Analisis laporan keuangan untuk mengukur tingkat kesehatan koperasi jasa keuangan syariah : studi kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha - USD Repository

  ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh: Joannes Wisantono Dwi Nugroho

  NIM : 002114083 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2008 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh: Joannes Wisantono Dwi Nugroho

  NIM : 002114083 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  Hidup adalah perjuangan. Jadikanlah suatu kegagalan sebagai

pelajaran untuk melangkah kedepan, berusaha mencapai yang lebih baik. Dan

senantiasa percaya dan berpasrah diri kepada Tuhan, karena Tuhan pasti

akan memberikan yang terbaik bagi umat yang dikasihi-Nya. Sebab:

“……… hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang,

tetapi kepada kemurahan hati Allah” (Roma 9: 16)

  Seperti kaca-kaca mosaic gereja yang terbungkus timah berwarna-warni

tampak lebih indah bila ditembusi sinar matahari, demikian sahabat akan

dicintai lebih dalam bila kita melihat cinta kasih Allah bersinar menembus

hatinya. (Roma & gide)

  Skipsi ini kupersembahkan untuk:

  • - Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Santo Yosef, lentera dan pelindung hidupku
  • - Bapak, Ibu dan Saudara-saudaraku yang terkasih.
  • - Manyul who supported me with her love - My best friends Adit and Daniel.
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

  ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus pada KJKS BMT Insan Sadhar Usaha dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Oktober 2008 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta. 31 Oktober 2008 Yang membuat pernyataan, Joannes Wisantono Dwi Nugroho LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

  Nama : Joannes Wisantono Dwi Nugroho Nomor Mahasiswa : 002114083

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH ( Studi Kasus Pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 Yang menyatakan,

  KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: a.

  Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  b.

  c.

  Drs. Ir. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Akt., QIA yang bersedia menjadi dosen pengganti pembimbing II serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  d.

  Drs. FA. Joko siswanto, M.M., Akt., QIA selaku dosen pembimbing II proposal skripsi yang telah membantu memberikan masukan-masukan bermanfaat bagi penyelesaian penulisan skripsi ini.

  BMT Insan Sadar Usaha yang telah banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.

  f.

  Ir. Sri Harnani selaku kepala bagian Dinas Perindustrian dan Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah membantu meminjamkan peraturan perundangan yang dibutuhkan.

  g.

  Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

  h.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 31 Oktober 2008 Penulis

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….... ii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………. vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………. x HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………… xiii ABSTRAK …………………………………………………………………….. xv ABSTRACTION ……………………………………………………………… xvi

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 3 C. Batasan Masalah ……………………………………………. 3 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 4 E. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 4 F. Sistematika Penulisan ……………………………………… 5 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….. 7

  C. Produk dan Layanan ……………………………………………. 11

  D. Sistem Bagi Hasil ……………………………………………. 15

  E. Pembagian SHU Koperasi Jasa Keuangan Syariah ……………. 16

  F. Laporan Keuangan ……………………………………………. 17

  G. Kewajiban Laporan Keuangan ……………………………….. 18

  H. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan …………………...19

  I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan ………………………… 21 J. Aspek Penilaian Kesehatan …………………………………….. 22

  BAB III METODE PENELITIAN …………………………………….. 24 A. Jenis Penelitian …………………………………………… 24 B. Subyek dan Objek Penelitian ………………………………. 24 C. Data yang Diperlukan …………………………………….. 24 D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 25 E. Variabel Penelitian …………………………………………… 25 F. Teknik Analisis Data …………………………………………… 28 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………… 37 A. Sejarah Berdirinya Koperasi ……………………………….. 37 B. Lokasi Koperasi ……………………………………………. 38 C. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah ……... 38 D. Struktur Organisasi Koperasi ………………………………. 39 E. Keanggotaan Koperasi Syariah ………………………………. 43

  H. Asset, Permodalan dan Pembiayaan ………………………... 46

  I. Sisa HasiL Usaha (SHU) KJKS BMT Insan Sadar Usaha …….. 46 J. Data Keuangan Koperasi …………………………………….. 47

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………. 50 A. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Keuangan Koperasi Syariah …………………………………………… 50 B. Analisis Penilaian Golongan Tingkat Kesehatan Koperasi Syariah …………………………………………… 73 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN …………… 81 A. Kesimpulan ………………………………………………….. 81 B. Keterbatasan ………………………………………………….. 85 C. Saran ………………………………………………………… 86 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 88 LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 89

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1: Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi ……………………….. 27 Tabel 2: Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi ……………………….. 36 Tabel 3: Data Asset, Permodalan dan Pembiayaan ……………………….. 46 Tabel 4: Neraca ……………………………………………………….. 48 Tabel 5: Perhitungan Hasil Usaha ……………………………………. 49 Tabel 6: Data untuk menghitung modal sendiri ……………………….. 50 Tabel 7: Data untuk menghitung aspek permodalan …………………. 51 Tabel 8: Data perkembangan aspek permodalan (1) …………………. 51 Tabel 9: Data perkembangan aspek permodalan (2) …………………. 53 Tabel 10: Data pemberian pembiayaan tahun 2005 s.d tahun 2007 …….. 55 Tabel 11: Data untuk menghitung kualitas aktiva produktif …………… 55 Tabel 12: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (1) …….. 56 Tabel 13: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (2) …….. 58 Tabel 14: Data perkembangan aspek kualitas aktiva produktif (3) …….. 59 Tabel 15: Penilaian Aspek Manajemen tahun 2005 s.d tahun 2007 …….. 62 Tabel 16: Data Untuk Menghitung Aspek Rentabilitas …………………. 64 Tabel 17: Data perkembangan rentabilitas (1) ……………………………… 64 Tabel 18: Data perkembangan rentabilitas (2) ……………………………… 66 Tabel 19: Data perkembangan rentabilitas (3) ……………………………… 69

  Tabel 22: Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan …………... 74 Tabel 23: Perhitungan Nilai Kredit Aspek Penilaian Kesehatan …………… 75 Tabel 24: Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan

  Keuangan Koperasi …………………………………………… 76 Tabel 25: Perhitungan Skor Aspek Penilaian Kesehatan

  Keuangan Koperasi …………………………………………… 77 Tabel 26: Perhitungan Jumlah Skor …………………………………….. 78 Tabel 27: Tabel Penilaian Kesehatan …………………………………….. 79

  

ABSTRAK

  ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Studi Kasus Pada KJKS BMT Insan Sadar Usaha

  Joannes Wisantono Dwi Nugroho NIM: 002114083

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh koperasi jasa keuangan syariah untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan kepada pihak yang berkepentingan dalam hal pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dapat membantu pihak tersebut dalam meramalkan prospek koperasi jasa keuangan syariah pada masa yang akan datang dan memberikan petunjuk atau gejala yang timbul dari informasi yang disajikan.

  Data pokok yang digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah neraca dan laporan keuangan. Dengan kedua laporan tersebut dapat ditentukan berbagai rasio keuangan yang selanjutnya akan digunakan untuk membandingkan antara hasil perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan selama 3 tahun (2005, 2006, 2007), dengan data pembanding yang dipakai sebagai acuan (SK MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Nomor 194/KEP/M/IX/1998).

  Dalam menganalisis laporan keuangan, penulis menggunakan aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas. Aspek penilaian kesehatan tersebut memberikan informasi atau kesimpulan terhadap keadaan keuangan suatu koperasi jasa keuangan syariah.

  Berdasarkan perhitungan aspek penilaian kesehatan keuangan yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa kesehatan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Insan Sadar Usaha periode 2005-2007 adalah tidak sehat.

  

ABSTRACTION

  FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS TO MEASURE THE HEALTH LEVEL OF SYARIAH MONETARY SERVICE CO-OPERATION

  A Case Study In KJKS BMT INSAN SADAR USAHA Joannes Wisantono Dwi Nugroho

  NIM: 002114083 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Financial statement is information media used by syariah monetary service co-operation to report financial position and situation to the related parties in the case of decision making. Financial statement analysis can assist those parties in predicting syariah monetary service co-operation prospect in the future time and showing direction promise or rising symptom of presented information.

  The fundamental data used in financial statement analysis were financial statement and balance. Both with reports, it could be determine the next various monetary ratios in which it will be used to compare the result of calculation aspect assessment of financial health within 3 years ( 2005, 2006, 2007), with the comparator data used as reference ( SK MenKop, Pengusaha Kecil dan Menengah RI Number 194/KEP/M/IX/1998).

