PENGEMBANGAN APLIKASI PENOLAKAN SURAT PE

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

PENGEMBANGAN APLIKASI PENOLAKAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) PELAIHARI
BERBASIS WEBSITE
Siti Sa’adah1), Rabini Sayyidati, M.Pd2)
Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut
Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan Selatan
Telp. (0512) 21537, Faks. (0512) 21537
1)
sitisaadah1296@gmail.com
2)
rabini.sayyidati@gmail.com

ABSTRAK

Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar merupakan aplikasi yang digunakan untuk mendata dokumendokumen Surat Perintah Membayar yang ditolak karena tidak memenuhi syarat. Aplikasi tersebut dapat
melakukan pendataan penolakan Surat Perintah Membayar,serta pencetakan laporan. Pencetakan laporan
tentang pendataan tersebut sangat diperlukan untuk menunjang aktifitas kantor terutama untuk petugas pada
bagian front office dimana petugas tersebut nantinya harus menyerahkan laporan penolakan Surat Perintah

Membayar pada Kepala Kantor. Tetapi pencetakan laporan pada aplikasi tersebut masih belum memenuhi format
laporan yang diinginkan. Pada aplikasi tersebut juga hanya dapat diakses oleh admin dan juga petugas pada
bagian front office. Oleh sebab itu penulis mengembangkan Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
yangdapat membantu pihak petugas dalam pencetakan laporan penolakan Surat Perintah Membayar, serta
menambahkan akses user seperti kepala kantor beserta kepala seksi.
Kata Kunci : Pengembangan, Aplikasi, Surat Perintah Membayar (SPM), Website

1.

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang semakin
pesat, mendorong manusia untuk berlomba
memanfaatkan teknologi informasi sesuai dengan
tujuannya. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
suatu perusahan atau instansi tentunya disesuaikan
dengan kebutuhan dari desain sistem di perusahaan
atau instansi tersebut. Teknologi tidak lagi dipandang
hanya sebagai pelengkap, tetapi sudah menjadi salah
satu penentu atas terlaksananya sasaran dan strategi
dari perusahaan atau instansi tersebut. Seperti halnya

pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Pelaihari. Pada KPPN Pelaihari pada tiap
bagian/seksi telah memanfaatkan teknologi informasi
berupa aplikasi ataupun sistem informasi yang
berasal dari Kementerian Keuangan dan juga dari
Ditjen Perbendaharaan. Aplikasi ataupun sistem
tersebut seperti Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara (SPAN), Sistem Aplikasi
Keuangan
Tingkat
Instansi
(SAKTI),
Perbendaharaan Open (PbnOpen ) dan Sistem
Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA).
Aplikasi yang ada pada KPPN Pelaihari ada yang
berbasis desktop dan berbasis web.
Selain dari Kementerian Keuangan dan juga dari
Ditjen Perbendaharaan, KPPN Pelaihari memiliki
sebuah aplikasi yang bernama Aplikasi Penolakan
Surat Perintah Membayar (SPM). Aplikasi tersebut

berisi tentang penolakan terhadap dokumen SPM
dimana dokumen tersebut telah direkam di dalam
SPAN.

Aplikasi tersebut telah digunakan, walaupun
masih memiliki kekurangan seperti dalam hal
pencetakan laporan yaitu hasil cetakan belum sesuai
dengan format yang digunakan pada kantor tersebut,
serta pada aplikasi tersebut hanya dapat dioperasikan
oleh admin dan juga petugas pada bagian front office
sementara itu para pegawai pada bagian back office
seperti kepala kantor beserta kepala seksi belum dapat
mengakses aplikasi tersebut.
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
yang sebelumnya belum dapat melakukan pencetakan
laporan penolakan Surat Perintah Membayar sesuai
dengan format yang digunakan pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Pelaihari.
Sementara itu, laporan penolakan Surat Perintah
Membayar tersebut sangat dibutuhkan karena

digunakan sebagai hasil pendataan dari dokumendokumen Surat Perintah Membayar yang ditolak dan
akan diserahkan ke kepala kantor.
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
yang sebelumnya hanya memiliki 2 level user untuk
masuk ke dalam aplikasi tersebut yaitu sebagai admin
dan juga petugas yang berada pada front office. Ada
penambahan level user dimana kepala kantor beserta
kepala seksi dapat masuk ke dalam aplikasi tersebut.
Kepala kantor beserta kepala seksi hanya memiliki
kewenangan untuk memantau serta melihat dan
mencetak hasil laporan penolakan Surat Perintah
Membayar.
Oleh karena itu, penulis akan membantu dalam
penyelesaian aplikasi tersebut berupa perbaikan pada

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

pencetakan laporan, penambahan level pada user
yaitu level untuk kepala kantor serta para kepala seksi

karena sebelumnya aplikasi tersebut hanya digunakan
oleh admin serta petugas konversi yang berada pada
front office.
Adapun judul dari laporan yang akan dibuat
penulis
adalah
“Pengembangan
Aplikasi
Penolakan Surat Perintah Membayar (SPM)
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Pelaihari Berbasis Website”.
2.

LANDASAN TEORI
Bagian ini memuat teori-teori pendukung untuk
Pengembangan Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar (SPM) Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Pelaihari Berbasis Website
menggunakan
PHP

yang telah
dirancang
menggunakan Data Flow Diagram (DFD), meliputi
Entity Realtionship Diagram, Diagram Context,
Diagram Dekomposisi, dan Flowchart.
2.1 Pengembangan
Pengembangan berarti proses menterjemahkan
atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam
bentuk fitur fisik. Pengembangan secara khusus
berarti
proses menghasilkan bahan-bahan
pembelajaran (Seto, 2012) .
Metode penelitian dan pengembangan adalah
metode
penelitian
yang
digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan
produk

tersebut.
Agar
dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode
survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan
produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji
keektifan produk tersebut (digunakan metode
eksperimen) (Sugiyono, 2009).
2.2 Aplikasi
Aplikasi berasal dari kata application yang
artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara
istilah aplikasi adalah: program siap pakai yang
direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi
pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan
oleh sasaran yang dituju (arif dkk, 2013).
Perangkat lunak aplikasi (bahasa Inggris:
application software) adalah suatu subkelas
perangkat lunak komputer yang memanfaatkan

kemampuan komputer langsung untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya
dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang
mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer,
tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan
tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang
menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat
lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja,
dan pemutar media (Juniansyah, 2016).
Aplikasi berasal dari kata application yaitu
bentuk benda dari kata kerja to apply yang dalam

bahasa Indonesia berarti pengolah. Secara istilah,
aplikasi komputer adalah suatu subkelas perangkat
lunak komputer yang menggunakan kemampuan
komputer langsung untuk melakukan suatu tugas
yang diinginkan pemakai. Contoh utama perangkat
lunak aplikasi adalah program pengolah kata, lembar
kerja, dan pemutar media (Alhamri, 2016).
2.3 Surat Perintah Membayar (SPM)

Surat Perintah Membayar adalah dokumen yang
diterbitkan
oleh
Pengguna
Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk
untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA
atau dokumen lain yang dipersamakan. SPM diproses
menggunakan Aplikasi SPM yang dikembangkan
oleh Direktorat Sistem Perbendaharaan Ditjen
Perbendaharaan. SPM berlaku sebagai surat perintah
kepada KPPN sebagai Kuasa BUN di daerah untuk
mencairkan dana APBN.
Penyampaian
SPM
beserta
dokumen
pendukung yang dilengkapi dengan Arsip Data
Komputer (ADK) SPM disampaikan kepada KPPN
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat

yang ditunjuk paling lambat dua hari kerja setelah
SPM diterbitkan. Pelaksanaan ketentuan tersebut
dikecualikan untuk satker yang kondisi geografis dan
transportasinya sulit, dengan memperhitungkan
waktu yang dapat dipertanggungjawabkan (PMK No
190/PMK.05/2012).
2.4 Website
Web
merupakan
kumpulan
dokumen–
dokumen yang tersebar di mesin–mesin di internet.
Dokumen ini biasa disebut page (halaman HTML).
Tiap page mengandung link ke page yang lain di
mesin yang lain di internet. Halaman web yang
melakukan point ke halaman yang lain ini
dinamakan menggunakan Hypertext. String yang
melakukan link ke halaman yang lain disebut dengan
Hyperlink (Syachbana, 2013).
Website adalah keseluruhan halaman-halaman

web yang terdapat dari sebuah domain yang
mengandung informasi (Prayitno, 2015)

2.5 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (entity relationship diagram) adalah
model konseptual yang mendeskripsikan hubungan
antara penyimpanan. ERD digunakan untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data.
Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan
proses yang dilakukan (Setiawan, 2012).
ERD adalah suatu model jaringan kerja
(network) yang menguraikan susunan data yang
disimpan dari sistem secara abstrak (Yuhendra dkk,
2015).
Entity relationship diagram merupakan salah
satu model yang digunakan untuk mendesain
database dengan tujuan menggambarkan data
berelasi pada sebuah database (Heldiansyah dkk,
2015).

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

ERD digunakan untuk memodelkan struktur data
dan hubungan antar data, karena hal ini relatif
kompleks (Irfan dkk, 2015).
2.6 DFD (Data Flow Diagram)
DFD (data flow diagram) adalah suatu grafik
yang
menjelaskan
sebuah
sistem
dengan
menggunakan bentuk-bentuk dan simbol-simbol
untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses
yang saling berhubungan. DFD adalah salah satu alat
pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang
lebih penting dan kompleks daripada data yang
dimanipulasi oleh sistem (Setiawan, 2012).
Data flow diagram (DFD-DAD/Diagram Alir
Data) memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai
yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan,
nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal.
DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan
aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian
melewai proses yang mentransformasinya ke tujuan
yang lain, yang ada pada objek lain (Widianti, 2012).
DFD adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus data sistem,
yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas
(Heldiansyah dkk, 2015).
DFD digunakan untuk mengembangkan alur kerja
dari sistem yang akan dibangun atau sistem yang
sedang berjalan (Irfan dkk, 2015).
2.7 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik
dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari
suatu program. Flowchart menolong analyst dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif–alternatif lain dalam
pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang
perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut (Setiawan,
2012).
Flowchart merupakan urutan-urutan langkah
kerja suatu proses yang digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol yang disusun secara
sistematis (Iswandy, 2015).
Flowchart (diagram alur) atau gambaran secara
grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan dari
program aplikasi (Wardhani dkk, 2013).

3.

KERANGKA PENELITIAN
PROBLEM
Telah Tersedia Aplikasi Penolakan
Surat Perintah Membayar, Namun Masih
Memiliki Kekurangan Seperti Dalam Hal
Pencetakan Laporan, Penambahan Level
User Dimana Pada Aplikasi Sebelumnya
Hanya memiliki 2 Level User

APPROACH

Bagaimana Pengembangan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar
DEVELOPMENT

ERD, DFD, Flowchart | PHP dan
MySQL | Metode Prototype
IMPLEMENTATION

Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Pelaihari

RESULT
Ketersediannya Aplikasi Penolakan
Surat Perintah Membayar Pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Pelaihari
Berbasis Website Dengan Penambahan

Level User dan Pencetakan Laporan

Gambar 1. Kerangka Penelitian
Penjelasan kerangka penelitian :
A. Problem (Masalah)
Merupakan masalah yang diperoleh dan
digunakan sebagai alasan pengembangan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
karena aplikasi tersebut digunakan untuk
menunjang pekerjaan kantor tetapi masih
memiliki kekurangan seperti dalam hal
pencetakan laporan. Pencetakan laporan tersebut
menjadi hal yang penting, karena laporan yang
telah dicetak berisi keterangan dokumendokumen Surat Perintah Membayar dari Satker
mana yang ditolak. Aplikasi Penolakan Surat
Perintah Membayar tersebut hanya memiliki 2
level user yaitu admin dan petugas yang berada
pada bagian front office. Pengembang diminta
untuk menambahkan level user tersebut dengan
memasukkan kepala kantor beserta kepala seksi.
B. Approach (Pendekatan)
Merupakan pendekatan untuk mencapai
tujuan atau hasil, dengan mengembangkan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
dimana aplikasi tersebut dapat mencetak laporan
penolakan Surat Perintah Membayar yang sesuai

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

dengan format yang ada pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Pelaihari.
C. Development (Pengembangan)
Aplikasi
Penolakan
Surat
Perintah
Membayar
akan dikembangkan dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP, untuk
rancangan sistem menggunakan ERD, DFD,
Flowchart dan database yang digunakan adalah
MySQL. Metode pengembangan sistemnya
menggunakan metode atau model prototype.
D. Implementation (Kesempatan / Peluang)
Merupakan tempat yang disarankan dalam
penerapan Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar ini yaitu di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Pelaihari.
E. Result (Hasil)
Merupakan tujuan atau solusi terhadap
masalah yang ada yaitu dengan mengembangkan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar
untuk membantu pegawai dalam menunjang
pekerjaan kantor pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Pelaihari. Aplikasi
Penolakan Surat Perintah Membayar dapat
menghasilkan laporan penolakan Surat Perintah
Membayar yang sesuai dengan format pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Pelaihari serta penambahan level user yaitu
sebagai kepala kantor dan juga sebagai kepala
seksi.
4.

ANALISIS SISTEM
Analisis sitem yang dilakukan dalam
Pengembangan Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar (SPM) Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Pelaihari Berbasis Website dibagi
menjadi 2 (dua) tahap, yaitu analisis sistem yang
berjalan dan analisis sistem yang diusulkan.
Analisis Sistem yang Berjalan
Gambar 2. Sistem yang Berjalan menjelaskan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar dimana
admin dan petugas hanya dapat memasukkan data
tolakan, data satker, data kantor dan data user . Pada
sistem sebelumnya belum dapat melakukan cetak
laporan. User hanya dapat memasukkan data ke
dalam sistem.

4.2

Analisis Sistem yang Diusulkan
Gambar 3. Sistem yang diusulkan
menjelaskan Aplikasi Penolakan SPM memiliki
penambahan level user yaitu kepala kantor beserta
kepala seksi dimana kepala kantor ataupun kepala
seksi menerima cetakan laporan penolakan Surat
Perintah Membayar.

Gambar 3. Sistem yang Diusulkan
5.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
SISTEM
5.1 Perancangan Sistem
Pengembangan Aplikasi Penolakan Surat
Perintah Membayar (SPM) Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Pelaihari Berbasis
Website dirancang menggunakan ERD (Entity
Relationship
Diagram)
untuk
merancang
databasenya, serta menggunakan DFD (Data Flow
Diagram) yang terdiri dari Diagram Context dan
Diagram Dekomposisi. Serta Flowchart untuk
merancang aplikasinya.

4.1

Gambar 2. Sistem yang Berjalan

ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram menggambarkan
data dan hubungan antar data secara global dengan
menggunakan Entity Relationship Diagram.
Gambaran Entity Relationship Diagram pada
Pengembangan Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar (SPM) Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Pelaihari Berbasis Website, dapat
dilihat pada gambar 4.

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018
tolak_unggah
id_tolakan*

hukum

tolak_patuh

tolak_rpd

tgl_spm

jen_spm

ket_lain
kd_kantor*

alamat_kantor

tolak_benar

kota

data_tolak

tolak_dok

kd_satker
nm_kantor

id_kantor

tolak_manual

tlp

logo

no_spm
logo

id_tolak*

fax
Mengelola
Mengelola

jen_tolak

ref_tolak_benar

id_user

nip*
akses

aktif

Mengelola

nm_lengkap
nm_user

tipe_spm

db_user

id_spm*

Mengelola

ref_spm
pass_user

jen_tolak

id_tolak*

1

Mengelola

mendapatkan info login, info satker, info kantor, info
user , info monitoring spm dan info laporan tolak spm.
Petugas dapat mengelola data login, data satker, data
monitoring spm, data laporan tolak spm dan
mendapatkan info login, info satker, info monitoring
spm dan info laporan tolak spm. Kepala kantor hanya
dapat mengelola data login, data monitoring spm,
data laporan tolak spm serta mendapatkan info login,
info monitoring spm dan info laporan tolak spm.

ref_tolak_manual
id_satker*
Mengelola

telp_satker

aktif

Mengelola

db_satker

nm_satker

Mengelola
kd_satker

mail

id_tolak*
id_tolak*
jen_tolak

ref_tolak_dok

ref_tolak_rpd

jen_tolak

Gambar 4. Entity Relationship Diagram
Rancangan tentang ERD (Entity Relationship
Diagram) dimana terdapat 8 entitas, yaitu entitas
pertama db_user yang memiliki atribut id_user, nip,
nm_lengkap, nm_user, pass_user, akses, dan aktif.
Entitas kedua ref_tolak_rpd yang memiliki atribut
id_tolak dan jen_tolak. Entitas ketiga ref_spm yang
memiliki atribut id_spm dan tipe_spm. Entitas
keempat ref_tolak_manual yang memiliki atribut
id_tolak dan jen_tolak. Entitas kelima db_satker yang
memiliki atribut id_satker, kd_satker, nm_satker,
mail, telp_satker dan aktif. Entitas keenam
ref_tolak_dok yang memiliki atribut id_tolak dan
jen_tolak. Entitas ketujuh id_kantor yang memiliki
atribut kd_kantor, nm_kantor, alamat_kantor, kota,
tlp, fax dan logo. Entitas kedelapan data_tolak yang
memiliki atribut id_tolakan, kd_satker, no_spm,
tgl_spm,
jen_spm,
tolak_dok,
tolak_benar,
tolak_manual, tolak_patuh, tolak_rpd, tolak_unggah,
ket_lain dan hukum.
Diagram Konteks
Diagram konteks memaparkan bagaimana
aliran masukan dan keluaran dari aplikasi yang
dibangun. Diagram ini adalah diagram Level tertinggi
dari Data Flow Diagram yang menggambarkan
hubungan sistem dengan lingkungan luarnya, dapat
dilihat pada gambar 5.
Info login, info satker, info
kantor, info user, info
monitoring spm, info laporan
tolak spm

Admin

Data login, data satker, data
kantor, data user, data
monitoring spm, data laporan
tolak spm

Info login, data satker, info
monitoring spm, info laporan
tolak spm

Aplikasi Penolakan Surat
Perintah Membayar

Data login, data satker, data
monitoring spm, data laporan
tolak spm

Petugas

Data login, data monitoring
spm, data laporan tolak spm

Kepala kantor

Info login, info monitoring
spm, info laporan tolak spm

Gambar 5. Diagram Konteks
Pada aplikasi ini terdapat 3 user, yaitu admin,
petugas dan kepala kantor. Admin dapat mengelola
data login, data satker, data kantor, data user , data
monitoring spm, data laporan tolak spm dan

Diagram Dekomposisi
Diagram dekomposisi merupakan aktivitas
mendekomposisikan proses utama yang lebih rinci.
Dalam mendekomposisikan proses dengan model ini
ada 4 (empat) kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi pada proses, terkait dengan input dan output,
yaitu : 1 input dan 1 output, 1 input dan banyak
output, banyak input dan 1 output, banyak input dan
banyak output. Aliran data yang ada pada sistem
digambarkan dengan lebih rinci menggunakan
diagram dekomposisi seperti pada gambar 6.
Aplikasi
Penolakan Surat
Perintah
Membayar

Level 0

1.
Login

2.
Mengelola
satker

3.
Mengelola
kantor

5.
Mengelola
monitoring
spm

4.
Mengelola
user

6.
Mengelola
laporan tolak
spm

Level 1
2.1
Tampil
satker

3.1
Tampil
kantor

4.1
Tampil user

5.1
Tampil
monitoring
spm

6.1
Tampil
laporan tolak
spm

4.2
Tambah user

6.2
Tambah
laporan tolak
spm

2.3
Ubah satker

4.3
Ubah user

6.3
Hapus
laporan tolak
spm

2.4
Hapus satker

4.4
Hapus user

6.4
Cetak
laporan tolak
spm

2.2
Tambah
satker

3.2
Ubah kantor

Gambar 6. Diagram Dekomposisi
Aplikasi ini terdiri dari 2 level yaitu level 0
dan level 1. Level 0 terdiri dari form login ,
mengelola satker, mengelola kantor, mengelola
user, mengelola monitoring spm dan mengelola
laporan tolak spm. Level 1 terdiri dari mengelola
satker terdiri dari tampil satker, tambah satker,
ubah satker dan hapus satker. Pada mengelola
kantor terdiri dari tampil kantor dan ubah kantor.
Pada mengelola user terdiri dari tampil user ,
tambah user , ubah user dan hapus user . Pada
mengelola monitoring spm hanya terdiri dari
tampil monitoring spm. Pada mengelola laporan
tolak spm terdiri dari tampil laporan, tambah,
hapus serta cetak laporan tolak spm.

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

Flowchart Menu Utama Admin
Flowchart menu utama Pengembangan
Aplikasi Penolakan Surat Perintah Membayar (SPM)
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Pelaihari Berbasis Website dapat dilihat pada
Gambar 7.

4.2.2

Halaman Menu Admin
Halaman utama admin menampilkan beberapa
menu yang terdiri dari beranda, spm, laporan, data
master dan logout. Tampilan halaman untuk user lain
sama seperti tampilan halaman admin, hanya saja ada
beberapa menu yang berbeda.

Admin

A

Tampil menu

Tidak

Ya
Beranda

Tampil beranda

Tidak
Ya

SPM

SPM

Tidak
Ya
Laporan tolak spm

Laporan tolak
spm

Tidak

Ya
Data Ma ster

Data Ma ster

Tidak
Tidak
A

Logout

Ya

Selesai

Gambar 9. Halaman Menu Admin
4.2.3 Halaman Monitoring
Halaman Monitoring dapat diakses oleh
semua user , pada halaman ini hanya dapat melakukan
aksi lihat data.

Gambar 7. Flowchart Menu Utama Admin
Merupakan rancangan yang menjelaskan
flowchart menu utama admin, akan tampil form menu
admin yang berisi beranda, spm, laporan tolak spm,
data master dan logout. Apabila memilih beranda
maka akan tampil form beranda, apabila memilih
form spm maka akan kehalaman spm. Begitupun
dengan menu laporan tolak spm, dan data master .
4.2 Implementasi Sistem
Implementasi
Pengembangan
Aplikasi
Penolakan Surat Perintah Membayar (SPM) Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pelaihari
Berbasis Website.
4.2.1 Form Login
Form Login ini menampilkan nama Username
dan password yang harus diisi terlebih dahulu agar
dapat mengakses Aplikasi Penolakan Surat Perintah
Membayar (SPM) Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Pelaihari Berbasis Website.

Gambar 8. Form Login

Gambar 10. Halaman Monitoring
4.2.4

Halaman Data Satker
Halaman ini hanya dapat diakses oleh admin
dan petugas. Admin dan petugas dapat melakukan
aksi tambah, ubah, hapus, dan lihat data satker.

Gambar 11. Halaman Data Satker

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

4.2.5

Halaman Data Kantor
Halaman ini hanya dapat diakses oleh admin
saja, dimana admin dapat melakukan aksi lihat dan
ubah data kantor.

Gambar 12. Halaman Data Kantor
4.2.6

Halaman Data User
Halaman ini hanya dapat diakses oleh
admin , admin dapat melakukan aksi lihat, tambah,
ubah serta hapus data user.

Gambar 13. Halaman Data User
4.2.7

Halaman Laporan Penolakan SPM
Halaman ini dapat diakses oleh semua user,
dimana pada halaman ini dapat dilakukan aksi
tambah, cetak serta hapus.

Gambar 14. Halaman Laporan Penolakan SPM
6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Pengembangan Aplikasi
Penolakan Surat Perintah Membayar (SPM) Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pelaihari
dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP
dengan penyimpanan database di MySQL. Aplikasi
ini memiliki 3 level user , yaitu admin, petugas dan
kepala kantor. Admin dapat mengelola semua data
yang terdapat di dalam aplikasi. Petugas juga dapat
mengelola beberapa data. Sedangkan kepala hanya

dapat melihat data monitoring tolakan serta laporan
penolakan SPM.
DAFTAR PUSTAKA
Alhamri, R.Z., 2016. Aplikasi Data Pokok
Pendidikan
Kota
Kediri
Dengan
Mengimpletasian CSS Bootstrap. Jurnal
Informatika dan Multimedia , 8(2), pp.38-49.
Arif, S.N., Wanda, A.P. and Masudi, A., 2013.
Aplikasi
Administrasi
Perpustakaan
Berbasis Web SMK Swasta Brigjend
Katamso Medan. Jurnal SAINTIKOM
Vol, 12(1).
Heldiansyah, R.I., Aditya, P.A.O. and Fajar, S., 2015.
Pengembangan Sistem Informasi Penjualan
Alat Kesehatan Berbasis Web Pada PT.
Alfin Fanca Prima. Jurnal Positif, 1(1),
pp.37-45.
Irfan, M. and Nurpianti, A., 2015. PEMBUATAN
APLIKASI
ANBIYAPEDIA
ENSIKLOPEDI
MUSLIM
ANAK
BERBASIS WEB. JURNAL ISTEK, 7(1).
Iswandy, E., 2015. Sistem Penunjang Keputusan
Untuk Menentukan Penerimaan Dana
Santunan Sosial Anak Nagari Dan
Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar
Kurang Mampu Di Kenagarian Barung–
Barung Balantai Timur. Jurnal TeknoIf ISSN
2338-2724 , 3(2).
Juniansyah, A., 2016. APLIKASI PENENTUAN
RUTE TERPENDEK UNTUK BAGIAN
PEMASA-RAN PRODUK ROTI SURYA
DENGAN METODE BEST FIRST
SEARCH. Media Infotama , 12 (1).
Prayitno, A. and AMIK BSI Jakarta, Y.S., 2015.
Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan
Digital Berbasis Website Untuk Para
Penulis. IJSE-Indonesian Journal on
Software Engineering , 1(1).
Setiawan, J., 2012. Implementasi Customer
Relationship Management (CRM) pada
Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website
dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi, 6(2).
Seto Suryo, A., 2012. PENGEMBANGAN MEDIA
BELAJAR TEKNIK DASAR BOLABASKET
UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
(Doctoral
dissertation,
UNIVERSITAS
NEGERI
YOGYAKARTA).
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung : Alfabeta.
Syachbana, A.Z., 2013. Perancangan Website
Menggunakan
Responsive
Web
Design. Jurnal Sigmata , 2.
Wardhani, R. and Yaqin, M.H., 2013. Game DasarDasar Hukum Islam Dalam Kitab Mabadi’ul
Fiqh Jilid I. Jurnal Teknika Vol, 5(2).

Jurnal Sains dan Teknologi
Volume 1,Nomor 1, Januari 2018

Widianti, U.D., 2012. Pembangunan Sistem
Informasi
Aset
Di
PT.
Industri
Telekomunikasi
Indonesia
(Persero)
Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Komputer dan
Informatika (KOMPUTA), 1, pp.57-64.
Yuhendra, Y. and Yulianto, R.E., 2015. REKAYASA
PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN
DATA DISTRIBUSI OBAT-OBATAN DI
PT. ANUGRAH PHARMINDO LESTARI
BERBASIS WEB. Jurnal Momentum ISSN:
1693-752X, 17(2).