AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA FUNGSI PEMASARAN. (STUDI KASUS CV. OKKA PRATAMA MOTOR).

AUDIT MANAJ EMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS PADA FUNGSI PEMASARAN. (STUDI KASUS CV. OKKA
PRATAMA MOTOR)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
I WAYAN INDRA NARAYANA
1013010113 / FEB / EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
AUDIT MANAJ EMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS PADA FUNGSI PEMASARAN
(STUDI KASUS CV. OKKA PRATAMA MOTOR)
Disusun Oleh :
I Wayan Indra Narayana
1013010113/FEB/EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 28 November 2014
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua


Dra. Er ry Andaniwati, M. Aks, Ak, CA
NIP. 19591223 199203 2001

DR. Hero Priono, SE, M.Si, Ak,CA
NIP. 19611011 199203 1001
Sekretaris

Dr s. Ec. Munari, MM

NIP. 19610402 198803 1001
Anggota

Dra. Ec.Er r y Andaniwati, M.Aks, Ak,
NIP. 19591223 199203 2001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT

NIP. 19590828 199003 1001
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi segala persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana Ekonomi (SE) Progdi Akuntansi dalam jenjang strata satu fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
dengan

judul

“AUDIT

MANAJ EMEN


SEBAGAI

DASAR

UNTUK

MENILAI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN.
(STUDI KASUS CV. OKKA PRATAMA MOTOR)”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran serta dorongan
moril yang baik langsung maupun tidak langsung sampai terselesainya
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Ec. Syamsul Huda, MT selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.


i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Drs. Ec. Rahman A. Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Negara “Veteran” Jawa
Timur.
5. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, AK, CA selaku Kepala Program
Studi

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi


dan

Bisnis

Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Ibu Dra. Erry Andhaniwati,M.Aks,Ak,CA selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
masukan dan dorongan yang sangat berharga serta kesabaran dan
perhatiannya dalam penyusunan penelitian ini.
7. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama
menjadi mahasiswa.
8. Seluruh Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pembangunan Negara “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan
ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
9. Terima Kasih kepada atas segala motivasi, semangat, waktu, serta
nasehat yang telah diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan penuh semangat.


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Dan terima kasih kepada para sahabat terdekat dan sahabat
seperjuangan Program Studi Akuntansi yang tidak dapat disebutkan
satu per satu, terima kasih atas dukungan dan semangat kalian..

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin.

Surabaya, November 2014

Penulis

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................ xi
BAB I :

PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 4


BAB II :

TINJ AUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 5
2.2. Landasan Teori ...................................................................... 10
2.2.1. Audit ............................................................................ 10
2.2.1.1. Pengertian Audit ............................................. ... 10
2.2.1.2. Jenis-Jenis Audit .................................... ........... 12
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Audit Manajemen ......................................................... 14
2.2.2.1. Konsep Dasar Audit Manajemen .................... ... 14
2.2.2.2. Jenis-Jenis Audit Manajemen ................... ......... 20
2.2.2.3. Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ................ 24
2.2.3. Efektivitas dan Efisiensi ..................................... ........... 26
2.2.3.1. Pengertian Efektivitas ....................... ................ 26

2.2.3.2. Pengertian Efisiensi ......................................... .. 28
2.3. Kerangka Pemikiran ............................................ ...................... 29

BAB III : METODE PENELITIAN .............................................................. 31
3.1. Objek Penelitian ....................................................................... 31
3.2. Ketertarikan Penelitian ............................................................. 31
3.3. Fokus Penelitian ....................................................................... 32
3.4. Lokasi Penelitian ...................................................................... 33
3.5. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 33
3.5.1. Jenis Data ....................................................................... 33
3.5.2. Sumber Data ................................................... ............... 34
3.6. Penentuan Informan .......................................................... ......... 34
3.7. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 35
3.8. Metode Analisis Data ............................................................... 36
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.9. Pengujian Kredibilitas Data ...................................................... 42


BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 47
4.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 47
4.2. Visi dan Misi Perusahaan ......................................................... 47
4.2.1. Visi ............................................................................. 48
4.2.2. Misi ............................................................................. 48
4.3. Penilaian Lingkungan Pemasaran di
CV.Okka Pratama Motor .......................................................... 48
4.4. Strategi Pemasaran di CV. Okka Pratama Motor ...................... 49
4.5. Kinerja Organisasi Pemasaran di
CV. Okka Pratama Motor ......................................................... 50
4.6. Sistem Pemasaran di CV. Okka Pratama Motor ........................ 51
4.7. Produktivitas Pemasaran di
CV. Okka Pratama Motor ......................................................... 52
4.8. Kebijakan Harga di CV. Okka Pratama Motor .......................... 53
4.9. Kebijakan Saluran Distribusi di
CV. Okka Pratama Motor ......................................................... 54
4.10. Pembahasan ........................................................................... 55

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V :

KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 67
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 67
5.2. Saran ...................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

“AUDIT MANAJ EMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN. (STUDI
KASUS CV. OKKA PRATAMA MOTOR)”.

Oleh :
I Wayan Indra Narayana
Universitas Pembangunan Negara “Veteran” Jawa Timur
ABSTRAK
Audit manajemen merupakan aktivitas penilaian yang sistematis dengan
tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas objek yang diperiksa dalam
perusahaan dengan pemberian saran dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
operasional yang ada diperusahaan dan rekomendasi perbaikan guna
penyempurnaan kinerja manajemen agar dapat meningkatkan prestasi di masa
yang akan datang.
Audit manajemen yang dilakukan terhadap fungsi pemasaran CV. Okka
Pratama Motor bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas fungsi
pemasaran. Selain itu, audit manajemen yang dilakukan bertujuan untuk
mengungkapkan temuan-temuan yang menghambat kinerja dari fungsi pemasaran
sekaligus memberikan masukan kepada CV. Okka Pratama Motor untuk
mengatasi temuan tersebut. Metode penelitian ini berbentuk studi kasus dengan
menggunakan metode kualitatif melalui wawancara dan observasi.
Efisiensi dan efektivitas kinerja pemasaran dianalisis dan dievaluasi
dengan membandingkan antara criteria, cause, dan effect serta pemberian
rekomendasi. Area yang diaudit adalah sebagai berikut : (1) Lingkungan
Pemasaran, (2) Strategi Pemasaran, (3) Organisasi Pemasaran, (4) Sistem
Pemasaran, (5) Produktivitas Pemasaran, (6) Fungsi Pemasaran Lainnya.
Berdasarkan audit manajemen yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi pemasaran secara umum belum
seluruhnya berjalan secara efisien dan efektif. Permasalahan utama yang dihadapi
CV. Okka Pratama Motor yaitu belum terbentuknya organisasi pemasaran yang
baku sehingga kurangnya inovasi-inovasi pemasaran yang dilakukan CV. Okka
Pratama Motor, untuk itu CV. Okka Pratama Motor harus membentuk organisasi
pemasarannya dan terus berupaya memperbaiki kinerja pemasarannya.
Kata Kunci : audit manajemen, efisiensi, efektivitas, fungsi pemasaran.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi
perkembangan dunia usaha. perusahaan yang mampu bertahan dalam
persaingan bisnis yang pasarnya dipenuhi oleh berbagai jenis produk
barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen.
Perusahaan yang mampu bersaingan dalam persaingan pasar adalah
perusahaan yang mampu membaca peluang pasar. Perusahaan yang
berhasil mencapai tujuanya sangat dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam memasarkan produknya. Didalam membaca peluang
pasar merupakan tugas dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca peluang
yang ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan serta dapat mencapai
tujuan dari fungsi pemasaran itu sendiri. Fungsi pemasaran dikatakan
sebagai ujung tombak dari perusahaan, karena fungsi pemasaran memiliki
peranan yang penting untuk memenangkan persaingan pasar.
Fungsi pemasaran

yang

dikatakan sebagai

ujung

tombak

perusahaan harus dilaksanakan secara efektif, efisien dan ekonomis supaya
perusahaan dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Permasalahan yang
dihadapi oleh manajemen fungsi pemasaan sangat beragam sehingga
pencapaian efektivitas dan efisiensi pada fungsi pemasaran tidak semudah

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

yang dibayangkan. Selain permasalahan diatas, fungsi pemasaran memiliki
permasalahan yang lain yaitu begitu banyaknya pimpinan dalam fungsi
pemasaran yang memiliki berbagai kepentingan didalamnya.
Pada

umumnya

permasalahan

yang

sering

dihadapi oleh

manajemen fungsi pemasaran yaitu bagaimana upaya-upaya fungsi
pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun oleh
fungsi

pemasaran

yang

disusun

oleh

fungsi

pemasaran

sudah

dimplementasikan secara memadai, apakah rencana yang telah dibuat oleh
fungsi pemasaran telah mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan pemasaran, apakah kinerja fungsi pemasaran
perusahaan sesuai dengan yang direncanakan.
Audit pemasaran merupakan pengumpulan serta cara untuk
mengevaluasi

bukti-bukti

atas

informasi

untuk

menentukan

dan

melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria
yang ditetapkan. Audit pemasaran merupakan suatu bentuk pengujian
yang komperhensif sistematis independen dan dilakukan secara periodik
terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi dan
aktivitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan
permasalahan yang terjadi serta memberikan rekomendasi rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sangat menentukan
kesuksesan suatu perusahaan. Dengan demikian, dalam iklim bisnis pasar
yang semakin komprehensif dan penuh turbulen harus disadari bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keberhasilan dimasa depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan
pelaksanaan audit pemasaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk mengambil
topik mengenai bidang audit manajemen khususnya fungsi pemasaran
pada persewaan mobil. Objek penelitian penulis adalah CV. OKKA
PRATAMA MOTOR yang berlokasi di Jl. Penjaringan Asri PS IE no. 8-9,
Kota Surabaya. Penulis mengambil objek ini didasari oleh kurang
memadainya fungsi organisasi pemasaran pada perusahaan yang
menyebabkan kurangnya inovasi-inovasi dalam pemasaran. Untuk itu,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Audit Manajemen sebagai Dasar untuk Menilai Efesiensi dan
Efektivitas pada Fungsi Pemasaran. (Studi Kasus CV. OKKA
PRATAMA MOTOR)”
1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran pada CV. OKKA
PRATAMA MOTOR ?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dan kegunaan penelitian yang dilakukan adalah
untuk menganalisa tingkat efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran pada
CV. OKKA PRATAMA MOTOR

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas
Sebagai bahan dasar ilmu yang dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya, terutama yang berkenaan dengan audit manajemen khususnya
audit pemasaran.
2. Bagi CV. OKKA PRATAMA MOTOR
Penelitian ini membatu fungsi pemasaran pada CV. OKKA PRATAMA
MOTOR Untuk menilai efisiensi dan efektivitas pada fungsi pemasaran
serta memberikan saran-saran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
dalam fungsi pemasaran pada CV. OKKA PRATAMA MOTOR
3. Bagi Peneliti
a. Memberikan kontribusi

langsung

terhadap

pelaksanaan

fungsi

pemasaran di CV. OKKA PRATAMA MOTOR
b. Memperoleh pengalaman yang nyata sebagai bekal untuk terjun ke
dunia kerja
4. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut, terutama
yang berkaitan dengan audit manajemen khususnya audit pemasaran serta
dapat digunakan sebagai referensi dalam meneliti dan pengkaji lebih
dalam lagi untuk permasalahan yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

PenelitianTer dahulu
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti, serta dapat digunakan
sebagai bahan pengkaji yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan,
yaitu antara lain:

A. Asmor okondi (2010)
1. PerumusanMasalah
a. Bagaimana Eefektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran pada PT. Djagung
Padi Mas ?
b. Faktor-faktor apa yang menghambat dalam pencapaian tujuan fungsi
pemasaran pada PT. Djagung Padi Mas ?
c. Hasil apa yang diberikan guna tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam
fungsi pemasaran pada PT. Djagung Padi Mas ?
2. Kesimpulan
Hasil dari fungsi pemasaran yang diaudit, hasil audit menunjukan bahwa
fungsi-fungsi yang belum dilaksanakan secara efektif adalah pada teknologi
yang dimiliki PT. Djagung Padi Mas kurang mengikuti perkembangan
teknologi dan tidak membangun sebuah sistem yang efektif. Kemudian fungsi

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

organisasi bagian pemasaran masih bergabung dengan bagian penjualan
sehingga kegiatan operasional pemasaran kurang dapat berjalan secara
maksimal. Sedangkan fungsi lainnya, yakni lingkungan pemasaran, strategi
pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran dan fungsi pemasaran
telah dilaksanakan secara efektif dan efisien karena telah dikelola dengan baik
dan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan.
B. Aziz (2012)
1. Perumusan Masalah
a. Bagaimana fungsi manajemen pemasaran pada PT. Pertani (Persero) cabang
Malang telah dijalankan dengan efektif dan efisien ?
b. Temuan dan masukan pada manajemen pemasaran PT. Pertani (Persero)
cabang Malang
2. Kesimpulan
a. Fungsi Lingkungan Pemasaran
PT. Pertani (Persero) Cabang Malang tidak membuat daftar pesaing yang ada
pada industri sejenis, sehingga sulit untuk mengidentifikasi secara pasti posisi
perusahaan terhadap pesaing.
b. Organisasi Pemasaran
a) Terbatasnya tingkat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki PT.
Pertani (Persero) Cabang Malang.
b) Fungsi pemasaran belum dapat dijalankan dengan optimal karena
terbatasnya jumlah tenaga pemasaran yang dimiliki.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

c. Sistem Pemasaran
a) Penelitian terhadap pasar tidak dilakukan secara periodik. Dikhawatirkan
PT. Pertani (Persero) Cabang Malang tidak mengetahui secara pasti
kebutuhan konsumen di pasar secara periodik (update)
b) Peninjauan terhadap pelaksanaan strategi dilakukan dalam kurun waktu
yang masih terlalu lama (6 bulan), dan dalam penetapan target seharusnya
lebih mempertimbangkan kondisi persaingan yang ada
d. Fungsi Pemasaran Lainnya
Pelatihan terhadap karyawan juga tidak dilakukan secara rutin, sehingga
kemampuan karyawan cenderung monoton dan kurang kreatif.
C. Per mata (2012)
1. Perumusan Masalah
a. Bagaimanakah Taman Sari Madiun melakukan penilaian terhadap lingkungan
pemasarannya ?
b. Bagaimanakah strategi pemasaran pada Taman sari Madiun ?
c. Bagaimanakah kinerja organisasi pemasaran pada Taman Sari Madiun ?
d. Bagaimanakah sistem pemasaran pada Taman Sari Madiun ?
e. Bagaimanakah produktivitas pemasaran pada Taman Sari Madiun ?
f. Bagaimanakah kebijakan fungsi pemasaran pada Taman Sari Madiun ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Kesimpulan
a. Penilaian Lingkungan Pemasaran yang Dilakukan Taman Sari Madiun
Taman Sari Madiun selalu memantau perkembangan lingkungannya karena
bagi Taman Sari, perkembangan lingkungan pemasaran bisa menjadi peluang
dan ancaman bagi Taman Sari Madiun untuk mengembangkan usahanya.
b. Strategi Pemasaran pada Taman Sari Madiun
Rapat besar tahunan diadakan satu tahun sekali oleh Taman Sari Madiun
dengan mempelajari pengalaman tahun lalu untuk melakukan pengambilan
keputusan yang juga berpedoman pada tujuan perusahaan, sehingga Taman
Sari dengan mudah meramalkan penjualan dan menilai antara target penjualan
yang ingin dicapai dengan realita yang terjadi.
c. Kinerja Organisasi Pemasaran pada Taman Sari Madiun
Taman Sari Madiun belum memiliki organisasi pemasaran yang memadai
sehingga aktivitas pemasaran tidak dipandu dan dikelola oleh orang-orang
yang memang ahli di bidangnya dan menyebabkan adanya tumpang tindih
dalam pemberian tugas, wewenang, dan tanggungjawab pada pimpinan
cabang.
d. Sistem Pemasaran pada Taman Sari Madiun
Taman Sari Madiun belum memiliki orang-orang yang ditugaskan khusus
untuk memperoleh informasi pemasaran sehinga informasi pemasaran yang
dihasilkan kurang akurat dan tepat waktu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

e. Produktivitas Pemasaran pada Taman Sari Madiun
Produktivitas pemasaran yang dilakukan Taman Sari untuk meningkatkan
profitabilitas dilakukan dengan cara pengambilan produk camilan yang
dipasok dari daerah Jawa Tengah diambil pada saat Taman Sari Madiun
melakukan pengiriman produk ke daerah Yogyakarta, Salatiga dan Magelang,
sehingga Taman Sari Madiun bisa menghemat biaya pengiriman.
f. Kebijakan Fungsi Pemasaran pada Taman Sari Madiun
Fungsi Pemasaran pada Taman Sari Madiun melibatkan empat kebijakan
penting yaitu kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan distribusi dan
kebijakan promosi. Kebijakan produk, kebijakan harga dan kebijakan
distribusi telah berjalan dengan baik, sehingga Taman Sari bisa menjual
produk yang berkualitas, kemasan yang menarik dan harga yang murah. Akan
tetapi untuk kebijakan promosi kurang berjalan efektif terutama untuk
promosi dan pengiklanan melalui media koran lokal dan radio lokal karena
hanya dilakukan pada saat-saat musim liburan saja sehingga promosi kurang
mendapatkan perhatian pada masyarakat Madiun dan mengakibatkan banyak
masyarakat Madiun sendiri yang belum mengetahui keberadaan Taman Sari 2
dan Taman Sari 3.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.2.

Landasan Teor i

2.2.1. Audit
2.2.1.1.Penger tian Audit
Pengertian audit menurut Agoes (2012:2) yang ditulis dalam bukunya
yang berjudul Auditing :
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat tentang kegiatan
dan kejadian ekonomi. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa auditing
merupakan proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bahan
bukti tentang informasi mengenai suatu satuan usaha yang dilakukan oleh
seseorang yang kompeten dan independen, dengan tujuan untuk menetapkan
kesesuaian informasi dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan
hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Di dalam auditing terdapat standar dan norma pelaporan yang diterima
umum, yaitu mengenai bagaimana seharusnya pelaporan audit tersebut
disajikan sesuai dengan yang telah ditetapkan, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1. Norma umum, terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Pemeriksaan harus dilakukan oleh sesorang atau beberapa orang yang
telah memiliki kemampuan teknis yang cukup serta keahlian sebagai
auditor.
b. Dalam segala suasana yang berkaitan dengan pemeriksaan, sikap dan
mental yang independen harus tetap dipertahankan oleh auditor.
c. Auditor

harus

menggunakan

kesungguhan

dan

ketrampilan

professionalnya dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyiapan
laporan akuntan.
2. Norma pelaksanaan pemeriksaan, terdiri atas tiga bagian:
a. Pemeriksaan harus disiapkan sebaik-baiknya dan jika ada asisten
auditor, harus memperoleh kpengawasan yang memenuhi
b. Pengetahuan yang cukup mengenai struktur pengendalian intern klien
harus didapatkan untuk dipergunakan dalam perencanaan dan
penentuan sifat, waktu dan luas pengujian.
c. Bukti yang kompeten dan cukup unuk mendukung pendapat yang
didapat dengan cara inspeksi, observasi, wawancara dan konfirmasi
untuk digunakan sebagai dasar pernyataan pendapat atas laporan
keuangan yang diperiksa
3. Norma pelaporan, terdiri atas empat bagian yaitu:
a. Laporan akuntan harus mengandung pernyataan apakah laporan
keuangan disajikan menurut prinsip akuntansi yang lazim.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

b. Laporan keuangan harus mengidentifikasikan konsistensi penerapan
prinsip akuntansi yang lazim pada periode berjalan dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan dianggap cukup
kecuali dinyatakan lain dalam laporan akuntan.
d. Laporan akuntan harus menyatakan suatu pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu penegasan bahwa pendapat
tidak dinyatakan. Jika pendapat tidak diberikan, maka alasan-alasanya
harus dinyatakan. Jika nama auditor dihubungkan dengan laporan
keuangan, maka laporan keuangan harus mengandung petunjukpetunjuk mengenai batas-batas tanggung jawab yang dimiliki auditor
tersebut.
2.2.1.2.J enis-J enis Audit
Menurut Agoes (2012:10), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka
jenis-jenis audit dapat dibedakan atas :
a. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas
laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan
yang hanya terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

laporan

keuangan

yang diaudit,

misalnya pemeriksaan

terhadap

penerimaan kas perusahaan.
Masih menurut sumber yang sama, menurut Agoes ditinjau dari jenis
pemeriksaan maka jenis-jenis audit dapat dibedakan atas:
a. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan
maksud untuk mengetahui apakah kegiatan operasi yang dilakukan secara
efektif, efisien dan ekonomis.
b. Pemeriksaan Ketaatan (Complience Audit), yaitu suatu pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati peraturanperaturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan
oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
c. Pemeriksaan Internal (Internal Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan
oleh bagian internal audit perusahaan yang mencakup laporan keuangan
dan catatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan serta ketaatan
terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Audit komputer (Computer Audit), yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh
Kntor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang melakukan proses
data akuntansi dengan menggunakan sistem Elektroniv Data Processing
(EDP)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.2. Audit Manajemen
2.2.2.1.Konsep Dasar Audit Manajemen
1. Penger tian Audit Manajemen
Menurut Agoes (2012:11) didalam bukunya, audit manajemen adalah
suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam
perusahaan. Misalnya: fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi,
fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi personalia (sumber daya manusia),
fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.
Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu manajement audit tidak
seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general (financial) audit,
karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan.
Biasanya audit prosedur yang dilakukan mencakup:
1) Analytical review procedur es, yaitu membandingkan laporan keuangan
periode yang lalu, budget dengan realisasinya serta analisis rasio
(misalnya menghitung rasio likuiditas, dan profitabilitas untuk tahun lalu,
dan membandingkannya dengan rasio industri).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2) Evaluasi atas management contr ol system yang terdapat di perusahaan.
Tujuannya antara lain untuk mengetahui apakah terdapat sistem
pengendalian manajemen dan pengendalian internal (internal control)
yang memadai dalam perusahaan, untuk menjamin keamanan harta
perusahaan, dapat dipercayainya data keuangan dan mencegah terjadinya
pemborosan dan kecurangan.
3) Pengujian ketaatan (compliance Test)
Untuk

menilai efektivitas

dari pengendalian

intern

dan

sistem

pengendalian manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling
atas bukti-bukti pembukuan, sehingga bias diketahui apakah transaksi
bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditentukan manajemen perusahaan.
Ada 4 (empat) tahapan dalam suatu manajemen audit:
1) Survey Pendahuluan (Preliminar y Sur vey)
Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai
bisnis perusahaan yang dilakukan melalui Tanya jawab dengan
manajemen dan staf perusahaan serta penggunaan questionnaires.
2) Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen
(Review and Testing of Manajemen contr ol System)
Untuk

mengevaluasi dan

menguji

efektivitas

dari

pengendalian

manajemen yang terdapat di perusahaan. Biasanya digunakan manajemen
control questionnaires(ICQ), flowchart dan penjelasan narrative serta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dilakukan pengetasan atas beberapa transaksi (walk through the
documents).
3) Pengujian Terinci (Detailed examination)
Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi perusahaan untuk mengetahui
apakah prosesnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
manajemen. Dalam hal ini auditor harus melakukan observasi terhadap
kegiatan dari fungsi-fungsi yang terdapat di perusahaan.
4) Pengembangan Lapor an (Report Development)
Dalam menyusun laporan pemeriksaan, auditor tidak memberikan opini
mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan, laporan dibuat mirip
dengan management letter, karena berisi temuan pemeriksaan (audit
findings) mengenai penyimpangan yang terjadi terhadap kriteria (standart)
yang

berlaku

dan

menimbulkan

inefisiensi,

inefektivitas

dan

ketidakhematan (pemborosan) dan kelemahan dalam sistem pengendalian
manajemen (management control system) yang terdapat di perusahaan.
2. Tujuan Audit Manajemen
Tujuan umum dari pemeriksaan manajemen menurut pandangan
Agoes (2004 jilid 2:175), yaitu:
1. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi
dalam perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta
dan lain sebagainya) yang dimiliki oleh perusahaan telah digunakan secara
efisien dan ekonomis.
3. Untuk menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective)
yang telah ditetapkan oleh top management
4. Untuk memberikan rekomendasi kepada top management untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam penempatan
pengendalian internal, sistem pengendalian manajemen dan prosedur
operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisien, efektivitas,
dan ekonomis dari kegiatan operasi perusahaan
3. Tahapan Audit Manajemen
Dalam melakukan audit atas fungsi pemasaran, terdapat tahap-tahap yang
harus dilakukan menurut Bayangkara (2008:9) antara lain:
a. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga
dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan
kebijakan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai
informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang
potensial mengandung kelesmahan pada perusahaan yang diaudit. Dari
informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

sementara (tentative audit objektive). Dalam tahap audit ini auditor dapat
menentukan tujuan audit sementara.
b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih
memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan
lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada
berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit
sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian
pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara
tersebut menjadi tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup
(sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan tersebut.
c. Pemeriksaan Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada
tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari
keterkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, audit (KKA) untuk
mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang
diberikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

d. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hal audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang
keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk
melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuantemuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang
operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
e. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak
lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki
wewenang untuk mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi
yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam
laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai
pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu
rekomendasi yang tidak disepakati oleh obyek audit sangat berpengaruh
pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna
apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang
diaudit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2.2.J enis-J enis Audit Manajemen
Menurut Bayangkara (2008) didalam bukunya, audit manajemen
dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia merupakan penilaian dan analisis yang
komprehensif terhadap program-program SDM. Walaupun secara khusus
audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi tidak terbatas hanya
pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini. Audit termasuk studi
terhadap fungsi manajemen SDM pada organisasi secara keseluruhan
termasuk yang dilaksanakan oleh manajer dan supervisor. Audit SDM
menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM yang
terjadi pada efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih
pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari
program/aktivitas tersebut. Audit ini bisa dilakukan terhadap satu divisi
atau departemen, atau mungkin juga dilakukan terhadap keseluruhan
organisasi. Dari hasil audit akan diketahui apakah kebutuhan potensial
SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal dalam
aktivitas SDM yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya. Audit SDM
membantu perusahaan meningkatkan kinerja atas pengelolaan SDM
dengan cara:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

a. Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap
strategi bisnis dan tujuan perusahaan.
b. Menilai kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM.
c. Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan
yang dibutuhkan.
d. Menilai biaya dan manfaat-manfaat praktik SDM.
e. Menilai hubungan SDM dengan manajemen lini dan cara-cara
meningkatkannya.
f. Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
g. Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan
rekomendasi khusus.
2. Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen,

dan dilakukan

secara periodik terhadap lingkungan

pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis,
untuk menentukan peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta
merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap
bagaimana efektivitas organisasi perusahaan dalam meningkatkan
kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak
keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses
pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi
dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan untuk
mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.
3. Audit Produksi dan Audit Operasi
Audit

produksi

dan

audit

operasi

melakukan

penilaian

secara

komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk
menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dangan memuaskan
(ekonomis, efektif, dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas
pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi
dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian
kualitas. Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini,
antara lain:
a. Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera
dapat diperbaiki.
c. Konsistensi berjalannya proses harus diungkap.
d. Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

e. Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan
dari berbagai pihak yang terkait.
4. Audit Sistem Kepastian Kualitas
Audit

sistem

kepastian

adalah

proses

sistematis,

mandiri

dan

terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara
objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.
Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan
perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan telah memiliki
kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam
operasinya. Audit atas sistem kepastian kualitas mungkin dirasakan perlu
ketika kinerja kualitas aktual berbeda dengan standar yang telah
ditetapkan. Program audit mungkin juga merupakan bagian dari
persyaratan kontak dengan pelanggan atau mungkin juga merupakan
pernyataan yang ditetapkan pemerintah dalam memberikan kepastian
terpenuhnya standar kualitas yang telah ditetapkan pemerintah. Audit
memberikan informasi kepada perusahaan tentang kinerja produk yang
dihasilkan, kinerja, kinerja departemen/bagian, kinerja perusahaan secara
keseluruhan, dan area peningkatan yang harus dilakukan untuk mencapai
kinerja yang lebih baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.2.3.Audit Manajemen Fungsi Pemasar an
1. Penger tian Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen, dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran,
tujuan, strategi, dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan
peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti
halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai
pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem
pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan
dan mencarikan solusinya.
2. Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasar an
Ruang

lingkup

audit

manajemen

meliputi

seluruh

kegiatan

manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga
hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan.
Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa
bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Menurut Kotler, audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang
sistematis, independen, dan periodik atau berkala dari suatu perusahaan atau
unit usaha, lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas dengan
maksud

untuk

menentukan

area

masalah

dan

peluang

serta

merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.
Menurut Bayangkara (2008:117), Audit pemasaran dapat mencakup
enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
a. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap
pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh
terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti
ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
b. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi
perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus
menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan evaluasinya.
c. Audit organisasi pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai
tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

untuk secara efektif berikteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang,
keuangan, pembelian dan sebagainya.
d. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisa prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran.
Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki
metode yang memadai atau tidak untuk digunakan mengerjakan tugastugas rutin dibidang pemasaran.
e. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok
pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya
pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan
produktivitas pemasaran
f. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap
setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.
2.2.3. Efektivitas dan Efisiensi
2.2.3.1.Penger tian Efektivitas
Pengertian efektivitas menurut Ravianto (1989) efektifitas adalah
seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan
keluaran sesuai dengan diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun
mutunya, maka dapat dikatakan efektif.
Pengertian efektivitas menurut Ndraha (2005:163) efektifitas adalah
efisiensi digunakan untuk mengukur proses, efektivitas guna mengukur
keberhasilan mencapai tujuan. Khusus mengenai efektivitas pemerintahan,
Ndraha mengemukakan : efektivitas (effectiveness) yang didefinisikan secara
abstrak sevagai tingkat pencapaian tujuan, diukur dengan rumus hasil dibagi
dengan (per) tujuan. Tujuan yag bermula pada visi yang bersifat abstrak itu
dapat dideduksi sampai menjadi konkrit, yaitu sasaran (strategi). Sasaran
adalah tujuan yang terukur, konsep hasil relatif, bergantung pada pertanyaan,
pada mata rantai mana dalam proses dan siklus pemerintahan, hasil
didefinisikan. Apakah pada titik output? Outcome? Feedback? Siapa yang
mendefinisikannya : Pemerintah, yang-diperintah atau bersama-sama?.
Apapun penilaiannya, efektivitas birokrasi yang menyelenggarakan fungsifungsi pemerinta

menjadi hal

yang sangat penting dalam

proses

penyelenggaraan pemerintah daerah.
Dari pengertian efektivitas yang dijelaskan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa suatu hal dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai
dengan dikehendaki. Artinya, pencapaian hal yang dimaksud merupakan
pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal
tersebut. Efektivitas dapat diartikan bahwa sebagai suatu proses pencapaian
suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

2.2.3.2.Penger tian Efisiensi
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987:3) yaitu: efisiensi
merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan
masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau dalam arti lain
penggunaan yang sebenarnya.
Pengertian efisiensi menurut Hasibuan (1984:233-4) yang mengutip
pernyataan H. Emerson adalah: efisiensi adalah perbandingan yang terbaik
antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumbersumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil yang optimal yang
dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan
antara apa yang telah diselesaikan.
Menurut

Soekartawi

(1989)

mengemukakan

bahwa

efisiensi

pemasaran akan terjadi jika:
a. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan
b. Pemasaran dapat lebih tinggi
c. Prosentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen
tidak terlalu tinggi
d. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
Kesimpulannya yaitu, pemanfaatan fasilitas perusahaan sepanjang
efektif bagi perusahaan, d

Dokumen yang terkait

AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PENJUALAN UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA MAGENTA GARMEN MALANG

1 26 21

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (STUDI KASUS PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG JEMBER)

0 9 9

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo).

0 2 14

PENDAHULUAN Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo).

0 1 7

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI SARANA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus pada CV Rimba Sentosa, Sukoharjo).

0 1 19

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA CV. MEDIA PRINTIKA.

1 2 136

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

0 1 18

Penerapan audit manajemen fungsi produksi dan operasi untuk menilai tingkat efisiensi dan efektivitas pada CV. Mangkol Teguh - Repository Universitas Bangka Belitung

0 3 17

BAB I PENDAHULUAN - Penerapan audit manajemen fungsi produksi dan operasi untuk menilai tingkat efisiensi dan efektivitas pada CV. Mangkol Teguh - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 9

AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA FUNGSI PEMASARAN. (STUDI KASUS CV. OKKA PRATAMA MOTOR)

0 0 14