S PGSD 1003512 Chapter5

1

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai model collaborative
teamwork learning untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa Kelas IV

SDN 3 Cikidang Kec. Lembang Kab. Bandung Barat dalam pembelajaran IPA
tentang Materi energi panas dan energi bunyi dapat ditarik simpulan sebagai
berikut:
1.

Perencanaan

pembelajaran

dengan

menerapkan


model

collaborative

teamwork learning ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan lima

tahapan model collaborative teamwork learning yang meliputi lima tahapan
yaitu tahap forming (pembentukan kelompok), tahap stroming (memprediksi
tujuan kegiatan), tahap norming (mengerjakan kegiatan), tahap performing
(menginformasikan kembali), tahap adjourning (menganalisis perbedaan
jawaban disetiap kelompok dan penguatan materi). Dalam perencanaan juga
disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa
dan lembar observasi keterampilan proses sainsnya
2.

Pelaksanaan pembelajaran, dilakukan dengan model collaborative teamwork
learning. Pada setiap siklus terlihat peningkatan keterampilan proses sains

dengan menggunakan model collaborative teamwork learning. Pelaksanaan

pembelajaran siswa pada setiap siklus membuat siswa semakin aktif untuk
menemukan pengetahuannya berdasarkan pengamatan, tidak hanya itu siswa
siswa suda mulai terbiasa dengan belajar kelompok dan sudah bisa
menyatakan

pendapatnya

mengenai

hasil

pengamatan.

Pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I, tahapan yang sesuai pada siklus I adalah pada
tahap performing dan pada tahap adjourning. Pada tahap ini siswa mampu
menginformasikan kembali hasil pengamatan dan kelompok siswa yang lain
sibuk mencatat perbedaaan jawaban antara jawaban kelompoknya dan
Dian Fitriyanti, 2014

PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

jawaban kelompok yang persentasi. Tahapan yang sesuai pada siklus II
adalah kedua tahapan yang berhasil di siklus I ditambah dengan tahap
forming dan norming. Pada tahap forming. Siswa lebih kondusif

dikelompokan menjadi 8 kelompok, dan pada tahap norming pemberian dua
kegiatan sederhan dan saling berhubungan mampu membuat siswa lebih
fokus dengan pengamatannya. Pada siklus III semua kegiatan sesuai dengan
semua tahapan model collaborative teamwork learning.
3.

Terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa Kelas IV SDN 3
Cikidang dari siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I persentase
keberhasilannya sebesar 44,5 %. Pada siklus II persentase keberhasilannya
sebesar 72,5% dan pada siklus III persentase keberhasilannya sebesar 92%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa kelas IV
SDN 3 Cikidang pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi
bunyi dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menggunakan model
collaborative teamwork learning.

B. Saran
Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran
yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam
menggunakan model collaborative teamwork learning.
1. Guru
Guru-guru SDN 3 Cikidang khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada
umumnya diharapkan dalam menggunakan model collaborative teamwork
learning ini untuk meningkatkan

minat siswa. guru dapat meningkatkan

kreatifitas dalam pembelajaran dikelas dan dapat menyesuaikan materi
dengan penerapan model collaborative teamwork learning dengan cara
mempelajari konsep-konsep model collaborative teamwork learning.


Dian Fitriyanti, 2014
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

2. Kepala sekolah
Disarankan agar selalu memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang
diperlukan oleh guru sehingga diharapkan guru bisa lebih konsen dan optimal
dalam pembelajaran

3. Peneliti Berikutnya
Disarankan agar memperluas jangkauan penelitian dengan menggunakan
model collaborative teamwork learning dan diharapkan mencoba model
collaborative teamwork learning, dengan melalui berbagai variasi metode

tidak hanya melalui metode eksperimen. Dicoba untuk mata pelajaran yang
berbeda juga kelas yang berbeda agar mengetahui keberhasilan lain yang

akan didapat dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.

Dian Fitriyanti, 2014
PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu