ARTIKEL PROSIDING PERIKANAN DAN KELAUTAN 2007
ISBN : 978.979 .704.59 5.1
ItAr-ulIAsltr-B-l(aNAttrD.atll[llplr_E_LAy.IAN
Lu"!!"ty.EB!lIASLD_1P.qNf
-Ggig
SEMINAR NASIONAL
PERIKANAN DAN KELAUTAN
N.IPIEIN@IEIIILBAI.N@AINIILPILEIKIPLEIRIILKAINAIN
LEAINTKLEIAIU,ITAINIBIEIRIKIEILAI.NJIIU,ilAIN
DALrufl [NruENLDIU'I"ISU'IN@
Gl"[f
l.N_AtNtNASttotNAlL*
SEMARAN G, 28 AGUSTUS 2OO7
Subiyonto
o
Suradi Wijqyo
Nugroho
Eko Susonto -*ww
IAR NA.CI)N,4L PERIK4ATAA. D,41V KEL.I .-,ZUL\' .
"llngenlungdn IPTEK Perikanu dan Ke/autan Berke/aiutan da/an llendukung Penbanguan Nasiond/"
Faka/tas Penkanan dan l/na Ke/afian Uniurcilar
J-E 4,U
EKTOPARASIT PADA INDUK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)
DI PERAIRAN LAUT LAMPfING
Rohita Sari, Sariito, dan Alfabetian Hariuno Condro H
program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan
(Jniversitas Diponegoro' Jl. Hayam lYuruk No' 1A Semarang
ABSTRAK
produksi teripang pasir di Indonesia telah berhasil dibudidayakan di Balai Budidaya Laut Lampung dan telah drr-- '
pemerii-"'c
dari tahrur 1t92. Salah satu hal yang mendukung budidaya teripang pasir yaitu dengan dilakukannya
pula -::
diketahui
pasir
maka
dapat
teripang
yang
menyerang
jenis
parasit apa saja
eLloparasit. Dengan diketahui
p.n*g*un terhatlap se.*g p"nyatit tersebut-Penelitian ini bertujuan urtuk mengkaji jenis, nilai prwalensr --n
dilaksanakan dr ' .-'L
intensltas ektoparasii yang ienginfeksi teripang pasir, serta cara pengendaliannya- Penelitian
Budidaya Laut Lamprmg.
:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.. Sedangkan metode pengamatan kelain.: '-u
organ luar unuto*i teripang, dilalatkan melalui pemeriksaan elctoparasit pada tubuh teripang. Menurut 6abata. ' '
peraire-. tu
ikan,
data
spesies
pertama
mencatat
adalah
langkah
pemeriksaan
ehoparasit,
dalam
laigkah-langkah
p- eu
norior samp"le, tanggal pemeriksaan- Selanjutnya teripang sampel yang diduga terinfeksi ektoparasit diukur
yang ter:: r''
dan beratnya dengan mengunakan penggaris dan timbangan. Langkah berikutnya teripang sampel
elaoparasii diletaikan di bak nampan untuk diamati gejala klinis/ tingkah laku teripang. Tahapan se1r. --:
merupakan pembuatan preparat kering dengan cara mensmear bagian k-ulit yang terkena parasit. Kemudian n'' rr'
masing hasil sme,r organ dioleskan pada kaca objek yang sebelumnya telah diberi sedikit air kemudian ;:-to
dengan menggunakan coyer g/ass. Setelah itu diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x sampa
Langkah terakhir adalah dari hasil pengamatan preparat organ di mikroskop kemudian difoto dan diidenl
"-sr
dengan mengunakan kunci identifikasi. Identifikasijenis parasit berdasarkan kunci identifikasi parasit dalam i.'-"ml
(1985), Moller dan Anders (1986), Analisis data dengan perhitungan nilai prevalensi dan intensitas para-.j :./dlrl
teripang pasir. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah box atau nampan, alat bedah, kaca pe:':':,u
mikroskop, petridisll pipet tetes, penggaris, gelas objek dan cover glass.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diperiksa 12 sampel teripang pasir hanya 3 sampel lonf te:-- rl
pmasit tersebut. Dari hasil pemeriksaan ditemukan ektoparasit yaifi Oocysts. Oocysts ini merupakan kl- m
myxoslnrea yang berasal dari genus kudoa. Dat'. hasil pemeriksaan ektoparasit pada teripang pasir dipero:. : :::r.ur
prevalensi sebesar 25o% dan nilai intensitas sebesar 0,33. Pengobatan yang dilakukan di Balai Budidaya laut L:-rlryl
dengan menggunakan teknik perendaman larutan rzethyline blue 10 - 20 ppm.
Kata kunci : Teripang Pasir (Holothuria scabra), ektoparasiL oocysts
PENDAHULUAN
:;
asin, gonad kering, otot kering, teripang
yarrg penting. Organisme laut ini dapat
ditemukan dan diperoleh di perairan laut
Indonesia. Hasil perikanan laut ini mempunyai
prospek masa depan yang baik dan bemilai
ekonomis tinggi, baik di pasar lokal atau dalam
negeri maupun pasar intemasional. Harga
teripang dalam kondisi kering I kg seharga Rp.
600.000,00. Dari hasil penelitian, kandungan
lemak nutrisi teripang dalam kondisi kering dari
protein 82 o/o, lemak l,'7 o/o, kadar air 8,9 yo,
kadar abu 8,6 yo, dan karbohidral 4,8 %o.
Teripang dipasarkan dalam beberapa bentuk
produk diantaranya adalah teripang kering, usus
ktl{
Perkembangan d{
teripang Indonesia dari tahun ke tahrm r{
meningkat. Penan,ekapan teripang yang r{
menerus dan cenderung tidak selektif s{
kerupuk kaleng,
Teripang atau ketimun laut atau dalam
bahasa inggris sering disebut dengan Sea
cucumber adalah salah satu hasil dari perairan
laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis
t-
dll.
berpengaruh terhadap ketersediaan sumbutl
alam. Kondisi yang ada sekarang hanya {l
diatasi dengan kegiatan budidaya {
terintegrasi dan ramah lingkungan. Hal fui {
bisa tercukupi kalau hanya mengandalkan rfl
benih dari alam. Satu - safunya cara e{
melakukan kegiatan pembenihan. Benfr {
hatchery umumnya lebih seragam, hrdi{
terjaga, tidak tergantung musim sehinegr {
terus-m{
Bu{!
Laut Lampung telah dirintis dari tahrm {
Produksi teripang masal telah berhasil dff{
pada awal tahun 2001. namun masih t{
diproduksi secara masal dan
Pembenihan teripang di hatchery Balai
B
udid ava P erairan/ B L,.;
-.ro
NI SIONAL
,I&{41AIIR
'?ettgentbangan
PERIK4NAN DAN KEI-AWAN :
IPTEK Peikanan tlan Kelattan Berkelanjatan da/an Mendakmg pembanguntn
Nasioaal,,
Fakultas Peikaxan dan llmtt Ke/aatan (Jniuersitas Dryonegoro,
2g Agustas 2007
Tabel
l. Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian
Nama Alat
Kegunaan
Box atau nampan
Tempat peralatan secsio
Alat bedah
Untuk memotong organ-organ yang akan ciiamati
Untuk mengamati gejala yang tampak pada eksternal
anatomi akibat
Kaca pembesar
parasit
Mikroskop
Untuk melihat parasit yang ditemukaan pada Teripang
Untuk menambahkan air pada kaca objek sebelum
berisi
Pipet tetes
jaringan saampel yang akan diperiksa
Gelas objek dan cover
glass
organ atau
Untuk meletakkan preparat yang akan diamati dan
untuk menutup
gelas objek agar preparat lebih mudah diamati
Penggaris dan
Untuk mengukur panjang dan berat teripang yang diambil
timbangan
sampel
sebagai
Analisis data
Penghitungan dilakukan
untuk
melihat
tingkat prevelensi dan intensitas parasit terhadap
ikan sampel.
Prevalensi
.
Prevelensi adalah proporsi ikan sampel yang
terinfeksi. perasit tiap-tiap spesies. feriitungan
prevalensi bertujuan untuk mengetahui berlpa
besar peluang ikan sampel
,uutu
parasit. Prevalensi dihitung idengan
t"iirf"k
menggunakan formulasi menurut prayitno (199g)
sebagai berikut :
Gambar 3. Parasit Oocysts dari Myxosporea
a! i r.t sa mne I yo n g
lo
-. tu.tii@x1oo"/"
pr eva I e n s i Ju
=
mI
te
rnf
e
ks i
I tn a
ng
t
..
HASIL DANPEMBAHASAN
Intensitas
Intensitas adalah jumlah parasit ienis
tertentu yang menginleksi ikan.' perhitungan
IIASIL
;:"
intensitas bertujuan untuk mengetahui
be;;;;
parasit yang menginfeksf ik"n ;;;;i
parasit dan organ yang terinfeksi padr
,Jenis
teripang
pasir (Holothuria scabra)
berikut
12
irrlt
Intensitas dihitung dengan
-"ngguo;[u;
formulasi menurut prayitno (199g)";;;;i
:
Selama penelitian telah diperiksa sebanr.r
hanya_
tersebut.
lntensttas
_
Jumloh pen ebab penyakit rkan
t"^ti@
Prevalensi dan Intensitas tiap jenis parasit
tidak sama. Hal ini dipengaruhi 'oleh beLeraoa
laktor yaitu jenis ikan. ukuran. jenis kelamin,
waktu, serta fisika dan kimia perairan
Ofrr"ri
ikan itu hidup (Rosmikayana, 1994).
3
sampel yang
Dari hasil
tlrinfetsi pa.-
pemeriksaan ditemuk._
yaitu Oocysts. Teripang pasir
:k:qTTit
ra=
tennlekst Oocysts menunjukkan geiala
kJL__:
yaitu kulitnya terdapat bintik _ Uirti[ prtlfr.-Cr:t
pengendalian yang dilakukan di
Balai Budida,.
Laut Lampung dengan
p"."nOu"r_
menggunakan larutan methyline biue
der:_:
dosis l0 - 20 ppm.
lntensitas dan prevelensi parasit \ i_;
menginleksi teripang pasir
lHolotirurio r"rl)r=
Dari pemeriksaan 12 sampel ieripang purl.
3
u
nur.,
sampel yang terinfeksi Ooc)sx-iun
.;unrf,:
Oocysts ditemukan sebanyak 92 ekor.
D=
Budidaya Perairan/BDp - )f
*,-.
,j';
.:
'it* !
-tEr}f
L4R N7-t10A-,.11_ 1)ER1K4IV,4N DAN KEI_4LITAN :
IPTEK Peikaran dan Kelautan Berkelanfutan dalan ltendukutg Petnbangunan Nasional"
f-akulras Peikanan rlan llmu k/autan Llniuertitas Drpoiegoro, 28 Agastas 2007
"Pengetnbangan
adanya penurunan salinitas dibawah 20 ppm
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
kematian teripang yang dipelihara. Tanda -tanda
awal yang diperlihatkan adalah timbulnya luka
berwama putih. Luka tersebut semakin lama
semakin dalam dan melebar yang dapat
menyebabkan rusak atau hancurnya tubuh
teripang. Teripang yarg terkena penyakit
biasanya terlihat pucat dan lembek, banyak
mengeluarkan lendir dan berserabut putih halus
jika dilihat dengan mikroskop tampak
kumpulan bakteri bulat berantai disertai berbagai
yang
Basyarie,
Handoko
disertai oleh adanya perubahan kualitas air secara
drastis (Notowinarto dan Putro, D.H., 1991).
Apabila dijumpai kondisi tersebu! teripang
segera diangkat dan dipindahkan ke dalam bak
yang dtberi air mengalir secara terus menerus.
perendaman menggunakan methyline blue l0 20 ppm lalu angkat dan dicuci dengan air laut
bersih kemudian dengan pemberian air mengalir
setiap hari akan mempercepat
proses
penyembuhan. Teripang mempunyai daya pulih
yang sangat tinggi sehingga dalam waktu 7 - l0
hari akan terlihat mulai normal kembali
(Handoko et a1.,2003).
KESIMPULAII
l.
Ektoparasit yang ditemukan pada induk
teripang parsir (Holothuria scabra) yaytg
dibudidayakan di Balai Budidaya Laut
Lampung
yaitu Oocysts dari
myxosporea yang berasal
dari
kista
golongan
protozoa.
2. Nilai
3.
prevalensi sebesar 25 o/o dan ntlai
individu/ekor.
. intpnsitas sebesar 0,33
Pengendalian terhadap serangan parasit yang
mbnyerang teripang
(
Holotlruria scabra \
dilakukan dengan
perendaman
menggunakan methyline blue l0 - 20 ppm..
da.
et al,. 2A03. Pembenihan
Teripar_
Bal.
Budidaya l-aut. I-ampung.
Kabata, 2.1985. Parasites Diseases
Culture
in The Tropics.
of
Fis-
Taylor .r
Francis. London.
[,evine, D. Norman. 1990. Parasitologi Veterine-
Gadjah Mada University
pres.
Yogyakarta.
Maeno, Y., Nagasawa, K. and Sorimachi. \l
1993. Kudoa intestinalis . (Myxospxrr":
Multivalvulida) from Japan. J. Parasiro.
79:190-192
Martoyo
et al,.
2000. Budidaya
T'eripang.
Penebar swadaya. Jakarta.
Teripang harus dipisahkan antara yang seha!
sedikit luk4 dan sudah parah untuk segera diberi
penanganan. Cara pengobatan dengan
1989. Pengendalian Hama
Pasir (Holothuria scabra).
jenis jamur. Penyakit jamur dan bakteri ini
muncul secara seporadis akibat terjadinya luka
pada tubuh teripang akibat gesekan tubuh yang
A.
Penyakit. Sub Balai penelitian Bididal=
Pantai Bojonegoro. Serang
Moller,
H & Anders, K. 1986. Diseases ani
Parasites of Marine Fishes.
Meeresfische. Germany.
Notowinarto dan Putro,
lJ
D.H. 1991. Teknik
pembenihan Teripang. Buletin Budidal
Laut No.
2. Dirjen
!...j
i:i
a
Perikanan. Balai
Iludidaya Laut. Lampung.
;
Prayitno, S. Budi. 1998. Diagrrosa Penyakit Ikan.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
IJ
Panggabean, T. M. 1987. Membudidayakan
teripang (Ketimun Laut) dalam Rangka
Meningkatkan Produksi Hasil Laut
r,q
Indonesia. Dirjen perikanan
dan
International Research Centre. Jakarta.
Rosmikayana,
A.N. 1994. Inventarisasi parasit
:rlf
'l
*:
Pada Ikan mas Koki (Carassius auratus)
Bandar
dari Stasiun Karantina Ikan
Udara Seokarno-Hatla Jakarta. Skripsi.
Fakultas Perikanan Institut pertanian
Bogor. Bogor.
prakis Budidaya
Teripang. Kanisius. yogyakarta.
,
Sutaman. 1993. Petunjuk
.J
Zafran et al,. 1998. Manual for Fish Disease
DAh"TARPUSTAKA
Afriantb, E dan Evi Liviawati. lgg2.
Diagnosis. Gondol Research Station for
Costal Fisheries. Bali.
Pe,ngendalian Hama dan penyakit Ikan.
Kanisius:Yogyakarta.
:
"a
Budidaya
P erairan/BDP
- 203
'?engetttbangan IPTEK Peikanan dan Ke/aatan Brke/anjatan
tlalart llendtkung Penbartgunan Nasional,,
Faka/tas Peikanan dan llnu Ke/autan Llniuersitas DfuoneToro, 28 Awrta: 2007
menunjukkan gejala klinis yaitu ikan lele dumbo
akan banyak muncul kepermukaan air, insang
menebal dan pucat, serta lendir berlebih. parasit
ini menempel pada epithelium insang ikan
sehingga terjadi erosi dan pembengkakan serta
terdapat lendir yang berlebihan. pada tingkat
infeksi yang berat yaitu banyak Dactylogtrus sp
pada insang seekor insang ikan dapat merusak
sistem respirasi ikan sehingga ikan
ini
sesuai dengan literatur
ketayatan
(rvilrv.geocities.co_rn) sebesar 7-8 untuk
pH,
untuk suhu 2842oC bahwa Kualitas aii di
sentra
dan
desa
Lele Wonosari, Bonang, Kabupaten
Demak, sudah memenuhi syarat yang cocok
untuk kegiatan budidaya.
susah
bemapas dan akhirnya ikan mati lemas.
Menurut Cahyono (2000) bahwa, keberadan
parasit Dactylogtrus sp
antara 270C -27,50C, suhu udara 2g,5oc- 2gac.
Melihat kondisi kualitas air kolam adalah lavak
disebabkan oleh
KESIMPULAN
4.
kualitas air yang kurang baik dan kepadatan yang
tinggi. Kualitas air yang kurang baik biasanya
terjadi karena air yang digunakan sebagai media
tidak ditreatment terlebih dahulu sehingga parasit
yang ada pada air tersebut segera menginfeksi
ikan lele sebagai inang tempat untuk berkembang
bialg selain itu dapat juga disebabkan oleh
pergantian air yang tidak maksimal dan sisa-sisa
pakan yang ada di dasar kolam.
Ekoparasit lain yang ditemukan adalah dari
golongan protozoa yaitu Myxobalus spp
sebanyak 24 ekor. Yang ditemukan menyerang
ikan lele dumbo pada bagian kulit dengan ciriciri timbulnya bintil berwarna kemerah-merahan
yang menyebabkan luka pada tubuh ikan lele
dumbo sehingga membuat wama dan bagian
kulit tubuh ikan lele dumbo berubah wama
Ektoparasit yang ditemukan pada ikan leie
dumbo (Clarias gariapinus)
5.
da:
Gyrodactylus sp.
Nilai intensitas, prevalensi, dan dominan:
terbesar pada ikan lele dumbo (Claric:
gariapirus) mencapai 2,69, 32,5 o/o, dzr.
46,67
yaitu oleh parasit Dactylog)rus
nilai
s?
prevalens..
Intensitas,
Dominansi terendah mencapai 2,28, 1200,,.
dan21,33Yo, yaitu oleh parasit Gyrodac4lt,,
sp.
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin. 2000. Tinjauan Beberapa
Parasiter, Cendawan, dan
dan
Patogenesis
pen-val::
Viral Ik,l::
Diagnosis
Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusar
BDP Fakultas Perikanan dan
Ilr'::-
Kelautan IPB. Bogor.
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan
yang ditimbulkan berupa timbulnya bintil
berwama kemerah-merahan, yang sebenarnya
bintil itu adalah kumpulan dari beribu-ribu spora.
Bintil ini sering menyebabkan tutup insang selalu
o/o
Sedangkan
menjadi agak kemerahan, pucat dan tubuh kurus.
Siklus hidup Myxobolus spp belum diketahui
dengan pasti, biasanya parasit ini menyerang
permukaan kulit, sirip, dan lapisan insang. Gejala
adalah
sp
Myxobolus spp., Dactylogtrus
Air
Taua:
Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Dirjen Perikanan Departemen Pertanian.
198,:.
Petunjuk Praktis Pengenalan Beberap.;
Parasit
Ikan
dan
C€ra
terbuka. Pada insang ikan yang terserang terdapat
benjolan menyerupai tumor, sehingga terjadi
gangguan pada sirkulasi pemap€rsan, serta
penurunan fungsi organ pemapasan (Kordi ,
Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan HiAir Tawar. Penebar Swadaya. Jakana
2004).
Gerald,
Myxobolus
spp timbul karena
sistem
pengelolaan air kolam atau budidaya yang tidak
baik. Infeksi ini sering diamati pada benih yang
dipelihara di karamba atau air deras, tapi
patogenisitasnya masih belum diketahui. Infeksi
ini umumnya dapat diketahui dari adanya siste
dalam jumlah banyak yang tefiapat pada insang
dan
menyebabkan kematian yang tinggi
(Panigoro et al, 2005). Kualitas air untuk
pemeliharaan dalam pemijahan harus selalu
dirawat dan dijaga kebersihannya. pada
umumnya, seluruh penyakit yzmg menyerang
disebabkan oleh keadaan Kualitas air yang kotor
dan tidak terawat.
Kualitas air yang didapat pada penelitian ini
diketahui nilai pH adalah 7-8, suhu air berkisar
Penanggulangannya. Jakarta.
B. 1997. Colorguide of Freshwater Fis:
Disease. Blessleer Biofi sh. Belgium
Hernowo dan Suyanto, S. R. 2001. pembenih-dan Pembesaran Lele di pekarange-
Sawah dan Longyam.
pT
paneb"-
Swadaya, Jakarta.
Kabat4 1985. Parasites and Diseases of Fii:
Cultured in The Tropics. Taylor ar,;
Francis: London and philadelphia.
M. Ghufran H. Kordi.K. 2004. penanggulan,eHama dan Penyakit Ikan. pT A;*
Mahasatya. Jakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology Thir-:
Edition. W.B Saunders
Compan.
Toronto. PP 697.
Budidaya Perairan/BDP -
))
ItAr-ulIAsltr-B-l(aNAttrD.atll[llplr_E_LAy.IAN
Lu"!!"ty.EB!lIASLD_1P.qNf
-Ggig
SEMINAR NASIONAL
PERIKANAN DAN KELAUTAN
N.IPIEIN@IEIIILBAI.N@AINIILPILEIKIPLEIRIILKAINAIN
LEAINTKLEIAIU,ITAINIBIEIRIKIEILAI.NJIIU,ilAIN
DALrufl [NruENLDIU'I"ISU'IN@
Gl"[f
l.N_AtNtNASttotNAlL*
SEMARAN G, 28 AGUSTUS 2OO7
Subiyonto
o
Suradi Wijqyo
Nugroho
Eko Susonto -*ww
IAR NA.CI)N,4L PERIK4ATAA. D,41V KEL.I .-,ZUL\' .
"llngenlungdn IPTEK Perikanu dan Ke/autan Berke/aiutan da/an llendukung Penbanguan Nasiond/"
Faka/tas Penkanan dan l/na Ke/afian Uniurcilar
J-E 4,U
EKTOPARASIT PADA INDUK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)
DI PERAIRAN LAUT LAMPfING
Rohita Sari, Sariito, dan Alfabetian Hariuno Condro H
program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan
(Jniversitas Diponegoro' Jl. Hayam lYuruk No' 1A Semarang
ABSTRAK
produksi teripang pasir di Indonesia telah berhasil dibudidayakan di Balai Budidaya Laut Lampung dan telah drr-- '
pemerii-"'c
dari tahrur 1t92. Salah satu hal yang mendukung budidaya teripang pasir yaitu dengan dilakukannya
pula -::
diketahui
pasir
maka
dapat
teripang
yang
menyerang
jenis
parasit apa saja
eLloparasit. Dengan diketahui
p.n*g*un terhatlap se.*g p"nyatit tersebut-Penelitian ini bertujuan urtuk mengkaji jenis, nilai prwalensr --n
dilaksanakan dr ' .-'L
intensltas ektoparasii yang ienginfeksi teripang pasir, serta cara pengendaliannya- Penelitian
Budidaya Laut Lamprmg.
:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.. Sedangkan metode pengamatan kelain.: '-u
organ luar unuto*i teripang, dilalatkan melalui pemeriksaan elctoparasit pada tubuh teripang. Menurut 6abata. ' '
peraire-. tu
ikan,
data
spesies
pertama
mencatat
adalah
langkah
pemeriksaan
ehoparasit,
dalam
laigkah-langkah
p- eu
norior samp"le, tanggal pemeriksaan- Selanjutnya teripang sampel yang diduga terinfeksi ektoparasit diukur
yang ter:: r''
dan beratnya dengan mengunakan penggaris dan timbangan. Langkah berikutnya teripang sampel
elaoparasii diletaikan di bak nampan untuk diamati gejala klinis/ tingkah laku teripang. Tahapan se1r. --:
merupakan pembuatan preparat kering dengan cara mensmear bagian k-ulit yang terkena parasit. Kemudian n'' rr'
masing hasil sme,r organ dioleskan pada kaca objek yang sebelumnya telah diberi sedikit air kemudian ;:-to
dengan menggunakan coyer g/ass. Setelah itu diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x sampa
Langkah terakhir adalah dari hasil pengamatan preparat organ di mikroskop kemudian difoto dan diidenl
"-sr
dengan mengunakan kunci identifikasi. Identifikasijenis parasit berdasarkan kunci identifikasi parasit dalam i.'-"ml
(1985), Moller dan Anders (1986), Analisis data dengan perhitungan nilai prevalensi dan intensitas para-.j :./dlrl
teripang pasir. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah box atau nampan, alat bedah, kaca pe:':':,u
mikroskop, petridisll pipet tetes, penggaris, gelas objek dan cover glass.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diperiksa 12 sampel teripang pasir hanya 3 sampel lonf te:-- rl
pmasit tersebut. Dari hasil pemeriksaan ditemukan ektoparasit yaifi Oocysts. Oocysts ini merupakan kl- m
myxoslnrea yang berasal dari genus kudoa. Dat'. hasil pemeriksaan ektoparasit pada teripang pasir dipero:. : :::r.ur
prevalensi sebesar 25o% dan nilai intensitas sebesar 0,33. Pengobatan yang dilakukan di Balai Budidaya laut L:-rlryl
dengan menggunakan teknik perendaman larutan rzethyline blue 10 - 20 ppm.
Kata kunci : Teripang Pasir (Holothuria scabra), ektoparasiL oocysts
PENDAHULUAN
:;
asin, gonad kering, otot kering, teripang
yarrg penting. Organisme laut ini dapat
ditemukan dan diperoleh di perairan laut
Indonesia. Hasil perikanan laut ini mempunyai
prospek masa depan yang baik dan bemilai
ekonomis tinggi, baik di pasar lokal atau dalam
negeri maupun pasar intemasional. Harga
teripang dalam kondisi kering I kg seharga Rp.
600.000,00. Dari hasil penelitian, kandungan
lemak nutrisi teripang dalam kondisi kering dari
protein 82 o/o, lemak l,'7 o/o, kadar air 8,9 yo,
kadar abu 8,6 yo, dan karbohidral 4,8 %o.
Teripang dipasarkan dalam beberapa bentuk
produk diantaranya adalah teripang kering, usus
ktl{
Perkembangan d{
teripang Indonesia dari tahun ke tahrm r{
meningkat. Penan,ekapan teripang yang r{
menerus dan cenderung tidak selektif s{
kerupuk kaleng,
Teripang atau ketimun laut atau dalam
bahasa inggris sering disebut dengan Sea
cucumber adalah salah satu hasil dari perairan
laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis
t-
dll.
berpengaruh terhadap ketersediaan sumbutl
alam. Kondisi yang ada sekarang hanya {l
diatasi dengan kegiatan budidaya {
terintegrasi dan ramah lingkungan. Hal fui {
bisa tercukupi kalau hanya mengandalkan rfl
benih dari alam. Satu - safunya cara e{
melakukan kegiatan pembenihan. Benfr {
hatchery umumnya lebih seragam, hrdi{
terjaga, tidak tergantung musim sehinegr {
terus-m{
Bu{!
Laut Lampung telah dirintis dari tahrm {
Produksi teripang masal telah berhasil dff{
pada awal tahun 2001. namun masih t{
diproduksi secara masal dan
Pembenihan teripang di hatchery Balai
B
udid ava P erairan/ B L,.;
-.ro
NI SIONAL
,I&{41AIIR
'?ettgentbangan
PERIK4NAN DAN KEI-AWAN :
IPTEK Peikanan tlan Kelattan Berkelanjatan da/an Mendakmg pembanguntn
Nasioaal,,
Fakultas Peikaxan dan llmtt Ke/aatan (Jniuersitas Dryonegoro,
2g Agustas 2007
Tabel
l. Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian
Nama Alat
Kegunaan
Box atau nampan
Tempat peralatan secsio
Alat bedah
Untuk memotong organ-organ yang akan ciiamati
Untuk mengamati gejala yang tampak pada eksternal
anatomi akibat
Kaca pembesar
parasit
Mikroskop
Untuk melihat parasit yang ditemukaan pada Teripang
Untuk menambahkan air pada kaca objek sebelum
berisi
Pipet tetes
jaringan saampel yang akan diperiksa
Gelas objek dan cover
glass
organ atau
Untuk meletakkan preparat yang akan diamati dan
untuk menutup
gelas objek agar preparat lebih mudah diamati
Penggaris dan
Untuk mengukur panjang dan berat teripang yang diambil
timbangan
sampel
sebagai
Analisis data
Penghitungan dilakukan
untuk
melihat
tingkat prevelensi dan intensitas parasit terhadap
ikan sampel.
Prevalensi
.
Prevelensi adalah proporsi ikan sampel yang
terinfeksi. perasit tiap-tiap spesies. feriitungan
prevalensi bertujuan untuk mengetahui berlpa
besar peluang ikan sampel
,uutu
parasit. Prevalensi dihitung idengan
t"iirf"k
menggunakan formulasi menurut prayitno (199g)
sebagai berikut :
Gambar 3. Parasit Oocysts dari Myxosporea
a! i r.t sa mne I yo n g
lo
-. tu.tii@x1oo"/"
pr eva I e n s i Ju
=
mI
te
rnf
e
ks i
I tn a
ng
t
..
HASIL DANPEMBAHASAN
Intensitas
Intensitas adalah jumlah parasit ienis
tertentu yang menginleksi ikan.' perhitungan
IIASIL
;:"
intensitas bertujuan untuk mengetahui
be;;;;
parasit yang menginfeksf ik"n ;;;;i
parasit dan organ yang terinfeksi padr
,Jenis
teripang
pasir (Holothuria scabra)
berikut
12
irrlt
Intensitas dihitung dengan
-"ngguo;[u;
formulasi menurut prayitno (199g)";;;;i
:
Selama penelitian telah diperiksa sebanr.r
hanya_
tersebut.
lntensttas
_
Jumloh pen ebab penyakit rkan
t"^ti@
Prevalensi dan Intensitas tiap jenis parasit
tidak sama. Hal ini dipengaruhi 'oleh beLeraoa
laktor yaitu jenis ikan. ukuran. jenis kelamin,
waktu, serta fisika dan kimia perairan
Ofrr"ri
ikan itu hidup (Rosmikayana, 1994).
3
sampel yang
Dari hasil
tlrinfetsi pa.-
pemeriksaan ditemuk._
yaitu Oocysts. Teripang pasir
:k:qTTit
ra=
tennlekst Oocysts menunjukkan geiala
kJL__:
yaitu kulitnya terdapat bintik _ Uirti[ prtlfr.-Cr:t
pengendalian yang dilakukan di
Balai Budida,.
Laut Lampung dengan
p"."nOu"r_
menggunakan larutan methyline biue
der:_:
dosis l0 - 20 ppm.
lntensitas dan prevelensi parasit \ i_;
menginleksi teripang pasir
lHolotirurio r"rl)r=
Dari pemeriksaan 12 sampel ieripang purl.
3
u
nur.,
sampel yang terinfeksi Ooc)sx-iun
.;unrf,:
Oocysts ditemukan sebanyak 92 ekor.
D=
Budidaya Perairan/BDp - )f
*,-.
,j';
.:
'it* !
-tEr}f
L4R N7-t10A-,.11_ 1)ER1K4IV,4N DAN KEI_4LITAN :
IPTEK Peikaran dan Kelautan Berkelanfutan dalan ltendukutg Petnbangunan Nasional"
f-akulras Peikanan rlan llmu k/autan Llniuertitas Drpoiegoro, 28 Agastas 2007
"Pengetnbangan
adanya penurunan salinitas dibawah 20 ppm
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
kematian teripang yang dipelihara. Tanda -tanda
awal yang diperlihatkan adalah timbulnya luka
berwama putih. Luka tersebut semakin lama
semakin dalam dan melebar yang dapat
menyebabkan rusak atau hancurnya tubuh
teripang. Teripang yarg terkena penyakit
biasanya terlihat pucat dan lembek, banyak
mengeluarkan lendir dan berserabut putih halus
jika dilihat dengan mikroskop tampak
kumpulan bakteri bulat berantai disertai berbagai
yang
Basyarie,
Handoko
disertai oleh adanya perubahan kualitas air secara
drastis (Notowinarto dan Putro, D.H., 1991).
Apabila dijumpai kondisi tersebu! teripang
segera diangkat dan dipindahkan ke dalam bak
yang dtberi air mengalir secara terus menerus.
perendaman menggunakan methyline blue l0 20 ppm lalu angkat dan dicuci dengan air laut
bersih kemudian dengan pemberian air mengalir
setiap hari akan mempercepat
proses
penyembuhan. Teripang mempunyai daya pulih
yang sangat tinggi sehingga dalam waktu 7 - l0
hari akan terlihat mulai normal kembali
(Handoko et a1.,2003).
KESIMPULAII
l.
Ektoparasit yang ditemukan pada induk
teripang parsir (Holothuria scabra) yaytg
dibudidayakan di Balai Budidaya Laut
Lampung
yaitu Oocysts dari
myxosporea yang berasal
dari
kista
golongan
protozoa.
2. Nilai
3.
prevalensi sebesar 25 o/o dan ntlai
individu/ekor.
. intpnsitas sebesar 0,33
Pengendalian terhadap serangan parasit yang
mbnyerang teripang
(
Holotlruria scabra \
dilakukan dengan
perendaman
menggunakan methyline blue l0 - 20 ppm..
da.
et al,. 2A03. Pembenihan
Teripar_
Bal.
Budidaya l-aut. I-ampung.
Kabata, 2.1985. Parasites Diseases
Culture
in The Tropics.
of
Fis-
Taylor .r
Francis. London.
[,evine, D. Norman. 1990. Parasitologi Veterine-
Gadjah Mada University
pres.
Yogyakarta.
Maeno, Y., Nagasawa, K. and Sorimachi. \l
1993. Kudoa intestinalis . (Myxospxrr":
Multivalvulida) from Japan. J. Parasiro.
79:190-192
Martoyo
et al,.
2000. Budidaya
T'eripang.
Penebar swadaya. Jakarta.
Teripang harus dipisahkan antara yang seha!
sedikit luk4 dan sudah parah untuk segera diberi
penanganan. Cara pengobatan dengan
1989. Pengendalian Hama
Pasir (Holothuria scabra).
jenis jamur. Penyakit jamur dan bakteri ini
muncul secara seporadis akibat terjadinya luka
pada tubuh teripang akibat gesekan tubuh yang
A.
Penyakit. Sub Balai penelitian Bididal=
Pantai Bojonegoro. Serang
Moller,
H & Anders, K. 1986. Diseases ani
Parasites of Marine Fishes.
Meeresfische. Germany.
Notowinarto dan Putro,
lJ
D.H. 1991. Teknik
pembenihan Teripang. Buletin Budidal
Laut No.
2. Dirjen
!...j
i:i
a
Perikanan. Balai
Iludidaya Laut. Lampung.
;
Prayitno, S. Budi. 1998. Diagrrosa Penyakit Ikan.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
IJ
Panggabean, T. M. 1987. Membudidayakan
teripang (Ketimun Laut) dalam Rangka
Meningkatkan Produksi Hasil Laut
r,q
Indonesia. Dirjen perikanan
dan
International Research Centre. Jakarta.
Rosmikayana,
A.N. 1994. Inventarisasi parasit
:rlf
'l
*:
Pada Ikan mas Koki (Carassius auratus)
Bandar
dari Stasiun Karantina Ikan
Udara Seokarno-Hatla Jakarta. Skripsi.
Fakultas Perikanan Institut pertanian
Bogor. Bogor.
prakis Budidaya
Teripang. Kanisius. yogyakarta.
,
Sutaman. 1993. Petunjuk
.J
Zafran et al,. 1998. Manual for Fish Disease
DAh"TARPUSTAKA
Afriantb, E dan Evi Liviawati. lgg2.
Diagnosis. Gondol Research Station for
Costal Fisheries. Bali.
Pe,ngendalian Hama dan penyakit Ikan.
Kanisius:Yogyakarta.
:
"a
Budidaya
P erairan/BDP
- 203
'?engetttbangan IPTEK Peikanan dan Ke/aatan Brke/anjatan
tlalart llendtkung Penbartgunan Nasional,,
Faka/tas Peikanan dan llnu Ke/autan Llniuersitas DfuoneToro, 28 Awrta: 2007
menunjukkan gejala klinis yaitu ikan lele dumbo
akan banyak muncul kepermukaan air, insang
menebal dan pucat, serta lendir berlebih. parasit
ini menempel pada epithelium insang ikan
sehingga terjadi erosi dan pembengkakan serta
terdapat lendir yang berlebihan. pada tingkat
infeksi yang berat yaitu banyak Dactylogtrus sp
pada insang seekor insang ikan dapat merusak
sistem respirasi ikan sehingga ikan
ini
sesuai dengan literatur
ketayatan
(rvilrv.geocities.co_rn) sebesar 7-8 untuk
pH,
untuk suhu 2842oC bahwa Kualitas aii di
sentra
dan
desa
Lele Wonosari, Bonang, Kabupaten
Demak, sudah memenuhi syarat yang cocok
untuk kegiatan budidaya.
susah
bemapas dan akhirnya ikan mati lemas.
Menurut Cahyono (2000) bahwa, keberadan
parasit Dactylogtrus sp
antara 270C -27,50C, suhu udara 2g,5oc- 2gac.
Melihat kondisi kualitas air kolam adalah lavak
disebabkan oleh
KESIMPULAN
4.
kualitas air yang kurang baik dan kepadatan yang
tinggi. Kualitas air yang kurang baik biasanya
terjadi karena air yang digunakan sebagai media
tidak ditreatment terlebih dahulu sehingga parasit
yang ada pada air tersebut segera menginfeksi
ikan lele sebagai inang tempat untuk berkembang
bialg selain itu dapat juga disebabkan oleh
pergantian air yang tidak maksimal dan sisa-sisa
pakan yang ada di dasar kolam.
Ekoparasit lain yang ditemukan adalah dari
golongan protozoa yaitu Myxobalus spp
sebanyak 24 ekor. Yang ditemukan menyerang
ikan lele dumbo pada bagian kulit dengan ciriciri timbulnya bintil berwarna kemerah-merahan
yang menyebabkan luka pada tubuh ikan lele
dumbo sehingga membuat wama dan bagian
kulit tubuh ikan lele dumbo berubah wama
Ektoparasit yang ditemukan pada ikan leie
dumbo (Clarias gariapinus)
5.
da:
Gyrodactylus sp.
Nilai intensitas, prevalensi, dan dominan:
terbesar pada ikan lele dumbo (Claric:
gariapirus) mencapai 2,69, 32,5 o/o, dzr.
46,67
yaitu oleh parasit Dactylog)rus
nilai
s?
prevalens..
Intensitas,
Dominansi terendah mencapai 2,28, 1200,,.
dan21,33Yo, yaitu oleh parasit Gyrodac4lt,,
sp.
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin. 2000. Tinjauan Beberapa
Parasiter, Cendawan, dan
dan
Patogenesis
pen-val::
Viral Ik,l::
Diagnosis
Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusar
BDP Fakultas Perikanan dan
Ilr'::-
Kelautan IPB. Bogor.
Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan
yang ditimbulkan berupa timbulnya bintil
berwama kemerah-merahan, yang sebenarnya
bintil itu adalah kumpulan dari beribu-ribu spora.
Bintil ini sering menyebabkan tutup insang selalu
o/o
Sedangkan
menjadi agak kemerahan, pucat dan tubuh kurus.
Siklus hidup Myxobolus spp belum diketahui
dengan pasti, biasanya parasit ini menyerang
permukaan kulit, sirip, dan lapisan insang. Gejala
adalah
sp
Myxobolus spp., Dactylogtrus
Air
Taua:
Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Dirjen Perikanan Departemen Pertanian.
198,:.
Petunjuk Praktis Pengenalan Beberap.;
Parasit
Ikan
dan
C€ra
terbuka. Pada insang ikan yang terserang terdapat
benjolan menyerupai tumor, sehingga terjadi
gangguan pada sirkulasi pemap€rsan, serta
penurunan fungsi organ pemapasan (Kordi ,
Daelami, D. 2001. Usaha Pembenihan Ikan HiAir Tawar. Penebar Swadaya. Jakana
2004).
Gerald,
Myxobolus
spp timbul karena
sistem
pengelolaan air kolam atau budidaya yang tidak
baik. Infeksi ini sering diamati pada benih yang
dipelihara di karamba atau air deras, tapi
patogenisitasnya masih belum diketahui. Infeksi
ini umumnya dapat diketahui dari adanya siste
dalam jumlah banyak yang tefiapat pada insang
dan
menyebabkan kematian yang tinggi
(Panigoro et al, 2005). Kualitas air untuk
pemeliharaan dalam pemijahan harus selalu
dirawat dan dijaga kebersihannya. pada
umumnya, seluruh penyakit yzmg menyerang
disebabkan oleh keadaan Kualitas air yang kotor
dan tidak terawat.
Kualitas air yang didapat pada penelitian ini
diketahui nilai pH adalah 7-8, suhu air berkisar
Penanggulangannya. Jakarta.
B. 1997. Colorguide of Freshwater Fis:
Disease. Blessleer Biofi sh. Belgium
Hernowo dan Suyanto, S. R. 2001. pembenih-dan Pembesaran Lele di pekarange-
Sawah dan Longyam.
pT
paneb"-
Swadaya, Jakarta.
Kabat4 1985. Parasites and Diseases of Fii:
Cultured in The Tropics. Taylor ar,;
Francis: London and philadelphia.
M. Ghufran H. Kordi.K. 2004. penanggulan,eHama dan Penyakit Ikan. pT A;*
Mahasatya. Jakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology Thir-:
Edition. W.B Saunders
Compan.
Toronto. PP 697.
Budidaya Perairan/BDP -
))