PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMAJUKAN MTs (STUDI SITUS DI MTs NEGERI SRAGEN) Peran Kepala Sekolah Dalam Memajukan MTs (Studi Situs Di MTs Negeri Sragen).

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMAJUKAN MTs
(STUDI SITUS DI MTs NEGERI SRAGEN)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Oleh
Rus Partini
NIM : Q 100 110 078
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIDKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1


PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMAJUKAN MTs
(STUDI SITUS DI MTs NEGERI SRAGEN)
Oleh : Rus Partini¹, Bambang Setiaji², Sofyan Anif³, Mahasiswa UMS Surakarta¹,
Staf Pengajar UMS Surakarta², Staf pengajar UMS Surakarta³
ABSTRACT
Rus Partini. Q. 100 110 078. Principal role in Advancing MTs (Study in MTs N
Sragen). Thesis. Education Management. Graduate Program. Muhammadiyah
University of Surakarta. 2013.
The aims of the research, three catagories are the research (1) to describe
the role of the school principal to promote to be the best MTs in MTsN Sragen
(2) to describe the obstacles faced by the school principal in advance of MTs in
MTs N Sragen, (3) to find out the solution of the obstacles which can be done by
school principal to advance of MTs in MTs N Sragen.
The researcher can be show three result of the research (1) the role of
the school principal as an educator to conduct the learning management (2) the
school principal as manager to manage of the human resources to become more
competitive (3) the s hool p i ipal as a ad i ist ato to a age the s hool’s
curriculum can used in MTs N Sragen, the student administration like the number
of the student in the MTs N Sragen, facilities and infrastructure like the number

of the classroom, LCD etc. And the last financial administration come from the
goverment. While, the obstacles to advance the MTs N Sragen are (1) the
taecher as an educator was found late to goes to school (2) the teachers as an
manager, they do not go to school anymore (3) the teacher as an administration :
the learning device is wrong, they can not using to science and technolody. In the
school, the facilities and infrastructure are less. The solution can be taken are (1)
the school principal can give the warning to the teacher who are late (2) the
school principal can give the motivation for the teachers in order to improve
their competence (3) the school principal can give the development to make the
learning device, additional the classrooms and LCD etc. The school principal can
give suggestio for the teachers to learn new science and technology. And the last
(4) the school principal are looking for the partner to get another funds.
Keyword : role, principal, management, progress in MTs
Pendahuluan
Kemajuan suatu masyarakat

dipengaruhi oleh banyak faktor, salah

satunya adalah sektor pendidikan, sehingga agar masyarakatnya kemajuan, maka


1

pendidikan harus dikelola dengan baik. Pendidikan yang berkualitas memang
sulit diperoleh, namun semua itu dapat dicapai melalui kerja keras semua pihak
yang terlibat didalamnya. Pihak yang memiliki peran sentral dalam kemajuan
pendidikan adalah kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Banyak peran yang harus
dijalankan kepala sekolah dalam memimpin lembaganya peran itu antara lain
sebagai pemimpin dalam pembelajaran, manajerial, motivator atau memberi
dorongan SDM yang ada di lembaganya, pemimpin organisasi, administrator,
supervisor terhadap kinerja guru dalam KBM, innovator di sekolah atau
madrasah. Peran – peran tersebut juga dijalankan oleh kepala sekolah MTs
Negeri Sragen memiliki dalam memajukan madrasahnya baik kemajuan dari segi
kuantitas maupun kualitas pendidikan di madrasahnya. Kemajuan yang dialami
MTs Negeri Sragen saat ini, mendorong penulis untuk melakukan penelitian di
MTs ini yang berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam memajuankan MTs.
Dari uraian tersebut diatas, maka dibuat fokus penelitian sebagai berikut :
peran Kepala Sekolah dalam memajukan MTs, yang dijabarkan menjadi tiga
subfokus yang meliputi : (1) Bagaimana peran Kepala Sekolah sebagai pendidik
(educator), manajer dan administrator untuk memajukan MTsN Sragen ? (2)

Hambatan – hambatan apa saja yang dihadapi Kepala Sekolah dalam perannya
sebagai pendidik (educator), manajer

dan administrator untuk memajukan

MTsN Sragen ? (3) Solusi apa saja yang dilakukan Kepala ekolah untuk mengatasi
hambatan – hambatan dalam perannya sebagai pendidik (educator), manajer,
administrator untuk memajukan MTsN Sragen ?
Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian tersebut diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan peran Kepala Sekolah sebagai pendidik
(educator), manajer dan administrator untuk memajukan MTsN Sragen. (2)
Mendiskripsikan hambatan – hambatan yang dihadapi Kepala Sekolah dalam
perannya sebagai pendidik (educator), manajer dan administrator

2

untuk

memajukan MTsN Sragen. (3) Mengetahui solusi yang dilakukan Kepala Sekolah
untuk mengatasi hambatan dalam perannya sebagai pendidik (educator),

manajer dan administrator untuk memajukan MTsN Sragen.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian lain yang relevan, memberikan
sumbangan pemikiran dan masukan dalam ilmu manajemen pendidikan dan
manfaat bagi kepala sekolah dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja dan
berguna dalam peningkatan kinerja guru.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti sudah melakukan observasi dan informasi
dari kepala sekolah dan guru serta karyawan di MTs Negeri Sragen. Dimana nara
sumber adalah Drs. Widagdo, M.Pd (kepala MTs), Purwadi, S.Pd (wakamad
kurikulum), Tri Wahono, S.Pd (wakamad kesiswaan), Zubair Usman (KTU), fajar
Setyo Wibowo (peserta didik), dipilihnya orang – orang ini dikarenakan mereka
dianggap yang paling berkompeten. Data yang diperoleh berupa kata–kata dan
kalimat sehingga penelitian ini, adalah penelitian kualitatif dengan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan
dokumentasi, sedang keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber
dengan menanyakan satu permasalahan kepada beberapa sumber.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik (educator) atau pemimpin
pembelajaran, maka kepala MTs Negeri Sragen melakukan pengelolaan

pembelajaran efektif, dimana proses pembelajaran yang dilakukan agar lebih
menyenangkan yang berbasis ICT, dilakukan pembinaan dan motivasi kepada
semua guru dan karyawan agar meningkatkan kinerjanya demi kemajuan MTs
Negeri Sragen, jika guru atau karyawan melakukan kesalahan, maka dilakukan
teguran, dan teguran biasanya hanya sebatas lesan saja kemudian dicari solusi

3

yang terbaik demi kelancaran pembelajaran. Dengan demikian kepala kepala
MTs Negeri Sragen dalam menjalankan peran dalam memimpin madrasahnya
memiliki gaya kepemimpinan yang seimbang yaitu antara gaya kepemimpinan
transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional yang dapat membawa
kemajuan madrasahnya.
Kepala MTs Negeri Sragen dalam menjalankan perannya sebagai manajer,
diberikan dalam bentuk memberikan kesempatan kepada semua guru untuk
meningkatkan kompetensi, agar lebih profesional dalam kinerjanya, salah satu
yang dilakukan adalah mengikuti workshop dan melanjutkan studi sesuai dengan
disiplin ilmu yang dimiliki, dengan demikian diharapkan guru lebih berkompeten
dan profesional dalam kinerjanya, sehingga dapat membawa kemajuan dan
keberhasilan belajar peserta didik baik dibidang akademik maupun non

akademik.
Dalam menjalankan perannya sebagai administrator, kepala MTs Negeri
Sragen melakukan pengelolaan kurikulum dengan melakukan pengecekan
perangkat pembelajaran yang dibuat guru, yang dilakukan setiap awal semester,
jika masih terdapat perangkat pembelajaran yang salah, maka harus diperbaiki
dan dilakukan pembinaan, hal ini bertujuan agar materi yang diberikan sesuai
dengan silabus dan RPP. Selain itu demi peningkatan proses pembelajaran
dikelas, kepala MTs Negeri Sragen melakukan supervisi di kelas saat KBM
berlangsung, namun supervisi yang dilakukan kurang maksimal karena tidak
dilakukan kepada semua guru pengampu mata pelajaran dan di MTs Negeri
Sragen memiliki perangkat praktikum IPA, BK agar semua kebutuhan guru dan
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat terpenuhi, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Pengelolaan administrasi
peserta didik dilakukan dengan melakukan penyusunan kelengkapan data
peserta didik, yang terdiri dari data jumlah peserta didik, kelengkapan
administrasi kegiatan ekstrakurikuler, hubungan dengan orang tua peserta didik.
Peran kepala MTs Negeri Sragen dalam mengelola sarana prasarana dilakukan

4


dengan cara mensosialisasikan kondisi sarana dan prasarana dan pengadaannya
selalu dibicarakan bersama dengan membuat skala prioritas. Sedangkan dana
yang digunakan semuanya berasal dari pemerintah, karena sesuai dengan aturan
pihak sekolah tidak boleh melakukan pungutan dan membebani biaya
pendidikan kepada peserta didik. Pengelolaan keuangan dilakukan secara
transparan, dimana semua alokasi dana selalu dibicarakan bersama.
Adapun hambatan – hambatan yang dijumpai kepala MTs Negeri Sragen
sebagai pendidik atau pemimpin dalam pembelajaran di sekolahnya adalah
masih sulitnya mengendalikan guru yang terlambat dan masuk siang, selain itu
sulitnya melakukan supervisi terhadap semua guru, tidak adanya riwerd bagi
guru yang memiliki kinerja baik, selain itu belum dapat melibatkan semua guru
dalam kegiatan di sekolah karena terkendala guru memiliki kompetensi yang
tidak sama.
Hambatan – hambatan yang dijumpai kepala MTs Negeri Sragen dalam
menjalankan perannya sebagai manajer adanya kesulitan untuk meningkatan
kualitas sumber daya manusia. Karena masih banyak guru yang malas untuk
mengikuti kegiatan workshop, apalagi untuk melanjutkan studinya.
Hambatan – hambatan yang dijumpai kepala MTs Negeri Sragen dalam
menjalankan perannya sebagai adminisrator adalah 1) Hambatan dalam
mengelola kurikulum, jika melakukan evaluasi terhadap perangkat pembelajaran

masih dijumpai kesalahan, terdapat beberapa guru yang belum dapat
mengoperasionalkan komputer, selain itu masih dijumpai keterbatasan sarana
prasarana yang berbasis ICT. 2) Hambatan mengelola administrasi peserta didik
dapat dilihat data mengenai peserta didik tidak jelas, masyarakat belum banyak
yang tahu tentang MTs, selain itu penanganan pelanggaran peserta didik
terkendala saat melakukan home visit. 3) Hambatan dalam mengelola
administrasi sarana prasarana masih kurangnya ruang kelas, LCD, untuk itu
kepala MTS Negeri Sragen harus segera tanggap untuk mengatasi permasalahan
tersebut. 4) Hambatan dalam mengelola administrasi keuangan adalah dana

5

hanya berasal dari pemerintah. Keterlambatan turunnya dana menjadi kesulitan
tersendiri. Untuk itu kepala sekolah atau madrasah harus segera tanggap untuk
mengatasi masalah keuangan tersebut, karena mutu pendidikan tidak terlepas
dengan biaya.
Solusi yang diambil kepala MTs Negeri Sragen dalam mengatasi hambatan
dalam perannya sebagai pendidik (sebagai pemimpin dalam pembelajaran)
dengan selalu memberi pengertian, pembinaan, supervisi dilakukan secara
berkala, serta melakukan studi banding demi peningkatan kualitas pembelajaran.

Solusi yang diambil kepala MTs Negeri Sragen dalam mengatasi hambatan
dalam perannya sebagai manajer pemberian motivasi, dorongan kepada guru
untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat bekerja lebih profesional dan
pemberian sangsi kepada peserta didik absen dalam ekstrakurikuler. Hal ini demi
peningkatan sumber daya manusia yang ada di MTs Negeri Sragen.
Adapun solusi yang diambil kepala MTs Negeri Sragen dalam mengatasi
hambatan – hambatan dalam perannya sebagai administrator adalah 1) untuk
mengatasi hambatan dalam mengelola kurikulum dengan melakukan evaluasi
perangkat pembelajaran, guru gagap IPTEK diwajibkan untuk mengikuti kursus
komputer. 2) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola administrasi peserta
didik dengan melakukan pendataan lebih rinci administrasi peserta didik dan
diusahakan pertemuan rutin dengan orang tua peserta didik 3) untuk mengatasi
hambatan dalam mengelola sarana prasarana dilakukan dengan mengajukan
proposal penambahan ruang kelas, LCD dan memberikan kredit laptop kepada
guru 4) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola keuangan dengan mencari
rekanan kerja untuk dapat menunjang kegiatan di sekolah atau madrasah.
Simpulan dan saran
1.

Peran kepala sekolah atau madrasah sebagai pendidik atau pemimpin dalam

pembelajaran, manajer dan administrator dalam memajukan MTs Negeri
Sragen.

6

Peran kepala MTs Negeri Sragen sebagai pendidik atau pemimpin
pemeblajaran dalam memajukan Mts, dapat dilihat demi kelancaran
pembelajaran, pengelolaan pembelajaran disesuaikan dengan standar isi
pendidikan dan dilakukan pembinaan mental terhadap guru dan peserta
didik. Selain pembinaan mental kepala MTs Negeri Sragen juga melakukan
pembinaan artistik dalam bentuk karyawisata untuk peserta didik dan
keindahan bangunan gedung .
Peran kepala MTs Negeri Sragen sebagai manajer dalam memajukan
Mts dilakukan dalam bentuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia
dalam bentuk memberikan ijin kepada guru dan karyawan untuk mengikuti
workshop dan melanjutkan studinya. Hal ini untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia di MTs Negeri Sragen.
Peran kepala MTs Negeri Sragen sebagai administrator dalam
memajukan Mts, antara lain 1) mengelola kurikulum yang dilakukan dalam
bentuk pemberian motivasi, dorongan, pembinaan dan melakukan evaluasi
perangkat pembelajaran. Selain itu proses pembelajaran sudah berbasis ICT
2) mengelola administrasi peserta didik yang diwujudkan dalam bentuk
mendata administrasi peserta didik, pengelolaan ekstrakurikuler dengan
baik. Jenis ekstrakurikuler antara lain komputer, musik, pencak silat,
kalig afi, volly all, BTA, ta u g de ajat, i o’ah, P a uka, PMR, ulu ta gkis
dan sudah terjadwal kegiatannya, sedangkan sistem penerimaan peserta
didik baru (PPDB) memakai sistem off line 3) mengelola administrasi sarana
prasarana, dapat dilihat pada pengadaan selalu dibicarakan bersama dan
selalu membuat skala prioritas 4) mengelola keuangan bersifat transparan
karena semua alokasi dana selalu dibicarakan bersama.

7

2.

Hambatan – hambatan yang dijumpai kepala sekolah atau madrasah dalam
menjalankan perannya sebagai pendidik atau pemimpin pembelajaran,
manajer dan administrator dalam memajukan MTs
Hambatan

yang

dijumpi

sebagai

pendidik

atau

pemimpin

pembelajaranadalah masih terdapat beberapa guru yang terlambat masuk
dan sengaja masuk siang, supervisi hanya dilakukan kepada beberapa guru
saja dan tidak ada riwerd bagi guru dan peserta didik yang berprestasi.
Hambatan yang dijumpai sebagai manajer adalah terdapat beberapa
guru yang malas untuk meningkatkan sumber daya manusia walaupun
kesempatan sudah diberikan.
Hambatan sebagai administrator adalah 1) dalam mengelola
kurikulum terdapat perangkat pembelajaran salah serta masih ada beberapa
gurugagap IPTEK 2) dalam mengelola administrasi peserta didik adalah data
administrasi peserta didik kurang jelas, adanya hambatan dalam
pelanggaran yang dilakukan peserta didik terutama jika akan melakukan
home visist 3) dalam mengelola administrasi sarana prasarana adalah
terdapat kekurang ruang kelas, LCD yang hanya berjumlah 17 buah serta
terdapat beberapa guru yang belum memiliki laptop 4) dalam mengelola
keuangan adalah keterlambatan cairnya dana dari pemerintah.
3.

Solusi yang diambil kepala sekolah atau madrasah untuk mengatasi
hambatan dalam menjalankan perannya sebagai pendidik atau pemimpin
pembelajaran, manajer dan administrator dalam memajukan MTs
Solusi yang diambil untuk mengatasi hambatan dalam menjalankan
perannya sebagai pendidik atau pemimpin pembelajaran adalah selalu
memberikan pengertian, pembinaan kepada guru dan karyawan agar tidak
terlambat, supervisi dilakukan secara berkala terhadap semua guru,
melakukan study banding.
Solusi yang diambil hambatan dalam menjalankan perannya sebagai
manajer dengan selalu memberikan motivasi kepada guru dan karyawan

8

agar meningkatkan kompetensi yang dimiliki agar bekerja lebih profesional
sehingga dapat membawa kemajuan bagi MTs Negeri Sragen, selain itu
memberikan teguran, sangsi bagi ,mereka yang melaukan pelanggaran.
Selain itu untuk mencari solusi dalam mengatasi hambatan dalam
menjalankan perannya sebagai administrator, adalah 1) untuk mengatasi
hambatan dalam mengelola kurikulum dimana pemberiatahuan terlebih
dahulu, jika akan melakukan evaluasi perangkat pembelajaran, guru yang
gagap IPTEK dianjurkan untuk kursus 2) untuk mengatasi hambatan dalam
mengelola administrasi peserta didik dengan melakukan pendataan secara
rinci terhadap peserta didik dan diusahakan pertemuan rutin dengan orang
tua peserta didik 3) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola
administrasi sarana prasarana dengan mengajukan proposal penambahan
ruang kelas, LCD 4) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola keuangan
berusaha mencari rekanan.
Peneliti menyarankan kepada kepala sekolah atau madrasah untuk
meningkatkan kompetensinya dan peran yang dijalankan harus sesuai
dengan standar kepala sekolah atau madrasah. Bagi guru dan karyawan,
sebaiknya untuk guru dan karyawan tanpa ada anjuran dan motivasi dari
kepala sekolah harus memiliki motivasi dari diri sendiri untuk meningkatkan
kompetensi. Bagi peneliti berikutnya, Sebaiknya penelitian ini dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang peran kepala sekolah dalam memajukan
sekolah atau madrasah dengan subfokus penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
A o y ous. 994. Edu atio al Fo All The Wo ld’s People . Journal Scholarly.
Vol. 28, Iss. 4; pg. 54.
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Cetakan 1.
Yogyakarta : Gava Media.

9

Farahbakhsh, Saeid. 2007. Leadership in Educational Administration: Concepts,
Theories and Perspectives. The Journal Of Educational Thought. Volume 4
Issue 1.
Mulyasana, Dedi. 2012. Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Patili a, Ha id.
Alfabeta.

7.

Metode Penelitian Kualitatif “. Edisi Remisi. Bandung :

Samino. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Sutama. 2010. “ Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D . Cetaka
Kedua. Surakarta : Fairuz Media.

10

Dokumen yang terkait

Peran kepala sekolah sebagai motivator dalam di MTs N 20 Jakarta

0 7 120

Efektivitas komunikasi interpersonal kepala sekolah: studi di MTs Negeri Tangerang II Pamulang

1 8 134

PERAN KEPALA SEKOLAH, GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI DALAM PENJAMINAN MUTU MADRASAH DI MTs NEGERI PLUPUH Peran Kepala Sekolah, Guru Dan Tenaga Administrasi Dalam Penjaminan Mutu Madrasah Di Mts Negeri Plupuh Kabupaten Sragen.

0 2 18

PERAN KEPALA SEKOLAH, GURU DAN TENAGA ADMINISTRASI DALAM PENJAMINAN MUTU MADRASAH DI MTs NEGERI PLUPUH Peran Kepala Sekolah, Guru Dan Tenaga Administrasi Dalam Penjaminan Mutu Madrasah Di Mts Negeri Plupuh Kabupaten Sragen.

0 2 15

PENDAHULUAN Peran Kepala Sekolah, Guru Dan Tenaga Administrasi Dalam Penjaminan Mutu Madrasah Di Mts Negeri Plupuh Kabupaten Sragen.

0 3 10

DAFTAR PUSTAKA Peran Kepala Sekolah, Guru Dan Tenaga Administrasi Dalam Penjaminan Mutu Madrasah Di Mts Negeri Plupuh Kabupaten Sragen.

0 1 4

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMAJUKAN MTs Peran Kepala Sekolah Dalam Memajukan MTs (Studi Situs Di MTs Negeri Sragen).

0 1 18

PENDAHULUAN Peran Kepala Sekolah Dalam Memajukan MTs (Studi Situs Di MTs Negeri Sragen).

0 1 9

PENGELOLAAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI MADRASAH (Studi Situs di MTs Negeri Karanganyar) Pengelolaan Kualitas Pembelajaran di Madrasah (Studi Situs di MTs Negeri 1 Karanganyar).

0 0 12

MANAJEMEN MADRASAH TSANAWIYAH (Studi Situs Di MTs Negeri Sidoharjo Manajemen Madrasah Tsanawiyah (Studi Situs di MTs Negeri Sidoharjo Kulon Progo DIY).

0 0 15