S GEO 1103528 Chapter5
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian
penulisdapatmengambilbeberapakesimpulan
yang
yang
dilakukan,
tercantumdalambeberapa
point di bawahini, yaitu:
1.
Dari hasilpenelitian, Kota Sibolga yang mempunyai 4 kecamatan
yang terdidri atas 17 kelurahan, terapta 8 diantara kelurahan tersebut yang
berbatasandengangarispantaidanmerupakanzonarawanbencana tsunami yang
paling
tinggidiantarakelurahanlainnya.
DelapankelurahantersebutyaituKelurahanSibolgaIlir,
Beringin, PasarBaru, PasarBelakang, Pancuran
Simare-mare,
Kota
Pinang, AekMuara Pinang,
danAekHabil.
2.
Secaraumum, masyarakatKota Sibolga telahmemilikipengetahuan
yang sangatbaiktentangbencana tsunami dan bagaimana meminimalisir dampak
tsunami.
3.
Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah bersikap sebagai
masyarakat yang sadar bencana tsunami dilihat dari bagaimana sikap
masyarakat yang tergolong antusias dalam sosialisasi atau penyuluhan tentang
bencana tsunami, sikap masyarakat yang menempatkan dokumen-dokumen
penting di lokasi yang mudah dijangkau, mempersiapkan tabungan dan
asuransi yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana.
4.
Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah cukup tanggap
melakukan tindakan sebagai masyarakat yang tinggal di zona rawan terkena
bencana tsunami bencana dilihat dari informasi terkait bencana khususnya
tsunami yang selalu diketahui, turut menanam pohon bakau dan terumbu
karang, turut bergabung dalam masyarakat siaga bencana, turut memberikan
sumbangan terkait penanganan ancaman tsunami, dan telah menyiapkan
tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana tsunami.
5.
Berdasarkanhasilpenelitian,
dapatdiketahuibahwapengaruhfaktorusiaterhadapkepedulianmasyarakatterdapat
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
117
pengaruh
yang
signifikandankorelasiantarafaktorusiadanpartisipasimasyarakatdikategorikanre
ndah,
pengaruhjenis
pekerjaanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantaratingka
tpendidikandanpartisipasimasyarakatdikategorikansangat
rendah,
kemudianpengaruhtingkat
pendapatanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarating
kat
pendapatandankepedulianmasyarakatdikategorikan
sangatrendah,
selanjutnyapengaruhtingkat
pendidikanterhadapkepedulianmasyarakatmerupakan
pengaruh
yangsignifikandankorelasiantarapendapatandanpartisipasidikategorikanrendah,
kemudianpengaruhfaktorkependudukanterhadapkepedulianmasyarakatterdapat
pengaruh
yang
signifikandankorelasiantarafaktorkependudukandanpartisipasimasyarakatdikate
gorikansedang, danpengaruhfaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai
terhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarafaktorjarak
tempat tinggaldari garis pantai danpartisipasimasyarakatdikategorikanrendah.
B. Saran
Saran yang
diajukanberdasarkanpermasalahandanpembahasandiatasadalahsebagaiberikut :
1.
Bagiinstansipemerintahmaupunswastadapat lebih meningkatkan
lagi sikap sadar bencana dan sikap peduli terhadap ancaman tsunami terlebih
dari aspek sikap dan tindakan masyarakat agar secara merata masyarakat
semakin sadar resiko tinggi bahaya tsunami dengan memberikan sosialisasi
dan penyuluhan terkait bencana tsunami. Dari aspek sikap, masyarakat masih
kurang dalam beberapa poin seperti masih tinggal di atas laut sementara
tanggul pemecah gelombang tidak ada, masih belum menganggap penting
investasi berupa asuransi yang dapat dimanfaatkan sewatu terjadi bencana,
antusias masyarakat dalam mengikuti sosialisasi pemerintah terkait bencana
tsunami belum merata dan kebanyakan masih memiliki sikap yang pasrah pada
nasib dan menganggap keberuntunganlah yang menyelamatkan diri dari
bencana bukan usaha dan ilmu pengetahuan. Dari aspek tindakan, masyarakat
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
118
belum tau betul apa tindakan yang harus dilakukan apabila telah terjadi
bencana. Penanganan untuk tindakan selanjutnya masih belum jelas diketahui,
seperti belum bergabung dalam masyarakat siaga bencana, tidak memilki
keterampilan yang dapat digunakan apabila telah terjadi bencana, belum
menyiapkan diri dan anggota keluarga agar waspada dan melakukan
kesepakatan atas rencana-rencana apabila terjadi bencana.
2.
Bagipengajargeografikhususnyajenjang SD, SMP, dan SMA
bahkanPerguruanTinggi,
diharapkanpenelitianinidapatdijadikansumberpengayaandalamkegiatanpembela
jarangeografiterutamauntukmateri yang berkaitandenganmasyarakat peduli
bencaana dan dinamika geosfer.
3.
Bagipenelitiselanjutnya, agar menelitilebihjauhtentangkepedulian
masyarakat terkait dengan ancaman tsunami, semoga penelitian ini menjadi
rujukan.
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian
penulisdapatmengambilbeberapakesimpulan
yang
yang
dilakukan,
tercantumdalambeberapa
point di bawahini, yaitu:
1.
Dari hasilpenelitian, Kota Sibolga yang mempunyai 4 kecamatan
yang terdidri atas 17 kelurahan, terapta 8 diantara kelurahan tersebut yang
berbatasandengangarispantaidanmerupakanzonarawanbencana tsunami yang
paling
tinggidiantarakelurahanlainnya.
DelapankelurahantersebutyaituKelurahanSibolgaIlir,
Beringin, PasarBaru, PasarBelakang, Pancuran
Simare-mare,
Kota
Pinang, AekMuara Pinang,
danAekHabil.
2.
Secaraumum, masyarakatKota Sibolga telahmemilikipengetahuan
yang sangatbaiktentangbencana tsunami dan bagaimana meminimalisir dampak
tsunami.
3.
Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah bersikap sebagai
masyarakat yang sadar bencana tsunami dilihat dari bagaimana sikap
masyarakat yang tergolong antusias dalam sosialisasi atau penyuluhan tentang
bencana tsunami, sikap masyarakat yang menempatkan dokumen-dokumen
penting di lokasi yang mudah dijangkau, mempersiapkan tabungan dan
asuransi yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi bencana.
4.
Secara umum, masyarakat Kota Sibolga telah cukup tanggap
melakukan tindakan sebagai masyarakat yang tinggal di zona rawan terkena
bencana tsunami bencana dilihat dari informasi terkait bencana khususnya
tsunami yang selalu diketahui, turut menanam pohon bakau dan terumbu
karang, turut bergabung dalam masyarakat siaga bencana, turut memberikan
sumbangan terkait penanganan ancaman tsunami, dan telah menyiapkan
tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana tsunami.
5.
Berdasarkanhasilpenelitian,
dapatdiketahuibahwapengaruhfaktorusiaterhadapkepedulianmasyarakatterdapat
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
117
pengaruh
yang
signifikandankorelasiantarafaktorusiadanpartisipasimasyarakatdikategorikanre
ndah,
pengaruhjenis
pekerjaanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantaratingka
tpendidikandanpartisipasimasyarakatdikategorikansangat
rendah,
kemudianpengaruhtingkat
pendapatanterhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarating
kat
pendapatandankepedulianmasyarakatdikategorikan
sangatrendah,
selanjutnyapengaruhtingkat
pendidikanterhadapkepedulianmasyarakatmerupakan
pengaruh
yangsignifikandankorelasiantarapendapatandanpartisipasidikategorikanrendah,
kemudianpengaruhfaktorkependudukanterhadapkepedulianmasyarakatterdapat
pengaruh
yang
signifikandankorelasiantarafaktorkependudukandanpartisipasimasyarakatdikate
gorikansedang, danpengaruhfaktorjarak tempat tinggaldari garis pantai
terhadapkepedulianmasyarakattidaksignifikandankorelasiantarafaktorjarak
tempat tinggaldari garis pantai danpartisipasimasyarakatdikategorikanrendah.
B. Saran
Saran yang
diajukanberdasarkanpermasalahandanpembahasandiatasadalahsebagaiberikut :
1.
Bagiinstansipemerintahmaupunswastadapat lebih meningkatkan
lagi sikap sadar bencana dan sikap peduli terhadap ancaman tsunami terlebih
dari aspek sikap dan tindakan masyarakat agar secara merata masyarakat
semakin sadar resiko tinggi bahaya tsunami dengan memberikan sosialisasi
dan penyuluhan terkait bencana tsunami. Dari aspek sikap, masyarakat masih
kurang dalam beberapa poin seperti masih tinggal di atas laut sementara
tanggul pemecah gelombang tidak ada, masih belum menganggap penting
investasi berupa asuransi yang dapat dimanfaatkan sewatu terjadi bencana,
antusias masyarakat dalam mengikuti sosialisasi pemerintah terkait bencana
tsunami belum merata dan kebanyakan masih memiliki sikap yang pasrah pada
nasib dan menganggap keberuntunganlah yang menyelamatkan diri dari
bencana bukan usaha dan ilmu pengetahuan. Dari aspek tindakan, masyarakat
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
118
belum tau betul apa tindakan yang harus dilakukan apabila telah terjadi
bencana. Penanganan untuk tindakan selanjutnya masih belum jelas diketahui,
seperti belum bergabung dalam masyarakat siaga bencana, tidak memilki
keterampilan yang dapat digunakan apabila telah terjadi bencana, belum
menyiapkan diri dan anggota keluarga agar waspada dan melakukan
kesepakatan atas rencana-rencana apabila terjadi bencana.
2.
Bagipengajargeografikhususnyajenjang SD, SMP, dan SMA
bahkanPerguruanTinggi,
diharapkanpenelitianinidapatdijadikansumberpengayaandalamkegiatanpembela
jarangeografiterutamauntukmateri yang berkaitandenganmasyarakat peduli
bencaana dan dinamika geosfer.
3.
Bagipenelitiselanjutnya, agar menelitilebihjauhtentangkepedulian
masyarakat terkait dengan ancaman tsunami, semoga penelitian ini menjadi
rujukan.
Nofi Kristanti Ndruru, 2015
KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu