Materi Pengantar Ilmu Ekonomi 6supply demand gov
Pengantar Ilmu Ekonomi
Semester Ganjil 2012/2013
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
6
Supply, Demand, dan
Kebijakan Pemerintah
Supply, Demand, dan
Kebijakan Pemerintah
• Di dalam pasar bebas, sistem pasar
yang tidak diatur: kekuatan pasar
membentuk harga kesetimbangan dan
jumlah yang diperdagangkan.
• Ketika kondisi kesetimbangan
diperoleh, mungkin saja tidak semua
pihak merasa puas.
• Salah satu peran ahli ekonomi adalah
menggunakan teori mereka sebagai
masukan bagi pengambil kebijakan.
Kontrol untuk Harga
• Kontrol tersebut diterapkan ketika
pengambil kebijakan percaya bahwa
harga pasar kurang adil bagi pembeli
atau penjual.
• Kontrol tersebut dalam wujud price
ceilings and floor yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Kontrol untuk Harga
• Price Ceiling
– Harga legal tertinggi di mana barang
dapat dijual.
• Price Floor
– Harga legal terendah di mana barang
dapat dijual.
Bagaimana price ceilings
Mempengaruhi Hasil Pasar
• Dua hasil yang mungkin ketika
pemerintah memberlakukan price
ceilings
– Tidak berpengaruh / tidak membatasi
ketika price ceiling lebih tinggi daripada
harga kesetimbangan
– Ketika price ceiling bersifat membatasi →
lebih rendah daripada harga
kesetimbangan, akan terjadi shortage
(akibat permintaan yang lebih banyak).
Gambar 1 Pasar dengan Price Ceiling
(a) Price Ceiling yang tidak membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
$4
Price
ceiling
3
Harga
Kesetimbangan
Demand
0
100
Jumlah
Kesetimbangan
Jumlah
Ice-Cream
Cones
Gambar 1 Pasar dengan Price Ceiling
(b) Price Ceiling yang membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Harga
Kesetimbangan
$3
2
Price
ceiling
Shortage
Demand
0
75
125
Quantity
supplied
Quantity
demanded
Jumlah
Ice-Cream
Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana price ceilings
Mempengaruhi Hasil Pasar
• Efek dari Price Ceilings
• Harga yang membatasi
menimbulkan:
– Shortage atau kekurangan akibat QD >
QS
– Pembatasan jumlah yang dapat dibeli
Gambar 2 Pasar Gasoline dengan Price Ceiling
(a) Price Ceiling pada Gasoline tidak membatasi
Harga
Gasoline
Supply, S1
1. Awalnya
price
ceiling
tidak
membatasi…
Price ceiling
P1
Demand
0
Q1
Jumlah
Gasoline
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 2 Pasar Gasoline dengan Price Ceiling
(b) Price Ceiling untuk Gasoline membatasi
Harga
Gasoline
S2
2. . . . ketika
supply mengalami penurunan …
S1
P2
Price ceiling
3. . . . the price
ceiling menjadi
bersifat membatasi…
P1
4. . . .
mengakibatkan
terjadinya
shortage.
0
Demand
QS
QD Q1
Jumlah
Gasoline
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Contoh Kasus:
Rent Control pada Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
• Rent controls adalah harga sewa
tertinggi (price ceilings) yang dapat
diterapkan oleh pemilik kepada
penyewa rumah/lahannya.
• Tujuannya adalah untuk menciptakan
hunian yang dapat dijangkau
sewanya.
Gambar 3 Rent Control pada Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
(a) Rent Control pada jangka pendek
(supply dan demand bersifat inelastis)
Harga
Sewa
Apartment
Supply
Controlled rent
Shortage
Demand
0
Jumlah
Apartments
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Figure 3 Rent Control in the Short Run and in the
Long Run
(b) Rent Control pada jangka panjang
(supply dan demand bersifat elastis
Harga
Sewa
Apartment
Supply
Controlled rent
Shortage
0
Demand
Jumlah
Apartments
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Ketika pemerintah memberlakukan price
floor dua hasil yang mungkin terjadi:
• Price floor tidak membatasi jika
ditetapkan di bawah harga
kesetimbangan.
• Price floor bersifat membatasi jika
ditetapkan di atas harga
kesetimbangan, mengakibatkan surplus.
Gambar 4 A Pasar dengan Price Floor
(a) Price Floor yang tidak membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Harga
Kesetimbangan
$3
Price
floor
2
Demand
0
Jumlah
Ice-Cream
Jumlah
Cones
Kesetimbangan
100
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 4 A Pasar dengan Price Floor
(b) Price Floor yang bersifat membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Surplus
$4
Price
floor
3
Harga
Kesetimbangan
Demand
0
Jumlah
Quantity Quantity Ice-Cream
Cones
demanded supplied
80
120
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Price floor menghalangi supply dan
demand menuju harga dan jumlah
kesetimbangan.
• Ketika harga pasar jatuh, tidak mungkin
lebih rendah dari price floor sebagai batas
bawahnya.
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Price floor yang membatasi
mengakibatkan. . .
– Terjadinya surplus karena QS > QD.
– Contoh: penetapan upah minimum.
Upah minimum
• Upah minimum adalah contoh
penting dari price floor.
• Upah minimum menentukan harga
tenaga kerja terendah yang harus
dibayar perusahaan.
Gambar 5 Bagaimana Upah Minimum
Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja
Upah
Supply
Tenaga kerja
Upah
Kesetimbangan
Permintaan
Tenaga Kerja
0
Jumlah pekerja
Dalam kesetimbangan
Jumlah
Tenaga Kerja/Labor
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 5 Bagaimana Upah Minimum
Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja
Upah
Surplus Tenaga kerja
(pengangguran)
Supply
Tenaga Kerja
Upah
Minimum
Demand
Tenaga Kerja
0
Quantity
demanded
Quantity
supplied
Jumlah
Tenaga Kerja
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
PAJAK (TAXES)
• Pemerintah menarik pajak untuk
meningkatkan pendapatan dari
sektor publik.
Bagaimana Pajak pada Pembeli (atau
Penjual) Mempengaruhi Hasil Pasar
• Pajak menghambat aktivitas pasar
• Ketika barang dikenai pajak, jumlah
yang terjual menjadi berkurang
• Pembeli dan penjual
membagi beban pajaknya
Elasticitas dan Tax Incidence
• Tax incidence adalah situasi di mana
beban pajak dibagai rata kepada
seluruh partisipan dari suatu pasar.
Elasticitas dan Tax Incidence
• Tax incidence adalah ilmu yang
mempelajari siapa saja yang harus
menanggung beban pajak.
• Pajak menghasilkan perubahan pada
kesetimbangan pasar.
• Pembeli membayar lebih banyak,
penjual menerima lebih sedikit tanpa
peduli siapapun yang terkena pajak.
Gambar 6 Pajak pada Pembeli
Harga
Ice-Cream
Harga
Cone
yang dibayar
pembeli
$3.30
Harga
3.00
2.80
tanpa
pajak
Harga
yang diterima
penjual
Supply, S1
Kesetimbangan tanpa pajak
Tax ($0.50)
Pajak pada pembeli
Menggeser kurva
demand ke bawah
Sejauh besaran
pajak ($0.50).
Kesetimbangan
dengan pajak
D1
D2
0
90
100
Jumlah
Ice-Cream Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 8 Pajak Pada Penjual
Harga
Ice-Cream
Harga
Cone
Yang dibayar
pembeli
$3.30
3.00
Harga
2.80
tanpa
pajak
S2
Kesetimbangan
dengan pajak
S1
Tax ($0.50)
Pajak pada penjual
Menggeser kurva
Supply ke atas
Sejumlah pajaknya
($0.50).
Kesetimbangan tanpa pajak
Harga
Yang diterima
penjual
Demand, D1
0
90
100
Jumlah
Ice-Cream Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 8 Pajak Penghasilan
Upah
Labor supply
Upah yang
dibayar perusahaan
Tax wedge
Upah tanpa pajak
Upah yang
Diterima pekerja
Labor demand
0
Jumlah pekerja
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Elastisitas dan Tax Incidence
• Seberapa besar proporsi dari beban
pajak didistribusikan?
• Bagaimana efek pajak pada penjual
jika dibandingkan dengan beban
pada pembeli?
• Jawabannya tergantung pada
elastisitas demand dan elastisitas
supply.
Gambar 9 Bagaimana Pembagian Beban Pajak
(a) Supply elastis, demand inelastis
Harga
1. Ketika supply lebih elastis
daripada demand . . .
Harga yang
dibayar pembeli
Supply
Tax
Harga tanpa pajak
Harga yang
Diterima penjual
2. . . . pembagian
beban pajak
lebih berat kepada
Konsumen ….
3. . . . daripada
Demand
Kepada produser
0
Jumlah
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Figure 9 How the Burden of a Tax Is Divided
(b) Supply Inelastis, Demand Elastis
Harga
1. Ketika demand lebih elastis
Daripada supply …
Harga yang
dibayar pembeli
Supply
Harga tanpa
pajak
3. . . . daripada
Beban konsumen
Tax
Harga yang
Diterima
penjual
0
2. . . . pembagian
beban pajak
lebih berat
kepada produser …
Demand
Jumlah
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
ELASTISITAS DAN TAX
INCIDENCE
Jadi, bagaimana pembagian beban
pajak?
• Beban pajak lebih berat dirasakan
Oleh pelaku pasar yang lebih tidak
elastis.
Rangkuman
• Kontrol harga meliputi price ceilings dan
price floors.
• Price ceiling adalah harga tertinggi yang
diperbolehkan untuk suatu barang dan
jasa. Contoh: rent control.
• Price floor adalah harga terendah yang
diperbolehkan untuk suatu barang dan
jasa. Contoh: upah minimum.
Rangkuman
• Pajak umumnya digunakan untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor
publik.
• Ketika pemerintah menarik pajak pada
suatu barang, jumlah kesetimbangan di
pasar barang tersebut akan berkurang.
• Pajak suatu barang adalah selisih antara
harga yang harus dibayar pembeli dan
harga yang diterima penjual.
Rangkuman
• Incidence of tax adalah proses
pembagian beban pajak.
• Incidence of tax tidak tergantung pada
siapa pihak yang terkena pajak
(pembeli atau penjual).
• Tergantung pada elastisitas harga dari
supply dan demand.
• Beban pajak akan lebih berat pada
pelaku pasar yang lebih tidak elastis.
Semester Ganjil 2012/2013
Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc
6
Supply, Demand, dan
Kebijakan Pemerintah
Supply, Demand, dan
Kebijakan Pemerintah
• Di dalam pasar bebas, sistem pasar
yang tidak diatur: kekuatan pasar
membentuk harga kesetimbangan dan
jumlah yang diperdagangkan.
• Ketika kondisi kesetimbangan
diperoleh, mungkin saja tidak semua
pihak merasa puas.
• Salah satu peran ahli ekonomi adalah
menggunakan teori mereka sebagai
masukan bagi pengambil kebijakan.
Kontrol untuk Harga
• Kontrol tersebut diterapkan ketika
pengambil kebijakan percaya bahwa
harga pasar kurang adil bagi pembeli
atau penjual.
• Kontrol tersebut dalam wujud price
ceilings and floor yang ditetapkan
oleh pemerintah.
Kontrol untuk Harga
• Price Ceiling
– Harga legal tertinggi di mana barang
dapat dijual.
• Price Floor
– Harga legal terendah di mana barang
dapat dijual.
Bagaimana price ceilings
Mempengaruhi Hasil Pasar
• Dua hasil yang mungkin ketika
pemerintah memberlakukan price
ceilings
– Tidak berpengaruh / tidak membatasi
ketika price ceiling lebih tinggi daripada
harga kesetimbangan
– Ketika price ceiling bersifat membatasi →
lebih rendah daripada harga
kesetimbangan, akan terjadi shortage
(akibat permintaan yang lebih banyak).
Gambar 1 Pasar dengan Price Ceiling
(a) Price Ceiling yang tidak membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
$4
Price
ceiling
3
Harga
Kesetimbangan
Demand
0
100
Jumlah
Kesetimbangan
Jumlah
Ice-Cream
Cones
Gambar 1 Pasar dengan Price Ceiling
(b) Price Ceiling yang membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Harga
Kesetimbangan
$3
2
Price
ceiling
Shortage
Demand
0
75
125
Quantity
supplied
Quantity
demanded
Jumlah
Ice-Cream
Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana price ceilings
Mempengaruhi Hasil Pasar
• Efek dari Price Ceilings
• Harga yang membatasi
menimbulkan:
– Shortage atau kekurangan akibat QD >
QS
– Pembatasan jumlah yang dapat dibeli
Gambar 2 Pasar Gasoline dengan Price Ceiling
(a) Price Ceiling pada Gasoline tidak membatasi
Harga
Gasoline
Supply, S1
1. Awalnya
price
ceiling
tidak
membatasi…
Price ceiling
P1
Demand
0
Q1
Jumlah
Gasoline
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 2 Pasar Gasoline dengan Price Ceiling
(b) Price Ceiling untuk Gasoline membatasi
Harga
Gasoline
S2
2. . . . ketika
supply mengalami penurunan …
S1
P2
Price ceiling
3. . . . the price
ceiling menjadi
bersifat membatasi…
P1
4. . . .
mengakibatkan
terjadinya
shortage.
0
Demand
QS
QD Q1
Jumlah
Gasoline
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Contoh Kasus:
Rent Control pada Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
• Rent controls adalah harga sewa
tertinggi (price ceilings) yang dapat
diterapkan oleh pemilik kepada
penyewa rumah/lahannya.
• Tujuannya adalah untuk menciptakan
hunian yang dapat dijangkau
sewanya.
Gambar 3 Rent Control pada Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
(a) Rent Control pada jangka pendek
(supply dan demand bersifat inelastis)
Harga
Sewa
Apartment
Supply
Controlled rent
Shortage
Demand
0
Jumlah
Apartments
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Figure 3 Rent Control in the Short Run and in the
Long Run
(b) Rent Control pada jangka panjang
(supply dan demand bersifat elastis
Harga
Sewa
Apartment
Supply
Controlled rent
Shortage
0
Demand
Jumlah
Apartments
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Ketika pemerintah memberlakukan price
floor dua hasil yang mungkin terjadi:
• Price floor tidak membatasi jika
ditetapkan di bawah harga
kesetimbangan.
• Price floor bersifat membatasi jika
ditetapkan di atas harga
kesetimbangan, mengakibatkan surplus.
Gambar 4 A Pasar dengan Price Floor
(a) Price Floor yang tidak membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Harga
Kesetimbangan
$3
Price
floor
2
Demand
0
Jumlah
Ice-Cream
Jumlah
Cones
Kesetimbangan
100
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 4 A Pasar dengan Price Floor
(b) Price Floor yang bersifat membatasi
Harga
Ice-Cream
Cone
Supply
Surplus
$4
Price
floor
3
Harga
Kesetimbangan
Demand
0
Jumlah
Quantity Quantity Ice-Cream
Cones
demanded supplied
80
120
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Price floor menghalangi supply dan
demand menuju harga dan jumlah
kesetimbangan.
• Ketika harga pasar jatuh, tidak mungkin
lebih rendah dari price floor sebagai batas
bawahnya.
Bagaimana Price Floors Mempengaruhi
Hasil Pasar
• Price floor yang membatasi
mengakibatkan. . .
– Terjadinya surplus karena QS > QD.
– Contoh: penetapan upah minimum.
Upah minimum
• Upah minimum adalah contoh
penting dari price floor.
• Upah minimum menentukan harga
tenaga kerja terendah yang harus
dibayar perusahaan.
Gambar 5 Bagaimana Upah Minimum
Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja
Upah
Supply
Tenaga kerja
Upah
Kesetimbangan
Permintaan
Tenaga Kerja
0
Jumlah pekerja
Dalam kesetimbangan
Jumlah
Tenaga Kerja/Labor
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 5 Bagaimana Upah Minimum
Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja
Upah
Surplus Tenaga kerja
(pengangguran)
Supply
Tenaga Kerja
Upah
Minimum
Demand
Tenaga Kerja
0
Quantity
demanded
Quantity
supplied
Jumlah
Tenaga Kerja
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
PAJAK (TAXES)
• Pemerintah menarik pajak untuk
meningkatkan pendapatan dari
sektor publik.
Bagaimana Pajak pada Pembeli (atau
Penjual) Mempengaruhi Hasil Pasar
• Pajak menghambat aktivitas pasar
• Ketika barang dikenai pajak, jumlah
yang terjual menjadi berkurang
• Pembeli dan penjual
membagi beban pajaknya
Elasticitas dan Tax Incidence
• Tax incidence adalah situasi di mana
beban pajak dibagai rata kepada
seluruh partisipan dari suatu pasar.
Elasticitas dan Tax Incidence
• Tax incidence adalah ilmu yang
mempelajari siapa saja yang harus
menanggung beban pajak.
• Pajak menghasilkan perubahan pada
kesetimbangan pasar.
• Pembeli membayar lebih banyak,
penjual menerima lebih sedikit tanpa
peduli siapapun yang terkena pajak.
Gambar 6 Pajak pada Pembeli
Harga
Ice-Cream
Harga
Cone
yang dibayar
pembeli
$3.30
Harga
3.00
2.80
tanpa
pajak
Harga
yang diterima
penjual
Supply, S1
Kesetimbangan tanpa pajak
Tax ($0.50)
Pajak pada pembeli
Menggeser kurva
demand ke bawah
Sejauh besaran
pajak ($0.50).
Kesetimbangan
dengan pajak
D1
D2
0
90
100
Jumlah
Ice-Cream Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 8 Pajak Pada Penjual
Harga
Ice-Cream
Harga
Cone
Yang dibayar
pembeli
$3.30
3.00
Harga
2.80
tanpa
pajak
S2
Kesetimbangan
dengan pajak
S1
Tax ($0.50)
Pajak pada penjual
Menggeser kurva
Supply ke atas
Sejumlah pajaknya
($0.50).
Kesetimbangan tanpa pajak
Harga
Yang diterima
penjual
Demand, D1
0
90
100
Jumlah
Ice-Cream Cones
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Gambar 8 Pajak Penghasilan
Upah
Labor supply
Upah yang
dibayar perusahaan
Tax wedge
Upah tanpa pajak
Upah yang
Diterima pekerja
Labor demand
0
Jumlah pekerja
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Elastisitas dan Tax Incidence
• Seberapa besar proporsi dari beban
pajak didistribusikan?
• Bagaimana efek pajak pada penjual
jika dibandingkan dengan beban
pada pembeli?
• Jawabannya tergantung pada
elastisitas demand dan elastisitas
supply.
Gambar 9 Bagaimana Pembagian Beban Pajak
(a) Supply elastis, demand inelastis
Harga
1. Ketika supply lebih elastis
daripada demand . . .
Harga yang
dibayar pembeli
Supply
Tax
Harga tanpa pajak
Harga yang
Diterima penjual
2. . . . pembagian
beban pajak
lebih berat kepada
Konsumen ….
3. . . . daripada
Demand
Kepada produser
0
Jumlah
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
Figure 9 How the Burden of a Tax Is Divided
(b) Supply Inelastis, Demand Elastis
Harga
1. Ketika demand lebih elastis
Daripada supply …
Harga yang
dibayar pembeli
Supply
Harga tanpa
pajak
3. . . . daripada
Beban konsumen
Tax
Harga yang
Diterima
penjual
0
2. . . . pembagian
beban pajak
lebih berat
kepada produser …
Demand
Jumlah
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning
ELASTISITAS DAN TAX
INCIDENCE
Jadi, bagaimana pembagian beban
pajak?
• Beban pajak lebih berat dirasakan
Oleh pelaku pasar yang lebih tidak
elastis.
Rangkuman
• Kontrol harga meliputi price ceilings dan
price floors.
• Price ceiling adalah harga tertinggi yang
diperbolehkan untuk suatu barang dan
jasa. Contoh: rent control.
• Price floor adalah harga terendah yang
diperbolehkan untuk suatu barang dan
jasa. Contoh: upah minimum.
Rangkuman
• Pajak umumnya digunakan untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor
publik.
• Ketika pemerintah menarik pajak pada
suatu barang, jumlah kesetimbangan di
pasar barang tersebut akan berkurang.
• Pajak suatu barang adalah selisih antara
harga yang harus dibayar pembeli dan
harga yang diterima penjual.
Rangkuman
• Incidence of tax adalah proses
pembagian beban pajak.
• Incidence of tax tidak tergantung pada
siapa pihak yang terkena pajak
(pembeli atau penjual).
• Tergantung pada elastisitas harga dari
supply dan demand.
• Beban pajak akan lebih berat pada
pelaku pasar yang lebih tidak elastis.