LPSE POM 18. Mekanikal

(1)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

1

BAB XVIII

PEKERJAAN MEKANIKAL

A. PEKERJAAN PLUMBING

Pasal 1 : Umum

a. Lingkup Pekerjaan

1. Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan , sebagaimana yang ditunjukan pad Gambar Bestek yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :

1. Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih.

2. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air

kotor, limbah kimia, dan air bekas sesuai Gambar Bestek dan spesifikasi, termasuk penyambungan pipa dari Rumah Pompa ke Water

3. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi

seluruh peralatan Plumbing.

4. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing yang

terpasang kecuali sanitary.

5. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan

oleh Owner.

6. Pembuatan Shop Drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan

pembuatan As Built Drawing bagi instalasi yang telah terpasang.


(2)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

2 b. Koordinasi

1. Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukan secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungan.

2. Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan cabinet dan lain-lain.

3. Kontraktor Pelaksana harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai dengan rencana pekerjaan Arsitek dari peralatanp-peralatan tersebut. Modifikasi yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS dan owner.

4. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukan dalam Gambar Bestek atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi teknis dan ditunjukan dalam Gambar Bestek.

c. Kualifikasi Pekerjaan

1. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan ini harus dilakukan

oleh pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman.

2. Konsultan PENGAWAS dan ownwr dapat menolak atau menunda

pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai bahwa Kontraktor Pelaksana tersebut tidak trampil/tidak berpengalaman.

d. Pengajuan -Pengajuan

Pada saat pelaksanaan pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus mengajukan :


(3)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

3

7. Shop Drawing yang menunjukan secara detail

pekerjaan-pekerjaan/pemasangan peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap Gambar Bestek.

8. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada)

dari peralatan-peralatan yang akan dipasang.

9. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk

peralatan-peralatan yang besar) dari material/peralatan-peralatan yang akan dipasang.

e. Review

1. Konsultan PENGAWAS akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong dan memberi komentar atas hal itu. 2. Kontraktor Pelaksana harus memodifikasi/merevisi pengajuan

sesuai dengan komentar, sampai didapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan owner.

f. Standard dan Code

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-peraturan sebagai berikut :

1. Peraturan pemadam kebakaran.

2. Ketentuan Pencegahan dan Penangulangan kebakaran pada

Bangunan Gedung Departemen PU.

3. National Fire Protection association (NFPA) 13 dan 14


(4)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

4 h. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi

1. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama Kontraktor Pelaksana wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1 set transparent, serta 1 set CD.

2. Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan maintenance dari system yang dipasang dalam bentuk buku dan CD.

i. Bagian Yang berhubungan

Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah Pemipaan.

Pasal 2 : System

a. Air Bersih

1. Air bersih yang didapatkan dari PDAM disedot dengan Pompa Air dan ditampung pada suatu Ground Resevoir Kapasitas 15 M3.

2. Dari Ground Resevoir , air bersih ini dengan menggunakan Pompa dinaikan ke bak tampungan atas Resevoir Atas, kemudian dari Resevoir Atas air bersih dengan gaya gravitasi didistribusikan langsung ke Kran Washtafel, Water Shower.

b. Air Lunak

Air lunak yang telah melalui 2 tahapan filtrasi. Tahap filtrasi utama adalah menurunkan tingkat partikel menggunakan alat filtrasi yang digunakan pada perusahaan Depot Air Minum


(5)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

5 c. Air Bekas/Air Kotor

Pada dasarnya air buangan yang bersal dari toilet seperti floor drain, lavatory (air bekas) dipisah dengan air kotor yang berasal dari WC dan Urinoir (air kotor). Untuk keperluan ini digunakan 2 (dua) pipa. Air buangan dialirkan ke saluran luar, dan air kotor padat dialirkan ke Septictank.

d. Air Limbah

Adapun karakteristik kunci dari Limbah Balai POM adalah BOD, COD, TSS, PH. Sehingga Jika di dibandingkan dengan baku mutu lingkungan tidak melampaui, pada akhirnya jika limbah tersebut di buang roil kota/ badan air penerima tidak akan tercemari.

Limbah ini berasal dari ruang-ruang Laboratorium yang berasal dari lantai 1, 2 dan 3. Limbah ini dikumpulkan kepada suatu bakpengumpul, yang kemudian diarahkan ke pengolahan limbah.

Pasal 3 : Garansi

1. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi ini dari pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.

