Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Terhadap
Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Guru
Esther Yuli Ekawati
Universitas Kristen Satya Wacana
942016001@student.uksw.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja Kepala Sekolah terhadap
Motivasi Guru. Data dalam penelitian ini merupakan data simulasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis Regresi sederhana menggunakan SPSS versi 22.0. berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan anatara Kinerja Kepala
Sekolah terhadap Motivasi Guru.
Kata kunci: Kinerja Kepala Sekolah, Motivasi Guru
daya
LATAR BELAKANG
Bangsa yang maju ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang ada di
bangsa tersebut. Yang menjadi ukuran
majunya perkembangan suatu bangsa yaitu
baik dan buruk kualitas sumber daya
manusia. Sedangkan, kualitas sumber daya
manusia tersebut dipengaruhi oleh baik atau
tidaknya sistem pendidikan yang dibuat oleh
bangsa tersebut. Dalam hal ini, pemerintah
Indonesia mengupayakan terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negaranya.
Tujuan
manusia.
Sumber
daya
manusia
mempunyai peran yang penting dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan
satu sekolah dan demi mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kepala sekolah dan
guru merupakan salah satu sumber daya
manusia
di
sekolah
selain
tenaga
administrasi, staff, peserta didik dan orang
tua siswa. Gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/
program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
mengarah
kepada
pengertian
kinerja
(Bastian 2001 : 329).
tersebut
diatas
sangat
mungkin dicapai dengan memperhatikan
komponen pendidikan khususnya sumber
Kepala
sekolah
sebagai
ujung
tombak sebuah sekolah sangat menentukan
keberhasilan
tujuan
sekolah.
Sebagai
(2)
Reksohadiprojo dan Handoko
seorang educator, manager, administrator,
(2002) mengemukakan bahwa motivasi
supervisor, leader, inovator dan motivator
adalah kebutuhan pribadi seseorang yang
(Mulyasa 2005 : 99) merupakan peran
mendorong
kepala
melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna
sekolah
dalam
lingkungan
pendidikan dasar menengah.
(1)
keinginan
individu
untuk
mencapai tujuan. Sedangkan motivasi kerja
Penyusunan
program
guru adalah faktor – faktor yang mendorong
sekolah, (2) monitoring dan evaluasi, (3)
seseorang untuk melakukan pekerjaannya,
manajemen kelembagaan, (4) kompetensi
secara lebih bersemangat sehingga akan
manajerial, (5) manajemen sarana dan
memperoleh prestasi yang lebih baik.
prasarana, (6) pengembangan diri, (7)
manajemen
hubungan
sekolah
dengan
masyarakat, (8) wawasan pendidikan, (9)
memahami sekolah sebagai sistem, (10)
manajemen
supervisi
tenaga
kependidikan,
pendidikan,
kesiswaan,
(13)
(12)
(11)
manajemen
memberdayakan
kepemimpinan, (14) manajemen waktu, (15)
manajemen bimbingan dan konseling, (16)
Kepala sekolah yang berada di garis
terdepan dalam sebuah sekolah, mempunyai
peran penting dalam kemajuan sumber daya
manusia yang lain terutama guru. Kepala
sekolah sebagai pimpinan diharapkan dapat
memberikan dorongan kepada guru untuk
tampil profesional dalam rangka mencapai
tujuan sekolah.
Sekolah
Berdasarkan latar belakang masalah
(LAKIS), (17) jiwa kepemimpinan, (18)
diatas, maka peneliti akan analisa yang
koordinasi, (19) memahami budaya sekolah,
dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
(20) menyusun dan melaksanakan regulasi
untuk mengetahui pengaruh kinerja kepala
sekolah, (21) sistem informasi manajemen,
sekolah terhadap motivasi guru. Penelitian
(22) proses pengambilan keputusan, (23)
ini menggunakan uji statistik.
Laporan
akreditasi
Akuntabilitas
sekolah,
Kinerja
(24)
manajemen
keuangan, (25) memiliki dan melaksanakan
METODE PENELITIAN
inovasi dan jiwa kewirausahaan, merupakan
Teknik analisis data regresi linear
25 kompetensi kepala sekolah (Depdiknas,
merupakan metode yang digunakan dalam
2002).
penelitian ini. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data simulatif.
21
88
87
22
86
85
23
82
80
24
83
83
25
56
56
terhadap motivasi guru. Kinerja kepala
26
67
65
sekolah sebagai variabel independet (X) dan
27
89
88
motivasi guru sebaggai variabel dependent
28
87
85
(Y). Data dianalisis menggunakan SPSS
29
65
63
versi 22.0.
30
67
67
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
menggunakan
penelitian
data
ini,
peneliti
simulasi
untuk
mengetahui pengaruh kinerja kepala sekolah
1. Data
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Tujuan dari uji validitas adalah
No Kinerja Kepala Sekolah Motivasi Guru
1
89
76
untuk mengetahui apakah alat ukur yang
2
89
78
digunakan untuk pengukuran data tersebut
3
90
87
valid. Jika intrumen tersebut valid, maka hal
4
87
78
5
86
85
itu dapat digunakan untuk mengukur apa
6
89
85
7
65
65
8
68
67
9
67
70
10
56
55
11
56
56
12
67
63
13
68
69
14
78
75
15
79
78
16
98
90
17
78
76
18
78
74
19
87
88
20
87
86
yang seharusnya diukur. Apabila instrumen
tersebut dapat digunakan beberapa kali
untuk
mengukur
objek
yang
sama
merupakan indikator instrumen yang reliabel
(Sugiyono, 2015 : 203).
Berdasarkan
hasil
analisis,
diperoleh Validitas dan Reliabilitas sebagai
berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,974
2
Hasil
dalam
tabel
diatas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha
adalah 0,971 dengan n = 30 dan taraf
signifikan 5% sehingga r tab = 0,361 yang
berarti bahwa Alpha > r tab. Maka data
dalam penelitian ini reliabel.
Residual
N
30
Normal
Mean
a,b
Parameters
Most Extreme
Absolute
,125
Differences
Positive
,090
Negative
-,125
MotivasiKer
ja
,125
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200
Scale
Varian
Correcte
Mean
ce if
d Item-
Cronbac
a. Test distribution is Normal.
if Item
Item
Total
h's Alpha
b. Calculated from data.
Delet
Delete
Correlati
if Item
ed
d
on
Deleted
75,33
77,73
3,12374393
Test Statistic
Scale
ek
Std.
Deviation
Item-Total Statistics
KinerjaKeps
,0000000
113,33
3
141,16
8
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
,956
.
,956
.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
Corrected Item – Total Correlation item
kinerja kepala sekolah dan motivasi kerja
guru, nilainya positif. Maka kesimpulannya
adalah data tersebut valid.
Dalam tabel output tersebut dapat
kita
sesungguhnya, dilakukan uji normalitas
yang merupakan bagian dari uji asumsi
hasil
analisis
dengan
nilai
Unstandardized Residual pada Asymp. Sig
(2-tailed) adalah 0,200. Hasil yang lebih
besar dari 0.05 tersebut membawa pada
kesimpulan bahwa data ini berdistribusi
normal.
4. Uji Regresi Sederhana
3. Uji normalitas
Sebelum melakukan analisis yang
lihat
Uji
regresi
sederhana
untuk
mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y.
Berikut adalah hasil analisis SPSS:
klasik. Hal tersebut dimaksudkan untuk
b
Model Summary
mengetahui apakah data yang akan diuji
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
berdistribusi normal atau tidak. Dalam
Model
penelitian ini digunakan uji normalitas
1
dengan Kolmogorov-Smirnov.
a. Predictors: (Constant), KinerjaKepsek
R
,956
a
,914
,911
b. Dependent Variable: MotivasiKerja
3,179
Coefficients
Standardi
Dari tabel diatas, dijelaskan bahwa
nilai korelasi hubungan (R) sebesar 0,956.
Besarnya pengaruh vaiabel X terhadap Y
yang
disebut
koefisien
determinasi
merupakan hasil kuadrat dari R. Nilai
koefisien determinasi (R2) dalam tabel
a
Unstandardi
zed
zed
Coefficien
Coefficients
ts
Std.
Model
B
Error
1 (Constant)
8,7
KinerjaKep
terhadap Y adalah 91,4%.
sek
Beta
,85
g.
0
,050
7
t
2,24 ,03
3,906
50
tersebut adalah 0,914. Maka, pengaruhh X
Si
,956
3
17,2 ,00
40
0
a. Dependent Variable: MotivasiKerja
a
ANOVA
Penentuan persamaan regresi dari
Sum of
Square
Model
s
1 Regressi
df
3003,69
on
1
Residual
Total
282,976
data yang sedang dianalisis dapat kita lihat
Mean
1
2
8
3286,66
2
7
9
Square
F
Sig.
3003,69 297,21 ,000
1
1
b
10,106
dari tabel diatas. Nilai constant (a) pada
kolom B adalah 8.750, sedangkan nilai
kinerja kepala sekolah (b) adalah 0.857.
Persamaan regresinya adalah
Y = a + bX = 8.750 + 0,857, artinya:
a. Dependent Variable: MotivasiKerja
Konstanta
8.750
menyatakan
jika
kinerja kepala sekolah tidak baik maka
b. Predictors: (Constant), KinerjaKepsek
Tabel diatas menjelaskan pengaruh
nilai partisipasi sebesar 8.750.
Koefisien regresi X sebesar 0.857
signifikan variabel X terhadap Y. Nilai F
menyatakan bahwa setiap penambahan
hitung = 297.211 dengan tingkat signifikan
1 nilai kinerja kepala sekolah, maka
0,000 < 0.05, maka model regresi ini dapat
nilai partisipasi akan bertambah sebesar
digunakan
0.857.
partisipasi.
untuk
memprediksi
variabel
Output tersebut menampilkan nilai
signifikan dan nilai t untuk mengetahui
apakah ada pengaruh signifikan variabel
kinerja kepala sekolah (X) terhadap variabel
motivasi guru (Y).
Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan
sebenarnya, sehingga dapat menghasilkan
variabel X terhadap Y
sebuah penelitian yang lebih baik.
H1 : Ada pengaruh signifikan variabel
DAFTAR PUSTAKA
X terhadap Y
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor
Nilai t hitng pada tabel output
Publik
diatas sebesar 17,240 dan nilai signifikan
BPFE
0,000. Maka karena nilai signifikan 0,000 <
0,05,
variabel
kinerja
kepala
sekolah
di
Indonesia.
Yogyakarta:
Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah.
Jakarta:
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
Direktorat Jendran Pendidikan Dasar
guru (H0 ditolak, H1 diterima).
dan Menengah
Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah
Profesional. Bandung: PT Remaja
KESIMPULAN
Dari hasil uji statistik menggunakan
SPSS 22,0 diatas, dapat disimpulkan bahwa
Rosdakarya
_________.
Menjadi
2005.
Guru
adapengaruh yang signifikan antara Kinerja
Profesional. Bandung: PT Remaja
Kepala Sekolah terhadap Motivasi Guru.
Rosdakarya
Hal tersebut berarti kepala sekolah yang
mempunyai
kinerja
yang
baik
akan
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
meningkatkan motivasi guru.
Indonesia No. 13 Tahun 2007 tentag
SARAN
Standard Kepala Sekolah / Madrasah
Sehubungan
dengan
data
yang
Reksohadiprojo,
Sukanto,
Handoko,
T.
digunakan dalam penelitian ini merupakan
Hani. 2002. Organisasi Perusahaan.
data simulasi, maka peneliti memberikan
Yogyakarta:BPFE
saran kepada peneliti selanjutnya untuk
Riduwan, Akdon. 2015. Rumus dan Data
melakukan penelitian dengan data kinerja
dalam Analisis Statistika. Bandung:
kepala sekolah dan motivasi guru yang
Alfabeta
Esther Yuli Ekawati
Universitas Kristen Satya Wacana
942016001@student.uksw.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja Kepala Sekolah terhadap
Motivasi Guru. Data dalam penelitian ini merupakan data simulasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis Regresi sederhana menggunakan SPSS versi 22.0. berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan anatara Kinerja Kepala
Sekolah terhadap Motivasi Guru.
Kata kunci: Kinerja Kepala Sekolah, Motivasi Guru
daya
LATAR BELAKANG
Bangsa yang maju ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang ada di
bangsa tersebut. Yang menjadi ukuran
majunya perkembangan suatu bangsa yaitu
baik dan buruk kualitas sumber daya
manusia. Sedangkan, kualitas sumber daya
manusia tersebut dipengaruhi oleh baik atau
tidaknya sistem pendidikan yang dibuat oleh
bangsa tersebut. Dalam hal ini, pemerintah
Indonesia mengupayakan terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negaranya.
Tujuan
manusia.
Sumber
daya
manusia
mempunyai peran yang penting dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan
satu sekolah dan demi mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kepala sekolah dan
guru merupakan salah satu sumber daya
manusia
di
sekolah
selain
tenaga
administrasi, staff, peserta didik dan orang
tua siswa. Gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/
program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi
mengarah
kepada
pengertian
kinerja
(Bastian 2001 : 329).
tersebut
diatas
sangat
mungkin dicapai dengan memperhatikan
komponen pendidikan khususnya sumber
Kepala
sekolah
sebagai
ujung
tombak sebuah sekolah sangat menentukan
keberhasilan
tujuan
sekolah.
Sebagai
(2)
Reksohadiprojo dan Handoko
seorang educator, manager, administrator,
(2002) mengemukakan bahwa motivasi
supervisor, leader, inovator dan motivator
adalah kebutuhan pribadi seseorang yang
(Mulyasa 2005 : 99) merupakan peran
mendorong
kepala
melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna
sekolah
dalam
lingkungan
pendidikan dasar menengah.
(1)
keinginan
individu
untuk
mencapai tujuan. Sedangkan motivasi kerja
Penyusunan
program
guru adalah faktor – faktor yang mendorong
sekolah, (2) monitoring dan evaluasi, (3)
seseorang untuk melakukan pekerjaannya,
manajemen kelembagaan, (4) kompetensi
secara lebih bersemangat sehingga akan
manajerial, (5) manajemen sarana dan
memperoleh prestasi yang lebih baik.
prasarana, (6) pengembangan diri, (7)
manajemen
hubungan
sekolah
dengan
masyarakat, (8) wawasan pendidikan, (9)
memahami sekolah sebagai sistem, (10)
manajemen
supervisi
tenaga
kependidikan,
pendidikan,
kesiswaan,
(13)
(12)
(11)
manajemen
memberdayakan
kepemimpinan, (14) manajemen waktu, (15)
manajemen bimbingan dan konseling, (16)
Kepala sekolah yang berada di garis
terdepan dalam sebuah sekolah, mempunyai
peran penting dalam kemajuan sumber daya
manusia yang lain terutama guru. Kepala
sekolah sebagai pimpinan diharapkan dapat
memberikan dorongan kepada guru untuk
tampil profesional dalam rangka mencapai
tujuan sekolah.
Sekolah
Berdasarkan latar belakang masalah
(LAKIS), (17) jiwa kepemimpinan, (18)
diatas, maka peneliti akan analisa yang
koordinasi, (19) memahami budaya sekolah,
dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
(20) menyusun dan melaksanakan regulasi
untuk mengetahui pengaruh kinerja kepala
sekolah, (21) sistem informasi manajemen,
sekolah terhadap motivasi guru. Penelitian
(22) proses pengambilan keputusan, (23)
ini menggunakan uji statistik.
Laporan
akreditasi
Akuntabilitas
sekolah,
Kinerja
(24)
manajemen
keuangan, (25) memiliki dan melaksanakan
METODE PENELITIAN
inovasi dan jiwa kewirausahaan, merupakan
Teknik analisis data regresi linear
25 kompetensi kepala sekolah (Depdiknas,
merupakan metode yang digunakan dalam
2002).
penelitian ini. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data simulatif.
21
88
87
22
86
85
23
82
80
24
83
83
25
56
56
terhadap motivasi guru. Kinerja kepala
26
67
65
sekolah sebagai variabel independet (X) dan
27
89
88
motivasi guru sebaggai variabel dependent
28
87
85
(Y). Data dianalisis menggunakan SPSS
29
65
63
versi 22.0.
30
67
67
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
menggunakan
penelitian
data
ini,
peneliti
simulasi
untuk
mengetahui pengaruh kinerja kepala sekolah
1. Data
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Tujuan dari uji validitas adalah
No Kinerja Kepala Sekolah Motivasi Guru
1
89
76
untuk mengetahui apakah alat ukur yang
2
89
78
digunakan untuk pengukuran data tersebut
3
90
87
valid. Jika intrumen tersebut valid, maka hal
4
87
78
5
86
85
itu dapat digunakan untuk mengukur apa
6
89
85
7
65
65
8
68
67
9
67
70
10
56
55
11
56
56
12
67
63
13
68
69
14
78
75
15
79
78
16
98
90
17
78
76
18
78
74
19
87
88
20
87
86
yang seharusnya diukur. Apabila instrumen
tersebut dapat digunakan beberapa kali
untuk
mengukur
objek
yang
sama
merupakan indikator instrumen yang reliabel
(Sugiyono, 2015 : 203).
Berdasarkan
hasil
analisis,
diperoleh Validitas dan Reliabilitas sebagai
berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,974
2
Hasil
dalam
tabel
diatas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha
adalah 0,971 dengan n = 30 dan taraf
signifikan 5% sehingga r tab = 0,361 yang
berarti bahwa Alpha > r tab. Maka data
dalam penelitian ini reliabel.
Residual
N
30
Normal
Mean
a,b
Parameters
Most Extreme
Absolute
,125
Differences
Positive
,090
Negative
-,125
MotivasiKer
ja
,125
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed)
,200
Scale
Varian
Correcte
Mean
ce if
d Item-
Cronbac
a. Test distribution is Normal.
if Item
Item
Total
h's Alpha
b. Calculated from data.
Delet
Delete
Correlati
if Item
ed
d
on
Deleted
75,33
77,73
3,12374393
Test Statistic
Scale
ek
Std.
Deviation
Item-Total Statistics
KinerjaKeps
,0000000
113,33
3
141,16
8
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
,956
.
,956
.
Hasil analisis menunjukkan bahwa
Corrected Item – Total Correlation item
kinerja kepala sekolah dan motivasi kerja
guru, nilainya positif. Maka kesimpulannya
adalah data tersebut valid.
Dalam tabel output tersebut dapat
kita
sesungguhnya, dilakukan uji normalitas
yang merupakan bagian dari uji asumsi
hasil
analisis
dengan
nilai
Unstandardized Residual pada Asymp. Sig
(2-tailed) adalah 0,200. Hasil yang lebih
besar dari 0.05 tersebut membawa pada
kesimpulan bahwa data ini berdistribusi
normal.
4. Uji Regresi Sederhana
3. Uji normalitas
Sebelum melakukan analisis yang
lihat
Uji
regresi
sederhana
untuk
mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y.
Berikut adalah hasil analisis SPSS:
klasik. Hal tersebut dimaksudkan untuk
b
Model Summary
mengetahui apakah data yang akan diuji
R
Adjusted R
Std. Error of
Square
Square
the Estimate
berdistribusi normal atau tidak. Dalam
Model
penelitian ini digunakan uji normalitas
1
dengan Kolmogorov-Smirnov.
a. Predictors: (Constant), KinerjaKepsek
R
,956
a
,914
,911
b. Dependent Variable: MotivasiKerja
3,179
Coefficients
Standardi
Dari tabel diatas, dijelaskan bahwa
nilai korelasi hubungan (R) sebesar 0,956.
Besarnya pengaruh vaiabel X terhadap Y
yang
disebut
koefisien
determinasi
merupakan hasil kuadrat dari R. Nilai
koefisien determinasi (R2) dalam tabel
a
Unstandardi
zed
zed
Coefficien
Coefficients
ts
Std.
Model
B
Error
1 (Constant)
8,7
KinerjaKep
terhadap Y adalah 91,4%.
sek
Beta
,85
g.
0
,050
7
t
2,24 ,03
3,906
50
tersebut adalah 0,914. Maka, pengaruhh X
Si
,956
3
17,2 ,00
40
0
a. Dependent Variable: MotivasiKerja
a
ANOVA
Penentuan persamaan regresi dari
Sum of
Square
Model
s
1 Regressi
df
3003,69
on
1
Residual
Total
282,976
data yang sedang dianalisis dapat kita lihat
Mean
1
2
8
3286,66
2
7
9
Square
F
Sig.
3003,69 297,21 ,000
1
1
b
10,106
dari tabel diatas. Nilai constant (a) pada
kolom B adalah 8.750, sedangkan nilai
kinerja kepala sekolah (b) adalah 0.857.
Persamaan regresinya adalah
Y = a + bX = 8.750 + 0,857, artinya:
a. Dependent Variable: MotivasiKerja
Konstanta
8.750
menyatakan
jika
kinerja kepala sekolah tidak baik maka
b. Predictors: (Constant), KinerjaKepsek
Tabel diatas menjelaskan pengaruh
nilai partisipasi sebesar 8.750.
Koefisien regresi X sebesar 0.857
signifikan variabel X terhadap Y. Nilai F
menyatakan bahwa setiap penambahan
hitung = 297.211 dengan tingkat signifikan
1 nilai kinerja kepala sekolah, maka
0,000 < 0.05, maka model regresi ini dapat
nilai partisipasi akan bertambah sebesar
digunakan
0.857.
partisipasi.
untuk
memprediksi
variabel
Output tersebut menampilkan nilai
signifikan dan nilai t untuk mengetahui
apakah ada pengaruh signifikan variabel
kinerja kepala sekolah (X) terhadap variabel
motivasi guru (Y).
Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan
sebenarnya, sehingga dapat menghasilkan
variabel X terhadap Y
sebuah penelitian yang lebih baik.
H1 : Ada pengaruh signifikan variabel
DAFTAR PUSTAKA
X terhadap Y
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor
Nilai t hitng pada tabel output
Publik
diatas sebesar 17,240 dan nilai signifikan
BPFE
0,000. Maka karena nilai signifikan 0,000 <
0,05,
variabel
kinerja
kepala
sekolah
di
Indonesia.
Yogyakarta:
Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan
Mutu
Berbasis
Sekolah.
Jakarta:
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
Direktorat Jendran Pendidikan Dasar
guru (H0 ditolak, H1 diterima).
dan Menengah
Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah
Profesional. Bandung: PT Remaja
KESIMPULAN
Dari hasil uji statistik menggunakan
SPSS 22,0 diatas, dapat disimpulkan bahwa
Rosdakarya
_________.
Menjadi
2005.
Guru
adapengaruh yang signifikan antara Kinerja
Profesional. Bandung: PT Remaja
Kepala Sekolah terhadap Motivasi Guru.
Rosdakarya
Hal tersebut berarti kepala sekolah yang
mempunyai
kinerja
yang
baik
akan
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
meningkatkan motivasi guru.
Indonesia No. 13 Tahun 2007 tentag
SARAN
Standard Kepala Sekolah / Madrasah
Sehubungan
dengan
data
yang
Reksohadiprojo,
Sukanto,
Handoko,
T.
digunakan dalam penelitian ini merupakan
Hani. 2002. Organisasi Perusahaan.
data simulasi, maka peneliti memberikan
Yogyakarta:BPFE
saran kepada peneliti selanjutnya untuk
Riduwan, Akdon. 2015. Rumus dan Data
melakukan penelitian dengan data kinerja
dalam Analisis Statistika. Bandung:
kepala sekolah dan motivasi guru yang
Alfabeta