PENGARUH KUALITAS KINERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

PENGARUH KUALITAS KINERJA KEPALA SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
(STUDIKASUS PADA SEKOLAH DASAR NEGER1DI
KECAMATAN CICENDO KOTAMADYA BANDUNG)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
memperoleh gelar MagisterPendidikan
Bidang Studi Administrasi Pendidikan

SITI AMINAH ANSHORIAH
NIM : 949616
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDI

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTTTUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1999

"DengAti ttierit/ebutnAmA Afl&h Yam$MaUa Pc^hwaU tA^iKUfiA Pent/Ai/AMf'


KAtAkAMlAM (flAfMumAMIMIAd), SAMAkAh

OTAMg-OTAMg tfAMg bgriltflU OAM OTAMg-OTAMg
tfAMg tibAk beritnnt? SesuMgguhMtfA tfAMg

MIAMipU MICMgAMlbll pelAJATAM hAMtfAlAH
OTAMg-OTAMg tfAMg beTAkAl
(Az-ZwMAr: 9)

DAM tiOAklAh SA/HA OTAMg tfAMg btrtAOCMgAM

OTAMg tfAMg tftclihAt DAM H&AkJAM (puU)
SAffIA gelApguittA OCMgAM CAMAtfA, i>AM tl'OAk
(pulA) SAWA tfAMg tCimh bCMgAM tfAMg pAMAS.
Dam tfoAk (puU) SAtriA orAMg-orAMg tfAMg
Ui&ttp &AM OTAMg-OTAMg tfAMgMIAtf.
(Fattor: 19-22)

Disetujui dan Disahkan Pembimbing


Pembimbing/I,

Prof Dr. H. Achmad Sanusi, SH, M.PA

Pembimbing II,
4

.1 \^~-r±A-^

LA'

Prof Dr./H. Engkoswara, M.Pd

m

51

PPS


ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS KINERJA KEPALA SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh:

Siti Aminah Anshoriah

Kualitas kinerja kepala sekolah merupakan dimensi penting dalam

penciptaan kualitas pendidikan umumnya dan prestasi belajar siswa pada
khususnya. Pemimpin yang memiliki kualitas dalam melaksanakan tugas-tugas

pokok kepemimpinannya diharapkan dapat memberi imbas terhadap perbaikan
dan peningkatan kualitas, sehingga keberadaan pemimpin yang memiliki kinerja
kepemimpinan yang berkualitas menjadi dambaan"stakeholders" pendidikan.
Penelitian ini akan menyoroti dimensi kepemimpinan terutama kualitas

kinerja kepala sekolah dasar yang dengan ukuran kualitas manusia menurut
pendapat Engkoswara, yaitu pemimpin yang tidak saja ditinjau dari performance

pengetahuannya dalam bekerja, tetapi juga dalam penampilan fisik dan mentalnya.
Dengan demikian penelitian ini akan memfokuskan penelitian pada pengukuran
kualitas kinerja kepala sekolah sebagai variabel independen, kondisi PBM sebagai
variabel moderator dan prestasi belajar siswa sebagai variabel dependent yang
dilakukan padakepala sekolah dan siswa SDN di Kecamatan Cicendo.
Sesuai dengan fokus penelitian tersebut, maka pendekatan penelitian yang
sesuai untuk •memecahkan masalah tersebut adalah melalui metode deskriptifanalitik dengan pendekatankuantitatif.

Sebagai alat pengumpul data digunakan kuesioner yang diisi oleh kepala
sekolah, guru dan siswa. Di samping itu untuk mengungkap gambaran prestasi
siswa dilakukan studi dokumentasi terhadap hasil NEM yang diperoleh siswa
selama tiga tahun terakhir.
Analisis data dilakukan melalui analisis univariat untuk mengungkap

gambaran kualitas kinerja kepala sekolah, kondisi PBM dan prestasi siswa,
sedangkan untuk mengungkap hubungan pengaruh antar variabel dilakukan
analisis bivariate untuk mengungkap signifikansi kualitas hubungan atau korelasi.
Hasil analisis data menemukan bahwa kualitas kinerja kepala sekolah

berada pada kategori tinggi, kondisi PBM baik, sedangkan prestasi siswa memiliki

rata-rata rendah. Adapun korelasi antara keduanya adalah terdapat korelasi yang

signifikan dan positif antara kualitas kinerja kepala sekolah dengan prestasi
belajar siswa SDN se-kecamatan Cicendo Kotamadya Bandung sebesar 0,39
dengan daya determinasi sebesar 15,2%. Artinya tingkat prestasi belajar siswa
ditentukan sebesar 15,2% oleh kualitas kinerja kepala sekolah atau sebaliknya.

Hasil penelitian memberi implikasi pada pengelolaan pendidikan di
sekolah dasar bahwakualitas kinerja kepala sekolahmemberi pengaruh, walaupun
secara tidak langsung. Dikatakan tidak langsung karena hubungan langsung antara

belajar dan prestasi siswa adalah pada guru yang berinteraksi dengan siswanya.
Namun demikian nilai 15% bukanlah suatu harga yang tidak berarti tetapi cukup
memberi arti dalam penciptaan prestasi siswa.

Prestasi siswa menunjukan prestasi yang rendah, sehingga perlu
pembenahan dalam manajemen maupun dalam metodologi pengajaran, di
samping fasilitas pendidikan yang memadai.

DAFTAR ISI


PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASiH

ii

ABSTRAK

v

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR


xi

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

BAB II

xii

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

1

B.


Permasalahan

6

C.

Tujuan Penelitian

10

D.

Manfaat Penelitian

11

E.

Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian


12

KERANGKA ACUAN TEORITIS DAN HASIL PENELITIAN
TERDAHULU

A.

Konsepsi Administrasi Pendidikan

14

B.

Konsep Dasar kepemimpinan

24

1)

Kepemimpinan


24

1.

Pengertian Kepemimpinan

24

2.

Teori Kepemimpinan

25

3.

Pendekatan dalam Kepemimpinan

29


4.

Dimensi-Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

35

5.

Kepemimpinan Kepala Sekolah daiam Meningkatkan

2)

42

Kinerja Kepala Sekolah

51

C.

PBM yang Berkembang

59

D.

Konsepsi Prestasi Beiajar Siswa

61

E.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Peningkatan Prestasi Belajar

F.
BAfi III

Prestasi Siswa

Siswa

62

Hasil Penelitian terdahuiu

63

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Metode Penelitian

66

B.

Populasi dan Sampel

68

C. Pengembangan Alat Pengumpul Data

71

D. Pelaksanaan Pengambilan Data

82

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

84

B. Deskripsi Data
C. Deskripsi Analisis Univariate Variabel yang Diteliti

86
86

D.

Analisis Bivariate

1°2

E.

Pembahasan

107

1. Kualitas Kinerja Kepala Sekolah

107

2. Kondisi PBMyang Berkembang

114

3. Prestasi Belajar Siswa

U5

4. Pengaruh Kualitas Kinerja Kepala Sekolah dengan Prestasi
Belajar Siswa
BAB V

U7

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

123

B.

125

Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

126

DAFTAR R1WAYAT HIDUP

130

LAMPIRAN-LAMPIRAN

*31

IX

DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel
Tabel

1.3 Populasi Penelitian
2.3 Interpretasi Nilai r
3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tnstrumen Kinerja Kepala
Sekolah Responden Kepala Sekolah

Tabel

69
76
77

4.3 UjiVahditas danReliabilitas Instrumen Kualitas Kinerja
Kepala Sekolah Berdasarkan Penilaian
Siswa dan Guru

Tabel

5.3 Uji Validitas danReliabilitas Instrumen Kondisi PBM

Tabel

1.4 Deskripsi DistribusiJawabanInstrumen (Responden

Kepala Sekolah)
Tabel

79

81
88

2.4 Deskripsi DistribusiJawaban Instrumen (Menurut Persepsi
Guru dan Siswa)

Tabel

3.4 Kualitas Kinerja KepemimpinanKepala Sekolah

Tabel

4.4 DeskripsiDistribusi Jawaban InstrumenKondisi PBM
yang Berkembang

91
95

99

Tabel

5.4 Prestasi Belajar Siswa Kecamatan Cicendo

101

Tabel

6.4 Gambaran Kualitas Kinerja Kepala Sekolah

114

Tabel

7.4 Gambaran Prestasi Belajar Siswa SDN di Kec. Cicendo

116

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar

1.1 Paradigma Penelitian

9

2.1 Hubungan Variabel X dan Y

9

1.2 Konsepsi Administrasi pendidikan

Gambar 2.2 Hubungan Resiprokal Visi, Aktifitas dan Kultur

16
36

Gambar 3.2 Kebiasaan Mendasar dan Tingkah Laku Pemimpin yang
Istimewa

41

Gambar 4.2 Pedoman-Pedoman untuk Pengembangan Kriteria
Penilaian

47

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-Kisi Instrumen untuk Mengukur Kinerja Kepala Sekolah

di Kotamadya Bandung

131

Kuesioner Penelitian untuk Kepala Sekolah

133

Kuesioner Penelitian untuk Guru dan Siswa

137

Kisi-Kisi Instrumen Kondisi PBM yang Berkembang

141

Angket untuk Mengukur Kondisi PBM

142

SkorTotalPengaruh Kualitas Kinerja Kepala Sekolah

144

SkorTotalPengaruh PBMyang Berkembang

146

Skor Item Ganjil dan Genap

147

Tabel Nilai-Nilai Product Moment

148

Ijin Penelitian

149

-a©\OlKAAf

if

PPS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pokok-pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan

dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara Tahun 1998
mengamanatkan bahwa Kebijakan Reformasi Pembangunan di bidang Sosial
Budaya ditujukan untuk meningkatkan keimanan dan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan YME, membangkitkan semangat optimisme dan keyakinan
masyarakat Indonesia bahwa krisis nasional bisa diatasi dengan kekuatan
sendiri dalam rangka meletakan dasar-dasar perwujudan masyarakat madani.
Pendidikan

memainkan peranan penting dalam mengembangkan

sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan bagi pembangunan di semua

bidang kehidupan bangsa, terutama mempersiapkan peserta didik menjadi
aktor IPTEK yang mampu menampilkan keunggulan dirinya sebagai sosok

yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masingmasing.

Prioritas upaya

peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan

mutu pada semua jenis dan jenjang pendidikan, yang pada dasarnya
dititik-beratkan pada tiga faktor utama, yaitu: (1) mutu dan jumlah surnber-

sumber daya pendidikan untuk mendukung proses-proses belajar mengajar

(PBM); (2) mutu PBM dalam konteks pelaksanaan kurikulum dan
pembelajaran

peserta didik; dan (3) mutu keluaran pendidikan

artian pengetahuan, sikap, keterampilan para peserta didik.

daiam

Persoalan mutu pendidikan dasar telah dikaji secara makro

menunjukan masih terdapat kesenjangan mutu pendidikan dasar ditinjau
pengelolaan sumber-sumber pendidikan. Sumber daya guru ditinjau dari
kualifikasi pendidikannya masih belum merata begitu pula dalam sarana dan
prasarana pendidikan serta biaya pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh

Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar (1994:165),"Jika kacamata makro yang
dipakai, cukup rasional jika dikatakan bahwa mutu pendidikan dasar di

Indonesia masih belum bermutu

karena adanya kesenjangan dalam

kesempatan memperoleh pendidikan dasar yang bermutu".. Kesenjangan ini

nampak pada potensi sumber-sumber pendidikan yang berbeda ; ada yang
berlebih, ada pula yang kekurangan.