  In analysing the financial statement, the writer used the aspect of capital , quality of productive asset, management, rentability and aspect of liquidity. The aspect health assessment gave conclusion or information about the financial situation in syariah monetary service co-operation.

  According to calculation of assessment aspect of financial health conducted by the writer, it was known that financial health of Syariah Monetary Co- Operation Service of BMT Insan Sadar Usaha Period 2005-2007 was unhealthy.

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan koperasi di Indonesia sebagai salah satu bentuk usaha dewasa ini tumbuh dengan pesat. Koperasi adalah suatu lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan sosial. Berbagai macam praktek usaha koperasi telah menyebar luas di seluruh Indonesia, baik itu yang dikelola secara konvensional maupun yang dikelola secara syariah. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara konvensional antara lain koperasi simpan pinjam, koperasi pegawai atau karyawan, dan lain- lain. Praktek usaha koperasi yang dikelola secara syariah sering dikenal dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

  Praktek usaha koperasi berdasarkan syariah pada awalnya merupakan salah satu bentuk dari Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Melihat perkembangan koperasi yang menggunakan prinsip syariah maju dengan pesat, maka pemerintah lewat Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia membuat peraturan tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah.

  Praktek usaha koperasi jasa keuangan syariah merupakan potensi usaha yang sangat besar, dengan melihat banyak masyarakat Indonesia adalah untuk usaha dalam skala menengah maupun kecil. Selain itu, Koperasi Jasa Keuangan Syariah memiliki kemungkinan untuk semakin besar dan mampu bersaing dengan koperasi maupun lembaga keuangan yang lain. Dengan berkembangnya Koperasi Jasa Keuangan Syariah, tuntutan agar pengelolaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dilaksanakan secara professional akan semakin besar baik dari segi struktural maupun elemen-elemen yang terlibat di dalamnya. Pengelolaan yang professional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan dapat diandalkan guna pengambilan keputusan, perencanaan maupun pengendalian Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

  Dalam tatanan kehidupan ekonomi Indonesia, usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah diharapkan dapat berkembang sebagai badan usaha yang sehat dan kuat. Untuk mewujudkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang kuat dan mandiri, maka setiap Pembina dan pengelola koperasi syariah harus benar-benar memahami, mengerti, dan melaksanakan sebaik-baiknya peraturan perkoperasian maupun hukum Islam yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan koperasi syariah tersebut. Kesehatan koperasi jasa keuangan syariah merupakan kepentingan semua pihak yang terkait baik anggota, pengurus, dewan pengawas syariah, maupun departemen koperasi dan usaha kecil menengah selaku Pembina dan pengawas. Untuk menjaga dan meningkatkan koperasi jasa keuangan syariah agar tetap sehat dalam kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah, maka skripsi ini diberi judul “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH”.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  “Bagaimana tingkat kesehatan koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan Sadar Usaha ditinjau dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998?”

  C. Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

  1. Data yang digunakan berdasarkan laporan keuangan koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan Sadar Usaha dari tahun 2005-2007.

  2. Aspek keuangan yang digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah adalah aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. kondisi dan perkembangan usaha koperasi jasa keuangan syariah dan unit jasa koperasi syariah.

  D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

  BMT Insan Sadar Usaha ditinjau dari aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 194/KEP/M/IX/1998.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal tingkat kesehatan koperasi jasa keuangan syariah.

  2. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau studi pustaka sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana berlatih dalam penerapan teori- F. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan Pada bagian ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Pada bagian ini akan dibahas uraian teoritis dari hasil studi pustaka yang dijadikan sebagai dasar mengolah data koperasi jasa keuangan syariah. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek, objek dan variabel-variabel penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data dan analisis data.

  Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian Bab ini berisi gambaran umum koperasi jasa keuangan syariah BMT Insan Sadar Usaha yang meliputi sejarah, struktur organisasi, keanggotaan, sumber permodalan atau kekayaan, pembagian sisa hasil usaha, produk jasa yang ditawarkan, dan diakhiri dengan data keuangan.

  Bab V Analisis Data dan Pembahasan Pada bab lima ini membahas tentang analisis aspek penilaian kesehatan keuangan koperasi jasa keuangan syariah terhadap aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan analisis penilaian

  Bab VI Penutup Berisi kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, saran-saran dan penelitian selanjutnya.

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengenalan Baitul Maal wa Tamwil Penggunaan istilah BMT diambil dari kata-kata Baitul Maal wa Baitul Tamwil, yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Baitul Maal wa Tamwil yang disingkat menjadi BMT. Ada dua bagian dari BMT yang keduanya memiliki fungsi dan pengertian yang berbeda. Pertama, baitul maal merupakan lembaga penerima zakat, infak, sadaqoh dan sekaligus menjalankannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Sedangkan Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan yang berorientasi bisnis dengan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat terutama masyarakat dengan usaha skala kecil. Dalam perkembangannya BMT juga diartikan sebagai Balai-usaha Mandiri Terpadu yang singkatannya juga BMT.

  1. Ciri BMT Dengan mengetahui nama dan membaca pengertian diatas sudah sedikit tergambar apa itu BMT, namun akan lebih jelas lagi bila kita lihat lebih jauh beberapa ciri dari BMT. Adapun ciri dari BMT adalah : a. Berorientasi bisnis dan mencari laba bersama. c. Ditumbuhkan dari bawah dan berlandaskan pada peran serta masyarakat.

  d. Milik masyarakat secara bersama, bukan milik perorangan.

  e. Dalam melakukan kegiatannya para pengelola BMT bertindak aktif, dinamis, berpandangan proaktif.

  f. Melakukan upaya peningkatan wawasan dan pengamalan nilai-nilai Islam kepada semua personil dan nasabah BMT. Biasanya dilakukan dengan pengajian-pengajian atau diskusi-diskusi dengan topik-topik yang terencana.

  g. Manajemen BMT dikelola secara profesional dan Islami.

  2. BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau berbentuk Koperasi.

  a. Dalam bentuk KSM Bila BMT didirikan dalam bentuk KSM, maka BMT akan mendapat sertifikasi operasi dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) yang mendapat pengakuan dari Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga pengembangan swadaya masyarakat yang mendukung program hubungan bank dengan KSM. KSM juga dapat berfungsi sebagai prakoperasi dengan tujuan mempersiapkan segala sesuatu supaya BMT bisa menjadi koperasi BMT. Bila para pengurus siap untuk mengelola BMT dengan baik dengan badan hukum koperasi, maka BMT dapat b. Dalam bentuk Koperasi Bila pada awal pendirian telah ada kesiapan, maka BMT langsung didirikan dengan Badan Hukum Koperasi. Dalam hal ini ada beberapa alternatif (pilihan) yang bisa diambil : 1) Sebagai koperasi serba Usaha untuk perkotaan.

  2) Sebagai Koperasi Unit Desa (KUD), dengan ketentuan yang diatur oleh Menteri Koperasi dan pengusaha kecil tanggal 20 Maret 1995) dimana :

  a) Bila di suatu wilayah telah ada KUD dan berjalan dengan baik, maka BMT dapat menjadi Unit Usaha Otonom (U2O) atau Tempat Pelayanan Koperasi (TPK). Bila KUD tersebut belum berfungsi dengan baik, maka KUD tersebut dapat difungsikan sebagai BMT. Dan pengurus dipilih dalam suatu rapat anggota.

  b) Bila mana di daerah tersebut belum ada KUD, maka dapat Didirikan KUD BMT. Dalam pendirian KUD diperlukan minimal 20 orang anggota.

  3) Sebagai Koperasi pondok Pesantren (KOPONTREN) BMT juga dapat menjadi U2O dan TPK dari Kopontren dan juga dapat didirikan Kopontren BMT. Dalam hal ini panitia pendirian BMT dapat berkonsultasi dengan Departemen Agama dan Departemen Koperasi Kabupaten/ Kota setempat. B. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah menurut Keputusan Menteri

  Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 adalah “Koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah)”. Selanjutnya Unit Jasa Keuangan Syariah adalah “unit koperasi yang bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan koperasi yang bersangkutan”. Koperasi itu sendiri adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

  Kegiatan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah pada hakekatnya merupakan solusi guna mengatasi keperluan dana bagi masyarakat golongan lemah, khususnya kalangan usaha kecil dan mikro. Oleh karena itu pemerintah berusaha mengembangkan iklim yang kondusif untuk mendorong perkembangan kegiatan usaha dengan pola syariah, khususnya yang telah dan akan dikelola melalui koperasi, sehingga mampu memberikan manfaat dan kepastian hukum bagi masyarakat. Tujuan pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah adalah:

  1. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui system syariah.

  3. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

  C. Produk dan Layanan

  1. Tabungan dan Simpanan Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah dapat menghimpun dana dari anggota, calon anggota, koperasi lainnya, dan atau anggotanya dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka. Tabungan dan simpanan memungkinkan untuk dikembangkan yang esensinya tidak menyimpang dari prinsip wadiah dan mudharabah sesuai dengan kepentingan dan manfaat yang ingin diperoleh, selama tidak bertentangan dengan syariah yang berlaku, dengan merujuk pada fatwa syariah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Perhitungan bagi hasil untuk tabungan dan simpanan berjangka sesuai pola bagi hasil (syariah) dilakukan dengan System Distribusi Pendapatan. Penetapan distribusi pendapatan diperoleh dari perhitungan saldo rata-rata perklasifikasi dana dibagi total saldo rata-rata seluruh klasifikasi dana, dikalikan dengan komponen pendapatan dikalikan nisbah bagi hasil masing-masing produk tabungan/simpanan berjangka yang dibagikan.

  Koperasi Jasa keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah menyediakan layanan dalam bentuk simpanan sebagai berikut: a. Simpanan Wadiah Yah Dhamanah Simpanan anggota pada koperasi dengan akad wadiah/titipan namun dengan seijin penyimpan dapat digunakan oleh KJKS dan UJKS untuk kegiatan operasional koperasi, dengan ketentuan penyimpan tidak mendapatkan bagi-hasil atas penyimpanan dananya, tetapi tidak dikompensasi dengan imbalan bonus yang besarnya bonus ditentukan sesuai kebijakan dan kemampuan koperasi.

  b. Simpanan Mudharabah Al-Muthalaqah Tabungan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah Al Muthalagah yang diperlakukan sebagai investasi anggota untuk dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota koperasi, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya secara profesional dengan ketentuan penyimpan mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya sesuai nisbah (proporsi bagi-hasil) yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan.

  c. Simpanan Mudharabah Berjangka Tabungan anggota pada koperasi dengan akad mudharabah Al Muthalagah yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.

  2. Pembiayaan a. Pembiayaan Mudharabah Akad kerjasama permodalan usaha dimana koperasi sebagai pemilik modal (Sahibul Maal) menyetorkan modalnya kepada anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya sebagai pengusaha (Mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan (nisbah), dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal sepanjang bukan merupakan kelalaian penerima pembiayaan.

  b. Pembiayaan Musyarakah Akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi dengan satu pihak atau beberapa pihak sebagai pemilik modal pada usaha tertentu, untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai kesepakatan para pihak, sedang kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

  c. Piutang Murabahah Tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli (anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya) dan atas transaksi jual-beli tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu d. Piutang Salam Tagihan anggota terhadap koperasi atas transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan antara penjual dan pembeli dengan pembayaran dimuka dan pengiriman barang oleh penjual dilakukan dibelakang/kemudian, dengan ketentuan bahwa spesifikasi barang disepakati pada akad transaksi salam.

  e. Piutang Istisna Tagihan atas akad transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/pembeli dan penjual yang cara pembayarannya dapat dilakukan dimuka, diangsur, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.

  f. Piutang Ijarah Tagihan akad sewa-menyewa antara muajir (Lessor / Penyewa) dengan Musta’jir (Lessee / yang menyewakan) atas Ma’jur (Objek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang disewakan.

  g. Qardh Kegiatan transaksi dengan akad pinjaman dana non komersial dimana sipeminjam mempunyai kewajiban untuk membayar pokok dana yang dipinjam kepada koperasi yang meminjamkan tanpa imbalan atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan. D. Sistem Bagi Hasil Jika dalam mekanisme ekonomi konvensional menggunakan instrumen bunga, maka dalam mekanisme ekonomi islam (syariah) dengan menggunakan instrumen bagi hasil. Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan

“Profit Sharing”. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai laba.

  Menurut Muhammad (2002: 69), profit sharing diartikan: “distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan.

  Sebagaimana diketahui, lembaga keuangan syariah termasuk didalamnya koperasi syariah menawarkan sistem bagi hasil kepada nasabah atau anggotanya. Artinya, selain pembagian untung dan rugi sama-sama ditanggung oleh kedua belah pihak, juga dapat dipahami bahwa keuntungan yang akan diperoleh nasabah bisa berubah-rubah, tergantung pendapatan atau keuntungan yang diperoleh lembaga keuangan syariah maupun koperasi.

  Besarnya prosentase bagi hasil sudah ditetapkan oleh pihak koperasi. Namun, masih membuka ruang tawar-menawar dalam batas wajar.

  Perhitungan bagi hasil ada dua jenis; pertama profit/loss sharing. Dalam sistem ini, besar-kecil pendapatan bagi hasil yang diterima anggota tergantung keuntungan koperasi syariah. Kedua, revenue sharing, penentuan E. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Jasa Keuangan Syariah Pembagian dan penggunaan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Jasa

  Keuangan Syariah diputuskan oleh Rapat Anggota. Pembagian SHU setelah dikurangi dana cadangan dipergunakan sebagai berikut :

  1. Dibagikan kepada anggota secara adil berimbang berdasarkan jumlah dana yang tertanamkan sebagai modal sendiri pada koperasi dan nilai transaksi.

  2. Membiayai pendidikan dan latihan serta peningkatan keterampilan bagi pengurus, pengawas, pengelola, dan karyawan koperasi.

  3. Insentif bagi pengelola dan karyawan.

  4. Keperluan lain dalam menunjang kegiatan koperasi.

  5. Pembagian dan penggunaan SHU dilakukan dengan memasukkan komponen kewajiban (potongan) zakat atas Badan Usaha Koperasi dan zakat atas perorangan sebelum dibagikan kepada anggota yang bersangkutan.

  Pendapatan Unit Jasa Keuangan Syariah setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan unit yang bersangkutan dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut: 1. Dibagikan kepada anggota secara berimbang berdasarkan nilai transaksi.

  2. Pemupukan modal Unit Jasa Keuangan Syariah.

  3. Membiayai kegiatan lain yang menunjang Unit Jasa Keuangan Syariah, sebagai berikut: F. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1997). Akuntansi merupakan alat komunikasi antara para pelaku bisnis dan ekonomi. Informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan, dan digunakan oleh manajemen sebagai alat untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahaan kepada para pengguna laporan keuangan yang membutuhkan, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat (Warsidi,2002).

  Menurut Harahap (2004), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu sistem atau siklus proses akuntansi yang memuat hal-hal sebagai berikut:

  1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu.

  2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi perusahaan pada periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama suatu periode terterntu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya.

  3. Laporan sumber penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa diartikan kas, bisa juga modal kerja.

  4. Laporan arus kas. Laporan ini merupakan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok- kelompok kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan.

  G. Kewajiban Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah

  Koperasi melalui koperasi yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi yang bersangkutan. Laporan keuangan berkala terdiri dari:

  1. Laporan Triwulan Laporan triwulanan disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak bulan terakhir pada periode yang bersangkutan.

  2. Laporan Tahunan Laporan tahunan disampaikan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak periode tahunan itu berakhir, dengan ketentuan bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah atau Unit Jasa Keuangan Syariah yang telah wajib audit, maka laporan yang disampaikan adalah laporan hasil audit eksternal.

  Syariah Koperasi terdiri dari Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas.

  Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan unit Jasa Keuangan Syariah yang menjalankan kegiatan maal, wajib membuat laporan penerimaan dan distribusi dana Zakat, Infaq, Sadaqah, serta Wakaf (ZISWAF). Perlakuan akuntansi yang menyangkut pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan seluruh perkiraan dilakukan berdasarkan prinsip akuntansi Syariah yang berlaku umum.

  H. Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan Dalam Penyajian Laporan Keuangan Syariah yang tertuang dalam

  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 paragraf 04, laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah atau disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan tahunan atau prospectus. Pernyataan ini berlaku pula untuk laporan konsolidasian.

  Sedangkan dalam PSAK N0.101 paragraf 07, dijelaskan bahwa entitas syariah seperti reksa dana dan entitas yang modalnya tidak terbagi atas saham, misalnya koperasi, memerlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap penyajian

  Bentuk dan penyajian laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 91/Kep./MKUKM/IX/2004 sebagai berikut:

  1. Laporan Keuangan tahunan disajikan dengan membandingkan keadaan keuangan antara tahun berjalan dengan tahun sebelumnya secara komparatif dalam dua tahun buku terakhir, kecuali bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah atau Jasa Keuangan Syariah yang belum memiliki laporan periode sebelumnya.

  2. Penyajian pos aktiva dan Kewajiban dalam Neraca Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh temponya.

  3. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan utama Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah, dan kegiatan lainnya.

  4. Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi yang memuat kebijakan akuntansi, yaitu kebijakan-kebijakan dibidang akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang menetapkan hal-hal sebagai berikut: a. Kebijakan pemberian pembiayaan dan piutang penjualan. c. Kebijakan penyisihan, taksiran pembiayaan dan piutang penjualan yang tidak dapat ditagih.

  d. Harga perolehan aktiva tetap termasuk kebijakan penyusutan.

  e. Kebijakan biaya termasuk kapitalisasi.

  f. Kebijakan cadangan sesuai dengan pasal 45 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan cadangan tujuan khusus yang ditetapkan oleh Rapat Anggota.

  I. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah proses atau cara untuk menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu koperasi jasa keuangan syariah dengan menggunakan informasi dari laporan keuangan koperasi jasa keuangan syariah tersebut. Seorang analis keuangan sangat membutuhkan ukuran tertentu untuk mengadakan analisis terhadap laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan adalah analisis rasio dan indeks.

  Analisis rasio keuangan menyangkut 2 jenis perbandingan rasio, yaitu:

  1. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari koperasi jasa keuangan syariah itu sendiri.

  2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu koperasi dengan rasio-rasio semacam dari koperasi lain yang sejenis atau standar untuk waktu yang sama (rasio J. Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Penilaian kesehatan koperasi jasa keuangan syariah dilaksanakan dengan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif melalui berbagi aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan usaha koperasi (SK MenKop, Pengusaha Kecil, dan Menengah RI No. 194/KEP/M/IX/1998). Aspek-aspek penilaian kesehatan tersebut adalah:

  1. Aspek Permodalan Digunakan untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal Kopereasi Jasa Keuangan Syariah dalam mendukung kegiatan koperasi secara efisien.

  Komponen yang diukur adalah total modal dibagi dengan simpanannya.

  2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Pengukuran dilakukan dengan mengukur kualitas aktiva produktif yang substansinya didominasi oleh komponen pembiayaan.

  3. Aspek Manajemen Dilakukan untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua asset secara efisien. Komponen yang diukur meliputi biaya operasional dan total asset yang dimiliki.

  4. Aspek Rentabilitas Untuk mengukur tingkat kemampuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam menghasilkan profit melalui operasionalnya. Kemampuan koperasi syariah untuk menghasilkan keuntungan secara relative disbanding total asset (ROA)

  5. Likuiditas Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek.

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Dimana studi kasus adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti dan menganalisa secara langsung data-data laporan keuangan dari Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

  B. Subyek dan Objek Penelitian

  1. Subyek penelitian : Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT INSAN SADAR USAHA

  2. Objek penelitian : Data laporan keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah tersebut dari tahun 2005-2007

  C. Data yang Diperlukan Data yang diperlukan antara lain:

  1. Gambaran umum Koperasi Jasa Keuangan Syariah

  2. Laporan rugi-laba tahun 2005-2007

  3. Laporan perubahan modal tahun 2005-2007

  4. Neraca tahun 2005-2007 D. Teknik Pengumpulan Data

  1. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dibahas.

  2. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan melihat atau mempelajari catatan-catatan yang tersedia pada koperasi jasa keuangan syariah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

  3. Kuisioner Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan masalah aspek manajemen yang dinilai, kemudian diajukan kepada pihak manajemen koperasi jasa keuangan syariah.

  E. Variabel Penelitian