Bulletin Warta NTT 5

5

TRIWULAN IV/TAHUN 2014

Kepala Biro Humas, Drs. Lambertus Ibi Riti,MT diapit Pemateri dan
Peserta Bimtek Kehumasan Provinsi NTT Tahun 2014, Aula Kwarda NTT
berpose bersama, Kamis (27/11).
yang mampu mengatasi masalah
(problem solver).
Pada bagian kedua, tampil
ibu Ezki Suyanto dari Aliansi
Jurnalistik Independen, dengan
materi Media di Era Reformasi dan
Kebijakan Media. Secara khusus,
Ibu Ezki mengaku telah empat kali
bertandang ke Kupang. Momen
yang diingatnya adalah ketika sakit
karena harus menahan pipis, saat
bertugas di Dili. Ketika itu, beliau
ditugaskan meliput proses jejak
pendapat di Timor-Timur (sekarang

Timor Leste) Tahun 1999. Dalam
materinya, Ibu Ezki menjelaskan
bagaimana keberpihakan media
dalam pemberitaan.
Menurutnya, konglomerasi
media turut menentukan kemasan
dan porsi berita yang disajikan,
apakah politik dan hukum, bisnis
atau infotainment. Secara nasional
bisa dicek jika tidak lebih dari
sepuluh orang menguasai bisnis
media dengan berbagai jenis
usaha. Beberap nama diantaranya
yaitu Chairul Tanjung, Surya Paloh
(Metro Group), Aburizal Bakrie,
Hary Tanoesoedibjo (MNC Group)

dan Trio Sariaatmadja. Untuk NTT,
disebutkan bahwa hanya empat
media cetak yang telah terdaftar

di Dewan Pers Indonesia sebagai
pembinanya. Keempat media
dimaksud adalah Tabloit Minggua
Hak Rakyat, Harian Victory News,
Harian Timor Express dan Harian
Pos Kupang. Dijelaskannya,
wartawan juga dituntut memiliki
kompetensi jurnalistik yang harus
dibuktikan dengan sertiikat uji
kompetensi.
Sebagai Humas Pemerintah,
tidak perlu ragu untuk mengajukan
hak jawab dan koreksi. UndangUndang Pers, Undang-Undang
Penyiaran, Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik
bahkan KUHP dapat digunakan
untuk melindugi hak setiap warga
Negara. Wartawan Indonesia juga
diatur untuk mencabut, meralat dan
memperbaiki berita yang keliru dan

tidak akurat. Hal tersebut dapat
disertai dengan permintaan maaf
kepada pembaca, pendengar
atau pemirsa. Dewan Pers, Komis
Penyiaran Informasi (KPI) adalah
lembaga-lembaga yang juga
dapat dilibatkan dalam kegiatan

advokasi.
Peserta bimtek tampak
berantusias mendengar sharing
cerita dua srikandi yang telah
puluhan tahun bergelut di bidang
kehumasan dan jurnalistik itu.
Hingga lewat waktu makan
siang pun, peserta dibuat larut
mengikuti paparan materi yang
dibawakan dengan santai. Maklum,
peserta bimtek kebanyakan
orang dewasa. 40 orang peserta

Bimtek Kehumasan itu berasal dari
Perwakilan PNS pada Sekretariat
DPRD Provinsi NTT, Biro umum Setda
Provinsi NTT dan Perwakilan dari
SKPD yang bertanggungjawab
menyukseskan 6 tekad Pemerintah
Provinsi menjadi NTT sebagai
Provinsi Jagung, Ternak, Cendana,
Perikanan dan Kelautan serta
Pariwisata.
Rencananya, kegiatan Bimtek
Kehumasan itu akan dilaksanakan
selama tiga hari hingga Sabtu
(29/11). Turut dihadirkan pemateri
lainnya dari Tim Java PR yaitu
Ramram Muhammad, Saifudin dan
Ignatius Haryanto dengan materi
penulisan siaran pers dan newsletter.