Persoalan

mengenai mutu pendidikan

memberikan implikasi

pentingnya pengelolaan sumber-sumber pendidikan baik yang berasal dari
faktor sekolah maupun luar sekolah. Hal yang sama pula direkomendasikan
pentingnya pengelolaan sumber-sumber daya pendidikan ini oleh Fields

Joseph (1993) yang menempatkan prespektif pengelolaan pendidikan
berorientasi pada mutu.

Titik picu dari mutu pendidikan dapat ditinjau dari konsep pendidikan

sebagai sistem. Pendidikan yang bermutu muncul karena output yang
bermutu, output yang bermutu hanya bisa dihasilkan melalui proses yang
bermutu, proses yang bermutu dipengaruhi faktor mutu input baik instrument
input, environmental input maupun input kemampuan dasar siswa.

Pada era mutu ini, manajemen pendidikan nasional sudah saatnya
menyediakan suatu kondisi yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas

dan inovasi pada satuan pendidikan sebagai gugus yang terdepan tempat
terjadinya pengalaman-pengalaman pembelajaran. Pembinaan kualitas

pendidikan harus Corjadi pada tingkatan manajemen persekolahan (mikro).
Karena itu, sistem pembinaan kualitas harus dimulai pada managemen di

tingkat mikro yang dapat menumbuhkembangkan partisipasi tenaga
kependidikan di sekolah. Hal ini telah direkomendasikan oleh Beeby
(1979:305) bahwa "perubahan kualitatif praktek di kelas hanya akan terjadi
apabila guru-guru memahaminya, merasa

mampu melakukannya dan

menerimanya sebagai berasal darinya juga"

Manajemen pendidikan yang bermutu tidak terlepas dari kemampuan
kepala sekolah. Kepala sekolah harus disertai dengan beberapa kualifikasi
yang melekat pada tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah yaitu

profesionalisasi pekerjaan, sebagaimana yang dikemukakan Sanusi (1991:
117,118) bahwa usaha peningkatan kemampuan manajerial sekolah harus

didukung oleh profesionalisasi pekerjaan administrasi sekolah yang membuat
para pejabatnya benar-benar menjadi "administrator karir".

Keberadaan kepala sekolah dalam sistem persekolahan di Indonesia

ditegaskan dalam pasal 12 PP No. 23/90, yang menyatakan bahwa: kepala
sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

administrasi

sekolah,

pembinaan

tenaga

kependidikan

pendayagunaan serta pemeiiharaan sarana dan prasarana.

lainnya,

Dalam kedudukannya sebagai pemimpin, kepala sekolah bukan

sekedar tenaga pelaksana atas berbagai kebijakan, melainkan sebagai
penanggung jawab penuh secara profesional dalam menjalankan manajemen

sekolah demi tercapainya prestasi sekolah yang dicita-citakan. Deming (1986)
mengemukdkan bahwa 85% dari masalah perbaikan mutu adalah tanggung
jawab manajemen. Kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen mutu sekolah dan memiliki permasalahan yang sangat kompleks.
Apabila tugas kepala sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, dan dengan dukungan profesionalitas yang tinggi, maka

diharapkan akan terjadi prestasi sekolah yang diidamkan, baik prestasi siswa,

guru, dan komponen lainnya. Dengan kata lain salah satu aspek yang paling
mendasar dari sekian banyak aspek penciptaan prestasi sekolah adalah

kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya di
sekolah.

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi sekolah

tidak begitu saja muncul, tetapi didukung oleh kinerja guru dan personil lain
yang digerakkan atas pengaruh kepala sekolah yang menjalankan
kepemimpinannya berdasarkan pada orientasimutu.

