PPT Materi Pengolahan Limbah - Biologi Edukasi: Belajar Sains Biologi PENGOLAHAN LIMBAH
PENANGANAN LIMBAH
Apa yang Harus Dilakukan?
Coba hitung?
• Jika dalam sehari ada 100 orang yang membeli
barang di supermarket, dan setiap orang akan
mendapatkan pembungkus plastik sebanyak satu,
maka dalam sehari berapa plastik yang akan
dibuang?
• Jika hal itu berlangsung selama satu minggu
berapa plastik yang akan dibuang?
• Jika satu bulan berapa plastik yang di buang?
• 100 x 1 = 100 kantong plastik/hari
• 100 x 7 = 700 kantong plastik/hari
• 100 x 30 = 3000 kantong plastik/bulan
Ini baru dari satu supermarket,
bagaimana jika dari 1000 superarket di indonesia?
Pengolahan Limbah
• UU no 5 tahun 1984 pasal 21 ayat 1: setiap
perusahaan wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan pelestarian Sumber daya dan
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan
Berdasarkan tingkat pengelolaan
Pengolahan awal(pratreatment)
• Penyaringan(screaning): menyaring air limbah
dengan jeruji saring
• Grit chamber: memisahkan pasir dengan
partikel tersuspensi dengan memperlambat
alirannya.
Grit chamber: memisahkan pasir dengan
partikel tersuspensi dengan memperlambat
alirannya.
Pengolahan Primer
1. Metode pengendapan: mengendapkan
limbah cair agar partikel padat mengendap
di dasar tangki
2. Metode pengapungan: menggunakan alat
yang menghasilkan gelembung udara yang
dapat membawa partikel minyak dan lemak
ke permukaan air
Pengolahan sekunder
Pengolahan secara biologis melibatkan
mikroorganisme untuk mendegradasi limbah.
• Metode penyaringan dengan tetesan(trickling
filter)
Bakteri aerob di biakkan dengan ketebalan 1-3 m
Air limbah di semprotkan ke bakteri
Tetesan air di tampung pada tangki dan di endapkan
Air di buang ke
lingkungan
Metode penyaringan dengan tetesan(trickling filter)
Pengolahan sekunder
• Metode lumpur aktif
Air limbah
Tanki berisi lumpur dan
bakteri aerob
Di beri aerasi untuk
mempercepat proses degradasi
limbah
Air limbah di diamkan
beberapa jam
Air limbah di buang
Air limbah di salurkan ke
tangki pengendapan
Pengolahan sekunder
Metode lumpur aktif
Pengolahan sekunder
Metode kolam perlakuan
Limbah cair
Di tempatkan pada kolam
kolam perlakuan
Bakteri aerob
mendegradasi bahan
organik
Ditumbuhkan alga yang
menghasilkan O2 untuk
aerasi
Terjadi pengendapan
Air limbah di buang
Pengolahan sekunder
Metode kolam perlakuan
Pengolahan Tersier
• Dilakukan jika pengolahan primer dan sekunder
masih terdapat zat berbahaya
• Metode yang digunakan
• Metode saring pasir
• Vacum filter
• Penyerapan dengan karbon aktif
• Pengurangan besi-mangan
Desinfektan
• Membunuh mikroorganisme patogen penyebab
penyakit
• Secara kimiawi: menambahkan zat tertentu seperti
klorin
• Secara fisik: pemanasan, penyinaran UV
• Hal-hal yang perlu diperhatika
• Daya racun zat
• Waktu kontak yang diperlukan
• Efektifitas zat
• Kadar dosis
• Sifat toksik atau tidak bagi manusia
• biaya
Pengolahan Lumpur(Sludge
Treatment)
• Lumpur dari pengolahan primer, sekunder,
tersier diolah dengan cara anaerob
• saluran alternatif, yaitu:
• dibuang ke laut
• dibuang ke lahan pembuangan landfill
• dijadikan pupuk kompos, atau
• dibakar (incinerated).
Penanganan Air limbah berdasarkan
karakteristiknya
Proses fisik
• Penghancuran
• Penggumpalan
• Sedimentasi
• Filtrasi
Proses biologi
Kolam oksidasi
Lumpur aktif
Kolam perlakuan
Trikling filter
Proses kimia
Pengendapan dengan
bahan kimia
Netralisasi
Penggumpalan dengan
bahan kimia
Klorinasi
Pembuangan sulfur
Pengolahan Limbah Padat
• Penimbunan
Penimbunan terbuka: limbah di
buang begitu saja di suatu area.
Misalnya TPA
Kelemahan
• Menghabiskan lahan
• Sampah anorganik sulit
terdegradasi
Pengolahan Limbah
Padat
Sanitary Landfill
Sampah di timbun di lubang yang di alasi
lapisan lempung dan lembaran plastik untuk
mencegah perembesan air
Kelemahan
• Jika terjadi kebocoran lapisan maka
akan berbahaya bagi lingkungan
• Akumulasi gas metan di dalam
lapisan bisa menyebabkan ledakan
Sanitary Landfill
Pengolahan Limbah
Padat
Inseniras
iPengolahan limbah dengan cara di bakar
Kelebihan
• Pengurangan sampah sampai 90%
• Tidak memerlukan lahan yang luas
• Panas bisa di jadikan pembangkit listrik
Kelemahan
• Biaya operasional mahal
• Menimbulkan asap
• Hanya sampah tetentu yang bisa di bakar
Insenirat
or
Penanganan Limbah Gas
Mengontrol emisi gas buang
• Gas sulfurdioksida direduksi dengan cara desulfurisasi menggunakan
filter basah (wet scrubber)
• Gas nitrogen oksida direduksi dengan cara menurunkan suhu
pembakaran
• Gas karbon monoksida dan hidrokarbon direduksi dengan cara
memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter untuk
menyempurnakan pembakaran)
Menghilangkan partikulat dari udara
pembuangan
1. Filter udara: filter udara dapat dipasang pada ventilasi:
ruangan, mesin atau cerobong pabrik, mesin kendaraan, atau
daerah lain yang membutuhkan udara bersih
2. Pengendapan siklon (cyclone separator)
penyaring partikulat berukuran 5 –
40 μm.
Prinsip kerja: gaya sentrifugal
Mekanisme:
gas
buangan
dihembuskan melalui tepi dinding
tabung siklon sehingga partikulat
akan mengendap di dasar tabung.
Pengendapan siklon (cyclone separator)
3. Filter basah (wet scrubber)
partikulat yang disaring: debu,
sulfur osksida, amonia, hidrogen
klorida, dan senyawa asam atau
basa.
mekanisme: udara kotor di
salurkan ke filter menyemprotkan
air ke dalam filter udara bertemu
air, partikulat akan larut dan ikut
terbawa ke dasar filter udara
bersih dikeluarkan dari filter
4. Pengendapan sistem gravitasi
• partikulat yang di saring > 50 μm.
• Prinsip kerja: gaya gravitasi
• mekanisme: udara di alirkan ke dalam alat pengendap
kecepatan aliran udara diperlambat secara tiba-tiba
(speed drop) partikulat akan jatuh ke dasar tempat
pengendapan udara bersih keluar dari alat
5. Pengendapan elektrostatik (electrostatic
precipitator
)
• jenis partikulat:
aerosol atau uap air dalam jumlah
besar
• prinsip kerja: proses ionisasi
• mekanisme: udara kotor disalurkan ke alat
pengendap udara kotor melewati elektroda yang
dialiri arus listrik searah (DC) partikulat terionisasi
akan membentuk ion ion akan jatuuh ke dasar alat
pengendapan udara bersih keluar dari alat
Batasan prosedur pencegahan dan pengendalian
pencemaran udara berdasarkan Research into
Environmental Pollution WHO tahun 1968, antara
lain:
• Containment: upaya untuk mencegah masuknya gasgas toksik secara langsung ke udara bebas.
• Replacement: mengganti perlengkapan dan sumber
energi yang banyak mengakibatkan pencemaran
dengan perlengkapan dan sumber energi yang ramah
lingkungan.
