Bulletin Warta NTT 5

10
10

TRIWULAN III/TAHUN 2014

KEMAH
ALKITABATASI
ATASIKRISIS
KRISIS MORAL
MORAL
KEMA ALKITAB
Oleh: Wilson Boimau
Wakil Gubernur Nusa Tenggara
Timur (NTT), Drs. Benny Alexander
Litelnoni,SH,M.Si megajak pemuda
turut menyikapi fenomena saat ini
yang mengindikasi adanya krisis
moral, terutama dikalangan generasi
muda. Untuk itu lewat kegiatan Kema
Alkitab (Bible Camp) yang digagas
Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor

(GMIT) Efata SoE bersama pemuda
GMIT Paulus Fatukoto dapat menghasilkan pemuda-pemudi yang berperilaku positif dan berkiprah dalam
pembangunan bangsa. “Saya merasa
sangat bangga dan menyambut baik
dengan adanya inisiatif para pemuda
gereja dalam kegiatan bermartabat
ini. Kreativitas dan inovasi para pemuda gereja sangat dibutuhkan guna
menciptakan iklim yang sehat dalam
pergaulan jemaat dan masyarakat.
Apalagi seiring dengan kemajuan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), dituntut penyesuaian dalam
berbagai aspek termasuk pemahaman
dan pendalaman Kitab Suci kepada
pemuda sebagai generasi penerus
bangsa,” tambah Wagub Benny
Litelnoni, didepan ratusan jemaat,
ketika membuka dengan resmi Kema
Alkitab yang diikuti sebanyak 733
orang pemuda, di Gereja Paulus Fatukoto, Sabtu (26/7).

Pembukaan Kema Alkitab yang
bertemakan “Kamu adalah Surat
Kristus” (2 Korintus 3 : 3), dihadiri
antara lain, Bupati Timor Tengah
Selatan (TTS), Ir. Paul VR Mella,
Anggota DPRD NTT, Army Koenay,
Anggota Majelis Sinode GMIT. Pdt.
Hendrik Kudji Rihi,S.Th, Ketua Majelis Jemaat Fatukoto, Pdt. Leonard
Lakapu,S.Th, Camat Molo Utara,
David Kase, Dan Ramil 1621-03, S.
Rahman, Kapolsek Molo Utara, Okto
Sely,SH, Kepala Desa Fatukoto, Kornelius Sumbanu, 733 pemuda GMIT
Efata Soe dan Fatukoto serta jemaat
Gereja Paulus Fatukoto.
Dijelaskan Wagub Benny Litel-

noni, pemahaman dan pendalaman
Kitab Suci melibatkan pemuda GMIT
di dua wilayah klasis, membuktikan adanya perhatian gereja dalam
menigkatkan peran pemuda dengan

berbagai kegiatan positif guna membangun dan menciptakan mental pemuda yang tangguh untuk menyikapi
perkembangan dan kemajuan jaman.
Dengan demikian, lanjut Wagub,
selain gereja membuka diri dengan
melibatkan pemuda maka pemuda
juga diharapkan dapat berpartisipasi
aktif dalam semua aspek pembangunan.
Bupati TTS, Paul Mella, mengatakan melaui liburan cuti bersama ini
pemuda GMIT memandang sebagai
suatu peluang yang sangat berharga
dan mengisinya dengan kegiatan bermanfaat bagi jemaat dan masyarakat.
Sebab, pemuda dibentuk untuk menjalankan rahasia Tuhan, sehingga saat
ini mari kita bersama-sama belajar
apa itu rahasia Tuhan. Bupati Mella,
menyampaikan terima kasih dengan
diselenggarakannya kegiatan bermartabat ini bekerjasama dengan pemuda
GMIT Efata SoE dan pemuda GMIT
Klasis Molo Utara dalam meningkatkan pemahaman kitab suci dan mereleksinya dalam kehidupan jemaat dan
masyarakat.
Anggota Majelis Sinode GMIT,

Pdt. Hendrik Kudji Rihi,S.Th, dalam
suara gembalanya, menjealaskan
kegiatan ini sebagai wujud kerjasama
gereja dan pemerintah yang adalah
hamba-hamba Allah. Secara pemerintahan, pemuda dan pemudi adalah
warga masyarakat tapi didalam
kehidupan lingkup gereja maka pemuda juga adalah jemaat dan menjadi
tiang-tiang penopang bangsa. Kata
Pendeta Hendrik Kudji Rihi, dengan
adanya kemajuan arus informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat
berpengaruh pada moralitas serta
tingkah-laku pemuda maka kegiatan
pemuda GMIT yang berlangsung di

Fatukoto selama lima hari ini dapat
mempertebal keimanan jemaat dan
pemuda dalam pergaulan bangsa.
Kegiatan Kema Alkitab yang
didukung Harian Timor Express,

Bank NTT dan SMA Kristen SoE.
Menurut Ketua Panitia, Hermes
Toto, kegiatan bernuansa rohan ini
bertujuan untuk mempertebal mental spiritualitas pemuda agar dapat
menjadi tulang punggung gereja
dalam mengabarkan kasih Kristus.
Kema Alkitab diikuti sebanyak 733
orang pemuda GMIT Efata, SoE dan
pemuda GMIT Fatukoto, dengan
kegiatan mulai tanggal 25 – 29 juli
2014, yaitu penyuluhan Keluarga
Berencana (KB) bagi orang dewasa,
ceramah dari Danramil 1621-03 Molo
Utara, Dinas Kehutanan Kabupaten
TTS, penyuluhan BPJS, kerja bakti
dan penanaman 1000 pohon anakan
cendana yang secara simbolis telah
dilakukan oleh Wagub NTT, Benny
Litelnoni dan Bupati TTS, Paul Mella
serta sejumlah pejabat dan Tokoh

Masyarakat setempat.