Kepala sekolah yang menjalankan kepemimpinannya berdasarkan

orientasi mutu, dalam kesehariannya selalu bekerja dengan inovasi-inovasi,

penuh tantangan dan mencurahkan semua daya upayanya untuk kemajuan
organisasi. Dalam tipe kepemimpinan seperti ini, tidak terlihat adanya
manajemen rutin dan "uniformitas".

Kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan terpercaya sangat

diharapkan semua orang apalagi tuntutan jaman reformasi ini, yang penuh

dengan tantangan, gejolak, dan persaingan global. Melalui kepemimpinan
kepala sekolah yang terpercaya yaitu kepemimpinan yang menimbulkan rasa

kepemimpinan bawahannya/pengikutnya karena pengikut percaya, meyakini
dan menerima pemimpinnya bukan saja sebagai pemimpin secara formal,

tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan "cultural" yang mengikuti
"environmental dynamic" atau dinamika lingkungan yang dituntun oleh visi
masa depan yang handal.

Melalui kepemimpinan seperti itu, diharapkan terjadi sinergi pada
semua komponen sekolah, yaitu guru bekerja menjalankan profesinya secara
benar, bertanggung jawab dan sadar kualitas, personil lainnya melayani

kepentingan "stakeholders" dengan penuh tanggung jawab dan disiplin serta
berorientasi mutu, fasilitas yang diperlukan tersedia secara lengkap dan layak

pakai, siswa yang menjalankan proses pendidikannya dengan penuh
kejujuran, ikhlas, bertanggung jawab sebagai siswa yang membawa masa

depan bangsa dan orang tua memahami tugas dan tanggung jawab sekolah
dengan merefleksi semua tugas anaknya menjadi dari sekolah sebagai bagian
dari tugas pembimbingannya kepada putra putrinya, dan begitu pun

masyarakat memahami posisinya sebagai masyarakat sekolah yang harus

mendukung semua kegiatan positif sekolah. Apabila gambaran tersebut
terjadi, maka padaakhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi siswa.

Berdasarkan cakupan permasalahan di atas maka yang menjadi fokus

kajian pada makalah ini adalah :"Bagaimana kualitas kinerja kepala sekolah
berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa".

B.

Permasalahan
a. Identifikasi Masalah

Banyak aspek yang mempengaruhi prestasi siswa, salah satu yang
paling mendasar adalah kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan

kepemimpinannya yang dapat dilihat dari cara penampilan, kemampuan
manajerial dan kreativitasnya

Masalah kepemimpinan selalu hangat untuk dikaji karena menyangkut

dinamika kehidupan organisasi sehari-hari, apakah organisasi itu hidup,
dinamic atau statis dan entropi.

Pada penelitian ini, kualitas kinerja kepala sekolah dasar menjadi
urgen uniuk dibicarakan sehubungan dengan tuntutan kualitas pendidikan
yang dipersyaratkan bagi strategi dasar pembangunan pendidikan dalam

GBHN tahun 1998. Kualitas kinerja kepala sekolah yang bermutu diharapkan
dapat memberikan konstribusi besar terhadap peningkatan prestasi siswa.

Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada "Pengaruh Kualitas Kinerja
Kepala Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa."Adapun ukuran kualitas
kinerja kepala sekolah adalah konsepsi tentang kualitas manusia menurut

Engkoswara (1988:38) yang berupa perilaku yang diwujudkan kepala sekolah

dalam menjalankan kepemimpinannya. Adapun kualitas kinerja itu adalah 72

78

25.38385-(972)(975)
rxy —



J{ 25.38222-(972)2 }{25.38589-(975)2 }
959625-947700

~^/(956200- 944784)(964725- 950625)
11925
~ a/1 60965600= 12687.22
= 0,9399

Dari data tersebut diperoleh harga t sebagai berikut:
r v n t

2

=

0,94 -v/25 - 2

vr=

2

r

0,94 .4,795

-v/l - 094 2
4.507

^1 - 0.88
4.507

0,35

= 12 ,877

Koefisien validitas signifikan, bila tuning ^tabci.ttabci padatingkat

kepercayaan 99% dengan dk= 25-2=23 adalah 2,50. Hal ini menunjukan
bahwa instrumen kinerja ini sangat valid.