• Dilution: upaya untuk mengencerkan bahan pencemar.
• Legislation: upaya penanggulangan melalui aturan dan
undang-undang.
• International Action: pemantauan dan penelitian kasuskasus pencemaran udara.
Upaya pencegahan pencemaran di Indonesia,
berdasarkan periode waktunya
1. Jangka pendek
• Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik tentang bahaya
pencemaran udara bagi manusia dan lingkungan
• Relokasi kawasan industri di tengah kota ke pinggiran kota dan
membangun kawasan hijau di antara pemukiman dan industri (green
belt)
• Penyelenggaraan AMDAL secara rutin di industri
• Penyelenggaraan uji emisi gas bermotor secara berkala
• Perbaikan kualitas transportasi massal untuk mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi
• Pengawasan, pelarangan dan penindakan tegas kepada pembakar
hutan
2. Jangka panjang
• Konsep tata kota mengacu pada pembangunan
berwawasan lingkungan
• Mengganti bahan bakar industri dan kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
• Menerapkan sistem kereta api bawah tanah (sub way
station)
• Melakukan penghijauan atau pembuatan taman di setiap
sudut kota
• Menerapkan undang-undang perlindungan kualitas
lingkungan
PENGOLAHAN LIMBAH B3
dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site
treatment) maupun oleh pihak ketiga (of-site treatment) di
pusat pengolahan limbah industri.
Hal-Hal yang perlu dipertimbangkan jika pengolahn
secara on-site treatment
• jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara
pasti agar teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat
• jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga
dapat menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan
• memerlukan tenaga tetap (in-house staf) yang menangani
proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen
sumber daya manusianya
• peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan
dikeluarkan Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang
dipilih tetap dapat memenuhi standar
Metode Pengolahan Limbah B3
1. Secara kimia
• Dilakukan dengan cara stabilitasi (solidifikasi): proses pengubahan
bentuk fisik atau kimia, melalui bahan pengikat atau senyawa pereaksi
tertentu.
• memperkecil kelarutan, pergerakan, penyebaran daya racun dari
limbah
2. Secara fisik
•
•
dengan cara pembakaran (insinerasi).
perlu kontrol ketat agar gas hasil pembakaran tidak
mencemari udara.
3. Secara biologi
• bioremediasi: penggunaan mikroorganisme untuk
mengurangi (mendegradasi) limbah B3
• fitoremediasi: penggunaan tumbuhan untuk mengurangi
(mendegradasi) limbah B3
Metode Penimbunan Limbah B3
1. Sumur dalam/ sumur Injeksi (Deep Well Injection)
• Caranya : limbah B3 dipompa melalui pipa lapisan batuan
dalam limbah akan terperangkap dalam batuan dalam.
• tantangan: kebocoran pipa, karena perkaratan atau gempa
bumi , akibatnya limbah B3 dapat meresap ke dalam tanah
2. Kolam Penyimpanan (Surface Impoundments)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam kolam terbuka yang
dilapisi lapisan anti resap air akan menguap limbah B3 akan
mengendap di dalam kolam.
• kelemahan: memerlukan lahan luas, kemungkinan Limbah B3
ikut menguap, kebocoran lapisan anti resap.
3. Landfill untuk limbah B3 (Scure Landfill)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam tong/ drum dikubur
dalam landfill khusus. Landfill dilengkapi peralatan monitoring
untuk memantau kondisi limbah B3.
• kelebihan: efektif untuk menimbun limbah B3
• kelemahan: biaya operasional mahal, potensi kebocoran,
memerlukan lahan yang luas.
PEMANFAATAN LIMBAH
Biogas
• dari proses pembusukan sampah anorganik secara anaerob.
• dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti gas LPG.
• Bakteri : Methanobacillus omelianski, Methanobacterium
femicum, Methanosarcina methanica, Methanococcus mazeki.
Kelebihan biogas:
• Mengurangi jumlah sampah,
• Menghemat energi fosil yang cenderung merusak lingkungan,
• Nyala api terang dan tidak berasap, sehingga dapur tetap
bersih,
• Sisa bahan biogas dapat dijadikan pupuk.
