ARTIKEL PROSIDING PERIKANAN DAN KELAUTAN 2007

ISBN : 978.979 .704.59 5.1

ItAr-ulIAsltr-B-l(aNAttrD.atll[llplr_E_LAy.IAN
Lu"!!"ty.EB!lIASLD_1P.qNf

-Ggig

SEMINAR NASIONAL
PERIKANAN DAN KELAUTAN
N.IPIEIN@IEIIILBAI.N@AINIILPILEIKIPLEIRIILKAINAIN

LEAINTKLEIAIU,ITAINIBIEIRIKIEILAI.NJIIU,ilAIN

DALrufl [NruENLDIU'I"ISU'IN@
Gl"[f

l.N_AtNtNASttotNAlL*

SEMARAN G, 28 AGUSTUS 2OO7

Subiyonto

o
Suradi Wijqyo
Nugroho
Eko Susonto -*ww

IAR NA.CI)N,4L PERIK4ATAA. D,41V KEL.I .-,ZUL\' .
"llngenlungdn IPTEK Perikanu dan Ke/autan Berke/aiutan da/an llendukung Penbanguan Nasiond/"
Faka/tas Penkanan dan l/na Ke/afian Uniurcilar
J-E 4,U

EKTOPARASIT PADA INDUK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)
DI PERAIRAN LAUT LAMPfING
Rohita Sari, Sariito, dan Alfabetian Hariuno Condro H
program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan
(Jniversitas Diponegoro' Jl. Hayam lYuruk No' 1A Semarang

ABSTRAK
produksi teripang pasir di Indonesia telah berhasil dibudidayakan di Balai Budidaya Laut Lampung dan telah drr-- '
pemerii-"'c
dari tahrur 1t92. Salah satu hal yang mendukung budidaya teripang pasir yaitu dengan dilakukannya

pula -::
diketahui
pasir
maka
dapat
teripang
yang
menyerang
jenis
parasit apa saja
eLloparasit. Dengan diketahui
p.n*g*un terhatlap se.*g p"nyatit tersebut-Penelitian ini bertujuan urtuk mengkaji jenis, nilai prwalensr --n
dilaksanakan dr ' .-'L
intensltas ektoparasii yang ienginfeksi teripang pasir, serta cara pengendaliannya- Penelitian
Budidaya Laut Lamprmg.

:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.. Sedangkan metode pengamatan kelain.: '-u
organ luar unuto*i teripang, dilalatkan melalui pemeriksaan elctoparasit pada tubuh teripang. Menurut 6abata. ' '
peraire-. tu

ikan,
data
spesies
pertama
mencatat
adalah
langkah
pemeriksaan
ehoparasit,
dalam
laigkah-langkah
p- eu
norior samp"le, tanggal pemeriksaan- Selanjutnya teripang sampel yang diduga terinfeksi ektoparasit diukur
yang ter:: r''
dan beratnya dengan mengunakan penggaris dan timbangan. Langkah berikutnya teripang sampel
elaoparasii diletaikan di bak nampan untuk diamati gejala klinis/ tingkah laku teripang. Tahapan se1r. --:
merupakan pembuatan preparat kering dengan cara mensmear bagian k-ulit yang terkena parasit. Kemudian n'' rr'
masing hasil sme,r organ dioleskan pada kaca objek yang sebelumnya telah diberi sedikit air kemudian ;:-to
dengan menggunakan coyer g/ass. Setelah itu diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x sampa
Langkah terakhir adalah dari hasil pengamatan preparat organ di mikroskop kemudian difoto dan diidenl

"-sr
dengan mengunakan kunci identifikasi. Identifikasijenis parasit berdasarkan kunci identifikasi parasit dalam i.'-"ml
(1985), Moller dan Anders (1986), Analisis data dengan perhitungan nilai prevalensi dan intensitas para-.j :./dlrl
teripang pasir. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah box atau nampan, alat bedah, kaca pe:':':,u
mikroskop, petridisll pipet tetes, penggaris, gelas objek dan cover glass.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diperiksa 12 sampel teripang pasir hanya 3 sampel lonf te:-- rl
pmasit tersebut. Dari hasil pemeriksaan ditemukan ektoparasit yaifi Oocysts. Oocysts ini merupakan kl- m
myxoslnrea yang berasal dari genus kudoa. Dat'. hasil pemeriksaan ektoparasit pada teripang pasir dipero:. : :::r.ur
prevalensi sebesar 25o% dan nilai intensitas sebesar 0,33. Pengobatan yang dilakukan di Balai Budidaya laut L:-rlryl
dengan menggunakan teknik perendaman larutan rzethyline blue 10 - 20 ppm.

