu ... 57

5. Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu PT... 69

C. Sistem Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (SMM PT)... 77

1. Perspektif Dasar SMM PT... 77

2. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO ... 82

3. Kaitan SMM ISO dengan TQM ………... 87

4. Kriteria SMM ISO ... 93

5. Sistem Dokumentasi dan Struktur Klausul SMM ISO ... 98

6. Manfaat Penerapan SMM ISO ... 102

7. Indikator Keberhasilan Penerapan SMM ISO ... 108

D. Asumsi Penelitian ... 112

F. Kerangka Berpikir ... 113

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 118

A. Gambaran Objek Penelitian ... 118

B. Metode Penelitian ... 121


(9)

D. Unit Analisis dan Penentuan Informan Kunci ... 125

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ... 127

F. Analisis dan Penafsiran Data ... 131

G. Tahapan Penelitian ... 134

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 136

A. Hasil Penelitian ... 136

1. Implementasi Kebijakan SMM ISO ………... 137

2. Manfaat dan Dampak Implementasi SMM ISO... 192

3. Faktor-faktor Strategis yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Kebijakan SMM ... 220

4. Permasalahan dalam Implementasi SMM ISO ... 226

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 230

1. Implementasi Kebijakan SMM ISO ………. 230

2. Manfaat dan Dampak Implementasi SMM ISO ………… 252

3. Faktor-Faktor Strategis yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Kebijakan SMM ... 272

4. Masalah dan Solusi Efektif ... 286

C. Pengembangan Model Hipotetik Efektivitas Implementasi SMM ISO ...………...……… 296

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 320

A. Kesimpulan ... 320

B. Rekomendasi ... 325

DAFTAR PUSTAKA ... 329

LAMPIRAN A. HASIL STUDI DOKUMEN ... 336

LAMPIRAN B. HASIL WAWANCARA ... 397


(10)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Arus globalisasi yang telah bergulir di semua sektor kehidupan selama ini telah banyak mengubah paradigma berpikir masyarakat. Hal ini tentunya akan membawa peningkatan harapan dan kebutuhan di semua sektor kehidupan. Salah satu yang diinginkan oleh masyarakat adalah produk dan layanan yang berkualitas, tidak terkecuali bidang pendidikan tinggi. Bagi pimpinan Perguruan Tinggi pengaruh globalisasi merupakan tantangan sekaligus peluang untuk membenahi institusi serta menunjukkan kapasitasnya untuk mampu menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.

Pada kenyataannya pemerintah dan Perguruan Tinggi diperhadapkan dengan sejumlah permasalahan yang sangat kompleks yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan secara tuntas. Permasalahan dimaksud dan terus menjadi agenda utama kebijakan pendidikan tinggi adalah mutu Perguruan Tinggi (PT), relevansi, daya saing dan jumlah sarjana yang menganggur sebagai ekses negatif sistem PT. Akibat dari kompleksitas permasalahan tersebut PT dinilai belum mampu menghasilkan output sesuai tuntutan customer dan belum mampu memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan bangsa dalam berbagai bidang, termasuk dalam menghadapi kompetisi global (HELTS Depdiknas, 2003/2010).

Terkait dengan permasalahan tersebut dalam dokumen HELTS Depdiknas 2003/2010 telah dirumuskan tiga kebijakan dasar pengembangan pendidikan tinggi yaitu daya saing bangsa (nation's competitiveness), otonomi dan desentralisasi serta kesehatan organisasi (organizational health). Arah kebijakan tersebut diharapkan dapat memagari dan mengantarkan pencapaian idealisme PT yakni sebagai sumber pengetahuan, imajinasi, budaya, keterampilan, kreatifitas, inovasi,


(11)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

bantuan dan agen perubahan untuk semua aspek kehidupan masyarakat sehingga masyarakat siap dan mampu bersaing dalam skala nasional dan global.

Hal senada juga dinyatakan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama bahwa permasalahan mendasar yang dihadapi Pendidikan Tinggi Islam antara lain adalah belum adanya master plan (HELTS PTI), kualitas SDM, mutu kurikulum, kuantitas dan kualitas penelitian (Renstra Ditjen Pendidikan Islam 2004-2009; 2007:58,59,78). Terdapat 3 Agenda penting yang menjadi fokus kebijakan Ditjen Pendidikan Islam yaitu peningkatan dan pemerataan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan peningkatan tata kelola pemerintahan (governance), akuntabilitas dan pencitraan; termasuk dalam hal ini target 13 PTAIN pada tahun 2014 sudah memenuhi standar ISO 9001 (Perencanaan Pembangunan Pendidikan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2010:16-20). Dalam Renstra Depdiknas 2010-2014 (2009:86) juga dinyatakan secara tegas terkait pentingnya penerapan SMM ISO di lingkungan PT dengan menyebutkan target 300 PTN dan 200 PTS pada tahun 2012. Permasalahan mendasar sebagaimana fokus kebijakan tersebut sudah seharusnya menjadi pusat perhatian bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, sehingga PT bisa menjadi lebih mudah dalam mengatasi masalah internal yang krusial sekaligus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai tuntutan yang berkembang di masyarakat.

Dirjen PT Depdiknas Satrio Soemantri Brodjonegoro dalam kata pengantar HELTS 2003-2010 menyatakan bahwa untuk bisa memberikan kontribusi peningkatan daya saing bangsa maka institusi pendidikan tinggi harus sehat. Peluang perkembangan terbuka setelah ada perubahan pendekatan pengelolaan pendidikan tinggi dari sentralistis menjadi desentralitis (HELTS 2003-2010). Jika dibandingkan dengan negara lain peringkat PT Indonesia jauh tertinggal. Dalam dokumen HELTS tahun


(12)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

2003/2010 (2004:15) terdapat data yang mengambarkan bahwa belum ada satupun PT di Indonesia yang masuk peringkat 100 besar baik tingkat Asia maupun dunia. Sedangkan data jumlah pengangguran sarjana pada tahun 2011 menurut BPS sekitar 9,95% dari angkatan kerja 119,4 juta jiwa, atau sekitar 1.188.000 sarjana. Hal ini menunjukkan kompleksitas permasalahan institusi PT sebagai produsen tenaga kerja profesional (vivanews.com).

Indikator lain terkait mutu Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) bisa dilihat dari hasil akreditasi BAN PT terhadap prodi-prodi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) sebagaimana data berikut:

Tabel 1.1

Prosentase Akreditasi Prodi PTAIN

(Data Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Tahun 2010)

Lembaga PTAIN

Jumlah Prodi

Terakreditasi

Belum Terakreditasi Berlaku Kedaluwarsa

A B C Jml % Jml % Jml %

UIN 293 37 105 70 212 72.35 21 7.17 60 20.48 IAIN 361 21 184 76 281 77.84 17 4.71 71 19.67 STAIN 277 3 112 75 190 68.59 10 3.61 77 27.8 JUMLAH 931 61 401 221 683 73.36 48 5.16 208 22.34

Dari data di atas dapat diketahui jumlah prodi PTAIN yang sudah diakreditasi 683 dari 931 atau sekitar 73.36%, kedaluarsa 48 prodi (5,6%) dan belum terakreditasi 208 prodi (22.34%). Jumlah prodi yang mendapat


(13)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

akreditasi A hanya 61 prodi (atau berkisar 6,55%), mendapat nilai B 401 prodi (43.07%) dan nilai C 221 prodi (23.73%). Penyebaran nilai akreditasi tersebut menunjukkan perlunya pemerintah dalam hal ini Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dan pimpinan kampus untuk terus mengupayakan pembenahan mutu institusi secara konsisten, sehingga pencapaian nilai akreditasi maksimal bisa diraih. Perhatian serupa juga harus diberikan untuk pembenahan mutu kampus PTAIS yang tersebar di seluruh wilayah dengan kompleksitas problem yang mereka hadapi, sehingga tidak terjadi diskriminasi sebagai target kebijakan. Peran pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mendorong dan menggerakkan perubahan PTAIS. Penyebaran hasil akreditasi PTAIS dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.2

Prosentase Akreditasi PRODI PTAIS

Lembaga PTAIS

Jumlah Prodi

Terakreditasi

Belum Terakreditasi Berlaku Kedaluwarsa

A B C Jml % Jml % Jml %

INSTITUT 143 4 58 33 95 66.43 12 8.39 36 25.17

STAIS 878 1 137 335 473 53.87 36 4.1 367 41.8

FAI 291 16 93 63 172 59.11 37 12.71 81 27.84

JUMLAH 1312 21 288 431 740 56.4 85 6.48 484 36.89

Data di atas menunjukkan problem mutu PTAIS yang sangat mendasar. Jumlah prodi PTAIS yang sudah diakreditasi sebanyak 740 dari 1312 atau hanya 56.4%, kedaluarsa 85 prodi (6,48%) dan belum terakreditasi 569 prodi (43.37%). Jumlah prodi yang mendapat akreditasi


(14)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

A hanya 21 prodi (atau hanya 1.6%), mendapat nilai B sebanyak 288 prodi (21.95%) dan nilai C 431 prodi (32.85%). Penyebaran prosentase akreditasi PTAIS tersebut lebih rendah di banding angka yang diperoleh PTAIN. Data tersebut bisa menjadi kunci masuk bagi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam dan pimpinan PTAIS untuk melakukan pembenahan lebih serius dengan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong semangat perubahan di dalam PTAIS. Minimal dalam hal ini pemerintah memperhatikan aspek SDM dan fasilitas yang dibutuhkan PTAIS, jangan sampai mutu PTAIS tertinggal jauh dibanding PTAIN apalagi dibanding Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN).

Sisi lain bahwa mutu PT sebagai salah satu target kebijakan dapat dicapai dan akan berkembang jika terdapat proses pembentukan budaya institusional yang positif dan benar-benar menjadi cermin penjabaran visi bersama. Budaya institusi PT menjadi sangat penting karena esensinya sebagai motor kinerja dan efektivitas institusi. Budaya merupakan kekuatan personal dan institusional yang akan mendorong terjadinya perubahan-perubahan penting dalam institusi. Perubahan pola pikir, pola kerja, karakter, dan hasil-hasilnya merupakan bentuk pergeseran budaya institusi yang patut dijaga dan dipertahankan. Sebagai contoh dalam hal ini adalah orientasi customer satisfaction dalam perilaku kerja staf dengan memberikan layanan yang terbaik merupakan bentuk perubahan budaya yang saat ini sudah menjadi trend umum dalam dunia bisnis. Dalam hal ini customer merupakan pihak yang diistimewakan dengan produk dan layanan terbaik (unggul).

Banyaknya program yang dibuat dalam institusi tidak menjamin adanya peningkatan mutu dan efektivitas institusi jika tidak didasari kriteria standar yang ideal pada semua kegiatan manajerial. Maka sebenarnya dalam kaitan ini, hal yang terpenting adalah bagaimana Perguruan Tinggi menyusun kriteria standar untuk setiap program dan mengupayakan pencapaian secara maksimal. Oleh karena itu pembentukan


(15)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

dan peran sistem penjaminan mutu menjadi kebutuhan mendesak untuk mengejar ketertinggalan sekaligus untuk mewujudkan idealisme Perguruan Tinggi tersebut. Dalam kaitan ini penjaminan mutu PT lebih menekankan pada mekanisme proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan untuk memberikan layanan dan produk terbaik bagi customer. Penjaminan mutu menjadi salah satu pilihan instrumen awal yang tepat bagi para pimpinan PT untuk menjadikan institusinya sebagai PT yang diminati bahkan dicintai masyarakat. Penjaminan mutu saja tidak cukup memadai untuk memastikan mutu institusi bisa dicapai, maka penjaminan mutu harus diterjemahkan melalui penerapan SMM institusi yang benar dan tepat.

Penerapan SMM yang baik memastikan pengelolaan institusi secara maksimal, menjadi lebih efisien dan efektif. Yang terpenting di sini adalah bagaimana pimpinan memberikan kepastian bahwa pengelolaan institusi lebih transparan dan akuntabel. Di samping itu ada jaminan pembenahan-pembenahan terhadap unsur input, proses dan output secara optimal, sehingga perguruan tinggi mampu menampilkan prestasi akademik dan keunggulan lain dalam ketiga aspek tersebut. Bentuk prestasi ataupun keunggulan dimaksud antara lain visi, misi dan program kerja yang ideal, kurikulum yang inovatif dan adaptif, input mahasiswa yang ideal, pencapaian prestasi mahasiswa dan institusi, daya saing tinggi, peraturan dan pedoman kerja yang mampu menumbuhkan budaya mutu dan pemahaman masa depan yang matang.

Sisi lain pimpinan harus mampu menyiapkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mendukung pencapaian visi Perguruan Tinggi. Kesemua aspek tersebut diharapkan mampu bersinergi secara optimal untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, siap kerja bahkan siap menciptakan pekerjaan. Hasil lain yang penting adalah karya riset, pengabdian masyarakat serta bentuk pengembangan disiplin ilmu dan terapannya yang dapat dimanfaatkan


(16)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

masyarakat secara luas. Peran ini sebenarnya bisa dilakukan oleh para dosen, mahasiswa, peneliti dan staf Perguruan Tinggi serta stakeholder PT sebagai bentuk responsibilitas terhadap kebutuhan masyarakat.

Lahirnya kampus-kampus unggulan dengan standar manajemen tertentu seperti SMM ISO merupakan salah satu bentuk jawaban yang tepat yang dapat diberikan oleh Perguruan Tinggi. Apakah ini cukup dan dianggap final? Tentu saja belum, karena baru merupakan proses awal meskipun kampus yang berstatus unggulan tersebut telah menorehkan banyak prestasi, baik akademik maupun non akademik. Problem mendasarnya adalah kampus-kampus unggulan hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu (high class), bagaimana dengan kelompok masyarakat yang tidak mampu? Tentunya inilah yang menjadi PR pemerintah dan Perguruan Tinggi secara umum.

Kebijakan pendidikan tinggi dibuat pada prinsipnya adalah untuk merealisasikan harapan stakeholder terkait masalah-masalah pendidikan yang mereka hadapi antara lain mutu, daya saing, pemerataan dan jumlah program pendidikan. Kebijakan pendidikan tinggi dimaksudkan untuk membenahi keadaan yang tidak atau kurang ideal menjadi lebih ideal. Esensi lain bahwa kebijakan pendidikan juga dimaksudkan untuk menata masa depan pendidikan yang ideal dengan mempertimbangkan problematika yang berkembang saat ini. Oleh karena itu, draf kebijakan harus disusun lebih hati-hati atas dasar pertimbangan yang matang berdasarkan data dan informasi yang valid.

Sisi penting lain bahwa dalam proses pembuatan draf kebijakan, implementasi dan evaluasi kebijakan termasuk dalam kaitan ini penerapan SMM ISO harus didukung oleh ketersediaan SDM dan sumber daya lain yang memadai. Dalam konteks ini mutu SDM merupakan kunci peningkatan mutu dan efektivitas Perguruan Tinggi. SDM merupakan sumber utama kinerja, masalah, pertumbuhan dan daya tahan institusi (Mathis, 2004:41). Dimensi SDM memiliki pengaruh signifikan terhadap


(17)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

efektivitas sistem pendidikan dengan merujuk pada kinerja individual sebagai elemen inti aktivitas organisasi (Castetter, 1996:12). Oleh karena itu, integrasi kekuatan fisik dan psikologis yang ditampilkan di PT dalam bentuk profesionalisme kerja para pimpinan, dosen dan para staf merupakan esensi efektivitas.

Unsur manusia dalam implementasi kebijakan pendidikan sangatlah strategis karena manusialah yang menjadi pelaku utama untuk menjalankan konten dan menangani resiko kebijakan yang berada dalam lingkungan yang serba kompleks. Manusia pulalah yang menjalankan roda organisasi, termasuk upaya melakukan perubahan. Sistem manajemen yang baik seperti penerapan SMM ISO akan sia-sia jika tidak didukung oleh SDM yang berkualitas. Oleh karena itu ketersediaan pembuat dan pelaksana kebijakan pendidikan dalam konteks kuantitas dan kualitas yang memadai merupakan kunci utama untuk mendorong efektivitas Perguruan Tinggi.

Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Kemenag sudah mempersiapkan banyak kebijakan yang memiliki sasaran perbaikan mutu pendidikan secara Nasional. Kebijakan dimaksud antara lain UU Nomor 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan HELTS. Jika dikaji lebih teliti, sebenarnya konsep dasar kebijakan di atas sangat ideal dalam kerangka pembenahan mutu pendidikan, hanya saja yang sering terjadi adalah komitmen dan konsistensi dalam tahap implementasi yang masih kurang optimal.

Sisi penting lain bahwa ruh globalisasi sudah menjalar dalam seluruh aspek kehidupan umat manusia. Atas dasar pertimbangan dampak globalisasi itu juga maka arah dan dimensi penting PT perlu diubah, bukan sekedar berkelas lokal atau nasional akan tetapi global. Jika kita pahami esensi hadits Nabi ”tuntutlah ilmu walau sampai negeri Cina”, sebenarnya institusi pendidikan baik pada level lokal maupun nasional


(18)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

perlu melakukan benchmark terhadap pendidikan yang sudah maju bahkan dianggap berkelas internasional. Benchmark bertujuan untuk mengetahui posisi internal yang ada dan bagaimana upaya menyesuaikan bahkan mengungguli pesaing yang sudah maju dalam berbagai aspek seperti manajemen, kepemimpinan, kurikulum, program-program riset, dan

program pengabdian masyarakat serta penggunaan teknologi informasi. Jika kita lihat lebih teliti implementasi SMM ISO dan sejenisnya sebenarnya adalah dalam kerangka untuk membenahi manajemen institusi dan mengangkat status pendidikan ketingkat internasional dengan standar layanan mutu internasional. ISO merupakan institusi internasional yang melakukan sertifikasi dengan menggunakan standar tertentu yang dikenal dengan klausul SMM. Penerapan SMM seperti SMM ISO versi 9001:2008 sebagai cara efektif mengelola mutu institusi sangat penting dilakukan untuk menarik minat dan meyakinkan stakeholder bahwa institusi menggunakan SMM tertentu -yang diakui secara global-. Standarisasi

mutu berdampak antara lain pada peningkatan self-esteem, iklim kerja

departemen, status institusi, dan kredibilitas politis (Hoy et al., 2000:18). Dalam konteks ini sangat wajar jika kampus berupaya mengejar status tersebut dengan cara memberikan layanan yang memuaskan untuk stakeholder.

Hal yang terpenting adalah bagaimana terjadi sinergi antara dunia PT, pemerintah dan dunia usaha. Jika masing-masing saling mendukung

maka dunia PT kita tidak lagi memproduksi pengangguran, akan tetapi mampu memproduksi tenaga kerja yang profesional, bahkan menghasilkan alumni yang mampu menciptakan pekerjaan. Oleh karena itu, penyesuaian kurikulum, penguatan kegiatan magang, pengabdian masyarakat dan kegiatan penelitian serta pengembangan disiplin ilmu menjadi salah satu kunci pembelajaran yang ideal. Kampus tidak lagi membekali mahasiswa hanya dengan teori akan tetapi mampu meningkatkan kemampuan praktek mahasiswa, sehingga siap memasuki dunia kerja. Inilah tuntutan global


(19)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

kedepan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan tinggi kita.

Uraian di atas menggambarkan bahwa visi sebenarnya merupakan bentuk konsep masa depan institusi yang ideal dan strategis untuk kepentingan institusi. Oleh karena itu perlu implementasi secara benar. Locke (1997:90) menyebutkan 6 kelompok pekerjaan penting yang perlu dilakukan oleh pemimpin yaitu strukturisasi institusi; memilih, melatih dan mengakulturasi karyawan; memotivasi; membangun tim dan mendorong perubahan. Pemikiran peran dan visi pemimpin di atas memberikan gambaran pentingnya pemimpin PT untuk selalu berpikir ke depan untuk memajukan institusi serta menampilkan berbagai keunggulan.

Terkait uraian di atas, pimpinan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang telah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan mutu institusi dengan cara menerapkan SMM ISO, yang persiapannya sudah dilakukan sejak April tahun 2008. Implementasi SMM ISO merupakan kebijakan pimpinan UIN untuk mewujudkan visi yang sudah dicanangkan. Penerapan SMM ISO sekaligus menjadi sistem penjaminan mutu institusi sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Rektor UIN Maliki Malang Nomor: UN.3/PP.00.11/017/2008 dan dalam pelaksanaannya dikelola oleh unit Kantor Jaminan Mutu (KJM) Universitas dan Komite Jaminan Mutu Fakultas. Penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang merupakan satu-satunya model manajemen mutu yang diberlakukan di institusi tersebut, dengan harapan mampu memberikan layanan dan produk PT yang terbaik bagi customer.

Dalam pandangan Islam setiap mukmin memiliki keharusan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kehidupan mereka

sebagaimana firman Allah “wahai orang yang beriman takwalah kepada

Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan takwalah kepada Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Alhasyr:22).” Di ayat


(20)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...” (QS. Al-imran:110); “Sungguh aku ciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk” (QS. Attin:4).” Hal senada juga disebutkan dalam hadits “man kana yaumuhu khairun min amsihi fahua raabihun wa man kana yaumuhu sawa’un min amsihi fahua khaasirun wa man kana yaumuhu syarrun min amsihi fahua mal’unun.” Pesan dalam ayat alqur’an dan hadits tersebut menunjukkan pentingnya mutu dan peningkatan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) bagi individu dan insitusi.

Penerapan SMM ISO dimaksudkan untuk memudahkan pencapaian visi UIN Maliki Malang yakni menjadi universitas Islam terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional dan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam serta menjadi penggerak kemajuan masyarakat (4 Tahun UIN Malang, 2009:27). Sedangkan cita-cita UIN Maliki Malang adalah menjadikan kampus sebagai ”Center of Excellence dan Center of Islamic Civilization”. Sisi lain adalah penerapan SMM ISO diharapkan memiliki pengaruh besar terkait perubahan multi dimensi baik yang bersifat individual maupun institusional di lingkungan UIN Maliki Malang.

Penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang memiliki dampak positif antara lain meningkatnya minat calon mahasiswa untuk memasuki UIN Maliki Malang, berkisar 9,4% pertahun (Buku 4 tahun UIN Malang, 2009:126). Penerapan SMM ISO menjadi instrumen untuk mendorong semangat melakukan perbaikan dan pembenahan pada seluruh aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kerangka mewujudkan Visi dan cita-cita UIN Maliki Malang melalui RENSTRA 2005 s/d 2030. Renstra tersebut dibagi ke dalam 3 tahap yaitu jangka pendek (2005-2010) untuk


(21)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

pemantapan institusi dan penguatan akademik; jangka menengah (2011-2020) untuk memperoleh pengakuan dan reputasi regional; jangka panjang (2021-2030) untuk mewujudkan pengakuan dan reputasi international (Buku 4 Tahun UIN Malang, 2009:43).

Tahap III (2021-2030)

international recognition and reputation

Tahap II (2011-2020)

Regional recognition and reputation

Tahap I (2005-2010)

Academic reinforcement and institutional establisment

Lima Tahun I (2005-2010)

Lima Tahun II (2011-2015)

Lima Tahun III (2016-2020)

Lima Tahun IV (2021-2025)

Lima Tahun V (2026-2030)

Gambar 1.1. Roadmap Pengembangan UIN Maliki Malang (Buku 4 Tahun UIN Malang, 2009:43)

Hal yang perlu diperhatikan oleh pimpinan PT adalah bahwa perolehan sertifikasi ISO jangan sampai diartikan sebagai labelisasi produk atau jasa pendidikan atau sering kita sebut sebagai formalitas. Akan tetapi sertifikasi ISO dijadikan sebagai instrumen untuk mendorong terbentuknya budaya mutu sivitas akademika sebagai cermin masyarakat ilmiah dan cermin agen perubahan dalam kehidupan yang multi dimensi.

