Pemeriksaan Keabsahan Data EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION TO ISO QUALITY MANAGEMENT SYSTEM : Case Study of ISO QMS 9001:2008 Policy Implementation at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Hasyim Asy’ari, 2013 Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu 15. Staf perpust. 2 - 2 16. Dosen 3 1 4 17. Ketua BEM UIN 1 - 1 18. Mahasiswa 3 2 5 Jumlah 27 10 37

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data merupakan proses penting dan menjadi bagian integral dalam penelitian kualitatif. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk melihat keabsahan data baik yang diperoleh dari studi dokumen, wawancara, maupun observasi. Terdapat 4 kriteria terkait pemeriksaan keabsahan data yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability dan kepastian confirmability Moleong, 2007:324. Sedangkan teknik pemeriksaan validitas data dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.3. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Moleong, 2007:327 No. Kriteria Teknik pemeriksaan 1. Kredibilitas credibility Perpanjangan keikutsertaan; ketekunan pengamatan; trianggulasi; pengecekan sejawat; kecukupan referensi; pengecekan anggota. 2. Keteralihan transferability Uraian rinci 3. Kebergantungan dependability Audit kebergantungan 4. Kepastian confirmability Audit kepastian Keempat kriteria pemeriksaan keabsahan data di atas diuraikan sebagai berikut: 1. Kredibilitas Kredibilitas data sangat tergantung pada kredibilitas peneliti, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen penelitian. Hal ini tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadi bias dalam Hasyim Asy’ari, 2013 Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu proses penelitian di lapangan. Oleh karena itu untuk dapat memperoleh data yang kredibel, peneliti melakukan beberapa hal berikut: a. Perpanjangan keikutsertaan; peneliti dalam hal ini mengupayakan waktu yang maksimal untuk melakukan penelitian sampai benar- benar diperkirakan data yang dikumpulkan sudah memenuhi kebutuhan. Penelitian lapangan dimulai sejak tanggal 8 Agustus sampai 27 Desember 2011. Intensitas keterlibatan peneliti dalam interval waktu tersebut menggambarkan komitmen yang kuat untuk mendapatkan data yang absah selama proses penelitian. Banyak hal yang dapat peneliti pelajari terkait penerapan SMM ISO di UIN Maliki Malang, termasuk dalam hal ini adalah upaya- upaya pembentukan budaya kampus yang Islami sebagaimana tertuang dalam tabel 3.1. b. Ketekunan pengamatan; peneliti dalam hal ini berusaha mengamati berbagai aspek terkait fokus penelitian. Sebagai contoh dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan ma’had dan masjid sebagai simbol pembentukan budaya kampus. Banyak kegiatan sivitas akademika dilakukan di tempat tersebut antara lain pengajian, sholat jamaah, tahlil, khotmil qur’an, hifdhil qur’an, ceramah, belajar bahasa Arab dan Inggris sobahul lughoh, kegiatan seni marawis. Termasuk dalam hal ini observasi terhadap lingkungan kampus, fasilitas belajar, fasilitas perpustakaan, fasilitas parkir dan sarana olah raga. Pengamatan tersebut menghasilkan banyak data dan informasi terkait penerapan SMM di UIN Maliki Malang. c. Pemeriksaan ulang untuk setiap hasil wawancara sehingga data dan informasi yang peneliti peroleh benar-benar merupakan data dan informasi yang dibutuhkan. Pemeriksaan ulang ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan Hasyim Asy’ari, 2013 Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu pendalaman materi ataupun pengembangan pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Pemeriksaan ulang hasil wawancara peneliti lakukan pada setiap kali segera setelah wawancara dilakukan untuk memastikan data yang terkumpul benar-benar mencukupi kebutuhan penelitian dan peneliti akan kembali meminta waktu ke sumber data jika masih ada fokus kajian yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. d. Trianggulasi, peneliti membandingkan data dan informasi untuk aspek yang sama dari beberapa nara sumber. Proses ini juga peneliti perkuat dengan membandingkan atau memperdalam melalui kajian dokumen yang tersedia serta hasil observasi untuk memperkuat keabsahan data dan untuk menghasilkan temuan atau kesimpulan yang tepat. Model trianggulasi dengan berbagai sumber, metode dan konsep memberikan peluang peneliti untuk menemukan data dan informasi yang lebih berkualitas, valid dan reliabel. Penerapan trianggulasi dalam metode penelitian kebijakan penting dilakukan yakni dengan menggunakan teknik observasi, analisis konten, analisis sebab akibat, survey dan interview karena sifat, isi dan dampak kebijakan itu sendiri sangat kompleks –multi dimensi dan multi relasi- Putt Springer, 1989:136, 304-305. Sebagai contoh dalam hal kepuasan layanan customer, peneliti membuktikan sendiri bagaimana sikap dan perilaku sivitas akademika termasuk petugas keamanan dalam merespon permintaan peneliti di samping peneliti juga mengkaji dokumen laporan SPM dan data hasil wawancara. Umumnya mereka sangat menyadari pentingnya customer dan berusaha memberikan layanan terbaik yakni dengan menunjukkan responsivitas, empati dan memberikan alternatif-alternatif tindakan yang perlu diambil. Fakta ini tentunya memperkuat adanya pemahaman dan perilaku orientasi kepuasan customer karena inilah kunci mutu layanan Hasyim Asy’ari, 2013 Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu institusi. Oleh karena itu trianggulasi sangat penting peneliti lakukan dalam kerangka menghasilkan data dan informasi yang tepat untuk memudahkan penarikan kesimpulan terhadap fakta empirik. e. Mencari dan mengkaitkan fakta empirik dengan referensi yang memadai untuk memperkuat proses dan hasil-hasil penelitian. Referensi yang benar-benar dapat diandalkan menjadi sangat penting dalam setiap penelitian. Disinilah letak strategis kajian teoritis berbagai buku, pedoman, dokumen SMM, jurnal dan hasil penelitian sebelumnya terkait fokus permasalahan penelitian. 2. Transferabilitas; kualitas transferabilitas sangat tergantung pada peneliti dalam memberikan laporan hasil penelitian secara rinci. Keteralihan terkait seberapa baik hasil penelitian dapat dipahami dan digunakan oleh para pembaca serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Oleh karena itu laporan penelitian penelitian ini disusun secara cermat untuk menggambarkan hasil-hasil penelitian yang benar-benar objektif terkait situasi, sikap, perilaku dan budaya institusi UIN. Laporan yang terstruktur tersebut memudahkan pembaca dalam memahami dan mentransfer kembali temuan-temuan penelitian serta berbagai interpretasi peneliti untuk kepentingan terkait penerapan SMM ISO atau sistem penjaminan mutu pada umumnya. 3. Kebergantungan dependability; pemeriksaan dipendabilitas data dalam hal ini dilakukan dengan cara audit oleh tim pembimbing disertasi yang terdiri dari promotor, kopromotor dan anggota. Berbagai pemeriksaan dan saran terkait proses pengumpulan dan penyusunan, analisis data serta penyusunan laporan akhir merupakan bentuk audit dipendabilitas data penelitian. Peneliti dalam hal ini juga meminta konsultan ISO UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menilai proses, isi dan laporan penelitian ini. Hasyim Asy’ari, 2013 Efektivitas Implementasi Sistem Manajemen Mutu Iso Studi Kasus Penerapan Kebijakan Smm Iso 9001:2008 Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu 4. Kepastian confirmability; pemeriksaan konfirmabilitas data juga dilakukan oleh pihak yang sama yakni dengan cara audit oleh para pembimbing dan konsultan ISO. Audit konfirmabilitas data terkait dengan pemeriksaan apakah hasil temuan penelitian berasal dari data yang sudah diperoleh. Pemeriksaan konfirmabilitas terkait data dan analisis peneliti sampai pada laporan penelitian.

F. Analisis dan Penafsiran data