Analisis rasio-rasio keuangan pusat koperasi pegawai negeri sipil : studi kasus pada koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) Jl. Pramuka Gg. Pundak no. 16 Wonosari - USD Repository

  ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL Studi Kasus Pada Koperasi PKPN

  (Pusat Koperasi Pegawai Negeri)

  Jl. Pramuka Gg. Pundak No 16 Wonosari SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Anindita Wahyu Pratama 052214135 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL Studi Kasus Pada Koperasi PKPN

  (Pusat Koperasi Pegawai Negeri)

  Jl. Pramuka Gg. Pundak No 16 Wonosari SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Anindita Wahyu Pratama 052214135 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto

  • Waktu sedetik tidak bisa di ulang lagi, jadi manfaatkan waktu sedetik dengan semaksimal mungkin.
  • “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,

   tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Philippians

  14:6) Karya ini kupersembahkan kepada : Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan Anugrah dan kehidupan yang luar biasa.

  Ayah  (alm), Ibu, adekku Gagat  (alm),

   Wahyu, Romo  dan masa  depanku  untuk perjuangan,  doa,  dan  cinta yang t’lah diberikan, 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya tulis.

  Yogyakarta, Agustus 2011 Anindita Wahyu Pratama

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anindita Wahyu Pratama

  Nomor Mahasiswa : 052214135 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN

PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Studi Kasus pada Koperasi PKPN

Jl. Pramuka Gg. Pundak No. 16 Wonosari

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan loyalti kepada saya selama tetap mmencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal Agustus 2011 Anindita Wahyu Pratama

  

Abstrak

ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN

PUSAT KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

  

Anindita Wahyu Pratama

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

  Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan perhitungan rasio likuiditas meliputi current ratio, cash ratio, quick ratio, dan working capital to

  

total assets. Rasio solvabilitas meliputi total debt to total capital assets, total debt

to equity ratio. Rasio aktivitas meliputi total assets turn over, receivable turn over.

  Rasio profitabilitas meliputi net earning ower ratio, net profit margin, operating ratio, rate of return for owners.

  Hasil analisis penelitian menunjukkan tingkat perkembangan rasio keuangan PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah: 1) Rasio likuiditas mengalami kenikan dan penurunan setiap tahun tapi garis trend menunjukkan menurun dapat diartikan kemampuan koperasi dalam memenuhi hutang jangka pendeknya juga menurun. 2) Rasio solvabilitas koperasi menunjukkan adanya perubahan setiap tahun dengan garis trend yang meningkat, dapat diartikan bahwa kemampuan menjamin hutang koperasi semakin baik. 3) Rasio aktivitas koperasi mengalami perubahan selama tahun pengamatan dengan trend yang meningkat, dapat diartikan bahwa dana yang dimiliki oleh koperasi telah dimanfaatkan dengan baik untuk melakukan kegiatan operasional. 4) Rasio rentabilitas menunjukkan trend yang menurun diartikan bahwa kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan mengalami penurunan.

  

ABSTRACT

A FINANCIAL RATIO ANALYSIS OF CIVIL SERVANT COOPERATIVE

CENTER

Anindita Wahyu Pratama

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2011

  This research was aimed to find out the progress of the ratios of liquidity, solvency, and profitability of PKPN (Pusat Koperasi Pegwai Negeri - Civil Servant Cooperative Center) starting from 2005 until 2009.

  The data were collected by having interview and making documentation. The data were analyzed by doing liquidity ratio calculation that included current ratio, cash ratio, and working capital to total assets. Solvency ratio included total debt to total capital assets, total debt to equity ratio. Activity ratio included total assets turn over, receivable turn over. Profitability ratio included net earning owner ratio, net profit margin, operating ratio, rate of return for owners.

  The result of the analysis showed that the levels of the financial ratio progress of PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri – Civil Servant Cooperative Center) starting from 2005 until 2009 were as followed: 1) The liquidity ratio fluctuated (increased and decreased) every year, but the trend line was decreasing. It means that the ability of the cooperative to meet the short-term debt went into decline as well. 2) The solvency ratio of the cooperative showed that there was a change every year. The trend line was decreasing. It means that the ability to guarantee the cooperative’s debt was better. 3) The activity ratio of the cooperative changed during the observation. The trend was increasing. It means that the cooperative’s capital had been used for the operational activities well. 4) The profitability ratio showed that the trend was decreasing. It means that the ability of the cooperative to generate profit went into decline.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan rahmat dan berkat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Ananlisis Rasio-Rasio Keuangan Pusat Koperasi Pegawai Negeri ”, penulis menemui banyak kesulitan, namun penulis akhirnya menyadari bahwa tanpa bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., Selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis saat ini.

  6. Kedua orang tua, Bapak Y. Sumpana (Alm) dan Ibu V. Endang Srimuryani yang tercinta serta adik-adikku tersayang Gagat (Alm) dan Wahyu yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa yang tak ternilai harganya.

  7. Keluarga besar DARMA Group yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa.

  8. Keluarga besar Mbah Poh Jragum yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa.

  9. Keluarga Ibu Ning, windy, Vita, Risty yang selalu mengigatkan dan memberikan semangat serta doa yang tak ternilai harganya.

  10. Keluarga Om Gito (alm) yang telah membantu proses penelitian di Koperasi PKPN (pusat koperasi pegawai negeri).

  11. Bapak Yono selaku anggota yang membantu mencarikan data-data koperasi.

  12. Bapak Drs. H. Moebari, M.kes ketua dan bapak Bambang Sudiyanto, S.Tp selaku wakil pengurus koperasi PKP RI Kabupaten Gunungkidul yang telah memberikan ijin penelitin dan membantu proses penelitian.

  13. Para pengurus dan karyawan PKP RI Kabupaten Gunungkidul yang telah membantu proses penelitian.

  14. Anak-anak Nongkrong Prayan Wetan 24B seperti Awenk, Pran (noto), Wisnu, Gatel, Kocek, Putra, Menjenk, Windy, Joe, Yefta, Ipunk, Baskoro,

  15. Sahabat-sahabat kampus yang lain seperti Wiwid, Ade, Bowo, Ipank, Epha, Yophie, Nyot, Laura, Lia Mbokde, Vita, Matto, eko kdok, menik,itong, asri, Ajie dll yang tidak bias di sebutkan satu-satu.

  16. Teman-teman TRABAS TnT dan TERJAL X (Trail’Rider jogja alliancy extreme).

  17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.

  Yogyakarta, Agustus 2011 Penulis

  Anindita Wahyu Pratama

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….....iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…...vi

ABSTRAK………………………………………………………………….vii

ABSTRACT………………………………………………………………..viii

KATA PENGANTAR...................................................................................ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………..xiii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..xv

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Batasan Masalah ....................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 F. Sistimatika Penulisan ................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Pengertian Organisasi Koperasi ................................................ 7

  C. Penggolongan Koperasi ........................................................... 13

  D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi ........... 16

  E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi ........................................ 17

  F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi .............................. 18

  G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi .......................................... 21

  H. Literatur Terdahulu ................................................................... 26

  I. Ringkasan Literatur Terdahulu ................................................. 30 J. Kerangka Teoritis .................................................................... 34

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 35

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 35 B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 35 C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................... 35 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36 E. Teknik Analisis Data ................................................................. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 39

A. Sejarah Singkat Koperasi KP RI ............................................... 39 B. Maksud dan Tujuan ................................................................... 40 C. Susunan Pengurus dan Karyawan ............................................. 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 44

A. Rasio Likuiditas ........................................................................ 44

  1. Current Ratio ................................................................................ 43

  3. Quick Ratio ........................................................................... 48

  2. Working Capital to Total Assets Ratio ................................... 51

  B. Rasio Solvabilitas ...................................................................... 53

  1. Total Debt to Total Capital Assets ......................................... 53

  2. Total Debt to Equity Ratio ..................................................... 55

  C. Rasio Aktifitas ........................................................................... 57

  1. Total Assets Turn Over .......................................................... 57

  2. Receivable Turn Over ............................................................ 59

  D. Rasio Profitabilitas .................................................................... 61

  1. Net Earning Power Ratio ...................................................... 61

  2. Net Profit Margin .................................................................. 63

  3. Operating Ratio ..................................................................... 65

  4. Rate of Return for Owner ...................................................... 67

  E. Pembahasan Rasio-Rasio .......................................................... 69

  

BAB VI KESIMPULAN SARAN .............................................................. 80

A. Kesimpulan ............................................................................... 80 B. Saran .......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 84

LAMPIRAN .............................................................................................. 86

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Judul

  5.1 Perkembangan current ratio ............................................................ 46

  5.2 Perkembangan cash ratio ................................................................ 48

  5.3 Perkembangan quick ratio .............................................................. 50

  5.4 Perkembangan Working Capital to Total Asset ............................... 52

  5.5 Perkembangan Total Debt to Total Assets ....................................... 55

  5.6 Perkembangan Total Debt to Equity Ratio ...................................... 57

  5.7 Perkembangan Total Assets Turn Over ........................................... 59

  5.8 Perkembangan Receivable Turn Over ............................................. 61

  5.9 Perkembangan Net earning Power Ratio ........................................ 63

  5.10 Perkembangan Net Profit Margin ................................................... 65

  5.11 Perkembangan Operating Ratio ...................................................... 67

  5.12 Perkembangan Rate of Return for Owners ..................................... 69 5.13 Rangkuman Perkembangan Rasio-rasio .........................................

  87

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembangunan yang sedang kita laksanakan dewasa ini

  adalah suatu rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD RI 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai. Titik berat pembangunan diletakan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang guna keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

  Bertitik tolak pada pembangunan tersebut, maka pemerintah dan rakyat Indonesia mempunyai kewajiban untuk menggali, mengolah dan membina kekayaan alam tersebut guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang berbunyi: dalam susunan ekonomi atas asas kekeluargaan dan kegotong royongan. Dari pasal tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

  Oleh sebab itu pemerintah turut secara aktif dalam upaya pembangunan tersebut, salah satunya adalah mendukung masyarakat dengan mendirikan Koperasi. Keikutsertaan pemerintah ini, selain didorong oleh adanya kesadaran untuk turut serta dalam pembangunan Koperasi, juga merupakan hal yang sangat diharapkan oleh gerakan Koperasi. Hal ini antara lain didorong oleh terbatasnya kemampuan Koperasi di Negara yang sedang berkembang, untuk membangun dirinya atas kekuatan sendiri . Koperasi dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, adanya persamaan tujuan antara negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan. Selain itu koperasi juga sangat penting untuk diperhatikan karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota-anggotanya dan masyarakat luas, bukan untuk mencari laba, dan sehingga dengan adanya koperasi, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan dapat semakin berkurang.

  Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, dan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan koperasi sangat dibutuhkan manajemen yang dan efisien. Semua proses kegiatan koperasi harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian koperasi memerlukan manajer yang mampu mengelola koperasi agar koperasi dilaksanakan secara profesional. Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang baik serta dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi.

  Koperasi harus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan tujuan koperasi itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut, diukur oleh suatu alat analisis keadaan koperasi. Alat untuk menganalisis keadaan koperasi itu salah satunya adalah laporan keuangan ( Yulri, 2003: 2). Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pengurus maupun pengelola (manajer) dan pihak luar yang berkepentingan dengan koperasi. Bagi koperasi itu sendiri, hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kinerja keuangan koperasi yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi koperasi pegawai negeri (Munirah, 2009).

  Bagi pengurus maupun pengelola koperasi (manajer), laporan keuangan berfungsi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan terutama dalam bidang keuangan. Sedangkan bagi pihak luar seperti BUMN atau perbankan, laporan keuangan digunakan untuk menilai kelayakan pengadaan program kemitraan. Kesehatan koperasi merupakan salah satu aspek yang mendukung kemajuan koperasi tersebut. Menurut Munawir (2002:68) pada dasarnya banyak sekali angka angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.

  Melihat latar belakang di atas maka penulis memilih judul proposal penelitian ”ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN PUSAT KOPERASI

  PEGAWAI NEGERI SIPIL”. Studi kasus pada Koperasi PKPN (pusat koperasi pegawai negeri).

  B. Rumusan Masalah

  Bagaimana perkembangan rasio-rasio keuangan terhadap kesehatan koperasi pegawai negeri sipil periode 2005 s/d 2009?

  C. Batasan Masalah

  Penulis akan menilai perkembangan atau kesehatan rasio-rasio keuangan pada koperasi pegawai negeri sipil periode 2005 s/d 2009. Analisis rasio yang akan digunakan penulis adalah: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

  D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.

  2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas koperasi PKPN (Pusat

  3. Untuk mengetahui perkembangan rasio aktivitas koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.

  4. Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas koperasi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri) dari tahun 2005 s/d 2009.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Untuk menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah ke dalam praktek dan untuk menambah pengetahuan penerapan teori ke dalam kenyataan.

  2. Bagi Koperasi PKPN (Pusat Koperasi pegawai Negeri) Penelitian diharapkan bermanfaat untuk pertimbangan pengurus dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas sehingga dapat mengambil kebijakan untuk peningkatan kinerja koperasi.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan di Universitas Sanata Dharma, yaitu di bidang keuangan, khususnya analisis rasio-rasio keuangan.

  F. Sistimatika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistimatika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan jenis penelitian, waktu, dan tempat penelitian, populasi dan sempel objek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Organisasi Koperasi Koperasi berasal dari bahasa latin ”coopere” yang dalam bahasa inggris

  ”cooperative” yang berarti kerjasama ”co” berarti bersama dan ”poeration” berarti bekerja atau berusaha. KPRI adalah suatu badan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri dapat diartikan pegawai pemerintah yang berada diluar politik, bertugas melakukan administrasi pemerintah berdasarkan perundang-undangan yang ditetapkan (Anoraga, 1997:4).

  Koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dan anggotanya. Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip Koperasi.

  1. Landasan dan Asas (Pasal 2) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang- undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

  2. Tujuan (Pasal 3) Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

  1. Fungsi dan Peran (Pasal 4) kesejahteraan dan sosialnya. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

  a. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

  b. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

  2. Prinsip-prinsip Koperasi (Pasal 5)

  a. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut: 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

  2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis . 3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.

  4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5) Kemandirian.

  b. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut : 1) Pendidikan perkoperasian. 2) Kerjasama antar koperasi

  3. Perangkat Organisasi Koperasi Dalam Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, bahwa perangkat organisasi terdiri dari : a. Rapat Anggota (RA) Seperti organisasi pada umumnya, rapat anggota merupakan kunci keberhasilan koperasi . Rapat anggota memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

  2) Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi. 3) Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus maupun Badan

  Pengawas 4) Menetapkan dan Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran

  Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan koperasi.

  5) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan Badan Pengawas dalam bidang organisasi dan koperasi.

  b. Pengurus Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili anggota- anggota lain dalam pengelolaan koperasi. Oleh karena itu, pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan langkah-langkah operasionalnya.

  Fungsi pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam berhubungan dengan

  1) Tugas dan Kewajiban Pengurus Secara kolektif tugas dan kewajiban pengurus adalah

  a) Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai dengan kebijaksanaan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

  b) Untuk melaksanakan tugas tersebut, pengurus berkewajiban : (1) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

  (2) Menyelenggarakan administrasi umum dan daftar pengurus. (3) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

  (4) Menyelenggarakan Rapat anggota. (5) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

  2) Kewenangan Pengurus: a) Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan.

  b) Melakukan tindakan hukum dan upaya lain untuk kepentingan anggota kemanfaatan koperasi.

  3) Tanggung Jawab Pengurus Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, dan kewenangan yang dimiliki kepada Rapat Anggota dalam bentuk laporan Tahunan.

  c. Pengawas

  Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut : 1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.

  2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. 3) Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

  Ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut maupun yang bukan yaitu manajer merupakan tim manajemen yang mempunyai ikatan kolektif dalam menjalankan fungsi organisasi (Arifin, 2007:92).

B. Pengertian Koperasi

  Koperasi berarti kerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

  1. Pengertian koperasi menurut Drs. Moh Hatta: (Hendrojogi, 2002) Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat seorang.

  2. Koperasi menurut UU Perkoperasian no.25 tahun 1992 : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-oreng atau badan-badan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

  3. Koperasi menurut ILO, 1966 (Sitio dan Halomoan,2001).

  Koperasi adalah perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.

  4. Koperasi menurut Dr. Fray: (Hendrojogi, 2002) Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapatkan imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

  5. Definisi Koperasi menurut Arifinal Chaniago: (Sitio dan Halomoan, 2001:17).

  Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

  Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum koperasi yang bekerjasama dalam bidang ekonomi dan sosial berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan.

C. Penggolongan Koperasi

  Sebelum mendirikan koperasi harus ditentukan secara jelas jenis koperasi dan keanggotaan yang selalu berhubungan dengan kegiatan usaha dan dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain :

  1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya ( Pasal 16 Undang-Undang Dasar Nomor

  25 Tahun 1992) :

  a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1, bahwa

  Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam pada prinsipnya bebas bagi semua orang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi dan orang-orang dimaksud mempunyai kegiatan usaha dan atau mempunyai kepentingan ekonomi yang sama, misalnya KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggotanya nelayan, KSP dengan anggotanya karyawan.

  b. Koperasi Konsumen Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Keanggotaan Koperasi Konsumen atau Pendiri

  Koperasi Konsumen adalah kelompok masyarakat misal : Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren, Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. Disamping itu Koperasi Konsumen membeli barang-barang konsumen dalam jumlah yang besar sesuai kebutuhan anggota.

  Koperasi Konsumen menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggota dengan harga layak, berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk keperluan anggota dan disamping pelayan untuk anggota, Koperasi Konsumsi juga boleh melayani umum.

  c. Koperasi Produsen Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mampu menghasilkan sesuatu barang misal :

  1) Koperasi Kerajinan Industri Kecil anggotanya para pengrajin 2) Koperasi Perkebunan anggotanya produsen perkebunan rakyat.

  3) Koperasi Produksi Peternakan anggotanya para peternak.

  d. Koperasi Pemasaran Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang- orang yang mempunyai kegiatan dibidang pemasaran barang-barang dagangan misal : 1) Koperasi pemasaran ternak sapi anggotanya adalah pedagang sapi.

  2) Koperasi pemasaran elektronik anggotanya adalah pedagang barang- barang elektronik.

  3) Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor anggotanya adalah pedagang barang-barang alat tulis kantor.

  e. Koperasi Jasa Koperasi Jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para anggotanya. Ada beberapa macam Koperasi Jasa antara lain:

  1) Koperasi angkutan memberi jasa angkutan barang atau orang. Koperasi jasa angkutan barang atau orang. 2) Koperasi perumahan memberi jasa penyewaan rumah sehat dengan sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.

  3) Koperasi asuransi memberi jasa jaminan kepada para anggotanya seperti asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang yang bergerak dibidang jasa asuransi.

  2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja: a. Koperasi Primer.

  Koperasi primer ialah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.

  b. Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi : 1) Koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.

  2) Gabungan koperasi, adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.

  3) Induk koperasi, adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.

D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi

  Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial dari suatu koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari koperasi yang bersangkutan yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan disini terdiri dari neraca dan laporan laba rugi atau laporan sisa hasil usaha.

  Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola organisasi memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi pada masa datang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan keputusan tersebut. Sayangnya laporan keuangan menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi ( Prastowo, 2005 : 3).

  Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansiil dari suatu koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari koperasi yang bersangkutan yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan disini terdiri dari neraca dan laporan laba rugi atau laporan sisa hasil usaha.

  Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai keadaan finansiil suatu koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga akan diketahui hasil-hasil finansial yang telah dicapai kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi

  Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo, 2005 : 5).

  Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat diinformasikan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: (Sitio dan Halomoan, 2001:17) 1. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.

  2. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama periode dengan SHU dan manfaat keuangan koperasi sebagai ukurannya.

  3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan bukan anggota.

  4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.

  5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.

F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi.

  Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat oleh koperasi tidak berbeda dalam laporan keuangan pada usaha nonkoperasi, tetapi ada beberapa karakteristik yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut (Sitio & Halomoan, 2001:109).

  1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).

  2. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.

  3. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani oleh semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).

  4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).

  SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi yang bersangkutan (pasal 45 UU No. 25/1992).

  5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota didistribusikan dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai contoh): a. Dana cadangan c. Dana pengurus

  d. Dana sosial SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari komponen sebagai berikut (sebagai contoh): a. Dana cadangan koperasi

  b. Dana pengurus

  c. Dana pegawai/karyawan

  d. Dana pendidikan koperasi Komponen-komponen tersebut sebelum dicairkan, disajikan dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan kerugian koperasi.

  6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.

  7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan sisa hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota. Oleh karena itu koperasi tidak menngunakan istilah laba atau rugi melainkan hasil usaha.

  8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh karena kegiatan koperasi baik sebagai pemilik maupun sebagai pelanggan.

  9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan bukan aggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan, alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

  10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:

  a. Simpanan-simpanan

  b. Pinjaman-pinjaman c. Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lain.

  Simpanan anggota dalam koperasi terdiri dari

  1. Simpanan pokok,

  2. Simpanan wajib dan 3. Simpanan suka rela.

  Simpanan sukarela dapat berasal dari bukan anggota. Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi. Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun saat pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan demikian tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota. Permodalan dalam koperasi meliputi seluruh sumber pembelanjaan koperasi, yang dapat bersifat permanen atau sementara. Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya

  Struktur klaim yang demikian menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.

  11. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. Sisa hasil usaha pada kopersi bukan merupakan satu-satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi dan prestasi pengurus. Sisa hasil usaha dengan demikian merupakan hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari transakasi kejadian atau keadaan ekonomis yang timbul dari kegiatan usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan dalam perhitungan sisa hasil usaha.

  12. Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat dipindah-tangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul pada penutupan tahun buku atau pada saat pembubaran dapat ditetapkan terbatas atau tidak terbatas, maka kerugian hanya dapat dibebankan pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah dihimpun) dan keanggotaan anggota sebesar jumlah tanggungan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam hal ini sisa hasil usaha bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.

G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi

  memerlukan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio atau indeks yang menunjukkan hubungan antar data keuangan..

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja koperasi pada koperasi badan pusat statistik, Jakarta

0 25 154

Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah.

0 1 145

Analisis kesehatan koperasi simpan pinjam : studi kasus pada koperasi pegawai Republik Indonesia Guru Karangnongko, Klaten.

0 2 154

Evaluasi kesehatan keuangan koperasi simpan pinjam : studi kasus pada koperasi simpan pinjam `Kopdit Kartini`.

0 0 132

Analisis penghitungan angsuran kendaraan bermotor berdasarkan metode anuitet dalam penjualan angsuran : studi kasus pada koperasi pusat pegawai Republik Indonesia Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 81

Analisis laporan keuangan untuk mengukur tingkat kesehatan koperasi jasa keuangan syariah : studi kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha - USD Repository

0 0 109

Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah - USD Repository

0 2 143

Implementasi teknologi hibernate pada sistem informasi akuntansi koperasi kredit : studi kasus Koperasi Kredit Merapi Mulia, Sleman - USD Repository

0 0 295

Analisis penyajian laporan keuangan koperasi berdasarkan PSAK No. 27 : studi kasus pada Koperasi Desa `Sleman` - USD Repository

0 0 106

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 27 pada laporan keuangan koperasi : studi kasus pada koperasi karyawan PT. Sari Husada - USD Repository

0 0 106