Terkait uraian di atas, hal yang urgen dilakukan adalah melakukan kajian terkait persoalan mutu, melakukan analisis kebijakan untuk mengetahui tingkat efektivitas, permasalahan yang timbul, faktor-faktor


(22)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

strategis yang mempengaruhi efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang dan memberikan usulan solusi yang efektif untuk percepatan peningkatan mutu institusi. Hal ini perlu dilakukan karena implementasi SMM ISO sebagai kebijakan institusi membutuhkan perhatian serius terkait berbagai aspek institusi seperti ketersediaan sumber daya yang memadai, baik finansial maupun nonfinansial serta penerapan klausul SMM secara maksimal. Di sinilah letak pentingnya komitmen dan konsistensi pimpinan serta sivitas akademika karena sangat berpengaruh pada efektivitas implementasi penerapan SMM. Jika tidak demikian maka implementasi SMM ISO hanya menyentuh aspek labelisasi atau formalitas, tidak akan efektif dan hanya akan membuka peluang terjadinya inefisiensi sumber daya dan inefektivitas institusi.

B. Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Mengacu pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persoalan mutu Perguruan Tinggi mengandung banyak problematika baik konseptual maupun praktek. Oleh karena itu pembenahan mutu PT perlu mempertimbangkan berbagai faktor terkait. Permasalahan mendasar PT sebagaimana diuraikan di atas yakni mutu, relevansi dan daya saing yang rendah yang berimbas pada banyaknya jumlah pengangguran sarjana mendorong perlunya pemerintah dan para pimpinan PT untuk serius menangani problem tersebut. Dalam konteks institusional pimpinan UIN Maliki Malang telah mengambil kebijakan penting yakni penerapan SMM ISO sebagai sistem penjaminan mutu institusi untuk meningkatkan mutu layanan dan mutu institusi sekaligus untuk menjamin kepuasan customer. Penelitian dalam disertasi ini difokuskan pada efektivitas implementasi SMM ISO yang mengacu pada penerapan klausul SMM, realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan manfaat serta dampaknya bagi UIN Maliki Malang.


(23)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Masalah utama yang menjadi fokus dalam penelitian adalah

”bagaimana efektivitas implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)

ISO 9001:2008 di UIN Maliki Malang.” Adapun pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan adalah:

1. Bagaimana efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang dilihat dari aspek filosofi penerapan SMM ISO, dasar hukum, penerapan klausul dan realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)? 2. Apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO bagi sivitas

akademika dan institusi UIN Maliki Malang?

3. Faktor-faktor strategis apa saja yang mempengaruhi efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang?

4. Apa saja permasalahan dalam implementasi SMM ISO dan solusi efektif apa saja yang seharusnya bisa diambil oleh para pimpinan UIN Maliki Malang untuk mempercepat pencapaian peningkatan mutu institusi?

5. Bagaimana model hipotetik efektivitas implementasi SMM di PTAI?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. mendeskripsikan efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang dilihat dari aspek filosofi penerapan SMM ISO, dasar hukum, penerapan klausul dan realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM); 2. mendeskripsikan apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM

ISO bagi sivitas akademika dan institusi UIN Maliki Malang;

3. menganalisis faktor-faktor strategis apa saja yang mempengaruhi efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang;

4. menganalisis permasalahan dalam implementasi SMM ISO dan memberikan solusi efektif untuk peningkatan mutu UIN Maliki Malang; dan


(24)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

5. menemukan model hipotetik efektivitas implementasi SMM ISO yang sesuai dengan ciri khas PTAI.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan terkait pengelolaan mutu organisasi. Dalam konteks teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

1. input pengembangan ilmu manajemen pendidikan khususnya untuk upaya-upaya peningkatan mutu PT dan upaya-upaya memuaskan kebutuhan customer di bidang pendidikan;

2. referensi untuk masalah-masalah organisasional sekaligus referensi untuk penelitian lebih lanjut pada ruang lingkup kajian yang lebih spesifik terkait esensi penjaminan mutu dan SMM;

Dalam tataran praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai:

1. informasi bagi para pimpinan PTAI antara lain Rektor, Pembantu Rektor, para Dekan, para Kepala Biro dan para pimpinan Lembaga Penjaminan Mutu dan para Ketua Jurusan/Prodi terkait kebijakan penerapan SMM ISO;

2. bahan pertimbangan bagi Para pejabat di lingkungan Kementerian Agama khususnya Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam (Ditpertais) khususnya terkait pentingnya kebijakan dan komitmen untuk mengembangkan mutu institusi PTAI;

3. informasi bagi para pengamat dan konsultan bidang pendidikan terkait upaya-upaya memberikan dukungan ataupun saran terkait peningkatan mutu PT;

4. kerangka pemikiran awal khususnya bagi peneliti yang berkeinginan untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait penjaminan mutu dan Sistem Manajemen Mutu institusi. Informasi-informasi penting yang bisa diambil antara lain perlunya pertimbangan yang matang untuk


(25)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

menerapkan SMM ISO, pentingnya perhatian pada klausul SMM ISO, perlunya komitmen dan konsistensi penerapan SMM ISO sehingga perubahan yang diharapkan benar-benar menyentuh pada pembenahan mutu institusi bukan labelisasi.

E. Struktur Organisasi Disertasi

Penulisan disertasi ini disampaikan dalam 5 bab, yaitu Bab I. Pendahuluan; berisi Latar Belakang Penelitian, Fokus Masalah dan Pertanyaan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Disertasi; Bab II. Kajian Pustaka, berisi uraian teoritis tentang Analisis Kebijakan Pendidikan, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT), Sistem Manajemen Mutu ISO, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya; Bab III. Metodologi Penelitian; berisi uraian mengenai Gambaran Objek Penelitian, Metode Penelitian, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data, Unit Analisis dan Penentuan Informan, Pemeriksaan Keabsahan Data, Analisis dan Penafsiran Data dan Tahapan Penelitian; Bab IV. Hasil Penelitian; berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian; dan Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi.


(26)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang. UIN Maliki Malang berdiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden No 50 tanggal 21 Juni 2004. Bermula dari sebuah Fakultas Tarbiyah, cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berdiri pada 1961, lembaga ini beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malang pada pertengahan 1997, bersamaan dengan beralihnya status kelembagaan semua fakultas cabang di lingkungan IAIN se-Indonesia yang berjumlah 33 buah melalui Surat Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1997. Dengan demikian, sejak saat itu pula STAIN Malang lepas dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. UIN Maliki Malang memiliki 2 kampus, yakni kampus I berlokasi di Jalan Gajayana 50, Dinoyo Malang dengan lahan seluas 14 hektar, dan kampus II saat ini sedang dalam tahap pengembangan pembangunan di daerah Batu dengan lahan 100 hektar.

Di dalam rencana pengembangan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan STAIN Malang (1998/1999-2008/2009), pada paruh kedua program pengembangannya STAIN Malang mencanangkan mengubah status kelembagaannya menjadi universitas. Melalui upaya yang sungguh-sungguh dan bertanggungjawab usulan menjadi universitas disetujui Presiden melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 50, tanggal 21 Juni 2004 dan diresmikan oleh Menko Kesra Prof. H.A. Malik Fadjar, M.Sc atas nama Presiden pada 8 Oktober 2004 dengan nama Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Tanggal 21 Juni 2004 dijadikan sebagai hari kelahiran Universitas ini. Nama UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang diresmikan pada tanggal 27 Januari 2009 kemudian diperkuat oleh Keputusan Menteri Agama RI Nomor 65 tanggal 27 April 2009.


(27)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Sebelum menggunakan nama UIN Maliki Malang kampus ini pernah menggunakan nama Universitas Islam Indonesia-Sudan (UIIS) sebagai implementasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Sudan yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI H. Hamzah Haz pada 21 Juli 2002 yang juga dihadiri oleh para pejabat tinggi pemerintah Sudan. Secara spesifik akademik, universitas ini mengembangkan ilmu pengetahuan tidak saja bersumber dari metode-metode ilmiah melalui penalaran logis seperti observasi, eksperimentasi, survei, wawancara dan sebagainya, tetapi juga dari al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, posisi mata kuliah studi keislaman seperti al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih menjadi sangat sentral dalam kerangka integrasi keilmuan.

Universitas ini memordernisasi diri secara fisik sejak September 2005 dengan membangun gedung rektorat, fakultas, kantor administrasi, perkuliahan, laboratorium, kemahasiswaan, pelatihan, olah raga, bussiness center, poliklinik, masjid dan ma’had yang sudah lebih dulu ada, dengan pendanaan dari Islamic Development Bank (IDB) melalui Surat Persetujuan IDB No. 41/IND/1287 tanggal 17 Agustus 2004. UIN Maliki Malang bercita-cita menjadi ”center of excellence dan center of Islamic civilization” sekaligus mengimplementasikan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Secara kelembagaan, UIN Maliki Malang memiliki 6 (enam) fakultas dan 2 Program Pascasarjana, yaitu: (1) Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Program Diploma 2 PGMI, (2) Fakultas Syari’ah, Jurusan Ahwal al-Syakhsiyah, (3) Fakultas Humaniora dan Budaya, Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, dan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, (4) Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, (5) Fakultas Psikologi, dan (6) Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Matematika, Biologi, Fisika, Kimia. Teknik Informatika dan Teknik Arsitektur, dan Program Pascasarjana mengembangkan 2 (dua) program studi, yaitu Program


(28)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Studi Manajemen Pendidikan Islam dan Program Studi Pembelajaran Bahasa Arab.

UIN Maliki Malang merupakan salah satu kampus PTAIN yang telah lebih awal memulai menerapkan SMM ISO yakni sejak tahun 2008. SMM ISO menjadi satu-satunya sistem manajemen mutu sekaligus menjadi sistem penjaminan mutu internal yang diterapkan di UIN Maliki Malang. Sedangkan SPMPT ekternal adalah melalui BAN PT. Rencana awal penerapan SMM ISO diberlakukan pada 17 unit kerja berubah menjadi 29 dari 57 unit kerja. Unit kerja dimaksud meliputi 12 unit kerja program S1; Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam; Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen; Fakultas Syariah Jurusan Al-ahwal Alsyahshiah; Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi; Fakultas Humaniora dan Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Saintek Jurusan Matematika, Biologi, Teknik Informatika, Teknik Arsitektur, Kimia, Fisika; 2 unit kerja PPS Magister Pendidikan Bahasa Arab dan Manajemen Pendidikan Islam; 14 unit kerja lembaga pendukung; BAAK, Bagian Administrasi Akademik, Biro Administrasi Umum, bagian keuangan, bagian umum, bagian kepegawaian, bagian perencanaan, program khusus perkuliahan bahasa arab (PKPBA), PKPBI, ma’had, lemlitbang, dan LPM, pusat studi gender, perpustakaan, self acces center, unit serch dan recruitment; dan 1 unit kerja manajemen representative.

Unit yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penerapan SMM ISO adalah Kantor Jaminan Mutu Universitas dibantu Komite Jaminan Mutu Fakultas sesuai SK. Rektor UIN Malang No.Un.3/PP.01.2/390/2005 tentang Pengangkatan Personalia Kantor Jaminan Mutu tertanggal 2 Juni 2005 dengan dasar pertimbangan untuk merencanakan, menjalankan dan mengendalikan suatu proses yang menjamin pencapaian mutu pendidikan UIN Malang secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga pelanggan atau stakeholders memperoleh kepuasan. Struktur KJM terdiri atas Pengarah, Penanggung Jawab, Kepala, Sekretaris, Anggota (bidang pengembangan dan


(29)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

pelaksanaan jaminan mutu; bidang Training dan Development; bidang Sistem Informasi; bidang Audit internal).

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah penelitian kualitatif yang diartikan sebagai prosedur penelitian untuk menghasilkan data deskriptif berupa pernyataan lisan, tulisan, pandangan serta perilaku nara sumber (Bogdan dan Taylor, 1975:4). Hal yang sama juga dinyatakan oleh Miles dan Huberman (1992:15) bahwa data penelitian kualitatif adalah kata-kata dan bukan rangkaian angka. Esensi pandangan di atas adalah bahwa penelitian kualitatif menghasilkan data dan informasi berupa pernyataan kalimat sesuai realitas yang terjadi. Hal penting dalam penelitian kualitatif adalah usaha-usaha peneliti untuk mendapatkan gambaran riil tentang keterkaitan pandangan, sikap, perilaku, dan aktivitas subjek penelitian terkait implementasi kebijakan SMM ISO di lingkungan UIN Maliki Malang. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus di mana strategi ini lebih tepat untuk penelitian di mana pokok pertanyaan penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”. Studi kasus banyak digunakan antara lain untuk penelitian kebijakan, organisasi dan manajemen dan sosiologi. Studi kasus merupakan inkuiri empiris untuk menyelidiki fenomena dalam kehidupan nyata dengan memanfaatkan bukti multi sumber yakni dokumentasi, wawancara dan observasi (Yin, 2003: 1,2,18,103).

Sifat penelitian kualitatif adalah unsur alamiah peristiwa dan peneliti menjalankan peran sebagai bagian komunitas masyarakat yang akan diteliti. Bogdan dan Biklen (2007:4-7) menyebutkan karakteristisk penelitian kualitatif yaitu naturalistis, data deskriptif, konsern dengan proses, induktif, dan menemukan makna. Karakteristik penelitian kualitatif antara lain sifat latar alamiah, peneliti sebagai instrumen, induktif, deskriptif, dan metode kualitatif yakni penggunaan observasi, wawancara dan kajian dokumen selama penelitian (Moleong, 2007:8-11).


(30)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Pertimbangan penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini antara lain adalah pertama, peneliti ingin memotret aspek-aspek penting terkait implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang, yakni penerapan klausul, realisasi pencapaian sasaran mutu atau standar pelayanan minimal (SPM) institusi, output penerapan SMM berupa manfaat dan dampak yang dirasakan oleh sivitas akademika dan institusi termasuk pembentukan budaya mutu serta permasalahan yang timbul dalam implementasi SMM. Informasi terkait hal tersebut memerlukan interaksi yang intens antara peneliti dan sumber informasi penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak cukup dengan mengajukan pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Akan tetapi peneliti berusaha mendalami materi inti yang disampaikan nara sumber dan yang tersedia dalam dokumen serta hasil-hasil observasi yang peneliti lakukan. Kejelasan dan makna informasi akan memberikan gambaran yang tepat untuk merumuskan pemikiran-pemikiran penting terkait implementasi SMM ISO di UIN Malaki Malang dan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk kebijakan yang sama di institusi pendidikan yang lain.

Kedua, penerapan SMM ISO merupakan hal baru dalam institusi pendidikan khususnya di lingkungan PTAI dan sudah diamanatkan dalam RENSTRA Pembangunan Pendidikan Islam Departemen Agama tahun 2010-2014 sehingga membutuhkan perhatian yang serius untuk mendorong efektivitas penerapan SMM. Penerapan SMM sebagai sebuah kebijakan memiliki dimensi makna dan pengaruh yang kompleks dalam sistem pendidikan PTAI. Salah satu hal penting adalah bahwa penerapan SMM ISO merupakan sebuah perubahan dan menjadi instrumen perubahan yang akan berdampak pada mutu, efisiensi, efektivitas, budaya, citra dan daya saing PTAI.

Penggunaan jenis penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami secara utuh fenomena sosial yang terjadi dalam komunitas tertentu. Penelitian kualitatif berusaha memahami pengalaman dan perilaku manusia yang sangat kompleks. Istilah metode kualitatif sering juga disebut dengan ”fieldwork,


(31)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

naturalistic dan etnographic, inner perspective, interpretive, ecological, case study, descriptive” (Bogdan dan Biklen, 2007:3). Inti dari istilah tersebut adalah bahwa penelitian kualitatif mendorong keterlibatan peneliti lebih intens, memahami lebih dalam fenomena dan realitas sosial, serta penggunaan analisa isi secara tepat untuk menghasilkan kesimpulan secara objektif dan absah. Malinowski menyebut penelitian ini sebagai penelitian etnografi yakni untuk memahami sudut pandang masyarakat dan hubungannya dengan kehidupan mereka; mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat. Penelitian kualitatif memungkinkan penggalian informasi lebih banyak dan mendalam dengan melakukan wawancara terhadap informan kunci terkait. Dalam hal ini mencari makna fenomena sosial dan menemukan atau mengembangkan konsep ataupun ide-ide baru merupakan bagian dari proses penelitian kualitatif (Spradley, 1997:3).

Penggunaan jenis penelitian kualitatif mendorong peneliti untuk mengumpulkan data yang lengkap dan menemukan solusi ataupun pemikiran yang inovatif untuk mengatasi permasalahan institusi. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif diperlukan kehatian-hatian, kecermatan, dan ketelitian baik selama proses penelitian maupun pasca penelitian, termasuk dalam membuat kesimpulan dan laporan. Dalam hal ini Bogdan dan Taylor (1975:4-5) memberikan pandangan bahwa ”qualitative methods allow us to know people personally and to see them as they are developing their own definition of the world. … qualitative methods enable us to explore concepts whose essence is lost in other research approach.” Dalam konteks implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang, maka yang perlu dikaji adalah bagaimana informan memahami, menerapkan SMM tersebut (klausul dan Standar Pelayanan Minimum) dan menginternalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka, serta bagaimana output (manfaat dan dampak) penerapan SMM tersebut bagi individu dan institusi.


(32)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan observasi. Miles dan Huberman (1992:15) menyebutkan teknik pengumpulan data penelitian kualitiatif dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman yang diproses melalui pencatatan, pengetikan dan penyuntingan. Penggunaan teknik dokumentasi dalam penelitian ini merupakan langkah awal yang peneliti lakukan untuk melihat dan mengkaji dokumen terkait implementasi SMM ISO antara lain manual mutu, SOP, laporan realisasi sasaran mutu (sarmut) atau Standar Pelayanan Minimal Realisasi sasaran mutu (SPM). Dokumen-dokumen tersebut memberikan gambaran terkait kesiapan, ketercapaian penerapan SMM dan peningkatan kinerja institusi UIN Maliki Malang. Peneliti dalam hal ini mempelajari dokumen-dokumen penting terkait implemntasi SMM ISO dan melakukan kajian serta membandingkan perkembangan atau peningkatan realisasi pencapaian sasaran mutu yang terdapat dalam SMM ISO UIN Maliki Malang selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2008-2010.

Dari studi dokumentasi tersebut peneliti dapat melakukan kajian lebih mendalam dengan melakukan wawancara baik yang sifatnya individual maupun kelompok di samping observasi terhadap objek-objek penting lain. Teknik wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih memadai dan memiliki validitas yang tinggi. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan beberapa pihak yang terkait langsung dengan implementasi SMM ISO untuk melakukan kajian berbagai aspek implementasi SMM ISO antara lain pertimbangan filosofis, dasar hukum, penerapan klausul, realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM), manfaat dan dampak penerapan SMM ISO. Teknik observasi digunakan sebagai langkah untuk memperoleh informasi khususnya terkait pemenuhan sebagian klausul-klausul SMM ISO seperti penyediaan fasilitas kampus, perubahan sikap dan perilaku sivitas akademika serta pengaruh penerapan SMM ISO terhadap budaya mutu mereka selama di kampus. Ketiga teknik tersebut diharapkan


(33)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

saling melengkapi dan memperkuat proses perolehan data sesuai harapan

peneliti. Rangkuman teknik dan data serta informasi yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Pedoman dan Sumber Data


(34)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

D.Unit Analisis dan Penentuan Informan Kunci

Penelitian kualititatif sebenarnya tidak mengenal istilah populasi dan sampel yang ada adalah sumber data penelitian sebagaimana dinyatakan oleh Djam’an Satori (2007:2). Sumber data penelitian atau informan ditentukan berdasarkan kebutuhan terhadap informasi atau data yang terkait langsung dengan fokus masalah. Maka penentuan informan akan mengikuti perkembangan penelitian dan bisa berubah sesuai kebutuhan penelitian. Dalam penelitian kualitatif hal tersebut dikenal dengan istilah Snowball Sampling Technique. Teknik sampling tersebut 1. Dokumentasi 1. Profil dan Kebijakan Institusi

2. Renstra dan Program Kerja (bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat) 3. Manual Mutu, SOP dan

realisasi sasaran mutu SMM ISO (SPM khusus bidang akademik, riset, dan pengabdian tahun 2008-2010)

Institusi rektorat dan Kantor Jaminan Mutu (KJM) pusat dan fakultas, dan jurusan

2. Wawancara 1. Visi dan Misi Institusi

2. Latar Belakang Penerapan SMM

3. Penarapan Klausul SMM 4. Manfaat dan Dampak

Penerapan SMM (Citra, efisiensi, efektivitas, kinerja, inovasi, daya saing, budaya mutu sivitas akademika dan pencapaian tri dharma PT) 5. Tingkat kepuasan mahasiswa

Para pimpinan: Rektor, PR, Dekan, PD, ketua KJM pusat dan fakultas,

profesional KJM, ketua jurusan, staf, dosen dan mahasiswa

3. Observasi 1. Lingkungan dan budaya Kampus

2. Fasilitas Pembelajaran (kuantitas, kualitas, layanan web);

3. Fasilitas Pendukung (lab, perpustakaan)

4. Kehidupan Asrama (ma’had ’aly/ kegiatan masjid)


(35)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

sering digunakan dalam penelitian kualitatif mengingat sumber data dan informasi yang dibutuhkan cakupannya sangat luas.

Dalam penelitian ini sumber data akan dikelompokkan ke dalam beberapa bentuk. Pertama, dokumen yaitu dokumen penerapan SMM ISO dan dokumen realisasi sasaran mutu (SPM). Kedua, nara sumber utama terkait proses perumusan penerapan SMM ISO adalah para pimpinan UIN, konsultan ISO, Tim ISO/panitia, para pimpinan. Ketiga, nara sumber yang menerima dampak penerapan implementasi SMM ISO yakni para staf, dosen dan mahasiswa (tabel 3.2. Penyebaran Sumber Data). Keempat, hasil observasi terkait implementasi SMM antara lain fasilitas kampus, kegiatan ma’had, masjid dan kegiatan mahasiswa. Unit analisis penelitian ini adalah institusi UIN Maliki Malang yang mencakup antara lain fakultas, biro, jurusan/prodi, perpustakaan, ma’had, lembaga penelitian, dan LPM sebagai representasi terkait penerapan SMM ISO.

Tabel 3.2. Penyebaran Sumber Data

No. Subjek penelt/ Informan

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki

Perempuan

1. Rektor 1 - 1

2. PR III 1 - 1

3. Manag. Represnt (MR)

1 - 1

4. Ketua KJM Pusat 1 - 1

5. Profesional KJM 1 - 1

6. Ketua KJM Fakultas

2 3 5

7. Dekan 2 - 2

8. Pembantu Dekan 2 1 3

9. Direktur Ma’had 1 - 1

10. Kepala Biro AAK - 1 1

11. Ketua Jurusan 4 1 5

12. Lemlit 1 - 1

13. LPM - 1 1

14. Kepala Perpustakaan


(36)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

15. Staf perpust. 2 - 2

16. Dosen 3 1 4

17. Ketua BEM UIN 1 - 1

18. Mahasiswa 3 2 5

Jumlah 27 10 37

E.Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data merupakan proses penting dan menjadi bagian integral dalam penelitian kualitatif. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk melihat keabsahan data baik yang diperoleh dari studi dokumen, wawancara, maupun observasi. Terdapat 4 kriteria terkait pemeriksaan keabsahan data yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2007:324). Sedangkan teknik pemeriksaan validitas data dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.3. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Moleong, 2007:327)

No. Kriteria Teknik pemeriksaan

1. Kredibilitas (credibility)

Perpanjangan keikutsertaan; ketekunan pengamatan; trianggulasi; pengecekan sejawat; kecukupan referensi; pengecekan anggota. 2. Keteralihan

(transferability)

Uraian rinci 3. Kebergantungan

(dependability)

Audit kebergantungan 4. Kepastian

(confirmability)

Audit kepastian

Keempat kriteria pemeriksaan keabsahan data di atas diuraikan sebagai berikut:

1. Kredibilitas

Kredibilitas data sangat tergantung pada kredibilitas peneliti, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen penelitian. Hal ini tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadi bias dalam


(37)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

proses penelitian di lapangan. Oleh karena itu untuk dapat memperoleh data yang kredibel, peneliti melakukan beberapa hal berikut:

a. Perpanjangan keikutsertaan; peneliti dalam hal ini mengupayakan waktu yang maksimal untuk melakukan penelitian sampai benar-benar diperkirakan data yang dikumpulkan sudah memenuhi kebutuhan. Penelitian lapangan dimulai sejak tanggal 8 Agustus sampai 27 Desember 2011. Intensitas keterlibatan peneliti dalam interval waktu tersebut menggambarkan komitmen yang kuat untuk mendapatkan data yang absah selama proses penelitian. Banyak hal yang dapat peneliti pelajari terkait penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang, termasuk dalam hal ini adalah upaya-upaya pembentukan budaya kampus yang Islami sebagaimana tertuang dalam tabel 3.1.

