PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG MATERI SIFAT BENDA DAN PERUBAHAN WUJUD DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS V SD NEGERI NYAMPLUNG GAMPING PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010 2011

  PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG MATERI SIFAT BENDA DAN PERUBAHAN WUJUD DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS V SD NEGERI NYAMPLUNG GAMPING PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : CLARA PRAHESTU DWI UTAMI NIM : 071134088 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG MATERI SIFAT BENDA DAN PERUBAHAN WUJUD DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS V SD NEGERI NYAMPLUNG GAMPING PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : CLARA PRAHESTU DWI UTAMI NIM : 071134088 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat,

ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu” ( Matius 7:7 )

  

“Kita menikmati kehangatan karena kita pernah kedinginan. Kita menghargai

cahaya karena kita pernah dalam kegelapan. Maka begitu pula, kita dapat

bergembira karena kita pernah merasakan kesedihan”

  ( David L. Weatherford )

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara

kamu”

  ( 1 Petrus 5:7 )

  Skripsi ini kupersembahkan untuk :

  1. Yesus dan Bunda Maria yang slalu menyertaiku setiap langkahku.

  2. Ayah dan ibuku tercinta. Kasih sayang dan bimbinganmu senantiasa aku rasakan dan tidak akan pernah pupus oleh waktu.

  3. Kakakku Agnes Dian Pratiwi; yang aku sayangi.

  4. Aloysius Andy Saputra yang selalu mendukungku setiap saat.

  5. Keluarga dan sahabatku yang selalu membantuku.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 Februari 2011 Penulis

  Clara Prahestu Dwi Utami NIM. 071134088

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Clara Prahestu Dwi Utami Nomor Mahasiswa : 071134088

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Peningkatan Pemahaman tentang materi Sifat Benda dan Perubahan Wujud

dengan Metode Penemuan Terbimbing Siswa Kelas V SD Negeri Nyamplung

Gamping pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010 / 2011

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demukian pernyataan ini yang saya buat sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 25 Februari 2011 Yang menyatakan ( Clara Prahestu Dwi Utami )

  

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD

NEGERI NYAMPLUNG GAMPING TENTANG MATERI SIFAT BENDA

DAN PERUBAHAN WUJUD PADA SEMESTER 1

TAHUN AJARAN 2010 / 2011

DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

  Clara Prahestu Dwi Utami

  

Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD N

  Nyamplung Gamping Sleman dalam mata pelajaran IPA pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembelajaran dilaksanakan dalan 4 pertemuan, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan hasil tes tertulis dan unjuk kerja siswa.

  Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD N Nyamplung Gamping Sleman tahun ajaran 2010 / 2011 dalam mata pelajaran IPA khususnya pada materi sifat benda dan perubahan wujud. Peningkatan pemahaman siswa ditandai dengan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 60,35 meningkat pada akhir siklus 1 yaitu 62,05 dan mencapai 70,82 pada akhir siklus 2. Nilai rata-rata unjuk kerja siswa pada siklus 1 mencapai 61,70 dan pada siklus 2 mencapai 72,23. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 52,94%, pada akhir siklus 1 adalah 64,7%, dan pada akhir siklus 2 adalah 88,23%.

  Kata kunci : pemahaman, penemuan terbimbing

  

ABSTRACT

COMPREHENSION IMPROVEMENT IN MATERIAL

OF ITEM CHARACTERISTIC AND A CONCRETE

CHANGE WITH GUIDED DISCOVERY METHOD

OF STUDENT GRADE V OF ELEMENTARY

SCHOOL NYAMPLUNG GAMPING ON FIRST

SEMESTER IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011

Clara Prahestu Dwi Utami

  

Sanata Dharma University

2011

  This research aimed to determine whether the use of guided discovery method can improve the comprehension student of grade V SD N Nyamplung Gamping Sleman for sains subject in school year 2010 / 2011.

  This research is an action research who carried on with two cycles. In the first cycle and the second cycle learning are done by guided discovery method in dividing students into groups. Learning is doing in four meeting, each cycle consist of two meeting. Data collected to use instrument of written test and work inform of student.

  Result of research which show that guided discovery method can improve student comprehension grade V SD N Nyamplung Gamping Sleman in school year 2010 / 2011 in sains subject especially in material of item characteristic and a concrete change. Improvement of student comprehension is marked with an average rating of grade repetition in the initial conditions 60,35 at the end of the first cycle of 62,05 and reached 70,82 at the end of the second cycle. An average rating of student perform a task of the first cycle reached 61,70 and 72,23 of the second cycle. While the percentage of the student who reach Criteria of Minimal Completeness (KKM) in initial conditions 52,94%, at the end of the first cycle is 64,7% and reached 88,23% at the end of the second cycle.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kasih, karena berkat Kemurahan rahmat dan kasihnya, Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Lebih utama tugas ini dilakukan sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi guru berupa kemampuan penguasaan bidang studi, memahami peserta didik, pembelajaran peserta didik dan pengembangan kepribadian.

  Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena kebaikan, dukungan dan keterlibatan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

  3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan saran yang sangat berguna bagi penulis.

  4. Para dosen, karyawan PGSD, dan petugas perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang secara langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku sumber untuk penulisan skripsi ini.

  5. Keluargaku (Bapak, Ibu, dan Kakakku tercinta), Mas Gun, Mbak Tutik, Budhe, Pakde, Pak Tuo, Simbok di surga, Mbah Kakung, Simakku sayang yang sudah menghadap Tuhan, Mas Ari, Mas Ndoko terlebih jagoan-jagoan kecilku (Yudha, Galih, Dimas) terima kasih atas dorongan dan doanya, kalian adalah semangat hidupku.

  6. Aloysius Andy Saputra terima kasih atas kesabaranmu dalam mendampingiku, dan memberi aku semangat.

  7. Bapak Sarema, selaku Kepala SD Negeri Nyamplung yang telah memberi izin kepada penulis untuk lokasi penelitian.

  8. Segenap guru serta siswa kelas V SD Negeri Nyamplung yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.

  9. Teman seperjuanganku, Retno dan Yusi, terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya melalui suka duka dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman mahaiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan masukan yang berarti.

  Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Tuhan YME semoga kebaikan mereka mendapat balasan yang setimpal. Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini karena terbatasnya kemampuan penulis. Besar harapan penulis dengan adanya penyusunan penulisan skripsi ini semoga bermanfaat bagi siapa saja yang menaruh minat terhadap pendidikan budi pekerti.

  Akhirnya penulis akan selalu menerima dengan senang hati apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 25 Februari 2011 Penulis

  Clara Prahestu Dwi Utami

  

DAFTAR ISI

  6 G. Manfaat Penelitian …………………………………………….

  15 1. Sifat-sifat benda ...............................................................

  11 D. Wujud Benda ............................................................................

  9 C. Metode Penemuan ...................................................................

  9 B. Hakekat IPA …........... ……………………………………….

  9 A. Pemahaman Siswa ……………………………………………

  7 BAB II. KAJIAN TEORI ………………………………………………….

  5 F. Tujuan penelitian ……………………………………………...

  Halaman Halaman Judul ……………………………………………………………..... i Halaman Persetujuan Pembimbing ...………………………………………... ii Halaman Pengesahan ………………………………………………………… iii Motto dan Persembahan …………………………………………………….. iv Pernyataan Keaslian Karya…………………………………………………… v Persetujuan Publikasi …………………………………………………………. vi Abstrak …………………………………………………………....................... vii Abstract .....................…………………………………………………………. viii Kata Pengantar ………………………………………………………………. ix Daftar Isi ……………………………………………………………………… xi Daftar Tabel ………………………………………………………………… xiii Daftar Gambar ……………………………………………………………… xiv Daftar Lampiran……………………………………………………………… xv

  5 E. Batasan Istilah …………………………………………………

  5 D. Pemecahan Masalah ………………………………………….

  4 C. Perumusan Masalah …………………………………………

  1 B. Pembatasan Masalah …………………………………………

  1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..

  BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………

  15

  2. Perubahan wujud benda .....................................................

  21 E. Penelitian yang relevan ............................................................

  24 F. Kerangka Berfikir ......................................................................

  24 G. Hipotesis Tindakan ....................................................................

  25 BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………

  26 A. Jenis Penelitian …………………………………………………. 26 B. Setting Penelitian …... ………………………………………..

  27

  1. Tempat penelitian …………………………………………

  27

  2. Subyek penelitian …………………………………………

  27

  3. Obyek penelitian …………………………………………

  27

  4. Waktu penelitian …………………………………………

  27 C. Rancangan Tindakan …… ………………………………….

  28

  1. Persiapan ………….. ……………………………………

  28

  2. Rencana tindakan tiap siklus …. ………………………

  28 D. Pengumpulan data dan instrumennya …… …………………

  33 E. Analisis data ………. …… ………………………………….

  39 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….….

  41 A. Deskripsi penelitian …. ……………………………………

  41

  1. Siklus 1 …………………………………………………

  41 2. Siklus 2 ………………………………………………….

  45 B. Hasil penelitian dan pembahasan ............................................

  49

  1. Siklus 1 …………………………………………………

  49

  2. Siklus 2 …………………………………………………

  53 BAB V. PENUTUP ………………………………………………………… 58

  A. Kesimpulan ……………………………………………………

  58 B. Saran …………………………………………………………... 59 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 60 LAMPIRAN …………………………………………………………………… 62

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian ……………………………....................

  27 Tabel 2 Rincian soal evaluasi masing-masing siklus ……………………….

  35 Tabel 3 Kisi-kisi tes tertulis siklus 1 ……………………………...................

  35 Tabel 4 Kisi-kisi tes tertulis siklus 2 ……………………………...................

  36 Tabel 5 Rubrik penilaian unjuk kerja saat percobaan ……………………….

  36 Tabel 6 Indikator ketercapaian kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 …………

  39 Tabel 7 Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1 …………….

  49 Tabel 8 Perbandingan nilai rata-rata pada siklus 1 dan siklus 2 …………….

  51 Tabel 9 Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 …...

  53 Tabel 10 Siswa yang mencapai KKM ……………..........................................

  55 Tabel 11 Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1 .......................…………….

  57 Tabel 12 Nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 2 …........................................

  58 Tabel 13 Perbandingan nilai rata-rata unjuk kerja pada siklus 1 dan siklus 2 ..

  58

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1 Bentuk benda padat selalu tetap …………………………….......

  16 Gambar 2 Bentuk benda padat tidak berubah …………………………….... 16 Gambar 3 Bentuk benda cair sesuai dengan wadahnya …………………..... 17 Gambar 4 Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah ...................................................................................

  18 Gambar 5 Bentuk permukaan air yang tenang selalu datar …………….......

  18 Gambar 6 Benda cair menekan ke segala arah …………………..................

  19 Gambar 7 Benda cair meresap melalui celah-celah kecil ………………......

  20 Gambar 8 Benda cair dapat melarutkan benda-benda tertentu …………......

  20 Gambar 9 Tahapan siklus 1 dan siklus 2 ……………………………........... 26 Gambar 10 Diagram perbandingan nilai rata-rata pada kondisi awal, dan siklus 1....................................................................................

  50 Gambar 11 Diagram kondisi siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, kondisi yang diinginkan di siklus 1 dan kondisi siklus 1 .............

  52 Gambar 12 Nilai rata-rata pemahaman siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ..........................................................................................

  54 Gambar 13 Siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2....................................................................................

  56

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ………………………………………………………..... 62 Lampiran 2 RPP pertemuan 1 siklus 1 ……………………………………...

  64 Lampiran 3 RPP pertemuan 2 siklus 1 ……………………………………...

  66 Lampiran 4 RPP pertemuan 1 siklus 2 ……………………………………...

  68 Lampiran 5 RPP pertemuan 2 siklus 2 ……………………………………...

  70 Lampiran 6 LKS pertemuan 1 siklus 1 ……………………………………... 72 Lampiran 7 LKS pertemuan 2 siklus 1 ……………………………………... 75 Lampiran 8 LKS pertemuan 1 siklus 2 ……………………………………... 78 Lampiran 9 LKS pertemuan 2 siklus 2 ……………………………………... 81 Lampiran 10 Lembar soal siklus 1 ……………………………………...........

  82 Lampiran 11 Lembar soal siklus 2 ……………………………………...........

  85 Lampiran 12 Kunci jawaban siklus 1 …………………………………….......

  88 Lampiran 13 Kunci jawaban siklus 2 …………………………………….......

  89 Lampiran 14 Kondisi awal siswa …………………………………….............

  90 Lampiran 15 Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 1 ……………….

  91 Lampiran 16 Penilaian hasil pemahaman siswa pada siklus 2 ……………….

  92 Lampiran 17 Perbandingan hasil siklus 1 dan siklus 2 ………………………. 93 Penilaian unjuk kerja pertemuan 1 siklus 1 ......................................................... 94 Penilaian unjuk kerja pertemuan 2 siklus 1 ......................................................... 95 Penilaian unjuk kerja pertemuan 1 siklus 2 ......................................................... 96 Contoh lembar soal siswa pada siklus 1 .............................................................. 97 Contoh lembar soal siswa pada siklus 2 .............................................................. 100 Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 1 siklus 1 ................................. 103 Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 2 siklus 1 ................................. 107 Contoh hasil unjuk kerja siswa pada pertemuan 1 siklus 2 ................................. 110 Surat permohonan izin penelitian ........................................................................ 114 Surat keterangan telah melakukan penelitian ...................................................... 115 Dokumentasi foto ................................................................................................ 117

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu aspek yang menentukan kemajuan suatu

  bangsa. Proses interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan wujud dari penyelenggaraan pendidikan, di mana guru sebagai pendidik secara sadar merencanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum dan siswa sebagai peserta didik.

  Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu mata pelajaran penting di sekolah. Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu siswa memahami konsep dan teori maka pembelajaran IPA dianjurkan melibatkan siswa seaktif mungkin di mana siswa dipandang sebagai subyek yang harus aktif dan memperoleh banyak kesempatan untuk mempelajari materi melalui perbuatan, mengalami sendiri, menemukan dan mengembangkan keterampilan yang diperoleh, sedangkan guru sebagai pembimbing dan fasilitator.

  Dalam proses pembelajaran IPA yang selama ini dilaksanakan oleh guru adalah pembelajaran konvensional yaitu guru menjadi pusat pembelajaran sehingga proses pembelajaran hanya berlangsung satu arah, yaitu guru memberikan materi kepada siswa sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja. Dengan proses pembelajaran seperti ini, siswa mempunyai kecenderungan bersifat pasif, mereka akan lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

  Berdasarkan hasil observasi awal di kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman diketahui bahwa pada saat pembelajaran IPA berlangsung guru menggunakan metode pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan materi yang telah disiapkan, siswa memperhatikan guru dan mengerjakan soal-soal. Sebagian siswa kurang menunjukkan ketertarikan terhadap IPA.

  Mereka cenderung tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, beberapa siswa menyibukkan diri berbicara dengan temannya, bermain, dan melakukan aktivitas yang menunjukkan ketidaktertarikan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

  Pada umumnya kurangnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPA disebabkan oleh anggapan bahwa IPA itu sulit. Berawal dari anggapan inilah siswa merasa malas dan enggan belajar IPA, terutama bagi siswa Sekolah Dasar (SD) yang masih dalam berpikir konkrit. Kesulitan belajar IPA juga dapat disebabkan pembelajaran kurang bermakna, siswa belum aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemahaman siswa tentang konsep- konsep IPA masih lemah.

  Berdasarkan hasil wawancara guru kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam memahami IPA masih rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar

  IPA semester 1 tahun ajaran 2009/2010 dalam ulangan harian yaitu 60,35 sedangkan persentasi siswa yang mencapai KKM adalah 52,94%. Dan sekolah mengharapkan siswa dapat mencapai nilai IPA sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 60. Hal ini disebabkan karena siswa belum mampu memahami materi IPA.

  Upaya meningkatkan pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan berbagai alternatif metode pembelajaran. Sarosa Purwadi (1980:3) mengatakan bahwa para pendidik dapat memilih macam-macam metode belajar mengajar yang cocok untuk pokok bahasan IPA untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran IPA adalah guru dapat menggunakan metode yang dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan. Metode penemuan terbimbing, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi belajar aktif kepada siswa. Penemuan terbimbing adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif mengadakan percobaan atau mencoba menemukan sendiri sebelum membuat kesimpulan dari yang dipelajari.

