DOCRPIJM 1503904764BAB VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kab 2016

BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN

6.1 Kerangka Kelembagaan

6.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kab. Tanggamus

  A. Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus

  Organisasi dan Kelembagaan Kabupaten Tanggamus berada dibawah Sekretariat Daerah cq Asisten III Bidang Administrasi cq Bagian Organisasi. Dasar hukum tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus adalah Perda No.05 tahun 2008. Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Sekretariat Daerah Kabupaten mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas dan lembaga teknis daerah. Sekretariat Daerah juga menyelenggarakan fungsi sebagai penyusun kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, pembina administrasi dan aparatur pemerintahan kabupaten dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dasar hukum tentang pembentukan Dinas PU Kabupaten Tanggamus adalah Peraturan Daerah No.06 tahun 2008, untuk urusan ke Cipta Karyaan Kabupaten Tanggamus dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

  Susunan organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus terdiri dari :

  a. Sekretaris Daerah

  b. Asisten I Bidang Pemerintahan

  c. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan

  d. Asisten III Bidang Administrasi

  e. Kelompok Jabatan Fungsional

  B. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanggamus

  Dinas PU adalah unsur pelaksana tugas Bupati yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas PU mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah Kabupaten di bidang PU berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas PU juga mempunyai fungsi sebagai perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelayanan tugas, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang PU.

  Untuk menunjang tugas tersebut susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala Dinas

  b. Sekretariat

  c. Bidang Bina Program dan Tata Ruang

  d. Bidang Bina Marga

  e. Bidang Cipta Karya

  f. Bidang Pengairan

  g. Umit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas

  h. Kelompok Jabatan Fungsional

C. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanggamus

  Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Tanggamus dilaksanakan oleh satuan kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tanggamus berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dan Staff Ahli Bupati Tanggamus. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah unsur perecana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Badan Perencana Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan

  b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang perencanaan pembangunan daerah. Adapun susunan organisasi Badan Perencanaan Pembanguan Daerah Kabupaten Tanggamus terdiri dari :

  a. Kepala Badan

  b. Sekretariat

  c. Bidang Data dan Pelaporan

  d. Bidang Ekonomi Sosial Budaya

  e. Bidang Penelitian dan Pengembangan

  f. Bidang Fisik dan Prasarana

  g. Kelompok Jabatan Fungsional

  Kondisi Kelembagaan Non Pemerintahan Kab. Tanggamus

6.1.2 Kelembagaan Non Pemerintah yang menangani bidang ke Cipta Karyaan di

  Kabupaten Tanggamus adalah Badan Usaha Milik Daerah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pelayanan air minum di Kabupaten Tanggamus dilakukan oleh PDAM Way Agung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus yang ditanda tangani oleh Bupati. Untuk itu dengan telah dibentuknya PDAM Way Agung diharapkan pelayanan air minum kepada masyarakat menjadi lebih baik, sehingga dapat menjaga keseimbangan peran dan fungsi Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Pengelola serta meningkatkan kualitas pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pengingkatan keuntungan usaha.

  Kerangka Regulasi

6.2 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pringsewu dalam melakukan tugas dan

  fungsinya mengacu pada Undang-Undang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara lain:

  1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

  • Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan

  berkeadilan, maka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.

  • Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih

  meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.

  • Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya

  penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian; Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.

  • Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

  2. Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

  • Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir

  sampah (TPA) yang dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5) tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.

  • Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah

  rumah tangga dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

  3. Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

  • UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan

  permukiman, pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran masyarakat.

  • Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya

  pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.

  4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

  • Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan,

  pembangunan, penguasaan, pemilikan,dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat.

  5. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

  • Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang

  luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip- prinsip penghematan energi (amanat green building).

  • Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai

  cagar budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.

  • Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.

  6. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

  • Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan,

  merupakan bagian dari sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur ruang kota.

  • Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau

  dengan proporsi paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.

  7. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

  • Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan

  Pemerintahan yang wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah.

  • Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib

  yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.

  Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi, atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel dibawah ini.

Tabel 6.1 Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan

  Kabupaten/Kota

  Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota Permukiman

  Air Minum

  a) Penetapan pengembangan sistem drainase secara nasional b) Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase lintas Daerah provinsi dan sistem drainase untuk kepentingan strategis nasional

  Drainase

  Pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam Daerah kabupaten/kota

  b) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan lintas Daerah provinsi dan sistem pengelolaan persampahan untuk kepentingan strategis nasional Pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan

regional

  Pengelolaan dan pengembangan sistem airl limbah domestik regional Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam Daerah kabupaten/kota Persampahan a) Penetapan pengembangan sistem pengelolaan persampahan secara nasional

  b) Pengelolaan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik lintas Daerah provinsi, dan sistem pengelolaan air limbah domestik untuk kepentingan strategis nasional

  a) Penetapan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik secara nasional

  Air Limbah

  Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah kabupaten/ kota Pengelolaan dan pengembangan SPAM di Daerah kabupaten/kota

  a) Penetapan pengembangan SPAM secara nasional b) Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan SPAM untuk kepentingan strategis nasional

  Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di kawasan strategis Daerah provinsi dan penataan bangunan dan lingkungan lintas

Daerah

Penyelenggaraan penataan banguanan dan lingkungan di Daerah kabupaten/kota

  a) Penetapan sistem pengembangan infrastruktur permukiman secara nasional.

  b) Penyelenggaraan penataan bangunan danlingkungannya di kawasan strategis nasional

  a) Penetapan pengembangan sistem penataan bangunan dan lingkungan secara nasional

  IMB dan sertifikat laik fungsi bangunan Penataan Bangunan dan Lingkungan

  Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk pemberian

  a) Penetapan banguanna gedung untuk kepentingan strategis Daerah provinsi b) Penyelenggaeaan bangunana geudng untuk kepentigan strategis Daerah provinsi

  b) Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional dan penyelenggaraan banguanna gedung fungsi khusus

  Bangunan Gedung a) Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional

  Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota

  Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis Daerah Provinsi.

  b) Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis nasional

  Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai lintas Daerah kabupaten/kota Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai dalam Daerah kabupaten/kota Di samping Undang-Undang tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri PUPR. Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:

  • PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedu
  • PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
  • PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

  dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

  • PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan

  Perumahan dan Kawasan Permukiman;

  • • PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air

    • PP No. 122 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan

  Air Minum;

  • Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan

  Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;

  • Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

  2010-2025;

  • Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan

  Emisi Gas Rumah Kaca;

  • Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum

  dan Sanitasi;

  • Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

  Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

  • • Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan

  Perumahan Rakyat;

  • • Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan

  Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

  • • Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

  Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);

  • • Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata

  Bangunan dan Lingkungan;

  • • Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis

  Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

  • • Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

  Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP- SPALP);

  • • Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan

  Dan Perawatan Bangunan Gedung;

  • • Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan

  Berkala Bangunan Gedung;

  • • Permen PU No. 18/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Pembinaan

  Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

  • • Permen PU No. 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana

  dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;

  • • Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

  Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

  • • Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum

  dan Penataan Ruang;

  • • Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem

  Drainase Perkotaan;

  • Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar

  Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;

  • Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;
  • Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana

  Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;

  • Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rak
  • Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

  Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

  • Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan

  Perkotaan;

  • Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

  Kerangka regulasi ini diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku masyarakat, termasuk swasta dan penyelenggara negara dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan. Kerangka regulasi ini disusun dengan mempertimbangkan regulasi yang ada, untuk melengkapi kebutuhan regulasi yang belum diatur, maupun untuk perbaikan bilamana regulasi yang ada belum optimal dalam mencapai tujuan/sasaran pembangunan.

Tabel 6.2 Arah Kerangka Regulasi Dan/Atau Kebutuhan Regulasi

NO ARAH KERANGKA REGULASI DAN/ATAU KEBUTUHAN REGULASI URGENSI PEMBENTUKAN BERDASARKAN EVALUASI REGULASI EKSITING, KAJIAN, DAN PENELITIAN UNIT PENANG- GUNG JAWAB UNIT TERKAIT/ SKPD TARGET PENYELESAIAN

  1 SK Bupati Kawasan Kumuh Delineasi Penanganan Kawasan Kumuh

  Dinas Pekerjaan Umum Bappeda Tahun 2017

  2 Perda Bangunan Gedung Payung Hukum Kelembagaan dan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan Dinas

  Pekerjaan Umum Bappeda Tahun 2017

  3 Perda tentang Sistem Persampahan dan Air Limbah Peningkatan Kesadaran

  Masyarakat dalam PHBS Dinas Pekerjaan Umum

  Bappeda Tahun 2017

  4 Perbup tentang RI SPAM Peningkatan Pelayanan Air Minum Dinas

  Pekerjaan Umum Bappeda Tahun 2017