PPT Materi Tsunami - Biologi Edukasi: Belajar Sains Biologi tsunami Copy
TSUNAMI
Proses terjadinya tsunami
• Gempa di bawah laut
• Letusan gunung api
• Longsor di dasar laut
Karakteristik Tsunami
• Memiliki panjang gelombang sekitar 100-200 km atau lebih.
• Memiliki perioda 10-60 menit
• Kecepatan perambatan gelombang 500 – 1000 km/jam
Ciri gempa pembangkit
tsunami
• Lokasi episentrum
terletak di laut.
• Kedalaman pusat
gempa relatif dangkal,
kurang dari 70 km.
• Memiliki magnitudo
besar M > 7.0 SR
• pensesarannya adalah
sesar naik (thrusting
fault) dan sesar turun
(normal fault)
Faktor yang mempengaruhi tinggi tsunami
• Bentuk pantai: semakin sempit bentuk pantai, tinggi
tsunami makin tinggi
• Kedalaman pantai: pantai semakin landai, tsunami
semakin tinggi
• Vegetasi dan struktur penghalang di sekitar pantai:
semakin banyak tumbuhan mangrove, maka tsunami
bisa di hadang
• Arah gelombang tsunami: arah datangnya tsunami
tegal lurus semakin tinggi gelombangnya
• Efek pemantulan pulau lain
Gejala alam yang muncul sebelum tsunami
• Terjadi gempa
kuat di daerah
pantai (> 7,0
SR)
• Air laut di pantai
surut tiba-tiba
• struktur dasar
laut berupa
lereng akan
terdengar
letusan seperti
bom
• struktur dasar
laut berbentuk
landai akan
terdengar
Jenis Tsunami
• Tsunami jarak dekat (lokal),
terjadi 0 – 30 menit setelah
gempa, jarak episentrum 200
km.
• Tsunami jarak menengah,
terjadi 30 menit – 2 jam
setelah gempa, jarak
episentrum 200 – 1000 km.
• Tsunami jarak jauh, terjadi >
2 jam stelah gempa, jarak
episentrum > 1000 km.
Antisipasi Tsunami
stem Peringatan Dini (Early Warning System)
• Tsunami Early Warning System (TEWS) di kawasan
Samudra Hindia.
• TEWS terdiri atas struktur dan kultur.
• Struktur: seismograf, akselerometer, GPS, Buoy, Tide
Gauges dan tsunami database.
• Kultur: peningkatan kapasitas masyarkat dalam
mengantisipasi tsunami.
• Kegiatan dalam sistem peringatan dini
•
•
•
•
deteksi dini penyebab tsunami
kemungkinan terjadinya tsunami
prediksi penyebaran tsunami
sosialisasi tsunami pada masyarakat, aparat dan dinas
terkait secara akurat.
Prosedur Evakuasi
• Evakuasi: pemindahan penduduk dari daerah bencana ke
daerah yang aman.
• Pemberian informasi kepada masyarakat mengenai tandatanda tsunami
• Simulasi dan perencanaan jalur evakuasi yang efisien
• Membuat bangunan khusus untuk berlindung dari tsunami
Perlindungan Pantai
• segala kegiatan untuk mengurangi dan
meredam energi tsunami di wilayah pantai,
sehingga dapat mengurangi dampak
hempasan tsunami di wilayah yang lebih
tinggi.
• dua cara
• secara alami: melestarikan hutan mangrove/ bakau,
• Secara buatan: pembuatan tanggul pemecah
gelombang.
Perencanaan Tata
Ruang Pantai
• Meliputi kegiatan penetapan wilayah
pemukiman dan industri yang aman dari
serangan tsunami.
Mitigasi bencana Tsunami
• Segala tindakan yang mencegah bahaya, mengurangi
kemungkinan terjadi bahaya dan mengurangi daya
rusak suatu bahaya yang tidak dapat dihindari
Penilaian Bahaya (Hazard Assesment)
• Identifikasi populasi dan aset yang
terancam dan tingkat ancaman
• Harus paham karakteristik sumber
tsunami,
probabilitas/
peluang
tsunami, karakteristik tsunami serta
karaktristik morfologi dasar laut dan
garis pantai.
• menghasilkan peta potensi bahaya
tsunami
2.
Peringatan (Warning)
• peringatan dan perubahan muka
air laut sebagai konfirmasi dan
pengawasan tsunami.
• pusat peringatan haruslah:
• tepat, penyampaian pesan tentang
data seismik, muka air laut,
rekaman tsunami, model numerik,
dll harus akurat.
• Dipercaya
• Cepat
• komunikasi
3. Persiapan
• memerlukan pengetahuan tentang wilayah
terdampak tsunami, waktu evakuasi, dan waktu
aman dari tsunami. Tata ruang kota yang benar
akan memudahkan proses persiapan
menghadapi tsunami.
4. Penelitian
• Riset bukti-bukti paleotsunami (tsunami masa
lampau), mengembangkan database,
kuantifikasi dampak bahaya tsunami/
pemodelan numerik dapat meningkatkan
tingakt akurasi penilaian bahaya.
• Penelitian
• pengadaan penyuluhan publik untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap bahaya tsunami
• menciptakan prosedur evakuasi yang efektif
• panduan perencanaan tata ruang pada zona
potensi tsunami
• teknik meningkatkan daya tahan strukur dan
infrastruktur terhapan hempasa tsunami.
Proses terjadinya tsunami
• Gempa di bawah laut
• Letusan gunung api
• Longsor di dasar laut
Karakteristik Tsunami
• Memiliki panjang gelombang sekitar 100-200 km atau lebih.
• Memiliki perioda 10-60 menit
• Kecepatan perambatan gelombang 500 – 1000 km/jam
Ciri gempa pembangkit
tsunami
• Lokasi episentrum
terletak di laut.
• Kedalaman pusat
gempa relatif dangkal,
kurang dari 70 km.
• Memiliki magnitudo
besar M > 7.0 SR
• pensesarannya adalah
sesar naik (thrusting
fault) dan sesar turun
(normal fault)
Faktor yang mempengaruhi tinggi tsunami
• Bentuk pantai: semakin sempit bentuk pantai, tinggi
tsunami makin tinggi
• Kedalaman pantai: pantai semakin landai, tsunami
semakin tinggi
• Vegetasi dan struktur penghalang di sekitar pantai:
semakin banyak tumbuhan mangrove, maka tsunami
bisa di hadang
• Arah gelombang tsunami: arah datangnya tsunami
tegal lurus semakin tinggi gelombangnya
• Efek pemantulan pulau lain
Gejala alam yang muncul sebelum tsunami
• Terjadi gempa
kuat di daerah
pantai (> 7,0
SR)
• Air laut di pantai
surut tiba-tiba
• struktur dasar
laut berupa
lereng akan
terdengar
letusan seperti
bom
• struktur dasar
laut berbentuk
landai akan
terdengar
Jenis Tsunami
• Tsunami jarak dekat (lokal),
terjadi 0 – 30 menit setelah
gempa, jarak episentrum 200
km.
• Tsunami jarak menengah,
terjadi 30 menit – 2 jam
setelah gempa, jarak
episentrum 200 – 1000 km.
• Tsunami jarak jauh, terjadi >
2 jam stelah gempa, jarak
episentrum > 1000 km.
Antisipasi Tsunami
stem Peringatan Dini (Early Warning System)
• Tsunami Early Warning System (TEWS) di kawasan
Samudra Hindia.
• TEWS terdiri atas struktur dan kultur.
• Struktur: seismograf, akselerometer, GPS, Buoy, Tide
Gauges dan tsunami database.
• Kultur: peningkatan kapasitas masyarkat dalam
mengantisipasi tsunami.
• Kegiatan dalam sistem peringatan dini
•
•
•
•
deteksi dini penyebab tsunami
kemungkinan terjadinya tsunami
prediksi penyebaran tsunami
sosialisasi tsunami pada masyarakat, aparat dan dinas
terkait secara akurat.
Prosedur Evakuasi
• Evakuasi: pemindahan penduduk dari daerah bencana ke
daerah yang aman.
• Pemberian informasi kepada masyarakat mengenai tandatanda tsunami
• Simulasi dan perencanaan jalur evakuasi yang efisien
• Membuat bangunan khusus untuk berlindung dari tsunami
Perlindungan Pantai
• segala kegiatan untuk mengurangi dan
meredam energi tsunami di wilayah pantai,
sehingga dapat mengurangi dampak
hempasan tsunami di wilayah yang lebih
tinggi.
• dua cara
• secara alami: melestarikan hutan mangrove/ bakau,
• Secara buatan: pembuatan tanggul pemecah
gelombang.
Perencanaan Tata
Ruang Pantai
• Meliputi kegiatan penetapan wilayah
pemukiman dan industri yang aman dari
serangan tsunami.
Mitigasi bencana Tsunami
• Segala tindakan yang mencegah bahaya, mengurangi
kemungkinan terjadi bahaya dan mengurangi daya
rusak suatu bahaya yang tidak dapat dihindari
Penilaian Bahaya (Hazard Assesment)
• Identifikasi populasi dan aset yang
terancam dan tingkat ancaman
• Harus paham karakteristik sumber
tsunami,
probabilitas/
peluang
tsunami, karakteristik tsunami serta
karaktristik morfologi dasar laut dan
garis pantai.
• menghasilkan peta potensi bahaya
tsunami
2.
Peringatan (Warning)
• peringatan dan perubahan muka
air laut sebagai konfirmasi dan
pengawasan tsunami.
• pusat peringatan haruslah:
• tepat, penyampaian pesan tentang
data seismik, muka air laut,
rekaman tsunami, model numerik,
dll harus akurat.
• Dipercaya
• Cepat
• komunikasi
3. Persiapan
• memerlukan pengetahuan tentang wilayah
terdampak tsunami, waktu evakuasi, dan waktu
aman dari tsunami. Tata ruang kota yang benar
akan memudahkan proses persiapan
menghadapi tsunami.
4. Penelitian
• Riset bukti-bukti paleotsunami (tsunami masa
lampau), mengembangkan database,
kuantifikasi dampak bahaya tsunami/
pemodelan numerik dapat meningkatkan
tingakt akurasi penilaian bahaya.
• Penelitian
• pengadaan penyuluhan publik untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap bahaya tsunami
• menciptakan prosedur evakuasi yang efektif
• panduan perencanaan tata ruang pada zona
potensi tsunami
• teknik meningkatkan daya tahan strukur dan
infrastruktur terhapan hempasa tsunami.