Untuk menguji reliabilitas instrumen koefisien korelasi 0,94
dimasukkan dalam rumus Spearman Brown., yaitu:
2rh
r, =•

2.0,94
1.94

= 0,94

79

0,94 berdasarkan interpretasi nilai r merupakan kategori tinggi,
artinya reliabilitas instrumen ini dapat digunakan untuk mengumpulkan
data dengan reliabilitas tinggi.
Tabel 4.3

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas Kmerja Kepala
Sekolah Berdasar can Penilaian Siswa dan Guru
No,

JG(Ganjii) *(Genap) -:X2;,.:. ;;r,;-•,¥?^-r:;rj.

XY

1

44

42

1936

1764

1848

2

38

37

1444

1369

1406

3

44

46

1938

2116

2024

4

41

43

1681

1849

1763

5

47

36

2209

1296

1692

6

39

39

1521

1521

1521

7

44

40

1938

1600

1760

8

47

37

2209

1444

1739

9

44

42

1938

1764

1848

10

43

44

1849

1938

1892

11

42

45

1764

2025

1890

12

38

35

1444

1225

1330
1722

13

41

42

1681

1764

14

43

46

1849

2116

1978

15

40

41

1600

1681

1640

16

37

38

1369

1444

1406

17

39

41

1521

1681

1599

18

40

39

1600

1521

1560

19

41

43

1681

1849

1763

20

32

34

1024

1156

1088

21

48

46

2304

2116

2208

22

45

44

2025

1936

1980

23

34

36

1156

1296

1224

24

34

32

1156

1024

1088

25

37

38

1369

1444

1406

11022

11006

142117

140939

141375

80

25.(41375)-(1022)(1006)

V(25.(42117) - (1022)2 (25(40939) -(1O06)2
1034375-1028132

V(l 052925 -1044484)(1023475 -1012035)
=
6243

/"(8441)(11440) =96565040
6243

~ 9826.75
= 0,64

Dari data tersebut diperoleh harga t sebagai berikut:

r t tabel pada tingkat

kepercayaan 99 % dengan dk 10-2 = 8 adalah 2,90. Hal ini menunjukkan
bahwa instrumen kondisi PBM yang berkembang sangat valid.
Untuk menguji reliabilitas instrumen koefisien korelasi 0,86
dimasukkan dalam rumus Spearman Brown, yaitu :

1+ r*

2(0.86)
1.86
1.72

1.86

= 0.92

Berdasarkan

interpretasi

r

merupakan kategori tinggi

artinya

reliabilitas instrumen ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dengan reliabilitas tinggi.

D. Pelaksanaan Pengambilan Data

Pengambilan data baik data pra-survai ( guna pengujian validitas dan

reliabilitas instrumen ) maupun data untuk pengujian hipotesis, dilaksanakan
setelah mendapat izin dari Kantor Sosial Poiitik Propinsi Dati I Jawa Barat

83

dan Kanwil Depdikbud Propinsi

Dati I Jawa Barat dan Kakandepdikbud

Kotamadya Dati II Bandung. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti yang
disebarkan kepada

Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Kelas VI SD di

Kecamatan Cicendo. Pra survai dilaksanakan pada tanggai 3-5 Mei 1999. Data

yang terkumpul dari pra survai ini kemudian diolah untuk mengetahui tingkat
validitas dan reliabilitasnya.

Instrumen yang dinyatakan valid dan reliabel digunakan kembali
untuk mengambil data guna penganalisaan secara deskripsi dan pengujian

hipotesis. Adapun waktu pengambilan data dimulai pada tanggai 10 sampai
pada tanggai 22 Mei 1999. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah
dengan bantuan komputer program Excel dan program SPSS versi 7.5.

s«s.(W W

WJ.^*

PPS

BABV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dan analisis dari hasil

pengolahan data yang dilakukan, serta pengujian terhadap hipotesis yang
diajukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh antara Kualitas Kinerja Kepala Sekolah dengan Prestasi
Belajar Siswa SDN di Kecamatan Cicendo Kotamadya Bandung.
Dari hasil analisis korelasi Sperman terungkap bahwa terdapat

hubungan yang berarti dan positif antara kualitas kinerja kepala sekolah

dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,39 dan kalau dilihat dari faktor

penentunya maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa dapat
ditentukan sebesar 15,21% oleh kualitas kinerja kepala sekolah. Dapat

dikatakan pulabahwa 84,79% prestai belajar siswa ditentukan oleh faktorfaktor lain.

Secara rinci dapat dirumuskan beberapa temuan dari kualitas
kinerja kepala sekolah, yaitu:

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan

umum kinerja kepala sekolah dengan prestasi belajar siswa SDN seKecamatan Cicendo Kotamadya Bandung.

124

Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara

kemampuan upajiwa kepala sekolahdengan prestasi belajar siswa SDN seKecamatan Cicendo Kotamadya Bandung.

Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara

kemampuan mewujudkan seni-hidup kepala sekolah dengan prestasi
belajar siswa SDN se-Kecamatan Cicendo Kotamadya Bandung.
Berdasarkan besarnya korelasi yang diperoleh dari tiap aspek
kualitas kinerja kepala sekolah,

maka aspek yang paling tinggi

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa adalah aspek kemampuan
umum dan aspek yang memiliki korelasi terkecil pada prestasi belajar
siswa adalah kemampuan mewujudkan seni hidup.

Gambaran

ini

menujukkan

bahwa

dari

tiga

aspek

yang

dipertimbangkan dalam penelitian ini dalam kualitas kinerja kepala
sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kemampuan

umum yaitu memiliki standar normatif, ketaqwaan-keagamaan, dan
humaniora; partisipasi azasi; dan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dasar dalam memecahkan masalah. Sedangkan kemampuan upajiwa dan

kemampuan mewujudkan seni hidup kurang berpengaruh terhadap prestasi
siswa, karena memiliki korelasi yang kecil.
2. Kondisi PBM yang Berkembang

Kondisi PBM yang berkembang memiliki rata-rata penilaian 3,38

berada pada kategori baik. Kondisi PBM ini memiliki pengaruh yang
memadai terhadap prestasi siswa sebesar 0.66. dengan tingkat keberartian

125

sebesar 44% artinya kondisi PBM menentukan prestasi belajar

siswa

sebesar 44%. Sedangkan pengaruh antara kualitas kinerja kepala sekolah

dengan prestasi belajar siswa berada pada korelasi kecil yaitu 0,28.
3. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diwakili oleh Rata-rata
Nilai Ebtanas Murni siswa yang diperoleh sekolah selama tiga tahun yaitu
tahun 1996, 1997, 1998. Secara keseluruhan rata-rata NEM siswa

menunjukan nilai yang rendah berada dibawah nilai ideal.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan dan bahasan diatas dapat dirumuskan beberapa

rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk ditindaklanjuti
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

1. Prestasi belajar siswa merupakan tujuan yang harus diupaj'akan
pencapaiannya oleh personil yang bertanggung jawab menangani
pendidikan terutama kepala sekolah dan guru.
2.

Hendaknya kepala sekolah dan guru menyadari betul bahwa prestasi

siswa dapat menjadi ukuran keberhasilan beiajar siswa yang berarti
keberhasilan

kepemimpinan

kepala

sekolah

dan

keberhasilan

pembelajaran oleh guru.

3. Kepala sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab atas kemajuan
sekolah dituntut untuk memiliki integritas pribadi yang tangguh

disamping profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Kedua hal ini

126

tidak dapat dipandang secara terpisah tetapi menjadi jati diri yang tidak
terpisahkan dari sosok kepala sekolah.
4. Dalam mewujudkan jati dirinya itu, diharapkan dapat memberi imbas
secara positif dan intensif kepada guru dan siswa sehingga suri
tauladannya dapat ditiru siswa dan mengkristal dalam kehidupan belajar

di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu

jatidiri positif dan

mendukung harus dijewantahkan secara eksplisit ke dalam perilaku-

perilaku yang nampak terutama dalam berinteraksi dengan siswa ataupun
guru.

5. Untuk memberi dorongan secara proporsional kepada prestasi kinerja

kepala sekolah, hendaknya dapat dilakukan oleh pejabat yang terkait
(Dinas/Kandep) untuk memberikan penilaian dan sekaligus penghargaan

kepada kepala sekolah yang berprestasi.
6. Untuk kepentingan nomor 5, tersebut perlu adanya standar penilaian yang
teruji dan petugas yang kredibel untuk melakukannya seperti halnya akan
dilakukan pada kepala sekolah di SMK, yaitu menilai kinerja kepala
sekolah tiap tahun dan hasil penilainnya akan dijadikan dasar bagi

kariernya apakah dipakai, dipindahkan ataupun didemosikan.

-xr>\OlKAA<



PPS

126

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah, (1999), Visi dan Perilaku Organisasi sebagai Dasar bagi

Pengembangan Kinerja Sekolah. Tesis PPS KIP Bandung. Tidak diterbitkaa
Arif Rahman, (1997), Hubungan Pengaruh antara Budaya Organisasi dengan
Kualitas Kinerja Dosen, Tesis PPS IKTP Bandung, tidak diterbitkaa

Beach, Lee Roy, (1993), Making The Right Decision: Organizational Cultur,
Vision and Planning, New Jersey,Prentice-Hall, Inc., Engliwood Cliffs.

Beeby, C.E. , (1979), Pendidikan di IndonesiaPenilaian dan Pedoman
Perencanaan, Terjemahan, Jakarta: LP3ES.

Blanchard, Ken & Hersey, Paul, (1982), Management of Organizational
Behavior, Terjemahan (1986), Jakarta: Eralangga

Bogdan & Bilken, (1982), Qualitative Research for Education: An Intoduetion to
Theory and Methods, Boston: Massachussets, Allyn andBacon.
Castetter, W. B. (1981), The Personel Function in Educational Administration,
MacMillan Publishing Co Inc New York.

Haitian Negara, 1998, Pokok-pokok Reformasi Pembangunan dalam Rangka
Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional, Jakarta

Depdikbud, (1994), Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar, Dirjendikdasmen.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD MUHAMMADIYAH Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa Sd muhammadiyah baturan Tahun ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa Sd muhammadiyah baturan Tahun ajaran 2015/2016.

0 5 17

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU PRESTASI BELAJAR: Studi Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Prestasi Belajar Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Tangerang Banten.

0 3 54

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah terhadap kinerja guru dan prestasi siswa SMA di Manggarai NTT.

0 1 114

Pengaruh Akreditasi Sekolah dan Persepsi Guru mengenai Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

0 0 1

Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Lingkungan Sekolah, dan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP di Kabupaten Kebumen.

0 0 2

Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Terhadap

0 0 6

Kata kunci : kinerja guru, manajemen sekolah, prestasi belajar siswa 1 Pendahuluan - Pengaruh Manajemen Sekolah terhadap Kinerja Guru dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa

0 0 10

PENGARUH KINERJA KEPALA MADRASAH DAN PRESTASI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN WAKATOBI

0 1 12

La Siteni ABSTRAK - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJAMENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 9