Apa yang Harus Dilakukan?
Coba hitung?
• Jika dalam sehari ada 100 orang yang membeli
barang di supermarket, dan setiap orang akan
mendapatkan pembungkus plastik sebanyak satu,
maka dalam sehari berapa plastik yang akan
dibuang?
• Jika hal itu berlangsung selama satu minggu
berapa plastik yang akan dibuang?
• Jika satu bulan berapa plastik yang di buang?
• 100 x 1 = 100 kantong plastik/hari
• 100 x 7 = 700 kantong plastik/hari
• 100 x 30 = 3000 kantong plastik/bulan
Ini baru dari satu supermarket,
bagaimana jika dari 1000 superarket di indonesia?
Pengolahan Limbah
• UU no 5 tahun 1984 pasal 21 ayat 1: setiap
perusahaan wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan pelestarian Sumber daya dan
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan
Berdasarkan tingkat pengelolaan
Pengolahan awal(pratreatment)
• Penyaringan(screaning): menyaring air limbah
dengan jeruji saring
• Grit chamber: memisahkan pasir dengan
partikel tersuspensi dengan memperlambat
alirannya.
Grit chamber: memisahkan pasir dengan
partikel tersuspensi dengan memperlambat
alirannya.
Pengolahan Primer
1. Metode pengendapan: mengendapkan
limbah cair agar partikel padat mengendap
di dasar tangki
2. Metode pengapungan: menggunakan alat
yang menghasilkan gelembung udara yang
dapat membawa partikel minyak dan lemak
ke permukaan air
Pengolahan sekunder
Pengolahan secara biologis melibatkan
mikroorganisme untuk mendegradasi limbah.
• Metode penyaringan dengan tetesan(trickling
filter)
Bakteri aerob di biakkan dengan ketebalan 1-3 m
Air limbah di semprotkan ke bakteri
Tetesan air di tampung pada tangki dan di endapkan
Air di buang ke
lingkungan
Metode penyaringan dengan tetesan(trickling filter)
Pengolahan sekunder
• Metode lumpur aktif
Air limbah
Tanki berisi lumpur dan
bakteri aerob
Di beri aerasi untuk
mempercepat proses degradasi
limbah
Air limbah di diamkan
beberapa jam
Air limbah di buang
Air limbah di salurkan ke
tangki pengendapan
Pengolahan sekunder
Metode lumpur aktif
Pengolahan sekunder
Metode kolam perlakuan
Limbah cair
Di tempatkan pada kolam
kolam perlakuan
Bakteri aerob
mendegradasi bahan
organik
Ditumbuhkan alga yang
menghasilkan O2 untuk
aerasi
Terjadi pengendapan
Air limbah di buang
Pengolahan sekunder
Metode kolam perlakuan
Pengolahan Tersier
• Dilakukan jika pengolahan primer dan sekunder
masih terdapat zat berbahaya
• Metode yang digunakan
• Metode saring pasir
• Vacum filter
• Penyerapan dengan karbon aktif
• Pengurangan besi-mangan
Desinfektan
• Membunuh mikroorganisme patogen penyebab
penyakit
• Secara kimiawi: menambahkan zat tertentu seperti
klorin
• Secara fisik: pemanasan, penyinaran UV
• Hal-hal yang perlu diperhatika
• Daya racun zat
• Waktu kontak yang diperlukan
• Efektifitas zat
• Kadar dosis
• Sifat toksik atau tidak bagi manusia
• biaya
Pengolahan Lumpur(Sludge
Treatment)
• Lumpur dari pengolahan primer, sekunder,
tersier diolah dengan cara anaerob
• saluran alternatif, yaitu:
• dibuang ke laut
• dibuang ke lahan pembuangan landfill
• dijadikan pupuk kompos, atau
• dibakar (incinerated).
Penanganan Air limbah berdasarkan
karakteristiknya
Proses fisik
• Penghancuran
• Penggumpalan
• Sedimentasi
• Filtrasi
Proses biologi
Kolam oksidasi
Lumpur aktif
Kolam perlakuan
Trikling filter
Proses kimia
Pengendapan dengan
bahan kimia
Netralisasi
Penggumpalan dengan
bahan kimia
Klorinasi
Pembuangan sulfur
Pengolahan Limbah Padat
• Penimbunan
Penimbunan terbuka: limbah di
buang begitu saja di suatu area.
Misalnya TPA
Kelemahan
• Menghabiskan lahan
• Sampah anorganik sulit
terdegradasi
Pengolahan Limbah
Padat
Sanitary Landfill
Sampah di timbun di lubang yang di alasi
lapisan lempung dan lembaran plastik untuk
mencegah perembesan air
Kelemahan
• Jika terjadi kebocoran lapisan maka
akan berbahaya bagi lingkungan
• Akumulasi gas metan di dalam
lapisan bisa menyebabkan ledakan
Sanitary Landfill
Pengolahan Limbah
Padat
Inseniras
iPengolahan limbah dengan cara di bakar
Kelebihan
• Pengurangan sampah sampai 90%
• Tidak memerlukan lahan yang luas
• Panas bisa di jadikan pembangkit listrik
Kelemahan
• Biaya operasional mahal
• Menimbulkan asap
• Hanya sampah tetentu yang bisa di bakar
Insenirat
or
Penanganan Limbah Gas
Mengontrol emisi gas buang
• Gas sulfurdioksida direduksi dengan cara desulfurisasi menggunakan
filter basah (wet scrubber)
• Gas nitrogen oksida direduksi dengan cara menurunkan suhu
pembakaran
• Gas karbon monoksida dan hidrokarbon direduksi dengan cara
memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter untuk
menyempurnakan pembakaran)
Menghilangkan partikulat dari udara
pembuangan
1. Filter udara: filter udara dapat dipasang pada ventilasi:
ruangan, mesin atau cerobong pabrik, mesin kendaraan, atau
daerah lain yang membutuhkan udara bersih
2. Pengendapan siklon (cyclone separator)
penyaring partikulat berukuran 5 –
40 μm.
Prinsip kerja: gaya sentrifugal
Mekanisme:
gas
buangan
dihembuskan melalui tepi dinding
tabung siklon sehingga partikulat
akan mengendap di dasar tabung.
Pengendapan siklon (cyclone separator)
3. Filter basah (wet scrubber)
partikulat yang disaring: debu,
sulfur osksida, amonia, hidrogen
klorida, dan senyawa asam atau
basa.
mekanisme: udara kotor di
salurkan ke filter menyemprotkan
air ke dalam filter udara bertemu
air, partikulat akan larut dan ikut
terbawa ke dasar filter udara
bersih dikeluarkan dari filter
4. Pengendapan sistem gravitasi
• partikulat yang di saring > 50 μm.
• Prinsip kerja: gaya gravitasi
• mekanisme: udara di alirkan ke dalam alat pengendap
kecepatan aliran udara diperlambat secara tiba-tiba
(speed drop) partikulat akan jatuh ke dasar tempat
pengendapan udara bersih keluar dari alat
5. Pengendapan elektrostatik (electrostatic
precipitator
)
• jenis partikulat:
aerosol atau uap air dalam jumlah
besar
• prinsip kerja: proses ionisasi
• mekanisme: udara kotor disalurkan ke alat
pengendap udara kotor melewati elektroda yang
dialiri arus listrik searah (DC) partikulat terionisasi
akan membentuk ion ion akan jatuuh ke dasar alat
pengendapan udara bersih keluar dari alat
Batasan prosedur pencegahan dan pengendalian
pencemaran udara berdasarkan Research into
Environmental Pollution WHO tahun 1968, antara
lain:
• Containment: upaya untuk mencegah masuknya gasgas toksik secara langsung ke udara bebas.
• Replacement: mengganti perlengkapan dan sumber
energi yang banyak mengakibatkan pencemaran
dengan perlengkapan dan sumber energi yang ramah
lingkungan.
• Dilution: upaya untuk mengencerkan bahan pencemar.
• Legislation: upaya penanggulangan melalui aturan dan
undang-undang.
• International Action: pemantauan dan penelitian kasuskasus pencemaran udara.
Upaya pencegahan pencemaran di Indonesia,
berdasarkan periode waktunya
1. Jangka pendek
• Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik tentang bahaya
pencemaran udara bagi manusia dan lingkungan
• Relokasi kawasan industri di tengah kota ke pinggiran kota dan
membangun kawasan hijau di antara pemukiman dan industri (green
belt)
• Penyelenggaraan AMDAL secara rutin di industri
• Penyelenggaraan uji emisi gas bermotor secara berkala
• Perbaikan kualitas transportasi massal untuk mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi
• Pengawasan, pelarangan dan penindakan tegas kepada pembakar
hutan
2. Jangka panjang
• Konsep tata kota mengacu pada pembangunan
berwawasan lingkungan
• Mengganti bahan bakar industri dan kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
• Menerapkan sistem kereta api bawah tanah (sub way
station)
• Melakukan penghijauan atau pembuatan taman di setiap
sudut kota
• Menerapkan undang-undang perlindungan kualitas
lingkungan
PENGOLAHAN LIMBAH B3
dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site
treatment) maupun oleh pihak ketiga (of-site treatment) di
pusat pengolahan limbah industri.
Hal-Hal yang perlu dipertimbangkan jika pengolahn
secara on-site treatment
• jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara
pasti agar teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat
• jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga
dapat menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan
• memerlukan tenaga tetap (in-house staf) yang menangani
proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen
sumber daya manusianya
• peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan
dikeluarkan Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang
dipilih tetap dapat memenuhi standar
Metode Pengolahan Limbah B3
1. Secara kimia
• Dilakukan dengan cara stabilitasi (solidifikasi): proses pengubahan
bentuk fisik atau kimia, melalui bahan pengikat atau senyawa pereaksi
tertentu.
• memperkecil kelarutan, pergerakan, penyebaran daya racun dari
limbah
2. Secara fisik
•
•
dengan cara pembakaran (insinerasi).
perlu kontrol ketat agar gas hasil pembakaran tidak
mencemari udara.
3. Secara biologi
• bioremediasi: penggunaan mikroorganisme untuk
mengurangi (mendegradasi) limbah B3
• fitoremediasi: penggunaan tumbuhan untuk mengurangi
(mendegradasi) limbah B3
Metode Penimbunan Limbah B3
1. Sumur dalam/ sumur Injeksi (Deep Well Injection)
• Caranya : limbah B3 dipompa melalui pipa lapisan batuan
dalam limbah akan terperangkap dalam batuan dalam.
• tantangan: kebocoran pipa, karena perkaratan atau gempa
bumi , akibatnya limbah B3 dapat meresap ke dalam tanah
2. Kolam Penyimpanan (Surface Impoundments)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam kolam terbuka yang
dilapisi lapisan anti resap air akan menguap limbah B3 akan
mengendap di dalam kolam.
• kelemahan: memerlukan lahan luas, kemungkinan Limbah B3
ikut menguap, kebocoran lapisan anti resap.
3. Landfill untuk limbah B3 (Scure Landfill)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam tong/ drum dikubur
dalam landfill khusus. Landfill dilengkapi peralatan monitoring
untuk memantau kondisi limbah B3.
• kelebihan: efektif untuk menimbun limbah B3
• kelemahan: biaya operasional mahal, potensi kebocoran,
memerlukan lahan yang luas.
PEMANFAATAN LIMBAH
Biogas
• dari proses pembusukan sampah anorganik secara anaerob.
• dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti gas LPG.
• Bakteri : Methanobacillus omelianski, Methanobacterium
femicum, Methanosarcina methanica, Methanococcus mazeki.
Kelebihan biogas:
• Mengurangi jumlah sampah,
• Menghemat energi fosil yang cenderung merusak lingkungan,
• Nyala api terang dan tidak berasap, sehingga dapur tetap
bersih,
• Sisa bahan biogas dapat dijadikan pupuk.