b. Ketekunan pengamatan; peneliti dalam hal ini berusaha mengamati berbagai aspek terkait fokus penelitian. Sebagai contoh dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan ma’had dan masjid sebagai simbol pembentukan budaya kampus. Banyak kegiatan sivitas akademika dilakukan di tempat tersebut antara lain pengajian, sholat jamaah, tahlil, khotmil qur’an, hifdhil qur’an, ceramah, belajar bahasa Arab dan Inggris (sobahul lughoh), kegiatan seni marawis. Termasuk dalam hal ini observasi terhadap lingkungan kampus, fasilitas belajar, fasilitas perpustakaan, fasilitas parkir dan sarana olah raga. Pengamatan tersebut menghasilkan banyak data dan informasi terkait penerapan SMM di UIN Maliki Malang.

c. Pemeriksaan ulang untuk setiap hasil wawancara sehingga data dan informasi yang peneliti peroleh benar-benar merupakan data dan informasi yang dibutuhkan. Pemeriksaan ulang ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan


(38)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

pendalaman materi ataupun pengembangan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Pemeriksaan ulang hasil wawancara peneliti lakukan pada setiap kali segera setelah wawancara dilakukan untuk memastikan data yang terkumpul benar-benar mencukupi kebutuhan penelitian dan peneliti akan kembali meminta waktu ke sumber data jika masih ada fokus kajian yang memerlukan pendalaman lebih lanjut.

d. Trianggulasi, peneliti membandingkan data dan informasi untuk aspek yang sama dari beberapa nara sumber. Proses ini juga peneliti perkuat dengan membandingkan atau memperdalam melalui kajian dokumen yang tersedia serta hasil observasi untuk memperkuat keabsahan data dan untuk menghasilkan temuan atau kesimpulan yang tepat. Model trianggulasi dengan berbagai sumber, metode dan konsep memberikan peluang peneliti untuk menemukan data dan informasi yang lebih berkualitas, valid dan reliabel. Penerapan trianggulasi dalam metode penelitian kebijakan penting dilakukan yakni dengan menggunakan teknik observasi, analisis konten, analisis sebab akibat, survey dan interview karena sifat, isi dan dampak kebijakan itu sendiri sangat kompleks –multi dimensi dan multi relasi- (Putt & Springer, 1989:136, 304-305).

Sebagai contoh dalam hal kepuasan layanan customer, peneliti membuktikan sendiri bagaimana sikap dan perilaku sivitas akademika termasuk petugas keamanan dalam merespon permintaan peneliti di samping peneliti juga mengkaji dokumen laporan SPM dan data hasil wawancara. Umumnya mereka sangat menyadari pentingnya customer dan berusaha memberikan layanan terbaik yakni dengan menunjukkan responsivitas, empati dan memberikan alternatif-alternatif tindakan yang perlu diambil. Fakta ini tentunya memperkuat adanya pemahaman dan perilaku orientasi kepuasan customer karena inilah kunci mutu layanan


(39)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

institusi. Oleh karena itu trianggulasi sangat penting peneliti lakukan dalam kerangka menghasilkan data dan informasi yang tepat untuk memudahkan penarikan kesimpulan terhadap fakta empirik.

e. Mencari dan mengkaitkan fakta empirik dengan referensi yang memadai untuk memperkuat proses dan hasil-hasil penelitian. Referensi yang benar-benar dapat diandalkan menjadi sangat penting dalam setiap penelitian. Disinilah letak strategis kajian teoritis berbagai buku, pedoman, dokumen SMM, jurnal dan hasil penelitian sebelumnya terkait fokus permasalahan penelitian. 2. Transferabilitas; kualitas transferabilitas sangat tergantung pada

peneliti dalam memberikan laporan hasil penelitian secara rinci. Keteralihan terkait seberapa baik hasil penelitian dapat dipahami dan digunakan oleh para pembaca serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Oleh karena itu laporan penelitian penelitian ini disusun secara cermat untuk menggambarkan hasil-hasil penelitian yang benar-benar objektif terkait situasi, sikap, perilaku dan budaya institusi UIN. Laporan yang terstruktur tersebut memudahkan pembaca dalam memahami dan mentransfer kembali temuan-temuan penelitian serta berbagai interpretasi peneliti untuk kepentingan terkait penerapan SMM ISO atau sistem penjaminan mutu pada umumnya.

3. Kebergantungan (dependability); pemeriksaan dipendabilitas data dalam hal ini dilakukan dengan cara audit oleh tim pembimbing disertasi yang terdiri dari promotor, kopromotor dan anggota. Berbagai pemeriksaan dan saran terkait proses pengumpulan dan penyusunan, analisis data serta penyusunan laporan akhir merupakan bentuk audit dipendabilitas data penelitian. Peneliti dalam hal ini juga meminta konsultan ISO UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menilai proses, isi dan laporan penelitian ini.


(40)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

4. Kepastian (confirmability); pemeriksaan konfirmabilitas data juga dilakukan oleh pihak yang sama yakni dengan cara audit oleh para pembimbing dan konsultan ISO. Audit konfirmabilitas data terkait dengan pemeriksaan apakah hasil temuan penelitian berasal dari data yang sudah diperoleh. Pemeriksaan konfirmabilitas terkait data dan analisis peneliti sampai pada laporan penelitian.

F. Analisis dan Penafsiran data

Analisis data kualitatif merupakan tahap penting dalam penelitian. Kemampuan memahami makna dan mengkaitkan konteks dalam penelitian kualitatif menjadi kunci dalam memberikan penafsiran-penafsiran terhadap data dan informasi yang ada. Mutu penelitian kualitatif sangat tergantung pada kemampuan analisis dan penafsiran data yang ada sekaligus dalam membuat kesimpulan akhir penelitian. Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992:15) tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas melalui kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan sebagaimana dapat dilihat dalam gambar di bawah. Nasution (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2007:136) dan Miles & Huberman (1994:10-14) menyebutkan hal yang sama bahwa teknis analisis data mengikuti prosedur reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi dengan menggunakan teknik analisis isi sebagaimana gambar berikut.


(41)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Gambar 3.1. Proses Analisis Data Sumber: Miles dan Huberman (1994:10-14)

Proses analisis data kualitatif tersebut akan diuraikan sebagai berikut: pertama; Reduksi data. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data berlangsung sejak penelitian dilakukan sampai kesimpulan dibuat bahkan sampai laporan akhir lengkap tersusun. Hal ini berarti reduksi data harus dilakukan secara terus-menerus sampai peneliti yakin akan informasi yang diperoleh benar benar memiliki makna dalam penelitian. Reduksi data merupakan bagian dari analisis karena membutuhkan pemikiran untuk melihat dan mengkaji isi data mana saja yang harus digunakan, mana yang harus dibuang dan memperkirakan kemungkinan berkembangnya informasi baru selama penelitian. Penyederhanaan data kualitatif dapat dilakukan melalui cara seleksi yang ketat, ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas atau bahkan membiarkan kata-kata ada bersama dalam analisis berikutnya. Dalam hal ini peneliti membuat klasifikasi data berupa fokus kajian terkait penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang untuk memastikan data yang sifatnya primer dan yang sekunder serta data yang harus dibuang. Beberapa

