PENDAHULUAN Karanganyar Resort And Educational Park.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Judul
Karanganyar

: Salah satu daerah yang mempunyai pegunungan yang
berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah pariwisata.
Karanganyar juga sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukotanya adalah Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur
Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Sragen di utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan
(Jawa Timur) di timur, Kabupaten Wonogiri di selatan, serta
Kabupaten

Boyolali,

Kota

Surakarta,


dan

Kabupaten

Sukoharjodi barat. Kabupaten Karanganyar memiliki sebuah
kecamatan exclave yang terletak diantara Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Wikipedia
Karanganyar)
Resort

: Suatu tempat untuk relaksasi atau rekreasi, menarik
pengunjung untuk berlibur. Resort biasanya dibangun di
daerah tepi laut, pegunungan, ataupun di berbagai tempat
yang nyaman yang biasanya jauh dari kaeramaian kota.
Resort sendiri menyediakan banyak keinginan pengunjung
seperti makanan, minuman, penginapan, olahraga, hiburan,
dan

berbagai


fasilitas

lainya

(http://id.wikipedia.org/wiki/Resort)
Educational

:

Suatu

bentuk

pembelajaran

di

mana

pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan dari sekelompok orang yang
dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran,

pelatihan,

penelitian,

atau

hanya

melalui

autodidacticism .Umumnya, itu terjadi melalui pengalaman
1

2


yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa,
atau tindakan. (Wikipedia)
Park

: Daerah ruang terbuka yang disediakan untuk digunakan
rekreasi. Hal ini dapat dalam keadaan alami atau semi-alami,
atau ditanam, dan disisihkan untuk kesenangan manusia atau
untuk perlindungan satwa liar atau habitat alami. Ini dapat
terdiri dari bebatuan, tanah, air, flora dan fauna dan daerah
rumput, tetapi juga dapat berisi bangunan dan artefak lainnya
seperti taman bermain. (Wikipedia)

Jadi pengertian dari Karanganyar Resort Educational Park yaitu suatu
kawasan yang terdiri dari resort dan suatu pusat pendidikan sebagai sarana
rekreasi, relaksasi serta sarana belajar.
1.2 Latar Belakang
Pariwisata sekarang ini sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam
zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan
wisata, dari tahun ketahun terus meningkat. Itu terjadi tidak saja hampir
setiap Negara di dunia ini, tetapi juga dalam negeri sendiri, yang alam dan

seni budayanya sangat menarik (Yoeti, Oka A., 1997)
Propinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu wilayah tujuan wisata di Indonesia,
menawarkan berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, budaya,
maupun buatan. Salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang kaya akan
obyek dan daya tarik wisata tersebut adalah Kabupaten Karanganyar.
Kabupaten Karanganyar adalah salah satu kabupaten yang berada di
kawasan karisidenan Surakarta yang memiliki potensi wisata yang cukup besar,
baik yang sudah berkembang maupun yang masih dalam binaan. Di Kabupaten
Karanganyar, sector pariwisata tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan
daerah yang sangat penting, sehingga terus diupayakan pengembangannya,
mengingat potensi yang ada masih mungkin untuk terus di tingkatkan.

3

Daerah Karanganyar yang berpotensi yaitu daerah Tawangmangu dan daerah
Kemuning. Letak Tawangmangu berada di Jawa Tengah bagian timur serta
berbatasan dengan objek wisata Sarangan Magetan Jawa Timur dan sebagai pintu
gerbang pariwisata Jawa Tengah bagian timur. Dan untuk letak daerah kemuning
yaitu di daerah antara Candi Sukuh dan Candi Cetho. Sehingga kemuning sebagai
penghubung antara Candi Sukuh dan Candi Cetho dan sebagai penguat pariwisata

di daerah tersebut.
Kemuning sendiri sudah merupakan daerah yang mempunyai potensi yang
tinggi, yaitu terdapat hamparan kebun teh yang luas dan indah. Perkebunan teh ini
bisa menjadi nilai tinggi untuk daerah ini. Akan tetapi rata-rata masyarakat yang
datang di Kemuning hanya datang menikmati keindahan kebun teh lalu pulang.
Karena masyarakat belum tahu bahwa dan belum ingin tahu bahwa pohon teh
tersebut dapat diolah menjadi salah satu bahan yang mereka minum setiap hari.
Proses pengolahan teh cukup membutuhkan waktu yang lama. Dari proses
penanaman teh, perawatan tanaman, pemetikan daun teh, tahap pelayuan, tahap
penggilingan, tahap oksidasi, tahap pengeringan sampai tahap sortir dan
pengemasan. Jadi untuk mengetahui proses terbentuknya teh tidak hanya cukup
sehari untuk berlibur di Kemuning.
Tidak hanya tanaman teh yang menonjol di Karanganyar, tetapi juga tanaman
buah dan tanaman hias. Buah yang segar-segar di jual di pasar mempunyai
banyak fungsi. Selain rasanya yang nikmat juga sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Dan tanaman hias juga mempunyai kelebihan tersendiri. Tanaman hias
mempunyai jenis yang sangat luar biasa banyaknya dan sangat menawan apabila
sudah waktunya berbunga.
Dan dikalangan masyarakat juga tahunya hanya menikmati kelezatan buah
dan keindahan tanaman hias yang elok. Mereka tidak tahu bagaimana proses

penanaman sampai menghasilkan buah dan bunga yang sangat cantik.
Tanaman hias yang cantik selalu identik dengan kupu-kupu yang berwaranawarni. Perkembangan untuk menjadi sebuah kupu-kupu juga membutuhkan

4

waktu yang tidak sebentar. Masyarakat umunya juga belum mengetahui tentang
proses bagaimana bisa menjadi sebuah kupu-kupu yang indah.
Bila ditinjau kembali, pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata
yang ada di kawasan Wisata Kemuning saat ini belum optimal. Hal ini terlihat
dari kurang adanya sarana untuk mengetahui lebih rinci tentang proses bagaimana
pohon teh bisa menjadi sebuah minuman yang lezat, tanaman buah yang
menghasilkan buah yang segar dan tanaman hias bisa menghasilkan bunga yang
indah serta proses terjadinya kupu-kupu yang cantik. Dan untuk mengetahui
proses tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu juga
dibutuhkan sebuah penginapan.
Kemuning merupakan daerah dataran tinggi dan udaranya yang sangat sejuk
serta pemandangan perkebunan teh yang sangat indah menjadi salah satu daya
tarik tersendiri untuk sebuah penginapan. Sedangkan di Kemuning terlihat kurang
memadainya sarana akomodasi. Ini terlihat perkebunan teh dibiarkan begitu saja
tanpa adanya pemanfaatan sebagai tempat berlibur dan relaksasi.

Tidak hanya pemandangan kebun teh yang indah saja, akan tetapi suara
gemerincik mata air yang mengalir dari pegunungan menambah nilai yang lebih
bagi kawasan kemuning. Mata air yang aliran airnya cukup deras bisa
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Jadi dengan
pembangkit listrik tenaga mikrohodri ini dapat meminimalkan energy dari PLN.
Melihat kondisi yang ada, perlu adanya upaya peningkatan mutu sarana dan
prasarana pariwisata sekaligus pendidikan. Dalam hal ini resort dan taman
pendidikan dapat menunjang kegiatan wisata pada kawasan tersebut sehingga
dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang menginap dan memperpanjang masa
tinggal wisatawan di kawasan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka dibutuhkan perencanaan dan perancangan
berupa resort educational park, sebagai fasilitas penunjang wisata sekaligus
sebagai sarana pendidikan. Perencanaan dan perancangan resort educational park
tersebut juga merupakan salah satu usaha pengoptimalan potensi kepariwisataan

5

pada kawasan wisata tersebut sebagai sarana rekreasi, relaksasi dan pendidikan.
Dan tidak hanya mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah wisatawan
di masa yang akan datang, namun juga mampu meningkatkan pendapatan daerah

Kabupaten Karanganyar.
1.3 Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana merancang sebuah Resort dan Educational Park yang berkonsep
Green Architecture?
1.4 Tujuan dan Sasaran
1. Membuat sebuah kawasan sebagai tempat rekreasi, relaksasi dan pendidikan
yang berkonsep Green Architecture.
2. Membuat sebuah kawasan sebagai tempat rekreasi, relaksasi dan pendidikan
dengan pemandangan langsung kebun teh yang luas.
1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan
1.5.1

Batasan
Pembahasan ditekankan sesuai dengan permasalahan dan persoalan
perencanaan dan perancangan resort dan taman pendidikan yang dapat
mengungkap faktor perencanaan dan perancangan fisik. Sedangkan dari segi
pembiayaan serta dana pembebanan tidak dilakukan pembahasan.

1.5.2


Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan ditekankan hanya pada permasalahan yang
berkaitan dengan resort dan taman pendidikan beserta aspek pendukungnya,
fokus pembahasan berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
dan hanya menyangkut disiplin ilmu arsitektur sedangkan ilmu lain dipakai
hanya sebagai penunjang serta tidak dibahas secara mendalam.

1.6 Metode Pembahasan
1.6.1

Metode Pengumpulan Data
Metode pembahasan dalam pencarian data dan penyusunan laporan DP3A ini
adalah dengan cara studi literatur dan survey langsung ke tempat yang akan
dijadikan sebagai rujukan perancangan bangunan. Selain itu juga survey

6

langsung ke tempat yang akan dijadikan Site untuk perencanaan dan
perancangan bangunan. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan data yang
akurat yang kemudian di cocokkan dengan literatur-literatur yang ada.

Data-data tersebut ada 2 macam, yaitu:
a. Data primer yang meliputi peta lokasi, kondisi tapak dan kawasan,

identifikasi tipologi bangunan dsb. Di dapat dari pengamatan langsung
dari lapangan, wawancara, rekaman gambar dan sketsa-sketsa tentang
Karanganyar, Resort dan Edukational Park.
b. Data sekunder yang meliputi latar belakang sejarah, diperoleh melalui

survey instansional dan kepustakaan.
1.6.2

Tahap Analisa
Data analisa ini digunakan metode kuantitatif dan kualitatif
1. Metode kuantitatif meliputi pengukuran besaran ruang berdasar kegiatan
kebutuhan pemakaian ruang, penentuan luas bangunan yang di sesuaikan
dengan luasan tapak dsb. Digunakan untuk permasalahan yang dapat
dipecahkan dengan menggunakan pola pikir kuantitatif, yaitu mengejar
yang terukur.
2. Metode kualitatif dilakukan dalam analisis penyajian visual yang
menggunakan metode tipologi arsitektural, dan penyajian materi koleksi
dengan menggunakan visualisasi exerior dan interior ruang dsb. Di
gunakan untuk masalah-masalah yang dideskripsikan secara verbal dan
visual, terutama untuk memecahkan persoalan bentuk penampilan
bangunan Karanganyar Resort Edukational Park yang akan direncanakan
nantinya.

1.6.3

Tahap Kesimpulan
Konsep perencanaan dan perancangan disusun berdasarkan kesimpulan dari
analisa-analisa yang telah dilakukan sebelumnya yang membahas tentang
Karanganyar Resort Edukasional Park

7

1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang penulisan, permasalahan yang terjadi dari
berbagai segi, tujuan dan sasaran penulisan, lingkup pembahasan, metode yang
digunakan serta sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi uraian tentang :
a. Tinjauan umum Resort
b. Tinjauan umum tentang Educational Park
c. Tinjauan Green Arsitektur sebagai konsep perencanaan.
BAB

III

TINJAUAN

UMUM

LOKASI

KARANGANYAR

RESORT

EDUCATIONAL PARK
Berisi uraian tentang:
a. Tinjauan umum Kabupaten Karanganyar
b. Tinjauan umum Kemuning
c. Sarana dan Prasarana Kota
d. RUTRK Kabupaten Karanganyar
BAB IV ANALISA DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Berisi pendekatan konsep dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan
acuan untuk digunakan dalam merencanakan konsep perencanaan sekaligus
konsep dasar perencanaan dan perancangan, yang merupakan transformasi
sebagai hasil pemecahan permasalahan ke dalam desain, sekaligus menjadi
kesimpulan akhir dari penulisan secara keseluruhan.