S IND 1100134 Abstract
PENERAPAN MODEL SINEKTIK
DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Try Rejeki Amalia
1100134
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis pada
jenjang sekolah menegah pertama yang didapatkan melalui survei baik di
lapangan, maupun dari beberapa literatur. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk melihat keefektifan model sinektik dalam pembelajaran menuliskan
kembali dongeng. Pembelajaran menuliskan kembali dongeng dengan
menggunakan model sinektik merupakan proses kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan kreativitas berpikir pada siswa dengan tahapan-tahapan, yaitu
input substantif, analogi langsung, analogi personal, membandingkan analogianalogi, menjelaskan perbedaan-perbedaan, eksplorasi, dan membuat analogi.
Tahapan-tahapan tersebut membuat siswa mampu berimajinasi, berpikir lebih
kreatif, dan pembelajaran berjalan menyenangkan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian
Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan pada dua kelas.
Satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. Berdasarkan data
penelitian yang telah diolah menggunakan perhitungan kuantitatif, hasil prates
dan pascates kelas eksperimen dan pembanding berdistribusi normal dan
homogen. Skor rata-rata prates di kelas eksperimen sebesar 56,3 dan skor ratarata pascates di kelas eksperimen sebesar 71,6. Sementara itu, skor rata-rata
prates di kelas pembanding sebesar 54,3 dan skor rata-rata pascates di kelas
pembanding sebesar 65,3. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dari pemerolehan nilai rata-rata kelas eksperimen
dan pembanding. Berdasarkan perhitungan uji-t maka diperoleh ttabel ≤
thitung ≥ ttabel yaitu 2,0021 ≤ 8,07 ≥ 2,0021. Hal tersebut dapat
disumpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa model sinektik efektif digunakan dalam pembelajaran menuliskan
kembali dongeng. Oleh karena itu, model sinektik dapat menjadi alternatif
dalam meningkatkan pembelajaran menuliskan kembali dongeng pada jenjang
menengah pertama di SMP Kartika XIX-1 Bandung.
Try Rejeki Amalia, 2015
PENERAPAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE USE OF SYNECTIC MODEL
IN LEARNING OF RE WRITING THE FAIRY TALE
(Quasi-Experimental Research For VII Graders Of SMP Kartika XIX-1 Bandung
In Period Of 2014/2015)
Try Rejeki Amalia
NIM 110134
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of writing skills at the secondary
school level obtained through surveys both in the field, as well as from some
of the literature. Based on this, researcher will test the effectiveness of the
synectic-modell in the learning of rewriting the fairy tale. The purpose of this
study is to look at the differences in the ability to write back fairy tale before
and after using the synectic model. This synectic-modell of fairy tale rewriting
learning is a process to increase the thinking-creativity of the students
through this following steps, that is input substantive, direct analogy,
personal analogy, comparing to analogy, analogy explain differences,
exploration, and making analogy. These steps make the students are able to
imaginate, think more creative and the learning goes more interresting. In
this research, researcher use quasy-experiment with research design of
Nonequivalent Control Group Design. This research receipts quasi
experimental method. The study was conducted in two classes. One
experimental classes and one class comparison. Based on research data that
has been processed using quantitative calculation, the results of pretest and
posttest experimental class and comparison class show normal distribution
and homogenous. The average score pretest in the experimental class of 56,3
and an average posttest scores in the experimental class grade 71,6. Hand,
the average pretest scores in comparison class grade 54,3 and the average
posttest scores in comparison class of 65,3. The data shows, that there exist a
significant difference from the average-value acquisition of the experiment
class and comparative class. Based on t-test calculation we can get the result
ttabel ≤ thitung ≥ ttabel equals 2,0021 ≤ 8,07 ≥ 2,0021. The conclution of
this calculation is H 1 is acceptable and H0 is refused. Thus shows that the
synectic-model is effective to be used in fairy tale rewrite-learning. Therefore,
synectic-model is an alternative for increasing the rewrite-learning for
secondary level of SMP Kartika XIX-1 Bandung.
