t pkkh 0908051 chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data yang telah peneliti
gambarkan pada bab sebelumnya, maka diambil simpulan sebgai berikut:
1.
Kondisi perilaku adaptif Anak Tunagrahita usia mental tujuh sampai
dengan sebelas tahun yang mengacu pada perilaku adaptif Anak NonTunagrahita pada usia mental yang sama dengan diukur oleh instrumen
yang sama, kondisi perilaku adaptif anak tunagrahita berbeda dengan
kondisi perilaku adaptif anak non-tunagrahita walaupun usia mentalnya
sama.
Mengacu pada penilaian perilaku adaptif secara peraspek, kondisi pada
aspek fisik motorik tidak teralu jauh perbedaanya walaupun masih tetap
kondisinya di bawah rata-rata anak non-tunagrahita, tetapi berkaitan
dengan aspek fungsi kognitif dan yang berkaitan dengan kegiatan yang
memerlukan kecerdasan, seperti perilaku adaptif akademis, memelihara
kesehatan dan keselamatan diri, keterampilan berbelanja dan kemampuan
perawatan peralatan rumahtangga kondisinya jauh di bawah rata-rata,
baik pada kelompok usia mental 7 tahun, 9 tahun maupun usia mental 11
tahun.
101
2.
Perbandingan kondisi perilaku adaptif Anak Tunagrahita usia mental
tujuh tahun dengan sembilan tahun dan sembilan tahun dengan sebelas
tahun, pada usia mental tujuh tahun dengan sembilan tahun perbedaannya
sangat jauh, namun perbandingan pada usia mental sembilan tahun
dengan sebelas tahun cenderung sama, walupun ada gradasi peningkatan
tidak begitu jauh, tetpi melihat perbandingan perilaku adaptif anak nontunagrahita dari usia tujuh tahun ke sembilan tahun dan usia sembilan
tahun ke sebelas tahun progresnya terus meningkat stabil.
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini paling tidak ada dua hal,: Pertama
mendapatkan informasi dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan kondisi perilaku adaptif antara anak tunagrahita dengan anak nontunagrahita, walaupun dengan usia mental yang sama. Kedua mendapatkan
informasi adanya perbedaan perkembangan perilaku adaptif anak tunagrhita
pada setaip jenjang usia kelompok, yaitu usia mental 7 tahun dengan 9 tahun;
dan usia mental 9 tahun dengan 11 tahun
1. Dalam menyusun materi pembelajaran/bimbingan perilaku adaptif anak
tunagrahita tidak mengacu pada perkembangan anak non-tunagrahita,
tetapi harus mengacu pada perkembangan yang terjadi pada anak
tungrahita itu sendiri karena hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan walaupun usia mentalnya sama. Pertimbangan materi
102
bimbingan tersebut di atas, terutama pada rentang usia tujuh dan sembilan
tahun
2. Dalam menggali informasi kemampuan dan kelemahan kondisi perilaku
adaptif untuk kepentingan menyusun program bimbingan perilaku adaptif
anak tunagrahita perlu melakukan assesmen, hasil penelitian ini dapat
diijadikan rujukan dalam menyusun program bimbingan; dan instrument
penelitian ini dapat dijadikan instrument asesmen.
C. Rekomendasi
1. Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pilihan
sebagai landasan berfikir dan bertindak bagi praktisi pendidikan di
lapangan.
2. Praktis
a. Bagi Guru
Dalam menyusun program pembelajaran atau bimbingan perilaku
adaptif, agar guru tidak merujuk kepada perilaku adaptif anak nontunagrahita tetapi harus merujuk kepada perkembangan yang terjadi
pada anak tunagrahita karena kondisi perilaku adaptif anak nontunagrahita dan kondisi perilaku adaptif anak tunagrahita tidak
sebanding lurus. Pertimbangan penyusunan materi tersebut di atas
terutama akan terjadi pada aspek-aspek kognitif.
103
Dalam menggali informasi kekuatan dan kelemahan perilaku adaptif
untuk kepentingan pnyusunan program pembelajaran guru perlu
melakukan asesmen, maka dari itu instrumen penelitian ini dapat
digunakan menjadi instrumen asesmen.
b. Bagi Orang tua
Rekomendasi bagi orang tua, hasil penelitian ini dapat dijadikan
landasan berkolaborasi dengan sekolah bagaimana memperlakukan
dan membimbing anak di rumah yang sesuai dengan pembelajaran di
sekolah agar anak mendapatkan pengajaran, pendidikan dan latihan
yang sesuai dengan kebutuhannya.
c. Bagi Peneliti
Agar adanya penelitian lanjutan dengan pertanyaan penelitiaan
sebagai berikut:
1) Mengapa perbandingan kelompok usia mental 9 dengan 11 tahun
tidak ada peningkatan?
2) Hasil penelitian ini kondisi perilaku adaptif secara kualitatif hasil
interpretasi data anak tunagrahita ringan menunjukan kategori
adaptif namun memerlukan pengarahan dalam berperilaku.
Apakah setelah usia mental 18 tahun anak tunagrahita dapat
mandiri
3) Model bimbingan seperti apa mengingat kondisi anak tunagrahita
kelompok usia 7 tahun harus dengan kategori dapat melakukan
tetapi harus mendapatkan bimbingan?, dan model bimbingan
104
seperti apa terhadap anak tunagrahita kelompok usia mental 9 dan
11 dengan kategori dapat melakukan tetapi memerlukan
pengarhan dalam melakukannya?.
105
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Abdurrahman, M. (1998). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta, Depdiknas
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Brkebutuhan Khusus. Bandung: Refika
Aditama
Delphie, B. (2005). Bimbingan Perilaku Adaptif. Malang: Elang Mas
Jean David Smith, Inklusif Sekolah Ramah Untuk Semua, ……………………….
Mulyawati, D.K. (2010). Upaya Pembinaan Perilaku Adaptif pada Anak
Tunagrahita Ringan Dilihat dari Perspektif Orang Tua (Skripsi),
Bandung: Jurusan Psikologi FIP UPI
Rochyadi, E. (2010). Model Pembelajaran Berbasis Kesadaran Linguaistik dan
Kesadaran Persepsi Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
UPI Bandung: (Disertasi) tidak diterbitkan
Santrock, J.W. (2007). Child Development. Jakarta: Erlangga (Alih Bahasa Mila
Rachmawati, editor Wibi Hardani)
Skjorten, M.D. (2001). Education – Special Need Education. Oslo: Unfub Forlag
(Alih Bahasa oleh Susi Septaviana Rakhmawati, editor Didi Tarsidi)
Susetyo, B. (2010). Statistika Terapan untuk Analisis Data Penelitian. Bandung:
Refika Aditama
Sukardi (2005). Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Bimi Aksara
Sutjihati, (1996) Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdiknas (tidak
diterbitkan)
Vygotsky, L. (1978). Mind in Society. Pikiran dalam Masyarakat. London:
Harvard University Press. London: Harvard University Press.
Yusuf, LN, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya
http://z-alimin.blogspot.com/2008/04/hambatan-belajar-dan-hambatan.html
106
http://file.upi.edu/Direktori/A.FIP/JUR.PEND.LUARBIASA/195310141987032.S
RIWIDATI/MKBDBG/binadiri.pdf
http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahanperilaku-dalam-belajar/
http://www.scribd.com/doc/20903776/Teori-Belajar-Behavioristik-Gagne
http://coe.sdsu.edu/eet/articles/gagnesevents/
http://haydar85.wordpress.com/2008/07/04/teori-belajar-behavioristik/
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3AenUS
http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/teori-belajar
behavioristik.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=
http://carbon.ucdenver.edu/~mryder/itc_data/constructivism.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Tunagrahita
http://z-alimin.blogspot.com/2007/07/model-pembelajaran-anak.html
107
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan interpretasi data yang telah peneliti
gambarkan pada bab sebelumnya, maka diambil simpulan sebgai berikut:
1.
Kondisi perilaku adaptif Anak Tunagrahita usia mental tujuh sampai
dengan sebelas tahun yang mengacu pada perilaku adaptif Anak NonTunagrahita pada usia mental yang sama dengan diukur oleh instrumen
yang sama, kondisi perilaku adaptif anak tunagrahita berbeda dengan
kondisi perilaku adaptif anak non-tunagrahita walaupun usia mentalnya
sama.
Mengacu pada penilaian perilaku adaptif secara peraspek, kondisi pada
aspek fisik motorik tidak teralu jauh perbedaanya walaupun masih tetap
kondisinya di bawah rata-rata anak non-tunagrahita, tetapi berkaitan
dengan aspek fungsi kognitif dan yang berkaitan dengan kegiatan yang
memerlukan kecerdasan, seperti perilaku adaptif akademis, memelihara
kesehatan dan keselamatan diri, keterampilan berbelanja dan kemampuan
perawatan peralatan rumahtangga kondisinya jauh di bawah rata-rata,
baik pada kelompok usia mental 7 tahun, 9 tahun maupun usia mental 11
tahun.
101
2.
Perbandingan kondisi perilaku adaptif Anak Tunagrahita usia mental
tujuh tahun dengan sembilan tahun dan sembilan tahun dengan sebelas
tahun, pada usia mental tujuh tahun dengan sembilan tahun perbedaannya
sangat jauh, namun perbandingan pada usia mental sembilan tahun
dengan sebelas tahun cenderung sama, walupun ada gradasi peningkatan
tidak begitu jauh, tetpi melihat perbandingan perilaku adaptif anak nontunagrahita dari usia tujuh tahun ke sembilan tahun dan usia sembilan
tahun ke sebelas tahun progresnya terus meningkat stabil.
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini paling tidak ada dua hal,: Pertama
mendapatkan informasi dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan kondisi perilaku adaptif antara anak tunagrahita dengan anak nontunagrahita, walaupun dengan usia mental yang sama. Kedua mendapatkan
informasi adanya perbedaan perkembangan perilaku adaptif anak tunagrhita
pada setaip jenjang usia kelompok, yaitu usia mental 7 tahun dengan 9 tahun;
dan usia mental 9 tahun dengan 11 tahun
1. Dalam menyusun materi pembelajaran/bimbingan perilaku adaptif anak
tunagrahita tidak mengacu pada perkembangan anak non-tunagrahita,
tetapi harus mengacu pada perkembangan yang terjadi pada anak
tungrahita itu sendiri karena hasil penelitian menunjukkan adanya
perbedaan walaupun usia mentalnya sama. Pertimbangan materi
102
bimbingan tersebut di atas, terutama pada rentang usia tujuh dan sembilan
tahun
2. Dalam menggali informasi kemampuan dan kelemahan kondisi perilaku
adaptif untuk kepentingan menyusun program bimbingan perilaku adaptif
anak tunagrahita perlu melakukan assesmen, hasil penelitian ini dapat
diijadikan rujukan dalam menyusun program bimbingan; dan instrument
penelitian ini dapat dijadikan instrument asesmen.
C. Rekomendasi
1. Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu pilihan
sebagai landasan berfikir dan bertindak bagi praktisi pendidikan di
lapangan.
2. Praktis
a. Bagi Guru
Dalam menyusun program pembelajaran atau bimbingan perilaku
adaptif, agar guru tidak merujuk kepada perilaku adaptif anak nontunagrahita tetapi harus merujuk kepada perkembangan yang terjadi
pada anak tunagrahita karena kondisi perilaku adaptif anak nontunagrahita dan kondisi perilaku adaptif anak tunagrahita tidak
sebanding lurus. Pertimbangan penyusunan materi tersebut di atas
terutama akan terjadi pada aspek-aspek kognitif.
103
Dalam menggali informasi kekuatan dan kelemahan perilaku adaptif
untuk kepentingan pnyusunan program pembelajaran guru perlu
melakukan asesmen, maka dari itu instrumen penelitian ini dapat
digunakan menjadi instrumen asesmen.
b. Bagi Orang tua
Rekomendasi bagi orang tua, hasil penelitian ini dapat dijadikan
landasan berkolaborasi dengan sekolah bagaimana memperlakukan
dan membimbing anak di rumah yang sesuai dengan pembelajaran di
sekolah agar anak mendapatkan pengajaran, pendidikan dan latihan
yang sesuai dengan kebutuhannya.
c. Bagi Peneliti
Agar adanya penelitian lanjutan dengan pertanyaan penelitiaan
sebagai berikut:
1) Mengapa perbandingan kelompok usia mental 9 dengan 11 tahun
tidak ada peningkatan?
2) Hasil penelitian ini kondisi perilaku adaptif secara kualitatif hasil
interpretasi data anak tunagrahita ringan menunjukan kategori
adaptif namun memerlukan pengarahan dalam berperilaku.
Apakah setelah usia mental 18 tahun anak tunagrahita dapat
mandiri
3) Model bimbingan seperti apa mengingat kondisi anak tunagrahita
kelompok usia 7 tahun harus dengan kategori dapat melakukan
tetapi harus mendapatkan bimbingan?, dan model bimbingan
104
seperti apa terhadap anak tunagrahita kelompok usia mental 9 dan
11 dengan kategori dapat melakukan tetapi memerlukan
pengarhan dalam melakukannya?.
105
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Abdurrahman, M. (1998). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta, Depdiknas
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Brkebutuhan Khusus. Bandung: Refika
Aditama
Delphie, B. (2005). Bimbingan Perilaku Adaptif. Malang: Elang Mas
Jean David Smith, Inklusif Sekolah Ramah Untuk Semua, ……………………….
Mulyawati, D.K. (2010). Upaya Pembinaan Perilaku Adaptif pada Anak
Tunagrahita Ringan Dilihat dari Perspektif Orang Tua (Skripsi),
Bandung: Jurusan Psikologi FIP UPI
Rochyadi, E. (2010). Model Pembelajaran Berbasis Kesadaran Linguaistik dan
Kesadaran Persepsi Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
UPI Bandung: (Disertasi) tidak diterbitkan
Santrock, J.W. (2007). Child Development. Jakarta: Erlangga (Alih Bahasa Mila
Rachmawati, editor Wibi Hardani)
Skjorten, M.D. (2001). Education – Special Need Education. Oslo: Unfub Forlag
(Alih Bahasa oleh Susi Septaviana Rakhmawati, editor Didi Tarsidi)
Susetyo, B. (2010). Statistika Terapan untuk Analisis Data Penelitian. Bandung:
Refika Aditama
Sukardi (2005). Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Bimi Aksara
Sutjihati, (1996) Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdiknas (tidak
diterbitkan)
Vygotsky, L. (1978). Mind in Society. Pikiran dalam Masyarakat. London:
Harvard University Press. London: Harvard University Press.
Yusuf, LN, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya
http://z-alimin.blogspot.com/2008/04/hambatan-belajar-dan-hambatan.html
106
http://file.upi.edu/Direktori/A.FIP/JUR.PEND.LUARBIASA/195310141987032.S
RIWIDATI/MKBDBG/binadiri.pdf
http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahanperilaku-dalam-belajar/
http://www.scribd.com/doc/20903776/Teori-Belajar-Behavioristik-Gagne
http://coe.sdsu.edu/eet/articles/gagnesevents/
http://haydar85.wordpress.com/2008/07/04/teori-belajar-behavioristik/
http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3AenUS
http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/teori-belajar
behavioristik.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=
http://carbon.ucdenver.edu/~mryder/itc_data/constructivism.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Tunagrahita
http://z-alimin.blogspot.com/2007/07/model-pembelajaran-anak.html
107