  Penemuan terbimbing merupakan metode yang dilakukan untuk mendampingi siswa dalam menemukan sendiri jawaban dari masalah yang diajukan dengan bimbingan dari guru.

  Dengan metode ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif saat mengikuti pembelajaran IPA, sehingga kemampuannya dalam pembelajaran IPA dapat meningkat yang akan memacu pada penguasaan konsep perubahan sifat benda siwa.

  Melihat masih rendahnya kemampuan siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman dalam pembelajaran IPA, maka peneliti merasa tertarik untuk menerapkan metode penemuan terbimbing sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep perubahan sifat benda siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman pada semester 1 tahun ajaran 2010 / 2011 yang nantinya akan menempuh ujian. Dengan harapan melalui penerapan metode ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal ujian dan akhirnya mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik.

B. Pembatasan Masalah

  Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan tentang pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode penemuan terbimbing sebagai upaya meningkatkan pemahaman tentang sifat benda dan perubahan wujudnya bagi siswa kelas V SD Negeri Nyamplung Gamping Sleman pada semester 1 tahun ajaran 2010 / 2011.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah serta identifikasi masalah, penelitian ini mengajukan rumusan masalah : Apakah pemahaman materi sifat benda dan perubahan wujud bagi siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing ? D.

   Pemecahan Masalah

  Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan mencoba melakukan pembelajaran menggunakan metode yang lain selain metode ceramah. Alternatif lainnya dapat melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing yang dapat membimbing siswa untuk mencoba menemukan sendiri sesuatu yang dipelajarinya.

  E. Batasan Istilah

  Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ;

  1. Pemahaman siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984 : 694) dikatakan bahwa paham adalah pengertian, jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa adalah pengertian siswa terhadap sesuatu hal yang telah diketahuinya atau dipelajarinya.

  2. Sifat-sifat benda Sifat dalam KBBI (1984 : 943) berarti rupa dan keadaan yang tampak pada sesuatu benda. Sedangkan sifat-sifat benda yaitu suatu keadaan tertentu yang dimiliki oleh suatu benda antara lain benda padat, cair dan gas.

  3. Perubahan wujud benda Yang dimaksud dengan perubahan wujud benda adalah sesuatu yang dapat berubah karena adanya sesuatu hal, perubahan wujud tersebut dapat diketahui karena adanya sesuatu yang dapat dilihat, diraba, dsb.

  4. Metode penemuan terbimbing Metode penemuan terbimbing merupakan salah satu metode alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru pada saat pembelajaran.

  Pengertian metode penemuan terbimbing itu sendiri adalah metode yang menekan pada siswa itu sendiri untuk menemukan sendiri sesuatu berupa fakta, konsep, prinsip, hukum lalu teori yang dipelajarinya dengan bimbingan guru.

F. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  1. Mengetahui pemahaman siswa yang nampak dalam nilai rata-rata siswa kelas V tentang materi sifat benda dan perubahan wujud dengan metode penemuan terbimbing pada semseter 1 tahun pelajaran 2010/2011.

  2. Mengetahui pemahaman siswa yang nampak dalam persentase jumlah siswa yang mencapai KKM kelas V tentang materi sifat benda dan perubahan wujud dengan metode penemuan terbimbing pada semseter 1 tahun pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Peneliti

  a. Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan, berlatih dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh peneliti dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

  b. Menambah pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran materi lain atau bidang studi lain.

  c. Memiliki alternatif metode pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran tidak monoton.

  2. Bagi Siswa

  a. Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga kegiatan belajar yang dilakukan dapat bervariasi, mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

  b. Dengan adanya metode pembelajaran yang berbeda diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

  3. Bagi Guru lain Hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengembangkan kreativitasnya memililih metode mengajar dalam menyampaikan materi IPA, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal dan prestasi belajar IPA siswa dapat ditingkatkan.

  4. Bagi Sekolah

  a. Memberikan masukan kepada sekolah bahwa penggunaan metode penemuan terbimbing adalah salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  b. Menambah dokumen hasil penelitian yang dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah sehingga dapat memberi inspirasi dan memacu guru lain untuk melakukan penelitian yang sama atau yang lain.

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman Siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1984:694 ), paham mempunyai

  arti pengertian. Sedangkan siswa mempunyai arti peserta didik, jadi pemahaman siswa dapat diartikan dengan suatu pengertian yang dimiliki oleh siswa tentang sesuatu hal. Menurut Winkel (1984:5), pemahaman adalah sebagai reorganisasi dari kesan-kesan yang diperoleh, seperti bilamana sesorang memiliki suatu gagasan baru atau menemukan suatu cara pemecahan atau penyelesaian.

  Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa pemahaman adalah hasil kerja yang diperoleh seseorang berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menangkap makna suatu bahan ajar dengan menemukan cara penyelesaian.

B. Hakekat IPA Pengetahuan yang dimiliki seseorang pada dasarnya berupa konsep.

  Konsep-konsep tersebut diperoleh seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sekitar. Makna hakiki dari belajar dan pembelajaran IPA adalah pendidikan IPA lebih diartikan sebagai pembentukan kompetensi anak didik melalui peningkatan motivasi dan aktivitas diri siswa daripada pembekalan pengetahuan melalui pemindahan pengetahuan dari guru kepada siswa. IPA pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tentang fenomena alam yang meliputi produk dan proses. Di mana pengetahuan didapat dari proses belajar.

  Kata “science” (bahasa Inggris) berasal dari Bahasa Latin “scientia” yang berarti pengetahuan. Jadi science adalah pengetahuan.

  Ada yang mendefinisikan bahwa “IPA merupakan ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi” (HW. Fowler et-al, 1951 dalam Margono, 1984:26). Sedangkan Nokes, 1949 dalam bukunya “Science

  in Education ” menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan teoritis yang

  diperoleh dengan metode khusus” (Margono, 1984:26) Fisher (1975) dalam Moh. Amien (1987:4) menyatakan : IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode- metode yang berdasarkan observasi.

  Carin (1985) dalam Moh. Amien (1987:4) menyatakan : IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

  Jadi IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang ada di alam sekitar.

  IPA sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

  Tujuan utama pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari- hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitarnya, mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

  Materi sifat-sifat benda cair merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran IPA. Diharapkan siswa mengerti pentingnya mempelajari materi tersebut dan dapat menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari- hari untuk membantu memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari mereka.

  C. Metode Penemuan Metode penemuan dapat disebut juga dengan dengan metode discovery.

  Metode penemuan didefinisikan sebagai prosedur pengajaran yang menekankan siswa belajar secara individual, kecakapan siswa untuk mencapai tujuan, dan aktivitas siswa untuk mengadakan percobaan menemukan sendiri sebelum membuat kesimpulan (Pratiknyo, 1980:1).

  Menurut Kartika Budi dalam panitia penataran penyesuaian kemampuan Dosen DII PGSD Se Indonesia (1992:16) menjelaskan bahwa, yang menjadi tekanan pada metode penemuan terbimbing ini adalah siswa menemukan sendiri sesuatu. Untuk menemukan sesuatu tentu harus melakukan suatu proses baik mental atau fisik. Proses itu dapat berupa eksperimen, demonstrasi, tanya-jawab, analisis data yang telah ada.

  Metode ini menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan guru atau tidak dengan bimbingan guru.

  Ciri-ciri pembelajaran dengan metode penemuan :

  a. Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri Dalam metode ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri dalam melakukan aktivitas atau percobaan.

  b. Proses pembelajaran Suatu pembelajaran dengan menggunakan metode ini yang perlu di amati adalah proses pembelajaran itu sendiri. Dalam proses tersebut guru dapat mengamati bagaimana kerja siswa dalam memahami sesuatu.

  c. Siswa mengarahkan sendiri untuk memecahkan masalah Metode penemuan terbimbing ini mengajak siswa untuk belajar memecahkan masalah sendiri.

  d. Mencerminkan bentuk pembelajaran tersebut Metode ini dapat menggambarkan siswa untuk belajr sendiri, jadi mereka melibatkan dirinya dalam memotivasi untuk belajar.

  (Pratiknyo, 1980:1) Dengan metode penemuan ini, anak telah dilatih bekerja dan menyelidiki sendiri, mempergunakan aktivitas dan daya pikirnya untuk memecahkan problema yang dihadapi. Memang tidak semua mata pelajaran IPA dapat diajarkan dengan metode penemuan. Bahkan Ausubel dalam Pratiknyo (1980:3) mengatakan bahwa metode penemuan aplikasinya terbatas, dan membuang-buang waktu saja, sehubungan dengan itu perlu ada penemuan yang terbimbing yang biasa disebut dengan Guided Discovery atau penemuan terbimbing, dengan syarat memang ada hal yang perlu ditemukan dan ada kemungkinan siswa akan dapat menemukan sesuatu yang dipelajari itu.

  Metode Penemuan Terbimbing

  Pembelajaran dengan metode penernuan dibedakan menjadi 2, yaitu pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning) atau sering disebut

  open ended discovery dan pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning ). Dalam pelaksanaannya, pembelajaran penemuan

  terbimbing (Guided Discovery Learning) lebih banyak diterapkan, karena dengan petunjuk guru siswa akan bekerja lebih terarah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai suatu metode pembelajaran dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada, penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam metode ini, siswa didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan oleh guru.

  Menurut Carin dan Sund yang ditulis oleh Kartika Budi dalam panitia penataran penyesuaian kemampuan Dosen DII PGSD Se Indonesia (1992:10),

  Metode Guided Discovery ini dibahas secara khusus karena hasil penelitian

  secara nyata yang menunjukkan bahwa metode penemuan terbimbing ternyata cukup efektif untuk mengajarkan IPA.

  Metode ini dapat menggabungkan pembelajaran yang berpusat pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada anak. Untuk usia rendah, pembelajaran banyak didominasi oleh guru, akan tetapi dengan bertambahnya pengetahuan anak maka dominasi guru berkurang, sehingga pada usia dewasa yang mendominasi kegiatan belajar adalah subyek didik. Dengan demikian metode ini cocok untuk anak didik dalam usia pertengahan, bukan anak kecil, bukan pula orang dewasa.

  Carin memberi petunjuk dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran penemuan terbimbing yaitu : a. Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa

  b. Memilih metode yang sesuai dengan pembelajaran;

  c. Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa;

  d. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap;

  e. Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu atau secara berkelompok yang terdiri dari 2 atau 5 siswa; f. Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.

  (www.refi elfira. pendekatan inquiry dan discovery.com) Untuk mencapai tujuan di atas Carin menyarankan hal-hal di bawah ini:

  a. Membantu siswa untuk memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan; b. Memeriksa bahwa semua siswa memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan; c. Menjelaskan pada siswa tentang cara bekerja yang aman;

  d. Mengamati setiap siswa selama mereka melakukan kegiatan;

  e. Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengembalikan alat dan bahan yang digunakan; f. Melakukan diskusi tentang kesimpulan untuk setiap jenis kegiatan.

  (Error! Hyperlink reference not valid. inquiry dan discovery.com) Berikut beberapa saran tambahan berdasarkan pada pendekatan penemuan dalam pengajaran (Nur 2000 dalam www.muhammad faiq.metode

  penemuan terbimbing.com ):

  a. Mendorong siswa mengajukan dugaan awal dengan cara mengajukan pertanyaan membimbing; b. Menggunakan bahan dan permainan yang bervariasi;

  c. Menggunakan sejumlah contoh yang kontras atau memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik topik terkait; d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mernuaskan keingintahuan mereka e. Meskipun mereka mengajukan gagasan-gagasan yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran; f. Menggunakan sejumlah contoh yang kontras atau memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan materi ajar mengenai topik topik terkait

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP GAYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR TENTANG SIFAT SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MOJO ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 72

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA SEMESTER II PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA SEMESTER II KELAS IV SDN GULANGPONGGE 02 PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2

0 2 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA SEMESTER II PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA SEMESTER II KELAS IV SDN GULANGPONGGE 02 PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2

0 2 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DI KELAS IV SD NEGERI 3 PLIKEN

0 0 15

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI TAPEN

0 0 12

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SD NEGERI 1 MANDURAGA

0 1 13

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD NEGERI 2 KEMANGKON

0 0 13

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI 1 PANUNGGALAN SKRIPSI

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI 1 PANUNGGALAN - repository perpustakaan

0 0 7