reduksi data Pengumpulan data

kesimpulan: penarikan/

verifikasi penyajian


(42)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

aktivitas terkait kajian dokumen adalah 1) peneliti mencari dan mempelajari kebijakan-kebijakan terkait penerapan SMM ISO dan akhirnya menemukan 4 SK dan 2 Nota kerja sama dengan pihak ISO; 2) peneliti berusaha menemukan, mengkaji dan memilah kembali dokumen-dokumen terkait SMM ISO seperti profile institusi, manual mutu, SOP, tulisan-tulisan yang terkait baik yang bersumber dari WEB maupun dokumen yang tersedia di UIN; 3) peneliti meminta secara langsung dokumen Renstra UIN Maliki Malang dan mempelajari serta mengkaitkan rentsra tersebut dengan penerapan SMM ISO dan melihat praktek-praktek pengelolaan mutu di UIN. Aktivitas-aktivitas peneliti terkait wawancara antara lain 1) menyusun dan menentukan pedoman data yang mencerminkan fokus kajian penelitian untuk menjamin keterarahan proses dan hasil penelitian (tabel 3.1). Hal ini peneliti lakukan dengan cara meninjau kembali kajian teori khususnya terkait pertimbangan penerapan SMM ISO, penerapan klausul, dan realisasi sasaran mutu atau Standar Pelayanan Minimal (SPM), manfaat dan dampak penerapan SMM ISO. Basis teoritis proses ini adalah kajian teori analisis atau evaluasi kebijakan, penjaminan mutu dan SMM ISO itu sendiri; 2) selama proses penelitian, peneliti melakukan wawancara mengacu pada pedoman wawancara dan instrumen yang sudah peneliti siapkan untuk menghasilkan data dan informasi sesuai kebutuhan penelitian. Dalam hal ini peneliti telah mewawancarai 37 nara sumber yang peneliti nilai representatif dengan pembahasan penelitian yang mencakup para pimpinan, dosen, pengurus ma’had dan mahasiswa. Data penerapan SMM ISO yang sudah terkumpul kemudian peneliti pelajari kembali selanjutnya untuk dianalisis melalui proses pemilahan, pemilihan, memasukkan dalam kategori atau fokus kajian, refleksi dan penafsiran-penafsiran sesuai fakta empirik. Proses ini memakan waktu panjang dan sudah peneliti lakukan sejak pengumpulan data sampai penyajian laporan.

Kedua, penyajian data; merupakan upaya menampilkan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan


(43)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif umumnya adalah teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan. Dalam hal ini peneliti berusaha menampilkan data dan pembahasan secara sistematis sesuai pertanyaan penalitian sehingga mudah dipahami. Ketiga; penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman (1994:16-18). Kesimpulan merupakan bagian penting dalam proses penelitian. Umumnya pembaca ingin mengetahui temuan penelitian secara cepat yakni dengan membaca kesimpulan penelitian. Kesimpulan dalam disertasi ini pada dasarnya merupakan pernyataan singkat, jelas dan tegas temuan-temuan penelitian terkait efektivitas implementasi SMM ISO di UIN Maliki Malang.

G. Tahapan Penelitian

Miles dan Huberman berpendapat ada 7 tahap penelitian kualitatif yaitu membangun kerangka konseptual, merumuskan masalah penelitian, pemilihan sampel dan pembatasan penelitian, instrumentasi, pengumpulan data, analisis data, matrik dan pengujian kesimpulan. Terdapat 3 klasifikasi tahapan penelitian yaitu persiapan, lapangan dan pengolahan data (Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2007:25). Nasution (2003:33-34) dalam hal ini berpendapat bahwa tahapan penelitian kualitatif meliputi orientasi, eksplorasi dan member chek.

Penelitian disertasi ini mengikuti tahapan sebagai berikut:

1. Pra lapangan; berupa studi penjajagan untuk memastikan fokus penelitian; melakukan kajian teoritis terkait seluruh aspek terkait implementasi SMM ISO dan mempelajari sumber yang tersedia di web UIN Maliki Malang khususnya yang ada kaitannya dengan penerapan SMM ISO; menyusun desain penelitian sebagai acuan selama proses penelitian.


(1)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Lim, David (2001). Quality Assurance in Higher Education. Sydney, Ashgate.

Lunenburg, Fred C. dan Ornstein, Allan C. (2004). Educational Administration. Canada: Thomson.

Locke, Edwin A. (1997). Esensi kepemimpinan. Jakarta: Spektrum, penerjemah; Aris Ananda.

Mangnale dan Potluri (2011). Quality Management in Indian Higher Education. Asian Journal of Business Management (Online), 6 halaman. Tersedia: http://www.jstor.org/

(0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ) .

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat, penerjemah: Diana Angelica, edisi 10.

Miles, Mattew B. dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Mishra, Sanjaya (2007). Quality Assurance in Higher education: An Introduction. Bangalore, India, National Printing Press. Mohanty R.p dan Lakhe,R.R. (2000). Handbook of Total Quality

Management. Mumbay: Jaico.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosda Karya.

Nanus, Burt (1999). Leader Who Make a Difference. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.

Nanus, Burt (2001). Kepemimpinan Visioner. Jakarta: Prenhalindo, alih bahasa Frederik Ruma.

Nasution (2004). Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Ndraha, Taliziduhu (1988). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta:

Bina Aksara.

Nikels, William G., et al.(2010). Understanding Business. New York: Irwin.


(2)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Pan, Daphne, (2003). “Quality Assurance in Higher Education

Institution: The Singapore Experience.” Makalah pada

Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.

Patton, Carl V. dan Sawicki, David S. (1986). Basic Methods Policy Analysis and Planning. London: Prentice-Hall.

Pearson, Wayne (2008). Public Policy: Pengantar Teori dan Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Group, penerj. Tri Wibowo Budi Santosa.

Peterson, James G. (2010). ISO 9000: Standar Kualitas Seluruh Dunia. Jakarta: Indeks, penerj. Marianto Samosir.

Preedy, Margaret et al. (1997). Educational Management: Strategy, Quality and Resources. New York: Open University Press. Putt, Allen D. dan Springer F. (1989). Policy Research: Concepts,

Methods, and Aplications. New Jersey: Prentice-Hall.

Rao, Digumarti Bhaskara (2003). Higher Education in The 21st Century (Vision and Action). New Delhi: Discovery Publisihing House.

Robbin, Stephen (2001). Perilaku Organisasi. Jakarta: penerjemah Hadyana Pujaatmaka dan Benjamin Molan, Pearson Education Asia dan PT Prenhalindo.

Rowe, Allan J. et al. (1989). Strategic Management. California: Addison-Wesley Publishing.

Ruben, Brent D. (2004). Pursuing Excellence in Higher Education. San Fransisco: Jossey-Bass.

Sallis, Edward (2010). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: Ircisod.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan (2007). Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: UPI.

Schuller, Randall S. dan Drew L. Harris (1992). Managing Quality. New York: Addison-Wesley Publishing Company.


(3)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Schwarz, Stefanie dan Don F. Westerheijden (Eds) (2005). Accreditation and Evaluation in The European Higher Education Area. New York: Kluwer Academic Publishers. Simmons, Bret L. (1999). The Relationship Between ISO 9000 and

Business Performance: daes Registration really matter? Tersedia:http://www.jstor.org/40604275(0 5 / 0 9 / 2 0 1 ). Syafaruddin (2002). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Grasindo. Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi. Yogya: Tiara Wacana.

Yogya.

Sunu, Pramudya (1999). Peran SDM dalam Penerapan ISO 9000. Jakarta: Gramedia.

Susilo, Willy (2003). Audit Mutu Internal. Jakarta: Vorqistatama Binamega.

Teow Ek, Lim dan Cheng, Niew Bock (1995). Quality Management System. New York: Prentice-Hall.

Tilaar, H.A.R dan Nugroho, Riant (2009). Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

UIN Malang (2009). 4 Tahun Universitas Negeri (UIN) Malang. Malang: UIN Malang.

Vanagas, Povilas 2008). Developmental of Total Quality Management

in Kaunas University of Technology. Tersedia:

http://www.jstor.org (0 5 / 0 9 / 2 0 1 1 ).

Westerheijden, Don F. et al. (2007). Quality Assurance in Higher Education. Dordrecht: Springer.

Winch, Cristoper dan Gingell, John (2008). Philosopy of Education. New York: Routledge.

Winarno, Budi (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta, Media Pressindo.

Wita, I Wayan (2003). Quality Assurance and Its Sustainability. Makalah pada Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.


(4)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu

Yin, Robert K. (2003). Studi Kasus. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Penerjemah M. Djauzi Mudzakir.

Yusoff, Rushami Zien, 2003. Implementing ISO 9000 Quality Management System in University of Malaysia. Makalah pada Proceedings, Vol. 1, Universitas Indonesia, Jakarta.


(5)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)


(6)

Hasyim Asy’ari, 2013

Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang)