PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD CONTACT OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN.

(1)

i

PERAN PELACAKAN

HOUSEHOLD CONTACT

OLEH

KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN

ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN

CASE DETECTION RATE

TUBERKULOSIS PARU

DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

T E S I S

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Oleh Iwan Irawan S 600110004

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS

PERAN PELACAKAN

HOUSEHOLD CONTACT

OLEH

KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN

ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN

CASE DETECTION RATE

TUBERKULOSIS PARU

DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

Disusun oleh:

Iwan Irawan S600110004

Dewan Pembimbing:

Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Pembimbing I Dr. Reviono, dr., Sp. P (K)

NIP. 19651030 200312 1 001

Pembimbing II Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS

NIP. 19470521 197609 1 001

Pembimbing III Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D

NIP. 19751221 200501 2 001

Telah dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan pada tanggal Juli 2016

Kepala Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Biomedik

Prof. Dr. H. A.A. Subijanto, dr., MS NIP. 194811071973101003


(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul “PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD CONTACT

OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN”

merupakan karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester sejak pengesahan tesis saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran Keluarga UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Juli 2016 Mahasiswa

Iwan Irawan S600110004


(4)

iv

Iwan Irawan. S600110004. 2016. Tesis. PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD

CONTACT OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN. Pembimbing I: Dr. Reviono, dr., Sp. P (K), II: Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, III: Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar Belakang: Kabupaten Klaten belum mencapai target nasional case

detection rate (CDR) tuberkulosis paru sebesar 70%. Household contact dari

pasien TB merupakan kelompok yang berisiko tinggi tertular tuberkulosis (TB). Tujuan penelitian adalah mengetahui peran pelacakan household contact kader kesehatan dalam peningkatan angka penjaringan suspek TB dan case detection rate TB paru basil tahan asam (BTA) positif dibandingkan metode passive case

finding di Kabupaten Klaten.

Metode: Penelitian ini merupakan community-based trial/practical trial dengan

mixed methods. Pengambilan sampel penelitian kuantitatif secara two stage

cluster sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi

(n=30) dan kelompok kontrol (n=30). Pada kelompok intervensi dilakukan pelacakan household contact oleh kader kesehatan. Angka penjaringan suspek dan CDR TB paru BTA (+) 5 bulan sebelum penelitian (pretest) dan 5 bulan setelah penelitian (posttest) dibandingkan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel penelitian kualitatif diambil secara purposive sampling. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dan focus group

discussion (FGD) untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan dalam

pelacakan household contact oleh kader kesehatan.

Hasil: Jumlah suspek TB pada kelompok intervensi sebesar 50 orang (pretest) dan 36 orang (posttest), sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 65 (pretest) dan 44 (posttest). Jumlah pasien TB paru BTA (+) pada kelompok intervensi sebesar 12 orang (pretest) dan 8 orang (posttest), sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 8 (pretest) dan 7 (posttest). Uji Mann-Whitney untuk perbedaan angka penjaringan suspek antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan nilai p=0,147 (pretest) dan p=0,341 (posttest), sedangkan Uji Mann-Whitney untuk perbedaan CDR TB paru BTA (+) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan nilai p=0,232 (pretest) dan p=0,841 (posttest).

Kesimpulan: Kader berperan dalam penjaringan suspek TB dengan pelacakan

household contact tetapi tidak signifikan karena kurangnya waktu pelatihan kader.

Kader berperan dalam upaya pencapaian CDR TB paru tapi tidak signifikan karena beberapa hambatan yang disebabkan oleh faktor dari pasien maupun fasilitas kesehatan (puskesmas).

Kata Kunci: pelacakan household contact, kader kesehatan, angka penjaringan suspek, case detection rate.


(5)

v

Iwan Irawan. S600110004. 2016. THE ROLE OF HOUSEHOLD CONTACT

INVESTIGATION BY COMMUNITY HEALTH WORKER IN IMPROVING SUSPECT EVALUATION RATE AND PULMONARY TUBERCULOSIS CASE DETECTION RATE IN THE PRIMARY HEALTH CARE ON KLATEN DISTRICT. Supervisor I: Dr. Reviono, dr., Sp. P (K), II: Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, III: Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D. Program Study of Family Medicine, Post-graduate Program of Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

Introduction: Klaten district has not achieved the national target of lung tuberculosis case detection rate (CDR) which is about 70%. Household contacts of TB patients are a high-risk group for developing tuberculosis (TB). The research’s aim is to study the role of household contact investigation by community health worker in improving tuberculosis suspect evaluation rate and CDR compared to passive case finding methods on Klaten district.

Methods: This research was an community-based trial/practical trial with mixed methods design. The sample on quantitative study was taken by two stage cluster sampling. Subjects were divided into two groups, intervention group (n=30) and control group (n=30). Contact investigation by community health worker was done in the intervention group. The number of suspect and positive acid fast bacilli tuberculosis case detection rate 5 mounths before (pretest) and 5 mounths after (posttest) the intervention were compared between intervention and control group. The sample on qualitative study was taken by purposive sampling. The qualitative study were held through in-depth interview and focus group discussion (FGD) to assess enabling factors and barriers in contact investigation by community health worker.

Result: The number of tuberculosis suspects in the intervention group are 50 (pretest) and 36 (posttest), whereas in the control group are 65 (pretest) and 44 (posttest). The number of positive acid fast bacilli tuberculosis findings in the intervention group are 12 (pretest) and 8 (posttest), whereas in the control group are 8 (pretest) and 7 (posttest). P values for the difference of tuberculosis suspect evaluation rate between intervention and control group are 0,147 (pretest) and 0,341 (posttest). P values for the difference of CDR between intervention and control group are 0,232 (pretest) and 0,841 (posttest).

Conclusion: Community health worker has role in tuberculosis suspect evaluation with household contact investigation but their role were not significant due to the lack of time in community health worker’s training about household contact investigation. Community health worker has role in achieving pulmonary tuberculosis case detection rate but their role were not significant due to case detection delay (patient delay and health system delay).

Keywords: household contact investigation, community health worker, suspect evaluation rate, case detection rate.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

penulisan tesis dengan judul PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD CONTACT

OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA

PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS

PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir menempuh pendidikan dokter spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).

Keberhasilan dan kelancaran penulis dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak mulai tahap persiapan, penyusunan hingga terselesaikannya tesis ini. Penulis dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. MS, selaku rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof Dr. Hartono, dr., MS, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, pembimbing I penelitian ini, dan selaku staf pengajar bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terima kasih penulis ucapkan atas segala bimbingan, ilmu, petunjuk dan waktu yang telah diluangkan dalam memberikan bimbingan selama menjalani pendidikan dan menyelesaikan penelitian ini.


(7)

vii

5. Prof. Dr. AA. Subiyanto, dr., MS, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan penguji I tesis atas segala masukan dan koreksinya.

6. Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, selaku Ketua Program Studi S3 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Guru besar program studi Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan selaku pembimbing II penelitian ini. Penulis haturkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada beliau atas waktu yang diluangkan untuk memberikan bimbingan, dorongan, saran dan kritik yang positif. Penulis juga haturkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas ilmu dan pengetahuan yang telah beliau berikan selama penulis menjalani pendidikan dan menyelesaikan penelitian ini.

7. Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D, selaku pembimbing III tesis atas segala masukan dan koreksinya. Terima kasih penulis ucapkan atas segala bimbingan, ilmu, petunjuk dan waktu yang telah diluangkan dalam memberikan bimbingan selama menyelesaikan penelitian ini.

8. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), selaku Penguji I, Kepala Bagian Pulmonologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan selaku staf pengajar bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau atas bimbingan, dorongan, dan sarannya selama menjalani pendidikan. Nasihat dan kritik yang membangun memberikan kesan tersendiri bagi penulis.

9. Dr. Harsini, dr., Sp.P (K), selaku Penguji II dan staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan terima kasih dan rasa hormat kepada beliau atasbimbingan, dorongan, dan saran selama menjalani pendidikan utamanya dalam bidang TB MDR.

10. Ana Rima Setijadi, dr., Sp.P (K), selaku Ketua Program Studi dan staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas


(8)

viii

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan motivasi dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih atas segala keramahan dan kesabarannya dalam membimbing dan memotivasi penulis selama menjalani pendidikan di bagian Pulmonologi.

11. Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P(K), selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, saran, dan kritik yang membangun. Kesabaran dan perhatian beliau dalam mendidik memberikan kesan yang dalam buat penulis.

12. Dr. Hadi Subroto, Sp.P(K),MARS, selaku sesepuh bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.Penulis mengucapkan terima kasih atas pesan, nasehat, dan saran yang selalu beliau sampaikan demi kemajuan dan perkembangan ilmu Pulmonologi. Nilai moral pendidikan kedokteran khususnya di bidang Pulmonologi yang beliau selalu tanamkan memberikan makna yang dalam buat penulis.

13. Jatu Aphridasari, dr., Sp.P (K), selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan, dorongan, dan sarannya selama menjalani pendidikan. Terima kasih atas ilmu-ilmu baru yang selalu up to date. Beliau selalu memberikan inspirasi dan pengetahuan bahwa ilmu paru itu cukup luas.

14. Ahmad Farih Raharjo, dr., Sp.P, M. Kes, selaku pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengucapkan terima kasih

atasbimbingannya selama menjalani pendidikan.Terima kasih penulis ucapkan atas kritik membangun yang telah disampaikan kepada penulis selama menjalani pendidikan.

15. Dewi N. Makhabah, dr., SpP, M. Kes, selaku pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan terima kasih atas bimbingan dan sarannya selama menjalani pendidikan.


(9)

ix

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada staf pengajar lainnya, yaitu kepada Juli Purnomo, dr., SpP, Hasto Nugroho, dr., SpP, dan IGN. Widyawati, dr. SpP, atas bimbingan dan arahannya yang sangat berguna selama penulis mengikuti pendidikan keahlian. Penulis juga sampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta

2. Direktur Pasca Sarjana UNS Surakarta

3. Dekan Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

4. Kepala Bagian Ilmu Bedah RSUD Dr. Moewardi/FK UNS

5. Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi/FK UNS

6. Kepala Bagian Radiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta

7. Kepala Bagian Kardiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta

8. Kepala Bagian Kesehatan Anak RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta

9. Kepala Bagian Anestesi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta

10.Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. MoewardiSurakarta

11.Direktur Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Ngawen Salatiga

12.Direktur RSUD Sragen

13.Kepala BKPM Semarang

14.Kepala BKPM Klaten

15.Kepala BKPM Pati

16.Kepala BKPM Magelang

17.Kepala DKK Kabupaten Klaten

18.UPTD Puskesmas di Kabupaten Klaten

beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama penulis menjalani pendidikan.

Penghormatan, penghargaan dan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada ayahanda tercinta H.Abdul Djamil M dan ibunda tersayang Hj.Cholidah atas asuhan, amarah dan cintanya, kasih sayang, doa, pendidikan, pengorbanan tiada tara dan tak terhingga yang ananda terima sejak dari lahir hingga sekarang. Tanpa beliau, penulis tidak akan menempuh pendidikan di bagian pulmonologi dan tanpa beliau penulis tidak akan bisa


(10)

x

sampai di tahap ini. Tidak ada satupun di dunia ini yang dapat penulis berikan untuk membalas kebaikan ayahanda dan ibunda.Tidak ada satupun di dunia ini yang dapat menggantikan tempatnya di hati penulis. Jasamu tidak akan dapat penulis lupakan sampai akhir hidup penulis.

Kepada istriku tercinta Endah Arifiyanti dan ibu dari anak-anakku, terimakasih atas cinta, kesetiaan, kekuatan, pengertian dan dukungan yang telah diberikan pada setiap langkah penulis sampai akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan ini. Terimakasih telah menjadi teman sejati, menemani dalam suka dan duka, melengkapi serta menyempurnakan kehidupan penulis.

Kepada kedua permata hatiku, Fredelina Faustine dan Maritza Rafa Safira yang senantiasa memberi keceriaan dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan ini. Kalian adalah motivasi terbesar papa untuk menyelesaikan semua tugas dengan baik.

Kepada adik-adikku, Rizka Tachris, ST dan Devi Ira Mutiasari, dr.,Sp.KK terimakasih atas segala doa, dukungan dan pengertiannya selama ini.

Kepada rekan-rekan residen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS angkatan Januari 2010 Helena Pakiding,dr., Sp.P , Zakiyah Novianti,dr.,Sp.P Handi Priyambodo,dr., Sp.P, Susanto Eko Prasetyo,dr.,Sp.P, Jan Yanto,dr, Evata Putri Ikromi, dr, Agung Dewantara ,dr kalian adalah tempat mencurahkan isi hati dan berbagi tatkala sedih dan gembira. Widayanto, dr., Sp.P, Indah Juliana, dr., Sp.P, Melfia Nafratilova, dr., Sp,P, Dyah Nurwidiasih, dr., Sp.P, Slamet Nugroho, dr., dan Hendra Agus Setiawan, dr., terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Kalian semua adalah teman terbaik selama ini yang telah memberikan cerita hidup tersendiri. Dan kepada semua teman-teman residen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua bantuan, doa, dan kerjasamanya selama ini.

Kepada karyawan SMF paru (mas Waluyo, mbak Yamti, mbak Anita, mas Arif, dan mbak nanda) serta kepada mas Harnoko terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Kepada semua rekan perawat poliklinik paru (bu Krisni, bu Umi, pak Ranto, mas Sigit) dan bangsal rawat paru di RSUD Dr. Moewardi, RSP Dr. Ario Wirawan Salatiga, BKPM Klaten, BKPM Pati, BKPM


(11)

xi

Magelang,dan BKPM Semarang,serta kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam proses belajar penulis selama ini.

Penulis menyadari penulisan tesis ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan serta sebagai masukan bagi penulis untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa mendatang.

Surakarta, April 2016


(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... . ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... .. iii

ABSTRAK... ...iv

ABSTRACT... ....v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR SINGKATAN... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah……….………... 1

B. Rumusan masalah…………..………... 3

C. Tujuan penelitian..………... 3

D. Manfaat penelitian………..………... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ………..………. 5

1. Tata laksana tuberkulosis... 5

a. Penemuan kasus tuberkulosis..………... 5

1. Passive case finding……...………... 6

2. Enhanced case finding……….…………... 7

3. Active case finding... 7

4. Intensified case finding... 8

5. Pelacakan kontak... 9

b. Pengobatan tuberkulosis………….…………... 11

c. Indikator keberhasilan program pengendalian tuberkulosis... 12


(13)

xiii

2. Program pengendalian tuberkulosis di Indonesia... 14

3. Kader kesehatan...………... 16

a. Definisi kader kesehatan... 16

b. Pelatihan kader kesehatan... 17

c. Tugas kader kesehatan... 18

4. Konsep pelacakan household contact... 19

a. Istilah dalam pelacakan kontak... 19

b. Tujuan pelacakan kontak... 21

c. Panduan untuk pelacakan kontak... 22

d. Pertimbangan dalam melakukan pelacakan kontak... 22

e. Pelacakan household contact... 23

1. Wawancara dan identifikasi kontak... 23

2. Menentukan algoritma screening dan evaluasi klinik... 23

3. Memilih model untuk pelacakan kontak... 25

4. Melakukan kunjungan rumah tangga... 26

5. Pengawasan dan evaluasi... 27

6. Persetujuan dan kerahasiaan... 28

7. Susunan kepegawaian dan pelatihan... 28

B. Kerangka teoritis...………….………... 29

C. Kerangka konseptual penelitian... 30

D. Hipotesis………...……..…………... 33

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian...………...…………... 34

B. Tempat dan waktu penelitian………... 34

C. Populasi dan sampel penelitian………..………... 34

1. Penelitian Kuantitatif... 34

2. Penelitian Kualitatif... 36

3. Kriteria inklusi dan eksklusi... 37


(14)

xiv

E. Definisi operasional variabel penelitian... 38

F. Instrumen dan teknik pengumpulan data……….…... 39

1. Penelitian kuantitatif ………..………....…... 39

2. Penelitian kualitatif……….……….. 39

G. Uji validitas dan reliabilitas ………….………..…... 39

H. Alur penelitian……….………..………... 40

I. Analisis data………...……….………...… 42

1. Analisis data penelitian kuantitatif………..………... 42

2. Analisis data penelitian kualitatif………..………… 43

J. Etika penelitian………..…………... 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 44

1. Profil Kabupaten Klaten... 44

2. Penelitian kuantitatif... 45

a. Karakteristik subjek penelitian…... 45

b. Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pada kelompok intervensi dan kontrol... 49

1) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest pada kelompok intervensi... 50

2) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest pada kelompok kontrol... 51

3) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 51

c. Perbedaan CDR TB pada kelompok intervensi dan kontrol... 52

1) Perbedaan CDR TB pretest-posttest pada kelompok intervensi... 53 2) Perbedaan CDR TB pretest-posttest pada kelompok


(15)

xv

pada kelompok kontrol... 53

3) Perbedaan CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 54

3. Penelitian kualitatif... 55

a. Pendahuluan... 55

b. Faktor pendukung pelacakan household contact kader kesehatan... 56

c. Hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 58

B. Pembahasan... 63

1. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan angka penjaringan suspek TB paru... 63

2. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan CDR TB paru...………... 65

3. Faktor pendukung dan hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 68

4. Keterbatasan penelitian... 71

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 72

B. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73


(16)

xvi

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1 : The stop TB strategy... 15

Tabel 2 : Beberapa istilah dalam pelacakan kontak...20

Tabel 3 : Materi pelatihan... 29

Tabel 4 : Karakteristik kasus indeks... 47

Tabel 5 : Kepadatan rumah tangga... 48

Tabel 6 : Karakteristik household contact... 49

Tabel 7 : Karakteristik household contact berdasarkan gejala TB... 49

Tabel 8 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok intervensi... 50

Tabel 9 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 51

Tabel 10 : Perbandingan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 52

Tabel 11 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest pada kelompok intervensi...………... 53

Tabel 12 : Perbedaan medin (min-max) CDR TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 54

Tabel 13 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol……….. 54

Tabel 14 : Faktor pendukung pelacakan household contact oleh kader kesehatan... 58

Tabel 15 : Hambatan pelacakan household contact oleh kader kesehatan... 62


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1 : Prinsip stone in the pond... 10

Gambar 2 : Pelacakan kontak TB... 27

Gambar 3 : Kerangka teoritis... 30

Gambar 4 : Kerangka konseptual penelitian... 32

Gambar 5 : Alur penelitian kuantitatif... 41


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1 : Lembar persetujuan mengikuti penelitian... 80

Lampiran 2 : Kuesioner penelitian kuantitatif... 81

Lampiran 3 : Daftar pertanyaan penelitian kualitatif... 85

Lampiran 4 : Daftar pertanyaan focus group discussion... 87

Lampiran 5 : Surat pengantar ijin penelitian... 88

Lampiran 6 : Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Klaten…….. 89

Lampiran 7 : Ethical clearance……….. 90

Lampiran 8 : Surat persetujuan dilakukan tuberculin skin test………….. 91

Lampiran 9 : Hasil pemeriksaan TST……… 92

Lampiran 10 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik indeks kasus…… 98

Lampiran 11 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik kontak…………. 104

Lampiran 12 : Analisis data dasar……… 109

Lampiran 13 : Uji normalitas………... 116

Lampiran 14 : Uji Wilcoxon... 117

Lampiran 15 : Uji Mann-Whitney……… 121

Lampiran 16 : Rekapitulasi data penelitian………. 124


(19)

xix

DAFTAR SINGKATAN

ACF : active case finding

BKPM : balai kesehatan paru masyarakat

BOK : bantuan operasional kesehatan

BTA : basil tahan asam

CDR : case detection rate

CNR : case notification rate

CDC : centre for disease control and prevention

CHW : community health workers

DIY : daerah istimewa yogyakarta

Depkes RI : departemen kesehatan republik Indonesia

DK : diskusi kelompok

DOTS : directly observed treatment short-course

ECF :enhanced case finding

Fasyankes : fasilitas layanan kesehatan

FGD : focus group discussion

HIV : human immunodeficiency virus

IDI : ikatan dokter indonesia

ICF : intensified case finding

IGRA : interferon-γ release assay

ISTC : International Standards for Tuberculosis Care

Km² : kilometer persegi

Kemenkes RI : kementerian kesehatan republik Indonesia

LTBI : latent tuberculosis infection

OAT : obat anti tuberkulosis

OAT-KDT : obat anti tuberkulosis-kombinasi dosis tetap

OR : odds ratio

PCF : passive case finding

PKK : pembinaan kesejahteraan keluarga


(20)

xx

PDPI : perhimpunan dokter paru Indonesia

PPNI : persatuan perawat nasional indonesia

PLHIV : persons living with human immunodeficiency virus.

PSU : primary sampling unit

P2TB : program pengendalian tuberkulosis

PPM : public–private mix

Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat

MDG : millenium development goals

MDR : multi drugs resistance

RCT : randomized controlled trial

RS : rumah sakit

RSUP : rumah sakit umum pusat

RSIA : rumah sakit ibu dan anak

RSKB : rumah sakit khusus bedah

SSU : secondary sampling unit

SD : sekolah dasar

SLTP : sekolah lanjutan tingkat pertama

SMA : sekolah menengah atas

SR : success rate

SDM : sumber daya manusia

SPSS : statistical package for social sciences

TST : tuberculin skin test

TB : tuberkulosis

WHO : world health organization


(1)

xv

pada kelompok kontrol... 53

3) Perbedaan CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 54

3. Penelitian kualitatif... 55

a. Pendahuluan... 55

b. Faktor pendukung pelacakan household contact kader kesehatan... 56

c. Hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 58

B. Pembahasan... 63

1. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan angka penjaringan suspek TB paru... 63

2. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan CDR TB paru...………... 65

3. Faktor pendukung dan hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 68

4. Keterbatasan penelitian... 71

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 72

B. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73


(2)

xvi

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1 : The stop TB strategy... 15

Tabel 2 : Beberapa istilah dalam pelacakan kontak...20

Tabel 3 : Materi pelatihan... 29

Tabel 4 : Karakteristik kasus indeks... 47

Tabel 5 : Kepadatan rumah tangga... 48

Tabel 6 : Karakteristik household contact... 49

Tabel 7 : Karakteristik household contact berdasarkan gejala TB... 49

Tabel 8 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok intervensi... 50

Tabel 9 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 51

Tabel 10 : Perbandingan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 52

Tabel 11 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest pada kelompok intervensi...………... 53

Tabel 12 : Perbedaan medin (min-max) CDR TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 54

Tabel 13 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol……….. 54

Tabel 14 : Faktor pendukung pelacakan household contact oleh kader kesehatan... 58

Tabel 15 : Hambatan pelacakan household contact oleh kader kesehatan... 62


(3)

xvii

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1 : Prinsip stone in the pond... 10

Gambar 2 : Pelacakan kontak TB... 27

Gambar 3 : Kerangka teoritis... 30

Gambar 4 : Kerangka konseptual penelitian... 32

Gambar 5 : Alur penelitian kuantitatif... 41


(4)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1 : Lembar persetujuan mengikuti penelitian... 80

Lampiran 2 : Kuesioner penelitian kuantitatif... 81

Lampiran 3 : Daftar pertanyaan penelitian kualitatif... 85

Lampiran 4 : Daftar pertanyaan focus group discussion... 87

Lampiran 5 : Surat pengantar ijin penelitian... 88

Lampiran 6 : Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Klaten…….. 89

Lampiran 7 : Ethical clearance……….. 90

Lampiran 8 : Surat persetujuan dilakukan tuberculin skin test………….. 91

Lampiran 9 : Hasil pemeriksaan TST……… 92

Lampiran 10 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik indeks kasus…… 98

Lampiran 11 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik kontak…………. 104

Lampiran 12 : Analisis data dasar……… 109

Lampiran 13 : Uji normalitas………... 116

Lampiran 14 : Uji Wilcoxon... 117

Lampiran 15 : Uji Mann-Whitney……… 121

Lampiran 16 : Rekapitulasi data penelitian………. 124


(5)

xix

DAFTAR SINGKATAN

ACF : active case finding

BKPM : balai kesehatan paru masyarakat BOK : bantuan operasional kesehatan BTA : basil tahan asam

CDR : case detection rate

CNR : case notification rate

CDC : centre for disease control and prevention

CHW : community health workers

DIY : daerah istimewa yogyakarta

Depkes RI : departemen kesehatan republik Indonesia DK : diskusi kelompok

DOTS : directly observed treatment short-course

ECF :enhanced case finding

Fasyankes : fasilitas layanan kesehatan

FGD : focus group discussion

HIV : human immunodeficiency virus

IDI : ikatan dokter indonesia

ICF : intensified case finding

IGRA : interferon-γ release assay

ISTC : International Standards for Tuberculosis Care Km² : kilometer persegi

Kemenkes RI : kementerian kesehatan republik Indonesia LTBI : latent tuberculosis infection

OAT : obat anti tuberkulosis

OAT-KDT : obat anti tuberkulosis-kombinasi dosis tetap

OR : odds ratio

PCF : passive case finding

PKK : pembinaan kesejahteraan keluarga PMO : pengawas menelan obat


(6)

xx

PDPI : perhimpunan dokter paru Indonesia PPNI : persatuan perawat nasional indonesia

PLHIV : persons living with human immunodeficiency virus.

PSU : primary sampling unit

P2TB : program pengendalian tuberkulosis

PPM : public–private mix

Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat

MDG : millenium development goals

MDR : multi drugs resistance

RCT : randomized controlled trial

RS : rumah sakit

RSUP : rumah sakit umum pusat RSIA : rumah sakit ibu dan anak RSKB : rumah sakit khusus bedah

SSU : secondary sampling unit

SD : sekolah dasar

SLTP : sekolah lanjutan tingkat pertama SMA : sekolah menengah atas

SR : success rate

SDM : sumber daya manusia

SPSS : statistical package for social sciences

TST : tuberculin skin test

TB : tuberkulosis

WHO : world health organization