2. Kontraktor Pelaksana harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skill Labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup (oleh dinding, langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh Konsultan PENGAWAS dan wakilnya yang ditunjuk.

3. Kontraktor Pelaksana harus memnberikan garansi tertulis kepada Konsultan PENGAWAS, bahwa seluruh instalasi penyedian dan distribusi air bersih, instalasi pemadam kebakaran, instalasi buangan air kotor dan instalasi limbah kimia akan bekerja dengan memuaskan, dan bahwa Kontraktor Pelaksana akan menaggung semua biaya atas kerusakan-kerusakan/pengantian yang perlu


(6)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

6 4. Sebelum pemasangan instalasi plumbing, fixture-fixture dan

peralatan lain, Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh barang-barang yang akan dipasang dan atau brosur-brosurya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan PENGAWAS.

Pasal 4 : Training

1. Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang akan mengoperasikan dan memelihara system air bersih, air kotor dan air hujan. Latihan dapat dimulai sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan persetujuan Konsultan PENGAWAS.

Pasal 5 : Buku Petunjuk

1. Kontraktor Pelaksana harus membuat dan menyerahkan buku petunjuk (manual), yang meliputi cara pengeoperasian maupun cara pemeliharaan. Sistem manual tersebut dibuat sebanyak 4 buku + 1 CD.

Pasal 6 : Test Commissioning

1. Seluruh sistem plumbing yang telah terpasang harus dilakukan test commissioning sebagaimana mestinya supaya sistem berjalan sempurna dengan yang diharapkan.

2. Biaya test commissioning oleh Kontraktor Pelaksana.

B. PERKERJAAN PEMIPAAN

Pasal 1 : Umum


(7)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

7 1. Spesifikasi ini meruapakan persyaratan minimal untuk seluruh

pekerjaan pemipaan pada pekerjaan mekanikal. b. Standard dan Code

1. Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain adalah :

- ASTM : American Society of Testing Material.

- ANSI : American National Standard Institute.

- BS : Birmingham Standard.

- JIS : Japan Industrial Standard.

- SII : Standard Industri Indonesia.

Pasal 2 : Persyaratan Material

a. Wavin Tigris Green (WTG)

1. Pipa berwarna kuning (dia. ¼ inci) :

a. Pipa supply air lunak pada pekerjaan Plumbing, ke ruang-ruang yang memerlukan pasukan air lunak.

b. Poly Vinyl Chloride (PVC) 1. Pipa ini digunakan untuk :

a. Pipa supply air bersih pada pekerjaan Plumbing

b. Pipa air kotor dari WC dan Urinoir.

c. Pipa air buangan floor drain, lavatory, buangan limbah kimia 2. Pipa drain dari system tata udara.

a. Pipa vent pada plumbing system.

c. Pipa air hujan.


(8)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

8 a. PVC ASTM D2665 kelas 10 kg.

Pasal 3 : Persyaratan pemasangan

a. Pipa PVC

1. System sambungan yang dipakai adalah :

a. Sambungan lem (perekat) untuk 80 mm (3”) ke bawah.

b. Digunakan sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).

2. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman, kemiringan dan elevasi yang tepat.

2. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh

panjang pipa terletak/tertumpu dengan baik.

3. Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang

lebih 10 cm disekelilingnya. Pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.

4. Selama pemasangan berkala, Kontraktor Pelaksana harus

menutup (Dop) setiap ujung pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.

5. Semua sambungan/cabang dari pipa pembuangan air kotor

(sanitair) harus dibuat dengan cabang Y, pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan mempunyai kemiringan minimal 1% dan maksimal 2%.

6. Pipa-pipa pembuangan air hujan dan bangunan disambungkan

kesaluran utama diluar bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.


(9)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

9

7. Semua pipa harus diikatkan/ditetapkan dengan kuat pada

pengantung atau angker yang dipergunakan harus cukup kokoh (rigid).

8. Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak

berubah tempatnya, inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.

9. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat

diatur (adjustable) dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.

10.Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Konstruksi dari

pengantung untuk disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Pegantung terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun perforated strip tidak boleh digunakan.

11. Pengantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada

konstruksi bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembokan, atau dengan baut tembok (Ramset Bolt).

12.Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar)

U-Bolt.

13.Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya

yang akan tertutup oeh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat menie atau cat penahan karat.

Pasal 4 : Pengujian/Pengetesan

a. Pengujian Pipa PVC

1. Seluruh system pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (plugged) agar seluruh system tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “vent” tertinggi.


(10)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

10 2. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti

tersebut diatas, minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.

3. Apabila dan pada waktu Konsultan PENGAWAS menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Kontraktor Pelaksana harus melakukan dan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

b. Pipa Copper (tembaga)

Pasal 5 : Merk Yang Digunakan

1. PVC : setara Pralon, Rucika, Polyunggul,

Vinilon/Sinar Lucky, AW United

2. Wavin Tigris Green :

3. Pipa Tembaga :

C. SEPTICTANK

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Spesifikasi Septictank ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Septictank yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini

Pasal 2 : Persyaratan

1. Septictank hanya diperuntukan untuk tampungan limbah padat yang berasal dari Kloset Jongkok pada bangunan KM/WC

1. Konstruksi utama Septictank adalah pasangan batu bata 1 bata

campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding utama dan pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding pembagi ruangan. Sudut-sudut dinding harus diperkuat dengan kolom praktis ukuran 23/23 cm dari beton mutu K-175.


(11)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

11

2. Dinding pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai

pembagi ruangan septictank dipasang diatas balok ring ukuran 13/15 cm dari mutu beton K-175 yang bertumpu pada dinding pasangan batu bata 1 bata campuran 1 Pc : 2 Ps.

3. Plat dasar septictank terbuat dari beton cor K-200 dengan

ketebalan minimal 20 cm.

4. Plat atas septictank terbuat dari plat beton bertulang dengan 4

lapis tulangan diameter 10 mm dengan jarak minimal 100 mm dan tebal 120 mm

5. Pada bagian atas permukaan septictank harus diberi lubang control

ukuran 60 x 60 cm untuk keperluan penyedotan limbahan dan pipa pelepas hawa dari besi diameter 1/4” yang dicat dengan baik agar tidak berkarat.

6. Posisi permukaan Septictank harus sejajar dengan posisi

permukaan plat lantai beton bertulang pada lantai 1 kecuali lubang control

7. Kedalaman, dimensi dan posisi – posisi septictank sesuai dengan

gambar bestek kecuali ditentukan lain oleh konsultan PENGAWAS dengan persetujuan konsultan perencana karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis lainnya.

8. Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas

Ground Reservoir tanpa persetujuan konsultan PENGAWAS dan konsultan perencana.

9. Kontraktor pelaksana harus menjamin bahwa bangunan septictank

benar-benar kedap air dan hal ini harus dibuktikan dengan Test Rendam Air selama 24 jam.

10. Jika air dalam septictank berkurang setelah 24 jam maka

dipastikan bahwa ada kebocoran pada bangunan tersebut dan kontraktor pelaksana dengan biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaikinya.


(12)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

12 D. SALURAN RESAPAN

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Spesifikasi Saluran Resapan ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Saluran Resapan yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.

Pasal 2 : Persyaratan

1. Bangunan saluran resapan dipergunakan sebagai media serapan air kotor cair yang berasal dari septictank.

2. Kedalaman, dimensi dan posisi posisi saluran resapan sesuai dengan Gambar Bestek kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS dengan persetujuan Konsultan Perencana karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis lainnya.

3. Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas saluran resapan tanpa persetujuan Konsultan PENGAWAS dan Konsultan Perencana.

2. Kontraktor Pelaksana harus menjamin dan bahwa bangunan saluran

resapan dapat bekerja dengan baik ketika dialiri air dan air dapat meresap dengan sempurna kedalam tanah.

3. Hal ini harus dibuktikan dengan cara mengisi septictank dengan air

melebihi kapasitas tampungannya dan selama 24 jam diamati apakah volume air yang tidak tertampung dalam septictank dapat diserap oleh saluran resapan atau tidak.

4. Jika setelah 24 jam air diisi kembali kedalam kloset jongkok dan

air tidak dapat mengalir dengan sempurna dalam kloset jongkok maka dipastikan saluran resapan tidak bekerja dengan baik (tidak dapat menyerap air). Untuk itu Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaikinya.


(13)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

13

5. Kontraktor Pelaksana dibolehkan mengajukan metode pembuktian

lain yang dapat dipercaya secara teknis untuk membuktikan bahwa Saluran Resapan bekerja dengan baik.

D. Sistem Pengolahan Limbah Cair.

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Penetapan Teknologi Pengolahan Limbah dilakukan dengan pemilihan proses berdasarkan dari identifikasi limbah Cair Balai POM.

Pasal 2 : Persyaratan

1. Dilihat dari Karakteristik dan jenis pengolahan modifikasi Pengolahan Fisika, Kimia dan Biologis Aerasi (Modification Aeration), yaitu Pengolahan yang didahului oleh Pengolahan fisik biologi dilanjutkan dengan kimia.

a. Grease Trap dan Grit Chamber

Ini adalah proses pengolahan pemisahan minyak dengan air serta mengendapkan limbah awal sebelum proses pengolahan selanjutnya dengan berfungsinya Grease trap dsan Grit Chamber, maka penurunan kandungan minyak dan Lemak akan berkurang sebanyak 100%.

b. Bar Screen

merupakan saringan kasar yang digunakan pada tahap awal proses pengolahan air buangan yaitu untuk menahan bahan-bahan kasar yang terdapat dalam air limbah. Bahan-bahan-bahan tersebut biasanya menyumbat dalam saluran seperti kayu, ranting, plastic dan kertas.

Fungsinya :

1. Untuk menghindari rusaknya atau tersumbatnya peralatan

pengolahan seperti pompa.

2. Sebagai pipa penyalur alat-alat unit pengolahan air limbah.

3. Menyaring sampah padat yang ikut terbawa dalam aliran air

limbah.


(14)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

14 Bak pengumpul limbah cair yaitu limbah sebelum dilakukan

pengolahan biasanya disini dilakukan pemeriksaan awal yaitu netralisasi limbah agar proses selanjutnya bisa maksimal.

Fungsi:

1. Mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber

2. Meratakan volume pasokan

3. Meratakan debit aliran dan menetralkan ph.

d. Bak Pengendap I/ bak Sedimentasi

Proses Pengendapan zat padat terlarut dalam air limbah secara grafitasi Bumi. Kecepatan Partikel-partikel organic ini biasanya lebih rendah yaitu berkisar 1,25 m/jam, sedangkan kecepatan air bak ini sangat lambat yaitu kurang dari 1,5x10 m3/detik. Bak ini biasanya berbentuk empat persegi panjang digunakan lantai dasr miring, sehingga memungkinkan dalam kemudahan pengendapan lumpurnya. Kriteria bak pengendap biasanya membutuhkan :

1. Waktu tinggal 2,5 jam

2. Surface loading 3 kali rata-rata debit puncak

3. Weir Loading 125-500 m3/m2/det

4. Scouring velocity 1,25 m/det

Fungsi :

1. Menurunkan parameter

2. Memisahkan unsur-unsur organik

3. Mengurangi beban proses pengolahan limbah pada bak

selanjutnya. e. Bak Aerasi

Proses pengontakan air dengan memasukkan udara, dengan pencampuran lumpur aktif, pada kondisi ini mikroorganisme akan mengkondisikan air buangan dari bahan organic menjadi Karbondioksida dan air. Dan mensisntesa bagian lain dari sel-sel mikroba yang baru. Waktu tinggal selama 7,5 jam

Fungsi:

1. Tempat pengontakan air limbah dengan udara

2. Penguraian zat organic oleh bakteri aerobic.

f. Bak engendap II/ bak sedimentasi


(15)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

15 g. Bak Chlorinasi

proses minimalisasi bakterisasi yang ada dalam air buangan dengan bahan kimia, bahan kimia yang digunakan adalah kaporit maupun gas chlor yang berfungsi untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme pathogen yang ada dalam air buangan.

h. Stabilisasi

Kolam pelunakan dimana unsure organic dalam air buangan teroksidasi secara biologis tanpa oksigen artificial, fungsinya untuk menetralisir kandungan air buangan sebelum di buang ke roil kota.

Untuk mengetahui baku mutu limbah yang aman dibuang dilakukan pengecekan parameter kunc yaitu: BOD, COD, TSS, ph. Selain itu juga difungsikan sebagai kolam ikan untuk dijadikan sebagai indicator air limbah masih berbahaya atau tidak. Waktu tinggal yang diperlukan adalah 10 menit.

Fungsi:

1. Mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber

2. Meratakan volume pasokan

3. Meratakan debit aliran dan menetralkan ph.

Pasal 3 : Dimensi dan Ukuran Bak

Lihat Gambar kerja


(1)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

10

2. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas, minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.

3. Apabila dan pada waktu Konsultan PENGAWAS menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas, Kontraktor Pelaksana harus melakukan dan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

b. Pipa Copper (tembaga)

Pasal 5 : Merk Yang Digunakan

1. PVC : setara Pralon, Rucika, Polyunggul,

Vinilon/Sinar Lucky, AW United

2. Wavin Tigris Green :

3. Pipa Tembaga :

C. SEPTICTANK

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Spesifikasi Septictank ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Septictank yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini

Pasal 2 : Persyaratan

1. Septictank hanya diperuntukan untuk tampungan limbah padat yang berasal dari Kloset Jongkok pada bangunan KM/WC

1. Konstruksi utama Septictank adalah pasangan batu bata 1 bata

campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding utama dan pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai dinding pembagi ruangan. Sudut-sudut dinding harus diperkuat dengan kolom praktis ukuran 23/23 cm dari beton mutu K-175.


(2)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

11

2. Dinding pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 2 Ps sebagai

pembagi ruangan septictank dipasang diatas balok ring ukuran 13/15 cm dari mutu beton K-175 yang bertumpu pada dinding pasangan batu bata 1 bata campuran 1 Pc : 2 Ps.

3. Plat dasar septictank terbuat dari beton cor K-200 dengan

ketebalan minimal 20 cm.

4. Plat atas septictank terbuat dari plat beton bertulang dengan 4

lapis tulangan diameter 10 mm dengan jarak minimal 100 mm dan tebal 120 mm

5. Pada bagian atas permukaan septictank harus diberi lubang control

ukuran 60 x 60 cm untuk keperluan penyedotan limbahan dan pipa pelepas hawa dari besi diameter 1/4” yang dicat dengan baik agar tidak berkarat.

6. Posisi permukaan Septictank harus sejajar dengan posisi

permukaan plat lantai beton bertulang pada lantai 1 kecuali lubang control

7. Kedalaman, dimensi dan posisi – posisi septictank sesuai dengan

gambar bestek kecuali ditentukan lain oleh konsultan PENGAWAS dengan persetujuan konsultan perencana karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis lainnya.

8. Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas

Ground Reservoir tanpa persetujuan konsultan PENGAWAS dan konsultan perencana.

9. Kontraktor pelaksana harus menjamin bahwa bangunan septictank

benar-benar kedap air dan hal ini harus dibuktikan dengan Test Rendam Air selama 24 jam.

10. Jika air dalam septictank berkurang setelah 24 jam maka

dipastikan bahwa ada kebocoran pada bangunan tersebut dan kontraktor pelaksana dengan biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaikinya.


(3)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

12 D. SALURAN RESAPAN

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Spesifikasi Saluran Resapan ini adalah merupakan persyaratan minimal bagi Saluran Resapan yang digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.

Pasal 2 : Persyaratan

1. Bangunan saluran resapan dipergunakan sebagai media serapan air kotor cair yang berasal dari septictank.

2. Kedalaman, dimensi dan posisi posisi saluran resapan sesuai dengan Gambar Bestek kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS dengan persetujuan Konsultan Perencana karena alasan seperti keterbatasan lahan penempatan dan alasan teknis lainnya.

3. Tidak boleh mendirikan dan membangunan bangunan lain diatas saluran resapan tanpa persetujuan Konsultan PENGAWAS dan Konsultan Perencana.

2. Kontraktor Pelaksana harus menjamin dan bahwa bangunan saluran

resapan dapat bekerja dengan baik ketika dialiri air dan air dapat meresap dengan sempurna kedalam tanah.

3. Hal ini harus dibuktikan dengan cara mengisi septictank dengan air

melebihi kapasitas tampungannya dan selama 24 jam diamati apakah volume air yang tidak tertampung dalam septictank dapat diserap oleh saluran resapan atau tidak.

4. Jika setelah 24 jam air diisi kembali kedalam kloset jongkok dan

air tidak dapat mengalir dengan sempurna dalam kloset jongkok maka dipastikan saluran resapan tidak bekerja dengan baik (tidak dapat menyerap air). Untuk itu Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaikinya.


(4)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

13

5. Kontraktor Pelaksana dibolehkan mengajukan metode pembuktian

lain yang dapat dipercaya secara teknis untuk membuktikan bahwa Saluran Resapan bekerja dengan baik.

D. Sistem Pengolahan Limbah Cair.

Pasal 1 : Ruang Lingkup

Penetapan Teknologi Pengolahan Limbah dilakukan dengan pemilihan proses berdasarkan dari identifikasi limbah Cair Balai POM.

Pasal 2 : Persyaratan

1. Dilihat dari Karakteristik dan jenis pengolahan modifikasi Pengolahan Fisika, Kimia dan Biologis Aerasi (Modification Aeration), yaitu Pengolahan yang didahului oleh Pengolahan fisik biologi dilanjutkan dengan kimia.

a. Grease Trap dan Grit Chamber

Ini adalah proses pengolahan pemisahan minyak dengan air serta mengendapkan limbah awal sebelum proses pengolahan selanjutnya dengan berfungsinya Grease trap dsan Grit Chamber, maka penurunan kandungan minyak dan Lemak akan berkurang sebanyak 100%.

b. Bar Screen

merupakan saringan kasar yang digunakan pada tahap awal proses pengolahan air buangan yaitu untuk menahan bahan-bahan kasar yang terdapat dalam air limbah. Bahan-bahan-bahan tersebut biasanya menyumbat dalam saluran seperti kayu, ranting, plastic dan kertas.

Fungsinya :

1. Untuk menghindari rusaknya atau tersumbatnya peralatan

pengolahan seperti pompa.

2. Sebagai pipa penyalur alat-alat unit pengolahan air limbah.

3. Menyaring sampah padat yang ikut terbawa dalam aliran air

limbah.


(5)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

14

Bak pengumpul limbah cair yaitu limbah sebelum dilakukan pengolahan biasanya disini dilakukan pemeriksaan awal yaitu netralisasi limbah agar proses selanjutnya bisa maksimal.

Fungsi:

1. Mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber

2. Meratakan volume pasokan

3. Meratakan debit aliran dan menetralkan ph.

d. Bak Pengendap I/ bak Sedimentasi

Proses Pengendapan zat padat terlarut dalam air limbah secara grafitasi Bumi. Kecepatan Partikel-partikel organic ini biasanya lebih rendah yaitu berkisar 1,25 m/jam, sedangkan kecepatan air bak ini sangat lambat yaitu kurang dari 1,5x10 m3/detik. Bak ini biasanya berbentuk empat persegi panjang digunakan lantai dasr miring, sehingga memungkinkan dalam kemudahan pengendapan lumpurnya. Kriteria bak pengendap biasanya membutuhkan :

1. Waktu tinggal 2,5 jam

2. Surface loading 3 kali rata-rata debit puncak

3. Weir Loading 125-500 m3/m2/det

4. Scouring velocity 1,25 m/det

Fungsi :

1. Menurunkan parameter

2. Memisahkan unsur-unsur organik

3. Mengurangi beban proses pengolahan limbah pada bak

selanjutnya. e. Bak Aerasi

Proses pengontakan air dengan memasukkan udara, dengan pencampuran lumpur aktif, pada kondisi ini mikroorganisme akan mengkondisikan air buangan dari bahan organic menjadi Karbondioksida dan air. Dan mensisntesa bagian lain dari sel-sel mikroba yang baru. Waktu tinggal selama 7,5 jam

Fungsi:

1. Tempat pengontakan air limbah dengan udara

2. Penguraian zat organic oleh bakteri aerobic.

f. Bak engendap II/ bak sedimentasi


(6)

SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan

15

g. Bak Chlorinasi

proses minimalisasi bakterisasi yang ada dalam air buangan dengan bahan kimia, bahan kimia yang digunakan adalah kaporit maupun gas chlor yang berfungsi untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme pathogen yang ada dalam air buangan.

h. Stabilisasi

Kolam pelunakan dimana unsure organic dalam air buangan teroksidasi secara biologis tanpa oksigen artificial, fungsinya untuk menetralisir kandungan air buangan sebelum di buang ke roil kota.

Untuk mengetahui baku mutu limbah yang aman dibuang dilakukan pengecekan parameter kunc yaitu: BOD, COD, TSS, ph. Selain itu juga difungsikan sebagai kolam ikan untuk dijadikan sebagai indicator air limbah masih berbahaya atau tidak. Waktu tinggal yang diperlukan adalah 10 menit.

Fungsi:

1. Mengumpulkan air limbah dari berbagai sumber

2. Meratakan volume pasokan

3. Meratakan debit aliran dan menetralkan ph.

Pasal 3 : Dimensi dan Ukuran Bak

Lihat Gambar kerja