Kata kunci : Teripang Pasir (Holothuria scabra), ektoparasiL oocysts

PENDAHULUAN

:;

asin, gonad kering, otot kering, teripang

yarrg penting. Organisme laut ini dapat

ditemukan dan diperoleh di perairan laut
Indonesia. Hasil perikanan laut ini mempunyai
prospek masa depan yang baik dan bemilai
ekonomis tinggi, baik di pasar lokal atau dalam
negeri maupun pasar intemasional. Harga

teripang dalam kondisi kering I kg seharga Rp.
600.000,00. Dari hasil penelitian, kandungan
lemak nutrisi teripang dalam kondisi kering dari
protein 82 o/o, lemak l,'7 o/o, kadar air 8,9 yo,

kadar abu 8,6 yo, dan karbohidral 4,8 %o.
Teripang dipasarkan dalam beberapa bentuk
produk diantaranya adalah teripang kering, usus

ktl{

Perkembangan d{
teripang Indonesia dari tahun ke tahrm r{
meningkat. Penan,ekapan teripang yang r{

menerus dan cenderung tidak selektif s{

kerupuk kaleng,

Teripang atau ketimun laut atau dalam
bahasa inggris sering disebut dengan Sea
cucumber adalah salah satu hasil dari perairan
laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis

t-

dll.

berpengaruh terhadap ketersediaan sumbutl
alam. Kondisi yang ada sekarang hanya {l

diatasi dengan kegiatan budidaya {

terintegrasi dan ramah lingkungan. Hal fui {
bisa tercukupi kalau hanya mengandalkan rfl


benih dari alam. Satu - safunya cara e{
melakukan kegiatan pembenihan. Benfr {

hatchery umumnya lebih seragam, hrdi{
terjaga, tidak tergantung musim sehinegr {

terus-m{
Bu{!
Laut Lampung telah dirintis dari tahrm {
Produksi teripang masal telah berhasil dff{
pada awal tahun 2001. namun masih t{
diproduksi secara masal dan

Pembenihan teripang di hatchery Balai

B

udid ava P erairan/ B L,.;


-.ro

NI SIONAL

,I&{41AIIR

'?ettgentbangan

PERIK4NAN DAN KEI-AWAN :

IPTEK Peikanan tlan Kelattan Berkelanjatan da/an Mendakmg pembanguntn
Nasioaal,,

Fakultas Peikaxan dan llmtt Ke/aatan (Jniuersitas Dryonegoro,
2g Agustas 2007

Tabel

l. Alat-alat yang digunakan dalam


penelitian

Nama Alat

Kegunaan

Box atau nampan

Tempat peralatan secsio

Alat bedah

Untuk memotong organ-organ yang akan ciiamati
Untuk mengamati gejala yang tampak pada eksternal
anatomi akibat

Kaca pembesar

parasit


Mikroskop

Untuk melihat parasit yang ditemukaan pada Teripang
Untuk menambahkan air pada kaca objek sebelum
berisi

Pipet tetes

jaringan saampel yang akan diperiksa
Gelas objek dan cover
glass

organ atau

Untuk meletakkan preparat yang akan diamati dan
untuk menutup

gelas objek agar preparat lebih mudah diamati

Penggaris dan


Untuk mengukur panjang dan berat teripang yang diambil

timbangan

sampel

sebagai

Analisis data

Penghitungan dilakukan

untuk

melihat

tingkat prevelensi dan intensitas parasit terhadap
ikan sampel.

Prevalensi

.

Prevelensi adalah proporsi ikan sampel yang

terinfeksi. perasit tiap-tiap spesies. feriitungan
prevalensi bertujuan untuk mengetahui berlpa

besar peluang ikan sampel

,uutu
parasit. Prevalensi dihitung idengan

t"iirf"k

menggunakan formulasi menurut prayitno (199g)
sebagai berikut :

Gambar 3. Parasit Oocysts dari Myxosporea
a! i r.t sa mne I yo n g
lo

-. tu.tii@x1oo"/"

pr eva I e n s i Ju
=

mI

te

rnf

e

ks i

I tn a

ng

t

..

HASIL DANPEMBAHASAN

Intensitas

Intensitas adalah jumlah parasit ienis

tertentu yang menginleksi ikan.' perhitungan

IIASIL

;:"

intensitas bertujuan untuk mengetahui
be;;;;
parasit yang menginfeksf ik"n ;;;;i

parasit dan organ yang terinfeksi padr
,Jenis
teripang
pasir (Holothuria scabra)

berikut

12

irrlt
Intensitas dihitung dengan
-"ngguo;[u;
formulasi menurut prayitno (199g)";;;;i
:

Selama penelitian telah diperiksa sebanr.r

hanya_

tersebut.

lntensttas

_

Jumloh pen ebab penyakit rkan

t"^ti@

Prevalensi dan Intensitas tiap jenis parasit
tidak sama. Hal ini dipengaruhi 'oleh beLeraoa
laktor yaitu jenis ikan. ukuran. jenis kelamin,

waktu, serta fisika dan kimia perairan
Ofrr"ri
ikan itu hidup (Rosmikayana, 1994).

3

sampel yang

Dari hasil

tlrinfetsi pa.-

pemeriksaan ditemuk._
yaitu Oocysts. Teripang pasir
:k:qTTit
ra=
tennlekst Oocysts menunjukkan geiala
kJL__:
yaitu kulitnya terdapat bintik _ Uirti[ prtlfr.-Cr:t
pengendalian yang dilakukan di
Balai Budida,.

Laut Lampung dengan

p"."nOu"r_

menggunakan larutan methyline biue
der:_:

dosis l0 - 20 ppm.

lntensitas dan prevelensi parasit \ i_;

menginleksi teripang pasir
lHolotirurio r"rl)r=
Dari pemeriksaan 12 sampel ieripang purl.

3

u

nur.,

sampel yang terinfeksi Ooc)sx-iun
.;unrf,:
Oocysts ditemukan sebanyak 92 ekor.
D=

Budidaya Perairan/BDp - )f

*,-.

,j';

.:
'it* !

-tEr}f

L4R N7-t10A-,.11_ 1)ER1K4IV,4N DAN KEI_4LITAN :
IPTEK Peikaran dan Kelautan Berkelanfutan dalan ltendukutg Petnbangunan Nasional"
f-akulras Peikanan rlan llmu k/autan Llniuertitas Drpoiegoro, 28 Agastas 2007
"Pengetnbangan

adanya penurunan salinitas dibawah 20 ppm
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
kematian teripang yang dipelihara. Tanda -tanda
awal yang diperlihatkan adalah timbulnya luka
berwama putih. Luka tersebut semakin lama

semakin dalam dan melebar yang dapat
menyebabkan rusak atau hancurnya tubuh
teripang. Teripang yarg terkena penyakit
biasanya terlihat pucat dan lembek, banyak
mengeluarkan lendir dan berserabut putih halus
jika dilihat dengan mikroskop tampak
kumpulan bakteri bulat berantai disertai berbagai

yang

Basyarie,

Handoko

disertai oleh adanya perubahan kualitas air secara

drastis (Notowinarto dan Putro, D.H., 1991).
Apabila dijumpai kondisi tersebu! teripang
segera diangkat dan dipindahkan ke dalam bak
yang dtberi air mengalir secara terus menerus.

perendaman menggunakan methyline blue l0 20 ppm lalu angkat dan dicuci dengan air laut
bersih kemudian dengan pemberian air mengalir

setiap hari akan mempercepat

proses

penyembuhan. Teripang mempunyai daya pulih
yang sangat tinggi sehingga dalam waktu 7 - l0
hari akan terlihat mulai normal kembali
(Handoko et a1.,2003).

KESIMPULAII

l.

Ektoparasit yang ditemukan pada induk
teripang parsir (Holothuria scabra) yaytg
dibudidayakan di Balai Budidaya Laut

Lampung

yaitu Oocysts dari

myxosporea yang berasal

dari

kista
golongan

protozoa.

2. Nilai
3.

prevalensi sebesar 25 o/o dan ntlai
individu/ekor.

. intpnsitas sebesar 0,33

Pengendalian terhadap serangan parasit yang

mbnyerang teripang

(

Holotlruria scabra \

dilakukan dengan

perendaman
menggunakan methyline blue l0 - 20 ppm..

da.

et al,. 2A03. Pembenihan

Teripar_

Bal.

Budidaya l-aut. I-ampung.

Kabata, 2.1985. Parasites Diseases

Culture

in The Tropics.

of

Fis-

Taylor .r

Francis. London.

[,evine, D. Norman. 1990. Parasitologi Veterine-

Gadjah Mada University

pres.

Yogyakarta.

Maeno, Y., Nagasawa, K. and Sorimachi. \l
1993. Kudoa intestinalis . (Myxospxrr":
Multivalvulida) from Japan. J. Parasiro.
79:190-192

Martoyo

et al,.

2000. Budidaya

T'eripang.

Penebar swadaya. Jakarta.

Teripang harus dipisahkan antara yang seha!
sedikit luk4 dan sudah parah untuk segera diberi
penanganan. Cara pengobatan dengan

1989. Pengendalian Hama

Pasir (Holothuria scabra).

jenis jamur. Penyakit jamur dan bakteri ini

muncul secara seporadis akibat terjadinya luka
pada tubuh teripang akibat gesekan tubuh yang

A.

Penyakit. Sub Balai penelitian Bididal=
Pantai Bojonegoro. Serang

Moller,

H & Anders, K. 1986. Diseases ani
Parasites of Marine Fishes.
Meeresfische. Germany.

Notowinarto dan Putro,

lJ

D.H. 1991. Teknik

pembenihan Teripang. Buletin Budidal

Laut No.

2. Dirjen

!...j

i:i

a

Perikanan. Balai

Iludidaya Laut. Lampung.

;

Prayitno, S. Budi. 1998. Diagrrosa Penyakit Ikan.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

IJ

Panggabean, T. M. 1987. Membudidayakan
teripang (Ketimun Laut) dalam Rangka
Meningkatkan Produksi Hasil Laut

r,q

Indonesia. Dirjen perikanan

dan

International Research Centre. Jakarta.
Rosmikayana,

A.N. 1994. Inventarisasi parasit

:rlf
'l

*:

Pada Ikan mas Koki (Carassius auratus)
Bandar

dari Stasiun Karantina Ikan

Udara Seokarno-Hatla Jakarta. Skripsi.

Fakultas Perikanan Institut pertanian
Bogor. Bogor.

prakis Budidaya
Teripang. Kanisius. yogyakarta.

,

Sutaman. 1993. Petunjuk

.J

Zafran et al,. 1998. Manual for Fish Disease

DAh"TARPUSTAKA

Afriantb, E dan Evi Liviawati. lgg2.

Diagnosis. Gondol Research Station for
Costal Fisheries. Bali.

Pe,ngendalian Hama dan penyakit Ikan.

Kanisius:Yogyakarta.

:

"a

Budidaya

P erairan/BDP

- 203

'?engetttbangan IPTEK Peikanan dan Ke/aatan Brke/anjatan
tlalart llendtkung Penbartgunan Nasional,,
Faka/tas Peikanan dan llnu Ke/autan Llniuersitas DfuoneToro, 28 Awrta: 2007

menunjukkan gejala klinis yaitu ikan lele dumbo
akan banyak muncul kepermukaan air, insang
menebal dan pucat, serta lendir berlebih. parasit
ini menempel pada epithelium insang ikan
sehingga terjadi erosi dan pembengkakan serta

terdapat lendir yang berlebihan. pada tingkat
infeksi yang berat yaitu banyak Dactylogtrus sp
pada insang seekor insang ikan dapat merusak

sistem respirasi ikan sehingga ikan

ini

sesuai dengan literatur

ketayatan

(rvilrv.geocities.co_rn) sebesar 7-8 untuk

pH,

untuk suhu 2842oC bahwa Kualitas aii di

sentra

dan

desa

Lele Wonosari, Bonang, Kabupaten

Demak, sudah memenuhi syarat yang cocok
untuk kegiatan budidaya.

susah

bemapas dan akhirnya ikan mati lemas.
Menurut Cahyono (2000) bahwa, keberadan

parasit Dactylogtrus sp

antara 270C -27,50C, suhu udara 2g,5oc- 2gac.
Melihat kondisi kualitas air kolam adalah lavak

disebabkan oleh

KESIMPULAN

4.

kualitas air yang kurang baik dan kepadatan yang

tinggi. Kualitas air yang kurang baik biasanya
terjadi karena air yang digunakan sebagai media
tidak ditreatment terlebih dahulu sehingga parasit
yang ada pada air tersebut segera menginfeksi
ikan lele sebagai inang tempat untuk berkembang
bialg selain itu dapat juga disebabkan oleh
pergantian air yang tidak maksimal dan sisa-sisa
pakan yang ada di dasar kolam.
Ekoparasit lain yang ditemukan adalah dari

golongan protozoa yaitu Myxobalus spp
sebanyak 24 ekor. Yang ditemukan menyerang
ikan lele dumbo pada bagian kulit dengan ciriciri timbulnya bintil berwarna kemerah-merahan
yang menyebabkan luka pada tubuh ikan lele
dumbo sehingga membuat wama dan bagian
kulit tubuh ikan lele dumbo berubah wama

Ektoparasit yang ditemukan pada ikan leie

dumbo (Clarias gariapinus)

5.

da:
Gyrodactylus sp.
Nilai intensitas, prevalensi, dan dominan:

terbesar pada ikan lele dumbo (Claric:
gariapirus) mencapai 2,69, 32,5 o/o, dzr.
46,67

yaitu oleh parasit Dactylog)rus

nilai

s?

prevalens..

Intensitas,

Dominansi terendah mencapai 2,28, 1200,,.
dan21,33Yo, yaitu oleh parasit Gyrodac4lt,,
sp.

DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin. 2000. Tinjauan Beberapa
Parasiter, Cendawan, dan

dan

Patogenesis

pen-val::

Viral Ik,l::
Diagnosis

Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusar

BDP Fakultas Perikanan dan

Ilr'::-

Kelautan IPB. Bogor.
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan

yang ditimbulkan berupa timbulnya bintil

berwama kemerah-merahan, yang sebenarnya
bintil itu adalah kumpulan dari beribu-ribu spora.
Bintil ini sering menyebabkan tutup insang selalu

o/o

Sedangkan

menjadi agak kemerahan, pucat dan tubuh kurus.
Siklus hidup Myxobolus spp belum diketahui

dengan pasti, biasanya parasit ini menyerang
permukaan kulit, sirip, dan lapisan insang. Gejala

adalah

sp

Myxobolus spp., Dactylogtrus

Air

Taua:

Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Dirjen Perikanan Departemen Pertanian.

198,:.

Petunjuk Praktis Pengenalan Beberap.;

Parasit

Ikan

dan

C€ra

terbuka. Pada insang ikan yang terserang terdapat
benjolan menyerupai tumor, sehingga terjadi
gangguan pada sirkulasi pemap€rsan, serta
penurunan fungsi organ pemapasan (Kordi ,

Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan HiAir Tawar. Penebar Swadaya. Jakana

2004).

Gerald,

Myxobolus

spp timbul karena

sistem

pengelolaan air kolam atau budidaya yang tidak
baik. Infeksi ini sering diamati pada benih yang
dipelihara di karamba atau air deras, tapi
patogenisitasnya masih belum diketahui. Infeksi
ini umumnya dapat diketahui dari adanya siste
dalam jumlah banyak yang tefiapat pada insang

dan

menyebabkan kematian yang tinggi
(Panigoro et al, 2005). Kualitas air untuk
pemeliharaan dalam pemijahan harus selalu
dirawat dan dijaga kebersihannya. pada
umumnya, seluruh penyakit yzmg menyerang
disebabkan oleh keadaan Kualitas air yang kotor
dan tidak terawat.

Kualitas air yang didapat pada penelitian ini
diketahui nilai pH adalah 7-8, suhu air berkisar

Penanggulangannya. Jakarta.

B. 1997. Colorguide of Freshwater Fis:
Disease. Blessleer Biofi sh. Belgium

Hernowo dan Suyanto, S. R. 2001. pembenih-dan Pembesaran Lele di pekarange-

Sawah dan Longyam.

pT

paneb"-

Swadaya, Jakarta.

Kabat4 1985. Parasites and Diseases of Fii:

Cultured in The Tropics. Taylor ar,;
Francis: London and philadelphia.

M. Ghufran H. Kordi.K. 2004. penanggulan,eHama dan Penyakit Ikan. pT A;*
Mahasatya. Jakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology Thir-:

Edition. W.B Saunders

Compan.

Toronto. PP 697.

Budidaya Perairan/BDP -

))