Try Rejeki Amalia, 2015
PENERAPAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Try Rejeki Amalia
1100134
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis pada
jenjang sekolah menegah pertama yang didapatkan melalui survei baik di
lapangan, maupun dari beberapa literatur. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk melihat keefektifan model sinektik dalam pembelajaran menuliskan
kembali dongeng. Pembelajaran menuliskan kembali dongeng dengan
menggunakan model sinektik merupakan proses kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan kreativitas berpikir pada siswa dengan tahapan-tahapan, yaitu
input substantif, analogi langsung, analogi personal, membandingkan analogianalogi, menjelaskan perbedaan-perbedaan, eksplorasi, dan membuat analogi.
Tahapan-tahapan tersebut membuat siswa mampu berimajinasi, berpikir lebih
kreatif, dan pembelajaran berjalan menyenangkan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian
Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan pada dua kelas.
Satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. Berdasarkan data
penelitian yang telah diolah menggunakan perhitungan kuantitatif, hasil prates
dan pascates kelas eksperimen dan pembanding berdistribusi normal dan
homogen. Skor rata-rata prates di kelas eksperimen sebesar 56,3 dan skor ratarata pascates di kelas eksperimen sebesar 71,6. Sementara itu, skor rata-rata
prates di kelas pembanding sebesar 54,3 dan skor rata-rata pascates di kelas
pembanding sebesar 65,3. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan dari pemerolehan nilai rata-rata kelas eksperimen
dan pembanding. Berdasarkan perhitungan uji-t maka diperoleh ttabel ≤
thitung ≥ ttabel yaitu 2,0021 ≤ 8,07 ≥ 2,0021. Hal tersebut dapat
disumpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa model sinektik efektif digunakan dalam pembelajaran menuliskan
kembali dongeng. Oleh karena itu, model sinektik dapat menjadi alternatif
dalam meningkatkan pembelajaran menuliskan kembali dongeng pada jenjang
menengah pertama di SMP Kartika XIX-1 Bandung.
Try Rejeki Amalia, 2015
PENERAPAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE USE OF SYNECTIC MODEL
IN LEARNING OF RE WRITING THE FAIRY TALE
(Quasi-Experimental Research For VII Graders Of SMP Kartika XIX-1 Bandung
In Period Of 2014/2015)
Try Rejeki Amalia
NIM 110134
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of writing skills at the secondary
school level obtained through surveys both in the field, as well as from some
of the literature. Based on this, researcher will test the effectiveness of the
synectic-modell in the learning of rewriting the fairy tale. The purpose of this
study is to look at the differences in the ability to write back fairy tale before
and after using the synectic model. This synectic-modell of fairy tale rewriting
learning is a process to increase the thinking-creativity of the students
through this following steps, that is input substantive, direct analogy,
personal analogy, comparing to analogy, analogy explain differences,
exploration, and making analogy. These steps make the students are able to
imaginate, think more creative and the learning goes more interresting. In
this research, researcher use quasy-experiment with research design of
Nonequivalent Control Group Design. This research receipts quasi
experimental method. The study was conducted in two classes. One
experimental classes and one class comparison. Based on research data that
has been processed using quantitative calculation, the results of pretest and
posttest experimental class and comparison class show normal distribution
and homogenous. The average score pretest in the experimental class of 56,3
and an average posttest scores in the experimental class grade 71,6. Hand,
the average pretest scores in comparison class grade 54,3 and the average
posttest scores in comparison class of 65,3. The data shows, that there exist a
significant difference from the average-value acquisition of the experiment
class and comparative class. Based on t-test calculation we can get the result
ttabel ≤ thitung ≥ ttabel equals 2,0021 ≤ 8,07 ≥ 2,0021. The conclution of
this calculation is H 1 is acceptable and H0 is refused. Thus shows that the
synectic-model is effective to be used in fairy tale rewrite-learning. Therefore,
synectic-model is an alternative for increasing the rewrite-learning for
secondary level of SMP Kartika XIX-1 Bandung.
Try Rejeki Amalia, 2015
PENERAPAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULISKAN KEMBALI DONGENG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu